ETUNA C2H2
PROPUNA C3H4
BUTUNA C4H6
PENTUNA C5H8
HEKSUNA C6H10
HEPTUNA C7H12
OKTUNA C8H14
NONUNA C9H16
DEKUNA C10H18
Tata Nama Alkuna
1. Akhiran –una digunakan untuk menunjukkan ikatan rangkap karbon. Bila
terdapat lebih dari satu ikatan rangkap, gunakan akhiran –diuna, -triuna,
dan seterusnya. Senyawa dengan ikatan rangkap dan rangkap tiga disebut
–enuna.
2. Pilihlah rantai terpanjang yang mengandung baik karbon dengan ikatan
rangkap maupun ikatan rangkap tiga dan Nomori rantai dari ujung
terdekat dengan ikatan majemuk, sehingga atom karbon pada ikatan itu
memperoleh nomor terkecil.
3. Jika ikatan majemuk berjarak sama dari ujung yang terdekat dengan titik
cabang dan Nyatakan posisi ikatan mejemuk dengan menggunakan atom
karbon dengan nomor terendah dari ikatan tersebut.
4. Jika terdapat lebih dari satu ikatan majemuk, nomori dari ujung terdekat
dengan ikatan majemuk pertama. Jika ikatan rangkap dan ikatan rangkap
tiga sama jauhnya dari ujung rantai, ikatan rangkap mendapat nomor
terendah.
1. Rantai lurus
Penamaan alkuna rantai lurus dengan C = 2 dan C = 3 ditulis menurut
jumlah atom C yang menyusunnya dan diakhiri dengan akhiran –un
Contoh:
• C2H2 = etuna.
• C3H4 = propuna.
Sementara itu, Penamaan alkuna rantai lurus dengan C ≥ 4 diawali
dengan menuliskan nomor atom C yang memiliki ikatan rangkap tig
diikuti dengan nama alkuna sesuai dengan jumlah atom C. Penomor
atom C dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan rangka
tiga.
IUPAC : posisi rangkap + nama alkuna
Contoh:
2. Rantai bercabang
IUPAC : posisi cabang + nama cabang + posisi rangkap
+ nama rantai induk
Aturan penamaan:
1. Tentukan rantai utamanya. Rantai utama ini merupakan
rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap
tiga. Contoh:
2. Beri nomor pada setiap atom C yang berada pada rantai
utama. Ingat! Penomoran dimulai dari ujung rantai yang paling
dekat dengan ikatan rangkap tiga. Contoh:
3. Jika terdapat lebih dari satu cabang yang sama, maka dalam
penulisannya diawali dengan di- (untuk 2 cabang yang sama), tri- (untuk 3
cabang yang sama), tetra- (untuk 4 cabang yang sama), dan seterusnya.
Contoh:
Karena etil diawali dengan huruf "e" dan metil diawali dengan huruf
"m", maka dalam penulisannya kita awali dengan etil terlebih
dahulu, kemudian diikuti dengan metil, lalu nama rantai induknya,
sehingga nama alkuna tersebut adalah 6 - etil - 4,4 - dimetil - 2 -
nonuna. Perhatikan kalau awalan di- pada metil tidak mempengaruhi
penentuan urutan abjad.
Dehidrohalogenisasi
Dehidrohalogenisasi adalah pengambilan H 2 dari senyawa .Ditanyatakan dalam
perubahan alkohol primer menjadi aldehid atau alkohol sekunder menjadi
keton
C2H5OH + ½ O2
CH3CHO+H2O
Alkohol Primer
Aldehid
CH3COCH3 +H2O
CH3CHOHCH3+1/2 O2
Keton
Alkohol Primer
Dalam reaksi dehidrohalogenisasi terjadi reaksi eliminasi
,eliminasi adalah reaksi dimana bagian suatu molekul terlepas
dari atom yang mengikatnya sehingga terbentuk ikatan
rangkap
Contoh
Contoh
Sifat – sifat Alkuna