Anda di halaman 1dari 27

Struktur Dan Fungsi Akar

Gambar 1.1. akar


PERISTIWA PENGANGKUTAN AIR
Pada umumnya, akar terdapat di tanah, kecuali tumbuhan air, tumbuhan
parasit, dan tumbuhan epifit. Fungsi pokok akar untuk menyerap zat makanan dan
menopang tegaknya tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan air, akarnya tenggelam di
dalam air atau masuk ke tanah di dasar air. Pada tumbuhan parasit, seperti benalu
akarnya menancap masuk ke batang inang. Pada tumbuhan epifit, yaitu tumbuhan
yang menempel atau melekat pada batang tumbuhan lain, akarnya digunakan untuk
melilit batang tumbuhan yang ditumpangi. Pada beberapa jenis tumbuhan, akar juga
memiliki fungsi khusus yang lain. Menurut sifatnya, ada dua macam system
perakaran, yaitu akar tunggang dan akar serabut.

Ada perbedaan diantara keduanya yang tampak sejak masa kecambahnya.


Akar pokok merupakan perkembangan lanjut dari akar lembaga (radikula/akar
primer/akar embrional). Pada umumnya, akar pokok tumbuhan lebih dominan dan
lebih besar kemudian dari akar pokok dihasilkan cabang akar (akar sekunder/akar
lateral). Akar pokok dan cabang akar tersebut menopang tegaknya batang. Sistem
perakaran tersebut dimiliki oleh berbagai macam tumbuhan biji berkeping dua
(dikotil). Pada akar serabut, akar pokok tidak berkembang dan akan lenyap.
Akar yang berkembang adalah akar liar (akar adventif) yang muncul pada
bagian batangnya. Akar adventif banyak muncul di sekitar buku batang dengan
ukuran relatif sama, jumlahnya banyak dan susunannya rapat. Oleh karena itu, akar
serabut cukup kuat menopang tegaknya batang walaupun perakarannya dangkal.
System perakaran serabut dimiliki oleh berbagai macam tumbuhan biji berkeping
tunggal (monokotil).
Struktur dan Fungsi Batang

Gambar 1.2. batang

Pada umumnya, batang berada di atas tanah. Fungsi utamanya adalah


menopang tegaknya tanaman, menopang dan mengarahkan posisi daun agar
memperoleh energi matahari yang cukup, serta sebagai alat transportasi air dan zat
makanan dari akar menuju puncak. Fungsi transportasi didukung oleh adanya berkas
pengangkut, yaitu xylem dan floem. Pada umumnya, tumbuhan membentuk
percabangan, tetapi ada diantaranya yang tidak bercabang.
1. Ciri-ciri batang
Organ batang memiliki cirri khas yang membedakannya dengan akar. Pada
batang dihasilkan daun-daun. Tempat duduk daun pada batang disebut buku-buku
batang (nodus). Setiap ketiak daun terdapat mata tunas yang disebut tunas ketiak
(tunas lateral/tunas tepi). Tunas ketiak yang tumbuh akan menghasilkan tunas cabang.
Walaupun daun gugur, buku-buku batangnya akan tetap terlihat jelas. Pada batang
rumput, batangnya beruas-ruas. Pada pangkal ruas terdapat pelepah daun dan tunas
ketiak yang dapat menghasilkan cabang.
1. Anatomi batang
(GBR) Batang tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil memiliki kekhasan
susunan anatominya masing-masing. Pada tumbuhan dikotil, batang terdiri atas
bagian kayu dan kulit yang dapat dipisahkan. Diantara keduanya terdapat lapisan
cambium. Cambium tersusun dari sel-sel yang selalu membelah, seperti meristem
pucuk. Letak cambium di bagian tepi batang sehingga jaringan meristem itu disebut
meristem lateral. Daerah ujung batang merupakan pusat pertumbuhan karena sel-sel
penyusun jaringannya selalu membelah yang disebut meristem pucuk.
Pada tumbuhan monokotil, daerah pangkal ruas batang menjadi titik
tumbuhnya. Hal itu terjadi karena pada daerah tersebut terdapat jaringan yang selalu
membelah, disebut meristem interkalar,. Oleh karena itu, ruas batang dapat

bertambah panjang. Contohnya adalah pada bambu, tebu,jagung dan rumputrumputan.


