Anda di halaman 1dari 62

BOTANI FARMASI

BOTANI
Mempelajari dunia tumbuhan, meliputi morfologi, fisiologi, klasifikasi,
manfaatnya bagi manusia.

MORFOLOGI = bentuk luar tubuh


ANATOMI = bagian-bagian dalam tubuh
FISIOLOGI = faal atau proses kerja tubuh
PERAN TUMBUHAN DALAM KEHIDUPAN &
KESEHATAN
• Ekosistem
• Penyedia Oksigen
• Sumber karbohidrat, protin, lemak, vitamin & serat
• Marchantia polymorpa (lumut hati), u/ mengobati sakit hepatitis
MORFOLOGI TUMBUHAN
• Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ
tumbuhan, baik bagian-bagian, bentuk maupun fungsinya.

• Secara klasik, tumbuhan terdiri dari tiga organ dasar (kormus) :


a. Akar (radix)
b. Batang (caulis)
c. Daun (folium)
• Organ-organ lain dapat digolongkan sebagai organ sekunder karena
terbentuk dari modifikasi organ dasar.
• Beberapa organ sekunder dapat disebut sebagai organ aksesori,
karena fungsinya tidak vital.
• Beberapa organ sekunder penting:
a. Bunga(flos) e. Kuncup (gemma)
b. Buah (fructus) f. Duri (spina)
c. Biji (semen) g. Rimpang (rhizoma)
d. Umbi (tuber) h. Umbi lapis (bulbus)
AKAR (radix)
• Akar adalah bagian pokok bagi tumbuhan yang tubuhnya telah
merupakan kormus.
• Sifat-sifat akar:
1. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam
tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju
ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya
2. Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung
daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya
3. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-
kuningan
4. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya
masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan
tanah
5. Bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk
menembus tanah
Jenis Akar
• Secara umum, ada dua jenis akar yaitu:
1. Akar serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan
monokotil. Walaupun kadang-kadang, tumbuhan dikotil juga
memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut
dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi
utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya
tumbuhan.
2. Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan
dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan.
Fungsi Akar
• Fungsi akar bagi tumbuhan:
1. Untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di
tempat hidupnya
2. Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari
dalam tanah
3. Mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke
tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan
4. Pada beberapa macam tumbuhan ada yang berfungsi sebagai alat
respirasi, misalnya tumbuhan bakau
5. Pada beberapa jenis tumbuhan, ada yang berguna sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan atau sebagai alat reproduksi
vegetatif. Misalnya wortel yang memiliki akar tunggang yang
membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Pada
tumbuhan sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang akan
tumbuh menjadi individu baru.
Modifikasi akar
• Akar napas. Akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti
pada genera Mangrove (Avicennia, Soneratia).
• Akar gantung. Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung
terdapat pada tumbuhan epifit Anggrek.
• Akar banir. Akar ini banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropik.
• Akar penghisap. Akar ini terdapat pada tumbuhan jenis parasit
seperti benalu.
BATANG (caulis)

• Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang amat


penting, dan mengingat serta kedudukan batang bagi
tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan
sumbu tubuh tumbuhan.
• Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut :
1. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti
silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain,
akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing
dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku
inilah terdapat daun.
3. Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau
matahari (bersifat fototrop atau heliotrop)
4. Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab
itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai
pertumbuhan yang tidak terbatas.
5. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya
tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang
cabang atau ranting yang kecil.
6. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan
yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu
batang masih muda.
DAUN (folium)

• Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang


tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau
(mengandung klorofil) dan terutama berfungsi
sebagai penangkap energi dari cahaya matahari
melalui fotosintesis.
• Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan
dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan
adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok
kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi
cahaya menjadi energi kimia.
Daun ceplukan (Physalis). Daun segar (kiri) dan tua.
Daun dapat ditembus oleh Daun tua telah kehilangan
cahaya sehingga fotosintesis klorofil sebagai bagian dari
dapat berlangsung. penuaan.
Morfologi Daun
• Bentuk daun sangat beragam, berupa helaian, bisa tipis
atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan
sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun.
• Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping
menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk
ekstremnya bisa meruncing panjang.
• Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada
kaktus), dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai
organ fotosintetik.
• Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat
mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air.
• Warna hijau pada daun berasal dari kandungan
klorofil pada daun.
• Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam
menyeleksi panjang gelombang cahaya yang
energinya diambil dalam fotosintesis.
• daun juga memiliki pigmen lain, misalnya
• karoten (berwarna jingga),
• xantofil (berwarna kuning), dan
• antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu,
tergantung derajat keasaman).
• Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya
berubah menjadi kuning atau merah (dapat dilihat
dengan jelas pada daun yang gugur).
Fungsi Daun
• Tempat terjadinya fotosintesis.
pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan
parenkim palisade. sedangkan pada tumbuhan
monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons.
• Sebagai organ pernapasan.
Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ
respirasi (lihat keterangan di bawah pada Anatomi
Daun).
• Tempat terjadinya transpirasi.
• Tempat terjadinya gutasi.
• Alat perkembangbiakkan vegetatif.
Misalnya pada tanaman cocor bebek (tunas daun).
BUNGA (flos)
• Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi
seksual pada tumbuhan berbunga (divisio
Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan
berbiji tertutup").
• Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari
dan putik).
• Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut
struktur yang secara botani disebut sebagai bunga
majemuk atau inflorescence
• Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang
terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini,
satuan bunga yang menyusun bunga majemuk
disebut floret.
• Bunga berfungsi utama menghasilkan biji.
Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada
bunga.
• Setelah pembuahan, bunga akan berkembang
menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa
biji.
• Fungsi bunga

Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya


gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk
menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan,
yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan
pembentukan biji.
• Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang berfungsi
sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa
bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas,
juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
• Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang
berwarna-warni.
• Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan
sebagai tanaman hias.
• Morfologi bunga

Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi.


Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah
enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon
tertentu.

Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara


genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh
perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah,
lama pencahayaan, dan ketersediaan air
Bagian-bagian bunga sempurna. 1. Bunga sempurna, 2. Kepala putik
(stigma), 3. Tangkai putik (stilus), 4. Tangkai sari (filament, bagian dari
benang sari), 5. Sumbu bunga (axis), 6. artikulasi, 7. Tangkai bunga
(pedicel), 8.Kelenjar nektar, 9. Benang sari (stamen), 10. Bakal buah
(ovum), 11. Bakal biji (ovulum), 12. , 13. Serbuk sari (pollen), 14. Kepala sari
(anther), 15. Perhiasan bunga (periantheum), 16. Mahkota bunga (corolla),
17. Kelopak bunga (calyx)
• Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat
digunakan sebagai penciri suatu takson.
• Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya:
➢ aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial)
➢ zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih
banyak dijumpai.
• Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan
(benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama
dalam satu organ.
• Bunga yang demikian disebut bunga banci atau
hermafrodit.
• Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki
semua bagian utama bunga.
• Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah
sebagai berikut:
1. Kelopak bunga atau calyx;
2. Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan
dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang
membantu proses penyerbukan;
3. Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani
andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
4. Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani
gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.

• Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum


yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium)
dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula)
yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio.
• Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma
untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai
putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen
menuju bakal buah.
• Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di
atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang
"umum", spesies tumbuhan menunjukkan
modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini
digunakan botanis untuk membuat hubungan antara
tumbuhan yang satu dengan yang lain.
BUAH (fructus)
• Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan
perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium).
• Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan
bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah,
yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
• Pengertian buah dalam lingkup pertanian
(hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada
pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai
buah-buahan.
• Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang
terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula
berasal dari perkembangan organ yang lain.
• Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai
menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.
• Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan
pangan maupun bahan baku industri karena di
dalamnya disimpan berbagai macam produk
metabolisme tumbuhan, mulai dari karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga
terpena dan terpenoid.

• Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah


dinamakan pomologi.
Pembentukan buah
• Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah
(ovarium).
• Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji
(ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur.
• Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali
oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk
sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari
melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan
isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi
sperma
• Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik
menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara
sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur
yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang
bersifat diploid.
• Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan
baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel
telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti
sel keduanya
• Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh
menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi
biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp,
tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau
drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang
kering dan keras (pada buah geluk atau nux).
• Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota
(petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan
gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah
menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung
hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji
banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya
sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.
• Dinding buah, yang berasal dari perkembangan
dinding bakal buah pada bunga, dikenal sebagai
perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering
berkembang lebih jauh, sehingga dapat dibedakan
atas dua lapisan atau lebih.
• Yang di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp
(exocarpium), atau epikarp (epicarpium); yang di
dalam disebut dinding dalam atau endokarp
(endocarpium); serta lapisan tengah (bisa beberapa
lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp
(mesocarpium)
• Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang
berasal dari bakal buah tenggelam, kadang-kadang
bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung
perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari)
bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang
membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan
bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut
buah semu. Itulah sebabnya menjadi penting untuk
mempelajari struktur bunga, dalam kaitannya untuk
memahami bagaimana suatu macam buah terbentuk
Tipe-tipe buah
• Buah-buah itu sedemikian beragam, sehingga
sukarlah rasanya untuk menyusun suatu skema
pengelompokan yang dapat mencakup semua macam
buah yang telah dikenal orang. Belum lagi adanya
kekeliruan-kekeliruan yang mempertukarkan
pengertian biji dan buah (misal: 'biji' jagung, yang
sesungguhnya adalah buah secara botani).
Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal
buah) maupun buah semu, dapat dibedakan atas tiga tipe
dasar buah, yakni:
• buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga
dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.
• buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang
memiliki banyak bakal buah. Masing-masing bakal buah
tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun
akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu
buah. Contohnya adalah sirsak (Annona).
• buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga
majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak
bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya seakan-
akan menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas
(Ananas), bunga matahari (Helianthus).
• Buah kering
Buah tunggal, atau tepatnya buah sejati tunggal, lebih jauh
lagi dapat dibedakan atas bentuk-bentuk buah kering
(siccus), yakni yang bagian luarnya keras dan mengayu atau
seperti kulit yang kering; dan buah berdaging (carnosus),
yang dinding buahnya tebal berdaging.
• Buah kering selanjutnya dibedakan atas
✓ buah yang tidak memecah (indehiscens) dan
✓ buah yang memecah (dehiscens). Buah
indehiscens berisi satu biji, sehingga untuk
memencarkan bijinya buah ini tidak perlu
memecah.
Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah
buah
➢ tipe padi,
➢tipe kurung, dan
➢tipe keras
Buah majemuk
• Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga majemuk.
Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak
bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga pada akhirnya
seakan-akan menjadi satu buah saja. Dikenal pula beberapa macam
buah majemuk, di antaranya:
• buah padi majemuk, misalnya jagung (Zea). Tongkol
jagung sebetulnya berisi deretan buah-buah jagung,
bukan biji jagung.
• buah kurung majemuk, misalnya buah bunga
matahari (Helianthus).
• buah buni majemuk, misalnya buah nanas (Ananas).
• buah batu majemuk, misalnya buah pandan
(Pandanus), pace (Morinda).
BIJI (semen)
• Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum)
dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat
terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae
atau Magnoliophyta) atau tidak (pada
Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji
merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang
termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama
pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
(Lihat pergiliran keturunan).
• Kata "biji" adalah pinjaman dari bahasa Sanskerta.
Umbi (tuber)
• Umbi merupakan satu organ dari tumbuhan yang
merupakan modifikasi dari organ lain dan berfungsi
sebagai penyimpan zat tertentu (umumnya
karbohidrat). Organ yang dimodifikasi dapat berupa
daun, batang, atau akar. Bentuk modifikasi ini
biasanya adalah pembesaran ukuran dengan
perubahan anatomi yang sangat jelas terlihat. Umbi
biasanya terbentuk tepat di bawah permukaan tanah.
• Organ penyimpan tidak harus berbentuk umbi.
Beberapa jenis tumbuhan menyimpan cadangan
energi pada organ yang sama, tetapi tidak mengalami
banyak modifikasi bentuk, sehingga tidak membentuk
umbi.
• Tumbuhan memerlukan cadangan energi karena ia
tidak bisa berpindah tempat untuk menemukan
sumber energi baru atau untuk membantu reproduksi
jenisnya.
Macam-macam umbi
• Umbi merupakan istilah generik (umum). Secara
biologi, umbi dibedakan berdasarkan organ dasar
yang dimodifikasi.
• Umbi lapis (bulbus) merupakan umbi yang terbentuk
dari tumpukan (pangkal) daun yang tersusun rapat,
biasanya dihasilkan oleh famili Alliaceae,
amaryllidaceae, dan Liliaceae;
• Umbi batang merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi batang.
Umbi batang mampu memunculkan tunas maupun akar, sehingga
kerap kali dijadikan bahan perbanyakan vegetatif. Umbi batang yang
tumbuh di bawah permukaan tanah, membesar, dan mengandung
banyak pati disebut sebagai tuber, biasanya dihasilkan oleh beberapa
spesies Solanaceae dan Asteraceae.
• Umbi akar (tuberous root) merupakan umbi yang
terbentuk dari modifikasi akar. Ketela pohon adalah
salah satu contoh penghasil umbi akar. Umbi akar
tidak bisa dijadikan bahan perbanyakan.
• Beberapa organ yang tumbuh di bawah permukaan
tanah juga kadang-kadang disebut umbi, seperti
rimpang dan geragih.
Umbi kentang dengan "mata"
yang merupakan kuncup
sebagai sarana reproduksi.
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Manfaat :
• mempermudah dalam mempelajari berbagai jenis makhluk
hidup yang ada di dunia ini.
• bisa di ketahui hubungan kekerabatan spesies satu dengan
yang lain.

