Anda di halaman 1dari 3

Nama : rifqi ahsanul k

Nim

: 155040201111174

Kelas : S

10 Istilah pada Kultur jaringan

1. Pengertian eksplan adalah potongan/bagian jaringan yang diisolasi dari tanaman yang
digunakan untuk inisiasi suatu kultur in vitro. (hendaryono dan wijayani,1994)

2. Kalus adalah suatu kumpulan sel amorphous yang terjadi dari sel-sel jaringan yang
berproliferasi secara terus menerus dan tidak terorganisasi sehingga memberikan
penampilan sebagai massa sel yang bentuknya tidak teratur. Proliferasi jaringan ini dapat
dilakukan secara tidak terbatas dengan cara melakukan subkultur sepotong kecil jaringan
kalus pada medium yang segar dengan interval waktu yang teratur.( gunawan, l.w., 1987)
3. Organogenesis merupakan proses terbentuknya organ seperti tunas, akar, baik secara
langsung atau secara tidak langsung melalui pembentukan kalus ataupun tidak. Sifat
kompeten, dediferensiasi dan determinasi sel atau jaringan sangat penting agar tejadi
organogenesis pada eksplan. Suatu sel dikatakn kompeten jika sel atau jaringan tersebut
mampu memberikan tanggapan terhadap signal lingkungan atau signal hormon.
Membentuk eksplan yang kompeten dapat dilakukan dengan memberikan perlakuan zat
pengatur tumbuh yang cocok atau disebut dengan induksi zpt (syara. 2006).
4. Embriogenesis somatik adalah proses dimana bentuk embrio dan berkembang dari
struktur bipolar dari sel somatik yang paralel dengan jalur perkembangan embrio
zigotik. . (hendaryono dan wijayani,1994)

5. Sterilisasi adalah segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang
steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. (edi, syahmi.,
2007)

6. Kontaminasi merupakan permasalahan mendasar yang sering terjadi pada kultur in vitro.
Pada kondisi media yang mengandung sukrosa dan hara, serta kelembaban dan suhu yang
relatif tinggi, memungkinkan mikroorganisme serta spora jamur tumbuh dan berkembang
dengan pesat (gunawan, l.w., 1987)

7. Aklimatisasi merupakan proses penyesuaian planlet dari kondisi mikro dalam botol
(heterotrof) ke kondisi lingkungan luar (autotrof). Planlet yang dipelihara dalam keadaan
steril dalam lingkungan (suhu dan kelembaban) optimal, sangat rentan terhadap
lingkungan luar (lapang). Mengingat sifat-sifat tersebut, sebelum ditanam di lapang,
planlet memerlukan aklimatisasi. Aklimatisasi dapat dilakukan di rumah kaca atau
pesemaian, baik di rumah kaca atau pesemaian. Dalam aklimatisasi, lingkungan tumbuh
(terutama kelembaban) berangsur-aengsur disesuaikan dengan kondisi lapang (wetherelll,
1982).
8. In vitro adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman yang steril,
ditumbuhkan pada media buatan yang steril, dalam botol kultur yang steril dan dalam
kondisi yang aseptic, sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan
beregenerasi menjadi tanaman yang lengkap . (hendaryono dan wijayani,1994)

.
9. Embriogenesis somatik merupakan suatu proses pembentukan embrio dari sel somatik
menjadi tumbuhan baru, tanpa melalui fusi sel gamet. Cara ini dinilai lebih cepat dan
efisien, karena setiap sel somatik berpotensi untuk menjadi 1 individu baru. Embrio
somatik dicirikan dengan strukturnya yang bipolar, yaitu mempunyai dua calon meristem,
meristem akar dan meristem tunas. Embrio somatik dapat melalui dua jalur pembentukan,
yaitu secara langsung maupun tidak langsung (melalui fase kalus). (daisy, 1994)
10. Diferensiasi sel adalah suatu perubahan sel dimana sel yang telah mencapai volume
pertumbuhan akhir menjadi terspesialisasi sesuai fungsinya menghasilkan jenis jaringan,
organ atau organisme baru. (daisy, 1994)

Daftar Pustaka

Daisy, 1994. Teknik kultur jaringan. Yogjakarta ; kanisius.


edi, syahmi., 2007, penuntun praktikum kultur jaringan tanaman, jurusan biologi fakultas
matematika dan ilmu pengetahuan alam, universitas negeri medan, medan.
Gunawan, l.w., 1987, teknik kultur jaringan, laboratorium kultur jaringan pau biotekbologi ipb,
bogor.
Gunawan, l.w., 1987, teknik kultur jaringan, laboratorium kultur jaringan pau
biotekbologi ipb, bogor.
hendaryono, d.p.s. dan a. Wijayani. 1994. Kultur jaringan (pengenalan dan petunjuk
perbanyakan tanaman secara vegetatif media). Yogyakarta: penerbit kanisius.
syara. 2006. Penggunaan iaa dan bap untuk menstimulasi organogenesis tanaman dalam
kultur in vitro. Skripsi. Fakultas pertanian. Institut pertanian bogor.
Wetherelll, d. F. 1982. Introduction to in vitro propagation. Avery publishing group inc.
Wayne, new jersey.

Anda mungkin juga menyukai