Anda di halaman 1dari 12

SENYAWA TURUNAN ALKANA: SIFAT DAN

GUGUS FUNGSI
Apa sih alkana itu? Alkana adalah molekul organik
yang termasuk senyawa hidrokarbon dengan ikatan
tunggal. Senyawa hidrokarbon sendiri adalah
senyawa kimia yang mengandung unsur hidrogen
(H) dan karbon (C), atau biasa ditulis sebagai
CxHy dengan x adalah jumlah karbon dan y adalah
jumlah hidrogen, sedangkan alkana memiliki
rumus CnH2n+2.
Alkana
memiliki
English: alkanes (general)
Deutsch:
Alkane,beberapa
allgemeine sifat, yaitu:
Darstellung
credit: Wikipedia)
(Photo
Merupakan
hidrokarbon jenuh, dimana jumlah

H sudah maksimal karena tidak ada ikatan rangkap antar C


Reaktifitas dengan senyawa kimia lain relatif kecil, hal ini juga dikarenakan alkana tidak memiliki ikatan
rangkap, karena semakin banyak ikatan rangkap, suatu senyawa kimia akan semakin reaktif
Afinitas kecil
Semakin panjang rantai karbonnya maka titik didih akan semakin tinggi, kecuali isomer dengan banyak
cabang, maka semakin banyak cabangnya, titik didih akan semakin rendah
Semakin panjang rantai karbonnya maka massa jenis akan semakin besar, namun tetap lebih kecil dari
massa jenis air, sehingga bila alkana dan air dicampur, alkana akan berada di fase atas
Pada suhu dan tekanan standar (STP = standard temperature and pressure), alkana dengan rantai C1-C4
memiliki wujud gas, C5-C17 memiliki wujud cair, dan C18 seterusnya memiliki wujud padat
Tidak memiliki konduktivitas, artinya tidak menghasilkan maupun menghantarkan listrik
Umumnya alkana diberi nama sesuai dengan jumlah atom C-nya, dimana secara umum:
CH4: metana
C6H14: heksana
C2H6: etana
C7H16: heptana
C3H8: propana
C8H18: oktana
C4H10: butana
C9H20: nonana
C5H12: pentana
C10H22: dekana

Senyawa turunan alkana adalah senyawa yang dianggap berasal dari alkana yang satu atau lebih atom Hnya diganti dengan gugus fungsi tertentu, dimana gugus fungsi tersebut adalah di bawah ini, dengan R merujuk
pada gugus alkil (CnH2n+1):
1. Alkohol/Alkanol
Gugus fungsi: -OH
Struktur umum: R-OH
Rumus umum: CnH2n+2O
Contoh: metanol (CH3OH) dan etanol (C2H5OH) yang sering digunakan sebagai pelarut untuk reaksireaksi kimia
2. Eter/Alkoksialkana
Gugus fungsi: -OStruktur umum: R-O-R (-OR disebut juga gugus alkoksi)
Rumus umum: CnH2n+2O
Contoh: dimetil eter (CH3-O-CH3/C2H6O) atau sering disebut DME, banyak digunakan untuk
pendingin/refrigerant
3. Aldehid/Alkanal
Gugus fungsi: -CHO
Struktur umum: R-CHO
Rumus umum: CnH2nO
Contoh: metanal (CHOH) atau sering disebut formalin/formaldehid, suatu senyawa yang digunakan
sebagai bahan pengawet mayat
4. Keton/Alkanon
Gugus fungsi: -C=O-

Struktur umum: R-C=O-R


Rumus umum: CnH2nO
Contoh: propanon (C3H6O) atau sering disebut aseton, digunakan untuk pembersih cat kuku
5. Asam Karboksilat/Asam Alkanoat
Gugus fungsi: -COOH
Struktur umum: R-COOH
Rumus umum: CnH2nO2
Contoh: Asam asetat (CH3COOH) atau sering disebut asam cuka, dapat digunakan untuk pengawet
makanan, penambah rasa makanan, dan sebagai salah satu bahan pembuatan nata de coco
6. Ester/Alkil Alkanoat
Gugus fungsi: -COOStruktur umum: R-COO-R
Rumus umum: CnH2nO2
Contoh: metil salisilat (C8H8O3), banyak digunakan untuk campuran bahan koyo
7. Alkil Halida/Haloalkana
Gugus fungsi: -X
Struktur umum: R-X
Rumus umum: CnH2n+1X
Contoh: triklorometana (CHCl3) atau sering disebut kloroform, digunakan sebagai obat bius

Senyawa Benzena dan Turunannya : Struktur, Tata Nama, Sifat, Kegunaan


Senyawa Benzena dan Turunannya : Struktur, Tata Nama, Sifat, Kegunaan - Pada materi sebelumnya,
Anda telah mempelajari kelompok hidrokarbon turunan alkana. Selain kelompok senyawa tersebut, terdapat
kelompok senyawa hidrokarbon lainnya yang sering kita jumpai. Anda tentunya tidak asing dengan zat kimia
yang bernama parasetamol dan aspirin. Kedua senyawa tersebut sering digunakan sebagai obat sakit kepala.
Tahukah Anda, apa perbedaan antara parasetamol dan aspirin? Parasetamol dan aspirin berbeda dalam hal rumus
dan struktur kimianya. Perbedaan struktur kimia ini dapat memengaruhi sifat senyawa tersebut sehingga memiliki
efek medis yang khas. Parasetamol memiliki nama kimia para-asetilamino fenol dengan rumus kimia C8H9NO2
sedangkan nama kimia aspirin adalah asam orto-asetiloksi benzoat dengan rumus kimia C8H9O Dari rumus kimia
tersebut, dapatkah Anda menuliskan rumus strukturnya? Untuk dapat menuliskan rumus struktur parasetamol dan
aspirin, Anda harus memahami terlebih dahulu pengertian senyawa benzena dan turunannya. Pelajarilah bab ini
dengan baik agar Anda memahaminya.
A. Rumus Struktur Benzena
Benzena kali pertama ditemukan oleh Michael Faraday pada 1825. Faraday berhasil mengisolasi
benzena dari gas dan memberinya nama hidrogen bikarburet (bicarburet of hydrogen). Pada 1833,
ilmuwan Jerman, Eilhard Mitscherlich berhasil membuat benzena melalui distilasi asam benzoat dan
kapur.
panas
C6H5CO2H(aq)
asam benzoat

CaO(s) C6H6(aq) + CaCO3(s)


kalisum oksida

benzena

kalsium karbonat

Mitscherlich memberi nama senyawa tersebut dengan sebutan benzin. Pada


1845, ilmuwan Inggris, Charles Mansfield yang bekerja sama dengan
August Wilhelm von Hofmann, mengisolasi benzena dari tar batubara.
Empat tahun kemudian, Mansfield memulai produksi benzena dari tar
batubara dalam skala industri. Berdasarkan hasil penelitian, benzena
memiliki rumus kimia C6H6.
Rumus kimia ini memberikan misteri mengenai struktur yang tepat untuk benzena selama beberapa waktu setelah
benzena ditemukan. Hal tersebut dikarenakan rumus kimia C6H6 tidak sesuai dengan kesepakatan ilmuwan

bahwa atom C dapat mengikat 4 atom dan atom H mengikat 1 atom. Masalah ini akhirnya sedikit terpecahkan
setelah menunggu selama 40 tahun. Ilmuwan Jerman, Friedrich August Kekule mengusulkan agar struktur
benzena berupa cincin heksagonal. Perhatikanlah gambar berikut.
Struktur benzena yang diusulkan Kekule tidak mengandung ikatan rangkap karena benzena
tidak bereaksi seperti halnya senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap. Namun,
struktur benzena ini menimbulkan masalah karena atom C tidak taat asas. Berdasarkan
kesepakatan, 1 atom C seharusnya mengikat 4 atom, sedangkan pada struktur yang
diusulkan Kekule atom C hanya mengikat 3 atom.
Legenda Kimia
Friedrich Kekule
Friedrich Kekule (18291896) berhasil mengungkapkan bagaimana enam atom karbon
pada molekul benzena berikatan dengan atom hidrogen. Dia menemukan
pemecahannya ketika sedang tidur. Dia bermimpi tentang barisan atom-atom karbon
dan hidrogen membentuk cincin, seperti seekor ular yang menelan ekornya sendiri.
Pada 1872, Kekule mengusulkan perubahan struktur benzena. Menurut Kekule,
benzena mengandung tiga ikatan tunggal dan tiga ikatan rangkap yang posisinya
berselang-seling.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa setiap atom C pada cincin


benzena memiliki sifat yang sama. Hal ini ditentukan setelah para ilmuwan
mengetahui bahwa semua ikatan antaratom C memiliki panjang yang sama,
yakni 140 pm (pikometer). Oleh karena semua atom C memiliki fungsi yang
sama, ikatan rangkap senantiasa berubah-ubah. Bagaimanakah cara
menggambarkan sifat benzena tersebut? Perhatikanlah gambar berikut.

