Anda di halaman 1dari 12

Tumbuhan Monokotil dan Dikotil

November 11th, 2009 • Related • Filed Under

Tumbuhan dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang
disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil
/ dicotyledonae.
1. Monokotil
Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga
yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson dalam
berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan
Liliidae.
Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupan manusia. Sebagai sumber
pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media penulisan, zat
pewarna, dan sebagainya
Contoh tumbuhan monokotil :
1. suku anggrek-anggrekan
2. suku padi-padian (Graminae)
3. suku pinang-pinangan (Palmae)
4. suku bawang-bawangan (alliaceae)
5. suku pisang-pisangan (Musaceae)
ciri pada tumbuhan monokotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki adalah :

 Bentuk Akar

Memiliki sistem akar serabut

 Bentuk sumsum atau pola tulang daun

Melengkung atau sejajar

 Kaliptrogen / tudung akar

Ada tudung akar / kaliptra

 Jumlah keping biji atau kotiledon

satu buah keping biji saja

 Kandungan akar dan batang

Tidak terdapat kambium

 Jumlah kelopak bunga

Umumnya adalah kelipatan tiga

 Pelindung akar dan batang lembaga


Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga /keleorhiza

 Pertumbuhan akar dan batang

Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar


2. Dikotil
Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri
khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon:daun yang terbentuk pada embrio) berbentuk
sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua
dan sistem Crouquist mengakui kelompok ini sebagai takson dan menamakannya kelas Magnoliopsida. Nama ini
dibentuk dengan menggantikan akhiran -aceae dalam nama Magnoliopsida dengan akhiran -opsida .
KelasMagnoliopsida dipakai sebagai nama takson bagi semua tumbuhan berbunga bukan monokotil. Magnoliopsida
adalah nama yang dipakai untuk menggantikan nama yang dipakai sistem klasifikasi yang lebih lama,
kelasDicotyledoneae (kelas “tumbuhan berdaun lembaga dua” atau “tumbuhan dikotil”).
Contoh tumbuhan dikotil :
1. Kacang tanah
2. Mangga
3. Rambutan
4. Belimbing dll
Ciri pada tumbuhan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki adalah :
1. Bentuk akar
Memiliki sistem akar tunggang
1. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
Menyirip atau menjari
2. Kaliptrogen / tudung akar
Tidak terdapat ada tudung akar
3. Jumlah keping biji atau kotiledon
Ada dua buah keping biji
4. Kandungan akar dan batang
Ada kambium
5. Jumlah kelopak bunga
Biasanya kelipatan empat atau lima
6. Pelindung akar dan batang lembaga
Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
7. Pertumbuhan akar dan batang
Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
Struktur-struktur pada tumbuhan
Struktur Anatomi Akar
Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks,
endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan
floem yang tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda.
Struktur Anatomi Batang
Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan dasar
berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem
tersusun berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar pada tumbuhan dikotil
dan tersebar pada tumbuhan monokotil.
Struktur Anatomi Daun
Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma. Sistem jaringan dasar
pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat
dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae.
Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun

Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni: akar, batang, daun.
Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh: umbi modifikasi akar, bunga
modifikasi dari ranting dan daun.

AKAR

Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk
akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar
yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.

Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi
ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum,
dinamakan kolumela.

1. Fungsi Akar
a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut

2. Anatomi Akar

Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Silinder Pusat/Stele

a. Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan
modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar
memperluas permukaan akar.

b. Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang
antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.

c. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami
penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada
pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila
diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke
silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air
dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.

d.Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
Terdiri dari berbagai macam jaringan :
- Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.
- Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem
dan floem terdapat jaringan kambium.
- Empulur
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.

BATANG
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.

Jaringan Batang

1. Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a. Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk
melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis
digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
b. Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan
epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
c. Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara
korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat
pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
d. Stele/ Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan
pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di
sebelah dalam dan floem sebelah luar.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan
parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut
kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan
bertambah besarnya diameter batang.
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak
berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim
kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis,
setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut
dinamakan Lingkaran Tahun.

2. Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak
jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang
artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil
menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi
pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan
menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).

DAUN

anatomi-daun

Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak
mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah
penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis
terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar
tubuh tumbuhan.
2. Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang),
keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya
agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada
jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
3. Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan urat-
urat daun.

Perbedaan
a. Akar monokotil (anatomi)
- Batas ujung akar dan kaliptra jelas
- Perisikel terdiri dari beberapa lapis
sel
- Punya empulur yang luas sebagai
pusat akar
- Tidak ada kambiumnya
- Jumlah lengan protoxilem banyak
(lebih dari 12)
- Letak xilem dan floem berselang-
seling
b. Akar dikotil (anatomi)
- Batas ujung akar dan kaliptra tidak
jelas
- Perisikel terdiri dari 1 lapis sel
- Tidak punya empulur / empulurnya
sempit
- Mempunyai kambium
- Jumlah lengan xilem antara 2-6
- Letak xilem di dalam dan floem di
luar ( kambium sebagai pembatas)

B. PERBEDAAN ANATOMI BATANG PADA TUMBUHAN


a. Batang Monokotil
 Tidak bercabang-cabang
 pembuluh angkut (xilem-floem) tersebar
 tidak punya jari-jari empulur
 tidak ada kambium vaskular sehingga tidak dapat membesar
 empulur tidak dapat dibedakan di daerah korteks.
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan
stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar
dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan
kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak
dapat tumbuh membesar,dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal
sekunder. Meskipundemikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan
menebalsekunder
b. Batang Dikotil

Perbedaan
 Bercabang-cabang.
 pembuluh angkut teratur.
 punya jari-jari empulur.
 mempunyai kambium vaskular sehingga dapat membesar.
 dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur.
 ada kambium di antara xilem dan floem.
Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat
stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh
yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda pada kedua kelas
tumbuhan tersebut.

2. Jelaskan proses terbentuknya lingkaran tahun!

- Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun  bentuk konsentris.


Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung.
Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari
pertumbuhan kulit.

3. Jelaskan proses penyerapan air pada tumbuhan!

Akar tersusun atas sel epidermis, sel korteks, sel endodermis dan silinder pusat yang
terdapat pembuluh xylem dan floem.
Sel endodermis yang memisahkan antara korteks dengan silinder pusat (stele) dicirikan
oleh adanya penebalan (lapisan suberin) ke arah radial ataupun transversal dari sel
endodermis ini yang dikenal sebagai pita kaspari yang tersusun atas lemak dan lignin yang
sangat resisten terhadap transportasi air dan bahan terlarut. Pada bagian tertentu sel
perisikel menerobos endodermis yang selanjutnya akan berkembang membentuk akar
lateral. Sel perisikel ini dapat berfungsi sebagai sel peresap yang dapat dilewati air dan
bahan terlarut.
Transport air dalam jaringan akar dibedakan antara apoplas yang melewati ruang
antar sel dan simplas yang melalui sel ke sel lewat plasmodesmata. Seluruh bagian dari
dinding sel umumnya terbuka untuk aliran air dan bahan terlarut secara apoplas yang
berkaitan dengan adanya ruang bebas (free space). Ruang bebas/pori yang terdapat dalam
dinding sel ini disebut sebagai Apparent Free Space (AFS) yang terdiri dari Water Free
Space (WFS) merupakan ruang bebas yang dapat diisi air dan ion dan Donnan Free Space
di mana berlangsung pertukaran kation dan penolakan terhadap anion.
Penyerapan air dari medium tanah ke dalam korteks utamanya oleh daya kapileritas
dan osmosis. Daya kapileritas ditimbulkan oleh adanya lubang-lubang halus (pori) dan
kanal pada dinding sel. Selanjutnya sebagian air di rongga diikat sangat kuat dan berakibat
pada potensi air yang rendah. Rendahnya potensi air ini dengan maksud air dapat ditahan
dengan kuat. Hal ini berakibat bahwa ruang bebas pada jaringan akar tersebut nampak
sangat resisten terhadap air. Air dapat diserap dari pori di atas ke dalam sitoplasma melalui
cara osmosis melintasi membran semipermeabel. Potensi osmosis dalam sitoplasma
tergantung pada metabolisme. Proses-proses seperti penyerapan ion secara aktif, sinteisis
asam organik dan sintesis gula akan menurunkan potensi osmosis (air) dalam sel dan
berakibat meningkatkan penyerapan air.
Penyerapan air berkaitan dengan metabolisme dan faktor lain yang berpengaruh pada
metabolisme sebagai pengaruh tidak langsung. Rendahnya suhu, kurangnya oksigen dan
senyawa toksik akan menekan penyerapan air, karena akan mengganggu metabolisme.
Demikian halnya aliran air antara vakuola dan sitoplasma dikendalikan oleh perbedaan
potensi air.

4. Jelaskan fungsi masing-masing jaringanpada tumbuhan!

1 Jaringan Epidermis

Jaringan Epidermis
 Jaringan yang letaknya paling luar
 Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis
yang berderet rapat tanpa ruang antar sel.
 Tidak mengandung khlorofilkecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan
Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata
 Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok
 Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan
fungsinya
 Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan
batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis.
Fungsi jaringan epidermis antara lain :
 Pelindung / Proteksi jaringan didalamnya
 Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air
karena
osmosis
 Peresap air dan mineral pada akar yang muda.
 Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-
tonjolan
yang disebut bulu akar.
 Untuk penguapan air yang berlebihan.Bisa melalui evaporasi atau gutasi
2 . Jaringan Parenkim
Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum
berdiferensiasi.Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada
jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama
(isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang
tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim.

Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit
akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam.
Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-
rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh
tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim).
2. Parenkim penimbun.
3. Parenkim air
4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim).
1. Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan
berfungsi untuk fotosintesis.
2. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang
berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam
sitoplasma.
3. Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada
tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
4. Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara
karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan
daun tumbuhan hidrofit.
3. Jaringan Penguat/Penyokong
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu
1. Jaringan kolenkim
2. Jaringan sklerenkim.
1. Jaringan Kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel – sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada
dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh . Umumnya terletak pada bagian
peripheral batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada
kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel – sel tetangganya. Karena kolenkim
jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel – sel dengan
penebalan dinding sel yang ekstensif

Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua
jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus
antara kedua jaringan, karena sel – sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis
jaringan yang berbeda ini.
2. Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.
 Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding
menjadi sangat tebal.
 Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa
(gambar jaringan sklerenkim).
 Sel – sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat
(fibre) atau sklereid.
 Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada
penampang membujur (longitudinal section; L.S.),
 sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari
bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
 Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir
disebabkan oleh sel – sel batu (stone cell, sklereid).
 Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa
merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang
lunak.
 Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung
senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.
 Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid
4. Jaringan Pengangkut
 Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular
 Disebut jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa
pembuluh pembuluh (vasculer)
 Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh tanaman.
 Pembuluh itu meliputi Xylem atau pembuluh kayu berfungsi untuk membawa air
sedangkan floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu membawa hasil fotosintesis
berupa larutan organik.
 Baik xylem maupun floem terdiri dari beberapa tipe sel.
 Pada batang primer jaringan ini terletak pada berkas pengangkut dimana floem di
bagian luar dan xylem di bagian dalam.
 Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang
disebut kambium.

Xylem
Yang merupakan karakteristik sel – sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang
memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air.
Trakeid berbentuk memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter lebih besar.
Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan
xylem.

5. Jaringan Gabus
Jaringan Gabus
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan
banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus
dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam
berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut
felem.

Anda mungkin juga menyukai