Anda di halaman 1dari 8

Bab SENYAWA HIDROKARBON

1 Disusun: Sofi Khojinatu Syarifah, S.Pd


085223109858 KIMIA XI

KOMPETENSI DASAR
3.1. Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom karbon dan
golongan senyawanya
4.1 Membuat model visual berbagai struktur molekul hidrokarbon yang memiliki rumus molekul
yang sama

TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan belajar dari rumah (BDR) dengan menggali informasi dari berbagai sumber
belajar dan mengolah informasi, diharapkan siswa dapat menjelaskan kekhasan atom karbon,
rumus molekul hidrokarbon, rumus struktur hidrokarbon, tatanama, sifat fisis, sifat kimia, isomer
dan reaksi pada alkana, alkena serta alkuna dengan benar, serta memiliki sikap mandiri, teliti,
jujur, dan disiplin.

URAIAN MATERI
A. Senyawa Karbon
Hidrokarbon termasuk senyawa organik yang hanya terdiri atas unsur karbon (C) dan hidrogen (H).
Contohnya adalah metana (CH4), etena (C2H4), dan asetilena (C2H2). Oleh karena senyawa hidrokarbon
merupakan senyawa karbon yang paling sederhana, pembahasan tentang senyawa karbon merupakan dasar
yang penting.
1. Senyawa Organik dan Anorganik
Pada mulanya, senyawa digolongkan menjadi senyawa organik dan senyawa anorganik. Keduanya
dibedakan berdasarkan sumber asal senyawa tersebut. Senyawa organik berasal dari makhluk hidup,
sedangkan senyawa anorganik berasal dari benda tak hidup. Oleh karena senyawa karbon banyak
ditemukan pada makhluk hidup senyawa ini kemudian dikenal juga sebagai senyawa organik. Namun,
pendefinisian tersebut kemudian berkembangmenjadi lebih baik atas penemuan seorang kimiawan Jerman,
Frederich Wӧhler. Adapun perbedaan di antara keduanya adalah sebagai berikut.
Tabel 1.1 Perbedaan senyawa organik dan senyawa anorganik.
Perbedaan Senyawa organik Senyawa anorganik
Stabilitas terhadap Kurang stabil Stabil
pemanasan
Titik cair dan titik didih Rendah Tinggi, tetapi ada yang sangat
rendah
Kelarutan Larut dalam pelarut nonpolar Larut dalam pelarut polar (air)
Kereaktifan Bereaksi lambat, kecuali Bereaksi dengan cepat
pembakaran
struktur Umumnya berikatan kovalen Umumnya terdiri atas ikatan
(rantai karbon) ion atom, bukan rantai karbon
2. Mengidentifikasi Senyawa Karbon
Senyawa karbon dapat dikenali dengan membakar sampel yang akan diuji. Jika sampel
merupakan senyawa hidrokarbon, pembakaran tersebut akan mengubah karbon (C) menjadi karbon
dioksida (CO2) dan hidrogen (H) menjadi uap air (H2O).
Sampel + O2 → (CO2)(g) + (H2O)(l)
Kemudian terhadap CO2 dan H2O tersebut dilakukan pengujian sebagai berikut.
CO2(g) + Ca(OH)2 (aq) →CaCO3(s) + H2O(l)
Air kapur Endapan putih
Kertas kobalt biru + H2O(l) → Kertas kobalt merah muda
Jika hasil yang didapatkan sesuai, artinya senyawa yang kita uji adalah suatu hidrokarbon.
3. Kekhasan Atom Karbon
Senyawa karbon meruapakan senyawa yang memiliki beberapa keistimewaan sebagai berikut.
a. Mampu membentu empat ikatan kovalen
Atom karbon mempunyai empat elektron valensi. Oleh karena itu, atom C membutuhkan empat
elektron dari atom lain agar mencapai kestabilannya. Caranya dengan pemakaian bersama pasangan
elektron sehingga terbentuk empat ikatan kovalen. Contohnya adalah CH4 dan CCl4.
b. Mampu membentuk rantai karbon
Atom karbon tidak hanya dapat berikatan dengan atom-atom selain karbon tetapi dapat juga
berikatan dengan atom karbon lainnya. Atom karbon yang berikatan dengan atom karbon lain
dapat membentuk suatu rantai karbon.
c. Dikenal beberapa kedudukan atom karbon
Kedudukan atom karbon dalam suatu rantai karbon ditentukan oleh kemampuan atom karbon
dalam mengikat atom karbon lain. Ada empat macam kedudukan atom C, yaitu:
1) Atom C primer. Atom C yang berikatan langsung dengan 1 atom C lain,
2) Atom C sekunder. Atom C yang berikatan langsung dengan 2 atom C lain,
3) Atom C tersier. Atom C yang berikatan langsung dengan 3 atom C lain,
4) Atom C kuarterner. Atom C yang berikatan langsung dengan 4 atom C lain.

