Anda di halaman 1dari 19

Klasifikasi bunga anggrek

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Orchidales

Famili : Orchidaceae

Sub famili : Epidendroideae

Suku : Epidendreae

Sub suku : Dendrobiinae

Genus Dendrobium

Spesies : Dendrobium macrophylumm, Dendrobium canaliculatum, Dendrobium lineale,

Dendrobium bifale dan Dendrobium secundum.

Morfologi bunga anggrek

Bunga ini memiliki struktur morfologi yang terdiri dari bunga, daun, batang, akar dan biji

diantara yaitu :

a. Bunga

bunga anggrek ini merupakan tanaman hias yang memiliki keragaman warna dan bentuk bunga

yang bervariasi, namun pada umumnya bunga memiliki struktur yang sama. Bunga anggrek

ini terdiri dari kelopak ( sepal ), mahkota, petal, lidah ( labelum ), bakal buah yang dibentuk

dengan menyatuan putik dengan benang sari.

b. Buah
Bentuk buah bunga anggrek ini berbeda beda tergantung dengan jenisnya, bunga anggrek

lentera atau capsuar memiliki enam rusuk. Tiga diantaranya rusuk sejat dan tiga lainnya

melekat pada dua tepi dain buah yang berlainan. Buah ini memiliki warna dan bentuk yang

kecil dan terdapat jutaan biji didalamnnya yang lembut dan halus.

c. Daun

Daun bunga anggrek memiliki warna hijau dengan bentuk membesar dan meruncing keatas.

Bunga ini memiliki pertulangan daun sejajar, dan juga ada yang bersifat tidak ada

keserantakan keguguran daun. Ada beberapa tipe daun berdasarkan jenis dan varietesnya

diantara :

Kelompok evergreen ( daun tipe segar maupun hijau ) bersifat tidak memiliki keserentakan

dalam gugur daun.

Kelompok decides ( tipe gugur ) bersifat memiliki keserentakan dalam gugur, untuk

memunculkan bakal bunga dan biji.

d. Batang

Batang bunga ini tebal dan mengembung yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan

dan air untuk menghindari kekeringan pada tanaman. Batang tanaman ini memiliki dua tipe

diantaranya yaitu :

Monopodial, batang bersfiat tunggal dan memiliki satu titik tumbuh.

Simpodial, batang bersfiat berumbi semu dan memiliki ruas ruas tahunan.

e. Akar

Akar bunga anggrek berbentuk silinderis dan berdaging lunak, mudah patah, serta memiliki

ujung kar meruncing licin dan sedikit lengket. Dalam keadaan kering akar tanaman ini akan

berwarna putih abu abu pada bagian luar dan bagian ujung akar berwarna kehijau hijuan
atau keungguan. Sedangkan, akar yang sudah tua akan berwarna kecoklatan muda hingga tua

yang akan digantikan dengan akar baru atau tunas baru.

Iklim

Angin tidak & curah hujan terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman anggrek.

Sinar matahari sangat dibutuhkan sekali bagi tanaman ini. Kebutuhan cahaya berbeda-beda

tergantung pada jenis tanaman anggrek.

Suhu minimum utk pertumbuhan anggrek adalah 12,7 derajat C. Jika suhu udara malam

berada di bawah 12,7 derajat C, maka daerah tersebut tidak dianjurkan utk ditanam anggrek

(di dataran tinggi Dieng).

Tanaman anggrek tidak cocok dalam suasana basah terus menerus, akan tetapi menyukai

kelembaban udara di siang hari 65-70 %.

Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat yg cocok bagi budidaya tanaman ini dpt dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

A. Anggrek panas (ketinggian 0-650 m dpl) :

Anggrek panas memerlukan suhu udara 26-30 derajat C pada siang hari, 21 derajat C pada

malam hari, dgn daerah ketinggian 0-650 meter dpl. Contoh jenis anggrek ini adalah:

Dendrobium phalaenopsis

Onchidium Papillo

Phaphilopedillum Bellatum

B. Anggrek sedang (ketinggian 150-1500 m dpl) :

Anggrek sedang pada suhu udara siang hari 21 derajat Celcius & 1521 derajat Celcius,pada

malam hari, dgn ketinggian 150-1500 m dpl.


B. Anggrek dingin (lebih dari 1500 m dpl) :

Anggrek dingin jarang tumbuh di Indonesia, tumbuh baik pada suhu udara 15-21 derajat C di

siang hari & 915 derajat C pada malam hari, dgn ketinggian = 1500 m dpl. Contoh: anggrek

jenis Cymbidium.

. Perbanyakan dengan Biji

Biji diperoleh dari buah anggrek yang sudah cukup masak. Masaknya buah anggrek berbeda

menurut jenisnya. Berikut, informasi masaknya beberapa jenis buah anggrek.

Dendrobium : masak buahnya 4 bulan tetapi dapat dipetik dan biji ditabur pada umur buah 3

bulan

Phaleonopsis : masak buahnya 4 bulan tetapi dapat dipetik dan biji ditabur pada umur buah 3

bulan

Vanda : masak buahnya 8 bulan tetapi dapat dipetik dan biji ditabur pada umur buah 6 bulan

Cattleya : masak buahnya 9 10 bulan juga dapat dipetik dan biji ditabur pada umur buah 8bulan

Kemudian, biji disemai dipersemaian. Persemaian dapat dilakukan dalam botol, toples atau gelas

yang khusus atau bisa juga dalam lemari kaca. Tetapi biasanya persemaian dilakukan dalam

botol bening seperti yang banyak kita jumpai di toko dan penjual anggrek, karena lebih

praktis. Sebagai media persemaian, di gunakan agar-agar yang telah diberi unsur hara dan

vitamin secukupnya.

Beberapa media semai dapat digunakan, diantaranya sebagai berikut:

A. Resep Chang

1. Minyak ikan 1,5 sendok teh

2. Pepton 1 sendok teh


3. Gula pasir 5,5 g

4. Agar-agar 15 g

5. Air bersih 1000 cc

Media ini cocok untuk persemaian Dendrobium, Arachnis, dan Vanda

B. Resep Alami

1. Air tomat segar 10 g

2. Air kelapa 1000 cc

3. Agar-agar 15 g

Mengapa biji anggrek tidak dapat ditanam pada media biasa ?

Ini karena biji anggrek tidak mempunyai lembaga atau cadangan makanan. Oleh karena itu, biji

anggrek harus disemai pada media yang mengandung unsur hara yang bisa segera digunakan

oleh benih anggrek yang akan tumbuh. Pada anggrek terdapat protocorm, yaitu suatu jaringan

yang terdapat pada biji anggrek, dimana akar, tunas, dan batang tidak dapat dibedakan.

Protocorm ini dapat tumbuh menjadi kecambah asal tersedia cukup unsur hara untuk

kebutuhannya.

2. Perbanyakan dengan organ Vegetatif

Perbanyakan anggrek secara vegetatif dapat dilakukan dengan empat cara yaitu setek,

pemecahan rumpun, pemotongan keiki, dan pemotongan anakan. D engan cara vegetatif ini,

kita akan memperoleh bibit tanaman yang mempunyai sifat yang sama seperti induknya.

Berikut akan diterangkan cara-cara melakukan perbanyakan secara vegetatif:

A. SETEK PUCUK

Perbanyakan dengan cara setek cocok dilakukan pada anggrek berbatang satu (monopodial).

Contohnya Arachnis, Aranthera, Renanthera, dan Vanda. Perbanyakan anggrek monopodial


dilakukan dengan memotong setek pucuk atau setek ujung batang. Bagian yang terpotong

minimal mempunyai dua akar, tanpa mengurangi jumlah daun. Sisa batang bawah tetap

dipelihara karena dapat mengeluarkan beberapa tunas baru. Bila tunas baru sudah membentuk

daun dan mengeluarkan minimal 2 akar maka tunas anakan dapat dipotong dan digunakan

sebagai bibit.

Cara penanaman setek pucuk sebagai berikut.

a. Di pot

Sebelum ditanami, dasar pot lebih dahulu diisi pecahan batu bata atau genting setinggi sepertiga

bagian. Pecahan batu-bata atau genting berfungsi untuk menjaga kelembapan agar tetap

tinggi. Juga sebagai pemberat agar pot tidak mudah rebah. Selanjutnya, pot tersebut diisi

media tumbuh sabut kelapa, arang, pakis, atau sejenisnya. Setek ditanam tepat dibagian

tengah. Penanaman dalam pot umumnya dilakukan pada anggrek monopodial yang bersifat

epifit seperti Vanda berdaun lebar (Vanda daun).

b. Di bedengan

Di sepanjang jalur penanaman diberi batu-bata atau genting agar media tumbuh tidak keluar dari

bedengan. Karena sifat pertumbuhan anggrek monopodial cenderung tumbuh ke atas tanpa

batas maka diperlukan penyangga yang terbuat dari kayu, bambu, besi, atau sejenisnya. Media

tumbuh yang digunakan pada umumnya berupa serutan kayu, sabut kelapa, atau sejenisnya.

Di bagian atas media tumbuh kadang ditambahkan pupuk kandang atau kompos yang sudah

steril. Setelah itu dicampur dengan pupuk buatan NPK 0,1-0,2%. Penyiraman dapat dilakukan

sehari setelah penanaman. Lakukan pada pagi hari pukul 06.00-07.00 dan sore hari pukul
17.00 18.00. Pemberian pupuk majemuk dapat diberikan seminggu setelah penanaman.

Pupuk itu dilarutkan dan disemprotkan ke seluruh bagian tanaman dengan dosis 0,1-0,2%

setiap dua kali seminggu. Pemberian tambahan pupuk buatan dalam bentuk granula dapat

dilakukan setiap 1-2 bulan sekali atau sesuai anjuran yang diletakkan di atas media

tumbuhnya.

B. PEMISAHAN RUMPUN

Pemecahan atau pemisahan rumpun dilakukan pada anggrek berbatang banyak (simpodial).

Contohnya Cattleya, Cymbidium, Dendrobium, dan Oncidium. Perbanyakan anggrek

simpodial dilakukan melalui pemisahan atau pemecahan rumpun.

Pemisahan rumpun dapat dilakukan bila pot telah penuh dan padat oleh tunas anakan. Tunas

anakan itu kemudian dipisahkan dari tanaman induknya. Anakan yang dipisah sebaiknya

memiliki 3 anakan dan bagian dasar dari anakan (rhizome) harus tetap saling berhubungan

antara yang satu dengan lainnya. Semua akar yang tidak aktif atau akar tua dibuang sehingga

anakan tampak seperti tidak berakar.

Cara penanamannya, dasar pot diisi dengan pecahan batu-bata atau genting setinggi sepertiga

bagian. Di atasnya diisi lagi dengan media tumbuh setinggi sepertiga bagian. Selanjutnya

anakan tersebut ditanam dengan mengatur posisi. Anakan yang paling tua diletakkan di dekat

atau menempel pada bibir pot bagian pinggir atas. Dengan cara ini pertumbuhan tunas anakan

dapat mengisi seluruh permukaan bagian pot. Apabila anakan yang tua diletakkan di bagian

tengah pot maka pertumbuhannya akan tidak seimbang. Sebelum anakan ditanam, pangkalnya

terutama luka bekas potong dicelup sekilas dalam larutan fungisida atau bakterisida. Apabila

kesulitan mengeluarkan anakan karena sangat keras melekat erat di pot dan media maka pot

sebaiknya dipecahkan. Hati-hati untuk menghindari kerusakan atau putusnya anakan.


Penyiraman dilakukan kurang lebih 3-4 hari setelah penanaman. Adapun pemupukan

dilakukan kurang lebih seminggu setelah penanaman.

C. PEMOTONGAN KEIKI

Keiki adalah anakan yang keluar dari batang atau pseudobulb. Contohnya Dendrobium. Keiki ini

bila telah membentuk tanaman seutuhnya lengkap dengan akarnya, maka keiki tersebut

dapat dipisahkan dari induknya dengan cara memotongnya dengan pisau yang tajam.

Penanamannya sama seperti anggrek epifit umumnya.

D. PEMOTONGAN TUNAS ANAKAN

Walaupun jarang terjadi, tetapi adakalanya ujung akar atau tangkai bunga Phalaenopsis muncul

tunas anakan. Tunas anakan tersebut dapat dipotong dan ditanam. Nantinya, tunas akan

berkembang menjadi tanaman dewasa.


Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi), secara lengkap klasifikasi bunga mawar adalah

sebagai berikut:

Kingdom: Plantae

Divisi: Spermatophyta

Sub divisi: Angiospermae

Kelas: Dicotyledonae

Ordo: Rosanales

Famili: Rosaceae

Genus: Rosa

Spesies: Rosa hybrida

Nama umum: mawar

Habitus: Semak; tinggi 2 m.

Deskripsi tanaman:

Batang: tegak, bulat, berkayu, berduri, hijau keabu-abuan; Daun: Majemuk, lonjong, berseling,

panjang 5-10 cm, lebar 1,5-2,5 cm, tepi beringgit, ujung runcing, pangkal meruncing,

pertulangan menyirip, tangkai selinder, berwarna hijau keabu-abuan.

