Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri
adalah kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup
Kita ketahui bahwa sel memiliki struktur yang dibagi menjadi dua yaitu struktur sel
prokariotik dan sel eukariotik. Setiap organisme tersusun dari salah satu sel
prokariotik dan sel eukariotik. Kedua sel ini memiliki perbedaan berdasarkan inti
selnya.
Adapun penejelasan struktur sel prokariotik dan struktur sel eukariotik adalah sebagai
berikut :
1). Dinding Sel yang tersusun dari atas peptidoglikan, lipid dan protein. Dinding sel
berfungsi sebagai pelindung dan memberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel
terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.
2). Membran Plasma yang tersusun atas molekul lipid dan protein dan berfungsi
sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekirnya, dengan jalan
mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dalam
3). Sitoplasma yang tersusun dari air, protein, lipid, mineral dan enzim yang
berfungsi untuk mencerna makanan secara ekstraselular untuk melakukan
metabolisme sel.
4). Mesosom yaitu membran plasma yang melekuk ke dalam membentuk bangunan.
Fungsinya sebagai pengahasil energi.
5). Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesis protein
6). DNA (Asam Deoksiribonukleat), berfungsi sebagai pembawa informasi genteika,
yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya.
Mata Kuliah : Botani Farmasi
BAB I : PENDAHULUAN
1. Morfologi tumbuhan terbagi menjadi : morfologi luar dan morfologi dalam
(anatomi tumbuhan)
2. Pergolongan tumbuhan berdasarkan bentuk dan susunan tubuhnya:
Pteridophyta ( Tumbuhan paku)
Spermatophyta ( Tumbuhan berbiji)
Schizophyta ( Tumbuhan Belah)
Thallophyta (Tumbuhan talus)
Brophyta (Tumbuhan lumut)
3. Jadi fungsi morfologi tumbuhan itu adalah untuk dapat menguraikan bentuk
serta susunan tubuh tumbuhan dan dapat menentukan fungsi masing-masing
bagian.
DAUN
1. Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berikut:
Upih daun atau pelepah daun
Tangkai daun
Helaian daun
Contoh pohon pisang, pohon pinang, bambu.
2. Kebanyakan tumbuhan adalah berdaun tidak lengkap. Ada beberapa
kemunngkinan:
a. Daun bertangkai: hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja cth nagka dan
mangga
b. Daun berupih/berpelepah: terdiri atas upih dan helaia daun cth padi dan
jagung. Daun helaian saja terbagi menjadi 2 macam yaitu: daun duduk
seperti biduri dan daun memeluk batang seperti tempuyung.
c. Daun berhelai semu/palsu: daun yang teridiri hanya tangkai saja yg
berbentuk pipih yg menyerupai daun.
3. Alat-alat tambahan atau pelengkap apada daun:
a. Daun penumpu (stipula) berguna utk melindungi kuncup yang masih
muda.
b. Selaput bumbung (ocrea)
c. Lidah-lidah (ligula) utk mencegah mengalirnya air hujan ke antara batang
dan daun sehingga kemungkinan kebusukkan dapat dihindari.
4. Tidak semua tumbuhan berdaun berupih. Daun berupih umumnya hanya
didapati pada tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan yang berbiji tunggal
(monokotil)
5. Fungsi lain upih daun:
a. Sebagai pelindung kuncup yg masih muda cth pada tebu
b. Memberi kekuatan ppada batang tanaman.
6. Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaiannya dan
bertugas utk menempatkan helaian tadi pada posisi sedemikian rupa hingga
dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya.
7. Bentuk-bentung tangkai daun diliat dari penampang melintangnya:
a. Bulat dan berongga
b. Pipih dan tepinya melebar
c. Bersegi
d. Setengah lingkaran
8. Tangkai daun berdasarkan keadaan permukaanya;
a. Berkerut
b. Bersisik
c. Berambul
d. Ada yg memiliki lentisel
9. Tangkai daun dapat mengalami pergantian bentuk (metamorfosa) menjadi
semacam helaian daun yg dinamakan filodia.
10. Heterofili adalah sifat utk tanaman yg memperlihatkan bentuk daun yg
berlainan pada satu pohon pada cabang berlainan
11. Anisofili adalah sifat tanaman pada satu cabang terdapat kedua macam
bentuk daun.
12. Jenis daun berdasarkan letak bagian daun dapat dibedakan 4 golongan yaitu
daun dengan:
a. Bagian terlebar ada ditengah-tengah helaian daun
Daun bentuk bulat/bundar
Daun bentuk perisai
Daun bentuk jorong
Daun bentuk memanjang
Daun bentuk lanset
Daun jorong-memanjang
b. Bagian terlebar dibawah tengah-tengah helaian daun
1. Pangkal daun tdk bertoreh: bulat telur,segitiga, delta,belah kupat.
2. Pangkal daun bertoreh/berlekuk: bentuk jantung, ginjal,anak panah,
tombak, bertelinga.
c. Bagian terlebar diatas tengah-tengah helaian daun
Bulat telur sungsang
Jantung sungsang
Segitiga terbalik
Sudip/spatel
d. Tdk ada bagian terlebar, dari pangkal sampai ujung sama lebarnya.
Bangun garis, pita, pedang, dabus, jarum.
13. Bentuk ujung daun (apex folii) : runcing, meruncing, tumpul, membulat,
rompang, terbelah, berduri.
14. Pangkal daun (basis folii) dibedakan menjadi:
1. Yang tepi daunnya terpisah : runcing, meruncing,tumpul, membulat, rata,
berlekuk.
2. Yang tepi daunnya dapat bertemu : terjadi pada sisi batang ygsama atau
terjadi pada sisi batang yg berlawanan
15. Tulang-tulang daun (nervatio/venatio) berguna untuk memberi kekuatan pada
daun dan dapat sebagai berkas-berkas pembuluh yg dapat utk pengakutan zat-
zat dari tanah atau dari hasil asimilasi.
16. Tulang-tulang daun menurut besar kecilnya dibedakan dalam 3 macam :
1. Ibu tulang
2. Tulang-tulang cabang
3. Urat-urat daun
17. Tulang-tulang daun berdasarkan susunan tulangnya:
1. Bertulang menyirip
2. Bertulang menjari
3. Bertulang melengkung
4. Bertulang lurus/ sejajar
18. Biasanya tumbuhan dikotil bertulang daun menyirip atau menjari dan
tumbuhan monokotil itu bertulang daun melekung atau sejajar.
19. Tepi daun dapat dibedakan menjadi:
1. Daun dengan tepi bertoreh yg merdeka
2. Daun dgn tepi bertoreh tdk merdeka (tdk merubah bentuk aslinya)
20. Daging daun adalah bagian daun yang terdapat di antara tulang-tulang daun
dan urat-urat daun. Di bagian ini zat-zat yang diambil dari luar diubah
dijadikan zat-zat yang sesuai dengan keperluan kehidupan tumbuh-tumbuhan.
Warna hijau pada daun sebenarnya adalah warna yang terkandung dalam
bagian ini.
21. Daun majemuk adalah dimana pada satu tangkainya terdapat lebih dari satu
helaian daun.
22. Pada suatu daun majemuk dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu:
Ibu tangkal daun yaitu bagian daun majemuk yg menjadi tempat
duduknya helaian-helaian daunnya yg masing-masing dinamakan anak
daun.
Tangkai anak daun yaitu cabang-cabang ibu tangkai yang mendukung
anak daun.
Anak daun
Upih daun yaitu bagian di bawah ibu tangkai yang lebar dan biasanya
memeluk batang.
23. Menurut susunan anak daun pada ibu tangkai daun majemuk dapat dbedakan
dalam 2 golongan yaitu?
Daun majemuk menyirip
Daun majemuk menjari
Daun majemuk bangun kaki
Daun majemuk campuran
BATANG (CAULIS)
1. Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut:
Berbentuk panjang bulat, bersifat aktinomorf artinya dapat dengan
sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yg setangkup.
Terdiri atas ruas-ruas dan buku-buku.
Tumbuhnya biasanya keatas menuju cahaya atau matahari
Selalau bertambah panjang di ujungnya
Mengadakan percabangan
Umumnya tidak bewarna hijau
2. Batang mempunyai tugas untuk:
Penyokong bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah (daun,
bunga, buah)
Dapat memperluas bidang asimilasi
Jalan pengakutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas
Menjdi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan
AKAR (Radix)
1. Akar memiliki sifat-sifat seperti: tidak berbuku-buku, warna tidak hijau
biasanya keputih-putihan atau kekuningan, tumbuh terus pada ujungnya,
bentuknya seringkali meruncing hingga lebih mudah utk menembus tanah.
2. Akar bagi tumbuhan mempunyai tugas untuk: memperkuat berdirinya
tumbuhan, untuk menyerap airr dan zat-zat makanan yg terlarut di dalam air
tadi dari dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan, kadang-kadang
sebagai tempat penimbunan makanan.
3. Bagian-bagian akar:
Leher akar/ pangkal akar yaitu bagian akar yg bersambungan dgn
pangkal batang.
Ujung akar, bagian akar yg paling muda terdiri atas jaringan-jaringan
yg masih dpt mengadakan pertumbuhan
Batang akar, bagian akar yg terdapat antara leher akar dan ujungnya.
Cabang-cabang akar yaitu bagian akar yang tak langsung
bersenambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar
pohon.
Serabut akar yaitu cabang-cabang akar yg halus dan berbentuk serabut
Rambut/bulu-bulu akar
Tudung akar yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung.
4. Rambut-rambut akar bagian yang sifatnya sementara artinya umurnya pendek
dan hanya terdapat pada bagian ujung akar saja. Dan tudung akar digunakan
sebagai pelindung ujung akar dalam menembus tanah.
5. Dua macam sistem perakaran: sistem akar tunggang dan sistem akar serabut.
6. Akar-akar yang mempunyai sifat dan tugas khusus misalnya:
Akar udara/gantung. Selama masih menggantung akar ini hanya akan
menyerap air dan zat gas dari udara, tetapi setelah mencapai tanah
bagian yg masuk tanah akan berkelakuan seperti akar pada umumnya.
Akar penggerek/pengisap yaitu akar pada tumbuhan parasit dan
berguna utk menyerap air maupun makanan pada inangnya.
Akar pelekat yaitu akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan
memanjat dan berguna utk menempel.
Akar pembelit untuk memanjat tetapi dengan memeluk penunjangnya.
Akar nafas
Akar tunjang
Akar lutut
Akar banir
Bagian lain selain 3 bagian pokok tumbuhan (selain akar, batang, daun)
1. Terdiri dari kuncup, rhizoma,umbi, umbi lapis, alat pembelit,piala dan
gelembung,duri,alat-alat tambahan.
2. Kuncup (gemma) merupakan bagian tumbuhan yang sesungguhnya adalah
calon tunas.
3. Menurut tempatnya kuncup dibedakan menjadi:
Kuncup ujung (terminalis) yaitu kuncup yang terdapat pada ujung-
ujung batang,cabang, atau ranting.
Kuncup ketiak (axillaris/lateralis) yaitu kuncup yg terdapat di dalam
ketiak daun.
Kuncup liar (adventicus) yaitu kuncup-kuncup yang tidak terdapat
pada pada ujung atau ketiak daun.
4. Kuncup berdasarkan metamorfosisnya: kuncup daun, kuncup bunga, kuncup
campuran.
5. Kuncup berdasarkan pelindungnya: kuncup telanjang, tertutup
6. Rimpang (rhizoma) sesungguhnya adalah batang beserta daunnya yg terdapat
di dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar dan merupakan
penjelmaan batang. Disamping bagian dari alat perkembangbiakan juga
bagian dari tempat penimbunan makanan.
7. Umbi (tuber) merupakan suatu badan yg membengkak, yg dapat merupakan
penjelmaan akar maupun batang. Terbagi menjadi: umbi batang dan umbi
akar. Umbi akar tak memungkinkan dijadikan alat perkembangbiakan seperti
umbi batang.
8. Umbi lapis (bulbus) merupakan penjelmaan batang beserta daun. Dinamakan
umbi lapis karena memperlihatkan susunan yg berlapis-lapis. Dibedakan
menjadi: subang/cakram, sisik-sisik, kuncup-kuncup, akar-akar serabut.
Menurut sifat sisik-sisiknya dibedakan menjadi yg berlapis dan yang bersisik.
9. Alat pembelit atau sulur. Bagian-bagian tumbuhan yg biasanya menyerupai
spiral dan berguna utk membelit benda-benda yg disentuhnya. Menurut
asalnya dibedakan menjadi: cabang pembelit, daun pembelit, akar pembelit.
10. Piala (ascidium) dan gelembung (utriculuc) merupakan penjelmaan daun dan
digunakan utk menangkap serangga jadi terdapat pd tumbuhan pemakan
serangga. Pada tepi piala terdapat kelenjar madu utk menarik serangga dan
zat-zat enzima sebagai pelicin utk serangga tersebut terpleset dan akhirnya
masuk ke piala, cth kantung semar. Sedangkan gelembung terdapat pd
tumbuhan pemakan serangga yg hidup di air cth rumput gelembung.
11. Duri (spina). Menurut asalnya dibedakan menjadi: duri dahan, duri daun, duri
akar, duri daun penumpu, dan duri alat tambahan.
12. Alat-alat tambahan (organa accesoris). Merupakan suatu alat yg bukan dari
penjelmaan akar, batang maupun daun. Berdasarkan susunannya dibedakan
menjadi: papila, rambut-rambut.
13. Fungsi dari alat-alat tambahan bagi tumbuhan adalah sebagai pelindung
terhadap gangguan binatang,sebagai pelindung terhadap kekeringan, sebagai
alat penyerapan air dan zat makanan, sebagai alat pernafasan (lentisel).
BUNGA (FLOS)
6. Pada bunga terjadi peristiwa penyerbukan dan pembuahan yg menghasilkan
buah yg didalamnya ada biji, dan di biji inilah yg nanti akan tumbuh menjadi
tumbuhan baru.
7. Alat perkembangbiakan pada bunga terdiri dari putik(betina) atau benang sari
(jantan). Jika hanya memiliki salah satu saja maka disebut bunga tdk
sempurna sedangkan bila memiliki keduanya disebut bunga sempurna.
8. Berdasarkan jumlahnya bunga dibedakan menjadi bunga tunggal dan
majemuk.
9. Bagian-bagian dari bunga majemuk yaitu: yg bersifat seperti batang terdiri
dari ibu tangkai bunga, tangkai bunga, dan dasar bunga. Sedangkan yg
bersifat seperti daun terdiri dari daun-daun pelindung, daun tangkai, kelopak
tambahan, daun-daun mahkota dll..
10. Tiga golongan bunga majemuk: bunga majemuk tak terbatas, bunga majemuk
berbatas, bunga majemuk campuran.
11. Bagian –bagian bunga pada umumnya yaitu tangkai bunga, dasar bunga,
hiasan bunga (kelopak&mahkota bunga).
12. Pembagian bunga berdasarkan alat kelamin: bunga berumah satu yg punya
bunga jantan&betina pd satu individu satu batang tumbuhan. Bunga berumah
dua jika bunga jantan dan betinannya terpisah tempatnya. Poligam jika suatu
tumbuhan terdapat bunga jantan, betina, dan bunga banci (yg memiliki putik
dan benang sari bersmaan).
13. Benang sari (stamen) merupakan alat kelamin jantan dan bagian metamorfosa
dari daun. Bagian dari benang sari yaitu: tangkai sari, kepala sari, penghubung
ruang sari.
14. Pembagian benang sari berdasarkan duduknya yaitu benang sari jelas duduk
pada dasar bunga, benang sari tampak seperti duduk diatas kelopak, benang
sari tampak duduk di atas tajuk bunga, jika berdasarkan jumlah terbagi
menjadi: benang sari banyak, bennag sari yg berjumlah 2x lipat dari jumlah
daun tajuknya dan benang sari yg sama banyk dengan daun tajuk atau kurang.
PUTIK (PISTILLUM)
1. Putik merupakan bagian bunga yg paling dalam letaknya dan termasuk alat
kelamin betina. Daun-daun penyusun putik disebut daun buah (gynaecium).
Putik mengandung sel telur yang setelah dibuahi oleh inti sperma yg berasal
dari serbuk sari, akhirnya akan berkembang menjadi lembaga dan lembaga
inilah yg nantinya akan menjadi tumbuhan baru. Bagian putik yg
mengandung sel telur itu namanya bakal biji yg akhirnya menjadi biji
(semen) sementara bagian putik yg didalamnya terdapat bakal biji yaitu bakal
buahnya akan berubah menjadi bauh (fructus).
2. Bagian-bagian putik yaitu:
Bakal buah yaitu bagian putik yg lazimnya kelihatan membesar dan
duduk pada dasar bunga.
Tangkai kepala putik yaitu bagian putik yg sempit dan terdapat diatas
bakal buah biasanya berbentuk benang.
Kepala putik yaitu bagian yg paling atas terletak pada ujung tangkai
kepala putik.
3. Kelenjar madu. Bagi tumbuhan mempunyai madu (nectar) dapat
menyebabkan adanya kunjungan binatang yg dapat menjadi perantara dalam
proses penyerbukan dan menjamin terjadinya keturunan baru. Madu yg
terdapat pada bunga biasanya dihasilkan oleh kelenjar madu (nectarium) yg
bisa berasal dari daun mahkota, benang sari, atau bagian2 lain pada bunga.
4. Penyerbukan adalah ialah jatuhnya serbuk sari pada kepala putik (utk gol
tumbuhan biji tertutup) atau ialah peristiwa jatuhnya serbuk sari langsung
pada bakal biji (utk gol tumbuhan berbiji telanjang).
5. Pembuahan ialah terjadinya perkawinan (peleburan menjadi satu) sel telur yg
terdapat dal kandungan lembaga di dalam bakal biji dengan suatu inti yg
berasal dari serbuk sari.
6. Macam-macam penyerbukan:
Penyerbukan sendiri jika serbuk sari yg jatuh di kepala putik berasal
dari bunga itu sendiri.
Penyerbukan tetangga jika serbuk sari yang jatuh di kepala putik itu
berasal dari bunga tumbuhan lain tapi masih tergolong dalam jenis yg
sama
Penyerbukan bastar jika serbuk sari berasal dari bunga pada tumbuhan
lain yg berbeda jenisnya.
7. Jika berdasarkan vektor/perantaranya penyerbukan dibedakan menjadi:
penyerbukan dengan perantara angin, dengan perantara air, perantara
binatang (serangga, burung, kelelawar, siput.
BUAH (FRUCTUS)
1. Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh
pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yg
terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.
2. Dua golongan buah yaitu:
Buah semu/tertutup yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah
beserta bagian-bagian lain pada bunga itu. Buah sesungguhnya
kadang-kadang tersembunyi.
Buah sejati/ telanjang yaitu terjadi dari bakal buah dan jika ada bagian
bunga lainnya yg masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian
buah berarti.
BIJI (SEMEN)
1. Bagi tumbuhan biji merupakan alat perkembangbiakan yg utama karena biji
mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkannya biji,
tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya dan dapat pula terpencar ke
tempat lain.
2. Semula biji itu dudu pada suatu tangkai yg keluar dari papan biji atau
tembuni (plasenta). Tangkai pendukung biji itu disebut tali pusar (funiculus).
Bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji
sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari
tembuninya. Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh berubah sifatnya
menjadi salut atau selaput biji.
3. Pada biji umunya dapat dibedakan bagian-bagiannya menjadi: kulit biji. Tali
pusar, dan inti biji.
4. Lapisan kulit biji pada jenis biji tertutup (angiospermae) yaitu: lapisan kulit
luar dan lapisan kulit dalam. Sedangkan lapisan kulit biji pada biji terbuka
(gymnospemae) yaitu: kulit luar, kulit tengah, dan kulit dalam.
5. Inti biji ialah semua bagian biji yg terdapat di dalam kulit oleh sebab itu inti
biji juga dapat dinamakan isi biji. Inti biji terdiri dari: lembga (embryo) yg
merupakan calon individu baru dan putih lembaga (albumen) yaitu jaringan
berisi cadangan makanan utk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru.
Tiga bagian pokok lembaga yaitu akar lembaga, daun lembaga yg berfungsi
sebagai tempat penimbunan makanan, sebagai alat utk melakukan asimilasi,
dan sebagai alat penghisap makanan utk lembaga dari putih lembaga. Serta
ada pula batang lembaga.
6. Tumbuhan biji tunggal (monokotil) yaitu tumbuhan yg lembaganya hanya
mempunyai satu daun lembaga dan tumbuhan biji belah (dikotil) adalah
tumbuhan yg bijinya mempunyai lembaga dgn dua daun lembaga.sedangkan
yg lebih dari dua minimal sampai 15 disebut golongan tumbuhan biji
telanjang (gymnospermae)
7. Putih lembaga (albumen) adalah bagian biji yg terdiri atas suatu jaringan yg
menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga.
8. Kecambah (plantula) ialah tumbuhan yg masih kecil belum lama muncul dari
biji dan masih hidup dari peRsediaan makanan yg terdapat didalam biji.
BAB 5: PENERAPAN MORFOLOGI DAN PERISTILAHAN DALAM
MENCANDRA TUMBUHAN
1. Urutan takson dari bawah keatas: jenis (spesies), marga (genus), suku
(familia), bangsa (ordo), kelas (classis) dan divisi.
2. Utk komunikasi antar ilmuwan, digunakan istilah nama ilmiah yg bersifat
universal, khususnya pada tumbuhan diatur oleh kode internasional tatanama
tumbuhan (international code of botanical nomenclature) yg merupakan
kesepakatan ahli-ahli ilmu tumbuhan seluruh dunia melalui kongres-kongres
internasional.
MATERI KULIAH : FARMAKOGNOSI 1
Definisi
Farmakognosi asal kata Pharmakon berarti obat dan gnosis berarti ilmu
pengetahuan. Farmakognosi adalah pengetahuan mengenai obat. Definisi obat yakni
bahan atau paduan bahan-bahan diarahkan untuk penyembuhan penyakit, itu definisi
secara singkatnya. Istilah obat itu banyak dan bermacam-macam, ada obat jadi, obat
paten, obat baru dan obat tradisional.
Ruang lingkup farmakognosi menurut the american society of pharmacognocy.
2001. setudi mengenai sifat fisika, kimia, biokimia dan biologi obat, bahan
obat/bahan lain yang berpotensi sebagai bahan obat yang berasal dari alam untuk
mencari obat baru yang berasal dari bahan alam.
Ethnobotany?
Studi yang mempelajari bagaimana suatu masyarakat dari kebudayaan dan
daerah tertentu memanfaatkan setempat
Interaksi antara tumbuhan dengan kebudayaan manusia
Bebarapa obat/metabolit yang terkait etnobotani yaitu quinine, cocaine,
tubocurarine, pilocarpine
I. KARBOHIDRAT :
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton yang
mengandung karbon, hidrogen, dan oksigen. Kedudukan hidrogen dan oksigen berada
dalam perbandingan dua-satu, sama seperti yang terdapat dalam air.
Rumus empiris dari karbohidrat adalah C6H1206, sedangkan gugus fungsionalnya
adalah gugus aldehida atau keton.
metabolit primer.yaitu Polisakarida, protein, lemak dan asam nukleat,
merupakan penyusun utama dari makhluk
Keseluruhan proses sintesis dan perombakan zat-zat ini, yg dilakukan oleh organisme
untuk kelangsungan hidupnya, disebut proses-proses metabolisme primer.
Proses-proses kimia jenis lain terjadi hanya pada spesies tertentu sehingga
memberikan produk yg lain. Reaksi yg demikian nampaknya tidak merupakan proses
yg terpenting bagi eksistensi dari suatu organisme, karena itu disebut proses
Metabolisme sekunder
Tujuan Dari pembentukan metabolit sekunder, tetap merupakan misteri,
beberapa penulis percaya, bahwa mereka adalah produk detoksikasi dari timbunan
metabolit yg beracun dan tak dapat dibuang oleh organisme dg cara lain.
Jalur utama metabolisme sekunder
Klasifikasi Karbohidrat:
1. Monosakarida : terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis
oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. berikut
macam-macam monosakarida : dengan ciri utamanya memiliki jumlah atom C
berbeda-beda : triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa (C7).
Heptosa : Sedoheptulosa
4. Jalur pentosa fosfat : hasil ribosa untuk sintesis nukleotida, asam nukleat
dan equivalent pereduksi (NADPH) (biosintesis asam lemak dan lainnya)
7. Piruvat & senyawa antar siklus krebs : untuk sintesis asam amino –> Asetil-
KoA –> untuk sintesis asam lemak &kolesterol –> steroid.
II. Vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa
organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam
metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini
berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina
(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen
(N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa
banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi
enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia
yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan
tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal (Mulyono 2005).
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecilyang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari
sisienzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia
yang dikatalisasi oleh enzim. Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh
tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut
antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam
pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan
yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K
dalam bentuk provitamin yang tidak aktif.
A. Penggolonngan Vitamin
Vitamin berdasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang
larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut,
vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin
yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.Vitamin yang larut dalam
lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Untuk beberapa hal, vitamin ini berbeda dari
vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini terdapat dalam lemak dan bagian berminyak
dari makanan. Vitamin ini hanya dicerna oleh empedu karena tidak larut dalam
air(Syarif, 2007).
1. Vitamin Larut Air
Vitamin Larut Air disimpan dalam tubuh hanya dalam jumlah terbatas dan
sisanya dibuang, sehingga untuk mempertahankan saturasi jaringan vitamin larut air
perlu sering dikonsumsi.Mesipun demikian, pemberian vitamin larut air dalam jumlah
berlebihan merupakan pemborosan dan menimbulkan efek yang tidak diinginkan.
a. Vitamin B Kompleks
1) Tiamin
Tiamin (Vitamin B1) merupakan kompleks molekul organik yang
mengandung satu inti tiazol dan pirimidin.Dalam badan ini, akan diubah
menjadi tiamin pirofosfat (tiamin-PP), dengan reaksi sebagai berikut:
Tiamin + ATP à Tiamin – PP + AMP
2) Riboflavin
Riboflavin (Vitamin B2) adalah vitamin yang memiliki ribosa dalam
rumus kimianya.Sumber yang mengandung vitamin B2 yaitu daging, hati,
ragi, telur, bebagai sayuran dan sebagainya.
3) Asam Nikotinat
Asam Nikotinat atau niasin dikenal sebagai faktor PP (pellagra
preventive). Sumber alami yang mengandung niasin yaitu hati, daging, ragi,
dan sebagainya.
4) Piridoksin
Piridoksin (Vitamin B6) di alam terdapat tiga bentuk yaitu prpdoksin
yang berasal dari tumbuhan, piridoksal, dan piridoksamin yang terutama
berasal hewan. Ketiga bentuk piridoksin tersebut dalam tubuh diubah
menjadi piridoksal fosfat.
Sumber yang mengandung vitamin B6 yaitu, ragi, biji-bijian (gandum,
jagung, dan lain-lain) dan hati.
5) Asam Pantotenat
Asam pantotenat membentuk koenzim A yang sangat penting dalam
metabolisme, karena bertindak sebagai katalisator pada rekasi – reaksi
transfer gugus asetil.
Sumber yang mengandung vitamin B1 yaitu gandum, daging, susu,
kacang hijau, ragi, beras, telur, dan sebagainya.
6) Biotin
Biotin dikenal juga sebagai vitamin H (Haut). Defisiensi yaitu
dermatitis, sakit otot, rasa lemah, anoreksia, anemia ringan.Biotin di
dalam tubuh berfungsi sebgai koenzim pada berbagai reaksi
karboksilasi.
7) Kolin
Kolin berfungsi sebagai prekursor asetilkolin, metabolisme lemak,
berkhasiat lipotropik untuk seperti sirosis hepatis, hepatitis,
metabolisme intermedier, donor metil untuk pembentukan asam amino
esensial
b. Vitamin C (Asam Askorbat)
berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan
protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan
penyokong lainnya.
2. Vitamin Larut Lemak
a. Vitamin A
Vitanim A adalah suatu alkohol. Didalam tumbuhan vitamin A terdapat
sebagai provitamin A, yaitu senyawa karoten. Vitamin A berperan dalam proses
melihat, yaitu pada proses fotokimia pada retina.
b. Vitamin D
mengatur klasifikasi tulang dan gigi dan diperkirakan membuat mukosa usus
halus menjadi permeable untuk kalsium dan fosfor
c. Vitamin E
berfungsi sebagai antioksidan.Vitamin ini menerangi terjadinya oksidasi
vitamin A, karotin, asam lemak tidak jenuh dan menjagakeadaan kesuburan
individual.
d. Vitamin K
Vitamin K ( koagulation vitamin ) merupakan vitamin yang larut dalam
lemak dan merupakan senyawa penting dalam pembentukan protombin dan
protein-protein pembekuan darah lainnya. Disamping itu juga berpartisipasi
dalam proses fosforilasi oksidatif dalam metabolisme sel.
(1) Vitamin K1 ( filokuinolon / fitonadion ).
Digunakan unutuk pengobatan , terdapat pada kloroplas sayuran berwarna
hijau dan buah-buahan.
(2) Vitamin K2 ( senyawa menakuinolon ).
Disintesis oleh bakteri usus terutama oleh bakteri Garm positif.
(3) Vitamin K sintetik ( Vitamin K3 ( menadion ) )
Merupakan derivat naftakuinon, dengan aktivitas yang mendekati vitamin K
alam.Derivatnya yang larut dalam air, menadion natrium difosfat, di dalam tubuh
diubah menjadi menadion.
BIOSINTESIS VITAMIN
vitamin merupakan metabolit sekunder,umumnya dalam fase pertumbuhan ,
biosintesis metabolit sekunder berlangsung amat lambat bahkan sering belum
mulai.Setelah fase pertumbuan berakhir maka fase produksi atau biosintesis metabolit
sekunder mulai berlangsung. Penambahan prazat dimasukan untuk mempersingkat
proses biosintesis atau dengan kata ain untuk mempersingkat produksi metabolit
sekunder.Guna menambah prazat pada jalur biosintesis dalam produksi metabolit
sekunder
2. Protein
Semua protein merupakan polipeptida dengan massa molekul relatif besar, biasanya
antara 8000 dan 10.000. Karena jumlah asam amino yang menyusun protein beraneka
ragam jenis dan urutannya, maka dari 20 jenis asam amino dapat membentuk protein
yang banyak sekali jenisnya. Seperti halnya dari 26 huruf dapat dibuat kata dan
kalimat yang jumlahnya sangat banyak.
a. Struktur Protein
Struktur protein sangat kompleks dan memegang peranan penting dalam menentukan
aktivitas biologisnya, struktur protein dibedakan menjadi struktur primer, sekunder,
tersier, dan kuarterner.
1) Struktur Primer
Struktur primer menyatakan urutan asam-asam amino pada rantai protein dan letak
ikatan disulfida bila ada. Karena protein dapat mengandung 100 atau lebih residu
asam amino sehingga sulit menggambarkan rumus bangunnya. Oleh karena itu
digunakan singkatan 3 huruf untuk tiap asam amino.
Misalnya: Glu – Ala – Lys – Gly – Tyr – Ala
2) Struktur Sekunder
Hubungan ruang asam amino yang berdekatan pada struktur primer, mungkin reguler
dan berulang secara periodik. Karena adanya gaya dispersi atau ikatan hidrogen,
suatu rantai polipeptida menggulung seperti spiral (alfa heliks).
3) Struktur Tersier
Struktur tersier protein merupakan susunan keseluruhan dan hubungan berbagai
bagian dari suatu rantai polipeptida.
4) Struktur Kuarterner
Suatu protein dikatakan mempunyai struktur kuarterner bila protein terdiri atas 2
rantai polipeptida atau lebih disatukan oleh gaya dispersi (ikatan hidrogen). Protein
seperti ini dinamakan oligomer, sedangkan asam amino yang menyusunnya disebut
monomer.
b. Sifat-Sifat Protein
– Protein tidak menunjukkan titik cair tertentu dan tidak dapat disuling.
– Pada umumnya protein bersifat koloid hidrofil.
– Larutan protein dapat diendapkan/dikoagulasikan dengan penambahan larutan pekat
NaCl, MgSO4, (NH4)2SO4, alkohol, aseton, asam, dan basa atau dengan pemanasan
100°C. Protein yang telah dikoagulasikan tidak dapat larut dalam air atau dengan
pendinginan karena telah mengalami perubahan irreversibel yang disebut denaturasi.
Protein yang telah mengalami denaturasi umumnya telah kehilangan fungsi
biologinya meskipun rangkaian asam-asam amino tidak rusak. Denaturasi protein
terjadi akibat perubahan struktur terutama struktur tersier dan struktur kuarternernya.
– Dapat mengalami hidrolisis oleh asam-asam encer menjadi asam-asam amino.
Hidrolisis protein juga dapat dilakukan oleh enzim protease.
c. Penggolongan Protein
1) Berdasar Fungsi Biologinya
Berdasarkan fungsi biologinya protein diklasifikasikan menjadi 7 golongan
sebagai berikut.
a) Enzim
Enzim merupakan golongan protein yang terbesar dan sangat penting dalam tubuh
makhluk hidup. Fungsi enzim adalah sebagai katalisator yang spesifik pada reaksi
kimia dalam makhluk hidup. Enzim dapat mempercepat reaksi kimia tanpa terjadi
kenaikan suhu, perubahan pH, dan hasil reaksi tambahan seperti yang terjadi pada
reaksi-reaksi kimia biasa. Contoh: pepsin, stipsin, ribonuklease
b) Protein Pembangun.
Protein pembangun berfungsi sebagai zat pembentuk struktur baik yang baru maupun
mengganti sel yang rusak.
Contoh: Glikoprotein dalam dinding sel dan keratin dalam kulit
c) Protein Transpor
Protein transpor mempunyai kemampuan mengikat dan memindahkan molekul atau
ion spesifik melalui aliran darah.
Contoh:
– Hemoglobin dalam sel darah merah berfungsi sebagai alat pengangkut oksigen
dalam darah
– Mioglobin sebagai alat pengangkut oksigen dalam jaringan otot
d) Protein Pelindung (Antibodi)
Protein pelindung berfungsi melindungi organisme dari serangan penyakit.
Contoh:
– Imunoglobin (antibodi) dapat menetralkan bakteri, virus, dan antigen (protein
asing).
– Fibrinogen dan trombin merupakan protein penggumpal darah bila terjadi luka.
e) Protein Pengatur (Hormon)
Protein pengatur berfungsi mengatur aktivitas sel.
Contoh: Insulin mengatur metabolisme glukosa.
f) Protein Cadangan
Protein cadangan disimpan untuk berbagai proses metabolism dalam tubuh.
Contoh: Kasein pada susu, Ovalbumin pada putih telur
g) Protein Kontraktil
Protein kontraktil memberikan kemampuan pada sel dan organisme untuk berubah
atau bergerak.
Contoh: Aktin dan miosin berperan dalam sistem kontraksi otot rangka.
2) Berdasar Bentuknya
Berdasar bentuknya protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein globular dan
protein serabut. Protein globular memiliki rantai polipeptida berlipat rapat menjadi
bentuk bulat padat (globular), yang memiliki fungsi gerak.
Contoh: Hemoglobin dan enzim
Protein serabut memiliki fungsi pelindung, contoh: L–keratin pada rambut dan
kolagen pada urat.
3) Berdasarkan Komposisi Kimia
Berdasarkan komposisi kimianya, protein dibedakan menjadi protein sederhana dan
protein terkonjugasi. Protein sederhana hanya tersusun dari asam-asam amino.
Contoh: enzim ribunoklease.
Pada protein terkonjugasi asam amino juga terikat gugus lain
Contoh:
Lipoprotein, protein yang terkonjugasi lipid (lemak)
Glikoprotein, protein yang terkonjugasi karbohidrat
Fosfoprotein, protein yang terkonjugasi gugus fosfat
Fitokimia adalah ilmu yang mempelajari berbagai senyawa organic yang dibentuk
dan disimpan oleh tumbuhan. Yaitu :
Jika senyawa polar maka pegembanya harus polar atau bersifat like disolf like silica
gel bersifat polar
Catatan
Catatan
Ekstraksi a/ untuk memisahkan metabolit sekunder yang ada pada simplisia diantara
dua fasa
Matrikx batang
daun
a. Volatilitas
b. Didegradasi dapat dipakai kembali
c. Pelarut organic toksix
d. Viskositas cukup reendah jika kental tidak dapat mnembus matrix.
Maserasi 3x24 jam tujuan pengadukan pada maserasi agar tidak jenuh dan
biasa menarik ekstrak kembali
Catatan
Rafinat adalah pelarut yang sudah mengandung senyawa metabolit sekunder kita
(senyawa yang diinginkan).
Tinggi pada tumbuhan herba tingginya tidak boleh lebih dari 10cm
FRAKSINASI
Metode fraksinasi
Adsorbansi interaksi antara padat dan cair plat KLT berpendar warna hijau di
254 gifsum.
Tujuan Ekstraksi
1. Telaah fitokimia
( struktur )
Bahan Alam
Simplisia
Ekstraksi
Ekstra
Fraksinasi
Fraksi
Pemisahan dan pemurnian
Isolasi
Karakterisasi dan identifikasi
Struktur molekul
2. Standarisasi Ekstrak
Bahan Alam
Simplisia
Ekstraksi
Skrining fitokimia Ekstra
4. Isolasi senyawa identitas (marker) standarisasi
Ekstrak terstandar
Bahan Alam
Uji farmakologi
Efek farmakologi
Skrining fitokimia Simplisia
Ekstraksi
Ekstra
Fraksinasi
Fraksi
Pemisahan dan pemurnian
Isolat
Tujuan ekstraksi
Telaah fitokimia
Standarisasi ekstrak
SIMPLISIA adalah Bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dikatakan lain, berupa bahan
yang telah dikeringkan (MMI.
Jenis simplisia :
1. Simplisia nabati : simplisia berupa tumbuhan utuh, bagian atau eksudat
tumbuhan. Eksudat tumbuhan adalah isi sel yang secara spontan keluar dari
tumbuhan atau isi sel yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tumbuhannya
dan belum berupa senyawa murni.
2. Simplisia hewani :
3. Simplisia pelican (mineral) :
Pasca panen
Fungsinya untuk menjaga agar hasil panen tidak (mudah) rusak dan tetap memiliki
kualitas yang baik serta mudah untuk disimpan ataupun diolah lebih lanjut.
Bertujuan untuk menghasilkan simplisia yang bermutu (sesuai standar) dan
mempertahankan kandungan aktif bahan.
Kegiatan budidaya tanaman obat mulai dari produksi bibit tanaman hingga
pemanenan harus dilakukan dengan kaidah Good Agricultural Practice (GAP).
Sedangkan industry proses yang menghasilkan ekstrak-ekstrak terstandar dan produk
obat herbal harus menerapkan Good Manufacturing Practice (GMP) & CPOTB
Praktek penanganan pasca panen yang baik (GPHP = Good Post Harvest Handling
Practice) menjadi sangat penting
Pasca panen atau GPHP menjadi mata rantai penting sebagai penghubung antara
GAP dan GMP
Penanganan dan Pengelolaan Pasca Panen (Tanaman Obat) adalah seluruh rangkaian
kegiatan setelah proses panen terhadap tanaman obat sehingga diperoleh simplisia
yang siap untuk diolah lebih lanjut
Mono dan seskuiterpen (penyusun minyak atsiri) dioksidasi menjadi lebih gelap
kemudian dipolimerisasi membentuk resin
Penurunan mutu simplisia (tidak sengaja), penyebab mutu rendah Tanaman asal, cara
panen & pengeringan yg SALAH, Disimpan terlalu lama, Pengaruh kelembaban/
panas, Isinya telah disari dengan cara pelarutan/ penyulingan.
Jenis ekstrak
1. Ekstrak cair (liquidum ekstrak/ extracta liquidum/ fluid extracts) : hasil dari
proses ekstrak
2. Ekstrak pekat (spissum extracts/ extracta spissa/ soft extracts) : Ekstrak pekat
= sisa pelarut berkurang. Kadar sisa pelarut pada ekstrak 15-25%
3. Ektrak kering ( siccum extracts/ extracta sicca/ dry extracts ) : HARUS
TIDAK ADA sisa pelarut
Tujuan pemekatan : Meningkatkan konsentrasi kandungan bahan terlarut.
Metode penguapan
1. Evaporasi : PENGUBAHAN bentuk cair menjadi gas pelarut dan udara dalam
bejana evaporasi (uapnya tidak ditampung kembali) => penangas air
2. Vaporasi : Pengubahan bentuk cair menjadi gas ( hanya molekul gas pelarut)
dalam bejana vaporasi, Uap pelarutnya di ambil kembali dengan pendinginan.
Hasil pengeringan : massa lengket, serbuk, massa seperti granul kering, dan massa
padat kering dan rapuh.
Macam macam metode pengeringan
1. Pengeringan evaporasi : bahan dikeringkan pada suhu lebih rendah dari pada
suhu didih pelarut
2. Pengeringan vaporasi : bahan dikeringkan pada suhu lebih besar dari pada
suhu didih pelarut
3. Pengeringan sublimasi : bahan dikeringkan pada suhu sublimasi pelarut/
cairan tetapi tidak semua bahan dapat menyublim
4. Pengeringan konduksi/ kontak langsung : perpindahan panas melalui kontak
langsung antara permukaan bahan yang dikeringkan => kontak dengan suatu
pelat panas
5. Pengeringan konveksi : Bahan dikeringkan dengan pengering gas (umumnya
udara, kadang uap air yang dipanaskan)
6. Pengeringan adiasi : energy pengeringan diberikan melalui radiasi
7. Pengeringan dielektrik : Bahan yang dikeringkan ditempatkan diantara 2 pelat
kapasitor yang menimbulkan perubahan medan listrik secara cepat
MINYAK ATSIRI
Definisi minyak atsiri
1. Minyak atsiri yang dalam bahasa lain disebut essential oil atau essences
adalah suatu zat yang berkonsentrasi tinggi yang diekstrak dari berbagai
macam bagian tumbuhan yang memiliki aroma.
2. Metabolit Sekunder dari tanaman/hewan
3. Zat yang memiliki aroma dengan konsentrasi tinggi yang dapat menguap
dengan mudah
4. Bukan Minyak Makan (non edible oil)
Sumber sumber di alam
1. Tanaman dan Hewan
2. Bagian Akar : akar wangi
3. Bagian Batang : cendana, gaharu
4. Bagian Kulit Batang : kayu manis
5. Bagian Daun : cengkeh, nilam, pepermint, kemangi dll
6. Bagian Bunga : kenanga, melati, cengkeh dll.
7. Bagian Buah : pala, lemon dll
8. Bagian Biji : seledri, anggur dll
Kegunaan dalam industry
1. Industri parfum (kenanga, mawar, melati dll)
2. Obat-obatan (cengkeh, kayu putih, anise dll.)
3. Bumbu makanan (vanili, alicin dll).
4. Industri pewarna (turmeric untuk batik)
Fungsi kompleks dari minyak atsiri
1. Therapeutically
2. Flavouring
3. Perfumery
4. Starting materials to synthesize other compounds
5. Anti-septic – due to high phenols
6. Anti-spasmodic
7. Aromatherapy
8. Physiological effects
Ada beberapa variabel yang mempengaruhi efek pada kandungan unsur-unsur minyak
atsiri. Diantaranya adalah :
1. kondisi tanah
2. kualitas pupuk yang digunakan, serta jenisnya organik atau kimia
3. daerah tanam
4. iklim
5. ketinggian
6. musim panen
7. cara panen
8. proses destilasi
9. bagian tanaman yang didestilasi
minyak atsiri dapat dibagi menjadi 2 kelompok :
1. Kelompok pertama : minyak atsiri yang dengan mudah dapat dipisahkan
menjadi komponen-komponen atau penyusun murninya.
2. Kelompok kedua : minyak atsiri yang sukar dipisahkan menjadi komponen
murninya. Contoh kelompok kedua adalah: minyak akar wangi, minyak
kenanga, dan minyak nilam. Lazimnya minyak atsiri tersebut langsung dapat
digunakan, tanpa diisolasi komponen-komponennya, sebagai pewangi
berbagai produk.
Teknologi prosesing
1. Pemanenan harus tepat waktu pemanenan dan cara penanganannya
2. Pengeringan Pengeringan daun dalam tempat teduh atau sebagian teduh akan
menurunkan jumlah minyak yang hilang
3. Pengolahan Perajangan dan pengillingan : mempermudah penetrasi zat cair
(air) atau uap kedalam sel yang mengandung minyak atsiri.Pada simplisia
tertentu pelru dilakukan fermentasi untuk memecah sel-sel yg mengandung
minyak atsiri, contoh: minyak nilam.
4. Proses ekstraksi
a. Destilasi (penyulingan) : Destilasi merubah cairan yang mudah menguap
menjadi uap dan kemudian mengkondensasi uap kembali menjadi cairan.
I. Penyulingan dengan air ;
Cara penyulingan dengan sistem ini => memasukkan bahan
baku (sudahdilayukan, kering ataupun bahan basah) ke dalam
ketel penyuling yang telah berisi air => dipanaskan.
Uap yang keluar dari ketel dialirkan dengan pipa yang
dihubungkan dengan kondensor.
Uap yang merupakan campuran uap air dan minyak akan
terkondensasi menjadi cair dan ditampung dalam wadah.
Selanjutnya cairan minyak dan air tersebut dipisahkan dengan
separator pemisah minyak untuk diambil minyaknya saja.
II. Penyulingan dengan air dan uap
Penyulingan dengan air dan uap ini biasa dikenal dengan
sistem kukus => bahan baku dan air tidak bersinggungan
langsung karena dibatasi dengan saringan diatas air.
Cara ini yang paling banyak dilakukan pada dunia industri
karena cukup membutuhkan sedikit air sehingga bisa
menyingkat waktu proses produksi.
III. Penyulingan dengan uap langsung
Pada sistem ini bahan baku tidak kontak langsung dengan
air maupun api namun hanya uap bertekanan tinggi yang
difungsikan untuk menyuling minyak.
Penyulingan dengan metode ini biasa dipakai untuk bahan
baku yang membutuhkan tekanan tinggi pada proses
pengeluaran minyak dari sel tanaman, misalnya gaharu,
cendana, dll.
Prinsip kerja metode ini adalah membuat uap bertekanan
tinggi didalam boiler,kemudian uap tersebut dialirkan
melalui pipa dan masuk ketel yang berisi bahan baku.
Uap yang keluar dari ketel dihubungkan dengan kondensor.
Cairan kondensat yang berisi campuran minyak dan air
dipisahkan dengan separator yang sesuai berat jenis
minyak.
b. Ekstraksi dengan pelarut organic
1. Pelarut: n-heksana, toluene, dll
2. Penyarian dapat dilakukan denga cara maserasi => jenuh =>
dipekatkan sehingga didapat massa setengah padat.
3. Penyarian dilakukan kembali menggunakan etanol (alkohol) kemudian
didinginkan sehingga didapat 2 fraksi.
4. Larutan minyak atsiri akan berada dalam larutan alkohol.
c. Penyarian dgn lemak padat (enflurage)
Tanpa pemanasan atau pemanasan pada suhu rendah (maserasi)
dan hanya menggunakan lemak.
Untuk minyak atsiri yg tidak tahan panas.
d. Pemerasan
Untuk bahan yg berupa buah atau kulit buah dari tanaman,
biasanya keluarga citrus => karena minyak atsirinya akan rusak
apabila mengalami penyulingan
Tekanan pada pemerasan menyebabkan sel yg mengandung
minyak atsiri akan pecah => minyak atsiri akan mengalir.
e. Penyarian dengan gas karbondioksida (CO2)
keuntungan :
Tidak mengandung residu pelarut toksik
Proses berlangsung pada suhu rendah
Tidak mudah terbakar
Hemat energi karena gas CO2 dapat didaur ulang
Bersifat selektif
MATERI KULIAH : BAHARI
Scytonema
endholithicum
2. Pigmen - 2. -
dari
P.Magnesi
orubra
- 3. Benzoantrak
3. Chainia antibiotik uinon (jika
purpugena mgd
Laminaria)
4. Marine - 4. 2-n-pentil-4-
Pseudomo antibiotik kuiolinol
nas
2 kel besar :
-Entomostracea (udang -Cylops sp,
tingkat rendah), kecil dan Argulus sp,
sbg zooplankton Dephnia pulex
-Makacostracea (Tingkat -Cambarus sp
tinggi, sbg zooplankton dan (Udang air
benthos) tawar)dll
2.Mrylapoda (heawan kaki
banyak lipan, luwing)
3.Arachnoidea
(Kalajengking, laba-lba,
tungau)
4.Insecta (belalang)
Cllinectus Hormon Callinecdysone A
sapidus steroid dan B
(Kepiting
betina)
Humarus antibakter Homarine
americanus i
PEMBAGIAN ZONE
A. Kondisi Cahaya
1. EUFOTIK (0-150 m) pros fotosintesis
2. DISFOTIK (150-1000 m) terlampau redup u/ mungkin tjd proses fotosintesis
3. AFOTIK (>1000 m) gelap gulita
B. Kedalaman
1. Epipelagis (0150 m) Eufotik
2. Mesopelagis (150-1000 m) Disfotik
3. Batipelaagis (150-4000 m) disfotik sampai afotik
4. Abisal/abisopelagis (4000-6000 m) bawah zona afotik
5. Hadal (>6000 m) tdp palung dalam