Keterangan:
Atom C primer = atom C nomor 1,6,7,8, dan 9.
Atom C sekunder = atom C nomor 2 dan 4.
Atom C tersier = atom C nomor 3.
Atom C kuarterner = atom C nomor 5.

B. HIDROKARBON
1. Penggolongan Senyawa Hidrokarbon
a. Berdasarkan bentuk rantai
1) Rantai karbon terbuka
Rantai karbon terbuka adalah rantai karbon lurus atau lurus bercabang yang terikat dengan ikatan
kovalen tunggal rangkap dua, atau rangkap tiga.
Contoh:
CH3—CH2—CH2—CH3 CH3—
CH=CH—CH3 CH3—C≡C—CH3
2) Rantai karbon tertutup (alisiklis)
Rantai karbon tertutup terjadi karena ikatan antaratom karbon yang ujungnya saling berikatan
sehingga membentuk lingkaran.
Contoh:

3) Rantai karbon aromatik


Rantai karbon aromatik adalah rantai lingkar yang berikatan konjugat, yaitu ikatan selang-seling
antara ikatan tunggal dan ikatan rangkap.
Contoh:

b. Berdasarkan jenis ikatan antara atom karbonnya


1) Senyawa jenuh, senyawa yang terdiri atas ikatan tunggal.
Contoh: Alkana yang memiliki rumus umum CnH2n+2.
2) Senyawa tak jenuh, senyawa yang selain memiliki ikatan tunggal, juga memiliki ikatan
rangkap dua dan rangkap tiga.
Contoh: Alkena, yaitu senyawa tak jenuh berikatan rangkap 2 dengan rumus umum CnH2n.
3) Alkuna, yaitu senyawa tak jenuh berikatan rangkap 3 dengan rumus umum CnH2n-2.
2. Struktur dan Tata Nama Senyawa Hidrokarbon
1. Alkana
Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai C terbuka dan berikatan tunggal. Tabel
1.2 Contoh senyawa alkana.
Jumlah atom C Rumus molekul Rumus struktur Nama senyawa
1 CH4 CH3—H Metana
2 C2H6 CH3—CH3 Etana
3 C3H8 CH3—CH2—CH3 Propana
4 C4H10 CH3—CH2—CH2—CH3 Butana
5 C5H12 CH3—(CH2)3—CH3 Pentana
6 C6H14 CH3—(CH2)4—CH3 Heksana
7 C7H16 CH3—(CH2)5—CH3 Heptana
8 C8H18 CH3—(CH2)6—CH3 Oktana
9 C9H20 CH3—(CH2)7—CH3 Nonana
10 C10H22 CH3—(CH2)8—CH3 Dekana
Aturan tata nama alkana
1. Rantai tidak bercabang (lurus) Jika rantai karbon terdiri dari 4 atom karbon atau lebih, maka nama alkana diberi
alawal n-(normal)
CH3 - CH2- CH2- CH2- CH3 = n-pentana
2. Jika rantai karbon bercabang, maka:
a. Tentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang dari ujung satu ke ujung yang lain. Rantai induk diberi
nama alkana.

rantai induk terdiri dari 6 atom C, sehingga diberi nama heksana


b. Penomoran.
Berilan nomor pada rantai induk dari ujung terdekat cabang.

Jika nomor dari bawah, maka cabang ada di nomor 3. tetapi jika dari kanan, maka cabang ada di nomor 4.
Sehingga dipilih penomoran dari ujung bawah.
c. Tentukan cabang, yaitu atom C yang yang terikat pada rantai induk. Cabang merupakan gugus alkil dan beri
nama alkil sesuai struktur alkilnya. Perhatikan beberapa gugus alkil berikut:
Tabel 3. Nama Alkil

d. Urutan penulisan nama. Urutan penulisan nama untuk alkana bercabang: Nomor cabang -nama cabang - nama
rantai induk:
Nama untuk struktur di atas adalah: 3-metilheksana
- Jika terdapat lebih dari satu alkil sejenis, maka tulis nomor-nomor cabang dari alkil sejenis dan beri awalan
alkil dengan di, tri, tetra, penta dan seterusnya sesuai dengan jumlah alkil sejenis.