Struktur Dan Fungsi Daun
Daun merupakan organ yang sangat penting pada tumbuhan. Fungsi utama
daun untuk fotosintesis dan pertukaran zat. Daun menyerap energi cahaya dan CO2,
sedangkan airnya diserap melalui akar. Sisa respirasi dan fotosintesis dilepaskan
melalui daun pula.
1. Ciri-ciri Daun
Pada umumnya daun pipih, melebar atau meluas dan berwarna hijau. Helaian
daun yang luas sangat membantu dalam menangkap energi matahari dan CO2. Cirri
tersebut tentu sesuai dengan fungsinya. Ada 4 macam jaringan pada organ daun, yaitu
jaringan epidermis, jaringan tiang, jaringan bunga karang, dan jaringan
pengangkutan. Lihat gambar!

Gambar 1.3. Anatomy Daun

Jaringan epidermis
Merupakan lapisan sel terluar pada lapisan atas dan bawah. Sel-selnya pipih
menutup jaringan di bagian dalamnya dan diantaranya berubah menjadi mulut daun
(stoma). Stoma sebagai alat pertukaran zat berperan mengendalikan
pelepasan/hilangnya cairan jaringan. Akan tetapi, stoma juga mengatur masuknya
CO2 yang dibutuhkan untuk fotosintesis.
Pengendalian pertukaran zat itu terjadi melalui pengaturan membuka
menutupnya stoma. Stoma tersusun dari dua sel penutup atau sel penjaga dan
beberapa sel tetangga. Pada tumbuhan darat, stoma lebih banyak di permukaan bawah
daun. Pada tumbuhan yang mengapung di air, seperti teratai, stoma berada di
permukaan atas daun. Pada tumbuhan tenggelam, seperti Hydrilla sp. Tidak
membentuk stomata.
Jaringan Tiang (jaringan palisade)
Jaringan tiang tersusun dari sel-sel yang memanjang dalam posisi tegak dan
berisi banyak kloroplas. Jaringan itu dapat satu lapis atau beberapa. Kloroplas adalah
perangkat sel tumbuhan yang di dalamnya terdapat klorofil dan perangkat fotosintesis
lainnya.
Jaringan bunga karang (jaringan spons)
Merupakan lapisan sel-sel yang tidak teratur, banyak rongga udara, dan berada
di bawah lapisan jaringan tiang. Sel-selnya juga berkloroplas sehingga menjadi
tempat fotosintesis.
Jaringan pengangkutan

Jaringan pengangkutan pada daun membentuk suatu system pencabangan


seperti jala yang kompleks, disebut tulang daun. Tulang daun terletak diantara
jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Pada sayatan melintang tulang daun
merupakan berkas pengangkut yang tersusun dari xylem dan floem.
Struktur dan Fungsi Bunga
Bunga tumbuhan berbiji memiliki ciri yang sangat bervariasi. Variasi cirri
dapat dilihat dari warna, bau, susunan bunga, sifat kekelaminan, letak bakal biji, dan
bentuk bunga. Pada tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae), bunga tersusun dari
beberapa bagian meliputi kelopak, mahkota, putik, dan benang sari.
Kelopak bunga dan mahkota bunga disebut perhiasan bunga. Warna
perhiasan dan aroma bunga serta kelenjar madu berfungsi sebagai alat pemikat agen
penyerbuk. Agen penyerbuk dapat berupa serangga, burung atau manusia. Alat
kelamin berfungsi menghasilkan sel kelamin. Sel kelamin jantan dihasilkan oleh
benangsari, sedangkan sel kelamin betina dihasilkan oleh putik. Kepala putik adalah
tempat peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Tangkai putik merupakan
saluran bagi serbuk sari menuju ovarium.di dalam ovarium terdapat bakal biji yang di
dalamnya terdapat sel telur. Dalam ovarium terdapat satu atau lebih bakal biji
bergantung pada jenis tumbuhannya. Ovarium sekaligus merupakan bakal buahnya.
Untuk melihat struktur bunga secara umum pada tumbuhan biji
tertutup(angiospermae) lihat gambar!

