Kimia adalah ilmu yang mempelajari susunan, struktur, sifat dan perubahan materi serta energi
yang menyertai perubahan tersebut.
A. HIDROKARBON
Atom karbon merupakan atom paling banyak yang menyusun tubuh makhluk hidup dan di alam
semesta, senyawa dari atom karbon menduduki jumlah terbanyak. Senyawa yang disusun oleh
atom karbon dinamakan senyawa karbon atau senyawa organik. Senyawa karbon paling
sederhana adalah hidrokarbon yang hanya mengandung karbon (C) dan hidrogen (H). Di alam,
hidrokarbon banyak ditemukan pada minyak bumi dan gas alam.
Mengapa atom karbon menjadi atom penyusun senyawa terbanyak di alam semesta ini? Apakah
atom karbon mempunyai sifat khusus, sehingga dapat membentuk senyawa yang paling banyak
di alam semesta ini?
E. KLASIFIKASI HIDROKARBON
1. Alkana
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka
dan semua ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal. Senyawa alkana mempunyai rumus
CnH2n+2.
Dari tabel tersebut, terlihat bahwa secara berurutan terdapat selisih jumlah gugus –CH2–.Jika
dalam suatu deret senyawa terdapat selisih jumlah gugus sebanyak –CH2– secara berurutan
maka senyawa-senyawa tersebut merupakan deret homolog. Deret homolog adalah senyawa-
senyawa yang memiliki selisih gugus sebanyak – CH2– dari senyawa sebelumnya. Dari tabel di
atas, coba simpulkan sifat alkana.
Bagaimana rumus molekul ketiga senyawa di atas? Keadaan di atas disebut isomer, Isomer
adalah suatu keadaan di mana senyawa-senyawa mempunyai rumus molekul sama, tetapi rumus
strukturnya berbeda. Perbedaan tersebut terletak pada bentuk kerangka rantai karbonnya,
sehingga ketiganya disebut merupakan isomer kerangka atau isomer struktur. Bagaimana
pemberian nama ketiga senyawa di atas?
Cabang merupakan gugus alkil (R), yaitu alkana yang telah kehilangan satu atom H. Gugus alkil
dapat dirumuskan CnH2n+1. Berikut ini beberapa gugus alkil yang biasa digunakan.
Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Untuk itu rantai induk perlu diberi nomor.
Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian hingga posisi cabang mendapat
nomor terkecil.
Jika terdapat dua atau lebih cabang yang sama, dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra, penta, dan
seterusnya pada nama cabang.