KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmatnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk memahami tentang senyawa
Hidrokarbon (Alkana, Alkena,Alkuna dan Alkil Helida). Disamping itu, makalah ini dibuat
sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Kimia Organik Farmasi di STIFAR Riau.
Kami sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik
dalam pembahasan maupun teknik penulisan, maka dari itu kami mohon maaf yang setulus-
tulusnya dan tanpa mengurangi rasa hormat kami menerima kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun, agar penyusunan dapat lebih baik lagi dalam pembuatan makalah
selanjutnya.
Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi
penyusun khususnya. Atas perhatian, saran dan kritik dari pembaca, kami ucapkan terimakasih.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..
BAB l PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang………………………………………………………………………………...
1.2.Rumusan Masalah……………………………………………………………………………..
1.3.Tujuan Penulisan………………………………………………………………………………
BAB ll PEMBAHASAN
3.1.KESIMPULAN……………………………………………………………………………...
3.2.SARAN………………………………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu rumpun senyawa yang melimpah di alam adalah senyawa karbon. Senyawa ini
tersusun atas atom karbon dan atom-atom lain yang terikat pada atom karbon, seperti hidrogen,
oksigen, nitrogen, dan atom karbon itu sendiri. Salah satu senyawa karbon paling sederhana
adalah hidrokarbon. Hidrokarbon banyak digunakan sebagai komponen utama minyak bumi dan
gas alam.
Senyawa hidrokarbon terdiri atas hidrogen dan karbon. Pembakaran sempurna senyawa
hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dan pembakaran tidak
sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), dan
karbon monoksida (CO).
Sampai saat ini terdapat lebih kurang dua juta senyawa hidrokarbon. Hal ini tidak
dipungkiri, karena atom karbon yang memiliki sifat - sifat khusus. Sifat senyawa -senyawa
hidrokarbon ditentukan oleh struktur dan jenis ikatan koevalen antar atom karbon.oleh karena
itu,untuk memudahkan mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli
melakukan pergolongan hidrokarbon berdasarkan strukturnya,dan jenis ikatan koevalen antar
atom karbon dalam molekulnya.
Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua yang kita gunakan atau kenakan dalam
menjalankan aktifitas adalah hasil olahan dari senyawa hidrokarbon. Seperti pakaian, alat masak,
alat tulis tempat pensil, dan sebagainya. Begitu banyak manfaat yang diberikan oleh produk -
produk dari hidrokarbon, namun masih ada beberapa orang yang belum mengetahui produk –
produk yang dihasilkan dari hidrokarbon.
1.2. Rumusan masalah
1. Pengertian Senyawa Hidrokarbon(Alkana, Alkuna, Alkena dan Alkil Helida)
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Senyawa Hidrokarbon(Alkana, Alkuna, Alkena dan Alkil
Helida)
2. Untuk mengetahui tentang contoh dari Alkana, Alkena, Alkuna dan Alkil Helida
BAB II
PEMBAHASAN
Hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dari atom karbon ( C ) dan hidrogen ( H ).
Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan
rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas hidrogen dan karbon. Pembakaran
sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O) dan karbondioksida (CO2)
dan pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O), karbon
dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO). Sumber utama senyawa karbon adalah minyak
bumi dan batu bara. Adanya uap air dapat dideteksi dengan menggunakan kertas kobalt biru
yang akan menjadi berwarna merah muda dengan adanya air. Sedangkan adanya gas karbon
dioksida dapat dideteksi dengan menggunakan air barit (Ca(OH)2 atau Ba(OH)2) melalui reaksi:
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) CaCO3 (s) + H2O (l)
Senyawa karbon yang pertama kali disintesis adalah urea (dikenal sebagai senyawa
organik) oleh Friederick Wohler dengan memanaskan amonium sianat menjadi urea di
laboratorium.
Karbon organic Karbon anorganik
Di dalam strukturnya terdapat rantai atom Di dalam strukturnya tidak terdapat rantai
karbon. atom karbon.
Struktur molekulnya dari yang sederhana
Struktur molekulnya sederhana
sampai yang besar dan kompleks
Mempunyai isomer Tidak mempunyai isomer
Umumnya tidak mudah larut dalam air Mudah larut dalam air
1. Alkana
Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang memiliki struktur paling sederhana. Hidrokarbon ini
seluruhnya terdiri dari ikatan tunggal dan terikat dengan hidrogen. Rumus umum untuk
hidrokarbon tersaturasi adalah CnH2n+2. Hidrokarbon jenuh merupakan komposisi utama pada
bahan bakar fosil dan ditemukan dalam bentuk rantai lurus maupun bercabang. Hidrokarbon
dengan rumus molekul sama tapi rumus strukturnya berbeda dinamakan isomer struktur.
Contoh :
Nama : Butana (C4H10 )
CH3 – (CH2)2 – CH3
Alkena
Alkena merupakan salah satu hidrokarbon tak jenuh namun cukup reaktif. Gugus fungsi
alkena yang terpenting adalah adanya ikatan rangkap dua (C=C)
Contoh :
Nama : 1-butena (C4H8 )
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan ikatan rangkap tiga (-C C-).
Memiliki sifat yang sama dengan alkena namun lebih reaktif. Dan memiliki rumusCnH2n-2.
1 - -
2 C2H2 Etuna
3 C3H4 Propuna
4 C4H6 Butuna
5 C5H8 Pentuna
6 C6H10 Heksuna
7 C7H12 Heptuna
8 C8H14 Oktuna
9 C9H16 Nonuna
10 C10H18 Dekuna
Contoh :
Nama : 1-butuna (C4H6 )
HC ≡ C – CH2 – CH3
HC ≡ C – (CH2)2 – CH3
Haloalkana (disebut pula sebagai halogenoalkana atau alkil halida) merupakan suatu
kelompok senyawa kimia yang berasal dari alkana yang mengandung satu atau lebih halogen.
Mereka adalah bagian dari kelas umum halokarbon, meskipun perbedaan tersebut tidak sering
dilakukan. Haloalkana banyak digunakan secara komersial dan, akibatnya, dikenal dengan
banyak nama kimia dan komersial. Mereka digunakan sebagai penghambat api, pemadam
kebakaran, zat pendingin, bahan pembakar, pelarut, dan farmasi. Setelah digunakan secara luas
dalam perdagangan, banyak halokarbon juga telah ditunjukkan sebagai bahan pencemar yang
serius dan racun. Sebagai contoh, klorofluorokarbon telah terbukti menyebabkan penipisan ozon.
Metil bromida adalah fumigan kontroversial. Hanya haloalkana yang mengandung klorin,
bromin, dan iodin merupakan ancaman terhadap lapisan ozon, tetapi haloalkana volatil
terfluorinasi menurut teori mungkin memiliki aktivitas sebagai gas rumah kaca. Metil iodida, zat
alami, namun, tidak memiliki sifat membuat tipis lapisan ozon dan United States Environmental
Protection Agency telah menetapkan senyawa tersebut sebagai non depleter-lapisan ozon. Untuk
informasi lebih lanjut, lihat halometana.
Haloalkana atau alkil halida adalah senyawa yang memiliki rumus umum "RX" di mana
R adalah gugus alkil atau alkil tersubstitusi dan X adalah halogen (F, Cl, Br, I).
Haloalkana telah dikenal selama berabad-abad. Kloroetana diproduksi secara sintetis
pada abad ke-15. Sintesis sistematis senyawa tersebut dikembangkan pada abad ke-19 setahap
dengan perkembangan kimia organik dan pemahaman tentang struktur alkana. Berbagai metode
telah dikembangkan untuk pembentukan selektif ikatan C-halogen. Terutama metode serbaguna
termasuk adisi halogen pada alkena, hidrohalogenasi alkena, dan konversi alkohol menjadi alkil
halida. Metode ini sangat handal dan mudah diimplementasikan sehingga haloalkana menjadi
dengan murah tersedia untuk digunakan dalam industri kimia karena halida tersebut bisa lebih
digantikan dengan gugus fungsional lainnya.
Sementara sebagian besar haloalkana diproduksi oleh manusia, sumber haloalkana non-
buatan juga terdapat di Bumi, sebagian besar melalui sintesis yang dimediasi enzim oleh bakteri,
jamur, dan terutama makroalga laut (rumput laut). Lebih dari 1,600 bahan organik terhalogenasi
telah diidentifikasi, dengan bromoalkana menjadi haloalkana yang paling umum. Bahan organik
terbrominasi dalam biologi, mulai dari yang secara biologi menghasilkan metil bromida hingga
non-alkana aromatik dan tak jenuh (indola, terpena, asetogenin, dan fenol).[1][2] Alkana
terhalogenasi dalam tanaman darat lebih jarang ditemukan, tetapi ada, seperti misalnya
fluoroasetat diproduksi sebagai racun oleh setidaknya 40 spesies tanaman yang diketahui. Enzim
dehalogenase spesifik pada bakteri yang menghilangkan halogen dari haloalkana, juga diketahui.
Salah satu contohnya adalah kloroetana (CH3CH2Cl). Dalam haloalkana sekunder (2°),
karbon yang membawa atom halogen memiliki dua ikatan C–C. Dalam haloalkana tersier (3°),
karbon yang membawa atom halogen memiliki tiga ikatan C–C. Haloalkana juga dapat
diklasifikasikan sesuai dengan jenis halogen pada golongan 7 yang berhubungan dengan
halogenalkana tertentu. Haloalkana yang mengandung karbon terikat fluor, klorin, bromin, dan
iodin menghasilkan senyawa organofluorin, organoklorin, organobromin dan organoiodin,
masing-masing. Senyawa yang mengandung lebih dari satu jenis halogen juga memungkinkan.
Beberapa kelas haloalkana yang digunakan secara luas diklasifikasikan dengan cara ini
klorofluorokarbon (CFC), hidroklorofluorokarbon (HCFC) dan hidrofluorokarbon (HFC).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari
namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom
hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa
hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain. Sampai saat ini
telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari senyawa
hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli mengolongkan hidrokarbon berdasarkan susunan
atom-atom karbon dalam molekulnya.
Hidrokarbon pada kehidupan sehari-hari sangatlah penting dan memiliki kegunaan
yang tidak dapat digantkan oleh senyawa lain dalam penggunaan sehari-hari dalam
bidang sandang, pangan serta papan. Dalam penggunaannya pun memiliki peran tersendiri dalam
kegunaannya sehari-hari.
B. Saran
Dari pembelajaran materi ini, diharapkan kita bisa mengerti tentang reaksisenyawa
hidrokarbon. Jadi, belajar itu tidak hanya dari satu buku tetapi dari buku lain kita juga bisa,
karena buku adalah ilmu pengetahuan untuk kita. Keraguan bukanlah lawan keyakinan, keraguan
adalah sebuah elemen dari kegagalan. Dan kita tidak harus takut pada kegagalan. tetapi pada
keberhasilan melakukan sesuatu yang tidak berarti.
DAFTAR PUSTAKA
Anshory, Irvan. 2003. Kimia SMU untuk kelas 3. Erlangga. Jakarta