Gambae 1.4.Anatomi bunga

NUTRISI TUMBUHAN
Nutrisi yang dibutuhkan tanaman/tumbuhan dapat dilacak antara lain dari
komposisi kima penyusun suatu tanaman/tumbuhan tersebut, karena selain sebagian
besar massa organik suatu tumbuhan berasal dari CO2 udara, juga tergantung pada
kandungan nutrien tanah dalam bentuk air dan mineral. Komposisi tumbuhan terdiri
atas :

95% berupa bahan organik, dalam bentuk :

1. Kabohidrat (termasuk Sellulosa dari dinding sel)


2. Senyawa sulfur, nitrogen dan fosfat.

5% berupa bahan anorganik (50 unsur kimia)


7

Tumbuhan memerlukan kombinasi yang tepat dari berbagai nutrisi untuk


tumbuh, berkembang, dan bereproduksi. Ketika tumbuhan mengalami malnutrisi,
tumbuhan menunjukkan gejala-gejala tidak sehat. Nutrisi yang terlalu sedikit atau
yang terlalu banyak dapat menimbulkan masalah.
Berdasarkan banyak sedikitnya jumlah kebutuhan unsur nutrien tumbuhan, Nutrisi
tumbuhan dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu :
1. Makronutrien.
Makronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah banyak, yaitu nitrogen, kalsium, potasium, sulfur, magnesium, dan fosfor.
TABEL MAKRO NUTRIEN

Unsur

Bentuk yang

Fungsi utama

tersedia bagi
tumbuhan

Karbon (C)

CO2

Komponen utama dari senyawa organik


tumbuhan

Oksigen (O)

CO2; H20

Komponen utama dari senyawa organik


tumbuhan

Hidrogen (H)

H2O

Komponen utama dari senyawa organik


tumbuhan

Nitrogen (N)

NO3; NH4

Komponen dari asam nukleat, protein,

hormon, klorofil, dan koenzym

Sulfur (S)

SO4

Komponen dari protein, koenzym

Fosfor (P)

H2PO4; HPO4

Komponen dari asam nukleat, fosfolipid, ATP


dan beberapa koenzym

Kalium (K)

Kofaktor dalam sintesis protein, mengatur


keseimbangan air, membuka dan menutup
stomata

Kalsium (Cl)

Ca

Pembentukan, pembuatan dan keestabilan


dinding sel, mengatur struktur dan
permeabilitas membran, aktivator beberapa
enzim, regulator respon sel terhadap stimulus.

Magnesium (Mg)

Mg

Komponen ddari klorofil, aktivator banyak


enzim

1. Mikronutrien
Mikronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah
sedikit, seperti besi, boron, mangan, seng, tembaga, klor, dan molybdenum.

TABEL MIKRONUTRIEN

Unsur

Bentuk yang

Fungsi utama

tersedia bagi
tumbuhan

Klor (Cl)

Cl

Diperlukan pada tahap penguraian air


dalam fotosintesis, mengatur
keseimbangan air

Besi (Fe)

Fe; Fe

Komponen dari sitokrom, aktivator


beberapa enzim

Boron (B)

H2BO3

Kofaktor dalam sintesis klorofil,


terlibat dalam transport karbohidrat
dan sintesis asam nukleat

Mangan (Mn) Mn

aktiv dalam pembentukan asam amino,


aktivator beberapa enzim, diperlukan
dalam tahapan penguraian air dalam
fotosintesis

Seng (Zn)

Zn

Aktiv dalam pembentukan klorofil,


aktivator beberapa enzyme

Kuprum (Cu)

Cu; Cu

Komponen dari banyak enzym, reaksi

10

redoks dan biosintesis lignin

Molibdunum

MoO4

(Mo)

Nikel (Ni)

Essensial untuk fiksasi nitrogen,


kofaktor dalam reduksi nitrat

Ni

Kofaktor enzym yang berfungsi dalam


metabolisme nitrogen

Baik makro dan mikronutrien diperoleh akar tumbuhan melalui tanah. Akar
tumbuhan memerlukan kondisi tertentu untuk dapat mengambil nutrisi-nutrisi
tersebut dari dalam tanah. Pertama, tanah harus lembap sehingga nutrien dapat
diambil dan ditransport oleh akar. Kedua, pH tanah harus berada dalam rentang
dimana nutrien dapat dilepaskan dari molekul tanah. Ketiga, suhu tanah harus berada
dalam rentang dimana pengambilan nutrien oleh akar dapat terjadi. Suhu, pH, dan
kelembapan optimum untuk tiap spesies tumbuhan berbeda. Hal ini menyebabkan
nutrien tidak dapat dipergunakan oleh tumbuhan meskipun nutrien tersebut tersedia di
dalam tanah.
Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor dalam (internal),
tetapi juga ditentukan oleh faktor luar (eksternal). Salah satu faktor eksternal tersebut
adalah unsur hara esensial. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang diperlukan
bagi pertumbuhan tanaman. Apabila unsur tersebut tidak tersedia bagi tanaman, maka
tanaman akan menunjukkan gejala kekurangan unsur tersebut dan pertumbuhan
tanaman akan terhambat. Berdasarkan jumlah yang diperlukan kita mengenal adanya
unsur hara makro dan unsur hara mikro.

11

a. GEJALA KEKURANGAN NUTRISI


Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan
pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau
penyimpangan
-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda.
Gejala kekurangan ini cepat atau lambat akan terlihat pada tanaman,
tergantung pada jenis dan sifat tanaman. Ada tanaman yang cepat sekali
memperlihatkan tanda-tanda kekurangan atau sebaliknya ada yang lambat. Pada
umumnya pertama-tama akan terlihat pada bagian tanaman yang melakukan kegiatan
fisiologis terbesar yaitu pada bagian yang ada di atas tanah terutama pada daundaunnya.
Bila tidak ada faktor lain yang mempengaruhi, maka tanda-tanda kekurangan
unsur hara terlihat sebagai berikut:
1. Kekurangan unsur hara Nitrogen (N)
a. Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini mulai
dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning
lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. Jaringan
daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan
berwarna merah kecoklatan.
b. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
c. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum
waktunya

12

d. Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya
membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil
e. Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian
bawah terus ke bagian atas
2. Kekurangan unsur hara Fosfor (P)
a. Terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun
b. Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering
pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi
daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah
menjadi kuning.
c. Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Buahnya kerdil-kerdil,
nampak jelek dan lekas matang
3. Kekurangan unsur hara Kalium (K)
Defisiensi/kekurangan Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena
gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda.
a. Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan
menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak
merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini
tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak
kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga daun
tampak bergerigi dan kemudian mati
b. Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil

13

c. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak
tahan disimpan
d. Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur
e. Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya
demikian rendah
Khusus untuk tanaman padi, gejala kekurangan unsur Kalium dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Daun
Daun tanaman padi yang kekurangan Kalium akan berwarna hijau gelap dengan
banyaknya bintik-bintik yang warnanya yang menyerupai karat. Bintik-bintik itu
pertama-tama muncul pada bagian atas daun yang sudah tua, ujung daun dan tepi
daun menjadi seperti terbakar (necrotic), berwarna coklat kemerahan atau coklat
kuning. Daun-daun tua, khususnya di tengah hari akan terkulai dan daun-daun muda
menggulung ke arah atas dan memperlihatkan gejala-gejala kekurangan air
b. Batang
Batang tanaman padi yang kekurangan Kalium akan tumbuh pendek dan kurus. Dan
kebanyakan varietas-varietas padi yang kekurangan Kalium lebih mudah rebah
c. Akar
Pertumbuhan akar biasanya sangat terbatas, ujung akar akan tumbuh kurus dan
pendek, dan akar selalu cenderung berwarna gelam dan hitam. Akar-akar cabang dan
akar rambat sangat kurus dan selalu memperlihatkan gejala pembusukan akar.
d. Bulir dan Malai

14

Pertumbuhannya akan pendek dan umumnya mempunyai persentase kehampaan buah


yang tinggi. Sedang jumlah bulir yang berisi untuk setiap helainya akan rendah, bulirbulir padi akan berukuran kecil dan tidak teratur bentuknya, mutu dan berat 1.000
bulir akan berkurang, persentase bulir-bulir yang tidak berkembang dan tidak dewasa
bertambah.
4. Kekurangan unsur hara Kalsium (Ca)
a. Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung dan
tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara
tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati
b. Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati
c. Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah sering salah
bentuk
d. Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita
5. Kekurangan unsur hara Magnesium (Mg)
a. Daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan tampak di antara
tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau.
Bagian di antara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan
bercak-bercak merah kecoklatan
b. Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak mempunyai
lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan
mengkerut
c. Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah, malah kalau toh ia tetap
tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali.

15

6. Kekurangan unsur hara Belerang (S)


a. Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning), perubahan warna
umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan
kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun
selengkapnya
b. Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman
tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada
daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutanTea
Yellow atauYellow Disease
c. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang tanaman
berserat, berkayu dan berdiameter kecil
d. Pada tanaman tebu yang menyebabkan rendemen gula rendah
e. Jumlah anakan terbatas.
7. Kekurangan unsur hara Besi (Fe)
Defisiensi (kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi. Terjadinya
gejala-gejala pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian dinyatakan sebagai
kekurangan tersedianya zat besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe
dengan zat kapur (Ca) pada tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis.
Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak
mengandung kapur.
a. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-setempat
berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan, sedangkan tulang daun tetap
berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati

16

b. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau berubah
menjadi kuning dan ada pula yang menjadi putih
c. Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda
banyak yang menjadi kering dan berjatuhan
d. Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan akhirnya
mati mulai dari pucuk.
8. Kekurangan unsur hara Mangan (Mn)
Gejala kekurangan Mangan (Mn) hampir sama dengan gejala kekurangan Besi (Fe)
pada tanaman, yaitu:
a. Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara setempat-setempat terjadi
klorosis dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih
b. Tulang-tulang daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisi-sisi
dari tulang
c. Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagianbagian tersebut mati, mengering, ada kalanya yang terus mengeriput dan ada pula
yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi
d. Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman sayuran tomat,
seledri, kentang dan lain-lain, begitu juga pada tanaman jeruk, tembakau dan kedelai
e. Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian patah
f. Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).
9. Kekurangan unsur hara Tembaga/Cuprum(Cu)

17

Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah organik
yang agak asam, tanda-tandanya dapat dilihat sebagai berikut:
a. Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan
kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi
coklat dan mati pula
b. Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah kadang-kadang
klorosis, sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati
c. Pada tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun
berwarna hijau gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati, buah
kecil dan berwarna coklat
d. Pada bagian buah, buah-buahan tanaman pada umumnya kecil-kecil warna coklat
dan bagian dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum).
10. Kekurangan unsur hara Seng/Zincum (Zn)
a. Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu:
* Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya
* Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun
* Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang
ada di bagian bawah menuju ke puncak
b. Pada padi sawah gejala terlihat 2 4 minggu setelah tanam, yaitu adanya
pemutihan di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah menyebabkan daun tidak
mau terbuka

18

c. Pada tanaman jagung gejala terlihat 1 2 minggu setelah bibit muncul di


permukaan tanah, daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning dan terus
menguning sampai ke dasar daun, sedang tepi daun tetap hijau
d. Pada kacang tanah gejala terlihat setelah tanaman berumur 1 bulan, mula-mula
jaringan di antara urat-urat dan nampak menguning dan akhirnya hanya pada urat-urat
daun saja akan tetap hijau. Tanaman kerdil dan polong sedikit.
11. Kekurangan unsur hara Molibden (Mo)
a. Secara umum daun-daun mengalami perubahan, kadang-kadang mengalami
pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk (die back)
biasa pula terjadi pada tanaman yang kekurangan unsur hara Mo
b. Pertumbuhan tanaman tidak normal, terutama pada tanaman sayuran. Daun keriput
dan mengering.
12. Kekurangan unsur hara Borium (Bo)
Walaupun unsur hara Bo hanya sedikit saja yang diperlukan tanaman bagi
pertumbuhannya, tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup
serius.
a. Daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara setempat-setempat pada
permukaan daun bawah yang selanjutnya menjalar kebagian tepi-tepinya. Jaringan
daun mati
b. Daun yang baru muncul tumbuh kerdil, kuncup-kuncup mati dan berwarna
kehitaman atau coklat
c. Dapat menimbulkan penyakir fisiologis, khususnya pada tanaman sayuran,
tembakau dan apel. Malah pada jagung bisa menimbulkan tongkol tanpa biji sama
sekali
19

d. Pada umbi-umbian pertumbuhannya kerdil, terdapat bercak-bercak atau lubang


berwarna hitam pada umbi
e. Pada tanaman bayam dan selada pucuk tanaman tumbuh tidak sempurna dan
berwarna hitam
d. Tangkai daun seledri membentuk celah-celah dan garis-garis tak teratur berwarna
coklat. Anak-anak daun seledri berbercak-bercak coklat.
13. Kekurangan unsur hara Klorida (Cl)
a. Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada
tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga
b. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan
gejala seperti di atas.