- Jika terdapat dua atau lebih jenis alkil, maka nama-mana alkil disusun menurut abjad.
3. Tambahan untuk penomoran khusus
a. Jika terdapat beberapa pilihan rantai induk yang sama panjang, maka pilih rantai induk yang mempunyai
cabang lebih terbanyak.

Rantai induk = 5 atom C Rantai induk = 5 atom C


Cabang = 2 (metil dan etil) Cabang = 1 (isopropil)
Sehingga yang dipilih adalah struktur yang pertama : 3-etil-2-metilpentana
b. Gugus alkil dengan jumlah atom C lebih banyak diberi nomor yang lebih kecil.

Dari kiri, nomor 3 terdapat cabang etil


Dari kanan, nomor 3 terdapat cabang metil.
Sehingga yang dipilih adalah penomoran dari kiri: 3-etil-4-metilpentana.

2. Alkena
Alkena adalah senyawa hidrokarbon alifatis tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap 2 pada rantai
karbonnya. Nama senyawa alkena diturunkan dari nama alkana dengan mengganti akhiran –ana dengan
–ena.
Tabel 1.3 Contoh senyawa alkena.
Jumlah atom C Rumus molekul Rumus struktur Nama senyawa
2 C2H4 CH2—CH2 Etena
3 C3H6 CH2=CH—CH3 Propena
4 C4H8 CH2=CH—CH2—CH3 1-butena
5 C5H10 CH3—CH2—CH=CH—CH3 1-pentena
3. Alkuna
Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatis tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap 3 pada rantai
karbonnya. Nama senyawa alkuna diturunkan dari nama alkana dengan mengganti akhiran –ana dengan
–una.
Tabel 1.4 Contoh senyawa alkuna.
Jumlah atom C Rumus molekul Rumus struktur Nama senyawa
2 C2H2 CH≡CH
Etuna
3 C3H4 CH≡C—CH3
Propuna
4 C4H6 CH3—CH2—C≡CH
1-butuna
5 C5H8 CH3—CH2—C≡C—CH3
1-pentuna
Aturan tata nama alkena dan alkuna
Aturan tata nama alkena dan alkuna sama halnya dengan alkana, yang membedakan adalah:
a. Akhiran -ana diganti dengan – ena untuk alkena dan –una untuk alkuna
b. Rantai utama adalah rantai atom C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap
c. Penomoran rantai utama dimulai dari ujung rantai sedemikian rupa sehingga posisi ikatan rangkap mendapat
nomor terkecil

LATIHAN 1
1. Mengapa atom karbon mampu membentuk senyawa karbon yang berjumlah sangat banyak?
2. manakah yang merupakan atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier, dan atom C kuarterner pada rantai
senyawa karbon berikut :
a b d f h
CH3 – CH – CH – CH – CH3

CH3 CH3 CH3


c e g
Mengapa atom C pada senyawa karbon tersebut disebut atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier, dan
atom C kuarterner?
3. Jelaskan perbedaan senyawa hidrokarbon alifatik, alisiklik, dan aromatik!
4. Tentukan homolog senyawa berikut, apakah tergolong alkana, alkena atau alkuna
a. C4H8 b. C6H10 c. C6H14 d. C5H10
5. Tulislah nama senyawa hidrokarbon berikut:
a. CH3 – CH2 – CH2 – CH = CH2
b. CH3 – CH – CH – CH2 – CH3

CH3 CH3
c.

6. Tuliskan rumus struktur dari senyawa hidrokarbon berikut:


a. 2,3 dimetil heptana
b. 2-metil-2pentena
c. 3-nonuna

JAWABAN LATIHAN 1
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
C. KEISOMERAN HIDROKARBON
Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi rumus strukturnya berbeda.
Umumnya isomer dari senyawa hidrokarbon adalah isomer struktur atau kerangka. Akan tetapi, pada senyawa
alkena terdapat juga isomer geometri.
1. Isomer Struktur
Isomer struktur dimiliki oleh ketiga jenis senyawa hidrokarbon, baik alkana, alkena, maupun alkuna. Rumus
molekul suatu isomer sama dengan senyawa hidrokarbon yang asli hanya saja strukturnya (cabang) berbeda.
Berikut adalah salah satu contoh isomer struktur pada senyawa alkana, yaitu butana.
Tabel 1.5 Isomer butana (C4H10).
Rumus molekul Rumus struktur Nama senyawa
C4H10 CH3—CH2—CH2—CH3 butana
C4H10 CH3—CH—CH3 2-metil propana

