Anda di halaman 1dari 9

MATERI BAB

4-7
Materi Bab 4
Tubuh tumbuhan terdiri dari akar, batang, daun, dan bunga

Akar merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi untuk

 menegakkan dan memperkokoh tumbuhan,


 menyerap air dan garam mineral,
 menyimpan cadangan mkanan,
 bernafas,
 serta pada beberapa tumbuhan berfumgsi sebagai alat reproduksi

Ada dua sistem perakan:


1. Akar Tunggang
Sistm perakaran tunggang terdiri atas akar utama dan akar cabang. Akar
Tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil
2. Perakaran serabut
perakaran serabut tidak memiliki akar utama. Akar Akar tumbuh pada
pangkal batang dan bercabang-cabang. Akar serabut terdapat pada tumbuhan
monokotil

Di dalam akar, terdapat beberapa jaringan yang terbentuk dari epidermis sampai
jaringan terdalam, yaitu silinder pusat.
Struktur dari jaringan ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

 Epidermis: memiliki dinding tipis sebagai jaringan terluar akar dan


berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air di dalam tanah
 Korteks: terletak setelah epidermis dan memiliki fungsi untuk
menyimpan cadangan makanan yang tersusun dari jaringan parenkim
untuk ruang udara di akar
 Endodermis: tersusun dari satu lapis sel dan membatasi korteks dengan
silinder pusat, sehingga berfungsi untuk mengatur jalannya mineral ke
arah silinder pusat
 Silinder pusat atau Stele: terbentuk dari jaringan pengangkut, jaringan
perisikel, dan jaringan empulur. Jaringan perisikel berfungsi untuk
membentuk cabang akar. Sedangkan jaringan empulur memiliki dua
fungsi berdasarkan jaringannya, yaitu Xilem untuk mengangkut mineral
dari akar ke batang dan Floem untuk mengangkut makanan dari proses
fotosintensis ke semua bagian tumbuhan

Batang
Batang tumbuhan juga terdiri dari struktur jaringan yang sama seperti pada akar.

Hanya saja, berkas pengangkut pada bagian batang tersebar atau terpusat
sesuai dengan jenis tumbuhan, yaitu monokotil atau dikotil.

 Epidermis: berfungsi untuk melindungi jaringan tumbuhan yang ada di


dalam batang
 Korteks: umumnya berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan. Selain itu, korteks memiliki fungsi untuk regenerasi dan
pencangkokan tumbuhan pada tanaman dikotil. Sedangkan pada tanaman
monokotil, korteks berfungsi untuk memperkuat dan mengeraskan batang
 Berkas pengangkut: pada tanaman monokotil, berkas pengangkut yang
terdiri dari xilem dan floem tersebar di bagian batang. Sedangkan pada
tanaman dikotil, berkas pengangkut terpusat di dalam lingkaran. Fungsi
dari jaringan ini adalah untuk meneruskan air dan mineral ke bagian
tumbuhan yang sudah diserap oleh akar
 Silinder pusat: befungsi untuk menyebarkan air dan mineral ke seluruh
bagian tumbuhan

Pada umumnya tumbuhan yang kamu lihat memiliki batang yang berdiri tegak
di atas tanah serta mendukung cabang, daun, dan bunga. Batang umumnya
berbentuk panjang bulat seperti silinder, memiliki ruas-ruas (internodus) yang
masing-masing dibatasi oleh buku-buku (nodus). Pada nodus inilah tempat
melekatnya daun dan tunas. Batang memiliki banyak fungsi antara lain
menyokong bagian-bagian tumbuhan yang berada di atas tanah, dan sebagai
jalan pengangkutan air dan mineral dari akar menuju daun dan jalan
pengangkutan makanan dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Pada beberapa
tumbuhan, batang dapat mengalami modifikasi dan berfungsi sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan, misalnya pada tumbuhan tebu dan kentang dan
rimpang kunyit.

Daun
Daun merupakan organ tumbuhan yang menempel pada batang, biasanya
berbentuk tipis lebar dan banyak mengandung zat warna hijau yang dinamakan
klorofil. Daun memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai alat untuk
mengambil gas karbon dioksida (CO 2) yang digunakan sebagai sumber (bahan
baku) dalam fotosintesis, mengatur penguapan air (transpirasi), dan pernapasan
(respirasi) tumbuhan. Setia tumbuhan memiliki bentuk, ukuran, dan warna daun
yang berbeda untuk mencirikan tumbuhan tersebut.

Pada proses fotosintesis dibutuhkan cahaya sebagai sumber energi. Energi


tersebut ditangkap oleh zat hijau daun yang disebut klorofil. Gas karbon
dioksida (CO2) dan air (H2O) digunakan sebagai bahan baku untuk
menghasilkan glukosa (C6H12O6) dan oksigen (O2). Glukosa selanjutnya akan
disusun menjadi zat pati/amilum (C 6H10O5)n melalui reaksi polimerisasi. Amilum tersebut
kemudian disimpan dalam akar (misalnya pada singkong), batang (misalnya pada sagu), dan
buah (misalnya pada padi).

Daun pada tumbuhan terdiri dari tiga struktur jaringan, yaitu: 1) Epidermis, 2)
Jaringan parenkim, dan 3) Berkas vaskuler yang memiliki fungsi tersendiri.

Berikut ini adalah penjelasan fungsi struktur jaringan pada daun tumbuhan,
yaitu:

 Epidermis: terdiri dari stomata, kutikula, trikomata, dan bullliform.


Stomata berfungsi sebagai tempat pertukaran air dan gas. Kutikula
berfungsi untuk mencegah proses penguapan. Fungsi dari trikomata
adalah untuk mencegah proses penguapan yang berlebihan. Bulliform
berfungsi untuk menyimpan air di daun
 Jaringan parenkim: terbentuk dari jaringan palisade dan jaringan spons.
Jaringan palisade memiliki jumlah kloroplas yang sangat banyak,
sehingga berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis
 Berkas vaskuler: terdiri dari xilem dan floem, sehingga berfungsi untuk
mengangkut air dan menyebarkan hasil fotosintesis sebagai makanan bagi
tumbuhan

Bunga
Bunga merupakan alat reproduksi generatif pada tumbuhan. Bunga biasanya
memiliki warna yang menarik dan berfungsi untuk menarik serangga atau
hewan lain yang dapat membantu proses penyerbukan. Secara umum, bunga
tersusun atas dua bagian utama, yaitu perhiasan bunga dan alat reproduksi
bunga. Perhiasan bunga meliputi tangkai, kelopak (kaliks), dan mahkota
(korola). Sedangkan alat reproduksi berupa benang sari (alat kelamin jantan)
dan putik (alat kelamin betina). Bunga yang memiliki bagian-bagian tersebut
disebut bunga lengkap. Sedangkan bunga yang tidak memiliki salah satunya
disebut bunga tidak lengkap.

Berdasarkan keberadaan alat reproduksi dalam satu bunga, ada bunga yang
memiliki benang sari dan putik dalam satu bunga. Bunga yang demikian disebut
dengan bunga sempurna. Namun, ada juga bunga yang hanya memiliki satu alat
kelamin saja dalam satu bunga, benang sari saja atau putik saja. Bunga yang
demikian disebut bunga tidak sempurna.

Transportasi Pada Tumbuhan


proses pengambilan dan pengangkutan zat-zat ke seluruh bagian tubuh
tumbuhan. Zat-zat yang diangkut meliputi air, mineral, dan hasil fotosintesis.
Transportasi pada tumbuhan sangat penting untuk menjaga keseimbangan air,
nutrisi, dan hormon dalam tubuh tumbuhan.

Fotosintesis dan Respirasi Pada Tumbuhan


Tumbuhan memperoleh energi dengan respirasi dan fotosintesis.
Fotosintesis merupakan proses pembentukan glukosa dari karbon dioksida dan
air yang berlangsung di klorofil tumbuhan.
Fotosintesis terjadi pada bagian mesofil daun yang kaya klorofil serta mampu
menyerap energi cahaya matahari, yaitu cahaya merah dan biru.
Proses fotosintesis dipengaruhi oleh kadar CO2’ suhu, cahaya, air, O2r dan unsur
hara.
Pertukaran gas pada tumbuhan terjadi melalui stomata (daun), lentisel (batang
dan akar), serta rambut akar. Pertukaran gas berlangsung secara difusi.