DEFISIENSI UNSUR HARA

Defisiensi N,P dan K

Merupakan problema umum dalam bidang pertanian

Defisiensi mikro nutrien

Lebih tidak umum dan bertedensi karena letak geografis, karena defisensi mikro
nutrien disebabkan oleh komposisi tanah yang berbeda

Perbaikan untuk tanah defisiensi mikro nutrien

20

Biasanya diberikan dalam jumlah sangat kecil. Contoh : defisiensi Zn pada tanaman
dapat dipenuhi dengan menusukkan paku ke dalam batang pohon tersebut. Kalau
dosis terlalu banyak akan beracun.
PERANAN TANAH BAGI NUTRISI TUMBUHAN
Karakteristik tanah merupakan pakor lingkungan kunci dalam ekosistem terrestial.
Tekstur tanah, komposisi kimia tanah da juga iklim merupakan faktor utama penentu
jenis tanaman yang dapat tumbuh baik di lokasi tersebut. Antara tanaman dan tanah
akan terjadi proses interaksi.
1.
Top soil

Tekstur dan komposisi tanah

Merupakan lapisan tanah paling atas yang berupa campuran dari : partikel batuan dari
berbagai tekstur, organisme hidup dan humus (peninggalan bahan organik yang
sebagian terdekomposisi. Top soil berupa lapisan tanah lainnya yang jelas disebut
horizon tanah. Tanah yang paling subur disebut tanah lempung, tersusun atas : pasir,
debu dan liat (porsinya masing-masing sama)
Organisme tanah yang mempengaruhi sifat fisik dan kimia tanah yaitu :

Cacing tanah memperbaiki aerasi tanah, membuat lubang, menambahkan

lendir:menyatukan partikel tanah yang halus

Bakteri menuburkan komposisi mineral tanah

Akar tumbuhan :

Mengkontraksi air dan mineral

Mempengaruhi pH tanah

21

Menguatkan tanah dari erosi

Manfaat humus :

Melindungi liat dari pemadatan bersama

Membentuk tanah yang gembur

Dapat menahan air dan

Porositasnya masih cukup untuk aerasi akar

Gudang nutrien mineral yang dikembalikan secara teratur.

2.

Ketersediaan air tanah dan mineral

Tidak semua tanah dapat diekstrasi oleh tumbuhan. Air yang tersedia bagi tumbuhan,
biasanya merupakan selapis tipis air yang terikat kurang erat dengan partikel tanah.
Air yang beradhesi sangat kuat dengan partikel tanah yang hiropolik, tidak dapat
diekstrasi oleh tumbuhan . air yang tersedia bagi tumbuhan biasanya bukan
merupakan ar murni, melainkan suatu larutan tanah yang mengandung mineral
terlarut.

KONSERVASI TANAH MERUPAKAN SUATU LANGKAH MENUJU


PERTANIAN BERKELANJUTAN

22

Konservasi tanah bermanfaat untuk melindungi kesuburan tanah dan


menciptakan produktivitas pertanian berkelanjutan. Tiga langkah upaya konservasi
tanah yaitu:
1. Pemupukan dilakukan secara hati-hati.
Pemupukan merupakan upaya menambah kesuburan tanah melalui penambahan
pupuk dalam media tumbuh tanaman. Dalam pemupukan pH tanah perlu diperhatikan
sebab pH mempengaruhi pertukaran kation dan mempengaruhi bentuk semua mineral
di dalam tanah.
Pengaturan pH tanah :
Tanah asam : diberi kapur; Tanah basa : diberi sulfur/belerang
1. Irigasi (pengairan) yang bijaksana
2. Pencegahan terhadap erosi
Dapat ditanggulangi dengan :
Penanaman wind breaker (pemecah angin)
Pembuatan sengkedan pada lahan yang miring
Penanaman cover crops (tanaman peutup tanah)
Pengelolaan tanah secara baik, sasaran akhirnya adalah agar pertanian dapat
berkelanjutan dengan komitmen :
Menjaga konservasi tanah
Menyelamatkan lingkungan dan

