Anda di halaman 1dari 20

MODUL PEMBELAJARAN KIMIA FARMASI

KELAS XI FARMASI

H
Guru Mata Pelajaran : Pankrasius Koda Kelen

YAYASAN SANTO LUKAS KEUSKUPAN MAUMERE


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ST. ELISABETH
BIDANGKEAHLIAN : KESEHATAN
PROGRAM KEAHLIAN : KEPERAWATAN DAN FARMASI
TERAKREDITASI A
LELA-MAUMERE-FLOREA-NTT
KODE POS : 86161
NOMOR HP : 081239870467
Website.www.smk.sch.id. Emailsmksanbela@yahoo.coom
Salah satu rumpun senyawa yang melimpah di alam adalah
senyawa karbon. Senyawa ini tersusun atas atom karbon dan atom-
atom lain yang terikat pada atom karbon, seperti hidrogen, oksigen
dan atom karbon itu sendiri. Salah satu senyawa karbon yang paling
sederhana adalah hidrokarbon.

A. Kekhasan Tom Karbon


Atom karbon (C) merupakan pemeran utama dalam mempelajari
hidrokarbon. Atom C ini memiliki karakteristik yang khas
dibanding atom lainnya. Karektiristik itu adalah kemampuannya
membentuk rantai C yang panjang. Peristiwa ini disebabkan atom C
mempunyai empat elektron valensi yang dapat berikatan kovalen
dengan atom sejenis atau atom lain.
Atom karbon memiliki keistimewaan, yaitu dapat membentuk
persenyawaan yang stabil yang begitu besar jumlahnya karena atom
karbon memiliki beberapa kekhasan, di antaranya sebagai berikut.
1. Atom karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen.
Seperti yang telah dipelajari dalam konfigurasi elektron bahwa
atom karbon memiliki nomor atom 6. Di dalam sistem periodik,
atom karbon terletak pada golongan IVA periode 2. Konfigurasi
atom karbon asalah sebagai berikut
6C = 2, 4
Berdasarkan konfigurasi tersebut, atom karbon memiliki EV 4.
Sesuai kaidah okter (memiliki 8 elektron terluar), atom karbon
memerlukan 4 elektron. Oleh karena itu, atom karbon dapat
membentuk empat buah ikatan kovalen.

2. Atom karbon dapat membentuk ikatan tunggal dan rangkap.


Keempat elektron valensi yang dimiliki oleh atom karbon dapat
membentuk ikatan tunggal, ikatan rankap, dan ikatan rangkap
tiga.

C C C C C

3. Atom karbon dapat membentuk rantai lurus dan bercabang.


Kekhasan atom karbon yang tidak dimiliki atom lain adalah
kemampuan membentuk rantai yang sangat panjang antar
sesama atom karbon. Rantai karbon tersebut dapat lurus dan
bercabang.

C C C C

(Rantai karbon lurus)

C C C C C

( Rantai karbon bercabang)

4. Antara atom C dapat saling berikatan membentuk rantai karbon


Atom C memiliki elektron valensi 4 yang memungkinkannya
untuk saling berikatan antaratom C sehingga membentuk rantai
yang panjang. Dalam ikatan antarkarbon, setiap atom karbon
dapat mengikat 1,2,3, atau 4 atom karbon yang lain.
Berdasarkan jumlah atom karbon yang diikat, posisi atom
karbon dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
a. Atom C primer (10) : atom C yang berikatan dengan 1 atom
C lainnya
b. Atom C sekunder (20) : atom C yang berikatan dengan 2
atom C lainnya
c. Atom C tersier (30) : atom C yang berikatan dengan 3 atom
C lainnya
d. Atom C sekunder (40) : atom C yang berikatan dengan 4
atom C lainnya
B. Penggolongan Senyawa Hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun
atas atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari,
banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah,
bensin, gas alam dan plastik. Sampai saat ini dikenal lebih dari 2
juta senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari
senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, hidrokarbon digolongkan
berdasarkan susunan atom-atom karbon dalam molekulnya.
Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa
karbon terbagi atas 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan
senyawa siklik.
Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai
C-nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang.
Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik
terbagi atas senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh.

Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C-


nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini
dinamakan alkana.

