KELAS XI FARMASI
H
Guru Mata Pelajaran : Pankrasius Koda Kelen
C C C C C
C C C C
C C C C C
H C H
H
C2H6 CH3 – CH3
C3H8 CH3 – CH2 – CH3
C4H10 CH3 – CH2 – CH2 – CH3
C5H12 CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
C6H14 CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
C7H16 CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
C8H18 CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
C9H20 CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
C10H22 CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
2. Tata Nama Alkana
a. Tata nama senyawa alkana rantai lurus
Penamaan senyawa alkana rantai lurus tersusun atas nama awal dan nama akhir. Nama
awal ditentukan berdasarkan jumlah atom C-nya. Sementara itu, nama akhir ditentukan
berdasarkan jenis ikatannya.
Tabel 1. Nama awal senyawa alkana
Jumlah atom C Nama awal Jumlah atom C Nama awal
1 meta- 6 heksa-
2 eta- 7 penta-
3 propa- 8 okta-
4 buta- 9 nona-
5 penta- 10 deka-
Contoh 1:
H H H H H H
H C C H H C C C C H
H H H H H H
Penyelesaian:
Jumlah atom C 2 Jumlah atom C 4
Nama awal eta- Nama awal buta-
Jenis ikatan Ikatan tunggal Jenis ikatan Ikatan tunggal
Nama akhir -ana Nama akhir -ana
Jadi, senyawa tersebut memiliki Jadi, senyawa tersebut memiliki nama
nama etana butana
b. Tata nama senyawa alkana rantai bercabang
Senyawa rantai kerbon bercabang terdiri atas rantai induk dan rantai cabang. Rantai induk
adalah rantai karbon yang paling panjang, sedangkan rantai cabang merupakan rantai
karbon yang menempelpada satu atau lebih atom C dalam rantai induk. Rantai cabang
merupakan gugus alkil, yaitu suatu alkana yang kehilangan satu atom H.
H H
kehilangan 1 atom H
H C H H C atau H3C
H H
Alkana Alkil
Oleh karena itu, penamaan gugus alkil mirip dengan penamaan alkana. Akhiran –ana
digantikan oleh akhiran –il.
Berikut langkah-langkah penamaan senyawa alkana rantai bercabang.
1) Tentukan rantai induk dan rantai cabang
2) Hitung jumlah atom C pada rantia induk dan rantai cabang
3) Beri nomor pada rantai induk sehingga rantai cabang menempel pada atom C dengan
nomor yang paling kecil
4) Tuliskan nama rantai induk berdasarkan jumlah atom C-nya
5) Tuliskan nama rantai cabang berdasarkan jumlah atom C dan strukturnya
6) Tuliskan nomor cabang, diikuti tanda (-), gab ungkan nama rantai cabang dan nama
rantai induk.
Contoh:
Tentukan nama senyawa hidrokarbon berikut!
H H H H
H C C C C H
H CH3 H H
Penyelesaian:
H H H H rantai utama
1 2 3 4
H C C C C H
H CH3 H H
rantaicabang
Jumlah atom C terpanjang (rantai induk) 4
Nama awal buta-
Jenis ikatan Ikatan tunggal
Nama akhir -ana
Jadi, senyawa tersebut mempunyai nama 2-metil butana
Setiap atom karbon memiliki empat elekytron valensi yang digunakan untuk membentuk ikatan
kovalen dengan atom lainnya, yang digambarkan sebagai tangan ikatan. Jadi, atom karbon pada
senyawa karbon selalu mempunyai empat tangan ikatan. Pada alkana, keempat tangan tersebut bila
tidak digunakan untuk mengikat atom karbon yang lain akan digunakan untuk mengikat atom
hidrogen.
Penggantian (substitusi) sebuah atom H yang manapun pada gambar model molekul diatas dengan
atom klorin, akan menghasilkan senyawa lain. Hal ini menunjukkan bahwa semua atom H didalam
senyawa CH4 mempunyai kedudukan yang identik. Jika dua model molekul metana digabungkan, akan
didapat molekul hidrokarbon dengan dua atom karbon didalamnya, seperti tampak pada gambar
berikut.
Gambar tersebut menunjukkan bahwa alkana yang terbentuk dari dua atom karbon akan mengikat
enam atom hidrogen sehingga mempunyai rumus molekul C 2H6.
B. Alkena
1. Struktur Alkena
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai
ikatan rangkap dua pada rantai karbonnya.
Tabel 3. Deret homolog alkena
Rumus Rumus Struktur
molekul
C2H4 CH2 = CH2
C3H6 CH2 = CH – CH3
C4H8 CH2 = CH – CH2 – CH3
C5H10 CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH3
C6H12 CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
C7H14 CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
C8H16 CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
C9H18 CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
C10H20 CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
Sementara itu, jika senyawanya merupakan alkena rantai cabang, maka langkah-langkah
penamaannya adalah sebagai berikut.
a. Tentukan rantai induk dan rantai cabangnya. Rantai induk ditentukan dari rantai atom
C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap dua.
b. Beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada
atom C yang terikat ikatan rangkap dua.
c. Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkena rantai lurus.
d. Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
e. Urutan penulisan nama senyawa sama dengan urutan penulisan nama senyawa
alkana.
Contoh:
Tentukan nama senyawa hidrokarbon berikut!
Secara umum, penamaan alkuna tidak jauh beda dengan penamaan alkana dan alkena.
Perbedaannya terletak pada akhiran nama senyawa. Berikut langkah-langkah memberi
nama senyawa alkuna.
Aturan Penamaan Senyawa Alkuna rantai lurus
a. Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap tiga, berarti senyawa tersebut
merupakan senyawa alkuna.
b. Hitung jumlah atom C-nya.
c. Tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -una.
d. Jika jumlah atom C senyawa alkuna lebih dari 3, beri nomor setiap atom sedemikian
rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada atom C yang terikat ikatan rangkap
tiga. Kemudian, penamaan senyawa diawali oleh nomor atom C pertama yang terikat
ke ikatan rangkap 3, diikuti tanda (-) dan nama rantai induk.
Contoh :
Jumlah atom C 4
Nama awal buta-
Jenis ikatan Ikatan rangkap 3
Nama akhir -una
Jadi, senyawa tersebut mempunyai nama butuna
A. Uraian Materi
Isomeri adalah peristiwa dimana suatu senyawa karbon mempunyai rumus molekul sama tetapi
struktur berbeda. Senyawa-senyawa ini memiliki struktur (urutan letak atom) dan bentuk ruang (arah
atom-atom dalam ruang) yang berbeda. Oleh karena itu, ada dua jenis isomer yang dapat terjadi pada
molekul organik, termasuk hidrokarbon, yaitu isomer struktur dan isomer ruang.
A. Isomer Struktur (Konstitusional)
Beberapa senyawa berisomeri struktur apabila senyawa karbon mempunyai rumus molekul sama
tetapi struktur berbeda. Perbedaan struktur terjadi karena adanya bentuk rantai, perbedaan gugus
fungsi dan perbedaan letak gugus fungsi atau substituen.
a. Isomer Alkana
Contoh (n-butana dan 2-metilpropana)
Perbedaan antara senyawa n-butana (normal butana) dengan 2-metil-propana adalah pada
kerangka rantai atom karbonnya. Rantai n-butana tidak bercabang, sedangkan 2-metil-propana
rantainya bercabang pada atom C-2.
1. Isomeri rantai
Isomeri rantai atau isomeri kerangka atom karbon yaitu peristiwa isomeri yang disebabkan
adanya perbedaan rantai atau kerangka atom karbonnya. Isomeri ini dapat dikenali dengan
melihat bentuk rantainya, apakah bercabang atau tidak, serta banyaknya atom karbon pada
rantai utama.
Contoh Isomer Rantai Alkana (C5H12)
Tabel jumlah isomer dari beberapa alkana.
Jumlah atom 4 5 6 7 8 9 10 15 20
C
Rumus C4H110 C5H112 C6H114 C7H116 C8H118 C9H120 C10H122 C15H132 C20H142
molekul
Jumlah 2 3 5 9 18 35 75 4.347 366.319
isomer
b. Isomer Alkena
Pada alkena dapat terjadi beberapa peristiwa isomeri, yaitu isomeri yang berkaitan dengan struktur
rantai atom karbonnya (isomer rantai dan isomer posisi) dan isomeri yang berkaitan dengan
kedudukan atom atau gugus didalam ruangan (isomeri geometri).
1. Isomeri rantai
Isomeri rantai atau isomeri kerangka atom karbon yaitu peristiwa isomeri yang disebabkan
adanya perbedaan rantai atau kerangka atom karbonnya. Isomeri ini dapat dikenali dengan
melihat bentuk rantainya, apakah bercabang atau tidak, serta banyaknya atom karbon pada rantai
utama.
Contoh Isomer Rantai Alkena (C5H10)
2. Isomeri Posisi
Isomeri posisi terjadi karena adanya perbedaan posisi letak cabang atau posisi letak ikatan
rangkapnya. Jadi, dengan jumlah atom karbon yang sama, suatu alkena dapat mempunyai isomeri
yang lebih banyakdaripada alkana.
Contoh Isomer Posisi Alkena (C4H8)
3. Isomeri geometri (isomeri ruang)
Isomer geometri adalah isomer yang menjadikan ikatan rangkap sebagai sumbu atau keisomeran
yang terjadi karena perbedaan orientasi gugus-gugus di sekitar C ikatan rangkap. Syarat
terjadinya isomer geometri adalah apabila masing-masing atom karbon yang berikatan rangkap
mengikat 2 atom atau 2 gugus yang berbeda, sehingga jika atom atau gugus yang diikat tersebut
bertukar tempat, maka strukturnya akan menjadi berbeda.Isomeri geometri merupakan isomer
yang terjadi karena perbedaan letak suatu gugus didalam ruangan. Isomeri geometri dapat terjadi
bila di dalam senyawa karbon tersebut terdapat ikatan rangkap dan terdapat gugus yang sama
pada duaatom karbon yang berbeda.Jika gugus yang sama tersebut berada dalam posisi ruang
yang sama, disebut dengan kedudukan cis dan jika kedua gugus tersebut dapat terdapat pada
posisi ruang yang berbeda-beda, disebut kedudukan trans. Perbedaan struktur ini menyebabkan
terjadinya perbedaan titik didih.
Contoh Isomer geometri :
Berdasarkan contoh tersebut dapat kita lihat perbedaannya yaitu terletak pada posisi CH 3, untuk
cis-2-butena posisi kedua CH3 berada pada satu sisi. Sedangkan pada trans-2-butena posisi kedua
CH3 berada pada posisi yang bersebrangan.
Jadi, bisa kita simpulkan bahwa jika senyawa tersebut termasuk kedalam cis, maka posisi gugus
fungsi berada pada posisi yang sama. Sedangkan untuk trans, posisi gugus fungsi berada pada
posisi yang berbeda.
c. Isomer Alkuna
Pada alkuna, tidak terdapat isomeri geometri seperti alkena tetapi hanya terjadi isomeri rantai dan
isomeri posisi.
1. Isomeri rantai
Isomeri rantai atau isomeri kerangka atom karbon yaitu peristiwa isomeri yang disebabkan
adanya perbedaan rantai atau kerangka atom karbonnya. Isomeri ini dapat dikenali dengan
melihat bentuk rantainya, apakah bercabang atau tidak, serta banyaknya atom karbon pada rantai
utama.
Contoh Isomer Rantai Alkuna (C5H8)
2. Isomeri Posisi
Contoh Isomer Posisi Alkuna (C4H6)
B. Isomer Ruang (Stereoisomer)
Senyawa-senyawa yang berisomer ruang dapat dikelompokkan menjadi dua jenis isomer, yaitu
enantiomer dan diastereoisomer. Enantiomer disebut juga sebagai isomer optik, adalah pasangan
dua senyawa saling menunjukkan bayangan cermin (mirror image) antara satu dengan yang lain.
Kedua senyawa enantiomer merupakan senyawa yang berbeda dan memiliki sifat fisik yang
berbeda pula. Adapun diastereoisomer adalah stereoisomer yang bukan bayangan cermin. Yang
dapat digolongkan kedalam senyawa diastereoisomer adalah:
1. Senyawa-senyawa yang memiliki senyawa geometri
2. Senyawa yang tidak memiliki C asimetris, dan
3. Sebagian senyawa-senyawa yang memiliki dua atau lebih atom C asimetri
d) Tes Formatif
1) Tuliskan pengertian dari hidrokarbon!
2) Tuliskanlah penggolongan senyawa hidrokarbon
3) Gambarkalah contoh hidrokarbon yang memiliki atom
primer, sekunder, tersier
4) Pada rantai karbon berikut ini, tentukan jumlah atom
Karbon Primer, sekunder, tersier dan kuartenernya!
b.