Friedrich Wohler
Sumber: www.polytechphotos.dk
Setelah mempelajari bab ini,kamu
1. mengidentifikasi diharapkan
unsur mampu:
C, H,
O dalam dan
senyawa karbon melalui percobaan.
2. mendeskripsikan kekhasan atom karbon
dalam senyawa karbon
3. membedakan atom C primer, sekunder,
tertier dan kuarterner
4. mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan
kejenuhan ikatan
5. memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna
6. menyimpulkan hubungan titik didih senyawa
hidrokarbon dengan massa molekul relatifnya dan
strukturnya
7. menentukan isomer struktur (kerangka, posisi,
fungsi) atau isomer geometri (cis, trans)
8. menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana,
alkena, dan alkuna (reaksi oksidasi, reaksi adisi,
reaksi substitusi, dan reaksi eliminasi)
Friedrich Wohler dari Jerman pada tahun
1928 berhasil mensintesis urea (suatu
senyawa yang terdapat dalam air seni) dari
senyawa anorganik, yaitu dengan
memanaskan amonium sianat.
O
||
NH4 CNO H2N – C – NH2
Amonium sianat
urea
Perbandingan sifat senyawa karbon dan senyawa
anorganik
Senyawa karbon Senyawa anorganik
membentuk ikatan membentuk ikatan ion
kovalen
dapat membentuk rantai tidak dapat membentuk
karbon rantai
non elektrolit elektrolit
reaksi berlangsung reaksi berlangsung cepat
lambat
titik didih dan titik lebur titik didih dan titik lebur
rendah tinggi
larut dalam pelarut non larut dalam pelarut polar
polar
MENGUJI KEBERADAAN UNSUR C, H DALAM
SENYAWA KARBON
PEMBAKAR
STATIF AIR KAPUR
SPIRITUS
Uji adanya CO2:
CH3 CH3
2-metilbutana 2,2-dimetilbutana
1 2 3 4 5
CH3 – CH – CH – CH2 – CH3
| |
CH3 CH3
2,3-dimetilpentana
CH3
|
CH3 – CH2 – CH – CH – CH3
5 4 3| 2 1
C2H5
3-etil-2-metilpentana
H3C – CH – CH3
|
CH3
2-metilpropana
Cari isomer yang mungkin dari heksana, C 6H14
CH3
|
H3C– C – CH2 – CH3 2,2-dimetilbutana
|
CH3
CH3
|
H3C – CH – CH – CH3
|
CH3
2,3-dimetil butana
TENTUKAN ISOMER DARI :
1. C5H12
2. C7H16
Sifat-sifat alkana
1) Sifat fisis
Alkana merupakan senyawa nonpolar.
Wujud alkana rantai lurus pada suhu kamar
berbeda-beda.
Alkana Wujud
C1 – C 4 Gas
Cair
C5 – C17 Padat
> C18
Semakin banyak jumlah atom karbon, semakin tinggi titik
Didihnya.
Adanya rantai cabang pada senyawa alkana menurunkan
titik didihnya.
Larut dalam pelarut nonpolar (CCl4) atau sedikit polar
(dietil eter atau benzena) dan tidak larut dalam air.
Alkana lebih ringan dari air.
2) Sifat kimia
tidak reaktif, cukup stabil apabila dibandingkan dengan
senyawa organik lainnya karena kurang reaktif,
alkana kadang disebut paraffin (berasal dari bahasa Latin:
parum affins, yang artinya "afinitas kecil sekali").
Alkana dapat bereaksi dengan halogen, salah satu atom H
diganti oleh halogen (reaksi substitusi)
Contoh: CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl
Alkana dapat dibakar sempurna menghasilkan CO2 dan
H2O.