CH3
2. Isomer posisi
Isomer posisi adalah senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi posisi ikatan rangkapn ya
berbeda. Isomer ini terdapat pada alkena dan alkuna.
3. Isomer Geometri
Isomer geometri hanya dimiliki oleh senyawa alkena. Isomer ini terjadi karena adanya kekakuan dari
ikatan rangkap dua. Dikenal dua macam isomer geometri, yaitu isomer geometri bentuk cis dan isomer
geometri bentuk trans.
Rumus molekul Rumus struktur Keterangan
C4H8 Jika gugus sejenis terletak
(bentuk cis) pada sisi yang sama.

C4H8 Jika gugus sejenis terletak


(bentuk trans) pada sisi yang
berseberangan.
Catatan:
Keisomeran geometri hanya dimiliki pada senyawa berikatan rangkap dua yang mengikat dua gugus
berbeda.

D. SIFAT SIFAT SENYAWA HIDROKARBON


1. Sifat-sifat Fisis
a. Wujud zat pada suhu ruangan: gas (C1-C4), cair (C5-C18), padat (C>18).
b. Sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam pelarut nonpolar.
c. Titik didih dan titik lebur relatif rendah.
2. Sifat-sifat Kimia
Sifat-sifat kimia hidrokarbon berkaitan erat dengan reaksi-reaksi kimianya. Secara umum, senyawa
alkana sukar bereaksi sehingga disebut parafin yang artinya afinitas kecil. Reaksi terpenting alkana
adalah pembakaran, subsitusi, dan perengkahan (pemutusan rantai karbon menjadi potongan lebih
pendek). Alkena lebih reaktif dibandingkan alkana karena memiliki ikatan rangkap. Sementara itu,
rekasi penting alkena meliputi pembakaran, adisi, dan polimerisasi. Reaksi alkuna mirip dengan alkena.

E. Reaksi Senyawa Hidrokarbon


Jenis-jenis reaksi senyawa hidrokarbon:
1. Reaksi subtitusi adalah reaksi pergantian suatu atom oleh atom lain.
Contoh: CH3-CH3 + Cl2 →  CH3-CH2-Cl   +  HCl
Etana          gas klor            kloroetana         asamklorida
2. Reaksi adisi adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap
Contoh: CH2=CH2  + H2  →   CH3-CH3
Etena      hidrogen  etana   
3. Reaksi eliminasi adalah reaksi pembentukan ikatan rangkap
Contoh : Reaksieliminasi air (dehidrasi) darialkohol :
Apabiladipanaskandenganasamsulfatpekatpadasuhusekitar 1800C,
alkoholdapatmengalamidehidrasimembentukalkena.CH 3 - CH2 – OH   CH2 = CH2 + H2O
4. Reaksi oksidasi adalah reaksi pembakaran
Contoh:
CH4 + 2O2 → CO2   +  2H2O

LATIHAN 2
1. Apakah yang dimaksud dengan isomer?
2. Tentukan jumlah isomer dan berikan nama senyawa C4H10 !
3. Gambarkan bentuk isomer cis dan tras dari senyawa 2-pentena
4. Perhatikan tabel berikut!
Rumus Mr Titik Didih Tiitk Leleh Wujud zat Kalor
Molekul (º C) (º C) (25 º C) pembakaran
(kkal/mol)
CH 4 16 -161,4 -185,4 Gas 212,8
C H
2 6 30 -88,6 -183,2 Gas 368,4
C H
3 8 44 -42,1 -187,7 Gas 530,6
C H
5 12 72 36,1 -129,7 Cair 845
C H
6 14 86 68,7 -95,3 Cair 1002,6
C H
17 36 240 308 22,5 Cair 2743
C H
18 38 254 317 28 Padat 2903,2
C
19 H 40 268 330 32 Padat 3021,8
C H
20 42 282 - 36 Padat 3183,1
Berdasarkan tabel di atas, bagaimanakah hubungan antara:
a. Mr dengan titik didih!
b. Wujud zat dengan jumlah atom C!
5. Tentukan jenis reaksi dari persamaan kimia berikut:
a. C2H6 + O2 → CO2 + H2O
b. CH3 – CH = CH2 + H2 → CH3 – CH2 – CH3
c. CH3 – CH3 + Cl2 → CH3 – CH2 – Cl + HCl
6. Tentukan hasil reaksi senyawa hidrokarbon berikut:
a. CH2 = CH2 + H2 → ....
b. C3H8 + O2 → ...
c. CH3 – CH2 – CH3 + Cl2 → ...

