Anda di halaman 1dari 14

Tumbuhan Monokotil dan Dikotil

November 11th, 2009 Related Filed Under


Tumbuhan dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji
keping satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan berbiji keping
dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae.
1. Monokotil
Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar
tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga.
Kelompok ini diakui sebagai takson dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat
berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.
Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupan
manusia. Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan,
dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya
Contoh tumbuhan monokotil :
1. suku anggrek-anggrekan
2. suku padi-padian (Graminae)
3. suku pinang-pinangan (Palmae)
4. suku bawang-bawangan (alliaceae)
5. suku pisang-pisangan (Musaceae)
ciri pada tumbuhan monokotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki adalah :
Bentuk Akar
Memiliki sistem akar serabut
Bentuk sumsum atau pola tulang daun
Melengkung atau sejajar
Kaliptrogen / tudung akar
Ada tudung akar / kaliptra
Jumlah keping biji atau kotiledon
satu buah keping biji saja
Kandungan akar dan batang
Tidak terdapat kambium
Jumlah kelopak bunga
Umumnya adalah kelipatan tiga
Pelindung akar dan batang lembaga
Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga /keleorhiza
Pertumbuhan akar dan batang
Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
2. Dikotil
Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan tumbuhan
berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga
(kotiledon:daun yang terbentuk pada embrio) berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji
sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua
dan sistem Crouquist mengakui kelompok ini sebagai takson dan menamakannya kelas
Magnoliopsida. Nama ini dibentuk dengan menggantikan akhiran -aceae dalam nama
Magnoliopsida dengan akhiran -opsida . Kelas Magnoliopsida dipakai sebagai nama takson bagi
semua tumbuhan berbunga bukan monokotil. Magnoliopsida adalah nama yang dipakai untuk
menggantikan nama yang dipakai sistem klasifikasi yang lebih lama, kelas Dicotyledoneae
(kelas tumbuhan berdaun lembaga dua atau tumbuhan dikotil).
Contoh tumbuhan dikotil :
1. Kacang tanah
2. Mangga
3. Rambutan
4. Belimbing dll
Ciri pada tumbuhan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki adalah :
1. Bentuk akar
Memiliki sistem akar tunggang
1. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
Menyirip atau menjari
2. Kaliptrogen / tudung akar
Tidak terdapat ada tudung akar
3. Jumlah keping biji atau kotiledon
Ada dua buah keping biji
4. Kandungan akar dan batang
Ada kambium
5. Jumlah kelopak bunga
Biasanya kelipatan empat atau lima
6. Pelindung akar dan batang lembaga
Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
7. Pertumbuhan akar dan batang
Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
Struktur-struktur pada tumbuhan
Struktur Anatomi Akar
Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar
berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem
berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Struktur anatomi
akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda.
Struktur Anatomi Batang
Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata,
sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas
xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem
dan floem tersusun melingkar pada tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil.
Struktur Anatomi Daun
Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma.
Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil
sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak
demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri
atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun







Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna
hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya
matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam
melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok
kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.

Bentuk Daun (Morfologi)

Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran
dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun
membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya
bisa meruncing panjang.
Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun
kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat
mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air. Daun segar (kiri) dan tua. Daun tua
telah kehilangan klorofil sebagai bagian dari penuaan.
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa
pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil
dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna
jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung
derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning
atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).

Fungsi Daun Bagi Tumbuhan atau Tanaman

Tempat Terjadinya Fotosintesis

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa
yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara,
karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.

Sebagai Organ Pernapasan atau Respirasi

Stomata berfungsi sebagai organ respirasi. Stomata mengambil CO2 dari udara untuk
dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stomata ibarat hidung
kita dimana stomata mengambil CO2 dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung
mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Stomata terletak di epidermis bawah. Selain stomata,
tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas melalui lentisel yang terletak pada batang.


Tempat Terjadinya Transpirasi

Transpirasi adalah hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan.

Tempat Terjadinya Gutasi

Gutasi adalah proses pelepasan air dari jaringan daun dalam bentuk cair. Gutasi terjadi melalui
lubang-lubang pengeluaran yang terdapat pada bagian tepi daun sebagai bagian dari proses
pengeluaran kelebihan air sebagai sisa metabolisme, khususnya pada saat pengeluaran dengan
cara transpirasi (penguapan) tidak efektif, misalnya pada malam hari. Gutasi dapat diamati pada
pagi hari dan dapat disalahartikan sebagai embun. Ia terlihat sebagai tetes-tetes air di tepi daun
yang tersusun teratur, sesuai dengan lokasi lubang pengeluaran.

Alat Perkembangbiakkan Vegetatif

Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya
peleburan sel kelamin jantan dan betina). Reproduksi vegetatif bisa terjadi secara alami maupun
buatan. Perkembangbiakan dengan membelah diri biasanya terjadi pada hewan tingkat
rendah,bersel satu/protoza, misalnya: amuba dan paramaecium. Pembelahan diri biner jika
terjadi pembelahan individu menjadi 2 individu baru, dan disebut pembelahan diri multipel
(perkembangbiakan dengan spora) jika pembelahan individu menjadi banyak individu, misalnya:
plasmanium.

Anatomi Daun


Epidermis

Jaringan ini terbagi menjadi epidermis atas dan epidermis bawah, berfungsi melindungi jaringan
yang terdapat di bawahnya. Epidermis atas berfungsi untuk mengurangi penguapan air yang
terlalu berlebihan pada daun. Epidermis bawah berfungsi untuk mengatur menutup dan
membukanya. stomata serta mengendalikan pertukaran gas.

Jaringan Mesofil
Jaringan mesofil terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Pada tumbuhan dikotil,
jaringan mesofil terdiri dari dua jaringan yaitu: jaringan palisade (jaringan tiang) dan jaringan
spons (jaringan bunga karang). Sel-sel jaringan palisade berbentuk memanjang seperti tiang dan
tersusun rapat. Pada jaringan palisade, terdapat banyak kloroplas. Oleh sebab itu fotosintesis
terjadi di jaringan ini. Berbeda dari jaringan palisade, jaringan spons sel-selnya tidak tersusun
rapat. Karena sel-selnya tidak tersusun rapat, jaringan spons digunakan untuk menyimpan
cadangan makanan.
Pada tumbuhan monokotil, jaringan mesofil tidak terdiri atas jaringan palisade dan jaringan
spons. Fotosintesis terjadi pada jaringan mesofil.

Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh terletak pada jaringan spons. Jaringan pembuluh pada daun merupakan
kelanjutan dari jaringan pembuluh pada batang. Ada dua jenis pembuluh yaitu Pembuluh Kayu
(xylem) yang berperan untuk mengangkut air dan mineral yang diserap akar dari tanah menuju
daun dan Pembuluh Tapis (floem) yang berperan untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh
bagian tumbuhan.
Pada tumbuhan dikotil, terdapat kambium yang membatasi pembuluh kayu dan pembuluh tapis.
Tapi pada tumbuhan monokotil, tidak terdapat kambium yang membatasi pembuluh kayu dan
pembuluh tapis. Akibat adanya kambium, memungkinkan batang tumbuhan dikotil bertambah
lebar dan terbentuknya lingkaran tahun pada batang.




Bunga .

A. Dasar Teori
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan Angiospermae. Masalah
homologi dan evolusi morfologi bunga diteliti oleh Wolff dan goethe pada abad 18 dan 19. Para
peneliti lain menyatakan bahwa organ bunga merupakan turunan langsung dari helaian daun.
Dan pendapat sekarang daun dan batang merupakan unit tunggal disebut shoot.Bunga terdiri
atas aksis (sumbu), dan muncul organ bunga. Bagian sumbu yang mempunyai ruas
(internodus) terdapat tangkai bunag yang disebut pedisel. Bunga mempunyai macam organ.

B. Struktur Bunga, Bagian Bunga, dan Susunannya.
1. Struktur bunga.
a. Bunga terdiri dari sejumlah bagian steril dan bagian reproduktif atau fertile yang melekat pada
sumbu, yakni dasar bunga atau reseptakulum.
b. Bagin sumbu yang merupakan ruas batang yang diakhiri oleh bunga dinamakan tangkai bunga /
pedisel.
c. Bagian steril dari bunga terdiri atas sejumlah helai daun kelopak / sepal, dan sejumlah helai daun
mahkota atau petal.
d. Keseluruhan sepal dalam bunga disebut kaliks, dan keseluruhan petal disebut korola. Bersama-sama
disebut perhiasan bunga / periant.
e. Kaliks dan korole bersama-sama disebut perhiasan bunga / priant.
f. Bagian produktif adalah benang sari atau stamen (mikrosporofil) dan daun buah (karpel) /
(megasporogfil)
2. Bagian bunga dan tempatnya berturut-turut dari tepi luar bunga ke bagian tengah.
a. Kalils : keseluruhan sepal dalam bunga
b. Korola : keseluruhan petal
c. Andresium : keseluruhan stamen
d. Ginesium :nkeseluruhan karpel

Susunan bunga pada reseptakulum mengikuti spiral / tersusun karangan dan keduanya bias ditemukan
pada bunga yang sama.
a. Daun bunga saling berdekatan dan bebas. Ada 2 :
1. Bila pelekatan terjadi pada jenis daun bunga yang sama, disebut kohesi.2. Bila pelekatan terjadi
antara 2 karangan berbeda, disebut adnasi.
b. Stamen terdiri dari tangkai sari (filamen) dan bagian distal terdapat kepala sari atau antera.
c. Pada antera terdapat 2 bagian, masing-masing berkeping 2.

C. Sepal dan Petal
Ciri-ciri / sifat :
1. Sepal dan petal mengalami pertumbuhan ujung, tepi dan interkalar.
2. Struktur luar sepal dan petal seperti struktur daun
3. Pada perampang melintang terdiri dari epidermis abaksial dan adaksial yang membatasi sel
isodiamatris yang terdiferensiasi sel memanjang disertai banyak ruang antar sel, di dalamnya terdapat
berkas pengangkut.
4. Mesofil kurang termodifikasi dibandingkan daun hijau, namun dapat juga terdapat idioblas seperti sel
berisi Kristal.
5. Sepal biasanya berwarna hijau dan berfotosintetis, sedangkan rambut dan stomata pada sepal / petal.
6. Warna petal akibat kromoplas yang mengandung karotenoid dan cairan vokuola yang mengandung
flavonoid (antosianin) dan kondisi pengubah PLI cairan vakuola.
7. Diding anti klimal dari epidermis petal dapat bergelombang / beralur intrernal.
8. Dinding luar berbentuk korvelas / berupa popila. Pada popila tergetas, lapisan kutikula tebal dan
membentuk lipotan.


D. Benang Sari
Kebanyakan angiospermae memiliki kepala sari yang tertranpor angin dengan 2 ruang sari (lokulus)
dalam setiap cuping kepala sari jadi berjumlah 4.
Filamen berstruktur sederhana terdapat sebuah berkas pengangkut yang bersifat amfikribal di
sepanjang filament dan berakhir pada korektivum. Pada bunga Rhoeo discolor ditemukan rambut
filament.
Diding antera terdiri dari bebarapa lapisal sel yang erupakan sel parietal priner kecuali epidermis dua
lapisan yang terpenting endotesium (di bawah epidermis) dan tapetum (berbatasan dengan lokulus
antera).
Pengerusan defferensial, ketika antera mematang memudahkan terjadinya celah untuk menyebarkan
serbuk sari. Untuk membuka antera dimulai pada celah / stanium atau stomata yang tidak berfungsi.
Untuk membebaskan benang sari lewat stonium tumbuh dapat memiliki pori disisi latera / di ujung
cuping antera.