Gerak Pada Tumbuhan


Gerak pada tumbuhan merupakan respons terhadap rangsangan yang dapat
membuatnya bergerak. Terdapat tiga macam gerak tumbuhan berdasarkan
sumber rangsangannya:
Gerak Higroskopis: Dipicu oleh perubahan kadar air dalam sel tumbuhan yang
tidak merata. Misalnya, kacang polongan seperti kedelai akan mengkerut saat
mengering, membuka kulitnya secara alami.
Gerak Endonom: Merupakan gerak yang terjadi secara spontan dan berasal dari
dalam tubuh tumbuhan itu sendiri, seperti gerak rotasi sitoplasma atau plasma
sel di dalam tumbuhan.
Gerak Esionom: Dipicu oleh rangsangan dari lingkungan sekitar. Terbagi
menjadi tiga jenis, yaitu gerak tropisme, gerak nasti, dan gerak taksis.
Gerak Tropisme: Tumbuhan bergerak sesuai arah rangsangannya, bisa
mendekati (tropisme positif) atau menjauhi (tropisme negatif). Contohnya,
tumbuhan yang bergerak mengikuti arah cahaya matahari atau akar yang
tumbuh menuju pusat bumi.
Gerak Nasti: Tumbuhan bereaksi terhadap rangsangan tanpa dipengaruhi
arahnya. Contoh termasuk gerak tidur daun pohon turi saat gelap.
Gerak Taksis: Gerak seluruh atau sebagian tubuh tumbuhan yang dipengaruhi
arah perpindahan oleh rangsangan, seperti fototaksis (bergerak menuju cahaya)
atau kemotaksis (bergerak menuju zat kimia).
Semua jenis gerak ini membantu tumbuhan beradaptasi dengan lingkungan
sekitarnya untuk mempertahankan hidup.

Materi Bab 5
Nutrisi dalam makanan
Manfaat makanan bagi tubuh manusia adalah untuk pembentukan dan
pertumbuhan sel tubuh. Zat makanan dibakar untuk memperoleh energi (tenaga)
Zat makanan yang diperlukan tubuh adalah karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan air
Nutrisi atau gizi adalah zat yang dibutuhkan makhluk hidup sebagai sumber
energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan, dan untuk berlangsungnya
fungsi normal pada setiap jaringan dan organ tubuh.
Sistem Pencernaan
Ada 10 macam organ sistem pencernaan manusia, yaitu mulut, tenggorokan
(faring), kerongkongan (esofagus), lambung, pankreas, hati, empedu, usus
halus, usus besar, dan anus.
Proses pencernaan manusia terdiri dari dua jenis utama: pencernaan mekanis
dan pencernaan kimiawi.
Pencernaan Mekanis:
Melibatkan gerakan fisik pada makanan seperti mengunyah, menelan, dan
proses fisik lainnya untuk mengubah ukuran makanan menjadi lebih kecil.
Proses ini terjadi di mulut dan lambung, di mana makanan dihaluskan oleh
gerakan otot-otot.
Pencernaan Kimiawi:
Melibatkan proses kimia yang menggunakan enzim untuk memecah partikel
makanan menjadi bentuk yang dapat diserap oleh tubuh.
Proses ini terjadi di berbagai bagian seperti mulut, kerongkongan, lambung,
hati, pankreas, empedu, dan usus.
Pencernaan mekanis memfokuskan pada perubahan fisik makanan, sementara
pencernaan kimiawi menitikberatkan pada perubahan kimia untuk mengurai
makanan menjadi zat-zat yang dapat diserap oleh tubuh.
Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Pencernaan
a. Parotitis atau Penyakit Gondong:
Disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar air ludah di bagian bawah
telinga, menyebabkan pembengkakan atau perbesaran kelenjar ludah.

b. Xerostomia:
Kondisi mulut kering karena rendahnya produksi air ludah. Keadaan ini dapat
mengakibatkan gangguan pencernaan makanan yang kurang optimal.

c. Tukak Lambung:
Terjadi karena luka pada dinding lambung bagian dalam. Makan secara teratur
direkomendasikan untuk mengurangi risiko terjadinya tukak lambung.

d. Apendisitis:
Infeksi pada apendiks (umbai cacing) yang dapat menyebar ke usus buntu dan
usus besar, menyebabkan peradangan pada selaput rongga perut.

e. Diare:
Disebabkan oleh infeksi bakteri atau protozoa di usus besar yang mengganggu
penyerapan air, mengakibatkan feses encer.

f. Konstipasi:
Terjadi akibat penyerapan air yang berlebihan pada sisa makanan di usus besar,
menyebabkan feses padat dan keras. Disarankan untuk mencegahnya dengan
buang air besar secara teratur, konsumsi serat dari sayur dan buah.
Kondisi-kondisi ini mempengaruhi fungsi pencernaan dan dapat menyebabkan
berbagai masalah kesehatan yang memerlukan penanganan medis atau
perubahan gaya hidup untuk mencegahnya.

Materi Bab 6
Zat Aditif:
Definisi: Zat aditif adalah senyawa kimia yang ditambahkan ke makanan atau
minuman untuk memperbaiki rasa, tekstur, tampilan, daya tahan, atau
konsistensi. Zat aditif tidak memberikan nilai gizi pada makanan, tetapi
bertujuan untuk meningkatkan pengalaman konsumen.
Contoh Zat Aditif:
Pewarna Buatan: Seperti tartrazin, sunset yellow, dll.
Pemanis Buatan: Contohnya aspartam, sukralosa, dll.
Pengawet: BHT, BHA, nitrat, nitrit, dsb.
Penguat Rasa: MSG (Monosodium Glutamat), ribotiden, dsb.

Zat Adiktif:
Definisi: Zat adiktif adalah zat yang menyebabkan ketergantungan fisik atau
psikologis pada individu yang mengonsumsinya secara berlebihan.
Ketergantungan ini bisa menyebabkan perilaku kompulsif terhadap zat tersebut.

Contoh Zat Adiktif:


Nikotin: Ditemukan dalam rokok dan dapat menyebabkan kecanduan yang kuat.
Alkohol: Mengonsumsi alkohol secara berlebihan bisa menyebabkan
kecanduan.
Narkotika: Seperti heroin, kokain, atau ganja.
Kafein: Meskipun tidak sekuat zat adiktif lainnya, kafein dalam kopi atau
minuman berenergi bisa menyebabkan ketergantungan.

Psikotropika:
Definisi: Psikotropika adalah zat yang mempengaruhi proses mental dan
perilaku seseorang dengan cara mempengaruhi fungsi otak. Zat ini sering
digunakan untuk tujuan medis atau rekreasi.
Jenis Psikotropika:
Depresan: Zat-zat seperti alkohol, benzodiazepin, atau barbiturat yang menekan
sistem saraf pusat.
Stimulan: Seperti kafein, kokain, atau amfetamin yang meningkatkan aktivitas
saraf pusat.
Halusinogen: Misalnya LSD, ganja, atau psilosibin yang mengubah persepsi,
pikiran, dan suasana hati.
Zat aditif, zat adiktif, dan psikotropika memegang peran penting dalam
kehidupan sehari-hari dan dalam bidang kesehatan. Penting untuk memahami
efek, risiko, serta penggunaan yang tepat dari zat-zat ini untuk memastikan
keselamatan dan kesehatan masyarakat.

Materi Bab 7
1. Jantung
Jantung adalah otot yang berfungsi sebagai pompa untuk mengalirkan darah ke
seluruh tubuh. Jantung terdiri dari empat ruangan utama, yaitu atrium kanan dan
kiri, serta ventrikel kanan dan kiri. Atrium berfungsi untuk menerima darah dari
tubuh (atrium kanan) dan paru-paru (atrium kiri). Sedangkan ventrikel berfungsi
untuk memompa darah ke tubuh (ventrikel kiri) dan paru-paru (ventrikel
kanan).

2. Pembuluh Darah

Terdapat tiga jenis pembuluh darah utama, yaitu arteri, vena, dan kapiler.
 Arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung
ke seluruh tubuh.
 Vena adalah pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung
dari seluruh tubuh.
 Sementara kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil dan tipis,
berfungsi untuk pertukaran zat-zat antara darah dan jaringan tubuh.
Kapiler merupakan titik terakhir dalam perjalanan darah sebelum kembali ke
jantung melalui pembuluh vena.

3. Darah
Darah berfungsi mengantarkan oksigen dan nutrisi lainnya ke seluruh tubuh.
Melalui jantung dan pembuluh darah, darah bisa mencapai seluruh jaringan
tubuh kita.

4.Paru-Paru
Paru-paru adalah organ tempat terjadinya pertukaran oksigen dan karbon
dioksida.

Darah yang mengandung karbon dioksida mengalir ke paru-paru melalui arteri.


Karbon dioksida kemudian akan dikeluarkan dari darah ke udara melalui proses
yang disebut difusi.
Struktur organ peredaran darah tersebut bekerja secara terintegrasi untuk
memastikan sirkulasi darah yang lancar. Selin itu, proses tersebut menyediakan
pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk fungsi tubuh yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai