Jaringan epidermis
Merupakan lapisan sel terluar pada lapisan atas dan bawah. Sel-selnya pipih
menutup jaringan di bagian dalamnya dan diantaranya berubah menjadi mulut daun
(stoma). Stoma sebagai alat pertukaran zat berperan mengendalikan
pelepasan/hilangnya cairan jaringan. Akan tetapi, stoma juga mengatur masuknya
CO2 yang dibutuhkan untuk fotosintesis.
Pengendalian pertukaran zat itu terjadi melalui pengaturan membuka
menutupnya stoma. Stoma tersusun dari dua sel penutup atau sel penjaga dan
beberapa sel tetangga. Pada tumbuhan darat, stoma lebih banyak di permukaan bawah
daun. Pada tumbuhan yang mengapung di air, seperti teratai, stoma berada di
permukaan atas daun. Pada tumbuhan tenggelam, seperti Hydrilla sp. Tidak
membentuk stomata.
Jaringan Tiang (jaringan palisade)
Jaringan tiang tersusun dari sel-sel yang memanjang dalam posisi tegak dan
berisi banyak kloroplas. Jaringan itu dapat satu lapis atau beberapa. Kloroplas adalah
perangkat sel tumbuhan yang di dalamnya terdapat klorofil dan perangkat fotosintesis
lainnya.
Jaringan bunga karang (jaringan spons)
Merupakan lapisan sel-sel yang tidak teratur, banyak rongga udara, dan berada
di bawah lapisan jaringan tiang. Sel-selnya juga berkloroplas sehingga menjadi
tempat fotosintesis.
Jaringan pengangkutan
NUTRISI TUMBUHAN
Nutrisi yang dibutuhkan tanaman/tumbuhan dapat dilacak antara lain dari
komposisi kima penyusun suatu tanaman/tumbuhan tersebut, karena selain sebagian
besar massa organik suatu tumbuhan berasal dari CO2 udara, juga tergantung pada
kandungan nutrien tanah dalam bentuk air dan mineral. Komposisi tumbuhan terdiri
atas :
Unsur
Bentuk yang
Fungsi utama
tersedia bagi
tumbuhan
Karbon (C)
CO2
Oksigen (O)
CO2; H20
Hidrogen (H)
H2O
Nitrogen (N)
NO3; NH4
Sulfur (S)
SO4
Fosfor (P)
H2PO4; HPO4
Kalium (K)
Kalsium (Cl)
Ca
Magnesium (Mg)
Mg
1. Mikronutrien
Mikronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah
sedikit, seperti besi, boron, mangan, seng, tembaga, klor, dan molybdenum.
TABEL MIKRONUTRIEN
Unsur
Bentuk yang
Fungsi utama
tersedia bagi
tumbuhan
Klor (Cl)
Cl
Besi (Fe)
Fe; Fe
Boron (B)
H2BO3
Mangan (Mn) Mn
Seng (Zn)
Zn
Kuprum (Cu)
Cu; Cu
10
Molibdunum
MoO4
(Mo)
Nikel (Ni)
Ni
Baik makro dan mikronutrien diperoleh akar tumbuhan melalui tanah. Akar
tumbuhan memerlukan kondisi tertentu untuk dapat mengambil nutrisi-nutrisi
tersebut dari dalam tanah. Pertama, tanah harus lembap sehingga nutrien dapat
diambil dan ditransport oleh akar. Kedua, pH tanah harus berada dalam rentang
dimana nutrien dapat dilepaskan dari molekul tanah. Ketiga, suhu tanah harus berada
dalam rentang dimana pengambilan nutrien oleh akar dapat terjadi. Suhu, pH, dan
kelembapan optimum untuk tiap spesies tumbuhan berbeda. Hal ini menyebabkan
nutrien tidak dapat dipergunakan oleh tumbuhan meskipun nutrien tersebut tersedia di
dalam tanah.
Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor dalam (internal),
tetapi juga ditentukan oleh faktor luar (eksternal). Salah satu faktor eksternal tersebut
adalah unsur hara esensial. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang diperlukan
bagi pertumbuhan tanaman. Apabila unsur tersebut tidak tersedia bagi tanaman, maka
tanaman akan menunjukkan gejala kekurangan unsur tersebut dan pertumbuhan
tanaman akan terhambat. Berdasarkan jumlah yang diperlukan kita mengenal adanya
unsur hara makro dan unsur hara mikro.
11
12
d. Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya
membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil
e. Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian
bawah terus ke bagian atas
2. Kekurangan unsur hara Fosfor (P)
a. Terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun
b. Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering
pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi
daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah
menjadi kuning.
c. Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Buahnya kerdil-kerdil,
nampak jelek dan lekas matang
3. Kekurangan unsur hara Kalium (K)
Defisiensi/kekurangan Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena
gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda.
a. Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan
menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak
merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini
tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak
kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga daun
tampak bergerigi dan kemudian mati
b. Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil
13
c. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak
tahan disimpan
d. Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur
e. Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya
demikian rendah
Khusus untuk tanaman padi, gejala kekurangan unsur Kalium dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Daun
Daun tanaman padi yang kekurangan Kalium akan berwarna hijau gelap dengan
banyaknya bintik-bintik yang warnanya yang menyerupai karat. Bintik-bintik itu
pertama-tama muncul pada bagian atas daun yang sudah tua, ujung daun dan tepi
daun menjadi seperti terbakar (necrotic), berwarna coklat kemerahan atau coklat
kuning. Daun-daun tua, khususnya di tengah hari akan terkulai dan daun-daun muda
menggulung ke arah atas dan memperlihatkan gejala-gejala kekurangan air
b. Batang
Batang tanaman padi yang kekurangan Kalium akan tumbuh pendek dan kurus. Dan
kebanyakan varietas-varietas padi yang kekurangan Kalium lebih mudah rebah
c. Akar
Pertumbuhan akar biasanya sangat terbatas, ujung akar akan tumbuh kurus dan
pendek, dan akar selalu cenderung berwarna gelam dan hitam. Akar-akar cabang dan
akar rambat sangat kurus dan selalu memperlihatkan gejala pembusukan akar.
d. Bulir dan Malai
14
15
16
b. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau berubah
menjadi kuning dan ada pula yang menjadi putih
c. Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda
banyak yang menjadi kering dan berjatuhan
d. Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan akhirnya
mati mulai dari pucuk.
8. Kekurangan unsur hara Mangan (Mn)
Gejala kekurangan Mangan (Mn) hampir sama dengan gejala kekurangan Besi (Fe)
pada tanaman, yaitu:
a. Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara setempat-setempat terjadi
klorosis dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih
b. Tulang-tulang daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisi-sisi
dari tulang
c. Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagianbagian tersebut mati, mengering, ada kalanya yang terus mengeriput dan ada pula
yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi
d. Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman sayuran tomat,
seledri, kentang dan lain-lain, begitu juga pada tanaman jeruk, tembakau dan kedelai
e. Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian patah
f. Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).
9. Kekurangan unsur hara Tembaga/Cuprum(Cu)
17
Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah organik
yang agak asam, tanda-tandanya dapat dilihat sebagai berikut:
a. Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan
kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi
coklat dan mati pula
b. Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah kadang-kadang
klorosis, sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati
c. Pada tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun
berwarna hijau gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati, buah
kecil dan berwarna coklat
d. Pada bagian buah, buah-buahan tanaman pada umumnya kecil-kecil warna coklat
dan bagian dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum).
10. Kekurangan unsur hara Seng/Zincum (Zn)
a. Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu:
* Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya
* Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun
* Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang
ada di bagian bawah menuju ke puncak
b. Pada padi sawah gejala terlihat 2 4 minggu setelah tanam, yaitu adanya
pemutihan di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah menyebabkan daun tidak
mau terbuka
18
Lebih tidak umum dan bertedensi karena letak geografis, karena defisensi mikro
nutrien disebabkan oleh komposisi tanah yang berbeda
20
Biasanya diberikan dalam jumlah sangat kecil. Contoh : defisiensi Zn pada tanaman
dapat dipenuhi dengan menusukkan paku ke dalam batang pohon tersebut. Kalau
dosis terlalu banyak akan beracun.
PERANAN TANAH BAGI NUTRISI TUMBUHAN
Karakteristik tanah merupakan pakor lingkungan kunci dalam ekosistem terrestial.
Tekstur tanah, komposisi kimia tanah da juga iklim merupakan faktor utama penentu
jenis tanaman yang dapat tumbuh baik di lokasi tersebut. Antara tanaman dan tanah
akan terjadi proses interaksi.
1.
Top soil
Merupakan lapisan tanah paling atas yang berupa campuran dari : partikel batuan dari
berbagai tekstur, organisme hidup dan humus (peninggalan bahan organik yang
sebagian terdekomposisi. Top soil berupa lapisan tanah lainnya yang jelas disebut
horizon tanah. Tanah yang paling subur disebut tanah lempung, tersusun atas : pasir,
debu dan liat (porsinya masing-masing sama)
Organisme tanah yang mempengaruhi sifat fisik dan kimia tanah yaitu :
Akar tumbuhan :
Mempengaruhi pH tanah
21
Manfaat humus :
2.
Tidak semua tanah dapat diekstrasi oleh tumbuhan. Air yang tersedia bagi tumbuhan,
biasanya merupakan selapis tipis air yang terikat kurang erat dengan partikel tanah.
Air yang beradhesi sangat kuat dengan partikel tanah yang hiropolik, tidak dapat
diekstrasi oleh tumbuhan . air yang tersedia bagi tumbuhan biasanya bukan
merupakan ar murni, melainkan suatu larutan tanah yang mengandung mineral
terlarut.
22
23
Menguntungkan kita
ADAPTASI NUTRISIONALIS
Bentuk-bentuk adaptasi nutrisional pada tumbuhan :
Fiksasi nitrogen secara simbiotik, berasal dari reaksi yang rumit antara akar dan
bakteria. Misalnya hubungan simbiotik antara legum dengan Rhizobium bersifat
mutualistik. Bakteri mensuplai senyawa N hasil fiksasi kepada legum dan legum
menyediakan senyawa organik hasil fotosintesis lainnya untuk bakteri.
Mikoriza adalah suatu asosiasi simbiotik antara akar dengan jamur yang
meningkatkan nutrisi tumbuhan
Mikoriza dan nodula akar mungkin mempunyai suatu hubungan evolusioner
Pembentukan nodula secara alami :
Akar dapat berubah bentuk menjadi mikoriza, hanya apabila akar tersebut
Pada sebagian besar ekosistem alami, jamur yang terdapat dalam tanah
Kecambah yang bijinya telah diinfeksi dengan mikoriza akan tumbuh lebih
Contoh bakterinya :
25
Ammonium (NH4+) diubah menjadi nitrat (NH3) oleh bakteri nitrifikasi Oleh :
bakteri nitrifikasi
Nitrat (NO3) sebagian diabsorpsi oleh akar dan sebagian lagi hilang ke udara .
oleh : bakteri denitrifikasi
o Parasitisme dan predasi oleh tumbuhan
Predasi dan parasitisme adalah dua tipe adaptasi tumbuhan lainnya yang
memperkaya nutrisi melalui interaksi dengan organisme lainnya.
Tumbuhan parasitik mengekstraksi nutrien dari tumbuhan lainnya
Tumbuhan karnivora melengkapi nutrisi mineralnya dengan mencerna binatang.
Tumbuhan predasi pada tanaman :
26
27