Deskripsi Bunga:

Majemuk, bulat, diujung batang atau cabang, panjang tangkai 2,5 cm, berwarna abu-abu,

kelopak berbentuklonceng, benang sari bertangkai, kepala sari berwarna kuning, memiliki

putik bulat, panjang 0,5 cm, mahkota bunga yang halus, berarna merah dan berbau harum.

Tanaman bunga mawar juga mengandung senyawa kimia flavonoid dan polifenol yang tinggi.

A. Iklim
Iklim itu terbagi dalam sebagian sisi, yakni :

Angin, dalam budidaya Mawar, angin tak mengubah dalam pergantian bunga mawar.

Curah hujan, untuk pergantian bunga mawar yang baik kisaran curah hujan yaitu 1500-3000

mm/th.. Tengah penyinaran matahari yang dibutuhkan oleh tanaman Mawar pada 5-6

jam/hari. Di daerah cukup cahaya matahari, mawar bakal rajin serta lebih cepat berbunga dan

berbatang kokoh. Cahaya matahari pagi tambah baik daripada cahaya matahari sore, yang bisa

mengakibatkan tanaman kering.

Tanaman mawar memiliki daya penyesuaian sangatlah luas pada lingkungan tumbuh, bisa

ditanam di daerah beriklim dingin/sub-tropis ataupun di daerah panas/tropis. Suhu hawa sejuk

18-26 derajat C serta kelembapan 70-80 persen.

B. Media Tanam

Media tanam yang dibutuhkan dalam budidaya Mawar yaitu seperti berikut :

Penanaman diakukan melalui langkah selekasnya pada tanah melalui langkah permanen di kebun

atau didalam pot. Tanaman mawar pas pada tanah liat berpasir (kandungan simak 20-30

persen), subur, gembur, banyak bahan organik, aerasi serta drainase baik.

Pada tanah latosol, andosol yang mempunyai tanda sinyal fisik serta kesuburan tanah yang cukup

baik.

Derajat keasaman tanah yang ideal yaitu PH=5, 5-7, 0. Pada tanah asam (pH 5, 0) butuh

pengapuran kapur Dolomit, Calcit atupun Zeagro dosis 4-5 ton/hektar. Pemberian kapur

mempunyai maksud untuk menaikan pH tanah, menaikkan unsur-unsur Ca serta Mg, kerjakan

perbaikan kehidupan mikroorganisme, kerjakan perbaikan bintil-bintil akar, kurangi

keracunan Fe, Mn, serta Al, dan menaikkan ketersediaan unsur- unsur P serta Mo. Tanah

berpori-pori sangatlah diperlukan oleh akar mawar.


C. Ketinggian Tempat

Mawar tumbuh baik pada :

Ketinggian 560-800 m dpl, suhu hawa minimal 16-18 derajat C serta maksimum 2830 derajatC.

Ketinggian 1100 m dpl, suhu hawa minimal 14-16 derajat C, maksimum 2427 derajat C.

Ketinggian 1400 m dpl, suhu hawa minimal 13, 7-15, 6 derajat C serta maksimum 19, 5-22, 6

derajat C.

Di daerah tropis seperti Indonesia, tanaman mawar bisa tumbuh serta produktif berbunga di

dataran rendah hingga tinggi (pegunungan) rata-rata 1500 m dpl. Hingga tanaman Mawar pas

buat jadi juga sebagai tanaman agrobisnis andalan.


Klasifikasi ilmiah

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Dilleniidae

Ordo : Malvales

Famili : Malvaceae (suku kapas-kapasan)

Genus : Hibiscus

Spesies : Hibiscus rosa-sinensis

Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal

dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis.

Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa

berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang

berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.

Deskripsi

Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx)

sehingga terlihat seperti dua lapis lingkaran kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5

lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi

tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Tanaman ini memiliki benang sari

yang filamen seluruhnya bersatu dalam satu berkas/setukal (mono = satu, adelphus = tukal)
sehingga membentuk tabung yang membungkus putik. Biji terdapat di dalam buah berbentuk

kapsul berbilik lima. Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk

bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Daun

penumpu ini kecil berbentuk rambut tidak persisten (stipula), terdapat dipucuk tanaman

mempunyai stamen membentuk satu tabung disebut stamenal colloum jadi stamen ini yaitu

daun yannng berubah bentuk dan warna. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman

berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas

hingga musim gugur.

Bunga berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 5 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum)

menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau

menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah.

Tanaman berkembang biak dengan cara stek, pencangkokan, dan penempelan.

