Anda di halaman 1dari 7

Daun

Assalamuaalaikum

Di blog ini, kami akan membahas tentang jaringan pada daun yang mungkin dapat membantu teman teman disini . Sebelum kita bahas jaringan pada daun lebih baik kita pelajari dulu tentang daun , Berikut pembahasannya 1) Daun Daun merupakan organ yang tumbuh dari batang. Bentuk daun sangat beragam. biasanya berbentuk pipih dan biasanya berwarna hijau. Namun ada pula daun yang berbentuk jarum, contoh daun pinus, atau seperti sisik, misalnya pada kaktus. Daun lengkap mempunyai bagian-bagian berupa pelepah daun atau upih daun, tangkai daun (petiolus), dan helaian daun (lamina). Dalam satu tangkai daun ada yag berhelaian daun satu (daun tunggal) dan ada juga yang lebih dari satu (daun majemuk). Daun majemuk ada yang anak daunnya tersusun menyirip dan ada yang menjari.Biasanya Tumbuhan dikotil memiliki tulang daun yang menyirip/menjari sedangkan Tumbuhan monokotil memiliki tulang daun yang sejajar/melengkung Warnanya rata-rata hijau karena daun memiliki klorofil . Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis.Selain itu daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten yang berwarna jingga, xantofil yang berwarna kuning, dan antosianin yang berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman. Jika daun kehilangan klorofilnya maka daun kan mencoklat atau menua. Daun merupakan tempat terjadinya fotosintesis dan merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat. Autotrof adalah merupakan organisme yang dapat mengubah bahan anorganik menjadi organiik dapat membuat makanan sendiri) dengan bantuan energi seperti energi cahaya matahari dan kimia

2) Kegunaan daun :

Tempat terjadinya fotosintesis.


pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons.

Sebagai organ pernapasan.


Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ respirasi

Tempat terjadinya gutasi. Alat perkembangbiakkan vegetatif.


Misalnya pada tanaman cocor bebek (tunas daun).

Menjadi Faktor Yang Mempengaruhi Pengangkutan Air atau Daya Hisap


Daun (Tarikan Transpirasi) Pada organ daun terdapat proses penguapan air melalui mulut daun (stomata ) yang dikenal sebagai proses transpirasi. Proses ini menyebabkan sel daun kehilanagan air dan timbul tarikan terhadap air yang ada pada sel sel di bawahnya dan tarikan ini akan diteruskan molekul demi molekul, menuju ke bawah sampai ke seluruh kolom air pada xilem sehingga menyebabkan air tertarik ke atas dari akar menuju ke daun. Dengan adanya transpirasi membantu tumbuhan dalam proses penyerapan dan transportasi air di dalam tumbuhan. Adapun transpirasi itu sendiri merupakan mekanisme pengaturan fisiologis yan g herhubungan dengan proses adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan. Ada beberapa factor yang mempengaruhi proses kecepatan transparasi uap air dari daun, yaitu: 1) Temperatur udara, makin tinggi temperature , kecepatan transprasi akan semakin tinggi. 2) Instensitas cahaya matahari, semakin tinggi intesitas cahaya matahari yang diterima daun, maka kecepatan transpirasi akan semakin tinggi. 3) Kelembaban udara

4) Kandungan air tanah. Di samping itu, transpirasi juga dipengaruhi oleh faktor dalam tumbuhan di antaranya adalah banyaknya pembuluh, ukuran sel jaringan pengangkut, jumlah, dan ukuran stomata. 3) Kegunaan Daun bagi manusia : Sebagai Obat Contohnya daun salam dapat digunakan sebagai obat diare

Sebagai Makanan
Sebagai makanan contohnya Daun teh menjadi teh yang dapat diminum

Sebagai Tempat keluarnya oksigen

4) Jaringan pada daun


Daun yang umum memiliki jaringan kutikula , Epidermis , Jaringan Mesofil ,Jaringan palisade,Jaringan pembuluh angkut serta xilem dan floem. Agar lebih jelasnya mari kita lihat gambar di bawah ini :

Kutikula
Kutikula adalah lapisan pelindung pada seluruh sistem tajuk (bagian tumbuhan yang berada di atas tanah) tumbuhan herba yang berfungsi untuk memperlambat kehilangan air dari daun, batang, bunga, buah, dan biji. fungsi kutikula adalah melindungi kuku dengan menutup bagian yang terbuka antara kuku dan kulit

Epidermis
Jaringan ini terbagi menjadi epidermis atas dan epidermis bawah, berfungsi melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya.

Jaringan mesofil
Jaringan Tiang, jaringan ini mengandung banyak kloroplas yang berfungsi dalam proses pembuatan makanan -Jaringan palisade atau jaringan tiang adalah jaringan yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis -Jaringan bunga karang Disebut juga jaringan spons karena lebih berongga bila dibandingkan dengan jaringan palisade, berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

Berkas pembuluh angkut


Terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis, pada tumbuhan dikotil keduanya dipisahkan oleh kambium. Pada akar, Xilem berfungsi mengangkut air dan mineral menuju daun. Pada batang, xilem berfungsi sebagai sponsor penegak tumbuhan Floem berfungsi mentransfor hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan

Stomata
Stomata berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stomata terletak di epidermis bawah. Selain stomata, tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas melalui lentisel yang terletak pada batang.

Jaringan pada daun papaya

Carica papaya L. merupakan tumbuhan dikotil yang struktur daunnya tersusun atas jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut. Secara anatomi, struktur daun pepaya yakni, tangkai daun yang berbentuk bulat berongga, daunnya bentuknya bulat telur(ovatus), ujung runcing(acutus), pangkal berbentuk jantung(cordatus), merupakan daun tunggal (folium simplex), susunan tulang daun menjari(palminervis), tepi daun berlekuk menjari tidak beraturan, tangkai daun bulat silindris, berongga, panjang 25-100 cm, permukaan helaian daun licin(laevis), warna permukaan daun bagian atas hijau tua, sedangkan bagian bawahnya hijau muda atau hijau keputih-putihan. Letak helaian daun tersebar (folia sparsa), kadang-kadang terletak berhadapan, pada tiap tiga lingkaran batang terdapat 8 daun, dan merupakan daun majemuk. Pepaya ( C. papaya L.) adalah tumbuhan anggota Dicotyledoneae dengan tipe daun dorsiventral, yakni jaringan tiang (palisade) hanya terdapat pada sisi atas daun. Daun dorsiventral biasanya tumbuh secara horizontal, sehigga terdapat perbedaan warna antara permukaan atas dan bawah daun, karena intensitas cahaya matahari yang diterima berbeda. Secara umum daun tersusun oleh jaringan pelindung ( epidermis dan derivatnya), jaringan dasar ( mesofil daun), jaringan pengangkut, jaringan penguat, serta jaringan sekretori . Anatomi daun pepaya tersusun atas satu lapis sel epidermis. Pada mesofil berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan bunga karang. Berkas pengangkut pada daun membentuk bangunan kompleks yang disebut tulang daun. Daun pepaya memiliki satu ibu tulang daun dan cabanr-cabangnya membentuk jala. Fungsinya adalah menyalurkan hasil fotosintesis dan metabolisme ke bagian tubuh daun lainnya. Dalam berkas pengankut, posisi xylem selalu berada di atas floem ( xylem di sebelah dalam, dan floem di luar ). Di sekeliling berkas pengangkut terdapat sarung berkas pengengkut. Jaringan penguat pada daun pepaya berupa kolenkim yang biasanya terletak dekat tulang daun yang besar, di bawah epidermis. Jaringan sekretori berupa buluh-

buluh getah atau kelenjar getah, berupa masa sel-sel parenkim padat . Secara garis besar struktur anatomi daun Dicotyledoneae adalah sebagai berikut :

Kolenkim tersusun atas sel-sel hidup yang bentuknya memanjang dengan penebalan dinding sel yang tidak merata dan bersifat plastis, artinya mampu membentang, tetapi tidak dapat kembali seperti semula bila organnya tumbuh. Kolenkim terdapat pada batang, daun, bagian-bagian bunga, buah, dan akar. Sel kolenkim dapat mengandung kloroplas yang menyerupai sel-sel parenkim. Sel sel kolenkim dindingnya mengalami penebalan dari kolenkim bervariasi, ada yang pendek membulat dan ada yang memanjang seperti serabut dengan ujung tumpul.

Jaringan pada daun teratai


Berikut ini adalah struktur anatomi dari daun teratai :

Tidak memiliki kutikula, pada umumnya tumbuhan hidrofit memiliki kutikula yang sangat tipis bahkan tidak memiliki kutikula sama sekali. Epidermis yang dimiliki hanya selapis. Fungsi epidermis lebih berperan dalam hal penyerapan gas dan nutrien. Sel-sel epidermis ini memiliki dinding yang tipis.

Pada permukaan epidermis terdapat banyak stomata. Tipe stomata yang dimiliki adalah tipe menonjol keluar karena pada Nymphae sp.memiliki daun yang mengapung di atas air. Daun Nymphae sp.tergolong daun epistomatik karena stomata berada di permukaan atas daun (adaksial).

Di bawah lapisan epidermis terdapat jaringan palisade yang didalamnya mengandung klorofil. Sementara itu, di bawah jaringan palisade terdapt jaringan bunga karang. Berdasarkan keberadaan dari jaringan palisade dan jaringan bunga karang, daun Nymphae sp.tergolong daun tipe dorsoventral.

Pada bagian jaringan palisade, terdapat sklereid yang bercabang dan berujung runcing, dan percabangannya masuk ke ruang antar sel. Sklereid bertipe trikosklereid. Sklereid ini berfungsi sebagai penyokong dan terkait dengan sistem pengapungan tumbuhanNymphae sp. ini. Selain pada palisade, trikosklereid juga terdapat pada jaringan sponsa dimana ujung-ujung percabangannya masuk ke ruang-ruang antar sel.

Jaringan pengangkut pada daun tergolong tipe Kranz dimana berkas pengangkut dikelilingi oleh mesofil. Jaringan pengangkut ini terletak di antara jaringan sponsa.

Daun Nymphae sp. memiliki ruang udara yang luas, teratur dan berkembang dengan baik. Ruang udara ini memberikan pelampung bagi tumbuhan Nymphae

sp. untuk mengapung dan juga sebagai penyimpan udara dan CO2

Trikomata tergolong trikoma non glanduler dimana ujungnya meruncing. Trikomata ini berfungsi sebagai pelindung dan mengurangi penguapan. Pada daun Nymphae sp., trikomata Ban yak dijumpai pada bagian permukaan bawah daun (abaksial).

Anda mungkin juga menyukai