CH3 CH2 CH2 CH3


Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai
C-nya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki
ikatan rangkap dua, dinamakan alkena dan jika memiliki ikatan
rangkap tiga dinamakan alkuna.
CH2 CH CH2 CH3 (Alkena)

CH C CH2 CH3 (Alkuna)

Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon yang rantai


C-nya melingkar dan lingkaran itu juga mungkin mengikat rantai
samping. Golongan ini terbagi lagi menjadi senyawa alisiklik dan
aromatik.
a) Senyawa alisiklik, yaitu senyawa karbon alifatik yang
membentuk rantai tertutup.

b) Senyawa aromatik, yaitu senyawa karbon yang terdiri dari 6


atom C yang membentuk rantai benzena.
C. Tata Nama Senyawa Hidrokarbon
A. Alkana
1. Struktur Alkana
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon yang ikatan rantai
karbonnya tunggal. Deret senyawa karbon dengan gugus
fungsi sama dengan selisih sama yaitu –CH2- disebut deret
homolog.
Tabel 2. Deret homolog alkana
Rumus Rumus Struktur
Molekul
CH4 H

H C H

H
C2H6 CH3 – CH3
C3H8 CH3 – CH2 – CH3
C4H10 CH3 – CH2 – CH2 – CH3
C5H12 CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
C6H14 CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
C7H16 CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
C8H18 CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
C9H20 CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
C10H22 CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
2. Tata Nama Alkana
a. Tata nama senyawa alkana rantai lurus
Penamaan senyawa alkana rantai lurus tersusun atas nama awal dan nama akhir. Nama
awal ditentukan berdasarkan jumlah atom C-nya. Sementara itu, nama akhir ditentukan
berdasarkan jenis ikatannya.
Tabel 1. Nama awal senyawa alkana
Jumlah atom C Nama awal Jumlah atom C Nama awal
1 meta- 6 heksa-
2 eta- 7 penta-
3 propa- 8 okta-
4 buta- 9 nona-
5 penta- 10 deka-

Tabel 2. Nama akhir senyawa hidrokarbon


Jenis ikatan Nama akhir
Tunggal (-) -ana
Rangkap 2 (=) -ena
Rangkap 3 (≡) -una
Berikut adalah langkah-langkah penamaan alkana rantai lurus.
1) Hitung jumlah atom C-nya
2) Tuliskan nama awal berdasarkan jumlah atom C-nya, kemudian tambahkan akhiran –
ana.
3) Jika jumlah C lebih dari 3, tambahkan n- didepan nama awal

Contoh 1:
H H H H H H

H C C H H C C C C H

H H H H H H
Penyelesaian:
Jumlah atom C 2 Jumlah atom C 4
Nama awal eta- Nama awal buta-
Jenis ikatan Ikatan tunggal Jenis ikatan Ikatan tunggal
Nama akhir -ana Nama akhir -ana
Jadi, senyawa tersebut memiliki Jadi, senyawa tersebut memiliki nama
nama etana butana
b. Tata nama senyawa alkana rantai bercabang
Senyawa rantai kerbon bercabang terdiri atas rantai induk dan rantai cabang. Rantai induk
adalah rantai karbon yang paling panjang, sedangkan rantai cabang merupakan rantai
karbon yang menempelpada satu atau lebih atom C dalam rantai induk. Rantai cabang
merupakan gugus alkil, yaitu suatu alkana yang kehilangan satu atom H.
H H

kehilangan 1 atom H
H C H H C atau H3C

H H
Alkana Alkil
Oleh karena itu, penamaan gugus alkil mirip dengan penamaan alkana. Akhiran –ana
digantikan oleh akhiran –il.
Berikut langkah-langkah penamaan senyawa alkana rantai bercabang.
1) Tentukan rantai induk dan rantai cabang
2) Hitung jumlah atom C pada rantia induk dan rantai cabang
3) Beri nomor pada rantai induk sehingga rantai cabang menempel pada atom C dengan
nomor yang paling kecil
4) Tuliskan nama rantai induk berdasarkan jumlah atom C-nya
5) Tuliskan nama rantai cabang berdasarkan jumlah atom C dan strukturnya
6) Tuliskan nomor cabang, diikuti tanda (-), gab ungkan nama rantai cabang dan nama
rantai induk.
Contoh:
Tentukan nama senyawa hidrokarbon berikut!
H H H H