E. Serbuk Sari
Hasil mikroporogenesis adalah miksropora / butir serbuk sari, butir dapat berupa bersimetri radial /
bilateral pada diding di bagian yang kurang kuat disebut aperatur, ada yang buat cporil dan memanjang
kelpi.
Waktu serbuk sari berkecambah, tabung polen akan muncul melalui apertur.
Diding butir sari terdiri dari dua lapisan uatama.
a. Intin yang lunak bagian dalam.
b. Eksin yang keras di sebelah luar.
Eksin terbagi menjadi 2 bagian yang tidak berlaku di sebelah dalam (neksin) dan bagian yang
menunjukkan pola lakukan di sebelah luart (seksin).

F. Karpela
Pada bunga ditemukan satu helai karpel / lebih. Jika terdapat 2 karpel atau lebih maka karpel dapat
lepas dari yang lain (ginesium apokarp, contoh bunga mawar). Karpel berlekatan dengan bermacam-
macam (genessium sinkarp, contoh tomat dan pepaya).
Dalam pembentukannya menjadi genedium. Karpel dianggap melipat sepasang tepinya sehingga sisi
adaksial di dalam ruang tertutup dan tepinya saling melekat.
Pada ginesium sinkarp, ada dua cara pelekatan karpel, yaitu :
- Karpel pelekatan dengan kondisi terlipat
- Karpel pelekatan pada kondisi tidak terlipat.
Pada ginesium biasanya dapat dibedakan menjadi :
a. bagian bawah yang fertile yakni bakal buah (ovarium)
b. Bagian tengah yang fertile yakni tangkai putik / stilus. Dan bagian paling ujung yaitu kepala putik/
stigma.
G. Bakal Buah
Bakal buah dibedakan dinding bakal buah dan ruang bakal buah.
Bakal biji terdapat pada daerah dinding bakal buah dalam (adaksial) disebut plasenta.
Setiap karpel memiliki plasenta.
Plasenta ditemukan dari asalnya, dibedakan menjadi :
1. Plasenta marginal (tepi)
2. Plasenta laminar (agak jauh dari tepi)
3. Plasenta pariental : tejadi pada ginesium yang pelekatan karpelnya secara marginal dan ada 1 ruang
ginesium.
4. Plasenta sentral : jika sekat pemisah hilang, maka terjadi plesenta ditengah.

H. Tangkai Dan Kepala Putik
Tangkai putik merupakan bagian karpel yang memanjang ke atas, kearah distal.
Pada ginesium sinkarp, tangkai putik berasal dari semua karpel, yang dapat bersatu atau dapat
terpisah.
Stilus dapat berongga / padat. Banyak terdapat pada angiospermae. Stilusnya padat dan jaringan
tengah terspesialisai menjadi jaringan transmisi yang memasok zat hara bagi tabung sari yang tumbuh
melaluinya. Ujung distal tangkai putik termodifikasi sehingga menghasilkan lingkungan yang baik bagi
pengecambahan butir sari.

I. Bakal Biji Dan Kantung Embrio
Setiap bakal biji atau ovulum melekat pada dinding ovarium dengan adannya tangkai bakal biji atau
funikulus yang mengandung sati berkas pembuluh.
Bakal biji terdiri dari jaringan ditengah atau nuselus, dilingkari oleh intergumen bermuara di pori
disebut mikropil. Nuselus, intergumen dan funikulus berhubungan disebut kalaza, terletak berhadapan
dengan mikropil. Tabung sari tumbuh melalui mikropil di saat fertilisasi.
Pembentukan megasfora melalui peristiwa sel induk megasfora disebut megasforogenesis. Megasfora
yang juga disebut kantung embrio akan berkecambah dengan terjadinya mitosis pada intinya, yang
akhirnya memberikan kantung embrio dewasa yang berinti delapan.
Kantung embrio dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Kantong embrio monospora
Yang termasuk kelompok ini adalah kantung embrio yang dalam proses megasporogenesis sporogen
menghasilkan satu inti kantung embrio.
Terdiri dari 2 tipe :
a. Tipe polygorum dengan kantung embrio 8 inti.
Tipe ini mempunyai 4 megaspora yang berbada perkembangan, tetapi hanya satu yang terjauh dari
mikropil menjadi kantong embrio.
Contih : Nicotiana tabacum
b. Tipe ocnothera dengan kantong embrio 4 inti.
Tipe ini sporogem membelah mitosis 2 kali sehingga berbentuk 4 inti.
Tipe ini menghasilkan inti endosperm diploid, bukan triploid.
2. Kantong embrio bispora tipe allium.
Sel sporogen engalami pembelahan meiosis pertama dan menghasilkan 2 sel.
Contoh : Allium cepa dan Scilla.
3. Kantong embrio tetra spora tipe adoxa
Dikelompokkan menjadi 2 tipe yaitu :
a. Tipe adoxa
Contoh : Sambucus, Ulmus, Tulipa.
b. Tipe fritillaria.