JAWABAN LATIHAN 2
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
Kegiatan 1
MEMBUAT MODEL MOLEKUL HIDROKARBON

Kali ini kita menggunakan plastisin warna-warni dan tusuk gigi untuk membentuk model molekul hidrokarbon. Pada
kegiatan ini kita akan membuat model visual berbagai struktur molekul hidrokarbon yang memiliki rumus molekul
yang sama.  Oleh karena itu marilah kita bermain sambil belajar agar kalian mudah mengingatnya.

Alat dan Bahan:


1.  Plastisin 2 warna
2.  Satu kotak tusuk gigi

Cara kerja:
1.  Bentuklah plastisin bulat dengan diamter 1 atau 2 cm.  Buatlah secukupnya.
2.  Susunlah bulatan plastisin dan tusuk gigi menjadi bentuk model  molekul pentana (C5H12)
3. buatlah juga susunan model molekul yang menggambarkan isomer pentana
4.  Ingatlah bahwa tusuk gigi melambangkan ikatan kovalen antar atom C dan H. Oleh karena itu jangan lupa
menghitung bahwa ikatan antar C harus selalu terdiri dari 4 ikatan kovalen.
Lihatlah beberapa contoh gambar di atas. Berlatihlah.  Bermain sambil belajar mengasyikkan dan belajar pun menjadi
mudah.  Selamat mencoba.Dikumpulkan satu bulan setelah modul ini diterima atau pada saat penukaran modul
berikutnya.

SUMBER BELAJAR
1. Drs. Michael Purba, M.Si. dan Dra. Eti Sarwiyati. 2017. Kimia 2 untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga.
2. Nana Sutresna, Dindin Sholehudin dan Tati Herlina. 2016. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia 2
untuk SMA/ MA Kelas XI. Bandung: Grafindo
3. Sifat khas hidrokarbon https://youtu.be/dpklCa0NFXo
4. Pengolongan Hidrokarbom: https://youtu.be/s8z1LNJtFtw
5. Tata nama alkana https://youtu.be/HXzUk70i0wU
Tata nama alkena https://youtu.be/vOBDTkFI37c
Tata nama alkuna https://youtu.be/4VcIrw5GAJI
6. Isomer Alkana https://youtu.be/38tFcT8Gzd4
Isomer Alkena https://youtu.be/Ck8lQit29sI
Isomer Alkuna https://youtu.be/TZ2QjgT1-28
7. Sifat Alkana https://youtu.be/38tFcT8Gzd4
Sifat Alkena https://youtu.be/RFwvlbHmP-w
Sifat Alkuna https://youtu.be/CFhseX0AAc0
8. Reaksi senyawa hidrokarbon https://youtu.be/MDFDYyjFaU8

REFLEKSI DIRI
1. Berilah tanda ceklis (v) pada kolom keterangan berikut jika Anda sudah memahami materi berikut!

No. Materi Keterangan


1 Senyawa karbon dan Kekhasan atom karbon
2 Penggolongan senyawa hidrokarbon
3 Struktur dan tata nama senyawa hidrokarbon
4 Keisomeran hidrokarbon
5 Reaksi senyawa hidrokarbon
2. Apakah anda mampu belajar mandiri di rumah selama pandemi covid-19 ini?
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
3. Apakah handout yang disusun ini membantu anda belajar dari rumah?
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
4. Apa saran bagai guru mata pelajaran ini untuk memperbaiki layanan selama belajar dari rumah?
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..

KRITERIA PENILAIAN
A. Aspek Pengetahuan
Nilai maksimal 100 diambil dari latihan 1 dan 2

B. Aspek Keterampilan
1. Nilai maksimal 100 diambil dari Kegiatan 1
2. Nilai maksimal 100 diambil dari produk model molekul hidrokarbon dengan kriteria;
- Nilai 100 jika bentuk molekul tepat, nama molekul dan minimal membuat 3 bentuk molekul.
- Nilai 90 jika hanya memenuhi 2 kriteria di atas.
- Nilai 80 jika hanya memenuhi 1 kriteria di atas.

C. Aspek Sikap
1. Sangat Baik jika tepat waktu mengumpulkan tugas, jujur menyampaikan data, dan mandiri dalam
belajar.
2. Baik jika memenuhi dua kriteria di atas.
3. Cukup jika memenuhi satu kriteria di atas.

Anda mungkin juga menyukai