Tanda menyatakan bahwa senyawa benzena mengalami resonansi.


B. Reaksi Substitusi dan Tata Nama Senyawa Turunan Benzena
Senyawa yang memiliki ikatan rangkap biasanya lebih mudah mengalami reaksi adisi. Misalnya, senyawa
hidrokarbon kelompok alkena. Akan tetapi, hal tersebut tidak berlaku untuk benzena. Meskipun benzena
memiliki ikatan rangkap, benzena lebih mudah mengalami reaksi substitusi.
1. Reaksi Halogenasi
Pada reaksi halogenasi, atom H digantikan oleh atom halogen, seperti Br, Cl, dan I. Pereaksi yang
digunakan adalah gas Br2, Cl2, dan I2 dengan katalisator besi(III) halida.
Nama senyawa yang terbentuk bergantung pada atom halogen yang mensubstitusi atom H. Perhatikanlah tabel
berikut.
Tabel 1. Nama Senyawa Hasil Reaksi Halogenasi
Ato
m
Hal
ogen
Br

Ru
mu
s
Ki
mia
C6
H5
Br

Nama
Bromobe
nzena

Cl
I

C6
H5
Cl
C6
H5l

Kloroben
zena
Iodobenz
ena

2. Reaksi Nitrasi
Pada reaksi nitrasi, atom H digantikan oleh gugus nitro (NO2). Pereaksi yang digunakan adalah asam
nitrat pekat (HNO3) dengan katalisator asam sulfat pekat (H2SO4).

Senyawa yang terbentuk memiliki nama nitrobenzena.


3. Reaksi Sulfonasi
Pada reaksi sulfonasi, atom H digantikan oleh gugus sulfonat (SO3H). Pereaksi yang digunakan adalah
asam sulfat berasap (H2SO4 + SO3) pada suhu 40 C.

Senyawa yang terbentuk memiliki nama asam benzena sulfonat.


4. Reaksi Alkilasi
Pada reaksi alkilasi, atom H digantikan oleh gugus alkil (CnH2n+1). Pereaksi yang digunakan adalah alkil
halida dengan katalisator aluminium klorida (AlCl3).

Nama senyawa yang terbentuk bergantung pada gugus alkil yang mensubstitusi atom H. Berikut contoh
penamaan alkil benzena.
Tabel 2. Nama Senyawa Hasil Reaksi Alkilasi
Atom
Halida

Rumus
Kimia

CH3Cl
CH3C
H2Cl
CH3C
H2CH2
Cl

C6H5CH3
C6H5CH2
CH3
C6H5CH2
CH2CH3

Nama
Metilb
enzen
a
Etilbe
nzena
Propil
benze
na

5. Reaksi Asilasi
Pada reaksi asilasi, atom H digantikan oleh gugus asil (CH3C=O). Pereaksi yang digunakan adalah halida
asam, seperti CH3COCl (asetil klorida) dan CH3CH2C=OCl (propanoil klorida) dengan katalisator aluminium
klorida (AlCl3).

Nama senyawa yang terbentuk bergantung pada gugus asil yang mensubstitusi atom H.
Tabel 3. Nama Senyawa Hasil Reaksi Asilasi
Gug
us
Asil
CH3
COC
l
CH3
CH2
Cl

Rumus
Kimia

Nam
a

C6H5COC
H3

Aseto
fenon
Fenil
etil
keton

C6H5COC
H2CH3

Senyawa turunan benzena yang dihasilkan dari reaksi monosubstitusi dapat mengalami substitusi kedua.
Bagaimanakah struktur dan tata nama senyawa turunan benzena yang mengalami substitusi kedua? Selidikilah
pada kegiatan berikut.
C. Sifat, Kegunaan, serta Dampak Senyawa Benzena dan Turunannya
Sifat yang dimiliki senyawa turunan benzena sangat beragam bergantung pada jenis substituennya. Sifatsifat khas ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal. Senyawa benzena dan turunannya banyak digunakan di
bidang kesehatan, industri, pertanian, dan sebagai bahan peledak. Beberapa pabrik di Indonesia, yaitu Bekasi dan
Surabaya telah memproduksi bahan kimia turunan benzena seperti alkil benzena sulfonat yang digunakan sebagai
bahan baku pembuatan detergen. Berikut ini beberapa senyawa benzena dan turunannya.
1. Benzena
Benzena merupakan zat kimia yang tidak berwarna, mudah terbakar, dan berwujud cair. Benzena
digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan plastik dan bahan kimia lainnya, seperti detergen dan bahan
bakar kendaraan. Namun, benzena juga diketahui dapat menyebabkan kanker sel darah putih (leukimia) bagi
manusia. Jika mengisap benzena dengan kadar yang cukup tinggi, dapat menyebabkan kematian.
Meminum atau memakan makanan yang mengandung benzena dalam jumlah cukup tinggi dapat
menyebabkan berbagai masalah, mulai dari muntah-muntah, iritasi lambung, kepala pusing, hingga kematian.
2. Aspirin
Aspirin atau asam asetilsalisilat memiliki sifat analgesik, antipiretik, antiradang, dan antikoagulan. Karena
sifat-sifat itulah aspirin biasanya digunakan sebagai obat sakit gigi dan obat pusing. Senyawa ini memiliki titik
didih 140 C dan titik leleh 136 C.
Mengonsumsi aspirin secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada
kesehatan. Di antaranya gangguan pencernaan pada lambung, seperti sakit maag dan
pendarahan lambung.

3. Anilina
Anilina memiliki rumus kimia C6H5NH2 dan biasa dikenal dengan nama fenilamina atau aminobenzena.
Senyawa turunan benzena ini mengandung gugus amina. Berikut struktur molekul anilina.
Anilina memiliki wujud cair pada suhu kamar dan tidak berwarna (colorless). Titik
didihnya 184 C, sedangkan titik lelehnya 6 C. Senyawa anilina mudah menguap dan
menimbulkan bau tak sedap, seperti ikan yang membusuk. Dilihat dari sifat kimianya,
anilina tergolong basa lemah. Anilina dapat bereaksi dengan asam kuat menghasilkan
garam yang mengandung ion anilinium (C6H5NH3+).

Selain itu, anilin juga mudah bereaksi dengan asil halida (misalnya asetil klorida, CH3COCl membentuk
suatu amida. Amida yang terbentuk dari anilin disebut anilida. Misalnya, senyawa dengan rumus kimia CH3CO
NHC6H5 diberi nama asetanilida.
Anilina banyak digunakan sebagai zat warna. Bukan hanya itu, anilina juga digunakan sebagai bahan
baku pembuatan berbagai obat, seperti antipirina dan antifebrin. Di balik kegunaannya, penggunaan anilina
secara berlebihan dapat mengakibatkan mual, muntah-muntah, pusing, dan sakit kepala. Beberapa penelitian
menyebutkan bahwa penggunaan anilina dapat menyebabkan insomnia.
4. Klorobenzena
Klorobenzena adalah senyawa turunan benzena dengan rumus kimia C6H5Cl Senyawa ini memiliki warna
bening (colorless) dan mudah terbakar. Klorobenzena dapat diperoleh dengan cara mereaksikan fenol dan fosfor
pentaklorida. Klorobenzena tidak larut di dalam air serta memiliki titik leleh 45 C dan titik didih 131 C.
Berikut struktur molekul klorobenzena.
Klorobenzena banyak digunakan dalam pembuatan pestisida, seperti DDT yang
penggunaannya telah dilarang di seluruh dunia. Senyawa ini juga digunakan dalam
pembuatan fenol. Saat ini, klorobenzena digunakan sebagai produk antara pada pembuatan
nitroklorobenzena dan difeniloksida. Nitroklorobenzena dan difeniloksida merupakan
bahan baku pembuatan herbisida, zat pewarna, dan karet. Klorobenzena juga digunakan
sebagai pelarut dalam kimia organik, di antaranya pelarut untuk cat.
5. Asam Benzoat
Asam benzoat adalah senyawa turunan benzena dengan rumus kimia C6H6CO2 Asam benzoat memiliki
sifat fisis di antaranya titik leleh 122 C (252 F) dan titik didih 249 C (480 F). Penggunaan utama dari asam
benzoat adalah sebagai pengawet makanan. Berikut struktur molekul asam benzoat.

6. Nitrobenzena
Nitrobenzena memiliki rumus kimia C6H5NO2 Turunan benzena ini dikenal juga dengan nama
nitrobenzol atau minyak mirbane. Nitrobenzena memiliki aroma almond, namun bersifat racun. Perhatikanlah
struktur molekul nitrobenzena berikut.
Kelarutan nitrobenzena dalam air sekitar 0,19 g/100 mL pada 20 C, titik lelehnya 5,85
C, sedangkan titik didihnya 210,9 C. Nitrobenzena dapat digunakan sebagai pelarut
dan bahan baku pembuatan anilina serta digunakan juga dalam produk semir dan
senyawa insulator.
7. Parasetamol
Parasetamol atau asetaminofen merupakan zat analgesik dan antipiretik yang paling populer. Parasetamol
sering digunakan untuk mengobati pusing dan sakit kepala. Berikut ini struktur molekul
parasetamol.
Sifat dari parasetamol antara lain titik leleh 169 C, kelarutan dalam air 1,4 g/100 mL (20 C),
serta larut di dalam etanol. Tahukah Anda, dari manakah asal kata asetaminofen dan
parasetamol? Kedua nama tersebut berasal dari nama kimia kedua senyawa, yaitu N-acetylpara-aminophenol dan para-acetyl-amino-phenol. Terlalu banyak mengonsumsi parasetamol
dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
8. Fenol
Fenol dikenal juga dengan nama asam karbolat. Turunan benzena ini merupakan padatan kristalin yang
tidak berwarna. Rumus kimianya adalah C6H5OH Dari nama dan rumus kimianya, dapat diduga bahwa senyawa
fenol mengandung gugus hidroksil (OH) yang terikat pada cincin benzena. Sifat-sifat fenol di antaranya,

kelarutannya di dalam air 9,8 g/100 mL, titik leleh 40,5 C, dan titik didih 181,7 C. Perhatikanlah struktur
molekul fenol berikut.
Fenol memiliki sifat antiseptik sehingga digunakan di dalam bidang pembedahan untuk
mensterilkan alat-alat. Fenol juga banyak digunakan dalam pembuatan obat, resin
sintetik, dan polimer. Fenol dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
9. Asam Salisilat
Asam salisilat merupakan turunan benzena yang tergolong asam karboksilat sehingga asam salisilat
memiliki gugus karboksil (COOH). Adanya gugus ini menyebabkan asam salisilat dapat bereaksi dengan
alkohol membentuk ester. Misalnya, reaksi asam salisilat dengan metanol akan menghasilkan metil salisilat.
Asam salisilat bersifat racun jika digunakan dalam jumlah besar, tetapi dalam jumlah sedikit asam salisilat
digunakan sebagai pengawet makanan dan antiseptik pada pasta gigi. Perhatikan struktur molekul asam salisilat
berikut.

10. TNT (Trinitrotoluene)


TNT (Trinitrotoluene) merupakan senyawa turunan benzena yang bersifat mudah meledak. Senyawa TNT
diperoleh melalui reaksi nitrasi toluena. TNT digunakan sebagai bahan peledak untuk kepentingan militer dan
pertambangan.
Senyawa TNT (Trinitrotoluene) dibuat dengan cara mereaksikan toluena dan asam nitrat pekat, serta
dibantu katalis asam sulfat pekat. Berikut reaksi pembentukan TNT.
Studi dan pengembangan senyawa benzena dan turunannya dapat
berakibat positif dan negatif. Contohnya, TNT sering disalahgunakan
sebagai bahan peledak sehingga merugikan umat manusia dan
lingkungan. Bagaimanakah menurut Anda pemanfaatan TNT ini
sehingga dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia dan lingkungan?

MAKROMOLEKUL ( POLIMER )
1. Definisi Polimer
Kata polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu poly dan meros. Poly berarti banyak danmeros berarti unit
aatu bagian. Jadi polimer adalah makromolekul (molekul raksasa) yang tersusun dari monomer yang merupakan
molekul yang kecil dan sederhana.
2. Penggolongan Polimer
a) Berdasarkan Asalnya
No.

Polimer

Monomer

Polimerisasi

Terdapat pada

1.

Amilum

Glukosa

Kondensasi

Biji-bijian,akar umbi

2.

Selulosa

Glukosa

Kondensasi

Sayur, kayu, kapas

3.

Protein

Asam amino

Kondensasi

Susu,daging,telur,
wol, sutera

4.

Asam nukleat

Nukleotida

Kondensasi

Molekul DNA, RNA

5.

Karet alam

Isoprene

Adisi

Getah karet alam

1) Polimer alam
adalah polimer yang terbentuk secara alami di dalam tubuh makhluk hidup.
Tabel beberapa contoh polimer alam

2) Polimer semi sintetis


adalah polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia.
Contoh : selulosa nitrat yangsering dipasarkan dengan nama celluloid dan guncotton.
3) Polimer sintetis
adalah polimer yang tidak terdapat di alam, tetapi disintesis dari monomer-monomernya dalam reaktor.
Tabel beberapa contoh polimer sintetis
No.

