Anda di halaman 1dari 116

MATERI KIMIA KELAS XI

SEMESTER I
 Senyawa Hidrokarbon dan Minyak Bumi
 Termokimia
 Laju Reaksi dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya
 Kesetimbangan Kimia dan Pergeseran
Kesetimbangan

SEMESTER II
 Kesetimbangan Ion dalam Larutan
 Asam dan Basa
 Kesetimbangan Ion dan pH Larutan Garam
 Kesetimbangan Ion dan pH Larutan Penyangga
 Titrasi Asam Basa
 Kesetimbangan Kelarutan
 Sistem Koloid
SENYAWA
HIDROKARBON DAN
MINYAK BUMI
KEUNIKAN ATOM KARBON
 1. MENUNJUKKAN KARBON DAN
HIDROGEN DALAM SENYAWA KARBON

Keberadaan unsur karbon dan hidrogen dalam


suatu senyawa karbon dapat ditunjukkan dengan
suatu pecobaan sederhana uji pembakaran
Pembakaran sampel organik akan mengubah
karbon ( C ) menjadi CO2 dan mengubah hidrogen
(H) menjadi H2O.
2. KEUNIKAN ATOM KARBON
Keistimewaan atom karbon dapat ditunjukkan
dengan posisinya di sistem periodik unsur
A. Karbon mempunyai 4 elektron valensi
Sesuia nomor golongannya yaitu ___, karbon
mempunyai 4 elektron valensi sehingga untuk
mencapai kestabilan karbon dapat membentuk 4
ikatan kovalen. Unsur lain tidak dapat embentuk
ikatan kovalen sebanyak itu kcuali jika melek=bihi
konfigurasi oktet.
Karbon dapat membentuk ikatan kovalen bengan
berbagai unsur yang lain seperti H, O, N, dan
unsur halogen.
karbon CH4 CH3OH
Metana Metanol
B. Atom Karbon Relatif Kecil
Sesuai dengan nomor periodenya yaitu ___, karbon
hanya memiliki ___ kulit atom. Sehingga jari-jari
atom relatif kecil. Hal ini memberikan dua
keuntungan sebagai berikut:
a. Ikatan kovalen yang dibentuk relatif kuat.

b. Karbon dapat membentuk ikatan rangkap dua


dan rangkap tiga.
C. Rantai Atom Karbon
Atom karbon dengan 4 elektron velensi dpat
membntuk ikatan antaratom karbon berupa ikatan
tunggal, ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap
tiga.
Selain itu atom karbon dapat pula membentuk
rantai karbon siklik (lingkar)
Hal itu yang menyebabkan jumlah senyawa
karbon menjadi sangat banyak
JENIS IKATAN
KARBON HARUS MEMILIKI 4 TANGAN, JADI C
DAPAT MEMBENTUK IKATAN TUNGGAL, RANGKAP
2, DAN RANGKAP 3
1. Ikatan Tunggal

 Penggunaan 1 pasang elektron bersama antar atom C


2. Ikatan Rangkap Dua

Penggunaan bersama 2 pasang elektron antar atom C


3. Ikatan Rangkap Tiga

Penggunaan bersama 3
pasang elektron antar atom
C
D. JENIS ATOM KARBON BERDASARKAN
KEDUDUKANNYA

a. Ada 4 jenis atom karbon


CH3
CH3

CH3 C CH2 CH2 CH

CH3
CH3
APA SAJA JENISNYA ???
1. Atom C Primer (1⁰)

1⁰
1⁰

1⁰

1⁰ 1⁰

atom C yang berikatan dengan 1 atom C lainnya


APA SAJA JENISNYA ???
2. Atom C Sekunder (2⁰)

2⁰
2⁰

atom C yang berikatan dengan 2 atom C lainnya


APA SAJA JENISNYA ???
3. Atom C Tersier (3⁰)

3⁰

atom C yang berikatan dengan 3 atom C lainnya


APA SAJA JENISNYA ???
4. Atom C Kuarterner (4⁰)

4⁰

atom C yang berikatan dengan 4 atom C lainnya


1⁰
1⁰

1⁰ 4⁰ 2⁰ 2⁰ 3⁰

1⁰ 1⁰
DISKUSI
E. PEBEDAAN SIFAT SENYAWA ORGANIK
DAN SENYAWA ANORGANIK
Senyawa Organik Senyawa Anorganik
Kurang stabil terhadap Umumnya lebih stabil terhadap
pemanasan, umumnya sudah pemanasan
terurai pada suhu 700oC
Mempunyai titik didih dan titik Mempunyai titik didih dan titik
cair yang relatif rendah. Banyak cair yang relatif tinggi.
yang berwujud gas atau cairan Umumnya berwujud kristal atau
pada suhu kamar padat pada suhu kamar.
Umumnya berikatan kovalen Umumnya berikatan ion
Aumumnya bereaksi labat dan Umumnya bereaksi cepat
membutuhkan katalis
Lebih mudah larut dalam pelarut Lebih mudah larut dalam pelarut
nonpolar polar
UNSUR KARBON ( C )
 CO (karbonmonoksida)

 C2932H4724N828O840S8Fe4 ( hemoglobin )

 C132983H211861N36149O40883S693 ( Titin )
SENYAWA KARBON ORGANIK DAN
ANORGANIK

Senyawa karbon organik : senyawa karbon yang


paling tidak miliki satu ikatan C-H (ikatan karbon-
hidrogen)
Contoh  CH4 (Metana)

Senyawa karbon anorganik : senyawa karbon yang


tidak mempunyai paling tidak satu ikatan C-H
Contoh  Na2CO3 (Natrium Karbonat)

C
SENYAWA HIDROKARBON
SENYAWA HIDROKARBON ???
 Senyawa yang hanya tersusun atas karbon ( C )
dan hidrogen ( H )

CxHy
KEKHASAN ATOM KARBON ( C )
 Nomor Atom C
6 Bagaimana jari-
 6C, Konfigurasinya ?? jari atomnya???

24
Kecil
 Elektron valensi ??

4
Apakah
sudah Stabil
???

X
Bagaimana agar sabil ???

 Karbon harus menangkap 4 elektron dengan cara


berikatan dengan 4 ikatan dari atom lain atau sesama
atom karbon

Ikatan apa yang terjadi antara C


dan H ???

Ikatan Kovalen
 Karbon dapat membentuk 4 ikatan kovalen
dengan unsur lain ( non logam = H, O, N, S) dan
unsur halogen ( F, Cl, Br, I)

C harus memiliki 4
tangan
A. PENGGOLONGAN HIDROKARBON
Penggolongan hidrokarbon umumnya
bedasarkan bentuk rantai karbon dan jenis
ikatannya.
BENTUK RANTAI
1. Rantai Terbuka (Alifatik)
 Senyawa Karbon yng bentuk rantainya terbuka,
berupa rantai lurus dan rantai bercabang
2. Ratai Tertutup/Lingkar (Siklik)
 Senyawa karbon yang rantainya tertutup atau
melingkar

Alisiklik: Benzena (C6H6):


Sifat hidrokarbon alisiklik Aromatik, rantai lingkar
mirip dengan hidrokarbon pada hidrokrbon aromatik
alifatk namun bentuknya berikatan konjugat, yaitu
melingkar katan tunggal dan
Semua hidrokarbin siklik rangkattersusun selang
yang bukan aromatik seling.
digolongkan sebagai alisiklik
 Bedasarkan jenis ikatan antaratom karbonnya,
hidrokarbon dibedakan menjadi hidrokarbon
jenuh dan tak jenuh.
 Jika semua ikatan antaratom karbon adalah
ikatan tunggal maka disebut hidrokarbon
jenuh.
 Jika terdapat satu ikatan antaratom karbon
yang rangkap dua atau rangkap tiga maka
disebut hidrokarbon tak jenuh.
Etana (jenuh) Propena( tak jenuh)

Propuna( tak jenuh)


ALKANA
Merupakan hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon
dengan rantai terbuka dan semua ikatan antar karbon
adalah ikatan tunggal
ALKENA
Hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan memiki satu
ikatan rangkap dua dalam rantai karbonnya

Deret
Alkena
ALKUNA
 Hidrokarbon alifatik dan memiki satu ikatan rangkap
tiga dalam rantai karbonnya
RUMUS UMUM
 Alkana  CnH2n+2
 Alkena  CnH2n

 Alkuna  CnH2n-2
PENAMAAN SENYAWA
ALKANA, ALKENA, DAN
ALKUNA
ALKANA
 Kita akan membahas dua bagian yaitu
a. Nama cabang
b. Nama rantai induk (rantai terpanjang dalam
molekul)
ALKANA

PROPANA

??????
ALKANA

1. Memilih rantai utama yang merupkan rantai


terpanjang jari molekul. Nama utama (nama
belakang) merupakan nama dari rantai utama

Rantai Cabang

 Jadi nama belakang dari senyawa diatas adalah


 Butana
CABANG DIBERI NAMA ALKIL : SAMA DENGAN
ALKANA ANG SESUAI TAPI AKHIRAN-ANA
DIGANTI -IL

 Alkana yang kekurangan 1 atom hidrogen


disebut dengan gugus alkil
 Contoh  Ketika 1 hidrogen dihilangkan dari
Metana ( CH4 ) maka akan menjadi CH3 yang
disebut gugus METIL
2. Memberi nomor pada rantai terpanjang secara
berurutan dimulai dari ujung yang terdekat
dengan cabang

2-metilbutana
3. Jika terdapat lebih dari satu cabang alkil yang
sama maka digunakan awalan di-, tri-, atau tetra-
diikuti nama dari gugus alkil

Jika terdapat 2 atau lebih cabang yang berbeda


jenis, maka penulisan diurutkan sesuai abjad

4-etil-3-metilheptana
SOAL
 Diskusikan nama dari senyawa berikut

 2,2,4-trimetilheksana

 4,6-dietil-2-metiloktana
 2,4,5-trimetilheptna
TULISKAN RUMUS STRUKTUR DARI SENYAWA
DIBAWAH INI

1. 3-etil-2,2-dimetilpentana

2. 5-etil-2,4,6-trimetiloktana
SUMBER DAN KEGUNAAN ALKANA
 Bahan bakar: elpiji, kerosin (minyak tanah),
bensin, solar
 Pelarut: Petroleum eter dan nafta digunakan
sebagai pelarut daam industri dan pencucian
kering (dry cleaning)
 Sumber hidrogen: gas alam dan gas petroleum
merupakan sumber hidrogen dalam industri
misalnya industri amonia dan pupuk
 Pelumas; adalah alkana suku tinggi (jumlah
atom karbon tiap molekulnya cukup besar
misalnya C18H38
SIFAT FISIK ALKANA
ALKENA DAN ALKUNA
1. Rantai utama (rantai terpanjang) harus
melewati ikatan rangkap.

2. Atom C dengan ikatan rangkap diberi nomor


serendah-rendahnya

3-etil-1-heksena

1 2 3 4 5 6
CONTOH
 2,4,5-trimetil-3-heptena

 3-metil-1-butuna
2-pentena

3-heksena

1-heksena
3-etil-2-heksena

4-metil-1-heksena
2-etil-1-pentena
1-heksuna 3-heksuna

2-heksuna 2-heksuna
4,4-dimetil-2-pentuna

4-metil-2-heksuna
3-etil-3-metil-dimetil-1-heksuna
1. 4,5-dimetil-2-heksena

2. 4-metil-2-pentena

3. 4-metil-2-heksena
4. 2-pentena

5. 2-etil-4-metil-1-pentena

6. 2-metil-1-pentena
6. 3-metil-1-pentuna

7. 4-etil-2-heptuna

8. 2,2-dimetil-3-heptuna
SUMBER DAN KEGUNAAN ALKENA
 Dalam industri alkena dibuat dari alkana
melalui pemanasan dengan katalis, yaitu dengan
proses yang disebut perengkahan atau cracking.
 Alkena suku rendah adalah bahan baku industri
yang sangat penting misalnya
 Etena sebagai bahan baku polietena

