Oleh :
BAIDOWI 432186050419002
FA’LAN ANAMI 432186050419004
MAS ARDIANSYAH 432186050419006
RANDI RUSTANDI 432186050419012
Dosen :
A. DEFINISI
Pirolisis adalah proses dekomposisi suatu bahan pada suhu tinggi tanpa
adanya oksigen atau dengan oksigen terbatas. Proses dekomposisi disebut
juga sebagai devolatilisasi, yang merupakan jenis reaksi kimia yang memecah
senyawa menjadi komponen yang lebih sederhana. Produk yang dihasilkan
dari pirolisis tergantung panas yang berlangsung dalam reaktor:
B. PENERAPAN IDNUSTRI
• Pirolisis Ban
Adalah rangka ban yang keras dan cukup kuat dalam menahan
udara yang bertekanan tinggi. Carcass ban memiliki komponen-
komponen diantaranya ply (layer) dari tire cord (lembaran anyaman
paralel dari bahan yang kuat) yang kemudian direkatkan menjadi karet.
Cord pada ban yang besar dibuat dari nylon atau baja, sedangkan cord
pada ban kecil terbuat dari polyester atau nylon.
❖ Tread ban
❖ Sidewall ban
❖ Breaker ban
Adalah lapisan yang letaknya ada diantara carcass ban dengan tread
ban yang berfungsi untuk memperkuat daya rekat antara carcasss ban
dan tread ban.
❖ Belt ban
Adalah tipe breaker yang dipakai pada ban radial-ply. Belt ban
diletakkan seperti sarung mengelilingi ban antara carcass dan karet tread
yang fungsinya untuk menahan carcass dengan kuat.
❖ Bead ban
Berfungsi untuk mencegah robeknya ban dari rim karena gaya yang
bekerja, sisi bebas atau bagian samping dari ply dikelilingi kawat baja
atau kawat bead.
✓ Proses Pretreatment
1. Tahap penghilang kawat
✓ Proses Produksi
Proses produksi dilakukan dengan memasukkan potongan ban
ke mesin pirolisis. Proses pirolisis ini mampu mengekstrak kandungan
energi dalam ban bekas secara efektif dan efisien.
• Pirolisis Plastik
1. Termoplastik yaitu jenis plastik yang dapat didaur ulang atau dicetak
kembali dengan proses pemanasan ulang. Jenis ini mempunyai sifat
tidak tahan panas sehingga jika dipanaskan akan menjadi lunak dan
jika didinginkan akan mengeras.
2. Termoseting yaitu jenis plastik yang mempunyai sifat tahan terhadap
panas. Sehingga jika dipanaskan maka tidak dapat meleleh dan
dibentuk ulang kembali.
• Pengolahan Plastik
1. Proses pirolisis
Pirolisis untuk pengolahan limbah plastik yaitu teknik pembakaran
limbah plastik tanpa oksigen dan dilakukan pada suhu tinggi yaitu 800
derajat celcius sampai dengan 1000 derajat celcius. Jika dibakar dengan
suhu yang rendah maka limbah plastik akan menghasilkan senyawa
yang berbahaya yang bersifat karsinogen. Sehingga suhu sangat
diperhatikan dalam proses pirolisis plastik. Proses pirolisis dilakukan
melalui beberapa tahapan proses diantaranya:
1. Proses Hydrotreating/Hydrocracking
2. Proses Hidroisomerisasi
Black carbon adalah serbuk yang terdiri dari atom karbon atau
arang halus yang diproduksi dari pembakaran parsial atau pirolisis
terkontrol. Black carbon berasal dari bahan bakar hidrokarbon seperti
minyak dan gas. Pirolisis black carbon berfungsi untuk
menghilangkan kandungan minyak dengan menekan suhu sekitar 700
derajat celcius dengan waktu tertentu. Black carbon diproses menjadi
black carbon aktif menggunakan proses pirolisis seperti bagan di
bawah ini. Black carbon yang telah aktif dapat menjadi bahan baku
pembuatan tinta printer, toner mesin fotokopi, bahan plastik, kertas,
bahan bangunan, dan bahan produksi lainnya.
2. GASIFIKASI
A. DEFINISI
Gasifikasi adalah suatu proses perubahan bahan bakar padat secara
termokimia menjadi gas, di mana udara yang diperlukan lebih rendah dari
udara yang digunakan untuk proses pembakaran.
❖ Tungku konvensional
❖ Tinjauan Teknologi
• Tungku ini merupakan hasil modifikasi dari tungku standar yang biasa
digunakan. Modifikasi berupa adanya ruang pirolisis untuk
menyempurnakan pembakaran, sistem pengarah panas, dan bahan isolasi
untuk mencegah penyerapan panas oleh badan tungku sehingga panas
terserap ke dalam kantong pengering.
3. COUMBUSTION
A. DEFINISI
1. Direct Co-combustion
Pada konfigurasi ini, biomassa (sebagai bahan bakar sekunder)
dimasukkan bersamaan dengan batubara (sebagai bahan bakar primer)
ke dalam boiler yang sama.
Direct co-combustion lebih umum digunakan karena paling murah.
Direct co-combustion sendiri, ada dua pendekatan yang dapat dilakukan.
Yang pertama adalah pencampuran dan perlakuan awal terhadap
biomassa dan batubaradilakukan bersamaan sebelum diumpankan ke
pembakar. Yang kedua, perlakuanawal biomassa dan batubara dilakukan
secara terpisah, kemudian barudiumpankan ke pembakar.
2. Indirect Co-combustion
❖ Jenis Can
Jenis can terdiri dari ruang bakar yang tersusun secara individu
berbentuk tabung-tabung (cans), dipasang melingkar sekeliling poros
engine yang masing-masing menerima udara melalui shroud berbentuk
silindris yang ada pada masing-masing can. Salah satu kerugian
pemakaian ruang bakar jenis can adalah pemakaian ruang yang relatif
lebih besar dalam bentuk diameter engine yang lebih besar.
Keuntungannya antara lain mudah dalam pemeliharaan, karena mudah
dilepas secara individu untuk kepentingan pemeriksaan. Disamping itu
pattern semburan campuran bahan bakar dan fuel mudah diatur
dibanding dengan jenis annular.
❖ Jenis Annular
❖ Jenis Can-Annular
❖ Turbin
❖ Exhaust Nozzle
Ada dua jenis nosel, yaitu nosel konvergen dan nosel konvergen-
divergen (C-D nozzle). Biasanya untuk nosel konvergen mempunyai
luasan nosel yang tetap, sedangkan untuk C-D nozlle mempunyai
luasan nosel yang variable. Luasan nosel merupakan bagian yang
kritis karena dapat mempengaruhi back pressure pada turbin dan
dalam hal ini RPM, thrust dan exhaust gas temperature.
4. LIQUEFACTION
A. DEFINISI
Iklan
Dalam hubungannya dengan kekuatan tanah, jenis tanah lempung mengandalkan
kohesi sebagai parameter kekuatan nya, sedangkan tanah pasir mengandalkan
bidang kontak antara butiran-butiran pasir, atau ilmiahnya dikenal dengan sudut
geser tanah.
Semakin kecil jarak butiran-butiran tanah pada tanah lempung, maka akan
semakin besar kohesi, karena jarak antar partikel berbanding terbalik dengan
kohesi. Begitu pula dengan tanah pasir, semakin kecil jarak butiran-butiran tanah,
maka akan memperbesar bidang kontak antara partikel-partikel tanah. Cara kita
memperkecil jarak butiran tanah adalah dengan memadatkan tanah, dengan cara
dikompres/ditekan, atau dengan cara diberi getaran (khusus tanah pasir).
C. PENYEBAB LIKUIFAKSI
Setelah kita mengenal konsep tanah, kita beralih pada pertanyaan, mengapa bisa
terjadi likuifaksi? Telah disinggung sebelumnya bahwa likuifaksi pada umumnya
terjadi pada tanah pasir lepas yang jenuh air. Setidaknya ada 4 hal yang menjadi
syarat terjadi likuifaksi, yaitu :
Adalah benar, gempa menjadi pemicu terjadinya likuifaksi. Saat terjadi gempa,
bumi bergetar, dan saat daerah dengan jenis pasir lepas dan jenuh air mengalami
getaran, air yang mengisi pori-pori antar partikel pasir akan berusaha menekan ke
segala arah (tegangan air pori meningkat) dan mendorong partikel-partikel pasir
menjadi lebih renggang sehingga gaya kontak antara partikel-partikel pasir
menjadi hilang. Hal inilah yang akan kita lihat sebagai pencairan tanah /
likuifaksi.