Polimer

Monomer

Polimerisasi

Terdapat pada

1.

Polietena

Etena

Adisi

Kantung,kabel plastik

2.

Polipropena

Propena

Adisi

Tali,karung,botol plastik

3.

PVC

Vinil klorida

Adisi

Pipa pralon,pelapis lantai, kabel


listrik

4.

Polivinil
alkohol

Vinil alkohol

Adisi

Bak air

5.

Teflon

Tetrafluoro etena

Adisi

Wajan,panci anti lengket

6.

Dakron

Metal tereftalat dan


etilen glikol

Kondensasi

Pita rekam magnetik,


kain,tekstil,wol sintetis

7.

Nilon

Asam adipat dan


heksametilen diamin

Kondensasi

Tekstil

8.

Polibutadiena

Butadiena

Adisi

Ban motor, mobil

b) Berdasarkan Jenis Monomernya


1) Homopolimer
adalah polimer yang tersusun dari monomer-monomer yang sama atau sejenis.
Contoh : PVC, protein, karet alam, polivinil asetat (PVA), polistirena, amilum, selulosa, dan teflon.
2) Kopolimer
adalah polimer yang tersusun dari monomer-monomer yang berlainan jenis. Berdasarkan susunan
monomernya, terdapat empat jenis kopolimer sebagai berikut.
a) Kopolimer bergantian
b) Kopolimer blok
c) Kopolimer bercabang
d) Kopolimer tidak beraturan
c) Berdasarkan Sifat terhadap Pemanasan atau Sifat Kekenyalannya
1) Termoplastik
adalah polimer yang bersifat kenyal atau liat jika dipanaskan dan dapat dibentuk menurut pola yang
diinginkan. Setelah dingin, polimer menjadi keras dan kehilangan sifat kekenyalannya. Contoh :
polietilena, PVC, seluloid, polistirena, polipropilena, asetal, vinil, nilon dan Perspex.
2) Termosetting
adalah polimer yang bersifat kenyal saat dipanaskan, tetapi setelah dingin tidak dapat dilunakkan
kembali. Jika pecah, polimer tersebut tidak dapat disambungkan kembali dengan pemanasan. Contoh :
bakelit, uretana, epoksi, polyester, dan formika.
d) Berdasarkan Bentuk Susunan Rantainya
1) Polimer linear
adalah polimer yang tersusun dengan unit ulang berikatan satu sama lainnya :membentuk rantai
polimer yang panjang.
Gambar :
2) Polimer bercabang
adalah polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang membentuk cabang pada rantai utama.
Gambar :
3) Polimer berikatan silang (Cross-linking)

e)

adalah polimer yang terbentuk karena beberapa rantai polimer saling berikataan satu sama lain pada
rantai utamanya. Sambungan silang dapat terjadi ke berbagai arah sehingga terbentuk sambung silang
tiga dimensi yang disebut polimer jaringan.
Gambar :
Berdasarkan Apilkasinya
1) Polimer komersial
adalah polimer yang disintesis dengan harga murah dan diproduksi secara besar-besaran.
Contoh : polietilena, polipropilena, pilivinil klorida dan polistirena.
2) Polimer teknik
adalah polimer yang mempunyai sifat unggul tetapi harganya mahal.
Contoh : poliamida, polikarbonat, asetal, dan polyester.
3) Polimer dengan tujuan khusus
adalah polimer yang mempunyai sifat spesifik yang unggul dan dibuat untuk keperluan khusus.
Contoh : alat-alat kesehatan seperti thermometer atau timbangan.
3. Sifat-sifat Polimer
Beberapa faktor yang mempengaruhi sifat fisik polimer sebagai berikut.
a) Panjang rata-rata rantai polimer
Kekuatan dan titik leleh naik dengan bertambah panjangnya rantai polimer.
b) Gaya antarmolekul
Jika gaya antar molekul pada rantai polimer besar maka polimer akan menjadi kuat dan sukar meleleh.
c) Percabangan
Rantai polimer yang bercabang banyak memiliki daya tegang rendah dan mudah meleleh.
d) Ikatan silang antar rantai polimer
Ikatan silang antar rantai polimer menyebabkan terjadinya jaringan yang kaku dan membentuk bahan
yang keras. Jika ikatan silang semakin banyak maka polimer semakin kaku dan mudah patah.
e) Sifat kristalinitas rantai polimer
Polimer berstruktur tidak teratur memil;iki kristanilitas rendah dan bersifat amorf (tidak keras).
Sedangkan polimer dengan struktur teratur mempunyai kristanilita tinggi sehingga lebih kuat dan lebih
tahan terhadap bahaan-bahan kimia dan enzim.
4. Reaksi-reaksi Polimer
Reaksi polimerisasi yaitu reaksi penggabungan sejumlah monomer menjadi polimer. Polimerisasi
dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
a) Polimerisasi adisi
adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan rangkap menjadi ikatan
tunggal.
Polimerisasi adisi dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
1)
Polimerisasi adisi alami
Polimerisasi adisi alami misalnya pembentukan karet alam atau poliisoprena. Monomernya berupa
isoprene atau senyawa 2-metil-1,3-butadiena.
2)
Polimerisasi adisi sintesis
Contoh : pembentukan PVC, polipropena, Teflon, polifenil etena atau polistirena, dan polietilena.
b) Polimerisasi kondensasi
yaitu reaksi yang terjadi jika dua atau lebih monomer sejenis atau berbeda jenis bergabung membentuk
molekul besar sambil melepaskan molekul-molekul kecil seperti H2O, NH3, dan HCl.
Polimerisasi kondensasi dibagi menjadi dua sebagai berikut.
1)
Polimerisasi kondensasi alami
Contoh : pembentukan selulosa, amilum dan protein.
2)
Polimerisasi kondensasi sintesis
Contoh : pembentukan nilon, tetoron, bakelit, dan urea-metanal.
5. Kegunaan Polimer

No.

Polimer

Monomer

Sifat

Kegunaan

1.

Polietena

Etena

Lentur

Botol semprot, tas plastik, kabel,


ember, tempat sampah dan film
plastik (pembungkus makanan)

2.

Polipropilena

Propena

Keras dan titik leleh


tinggi

Karpet, tali, wadah plastik, dan


mainan anak-anak

3.

Polivinil klorida

Vinil klorida

Kaku dan keras

Pipa air dan pipa kabel listrik


(paralon)

4.

PolistirenaPolife
nil etena

Fenil etena

Tahan terhadap
tekanan tinggi

Plastik pada kendaraan dan


pesawat terbang, genting,
cangkir, mangkuk, dan mainan

5.

Poliamida (nilon)

Asam adipat
dan
heksametilen
diamina

Kuat (tidak cepat


rusak) dan halus

Pakaian, peralatan camping,


laboratorium, rumah tangga,
dapur, parasut, layar perahu

6.

PolitetrafluoroEt
ena (PTFE)Atau
Teflon

Tetrafluoro
etena

Keras, kaku, tahan


panas dan bahan
kimia

Pelapis anti lengket dan wajan


anti lengket

7.

Bakelit

FormaldehidDa
n fenol

Termoset

Peralatan listrik (saklar),


perlengkapan radio, telepon,
kamera, piring, dan gelas

Dampak Negatif Penggunaan Polimer dan Penganggulanginya


Disamping memiliki manfaat yang sangat besar dalam semua bidang kehidupan, polimer juga
mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Polimer yang dibuang ke lingkungan
sulit diuraikan olek mikroorganisme tanah. Hal ini menyebabkan pencemaran lingkungan. Sementara
itu, gugus atom pada polimer yang terlarut di dalam makanan lalu masuk ke dalam tubuh akan
menyebabkan kanker (karsinogenik). Dampak negatif tersebut dapat ditanggulangi jika kita
mengurangi pemakaian polimer plastik, tidak membuang sampah di sembarang tempat, memilih alatalat yang lebih mudah diuraikan dan mengumpulkan sampah plastik untuk didaur ulang. Daur ulang
plastik melalui proses pirolisis. Pirolisis adalah proses pemecahan senyawa menjadi satu atau lebih
senyawa hasil dengan bantuan panas dalam reaktor.