Sistem klasifikasi makhluk hidup dibedakan menjadi 3


macam, yaitu sistem artifisial, sistem alamiah, dan sistem
filogeni.
• Sistem artifisial (buatan), klasifikasikan dilakukan
berdasarkan struktur morfologis, anatomi, dan fisiologi
(terutama pada alat perkembangbiakan dan habitat
makhluk hidup)

• Sistem alamiah, hasil klasifikasi (takson) terbentuk secara


alami, sesuai kehendak alam. Dasar klasifikasi yang
digunakan yaitu banyak sedikitnya persamaan, terutama
morfologi

• Sistem filogeni merupakan klasifikasi yang mengacu pada


teori evolusi
• Kingdom (dunia) = tingkatan tertinggi kelompok atau
makhluk hidup. Kingdom merupakan sebuah golongan
(kelompok), disebut takson.
• Sebagai takson yang tertinggi, Kingdom masih dapat dibagi
lagi menjadi unit-unit takson di bawahnya.
• Urutan unit takson pada hewan adalah Kingdom (Dunia),
Phylum (Filum), Classis (Kelas), Ordo (Bangsa), Familia
(Suku), Genus (Marga), dan Species (Spesies, Jenis).
• Tumbuhan urutan tersebut sama tetapi takson di bawah
Kingdom bukan Phylum, melainkan Divisio (Divisi).
TAKSON PADA DUNIA TUMBUHAN
Tanda pengenal untuk setiap takson

Tanda pengenal
Takson
Divisio •phyta (untuk tumbuhan tinggi dan ganggang, misalnya:
Spermatophyta, Chlorophyta)
•mycota (untuk jamur : Ascomycota)
Sub-divisio •mycotina (untuk jamur : Ascomycotina)
•phytina (untuk tumbuhan lain)
Classis •mycetes (untuk jamur : Ascomycetes)
•phyceae (untuk ganggang: Chlorophyceae, Rhodophyceae)
•opsida (untuk tumbuhan lain: Magnoliopsida, Licopsida)
Sub-classis •idae (untuk tumbuhan tinggi : Magnoliidae)

Ordo •ales (untuk semua tumbuhan : Rosales, Liliales, Mucorales,


Lycopodiales)
Familia •aceae (misalnya: Rosaceae, Mucoraceae, Lycopodiaceae)
Sub-familia •oideae (misalnya: Rosoideae)
Genus •us (misalnya: Pinus, Hibiscus )
•a (misalnya: Rosa, Gloriosa)
•um (misalnya : Solanum, Viscum)
Species •binomial (nama genus + petunjuk species : Solanum tuberosum)
TATANAMA TAKSON DI BAWAH SPESIES
Nama dari sub-species atau varietas ditulis seperti nama dari species
dengan diikuti oleh petunjuk sub-species atau petunjuk varietas, misalnya :
Vernonia obtusa subsp. parkeri S.B.Jones
Graptophyllum pictum (L) Griff. var. lurido sanguineum
TATANAMA UNTUK TUMBUHAN BUDIDAYA
Tumbuhan budidaya yang diperoleh melalui proses hibridisasi, seleksi atau
dengan cara yang lain diberi nama kultivar (cultivar names). Nama kultivar ditulis
dalam bahasa modern dan bukan dalam bahasa Latin, misalnya:
Camellia japonica cv. Purple Dawn
Citrullus lunatus cv. Crimson Sweet

TATANAMA UNTUK HIBRIDA


Tatanama untuk suatu hibrida dinyatakan dengan tanda silang (X). contoh
hibrida antara dua species dari genus yang sama :
Hibiscus rosa-sinensis L X H. schizopetalus (Mast) Hook.f.
= H. rosa-sinensis X schizopetalus
NAMA YANG TIDAK VALID
Ada kalanya suatu nama ilmiah dinyatakan tidak “valid”, karena:
1. Sinonim
Beberapa nama (genus atau species) untuk satu takson yang sama, misalnya
tumbuhan “tapak dara” mempunyai tiga nama ilmiah, yaitu:
1. Catharanthus roseus G.Don
2. Lochnera rosea Recht
3. Vinca rosea L
Dalam hal ini nama ilmiah yang terdahulu (C. roseus) dinyatakan valid dan nama ilmiah
yang kemudian (L.rosea dan V. rosea) dinyatakan tidak valid atau sinonim dari C.
roseus.

2. Homonim
Satu nama ilmiah untuk beberapa genus atau species yang berbeda, misalnya:
1. Setaria (1803)…………. suatu genus dari Lichenes
Setaria (1812)…………..suatu genus dari Gramineae
Nama yang kedua dinyatakan tidak valid atau homonim.
2. Astragalus zhizanthus Boiss (1843)………homonim
Astragalus rhizanthus Royle (1835)
KEUNTUNGAN NAMA ILMIAH
Nama ilmiah (genus atau species) mempunyai banyak keuntungan :
1. Bersifat universal / internasional
2. Seragam atau binomial (untuk species)
3. Eksak dan dilindungi oleh undang-undang atau Kode Internasional

NAMA LOKAL (VERNACULAR NAMES)

“keji beling” (ada 4 tumbuhan yang disebut keji beling),


Desmodium gangeticum (Papilionaceae)→ Keji beling 1
Clerodendron calamitosum (Verbenaceae)→ Keji beling 2
Ruellia napifera (Acanthaceae)→ Keji beling 3
Sericocalyx crispus (Acanthaceae)→ Keji beling 4
Keempat tumbuhan ini dipakai untuk obat batu ginjal atau untuk peluruh air seni (diuretik).
DASAR - DASAR KHEMOTAKSONOMI
Khemotaksonomi (Biochemical Systematics) ialah taksonomi yang dikaitkan dengan data
kandungan kimia dari tumbuhan. Secara tidak disadari sebenarnya khemotaksonomi telah ada
sejak dahulu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya penggolongan dunia tumbuhan menurut
bau, rasa, khasiat (tumbuhan beracun, tumbuhan obat, dll). Persamaan kandungan kimia
menunjukkan adanya hubungan kekerabatan antar tumbuhan dan juga menunjukkan adanya
filogeni.