Kembang sepatu adalah tanaman semak yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam

sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunganya besar, berwarna merah dan

tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun

mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga

kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu (Anonim, 2009a). Tanaman ini tumbuh

pada ketinggian 1000-800 m di atas permukaan laut. Dengan curah hujan tahunan 1000 mm/

tahun. Suhu udara lingkungan berkisar 24-27C, dengan kelembaban sedang dan penyinaran

tinggi. Syarat tekstur tanah lempung berpasir, liat berpasir, dengan kedalaman air tanah di atas

50 cm dari permukaan tanah. Tanaman ini diperbanyak dengan stek dan cangkok. Penanaman

dilakukan dengan membuat lubang 30 cm x 30 cm x 30 cm, dengan jarak tanam 3 m x 3 m


Klasifikasi Tanaman Adenium

Nama Latin Adenium, Klasifikasi, dan Morfologinya

Berdasarkan sistem klasifikasi mahluk hidup, bunga dengan nama latin Adenium obesum ini

diklasifikasikan sebagai berikut:

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnolipilihanda

Ordo: Gentianales

Famili: Apocynaceae

Genus: Adenium

Spesies: A. obesum
Morfologi Tanaman Adenium

Bunga dengan nama latin Adenium obesum ini dapat dikenali melalui ciri fisik dan

morfologinya. Adapun beberapa bagian tanaman yang memiliki karakteristik tersendiri dari

tanaman bunga ini dijelaskan sebagai berikut:

Akar. Akar adenium membesar dan membentuk semacam umbi tempat penyimpanan air

sebagai cadangan di saat kekeringan. Akar yang membesar ini bila dimunculkan di atas tanah,

ia akan membentuk suatu kesan unik nyaris mirip seperti dibonsai.

Batang. Batang adenium bertekstur lunak dan tak berkayu. Batang ini disebut juga dengan

istilah sukulen. Ia bisa membesar dan menggantikan peran akar sebagai tempat cadangan air

dan makanan.

Tunas. Tunas adenium tumbuh dari mata tunas yang ada di batang atau di bekas daun yang

gugur. Tunas tersebut akan tumbuh jika pucuk tanaman dipotong. Orang biasa memotong

pucuk tanaman ini untuk mendapatkan dan-daun baru yang lebih segar dan tanaman tampak

seperti masih muda.

Daun. Daun adenium ada beberapa ragam, ada yang berbentuk lonjong, runcing, kecil, dan

besar. Daun adenium juga ada yang berbulu halus dan ada pula yang tanpa bulu tergantung

dari jenis spesies adeniumnya.

Bunga. Bunga adenium berbentuk semacam terompet dengan kelopak berjumlah 5 helai.

Warna bunga ini sangat beragam tergantung spesies adenium yang ditanam. Akan tetapi kini

telah dikembangkan tanaman adenium dengan bunga yang kelompaknya tersusun rapi seperti

bunga mawar dan warnanya bervariasi melalui teknik rekayasa genetik.


Syarat Tumbuh. Idealnya, adenium membutuhkan pancaran cahaya matahari langsung 7 9 jam

sehari. Tampilannya bakal lebih kekar dan ekslusif jika diletakkan ditempat terbuka dengan

suhu 30 35 Derajat Celcius. Namun tidak untuk bibit adenium yang baru berumur kurang

dari dua bulan. Sang bibit harus dinaungi paranet 70% dengan temperatur 25 30 Derajat

Celcius

Teknik Dan Cara Memperbanyak Bunga Adenium

Teknik dan cara Memperbanyak bunga adenium.Bunga Adenium termasuk tanaman yang sulit

diperbanyak sehingga dibutuhkan ketelitian dan kesabaran. Perbanyakan tanaman Bunga

Adenium dilakukan dengan dua cara, yaitu generatif dan vegetatif. Perbanyakan secara

generatif adalah perbanyakan melalui biji.

Sementara perbanyakan vegetatif dilakukan melalui setek, cangkok, okulasi, sambung (grafting),

sisip, datau pemecahan akar. Perbanyakan secara generatif akan dihasilkan anakan yang

berbeda dengan induknya. Sementara anakan hasil perbanyakan vegetatif mewarisi sifat-sifat

unggul induknya.

DENGAN BIJI

Baca Juga:

Kegaiban Bunga Kamboja Jepang

Hantu Penunggu Bunga Melati depan rumah

Menanam budidaya cabe Merah dalam pot Pemula

Warna bunga yang cerah saat mekar mengundang serangga seperti lebah untuk mengisap madu.

Saat hinggap di bunga secara tidak sengaja, kaki lebah menyentuh benang sari, lalu menempel

pada putik bunga lain.


Dengan menempelnya serbuk sari ke kepala putik maka terjadilah penyerbukan. Jika

penyerbukan berhasil maka bakal buah akan membesar dan berkembang menjadi buah. Buah

adenium berbentuk panjang dan terdiri dari dua buah.

Setelah dua bulan kemudian buah adenium akan matang. Menjelang buah matang ditandai warna

hijau kecokelatan. Pada saat itu, buah sebaiknya diikat dengan tali. Pengikat bertujuan agar

biji-biji yang berumbai tidak berterbangan saat buah matang dan pecah.

Saat buah matang, biji diambil dan bulu-bulu yang menempel di biji dibuang. Selanjutnya, biji

dijemur hingga kering atau sekitar 2 jam.

Setelah itu, biji siap disemai. Media sekam bakar dan pasir dengan perbandingan 1:1 adalah

media semai paling baik digunakan untuk menyemai biji adenium. Adapun tahap penyemaian

sebagai berikut.

Siapkam tray atau pot berdiameter 5 cm sebagai wadah penyemaian. Selanjutnya, masukkan

media semai ke dalam wadah tersebut setinggi 3/4 wadah.

Buat lubang tanam dengan jari telunjuk atau kayu di tengah pot.

Masukkan biji yang telah kering dengan posisi miring atau horizontal. Dalam satu pot ditanam

1 biji. Tutup biji dengan media.

Siram media semai secukupnya dengan air yang sudah dicampur obat anticendawan.

Letakkan pot di tempat teduh atau dinaungi.

Biji akan mulai bertunas pada umur 12-14 hari. Setelah tanaman tumbuh setinggi 4-5 cm (umur

2-3 bulan), bibit dapat dipindahkan ke pot yang lebih besar. Jangan memindahkan bibit yang

masih sangat kecil karena dikhawatirkan belum kuat beradaptasi dengan media baru.

Artikel terkait

3 Hantu menempati Pohon kamboja


Misteri bunga kantil dan kenanga

DENGAN SETEK

Sa mo mei guei, julukan adenium di Taiwan, termasuk tanaman yang mudah di perbanyak

dengan setek. Bahan setek dipilih dari induk yang sehat dan cukup tua. Cirinya batang

berukuran besar, sehat, dan berdiameter minimal 2 cm.cara menyetek dan menyambung

bunga adenium

Batang yang terlalu kecil dan muda mempunyai tingkat risiko kegagalan yang besar. Setek

jangan diambil dari batang utama karena sulit bertunas. Tahap perbanyakan dengan setek

dijelaskan berikut.

Potong batang sepanjang 10-15 cm. Sisakan 2-3 helai daun untuk mengurangi penguapan.

Gunakan pisau yang tajam dan steril agar tanaman tidak terinfeksi.

Setelah di potong, kering anginkan batang di tempat yang teduh selama 1-2 jam agar luka

bekas pemotongan kering. Bahan setek tersebut tidak boleh terkena air dan sinar matahari

langsung.

Celupkan bagian yang terpotong dengan zat perangsang akar, lalu kering anginkan selama 1-2

jam. Setelah itu, tancapkan batang setek pada media tanam sedalam 4-5 cm.

Siram air secukupnya secara merata. Selanjutnya, letakkan tanaman di tempat teduh dengan

intensitas cahaya natahari rendah, sekitar 60-70%.

Setelah 6-7 hari, tanaman dapat dipindahkan ke lokasi yang lebih panas. Pada saat itu, tanaman

mulai segar. Jika 12-14 hari kemudian tanaman belum mengeluarkan tunas dan batang terlihat

kurus maka perbanyakan dengan setek dianggap gagal. Pekebun adenium di Indonesia banyak

menggunakan cara setek untuk memperbanyak tanaman karena relatif sulit dan membutuhkan

waktu lama untuk mendapatkan bonggol.


DENGAN SAMBUNG

Perbanyakan dengan cara sambung atau grafting paling banyak dilakukan oleh pekebun

adenium. Cara grafting dilakukan dengan menggabungkan batang bawah dan batang atas dari

jenis tanaman yang berbeda.

Keunggulan cara ini adalah dihasilkan tanaman yang lebih unggul dibandingkan dengan

induknya karena diambil dari jenis yang berbeda. Selain itu, cara ini lebih cepat dan tingkat

kegagalannya rendah.

Anda mungkin juga menyukai