 Propena digunakan sebagai bahan baku


pembuatan polipropena (polimer untuk membuat
serat sintetis dan alat masak)
 Alkena suku rendah (etena, propena, dan
butena)digunakan sebagai bahan baku
pembuatan alkohol.
SIFAT FISIK ALKENA

 Titik ddih dan titik leleh senyawa alkena


meningkat seiring dengan bertambanya jumlah
atom karbon daam molekul
 Diantara senyawa yang beisomer, isomer
bercabang memiliki titik leleh dan titik didih
yang lebih endah  sama seperti alkana
SUMBER DAN KEGUNAAN ALKUNA
 Etuna (C2H2) atau asetilena dibuat dari metana
melalui pembakaran tak sempurna.
4CH4 (g) + 3O2 (g)  2C2H2 (g) + 6H2O (g)
 Etuna juga sering disebut sebagai gas karbid
karena dapat diproduksi dari reaksi batu karbid
(kalsium karbida) dengan air
CaC2 (s) + 2H2O (l)  Ca(OH)2 (aq) + C2H2 (g)
SIFAT FISIK ALKUNA

 Titik ddih dan titik leleh senyawa alkuna meningkat


seiring dengan bertambanya jumlah atom karbon
daam molekul
 Diantara senyawa yang beisomer, isomer bercabang
memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih endah
 sama seperti alkana dan alkena
KEISOMERAN
ISOMER ALKANA
 Isomer adalah senyawa yang memiliki rumus
molekul sama tetapi berbeda jenis
 Keisomeran pada alkana tergolong isomer
struktur, yaitu cara atom saling berikatan.
 Keisomeran terjadi karena perbedaan rantai
induk atau karena perbedaan posisi cabangnya
 Semakin banyak rantai karbon, semakin banyak
pula kemungkinan isomernya.
 Pertambahan jumlah isomer pada alkana tidak
ada aturannya
CARA SISTEMATIS UNTUK MENCARI
JUMLAH KEMUNGKINAN ISOMER
C5H12
1. Mulailah dengan isomer rantai lurus

C-C-C-C-C n-pentana
2. Kurangi satu karbon pada rantai induknya dan
jadikan karbon sebagai cabang. Tempatkan cabang
mulai dari atom karbon nomor 2, kemudian ke nomor
3, dan seterusnya hingga semua kemungkinan habis.
C – C – C – C 2-metilbutana
C
C – C – C – C , Sebagaimana dilihat, cabang metil tidak dapat
ditempatkan pada atom karbon nomor 3 karena
C sama saja dengan penempatan pada nomor 2
3. Kurangi lagi rantai induknya. Kini dua atom
karbon dijadikan cabang, yaitu sebagai demetil
atau etil. Sebagai contoh isomer dengan dua
cabang etil adalah
C
C–C–C
C
Isomer dengan cabang mtil tidak dimungkinkan
untuk C5H12 karena
C – C – C Sama dengan 2-metilbutana
C
C
 Tuliskan rumus struktur dan nama IUPAC dari
semua isomer alkana dengan rumus molekul
C7H16.
ISOMER ALKENA

Isomer
Isomer Rantai
Struktur Isomer
Isomer
Isomer Posisi
Geometri
ISOMER RANTAI
 Disebut juga isomer kerangka, peristiwa isomeri
yang disebabkan adanya perbedaan rantai atau
kerangka karbon. Dapat dikenali dengan bentuk
rantainya, apakah bercabang atau tidak.

Rumus molekul: C4H8

1-butena 2-metil-1-propena

Antara 1-butena dan 2-metil-1-propena terjadi


isomer kerangka
ISOMER POSISI
 Isomer posisi terjadi karena adanya perbedaan
posisi letak cabang atau posisi letak rantainya

1-butena 2-butena

 Antara 1-butena dan 2-butena terjadi isomer


posisi
ISOMER GEOMETRI
 Terjadi karena perbedaan penempatan gugus
dalam ruangan.
 Contohnya keisomeran pada 2-butena, yaitu cis-
2-butena dan trans-2-butena. Keduanya memiliki
struktur yang sama tetapi berbeda
konfigurasinya (orientasi gugus-gugus dallam
ruang)
 Pada cis-2-butena, kedua gugus metil terletak
pada sisi yang sama dari ikatan rangkap,
sebaliknya pada trans-2-butena, kedua gugus
metil terletak berseberangan
 Keisomeran eometr karena kekakuan ikatan
rangkap
 Atom karbon yang berikatan rangkap tidak
dapat berputar satu sama lain
 Sehingga posisi gugus-gugus yang terikat pada
atom karbon yang berikatan rangkap tidak dapat
berubah tanpa memutuskan ikatan
 Cis  gugus yang sama terletak pada sisi yang
sama dari ikatan rangkap
 Trans  gugus yang sama terletak pada sisi
yang berseberangan dari ikatan rangkap
 Untuk membentuk isomer geometri, kedua atom
yang berikatan rangkap harus mengikat dua
gugus yang berbeda sehingga gugu-guus yang
terikat dapat ditukar tempatnya
 Berikut ini yang sangat penting

1. Alkena dengan C=CH2 Tidak dapat membentuk


isomer cis-trans
2. Alkena dengan C=CR2, dimana terdapat dua R
grup yang sama tidak membentuk isomer cis-trans
3. Alkena dengan R-CH=CH-R dapat membenuk
isomer cis dan trans, cis jika gugus R berada dalam
sisi yang sama dan trans jika gugus R berada
dalam sisi yang berlawanan
ISOMER ALKUNA
 Keisomeran pada alkuna tergolong keisoman
krangkan dan posisi. Pada alkuna tidak terdapat
keisomean geometri
SIFAT KIMIA (REAKSI-
REAKSI) ALKANA, ALKENA,
ALKUNA
REAKSI ALKANA
1. Pembakaran
Pembakaran sempurna alkana menghasilkan CO2
dan H2O
Reaksi pembakaran propana
C3H8 (g) + 5O2 (g)  3CO2 (g) + 4H2O (g)
Pembakaran tidak sempurna menghasilkan CO
dan H2O
1. .
2. Substitusi atau penggantian : Penggantian
atom H oleh atom lain atau gugus lain
Atom H dari alkana dapat digantikan oleh atom
lain, khususnya halogen reaksi ini disebut
halogenasi. Contohnya adalah klorinisasi
(penggantian atom H dengan klorin)
3. Perengkahan atau cracking : pemutusan rantai
karbon menjadi potongan-potongan yang lebih
pendek. Perengkahan terjadi ketika alkana
dipanaskan pada suhu tinggi
C14H30  C7H16 + C7H14
ALKENA LEBIH REAKTIF DIBANDINGKAN
ALKANA, KARENA ADANYA IKATAN RANGKAP 2.
REAKSI ALKENA TERUTAMA TERJADI PADA
IKATAN RANGKAP

1. Pembakaran
 Seperti alkana, alkena suku rendah mudah
terbakar.
 Pembakaran sempurna alkena menghasilkan gas
karbondioksida dan uap air
2. Reaksi Adisi (penambahan = penjenuhan)
 Reaksi adisi adalah reaki terpenting dalam
alkena, yaitu penjenuhan ikatan rangkap
(pemutusan ikatan rangkap)
 Contoh
a. Adisi hidrohen pada etena mengasilkan etana

Platina atau nikel berfungsi sebagai katalis, yaitu


zat yang mempercepat reaksi
b. Adisi alkena oleh halogen (F2, Br2, Cl2)
Adisi Br2 pada etena menghasilkan 1,2-dibromoetana

c. Adisi asam halida (HF, HCl, HBr, HI)


Adisi HCl pada etena menghasilkan 1,2-dikloroetana

Pada reaksi adisi halida, berlaku aturan Markovnikov,


yaitu jika alkena yang diadisi tidak simetris, atom H akan
diadisi ke atom C ikatan rangkap yang mengikat lebih
banyak atom H.
3. Polimerisasi
 Penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi
molekul lebih besar
 Molekul sederhana yang menglami polimerisasi
disebut monomer, seangkan hasilnya disebut polimer

 – CH2 – CH2– CH2 – CH2 –


SIFAT KIMIA ALKUNA
 REAKSI KIMIA ALKUNA
 Reaksi kimia pada alkuna sama dengan reaksi
kimia pada alkena tetapi reaksi alkuna
membutuhkan dua tahap untuk menjenuhkan
ikatan rangkapnya
 Reaksi pada alkuna membutuhkan pereaksi dua
kali lebih banyak dibandingkan dengan alkena
MINYAK BUMI DAN GAS ALAM
PEMBENTUKAN MINYAK BUMI, GAS ALAM
DAN BATU BARA

 Ketiga jenis bahan bakar diatas berasal dari


pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut
bahan bakar fosil.
 Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari
jasad renik lautan, baik tumbuhan atau hewan.
 Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar lautan,
kemudian tertutup lumpur.
 Lapisan lumpur lambat laun akan menjadi batuan
karena tekanan lapisan diatasnya
 Dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri
anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik tersebut
dan mengubahnya menjadi minyak dan gas
PEMBENTUKAN MINYAK BUMI, GAS ALAM
DAN BATU BARA

 Proses pembentukan minyak dan gas itu


membutuhkan waktu jutaan tahun
 Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam
batuan yang berpori, seperti air dalam batu karang
 Minyak dan gas dapat bermigrasi ke suatu daerah,
kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh suatu
lapisan yang kedap
 Walau minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar
lautan, sekarang banyak ditemukan sumber minyak
dan gas di daratan  adanya pergeseran kulit bumi
sehingga sebagian lautan menjadi daratan
KOMPOSISI GAS ALAM, MINYAK BUMI DAN
BATU BARA

 Gas alam terdiri atas alkana suku rendah, yaitu


metana, etana, propana, dan butana, dengan
metana sebagai komposisi utamanya
 Selain alkana, juga terdapat berbagai gas lain
seperti CO2 dan hidrogen sulfida (H2S)
 Etana dalam gas alam akan diambil untuk
industri
 Sedangkan propana dan butana akan digunakan
untuk LPG
 Metana digunakan untuk bahan bakar, sumber
hidrogen dan pembuatan metanol
KOMPOSISI GAS ALAM, MINYAK BUMI DAN
BATU BARA

 Minyak bumi adalah campuran kompleks yang


sebagian besar terdiri atas hidrokarbon
 Hidrokarbon yang terkandung paling banyak
adalah alkana, kemudian sikloalkana
 Komponen yang lain ada hidrokrbon aromatik,
sedikit alkena, dan berbagai senyawa karbon
yang mengandung oksigen, nitrogen dan
belerang
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
 Minyak mentah akan dibor
 Minyak mentah yang didapat akan ditampung
dalam kapal tanker atau dialirkan dengan pipa
ke stasiun tangki atau ke kilang minyak
 Minyak mentah (crud oil) berbentuk cairan
kental hitam dan berbau kurang sedap
 Untuk digunakan minyak mentah harus diolah

 Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis


hirdokarbon dengan jumlah atom C-1 hingga C-
50
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
 Titik didih hidrokarbon akan meningkat seiring
dengan bertambahnya jumlah atom C dalam
molekul
 Pengolahan (pemurnia= refining) minyak bumi
dilakukan melalui destilasi bertingkat
 Proses ini, minyak mentah akan dipisahkan ke
dalam kelompok-kelompok (fraksi) dengan
rentang titik didih tertentu
 Pengolahan minyak bumi dimulai dengan
memanaskan minyak mentah pada suhu sekitar
400⁰C, kemudian dialirkan ke dalam fraksionasi
dan akan memisah berdasarkan titik didihnya
Fraksi Ukuran Titik didih (oC)
molekul
Gas C1-C5 -160 – 30
Petroleum eter C5-C7 30 – 90
Bensin C5 -C12 30 – 200
Kerosin C12 – C18 180 – 400
Minyak pelumas C16 ke atas 350 ke atas

Parafin C20 ke atas Merupakan zat cair padat


dengan titik cair rendah
Aspal C25 ke atas Residu
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
 Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan
tetap berupa cairan dan turun ke bawah
 Sedangkn yang titik didihnya lebih rendah akan
menguap naik ke bagian atas melalui sungkup-
sungkup yang disebut sungkup gelembung
 Suhu semakin ke atas semakin rendah ,
sehingga komponen dengan titik didih lebih
tinggi naik, akan mengambun dan terpisah
 Sedangkan yang titik didihnya lebih rendah
akan terus naik ke bagian yang lebih atas
 Seterusnya sehingga komponen yang mencapai
puncak adalah komponen yang pada suhu kamar
berupa gas
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
 Komponen yang berupa gas disebut gas
petroleum
 Melalui kompresi dan pendinginan gas
petroleum dicairkan sehingga iperoleh LPG
(Liquified Petroleum Gas)
1. Destilasi
2. Creaking
3. Treating
4. Reforming
BENSIN (PETROL ATAU GASOLIN)
 Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak
yang ditujukan untuk kendaraan bermotor.
 Sekarang kita mengenal 4 jenis yaitu; premium,
pertalite, pertamax, dan pertamax plus
 Apa yang membedakan keempatnya?

 Mutu bahan bakan bensin yang berbeda

 Mutu bahan bakar dikaitkan dengan jumlah ketukan


atau knocking yang ditimbukan dan dinyatakan
dengan bilangan oktan
 Semakin sedikit ketukan semakin baik mutu bensin
dan semakin tinggi bilangan oktan
 Ketukan : perilaku yang kurang baik dari bahan
bakar, yaitu pembakaran terlalu dini sebelum
piston berada pada posisi tepat
 Ketukan menyebabkan mesin mengelitik,
mengurangi efisiensi bahan bakar dan dapat
merusak mesin
 Untuk menentukan bilangan oktan ditetapkan dua
senyawa sebagai pembanding, yaitu isooktana dan n-
heptana
 Kedua senyawa ini adalah dua diantara banyak
senyawa yang terdapat dalam bensin
 Isooktana mengghasilkan ketukan paling sedikitdan
diberi bilangan oktan 100
 n-heptana menghasilkan ketukan paling banyak dan
diberi bilangn oktan 0
 Suatu campuran yang terdiri atas 80 % isooktana
dan 0 % n-heptana memiliki bilangan oktan sebesar
80 20
x 100 + 𝑥 0 = 80
100 100
 Secara umum alkana rantai cabang memiliki
bilangan oktan lebih tinggi daripada isomer rantai
lurusnya
 Pertamax mempunyai bilangan oktan 92, berarti
mutu bahan bakar tersebut setara dengan campuran
92% isooktana dan 8% n-heptana
 Namun bukan berarti pertamax hanya terdiri atas
dua jenis senyawa saja melainkan mutunya atau
jumlah ketukan yang ditimbulkan setara dengan
campuran 92% isooktana dan 8% n-heptana
 Premium memiliki bilangan oktan 88, pertalite
mempunyai bilangan oktan 90, sedangkan pertamax
plus mempunyai bilangan oktan 94
 Fraksi bensin hasil penyulingan memiliki
bilangan oktan rendah  sebagian besar bensin
hasil penyulingan tediri atas alkana rantai lurus
 Bilangan oktan bensin akan ditingkatkan
sebelum digunakan dengan dilakukan reforming
 Reforming atau penambahan zat antiketukan 
suatu proses untuk mengubah alkana rantai
lurus menjadi rantai bercabang sehingga akan
meningkatkan bilangan oktan
 Zat anti ketukan yang digunakan, namun
penggunaannya mulai dikurangi adalah tetraetyl
lead (TEL, lead = timbel atau timah hitam),
Pb(C2H5)4
 Penambahan 2-3 mL zat ini dalam 1 galon
bensin dapat menaikan bilangan oktan sebesar
15 poin
 Pembakaran bensin yang diperkaya TEL akan
menghasilkan oksida timbel yang keluar
bersama asap atau menempel di mesin
 Untuk mencegah enempelan maka ditambahkan
etilena bromida C2H4Br2
 Atom bromin dari etilena bromida akan
membentuk timbel(II) bromida (PbBr2), yang
mudah menguap
 Senyawa timbel merupakan racun dan dapat
merusak otak
 Maka diganti dengan MTBE (methyl tertiary butyl
eter)

 Sekitar 75% fraksi minyak mentah adalah fraksi


berat, sedang fraksi bensin hanya sekitar 6%
 Dilakukan cracking (perengkahan) untuk
mengubah fraksi berat menjadi lebih ringan
 C10H22 C8H18 + C2H4
 Bensin hasil perengkahan memiliki mutu yang
lebih baik sehingga akan dicampurkan dengan
bensin hasil penyulingan. Proses ini disebut
blending
NAFTA

 Fraksi ringan minyak bumi dengan C5-C12,


sering difraksionasi menjadi frksi yang lebih
sempit
 Nafta merupkan bahan bagu berbagai industri
seperti plastik, serat sintetis, nilon, karet
sintetis, pestisida, detergen, obat-obatn, dan
kosmetik
HIDROKARBON DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI

 Polietena (PE)
Adalah plastik yang paling banyak diproduksi.
Plstik polietena banyak digunakan sebagai
kantong plastik dan plastik pembungkus atau
sampul. Pembentukan polietena dari etilena
merupakan reaksi polimerisasi
 PVC
Polivinilklorida juga merupakan plastik yang
digunakan untuk membuat pipa (pralon) dan
pelapis lantai, PVC dibuat dari etilena dengan tiga
tahap reaksi
 Etanol
Etanol dalam sehari-hari kita kenal dengan
alkohol. Etanol digunakan untuk bahan bakar atau
bahan antara untuk berbagai produk lain.
Pembuatan etanol dari etilena melalui reaksi
CH2= CH2 +H2O  CH3 CH2OH
 Polipropilena
Plastik polipropilena lebih kuat dibanding
polietilena. Polipropilena digunakan untuk karung
plastik dan tali plastik
 Isobutilena
Salah satu produk petrokimia yang berbahan
dasar isobutilena adalah MTBE (methyl tertiary
butyl eter). Zat ini digunakan untuk menaikan
bilangan oktan bensin
POLUSI UDARA AKIBAT PEMBAKARAN
BAHAN BAKAR FOSIL

1. Sumber bahan pencemaran


 Pembakaran tidak sempurna

Pembakaran dalam mesin biasanya berlangsung tidak


semprna yang akan menghasilkan karbon monoksida
(CO), partikel karbon (jelaga)
 Pengotor bahan bakar

Batu bara biasanya akan menghasilkan sedkit belerang


 Bahan aditif dalam bahan bakar

Seprti yang sudah disebutkan , untuk menaikkan


bilangan oktan bensin akan ditambah zat aditif TEL.
pembakaran bensin yang mengandung TEL akan
menghasilkan partikel timah hitam
EFEK RUMAH KACA (GREENHOUSE EFFECT)
 Gas-gas rumah kaca yang terlalu tinggi
konsentrasinya akan meningkatkan suhu
permukaan bumi karena mencegah keluarnya
radiasi inframerah (gelombang panas) dari bumi
HUJAN ASAM
 Air hujan brsifat sedikit asam dengan pH sekitar
5,7 karena air hujan akan melarutkan CO2 yang
ada di udaramembentuk asam karbonat H2CO3
 Air hujan dengan pH dibawah 5,7 disebut hujan
asam
PENYEBAB HUJAN ASAM
 Polutan yag menyebabkan adalah oksida belerang (SO2
dan SO3), oksida itu larut dalam air membentuk asam

SO2 (g) + H2O (l)  H2SO3 (aq) asam sulfit


SO3 (g) + H2O (l)  H2SO4 (aq) asam sulfat
2NO2 (g) + H2O (l)  HNO2 (aq) + HNO3 (aq)

Hujan asam biasanya terjadi di kota industri, namun


mungkin bisa juga di tempat yang jauh dari kota tersebut
karena tertiup angin
MASALAH YANG DIIMBULKAN
 Kerusakan hutan
 Kematian biota air

 Kerusakan bangunan

Bangunan biasanya berbahan batu kapur,


marmer, dan beton
Paling tidak mengandung CaCO3 yang akan larut
dalam asam nitrat

Anda mungkin juga menyukai