Berdasarkan atas berat molekulnya (BM) kandungan kimia tumbuhan dapat


dikelompokkan menjadi 2 kelompok :

Senyawa dengan BM rendah (BM 1000 atau kurang), misalnya : flavonoid, alkaloid, senyawa
fenolat, asam amio, asam lemak, terpenoid. Semua senyawa ini digolongkan ke dalam golongan
mikromolekul.

Senyawa kimia dengan BM lebih dari 1000, disebut makromolekul, misalnya DNA,RNA, protein,
polisakarida kompleks.
CARA-CARA IDENTIFIKASI / DETERMINASAI
Tujuan dari identifikasi/determinasi ialah untuk mengetahui nama yang benar (nama
ilmiah) dari suatu tumbuhan yang belum dikenal identitasnya (tumbuhan “X”),yaitu
terutama pada tingkat takson: suku (familia), marga (genus) dan jenis (species).

Cara-cara Identifikasi Tumbuhan Tinggi:


1. Membandingkan tumbuhan “X” dengan contoh tumbuhan yang sudah diketahui namanya
(Specimen Determination). Cara ini mudah dan dapat dilakukan oleh orang yang tidak ahli
taksonomi.
2. Membandingkan dengan foto/gambar yang disertai dengan deskripsi yang lengkap dari
tumbuhan yang sudah dikenal (monografi).
3. Menggunakan/mencocokkan dengan contoh-contoh herbarium (Herbarium Specimen).
Herbarium yang terlengkap di Indonesia (Asia) terdapat di Bogor yaitu “Bogoriense
Herbarium”.
4. Dengan menggunakan Kunci Determinasi. Kunci Determinasi biasanya terdapat dalam buku
Flora, misalnya: Flora Indonesia (karangan van Steenis), Flora of Java (karangan Backer).
Petunjuk menggunakan Kunci Determinasi:

1. Kumpulkan sampel yang lengkap dari tumbuhan “X” (batang, daun, buah, alat-alat
lainnya). Perhatikan/catat apakah ada getah, bau aromatik, sifat/ciri lainnya.
2. Catat: lingkungan hidup, tinggi tempat, tinggi pohon, nama lokal (kalau ada).
3. Carilah buku FLORA yang sesuai dengan daerah darimana tumbuhan “X” itu
dikumpulkan; jika tidak ada carilah buku flora dari daerah yang berdekatan.
4. Determinasi sebaiknya mulai dengan mencari familia, kemudian mencari genus dan
akhirnya mencari species. (Ciri-ciri khas dari suatu familia akan mempermudah
mengenal familia tersebut misalnya jika tumbuhan “X” bergetah, infloresensi
cyathium, kita menduga tumbuhan “X” termasuk familia Euphorbiaceae.
5. Dengan bantuan komputer. Data morfologi tumbuhan “X” dianalisa dengan bantuan
komputer yang diprogram khusus untuk keperluan tersebut.
6. Dengan cara-cara kimiawi (analisa kromatografi). Kromatogram kandungan kimia
tumbuhan “X” dibandingkan dengan kromatogram tumbuhan yang sudah diketahui
identitasnya.
BUAT 5 KELOMPOK (TIAP KELOMPOK 2
TUMBUHAN)
BUAT MAKALAH, DAN ISI NYA HARUS MEMUAT:
• Taksonomi
• Sinonim
• Nama Daerah
• Morfologi Tumbuhan (Uraikan terkait akar, batang, daun, beserta gambarnya)
• Habitat
• Kandungan kimia
• Khasiat dalam bidang Farmasi (didukung jurnal penelitian terkait)
• Daftar Pustaka

KEMUDIAN DIPRESENTASIKAN
Tumbuhan Obat
a. Ketumbar
b. Jambu biji
c. Kunyit
d. Pepaya
e. Sambiloto
f. Brotowali
g. Kejibeling
h. Kumis kucing
i. Meniran
j. Kelor

Anda mungkin juga menyukai