LEMAK
A.pengertian lemak
lemak (lipid) adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air.namun lemak dapat larut
dalam pelarut organik seperti kloroform,eter dan benzen.
B.struktur kimia lemak
unsur penyusun lemak antara lain adalah karbon(c),hidrogenn(h),oksigen(o) dan kadang-kadang
fosforus(p) serta nitrogen(n).
molekul lemak terdiri dari empat bagian,yaitu satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak.asam
lemak terdiri dari rantai hidrokarbon(ch) dan gugus karboksil(-cooh).molekul gliserol memiliki tiga gugus
hidroksil(-oh) dan tiap gugus hidroksil berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak.
C.pembagian lemak
`
Berdasarkan komposisi kimianya lemak terbagi atas tiga,yaitu:
1.lemak sederhana
Lemak sederhana tersusun oleh trigliserida, yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam
lemak.contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin(wax) malam atau plastisin(lemak sederhana yang padat pada
suhu kamar),dan minyak(lemak sederhana yang cair pada suhu kamar).
2.lemak campuran
Lemak campuran merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak.contoh lemak
campuran adalah lipoprotein(gabungan antara lipid dan dengan protein),fosfolipid(gabungan antara lipid dan
fosfat),serta fosfatidilkolin(yang merupakan gabungan antara lipid,fosfat dan kolin).

3.lemak asli(derivat lemak)


Deriwat lemak merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid.misalnya kolesterol dan
asam lemak.berdasarkan ikatan kimianya asam lemak dibedakan menjadi 2,yaitu:
Asam lemak jenuh,bersifat non-esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan pada umumnya berwujud
padat pada suhu kamar.asam lemak jenuh berasal dari lemak hewani,misalnya mentega.
Asam lemak tidak jenuh, bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umunya berwujud
cair pada suhu kamar.asam lema tidak jenuh berasal dari lemak nabati,misalnyya minyak goreng.
D. Sumber lemak
Berdasarkan asalnya,sumber lemak dapat dibedakan menjadi 2,yaitu
Lemak yang berasal daari tumbuhan(disebut lemak nabati).beberapa bahan yang mengandung lemak
nabati adalah kelapa,kemiri,zaitun,kacang tanah,mentega,kedelai,dll.
Lemak yang berasal dari hewan(disebut lemak hewani).beberapa bahan yang mengandung lemak
hewani adalah daging,keju,susu,ikan segar,telur,dll.
E.fungsi lemak
Banyaknya lemak yang dibutuhkan oleh tubuh manusia umumnya berbeda-beda tetapi umumnya berkisar
antara 0,5-1gram lemak per 1kg berat badan per hari.orang yang tinggal di daerah bersuhu dingin dan orang yang
bekerja berat membutuhkan lemak lebih banyak.di dalam tubuh kita,lemak memppunyai beberapa fungsi
penting,diantaranya adalah:
Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah
Sebagai pelarut vitamin a,d,e dan k
Sebagai pelindung alat-alat tubuh vital(antara lain jantung dan lambung),yaitu sebagai bantalan lemak
Sebagai penghasil energi tertingggi
Penahan rasa lapar,karena adanya lemak akan memperlambat pencernaan.bila pencernaan terlalu cepat
maka akan cepat pula timbulnya rasa lapar.
Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel
Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin(khususnya untuk sterol)
Sebagai salah satu bahan penyusun empedu,asam kholat (di dalam hati),dan hormon seks(khususnya
untuk kolesterol.pembawa zat-zat makan esensial
F.proses pencernaan lemak dalam tubuh
Pencernaan lemak tidak terjadi di mulut dan lambung karena di tempat tersebut tidak terdapat enzim
lipase yang dapat menghidrolisis atau memecah lemak.pencernaan lemak terjadi di dalam usus,karena usus
mengandung lipase.
Lemak keluar daari lambung masuk ke dalam usus sehingga merangsang hormon kolesistokinin.hormon
kolesistokinin menyebabkan kantung empedu berkontraksi sehingga mengeluarkan cairan empedu ke dalam
duodenum(usus dua belaas jari).empedu mengandung garam empedu yang memegang peranan penting dalam
mengemulsikan lemak.emulsi lemak merupakan pemecahan lemak yang berukuran besar menjadai butiran lemak
yang berukuran lebih kecil.ukuran lemak yang lebih kecil (trigliserida) yang teremulsi akan memudahkan
hidrolisis lemak oleh lipase yang dihasilkan dari penkreas.lipase pankreas akan menghidrolisis lemak teremulsi
menjadi campuran asam lemak dan monoligserida (gliserida tunggal).pengeluaran cairan penkreas dirancang oleh
hormon sekretin yang berperan dalam meningkatkan jumlah elektrolit (senyawa penghantar listrik) dan cairan
pankreas,serta pankreoenzim yang berperan untuk merangsang pengeluaran enzim-enzim dalam cairan pankreas.

TUGAS KIMIA

SMA N 5 CILEGON
PROGRAM IPA

Nama : Baidowi
Kelas : XII SCIENCE 3
2015/2016

Anda mungkin juga menyukai