Alkena( CnH2n)
Senyawa hidrokarbon tidak jenuh dengan ikatan
rangkap dua (–C=C–)
Deret Homolog Alkena
Jml Rumus Struktur Rumus Nama
C Molekul Kimia
H2C = CH2
H2C = CH – CH3
2 C2H4 Etena
3 H2C = CH – CH2 – CH3 C3H6 Propena
4 H2C = CH – (CH2)2 – CH3 C4H8 1 –butena
5 C5H10 1 –pentena
H2C = CH – (CH2)3 – CH3
6 C6H12 1 –heksena
H2C = CH – (CH2)4 – CH3
7 C7H14 1 –heptena
H2C = CH – (CH2)5 – CH3
8 C8H16 1-oktena
9 H2C = CH – (CH2)6 – CH3 C9H18 1 –nonena
10 H2C = CH – (CH2)7 – CH3 C10H20 1 –dekena
Tata nama alkena
Alkena rantai lurus
diberi nomor yang menunjukkan ikatan rangkap
tersebut. Penomoran dimulai dari ujung rantai yang
paling dekat dengan ikatan rangkap.
Contoh:
5 4 3 2 1
H3C – CH2 – CH = CH – CH3
Bukan
1 2 3 4 5
H3C – CH2 – CH = CH – CH3
nama senyawanya yaitu 2 – pentena,
bukan 3-pentena
Alkena dengan rantai bercabang
Rantai utama yaitu rantai yang terpanjang dan
mengandung ikatan rangkap.
Penomoran rantai utama diawali dari yang paling dekat
dengan ikatan rangkap, bukan cabang yang
terdekat.
Urutan penulisan nama: nomor cabang, nama
cabang, nomor ikatan rangkap, nama alkena.
Jika alkena memiliki lebih dari satu ikatan rangkap,
namanya diberi tambahan diena (untuk dua ikatan
rangkap) atau triena (untuk tiga ikatan rangkap).
Contoh:
H3C – CH = CH – CH2 – CH3 → 2–pentena
Sifat Kimia
Oksidasi
pembakaran/ oksidasi alkena juga akan
menghasilkan CO2 dan H2O.
Contoh:
2C3H6 + 9O2 → 6CO2 + 6H2O
Adisi H2
Reaksi adisi merupakan reaksi pemutusan ikatan rangkap
Contoh:
CH2 = CH – CH3 + H2 → CH3 – CH2 – CH3 propena propana
2 HC ≡ CH C2H2 Etuna
C H
3 HC ≡ C – CH3 3 4 Propuna
C H
4 HC ≡ C – CH2 – CH3 4 6 1 -butuna
C H
5 HC ≡ C – (CH2)2 – CH3 5 8 1 -pentuna
C H
6 HC ≡ C – (CH2)3 – CH3 6 10 1 -heksuna
C H
7 HC ≡ C – (CH2)4 – CH3 7 12 1 -heptuna
C H
8 HC ≡ C – (CH2)5 – CH3 8 14 1 -oktuna
C H
9 HC ≡ C – (CH2)6 – CH3 9 16 1 -nonuna
H3C – C ≡ C – CH3
2–butuna
HC ≡ C – CH – CH3
|
CH3
3–metil -1–butuna
Sifat alkuna
Sifat fisika
Sifat fisika alkuna sama dengan alkana dan alkena
Sifat kimia
1.Oksidasi
dibakar sempurna akan menghasilkan CO2 dan H2O.
Contoh:
C3H4 + 4O2 → 3CO2 + 2H2O
C5H8 + 7O2 → 5CO2 +4H2O
2.Adisi H2
Alkuna mengalami dua kali adisi oleh H2 untuk
menghasilkan alkana.
Contoh:
HC ≡ C – CH3 + H2→H2C = CH – CH3
propuna propena
H2C = CH – CH3 + H2→ H3C–CH2 – CH3
propena propana
3. Adisi Halogen
Cl Cl
| |
HC ≡ C – CH3 + Cl2 → HC = C – CH3
1–propuna 1,2–dikloropropena
Cl Cl Cl Cl
| | | |
HC = C – CH3 + Cl2 → HC – C – CH3
1,2-dikloropropena | |
Cl Cl
1,1,2,2-tetrakloro-propana
4. Adisi Asam halida
Adisi alkuna oleh asam halida mengikuti aturan
Markovnikov sebagaimana pada alkena.
Contoh: