Anda di halaman 1dari 21

SUMBER-SUMBER SENYAWA KARBON

KEKHASAN ATOM KARBON


1. Atom karbon mempunyai nomor atom 6, sehingga elektron valensi dari atom karbon
adalah 4. Keempat elektron valensi tersebut dapat membentuk ikatan kovalen dan
membentuk rantai karbon dengan berbagai bentuk dan kemungkinan. Setiap
kemungkinan menghasilkan satu jenis senyawa. Semakin banyak kemungkinan, semakin
banyak jenis senyawa yang bisa dibentuk oleh atom karbon.

membentuk 4 ikatan kovalen

membentuk rantai karbon


a. Jumlah ikatan
Ikatan tunggal, yaitu ikatan antara atom-atom karbon dengan satu tangan
ikatan (sepasang elektron ikatan)

Ikatan rangkap dua, yaitu ikatan antara atom-atom dengan dua tangan ikatan
(dua pasang elektron ikatan)

Ikatan rangkap tiga, yaitu ikatan antara atom-atom karbon dengan tiga tangan
ikatan (tiga pasang elektron ikatan)

b. Bentuk rantai

Rantai terbuka (alifatis), yaitu rantai yang antar ujung-ujung atom karbonnya
tidak saling berhubungan. Rantai jenis ini ada yang bercabang dan ada yang
tidak bercabang.
Rantai tertutup (siklis), yaitu rantai yang terdapat pertemuan antara ujungujung rantai karbonnya. Terdapat dua macam rantai siklis, yaitu rantai siklis
dan aromatis.

alifatis

siklis

aromatis

2. Posisi atom karbon di dalam rantai karbon


Atom karbon memiliki kedudukan yang berbeda-beda dalam sebuah rantai
karbon. Berdasarkan kedudukannya tersebut, atom karbon dapat dibedakan
menjadi:
a. Atom karbon primer (1o), yaitu atom karbon yang hanya mengikat secara langsung
satu atom karbon yang lain.

b. Atom karbon sekunder (2o), yaitu atom karbon yang mengikat secara langsung dua
atom karbon yang lain.
c. Atom karbon tersier (3o), yaitu atom karbon yang mengikat secara langsung tiga atom
karbon yang lain.
d. Atom karbon kuarterner (4o), yaitu atom karbon yang mengikat secara langsung
empat atom karbon yang lain.

HIDROKARBON
Hidrokarbon merupakan senyawa organik yang hanya mengandung atom karbon dan
hidrogen. Hidrokarbon terdapat di alam terutama sebagai gas alam dan minyak mentah.
Kebanyakan dari minyak-minyak yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti bensin,
minyak tanah, dan minyak bakar diperoleh dari pemurnian minyak mentah yaitu suatu campuran
senyawa kompleks yang kebanyakan terdiri dari hidrokarbon. Hidrokarbon yang paling
sederhana adalah metana (CH4), yang terdiri dari satu atom karbon dengan empat atom hidrogen.
Bentuk molekul metana adalah tetrahedron dengan atom pusat yaitu atom karbon.
Gambar
Berdasarkan ikatan yang terdapat pada rantai karbonnya, hidrokarbon dibedakan menjadi:
a. Hidrokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang paling sederhana. Hidrokarbon ini seluruhnya
rantai karbonnya mengandung ikatan tunggal. Hidrokarbon ini disebut juga sebagai alkana.
b. Hidrokarbon tak jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya mengandung ikatan
rangkap, baik ikatan rangkap dua maupun ikatan rangkap tiga.
1. ALKANA
Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang terdiri atas atom-atom C dengan ikatan tunggal
dapat berupa senyawa alifatik maupun siklik..
Rumus umum molekul alkana adalah CnH2n+2

Berikut merupakan beberapa jenis alkana beserta rumus struktur dan rumus molekulnya.
Jumlah atom C
1
2

Rumus struktur
CH4
CH3 CH3

Rumus molekul
CH4
C2H6

Nama
Metana
Etana

3
4
5
6
7
8
9
10

CH3 CH2 CH3


CH3 (CH2)2 CH3
CH3 (CH2)3 CH3
CH3 (CH2)4 CH3
CH3 (CH2)5 CH3
CH3 (CH2)6 CH3
CH3 (CH2)7 CH3
CH3 (CH2)8 CH3

C3H8
C4H10
C5H12
C6H14
C7H16
C8H18
C9H20
C10H22

Propana
Butana
Pentana
Heksana
Heptana
Oktana
Nonana
Dekana

Deretan rumus molekul alkana menunjukkan bahwa pada setiap anggota yang satu ke anggota
berikutnya bertambah sebanyak CH2. Deret senyawa karbon yang demikian disebut deret
homolog. Deret homolog pada alkana memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
1) Mempunyai rumus umum, untuk deret homolog alkana adalah CnH2n+2.
2) Antara satu anggota ke anggota berikutnya mempunyai pembeda CH2
3) Selisih massa rumus antara satu anggota ke anggota berikutnya adalah 14
4) Semakin panjang rantai atom karbonnya, semakin tinggi titik didihnya
Berikut merupakan deret homolog alkana.
Jumlah atom C

Rumus molekul

Nama

Titik lebur (oC)

Titik didih (oC)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

CH4
C2H6
C3H8
C4H10
C5H12
C6H14
C7H16
C8H18
C9H20
C10H22

Metana
Etana
Propana
Butana
Pentana
Heksana
Heptana
Oktana
Nonana
Dekana

-182,5
-183,3
-189,7
-138,3
-129,8
-95,3
-90,6
-56,8
-53,5
-29,7

-161,6
-88,6
-42,1
-0,5
36,1
68,7
98,4
125,7
150,8
174,0

a. Gugus alkil
Gugus alkil adalah alkana yang kehilangan 1 atom H. Penamaan alkil sama seperti alkana
namun akhiran ana diganti dengan il.
Rumus umum alkil: CnH2n+1
Jumlah atom C
1

Rumus struktur
CH3

Rumus molekul

Nama

CH3

Metil

2
3
4
5
6
7
8
9
10

CH3 CH2
CH3 CH2 CH2
CH3 (CH2)2 CH2
CH3 (CH2)3 CH2
CH3 (CH2)4 CH2
CH3 (CH2)5 CH2
CH3 (CH2)6 CH2
CH3 (CH2)7 CH2
CH3 (CH2)8 CH2

C2H5
C3H7
C4H9
C5H11
C6H13
C7H15
C8H17
C9H19
C10H21

Etil
Propil
Butil
Pentil
Heksil
Heptil
Oktana
Nonil
Dekil

b. Tata nama alkana


Senyawa hidrokarbon memiliki jenis dan jumlah yang sangat banyak, sehingga
diperlukan penamaan yang sistematis. Nama senyawa dapat memberikan informasi
mengenai rumus molekul dan rumus struktur senyawa tersebut. Pemberian nama senyawa
karbon didasarkan pada aturan IUPAC (International Union and Applied Chemistry ).
Berikut merupakan langkah-langkah pemberian nama senyawa karbon.
1. Nama alkana diambil berdasarkan jumlah atom karbon yang menyusunnya dan
diakhiri dengan akhiran -ana-.
2. Untuk alkana rantai lurus, nama alkana sesuai dengan jumlah atom C dan diberi
awalan n- (n berarti normal atau tidak bercabang)
Contoh:
Sehingga, nama senyawa di atas: n-butana
3. Untuk alkana rantai bercabang penamaannya yaitu sebagi berikut.
- Penentuan rantai utama
Rantai utama adalah rantai terpanjang (rantai yang terdiri dari atom C paling
banyak.
- Penomoran atom C rantai utama
Atom C rantai utama diberi nomor dimulai dari ujung rantai yang paling dekat
dengan cabang.
2-metil-pentana
3-metil-heksana

Urutan penulisan nama : nomor cabang, nama cabang, nama alkana rantai utama.

Rantai terpanjang/rantai utama: butana


C1 C2 C3 C4 penomoran diawali dari ujung yang paling dekat dengan
cabang.
Sehingga, nama untuk senyawa di atas: 2-metil-butana

Rantai terpanjang/rantai utama: pentane bukan butana

Penomoran diawali dari ujung yang paling dekat dengan cabang.


Sehingga, nama senyawa di atas: 3-metil-pentana
-

Jika terdapat dua atau lebih alkil yang sejenis, cukup disebut sekali dan diberi
awalan di- (untuk 2 cabang), tri- (untuk 3 cabang), tetra-(untuk 4 cabang), penta(untuk 5 cabang).
Contoh:

Nama senyawa di atas: 2,2-dimetil-pentana


Jika alkana memiliki cabang yang berbeda, penulisan nama diurutkan berdasarkan
urutan abjad (butil, etil, metil, dan propil).
Contoh:

Nama senyawa di atas: 3-bromo, 2-metil-pentana


Bila 1 atom c mengikat 2 gugus alkil, maka penomoran harus diulang
Contoh:
2,2,5 trimetil-heptana
Isomer Alkana
Isomer adalah suatu senyawa yang memiliki rumus molekul sama, namun rumus strukturnya
berbeda. Butana merupakan senyawa alkana dengan atom karbon paling sedikit yang
memiliki isomer.
Rumus Molekul
Kemungkinan Isomer yang terbentuk
C4H10
2
C5H12
3
C6H14
5
C7H16
9
C8H17
18
-

C9H12
C10H22

35
75

Contoh:
Isomer yang mungkin dari butana (C4H10) yaitu:
1. n-butana:
H3C CH2 CH2 CH3
2. 2-metil-propana:

Sifat fisis alkana


a. Wujud alkana
Senyawa alkana ada yang berwujud gas, cair, dan padat pada suhu kamar. Semakin besar
massa molekul alkana, maka semakin kuat gaya tarik antar molekulnya sehingga
kerapatannya semakin tinggi.
Alkana
Wujud
C1 C4
Gas
C5 C17
Cair
>C18
Padat
b. Kelarutan dan massa jenis
Senyawa alkana merupakan senyawa nonpolar, sehingga larut pada pelarut nonpolar,
seperti CCl4, dietil eter, benzena, dan pelarut organik lainnya. Semakin besar massa
molekulnya maka massa jenisnya juga akan semakin besar. Massa jenisnya sekitar 0,7
g/mL.
c. Titik didih alkana
Titik didih alkana mengalami peningkatan dengan bertambahnya jumlah atom karbon dan
massa molekulnya.
d. Titik leleh alkana
Titik leleh alkana meningkat dengan peningkatan massa molekulnya.

Sifat kimia alkana


a. Senyawa alkana bersifat kurang reaktif dibandingkan alkena dan alkuna sehinggga
senyawa alkana dikenal juga dengan nama paraffin. Paraffin berasal dari bahasa Latin
yaitu parum afinis yang berarti afinitas kecil sekali.
b. Reaksi-reaksi senyawa alkana:
- Oksidasi

Alkana dapat teroksidasi membentuk karbondioksida dan air disertai


pembebasan energi.
Contoh:
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O + energi
Halogenasi
Alkana dapat bereaksi dengan halogen dibawah pengaruh panas membentuk
alkil halida dengan hasil samping hidrogen klorida.

Contoh:
CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl

Kegunaan alkana
1) Senyawa golongan alkana digunakan sebagai bahan bakar.
2) Propana dan butana digunakan sebagai LPG, selain itu juga digunakan dalam penyemprot
aerosol.
3) Pentana dan oktana digunakan sebagai bahan bakar mesin pembakaran dalam.
4) Isooktana dan heptana digunakan dalam pengukuran angka oktana benzin.
5) Nonana hingga heksadekana digunakan sebagai minyak bakar, minyak diesel, bensin, dan
avtur.
6) Alkana dengan atom karbon antara 16-35 digunakan sebagai minyak oli, dan lilin
paraffin.
7) Alkana dengan atom karbon lebih dari 35 digunakan sebagai bitumen (aspal).
ALKENA
Alkena adalah suatu hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua. Rumus molekul
alkana adalah CnH2n. Nama-nama alkena sesuai dengan nama-nama alkana dengan mengganti
akhiran ana menjadi ena.
Jumlah atom C
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Rumus struktur
H2C = CH2
H2C = CH CH3
H2C = CH CH2 CH3
H2C = CH (CH2)2 CH3
H2C = CH (CH2)3 CH3
H2C = CH (CH2)4 CH3
H2C = CH (CH2)5 CH3
H2C = CH (CH2)6 CH3
H2C = CH (CH2)7 CH3

Rumus molekul
C2H4
C3H6
C4H8
C5H10
C6H12
C7H14
C8H16
C9H18
C10H20

Nama
Etena
Propena
Butena
Pentena
Heksena
Heptena
Oktena
Nonena
Dekena

a. Tata nama alkena


Tata nama senyawa alkena hampir sama dengan tata nama senyawa alkana. Tetapi pada
senyawa alkena tidak mengenal senyawa normal, sehingga penamaannya seperti tata
nama senyawa alkana bercabang. Adapun langkah-langkah penamaan senyawa alkena
sebagai berikut.
1. Untuk alkena tidak bercabang, nomor urut atom c dimulai dari ujung yang terdekat
dengan ikatan rangkap. Nama alkena sesuai dengan jumlah atom c diawali dengan
nomor letak ikatan rangkap.
Contoh:

2. Untuk alkena rantai bercabang langkah-langkah penamaannya sebagai berikut.


- Penentuan rantai utama
Rantai utama adalah rantai terpanjang yang meliputi ikatan rangkap dua.

Penomoran atom C rantai utama


Penomoran atom C rantai utama dimulai dari ujung yang paling dekat dengan
ikatan rangkap dua.

Cabang-cabang disebutkan terlebih dahulu dengan urutan abjad, diawali dengan


nomor cabang dan rantai utama diawali dengan nomor letak ikatan rangkap.
Contoh:

2-etil-4,4-dimetil-1-heksena
-

Jika kedua ujung mempunyai jarak yang sama dengan ikatan rangkap, penomoran
dimulai dari ujung yang terdekat dengan cabang.
Contoh:
2-metil-2-butena

Alkena yang mempunyai dua ikatan rangkap dua penamaannya ditambah dengan
akhiran diena, sedangkan yang mempunyai tiga ikatan rangkap dua ditambah
dengan akhiran triena.
Contoh:
2-metil-1,3 butadiena
2-metil-1,3,4-heksatriena

b. Isomeri alkena
c. Sifat fisis alkena
Secara umum, alkena memiliki sifat fisika hampir sama dengan alkana yang
memiliki jumlah atom karbon sama.

a. Wujud alkena
Senyawa alkana ada yang berwujud gas, cair, dan padat pada suhu kamar. Semakin besar
massa molekul alkana, maka semakin kuat gaya tarik antar molekulnya sehingga
kerapatannya semakin tinggi.
Alkena
Wujud
C2 C4
Gas
C5 C18
Cair
>C18
Padat
b. Kelarutan dan massa jenis
Senyawa alkena merupakan senyawa nonpolar, sehingga larut pada pelarut nonpolar,
seperti CCl4, dietil eter, benzena, dan pelarut organik lainnya. Semakin besar massa
molekulnya maka massa jenisnya juga akan semakin besar. Massa jenisnya kurang dari
0,8 g/mL.
c. Titik didih dan titik leleh
Titik didih dan titik leleh senyawa alkena meningkat sesuai dengan kenaikan massa
molekul relatifnya. Alkena bercabang mempunyai titik didih lebih rendah daripada rantai
lurus. Secara umum, alkena mempunyai titik leleh lebih tinggi daripada senyawa alkana.
d. Sifat kimia alkena
Reaksi-reaksi senyawa alkena:
- Adisi hidrogen halide
Alkena dapat bereaksi adisi dengan hidrogen halide menghasilkan alkil
halida.
Contoh :

e. Kegunaan alkena
a. Oleofin digunakan dalam industri petrokimia.
b. Alkena suku rendah digunakan dalam industri polimer (contoh : plastik).
ALKUNA
Alkuna adalah suatu hidrokarbon dengan ikatan rangkap tiga. Rumus molekul alkuna
adalah CnH2n-2. Nama-nama alkena sesuai dengan nama-nama alkana dengan mengganti akhiran
ana menjadi una.

Jumlah atom C
2

Rumus struktur
HC

CH

Rumus molekul

Nama

C2H2

Etuna

HC

CH3

C3H4

Propuna

HC

CH2 CH3

C4H6

Butuna

HC

CH2 CH3

C5H8

Pentuna

HC

CH2 CH3

C6H10

Heksuna

HC

CH2 CH3

C7H12

Heptuna

HC

CH2 CH3

C8H14

Oktuna

HC

CH2 CH3

C9H16

Nonuna

10

HC

CH2 CH3

C10H18

Dekuna

2
3
4
5
6
7

a. Tata nama alkuna


Aturan penamaan pada alkuna sama dengan aturan penamaan pada alkena dengan
mengganti akhiran ena menjadi una.
Contoh:
b. Isomeri alkuna
c. Sifat fisis alkuna
Secara umum, sifat fisika alkuna sama dengan alkena yang memiliki jumlah atom
karbon yang sama.
a. Wujud alkuna
Senyawa alkuna ada yang berwujud gas, cair, dan padat pada suhu kamar. Semakin besar
massa molekul alkana, maka semakin kuat gaya tarik antar molekulnya sehingga
kerapatannya semakin tinggi.
Alkuna
Wujud
C2 C4
Gas
C5 C11
Cair
>C12
Padat
b. Kelarutan dan massa jenis
Alkuna tergolong senyawa nonpolar, sehingga larut dalam pelarut nonpolar seperti
CCl4, dietil eter, benzena, dan pelarut organik lainnya
d. Sifat kimia alkuna
e. Kegunaan alkuna
Gas asetilena digunakan untuk pengelasan.

KEGUNAAN ALKANA, ALKENA, ALKUNA


Manfaat dan dampak alkana:
1. Metana: senyawa utama yang terkandung dalam gas alam cair atau LNG (Liquefied
Natural Gas)
Kegunaan gas alam cair: bahan bakar di industri dan rumah tangga
Bahaya penggunaan :
Solusi agar penggunaannya lebih aman:
2. Etana-pentana: senyawa yang terkandung dalam LPG (Liquefied Petroleum Gas) atau
yang lebih dikenal dengan elpiji.
Kegunaan elpiji: bahan bakar rumah tangga
Bahaya penggunaan elpiji:
Apabila menguap di udara bebas akan membentuk lapisan dikarenakan kondensasi.
Lapisan yang terbentuk ini bersifat mudah terbakar, sehingga sangat berbahaya apabila
terjadi penumpukan di dalam ruangan tertutup dan berpotensi menimbulkan percikan api.
Untuk menanggulangi bahaya tersebut, biasanya LPG yang diedarkan di pasaran
dilengkapi oleh zat odor berupa ethyl mercaptanei yang berbau menyengat seperti petai.
Meskipun sudah dilengkapi oleh zat odor yang berbau menyengat, pengguna seringkali
tidak berhati-hati dan kurang waspada dalam menggunakan bahan bakar LPG sebagai
bahan bakar rumah tangga. Hal ini mengakibatkan sering terjadinya kebakaran yang
diakibatkan oleh kebocoran LPG yang digunakan untuk bahan bakar kompor gas.
Solusi agar penggunaan lebih aman:
Mencegah kebocoran LPG:
1) Penggunaan peralatan LPG (tabung, kompor, regulator, dan selang) sesuai SNI;
2) Kompor dan tabung LPG ditempatkan di tempat datar;
3) Penggunaan LPG di ruangan dengan sirkulasi udara baik;
4) Sirkulasi udara di dapur harus berada di bagian bawah dan mengarah ke tempat aman
mengingat berat jenis LPG lebih berat dari udara;
5) Bukalah segera pintu dapur dan jendela jika terjadi kebocoran LPG;
6) Selang harus terpasang erat dengan klem, regulator, dan kompor;
7) Tabung LPG diletakkan menjauh dari kompor atau sumber api lainnya;
8) Tabung LPG tidak terkena panas matahari langsung;
9) Memasang regulator pada katup tabung LPG (posisi knop regulator mengarah ke
bawah);
10) Pastikan regulator tidak dapat terlepas dari katup tabung LPG.
Untuk mengetahui dan mengatasi kebocoran LPG perlu diketahui beberapa tanda berikut:
1) Tercium bau khas LPG yang menyengat;
2) Terdapat embun pada tabung LPG, biasanya ada di sekitar sambungan pengelasan
tabung, neck ring, valve, maupun sambungan pada foot ring;
3) Terdapat bunyi mendesis pada regulator;
4) Jika terjadi kebocoran pada tabung LPG, tindakan yang harus segera dilakukan adalah
melepas regulator, membawa tabung ke luar ruangan, meletakkan di tempat terbuka,

jangan menyalakan api atau menghidupkan listrik, dan bawa tabung LPG tersebut ke
agen atau penjual LPG
Petunjuk keadaan darurat meliputi:
1) Jika terjadi kebocoran, jendela dan pintu dapur segera dibuka;
2) Lubang kebocoran ditutup dengan handuk basa;
3) Tabung dibawa keluar;
4) Jangan menyalakan kompor, lampu, lilin, korek api atau sumber nyala lainnya;
5) Jika terjadi kebakaran kecil, coba dipadamkan dengan karung basah;
6) Jika kondisi membahayakan, segera tinggalkan rumah

3. Minyak tanah
Kegunaan minyak tanah: bahan bakar rumah tangga
Bahaya penggunaan minyak tanah:
Minyak tanah dpat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Apabila
seseorang menelan atau menghirup minyak tanah maka dapat menyebabkan keracunan.
Berat ringannya gejala yang ditimbulkan dari keracunan minyak tanah tergantung pada
apakah minyak tanah hanya tertelan atau dampai teraspirasi ke dalam paru-paru. Bila
minyak tanah teraspirasi ke dalam paru-paru dapat menimbulkan keracunan akut,
pendarahan dan bronkopneumonia yang dapat menyebabkan kematian. Keracunan
minyak tanah juga dapat menyebabkan depresi susunan saraf pusat, kelainan degeneratif,
pendarahan kecil di hati, ginjal, limpa, dan sumsum tulang yang bersifat reversible.
Solusi agar penggunaan lebih aman:
-pada saat menuangkan minyak tanah sebaiknya menggunakan masker
4. Metil klorida atau monoklor metana (CH3Cl)
Kegunaan: pendingin kulkas
Bahaya penggunaan:

5. Kloroform (CHCl3)
Kegunaan: agen anastetik atau pemati rasa atau lebih dikenal dengan nama obat bius
Bahaya penggunaan:
Penggunaan kloroform dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti:
1.
Pusing, sakit kepala
2.
Keterbelakangan mental
3.
Pembesaran hati
4.
Gangguan pernapasan dan ginjal
5.
Kontak langsung dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit
6.
Tekanan darah rendah

7.

Menyebabkan kemandulan

6. Karbon tetraklorida
Kegunaan: bahan pemadam api
Bahaya penggunaan:
7. Butana: senyawa pengisi korek api
Kegunaan korek api:
Bahaya penggunaan korek api:
Solusi agar penggunaan korek api lebih aman:
8. Oktana: senyawa utama yang terkandung di dalam bensin.
Kegunaan bensin: sebagai bahan bakar kendaraan bermotor
Bahaya penggunaan bensin:
Solusi agar penggunaan bensin lebih aman:
9. Pelarut
Kegunaan:
Bahaya:
Solusi:
10. Lilin dan aspal
Kegunaan:
Bahaya:
Solusi:

Manfaat dan dampak alkana:

Fraksi hasil pengolahan minyak bumi dan kegunaannya


Titik didih
Jumlah atom C
Kegunaan
o
<20 C
C1 C4
Bahan bakar gas dikenal sebagai LPG
Bahan baku pembuatan petrokimia
20-60oC
C5 C6
Dikenal sebagai petroleum eter merupakan pelarut
nonpolar,digunakan sebagai cairan pembersih
o
60-100 C
C6 C7
Logrolin atau nafta, pelarut non polar, dan cairan
pembersih
40-200oC
C5 C10
Bensin sebagai bahan bakar minyak
o
175-325 C
C12 C18
Kerosin (minyak tanah), bahan bakar jet
o
250-400 C
C12 ke atas
Solar, minyak diesel
Zat cair
C20 ke atas
Oli, pelumas
Zat padat
C20 ke atas
Lilin paraffin, aspal ter
Angka oktan beberapa bahan bakar
Senyawa
Angka
oktan
n-heptana
0
2-metilheksana
41
3-metilheksana
56
2,2-dimetilpentana
89
2,3-dimetilpentana
87
2,4-dimetilpentana
77
3,3-dimetilpentana
95
3-etilpentana
64
2,2,3-trimetilbutana
113
n-heksana
26
sikloheksana
77

PEMBENTUKAN MINYAK BUMI

Senyawa
netilsikloheksana
benzena
metil benzena
1-heptena
5-metil-1-heksena
2-metil-2-heksena
2,4-dimetil-1-pentena
4-4-dimetil-1-pentena
2,3-dimetil-2-pentena
2,4-dimetil-2-pentena
2,2,3-trimetil-1-butena

Angka
oktan
104
108
124
68
96
129
142
144
165
135
145

Harga BBM di Indonesia kini melambung tinggi. Harga BBM yang semula Rp. 6.500 /per liter
kini menjadi Rp. 8.500/per liter. Kenaikan harga BBM tersebut tentu akan berimbas dengan
naiknya tariff transportasi dan harga sembako. Kelangkaan minyak bumi merupakan salah satu
alasan pemerintah menaikan harga BBM. Tahukah anda berapa lama dan bagaimana proses
pembentukan minyak bumi? Apakah bahan-bahan yang digunakan pada proses pembentukan
minyak bumi? Pada tahun 1958, di Moskow diadakan konferensi mengenai asal mula
pembentukan minyak bumi. Pada konferensi tersebut dihasilkan dua pendapat mengenai asal
mula pembentukan minyak bumi yaitu minyak bumi berasal dari zat-zat organik dan minyak
bumi berasal dari zat-zat anorganik. Ayo.., sekarang kita temukan jawabannya.
1. MINYAK BUMI DARI ZAT ANORGANIK
Hipotesis yang menyatakan bahwa minyak bumi berasal dari zat anorganik diajukan oleh
kimiawan Perancis, Berthelot, pada tahun 1866. Menurut Berthelot, logam-logam alkali dalam
bumi bereaksi dengan C02 pada suhu tinggi membentuk gas asetilena (C,H,). Gas asetilena inilah
yang kemudian membentuk senyawa hidrokarbon yang lain.
Pada tahun 1877, kimiawan Rusia, Dmitri Ivanovick Mendeleyev (1834 - 1907),
mengemukakan hipotesis lain tentang asal-usul minyak bumi. Menurut Mendeleyev, besi karbida
di dalam bumi bereaksi dengan air dan menghasilkan gas asetilena. Reaksi ini mirip dengan
reaksi antara batu karbida (CaCj dengan air.
2. MINYAK BUMI DARI ZAT ORGANIK
Zat organik penyusun minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Teori yang
menyatakan bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan pertama kali dikemukakan oleh
ilmuwan Perancis, P.G. Macquir, pada tahun 1758. Teori ini didasarkan pada sumber batu bara
yang juga berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Adapun teori yang menyatakan bahwa minyak bumi selain berasal dari tumbuh-tumbuhan
juga berasal dari hewan, dikemukakan pertama kali oleh J.P. Lesley pada tahun 1865. Kemudian,
ilmuwan lain bernama B. Haquet melakukan percobaan distilasi minyak bumi dari molusca
(hewan lunak). Percobaan lain juga dilakukan oleh H. Hofer dan C. Eugler. Mereka melakukan
distilasi terhadap daging kerang dan ikan pada suhu 300 - 400"C dan tekanan 10 atm. Pada
proses tersebut dihasilkan zat yang menyerupai minyak bumi. Teori yang menyatakan bahwa
minyak bumi berasal dari zat organik ini didukung oleh hasil-hasil penelitian di laboratorium dan
analisis pemikiran. Teori ini sesuai dengan ilmu geologi, sehingga teori yang menyatakan bahwa
sumber minyak bumi berasal dari zat anorganik tidak dianut lagi.
Berdasarkan teori pembentukannya, minyak bumi berasal dari hasil pelapukan organisme
hidup yang berlangsung sangat lama (berjuta-juta tahun). Pembentukan minyak bumi
memerlukan lingkungan yang dapat memberi kadar zat organik tinggi dan memberi kesempatan
pengawetan, sehingga tidak terjadi oksidasi atau pembusukan. Daerah pantai yang memiliki
muara sungai menghadap ke laut terbuka, memiliki kemungkinan lebih besar memproduksi zat
organik. Selanjutnya zat organik tersebut menyebar ke dalam batuan serpih lempung yang halus,
terakumulasi, dan terkonsentrasi. Selanjutnya, zat tersebut bergerak masuk ke dalam batuan dan
terperangkap di dalam batuan sedimen. Minyak bumi berada dalam batuan, sehingga disebut
juga petroleum (Latin: petrus = batu; oleum = minyak).

Fosil yang tertimbun akan membentuk minyak bumi dalam kurun waktu minimal dua juta
tahun. Ada minyak bumi yang terbentuk dalam waktu 500 juta tahun, 1.000 juta tahun, atau
bahkan 2.500 juta tahun. Setelah terbentuk, minyak bumi tersebut akan bergerak melalui celahcelah di antara lapisan batuan sehingga untuk memperolehnya harus dilakukan pengeboran.
Massa jenis minyak bumi lebih kecil daripada air, sehingga terletak di atas lapisan air tanah.
Umumnya selain menambang minyak bumi, gas alam yang berada di atas lapisan minyak bumi,
juga ikut ditambang.

KOMPONEN MINYAK BUMI


Komposisi minyak mentah terdiri dari hidrokarbon alkana, sikloalkana, dan senyawa aromatik.
Tabel-tabel
Komposisi minyak bumi
Jenis senyawa
Jumlah
Contoh
Hidrokarbon
90-99%
Alkana, sikloalkana, dan aromatis
Belerang
0,1-7%
Tioalkana (R-S-R)
Alkanation (R-S-H)
Nitrogen
0,01-0,9%
Pirol (C4H5N)
Oksigen
0,01-0,4%
Asam karboksilat (RCOOH)
Organo logam
sangat kecil
Logam nikel
FRAKSI-FRAKSI MINYAK BUMI
Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui dua tahap yaitu pengolahan tahap pertama dengan
proses distilasi bertingkat (penyulingan) dan pengolahan tahap kedua dilakukan dengan berbagai
cara. Fraksi-fraksi hasil penyulingan minyak bumi berdasarkan kenaikan titik didihnya yaitu
fraksi gas, petroleum eter, bensin, nafta, minyak tanah, solar, minyak bakar, pelumas, lilin dan
residu berupa aspal.

a. Pengolahan tahap pertama


Pengolahan tahap pertama berupa proses destilasi bertingkat (penyulingan) merupakan proses
pemisahan senyawa-senyawa hidrokarbon berdasarkan titik didihnya menjadi kelompokkelompok senyawa yang disebut fraksi. Fraksi-fraksi hasil penyulingan minyak bumi
berdasarkan kenaikan titik didihnya yaitu sebagi berikut.
1) Fraksi pertama menghasilkan gas yang pada akhirnya dicairkan kembali dan dikenal
dengan LPG (Liquefied Petroleum Gas) atau elpiji.
2) Fraksi kedua disebut dengan nafta (gas bumi). Nafta tidak dapat langsung digunakan, tetapi
diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi bensin (premium) atau bahan petrokimia
yang lain. Nafta disebut juga bensin berat.
3) Fraksi ketiga atau fraksi tengah dibuat menjadi kerosin (minyak tanah) dan avtur (bahan
bakar pesawat jet).
4) Fraksi keempat disebut dengan solar yang digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel.
5) Fraksi kelima disebut juga residu yang berisi hidrokarbon rantai panjang dan dapat diolah
lebih lanjut pada tahap kedua menjadi berbagai senyawa karbon lainnya, dan sisanya
sebagai aspal dan lilin.
CARI GAMBAR DESTILASI BERTINGKAT MINYAK BUMI

b. Pengolahan tahap kedua


Pengolahan tahap kedua dilakukan dengan berbagai proses yang merupakan lanjutan
dari hasil penyulingan pada tahap pertama. Adpun proses tersebut sebagai berikut.
1) Cracking
Cracking merupakan proses penguraian (pemecahan0 molekul-molekul senyawa hidrokarbon
yang besar menjadi molekul-molekul senyawa yang lebih kecil.
2) Reforming
Reforming adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai
karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang). Kedua jenis
bensin ini memiliki rumus molekul yang sama tetapi bentuk strukturnya berbeda. Proses ini
disebut juga isomerisasi.
3) Polimerisasi\
Polimerisasi merupakan proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
4) Treating
Treating merupakan proses pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotorpengotornya.

Reaksi-reaksi pengolahan minyak bumi antara lain:


1. reforming, yaitu mengubah bentuk struktur(isomer) dari rantai karbon lurus menjadi
bercabang untuk meningkatkan mutu bensin.
2. cracking, yaitu proses pemecahan molekul senyawa yang panjang menjadi molekul pendek.
3. polimerisasi, yaitu penggabungan molekulmolekul kecil menjadi molekul besar(isobutana +
isobutena + isooktana) bensin yang berkualitas tinggi
4. treating, yaitu proses menghilangkan pengotor pada minyak bumi supaya lebih murni.
5. blending, yaitu proses pencampuran atau penambahan zat aditif pada bensin agar mutu bensin
lebih baik.

https://www.google.com/#q=cara+aman+menggunakan+penggunaan+LPG.pdf
jurnalkesmas.ui.ac.id/index.php/kesmas/article/.../89
related:www.jbic.go.jp/wp-content/uploads/projects/2012/11/3934/1-2-1_BAB-1.pdf
dampak negatif LNG (Liquefied Natural Gas).pdf
http://mediskus.com/penyakit/keracunan-minyak-tanah.html

Anda mungkin juga menyukai