Bagian - Bagian Stomata Beserta penjelasannya

Stomata merupakan lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel
epidermis khusus yang disebut sel penutup ( guard cell ), dimana sel penutup tersebut adalah sel-
sel epidermis yang telah mengalami kejadian perubahan bentuk dan berfungsi membetuk
besarnya lubang-lubang yang ada diantaranya.

Stomata pada umumnya tedapat pada bagian-bagian tumbuhan yang berwarna hijau, terutama
sekali pada daun tanaman. Pada tumbuhan yang hidup dibawah permukaan air terdapat alat-alat
yang strukturnya mirip stomata, padahal alat-alat tersebut bukanlah stomata. Pada daun-daun
yang hijau, stomata terdapat pada satu permukaannya saja.

Stomata dapat dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya yaitu:
Bagian sel penutup/sel penjaga (guard cell)
Bagian yang merupakan sel tetengga
Ruang udara dalam

Sel penutup terdiri dari sepasang sel yang terlihat simetris, umumnya berbentuk ginjal, ada
dinding sel atas dan sel bawah, tampak adanya alat yang berbentuk birai (ladges), kadang-kadang
birai tersebut hanya terdapat pada dinding sel bagian atas.

Adapun fungsi birai adalah sebagai pembatas ruang depan (front cavity) diatas porusnya.
Sedangkan pembatas ruang belakang (Basic Cavity) terletak antara porus dengan ruang udara
yang terdapat dibawahnya. keunikan dari sel penjaga adalah sel halus sellulosa (cellulose
microfibril) pada dinding selnya tersusun melingkari sel penjaga, pola susunan ini dikenal
sebagai miselasi radial.

Karena serat sellulosa ini relatif tidak elastis, maka jika sel penjaga menyerap air dapat
mengakibatkan sel ini tidak dapat membesar diameternya melainkan memanjang. Akibat
melekatnya sel penjaga satu sama lain pada kedua ujungnya memanjang, maka keduanya akan
melengkung kearah luar. kejadian ini yang menyebabkan celah stomata membuka.

Proses stomata dalam menyerap Carbon Dioksida dan melepas Oksigen ke udara dengan cara
stoma mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai
hasil fotosintesis. Stoma (jamak: stomata) ibarat hidung manusia dimana stoma mengambil CO2
dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2.
Stoma terletak di epidermis bawah. Selain stoma, tumbuhan tertentu juga bernafas melalui
lentisel yang terletak pada batangnya.

Hasil akhir fotosintesis adalah gula sederhana. Senyawa ini perlu diubah menjadi gula lain yang
lebih kompleks (misalnya sukrosa) sebelum diangkut karena mudah bereaksi. Melalui floem,
sukrosa diangkut ke sel-sel daun yang tidak berfotosintesis ke sel-sel batang dan sel-sel akar
untuk keperluan tumbuhan itu sendiri. Sisa sukrosa diubah menjadi gula, protein dan lipid
sebagai cadangan makanan. Cadangan makanan terutama disimpan dalam akar dan batang, tetapi
ada juga yang disimpan dalam daun.

Hasil lain dari fotosintesis adalah oksigen yang dilepas ke lingkungan melalui stomata yang
digunakan oleh makhluk hidup lain untuk bernafas.

Demo animasi proses STOMATA dalam menyerap Carbon Dioksida dan melepas Oksigen ke
udara

Anda mungkin juga menyukai