Jawab :
Spermatophyta berasal dari bahasa Yunani yaitu Sperma artinya Biji dan Phyton artinya
Tumbuhan. Jadi, spermatophyta adalah jenis kelompok tumbuhan yang menghasilkan
suatu organ yang berupa biji. Spermatophyta ini adalah jenis tumbuhan berpembuluh,
karena memiliki sebuah batang, akar, daun sejati dan memiliki sebuah bunga.
Klasifikasi spermatophyta :
a. Angiospermae (Tumbuhan berbiji tertutup). Disebut biji tertutup karena bijinya
terbungkus atau dilindungi oleh daging buah atau berada dalam bakal buah.
b. Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka). Disebut biji terbuka karena bakal biji
berada diluar (tidak telindungi) oleh bakal buah namun tersusun dalam strobilus
yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan.
b. Daun
1. Morfologi daun adalah struktur luar daun.
Pelepah daun (folius/vagina), bagian daun yang berbentuk lembaran
tebal/tipis memeluk batang. Berfungsi melindungi kuncup ujung, kuncup
samping, dan batang pada saat masih muda.
Tangkai daun (petiolus), bagian daun yang umumnya berbentuk silindris dan
bertugas dalam penempatan helaian daun sehingga daun bisa leluasa
memperoleh cahaya matahari.
Helaian daun (lamina), bagian yang berbentuk pipih, berwarna hijau, berupa
daging daun dan urat daun yang berfungsi sebagai tempat fotosintesis.
2. Anatomi daun adalah struktur dalam daun.
Epidermis, yaitu lapisan terluar atau lapisan yang terdapat di permukaan atas
dan bawah daun, berfungsi sebagai pelindung bagi bagian daun yang ada di
antaranya.
Jaringan Mesofil, merupakan lapisan jaringan yang dasar terdapat antara
epidermis atas dan epidermis bawah serta antara jaringan pengangkut,
berfungsi sebagai area fotosisntesis utama karena memiliki kloroplas.
Parenkim Palisade, yaitu jaringan yang bentuknya menyerupai tiang atau
pagar yang terletak di antara jaringan epidermis. Terdapat banyak kloroplas
yang berperan penting dalam terbentuknya proses fotosintesis.
Parenkim Spons, yaitu jaringan yang terdiri dari sel tidak beraturan dengan
adanya ruang antar sel (tidak rapat). Berfungsi sebagai penampung karbon
dioksida dalam proses fotosintesis.
Jaringan Pengangkut, berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral
dari akar menuju daun yang dilakukan oleh pembuluh xilem, ataupun
mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh yang dilakukan
oleh pembulus floem.
Stomata, berfungsi sebagai organ respirasi. Stomata mengambil CO2 dari
udara untuk menjadikan bahan fotosintesis dan mengeluarkan O2 sebagai
hasil dari fotosintesis. Letak dari stomata adalah di bagian epidermis bawah.
3. Fungsi Daun
Tempat fotosintesis
Alat respirasi (pernapasan)
Tempat transpirasi (penguapan)
Tempat terjadinya gutasi
Alat reproduksi vegetatif
Bahan :
1. Kentang
2. Timun
3. Air
4. Garam
5. Label
Cara Kerja :
1. Irislah kentang dan timun dengan ketebalan 0,4 – 0,5 cm, masing-masing sebanyak 2
potong, usahakan irisan ketebalan sama.
2. Beri lable pada petri yang akan di isi larutan garam dengan “air garam” dan label
“air” untuk petri yang hanya akan di isi air.
3. Isi 2 petri tersebut dengan air hingga ¾ tinggi petri.
4. Tambahkan garam pada petri yang di beri label “air garam” dan aduk hingga larut.
5. Masukan 1 iris timun dan 1 iris kentang kedalam petri garam, dan masukkan 1 iris
timun dan 1 iris kentang sisanya dalam petri air.
6. Biarkan selama 15 menit kemudian amati tingkat kekerasannya.
7. Kemudian perlakuan dilanjutkan hingga 30 menit dan amati kekerasannya.
Kesimpulan :
- Air
Kentang dan timun yang dimasukkan pada petri yang berisi air tidak menunjukkan
adanya perubahan warna maupun tekstur, keadaaanyapun masih tetap segar karena
tidak ada zat kimia yang masuk.
- Larutan garam
Kentang dan timun yang dimasukkan pada petri yang berisi larutan garam
menunjukkan adanya perubahan karena adanya zat kimia yang masuk berupa
garam. Perudahan yg terjadi diantaranya yaitu :
1. Warna pada kentang maupun timun menjadi pucat.
2. Tekstur pada mentimun menjadi lembek, sedangkan pada kentang teksturnya
menjadi keras.
3. Bentuk pada kentang maupun timun menjadi mengerut.
4. Terdapat gelembung bintang sebanyak 6. (kelompok 7)