23

Menguntungkan kita

ADAPTASI NUTRISIONALIS
Bentuk-bentuk adaptasi nutrisional pada tumbuhan :

Simbiosis antara tumbuhan dengan mikroba tanah

Fiksasi nitrogen secara simbiotik, berasal dari reaksi yang rumit antara akar dan
bakteria. Misalnya hubungan simbiotik antara legum dengan Rhizobium bersifat
mutualistik. Bakteri mensuplai senyawa N hasil fiksasi kepada legum dan legum
menyediakan senyawa organik hasil fotosintesis lainnya untuk bakteri.
Mikoriza adalah suatu asosiasi simbiotik antara akar dengan jamur yang
meningkatkan nutrisi tumbuhan
Mikoriza dan nodula akar mungkin mempunyai suatu hubungan evolusioner
Pembentukan nodula secara alami :

Meningkatkan efisiensi fiksasi N

Meningkatkan produksi protein di dalam tanaman

Hal yang menyebabkan mikoriza berperan penting dalam pertumbuhan tanaman.

Akar dapat berubah bentuk menjadi mikoriza, hanya apabila akar tersebut

berhubungan langsung dengan spesies jamur yang cocok.

Pada sebagian besar ekosistem alami, jamur yang terdapat dalam tanah

bersimbiosis dengan kecambah membentuk suatu mikoriza.


24

Kecambah yang bijinya telah diinfeksi dengan mikoriza akan tumbuh lebih

vigor daripada yang tidak berasosiasi dengan jamur.


Peranan bakteri dalam membantu ketersediaan kebutuhan tanaman

Sebagai penyedia ammonium bagi tumbuhan

Contoh bakterinya :

bakteria yang memfiksasi N2 dari atmosfer bakteri pemfiksasi nitrogen

bakteri yang mendekomposisi bahan organi bakteria ammonifikasi

Sebagai penghasil ammonium yang dibutuhkan oleh tumbuhan karena


tumbuhan mengabsorpsi beberapa ammonium dari tanah, mereka
mengabsorpsinya terutama dalam bentuk nitrat. Oleh : bakteri nitrifikasi

Tumbuhan mereduksi kembali nitrat tersebut menjadi ammonium sebelum


menggabungkan nitrogen menjadi senyawa organik. Xylem, mentransportasi
nitrogen dari akar ke bagian tajuk tumbuhan dalam bentuk nitrat, asam amino,
dan beberapa senyawa organik lainnya, tergantung pada spesiesnya.

NamunNO3 dikonversi menjadi N2 yang berdiffusi dari tanah ke atmosfir sehingga


nitrogen hilang dari siklus lokalnya. Oleh : bakteria denitrifikasi

25

N2 dari udara difiksasi dari N menjadi NH3 (ammonia), kemudian menjadi


NH4+ (ammonium). Oleh : bakteri pemfiksasi

Bahan organik di dalam tanah didekomposisi menjadi ammonium (NH4+).


Oleh : bakteri ammonifikasi

Ammonium (NH4+) diubah menjadi nitrat (NH3) oleh bakteri nitrifikasi Oleh :
bakteri nitrifikasi

Nitrat (NO3) sebagian diabsorpsi oleh akar dan sebagian lagi hilang ke udara .
oleh : bakteri denitrifikasi
o Parasitisme dan predasi oleh tumbuhan

Predasi dan parasitisme adalah dua tipe adaptasi tumbuhan lainnya yang
memperkaya nutrisi melalui interaksi dengan organisme lainnya.
Tumbuhan parasitik mengekstraksi nutrien dari tumbuhan lainnya
Tumbuhan karnivora melengkapi nutrisi mineralnya dengan mencerna binatang.
Tumbuhan predasi pada tanaman :

Tumbuhan pemerangkap (pitcher plants)

26

Tumbuhan penangkap (catcher plants)

27

Anda mungkin juga menyukai