H C C C C H

H CH3 H H

Penyelesaian:
H H H H rantai utama

1 2 3 4
H C C C C H

H CH3 H H

rantaicabang
Jumlah atom C terpanjang (rantai induk) 4
Nama awal buta-
Jenis ikatan Ikatan tunggal
Nama akhir -ana
Jadi, senyawa tersebut mempunyai nama 2-metil butana

Setiap atom karbon memiliki empat elekytron valensi yang digunakan untuk membentuk ikatan
kovalen dengan atom lainnya, yang digambarkan sebagai tangan ikatan. Jadi, atom karbon pada
senyawa karbon selalu mempunyai empat tangan ikatan. Pada alkana, keempat tangan tersebut bila
tidak digunakan untuk mengikat atom karbon yang lain akan digunakan untuk mengikat atom
hidrogen.

Penggantian (substitusi) sebuah atom H yang manapun pada gambar model molekul diatas dengan
atom klorin, akan menghasilkan senyawa lain. Hal ini menunjukkan bahwa semua atom H didalam
senyawa CH4 mempunyai kedudukan yang identik. Jika dua model molekul metana digabungkan, akan
didapat molekul hidrokarbon dengan dua atom karbon didalamnya, seperti tampak pada gambar
berikut.

Gambar tersebut menunjukkan bahwa alkana yang terbentuk dari dua atom karbon akan mengikat
enam atom hidrogen sehingga mempunyai rumus molekul C 2H6.

a. Sifat Fisik Alkana


Alkana merupakan senyawa kovalen yang mempunyai titik didik dan titik lebur yang relatif
rendah. Titik didih dan titik lebur alkana ditentukan oleh banyaknya atom karbon dan struktur
atom karbonnya. Secara umum, titik didih dan titik lebur alkana mempunyai pola sebagai
berikut:
1. Semakin banyak atom karbon atau semakin panjang rantai karbon suatu alkana, semakin
tinggi titik didih dan titik leburnya.
2. Semakin banyak cabang pada rantai karbonnya, semakin rendah titik didih dan titik
leburnya.
3. Untuk jumlah atom karbon yang sama, isomer dengan rantai karbon tidak bercabang
mempunyai titik didih dan titik lebur yang lebih tinggi daripada isomer dengan rantai
karbon bercabang.
4. Pada suhu kamar, alkana dengan jumlah atom C1-C4 berwujud gas, alkana dengan jumlah
atom C5-C7 berwujud cair, dan alkana dengan jumlah atom C > 17 berwujud padatan.
5. Alkana tidak larut dalam air (hidrofobik) karena merupakan senyawa kovalen non-kovalen.
Alkana memiliki kelarutan sekitar 0,7 g/ml sedangkan air memiliki kelarutan 0,1 g/ml.
Oleh karena itu, campuran antara air dan alkana segera terpisah menjadi dua fasa, alkana
dibagian atas dan air dibagian bawah.
6. Alkana mempunya massa jenis lebih rendah dari air. Semakin banyak atom karbon
penyusun alkana semakin besar massa jenisnya.
7. Alkana tidak menghantarkan arus listrik karena molekul-molekul alkana bersifat nonpolar.

b. Sifat Kimia Alkana


Alkana merupakan hidrokarbon jenuh dan semua ikatan yang ada merupakan ikatan kovalen
yang sempurna. Akibatnya, hidrokarbon merupakan senyawa yang kurang reaktif sehingga
disebut “parafin” yang berarti daya gabung atau daya reaksinya rendah. Semakin panjang
rantai karbon, semakin berkurang kereaktifannya.

B. Alkena
1. Struktur Alkena
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai
ikatan rangkap dua pada rantai karbonnya.
Tabel 3. Deret homolog alkena
Rumus Rumus Struktur
molekul
C2H4 CH2 = CH2
C3H6 CH2 = CH – CH3
C4H8 CH2 = CH – CH2 – CH3
C5H10 CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH3
C6H12 CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
C7H14 CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
C8H16 CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
C9H18 CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
C10H20 CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3

2. Tata Nama Alkena


Tata nama senyawa alkena didasarkan pada struktur dan jenis ikatan yang terdapat pada
senyawa tersebut. Berikut langkah-langkah penamaan senyawa alkena rantai lurus.
a. Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap dua, berarti senyawa
tersebut merupakan senyawa alkena.
b. Hitung jumlah atom C-nya.,
c. Tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran
- ena.
d. Jika jumlah atom C senyawa alkena lebih dari 3, beri nomor setiap atom
sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada atom C yang terikat
ikatan rangkap dua. Kemudian, penamaan senyawa diawali oleh nomor atom C
pertama yang terikat ke ikatan rangkap 2, diikuti tanda (-) dan nama rantai induk.
Contoh:
H3C C CH2
H
Jumlah atom C 3
Nama awal propa-
Jenis ikatan Ikatan rangkap 2
Nama akhir -ena
Jadi, senyawa tersebut mempunyai nama propena

Sementara itu, jika senyawanya merupakan alkena rantai cabang, maka langkah-langkah
penamaannya adalah sebagai berikut.
a. Tentukan rantai induk dan rantai cabangnya. Rantai induk ditentukan dari rantai atom
C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap dua.
b. Beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada
atom C yang terikat ikatan rangkap dua.
c. Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkena rantai lurus.
d. Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
e. Urutan penulisan nama senyawa sama dengan urutan penulisan nama senyawa
alkana.
Contoh:
Tentukan nama senyawa hidrokarbon berikut!

Jumlah atom C terpanjang yang memiliki ikatan rangkap 2


4
(rantai induk)
Nama awal buta-
Jenis ikatan Ikatan rangkap 2
Nama akhir -ena
Jumlah atom C pada rantai cabang 1
Nama rantai cabang metil
Posisi cabang 2
Jadi, senyawa tersebut mempunyai nama 2-metil-2-butena
Alkena merupakan hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua antar-atom karbonnya.
Anggota alkena paling sederhana adalah etena (etilena). Oleh karena setiap atom karbon
mempunyai empat tangan ikatan dan yang dua tangan ikatan digunakan untuk membentuk ikatan
rangkap, setiap atom karbon masih mempunyai dua tangan ikatan yang digunakan untuk mengikat
atom hidrogen. Perhatikan beberapa contoh alkena berikut:

Tabel 1.6 Struktur dan Rumus Umum Alkena


Struktur Alkena Jumlah atom Rumus
Karbon Hidrogen molekul
CH2 ═ CH2 2 4 C2H4
CH2 ═ CH ─ CH3 3 6 C3H6
CH2 ═ CH ─ CH2 ─ CH3 4 8 C4H8
CH2 ═ CH ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3 5 10 C5H10
CH2 ═ CH ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3 6 12 C6H12
CH2 ═ CH ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3 7 14 C7H14
Rumus Umum n 2n CnH2n

a. Sifat Fisik Alkena


Sifat fisik alkena adalah sebagai berikut:
1. Titik didih alkena bertambah dengan bertambahnya massa atom.
2. Untuk jumlah atom karbon yang sama, alkena mempunyai titik didih dan titik lebur lebih
tinggi daripada alkana.
3. Pada suhu kamar, etena, propena dan butena berwujud gas sedangkan alkena yang lain
berwujud cair.
4. Alkena telatif bersifat nonpoloar sehingga tidak larut dalam air. Oleh karena kepekatan
cairan alkena lebih kecil dari 1 maka ketika bercampur, cairan alkena akan berada diatas air.
Alkena larut dalam pelarut-pelarut nonpolar seperti heksana, bensin, dan eter.

b. Sifat Kimia Alkena


Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang reaktif daripada alkana. Kereaktifan alkena
disebabkan adanya ikatan rangkap. Salah satu ikatan pada ikatan rangkap dialkena lebih mudah
putus bila berinteraksi dengan zat lain (mengalami reaksi). Terputusnya ikatan rangkap menjadi
ikatan tunggal mengakibatkan terbentuknya senyawa jenuh (alkana).
b. Alkuna
1. Struktur Alkuna
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai
ikatan rangkap tiga pada rantai karbonnya.
Tabel 4. Deret homolog alkuna

2. Tata Nama Alkuna

Secara umum, penamaan alkuna tidak jauh beda dengan penamaan alkana dan alkena.
Perbedaannya terletak pada akhiran nama senyawa. Berikut langkah-langkah memberi
nama senyawa alkuna.
Aturan Penamaan Senyawa Alkuna rantai lurus
a. Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap tiga, berarti senyawa tersebut
merupakan senyawa alkuna.
b. Hitung jumlah atom C-nya.
c. Tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -una.
d. Jika jumlah atom C senyawa alkuna lebih dari 3, beri nomor setiap atom sedemikian
rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada atom C yang terikat ikatan rangkap
tiga. Kemudian, penamaan senyawa diawali oleh nomor atom C pertama yang terikat
ke ikatan rangkap 3, diikuti tanda (-) dan nama rantai induk.

Contoh :

Jumlah atom C 4
Nama awal buta-
Jenis ikatan Ikatan rangkap 3
Nama akhir -una
Jadi, senyawa tersebut mempunyai nama butuna

Berikut langkah-langkah penamaan alkuna rantai bercabang.


a. Tentukan rantai induk dan rantai cabangnya. Rantai induk ditentukan dari rantai atom
C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap tiga.
b. Beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada
atom C yang terikat ikatan rangkap tiga.
c. Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkuna rantai lurus.
d. Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
e. Urutan penulisan nama senyawa sama dengan urutan penulisan nama senyawa alkana
dan alkena.
Contoh:

Jumlah atom C terpanjang yang memiliki ikatan rangkap 3


7
(rantai induk)
Nama awal hept-
Jenis ikatan Ikatan rangkap 3
Nama akhir -una
Jumlah atom C pada rantai cabang 2
Nama rantai cabang metil
Posisi cabang 2,2
Jadi, senyawa tersebut mempunyai nama 2,2-metil-3-heptuna

Alkuna merupakan hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap


tiga antar-atom karbonnya. Untuk menyusun suatu alkuna
minimal diperlukan dua atom karbon.
Struktur Alkuna Jumlah Atom Rumus
Karbon Hidrogen Molekul
CH ≡ CH 2 2 C2H2
CH ≡ C ─ CH3 3 4 C3H4
CH ≡ C ─ CH2 ─ CH3 4 6 C4H6
CH ≡ C ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3 5 8 C5H8
CH ≡ C ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3 6 10 C6H10
CH ≡ C ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3 7 12 C7H12
n 2n-2 C2H2

a. Sifat Fisik Alkuna


Sifat fisik alkuna adalah sebagai berikut:
1. Untuk jumlah atom karbon yang sama, alkuna mempunyai titik didih dan titik lebur yang
lebih tinggi daripada alkena.
2. Pada suhu kamar, etuna berwujud gas sedangkan alkuna yang lain berwujud cair.
3. Alkuna tidak larut dalam air.
4. Alkuna sedikit larut dalam senyawa organik seperti eter, aseton, metilen klorida,
kloroform, dan alkohol.

b. Sifat Kimia Alkuna


Alkuna lebih reaktif dibanding alkena dan alkuna. Alkuna dapat mengalami reaksi adisi
(penjenuhan) dan substitusi (penggantian atom hidrogen dengan gugus lain).
Reaksi- reaksi pada alkuna mirip dengan alkena, hanya berbeda pada kebutuhan jumlah
pereaksi untuk penjenuhan ikatan rangkap. Alkuna membutuhkan jumlah pereaksi dua kali
kebutuhan pereaksi pada alkena untuk jumlah ikatan rangkap yang sama.

ALKANA ALKUNA ALKENA

A. Uraian Materi
Isomeri adalah peristiwa dimana suatu senyawa karbon mempunyai rumus molekul sama tetapi
struktur berbeda. Senyawa-senyawa ini memiliki struktur (urutan letak atom) dan bentuk ruang (arah
atom-atom dalam ruang) yang berbeda. Oleh karena itu, ada dua jenis isomer yang dapat terjadi pada
molekul organik, termasuk hidrokarbon, yaitu isomer struktur dan isomer ruang.
A. Isomer Struktur (Konstitusional)
Beberapa senyawa berisomeri struktur apabila senyawa karbon mempunyai rumus molekul sama
tetapi struktur berbeda. Perbedaan struktur terjadi karena adanya bentuk rantai, perbedaan gugus
fungsi dan perbedaan letak gugus fungsi atau substituen.
a. Isomer Alkana
Contoh (n-butana dan 2-metilpropana)

Perbedaan antara senyawa n-butana (normal butana) dengan 2-metil-propana adalah pada
kerangka rantai atom karbonnya. Rantai n-butana tidak bercabang, sedangkan 2-metil-propana
rantainya bercabang pada atom C-2.
1. Isomeri rantai
Isomeri rantai atau isomeri kerangka atom karbon yaitu peristiwa isomeri yang disebabkan
adanya perbedaan rantai atau kerangka atom karbonnya. Isomeri ini dapat dikenali dengan
melihat bentuk rantainya, apakah bercabang atau tidak, serta banyaknya atom karbon pada
rantai utama.
Contoh Isomer Rantai Alkana (C5H12)
Tabel jumlah isomer dari beberapa alkana.
Jumlah atom 4 5 6 7 8 9 10 15 20
C
Rumus C4H110 C5H112 C6H114 C7H116 C8H118 C9H120 C10H122 C15H132 C20H142
molekul
Jumlah 2 3 5 9 18 35 75 4.347 366.319
isomer

b. Isomer Alkena
Pada alkena dapat terjadi beberapa peristiwa isomeri, yaitu isomeri yang berkaitan dengan struktur
rantai atom karbonnya (isomer rantai dan isomer posisi) dan isomeri yang berkaitan dengan
kedudukan atom atau gugus didalam ruangan (isomeri geometri).
1. Isomeri rantai
Isomeri rantai atau isomeri kerangka atom karbon yaitu peristiwa isomeri yang disebabkan
adanya perbedaan rantai atau kerangka atom karbonnya. Isomeri ini dapat dikenali dengan
melihat bentuk rantainya, apakah bercabang atau tidak, serta banyaknya atom karbon pada rantai
utama.
Contoh Isomer Rantai Alkena (C5H10)

2. Isomeri Posisi
Isomeri posisi terjadi karena adanya perbedaan posisi letak cabang atau posisi letak ikatan
rangkapnya. Jadi, dengan jumlah atom karbon yang sama, suatu alkena dapat mempunyai isomeri
yang lebih banyakdaripada alkana.
Contoh Isomer Posisi Alkena (C4H8)
3. Isomeri geometri (isomeri ruang)
Isomer geometri adalah isomer yang menjadikan ikatan rangkap sebagai sumbu atau keisomeran
yang terjadi karena perbedaan orientasi gugus-gugus di sekitar C ikatan rangkap. Syarat
terjadinya isomer geometri adalah apabila masing-masing atom karbon yang berikatan rangkap
mengikat 2 atom atau 2 gugus yang berbeda, sehingga jika atom atau gugus yang diikat tersebut
bertukar tempat, maka strukturnya akan menjadi berbeda.Isomeri geometri merupakan isomer
yang terjadi karena perbedaan letak suatu gugus didalam ruangan. Isomeri geometri dapat terjadi
bila di dalam senyawa karbon tersebut terdapat ikatan rangkap dan terdapat gugus yang sama
pada duaatom karbon yang berbeda.Jika gugus yang sama tersebut berada dalam posisi ruang
yang sama, disebut dengan kedudukan cis dan jika kedua gugus tersebut dapat terdapat pada
posisi ruang yang berbeda-beda, disebut kedudukan trans. Perbedaan struktur ini menyebabkan
terjadinya perbedaan titik didih.
Contoh Isomer geometri :

Berdasarkan contoh tersebut dapat kita lihat perbedaannya yaitu terletak pada posisi CH 3, untuk
cis-2-butena posisi kedua CH3 berada pada satu sisi. Sedangkan pada trans-2-butena posisi kedua
CH3 berada pada posisi yang bersebrangan.
Jadi, bisa kita simpulkan bahwa jika senyawa tersebut termasuk kedalam cis, maka posisi gugus
fungsi berada pada posisi yang sama. Sedangkan untuk trans, posisi gugus fungsi berada pada
posisi yang berbeda.

c. Isomer Alkuna
Pada alkuna, tidak terdapat isomeri geometri seperti alkena tetapi hanya terjadi isomeri rantai dan
isomeri posisi.
1. Isomeri rantai
Isomeri rantai atau isomeri kerangka atom karbon yaitu peristiwa isomeri yang disebabkan
adanya perbedaan rantai atau kerangka atom karbonnya. Isomeri ini dapat dikenali dengan
melihat bentuk rantainya, apakah bercabang atau tidak, serta banyaknya atom karbon pada rantai
utama.
Contoh Isomer Rantai Alkuna (C5H8)

2. Isomeri Posisi
Contoh Isomer Posisi Alkuna (C4H6)
B. Isomer Ruang (Stereoisomer)
Senyawa-senyawa yang berisomer ruang dapat dikelompokkan menjadi dua jenis isomer, yaitu
enantiomer dan diastereoisomer. Enantiomer disebut juga sebagai isomer optik, adalah pasangan
dua senyawa saling menunjukkan bayangan cermin (mirror image) antara satu dengan yang lain.
Kedua senyawa enantiomer merupakan senyawa yang berbeda dan memiliki sifat fisik yang
berbeda pula. Adapun diastereoisomer adalah stereoisomer yang bukan bayangan cermin. Yang
dapat digolongkan kedalam senyawa diastereoisomer adalah:
1. Senyawa-senyawa yang memiliki senyawa geometri
2. Senyawa yang tidak memiliki C asimetris, dan
3. Sebagian senyawa-senyawa yang memiliki dua atau lebih atom C asimetri

D. Senyawa Hidrokarbon dalam Kehidupan


1) Alkana
a. Sebagai bahan bakar, misal metana yang merupakan
komponen utama LNG (liquefied natural gas) , propana
atau butana yang merupakan komponen utama LPG
(liquefied pertroleum gas)
b. Sebagai pelarut organik nonpolar, misal pentana,
heksana, heptana
c. Sebagai bahan baku dalam industri petrokimia, misal
untuk pembuatan alkena dengan reaksi cracking dan
pembuatan haloalkana
2) Alkena
Sebagai bahan baku dalam industri petrokimia, misal
untuk pembuatan alkana, haloalkana, alkohol, keton dan
polimer. Etena merupakan hormon tumbuhan yang dapat
mempercepat matangnya buah,selain itu juga etena juga
merupakan bahan baku pembuatan karet dari plastik
poloetilena.
3) Alkuna
Senyawa alkuna yang paling penting adalah etuna (asetilena).
Asetilena digunakan sebagai bahan bakar dalam pemotongan
logam dan penyambungan logam dengan las karbit.
c) Rangkuman
1.Terdapat kekhasan atom karbon, yaitu
 Dapat membentuk empat ikatan kovalen
 Dapat membentuk senyawa yang stabil
 Dapat membentuk ikatan tunggal dan rangkap
 Dapat membentuk rantai lurus dan bercabang
2.Terdapat empat kemungkinan posisi atom C dalam senyawa karbon,
yaitu primer, sekunder, tersier, dan kuarterner
3.Senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun
atas atom karbon dan atom hidrogen.
4. Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa
karbon terbagi atas 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan
senyawa siklik.
5.Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C-
nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang.
6. Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon yang rantai C-
nya melingkar dan lingkaran itumungkin juga mengikat rantai
samping.
7.Senyawa aromatik, yaitu senyawa karbon yang terdiri atas 6 atom C
yang membentuk rantai benzena.
8.Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh yang seluruh
ikatannya tunggal.
9. Alkena merupakan senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang
memiliki ikatan rangkap dua.
10. Alkena merupakan senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang
memiliki ikatan rangkap tiga.
11.Keisomeran adalah dua senyawa atau lebih yang memiliki rumus
molekul sama dengan struktur yang berbeda.

d) Tes Formatif
1) Tuliskan pengertian dari hidrokarbon!
2) Tuliskanlah penggolongan senyawa hidrokarbon
3) Gambarkalah contoh hidrokarbon yang memiliki atom
primer, sekunder, tersier
4) Pada rantai karbon berikut ini, tentukan jumlah atom
Karbon Primer, sekunder, tersier dan kuartenernya!

5). Nama dari senyawa hidrokarbon berikut!


a.

b.

6)Butlah 3 contoh struktur senyawa alkana, alkena dan


alkuna
7)Sebutkan fungsi 5 dari alkana, alkena dan alkuna

Anda mungkin juga menyukai