Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan kekhasan
atom karbon
dan golongan senyawanya.
3.2 Menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi, teknik pemisahan
serta
kegunaannya.
3.3 Mengidentifikasi reaksi pembakaran hidrokarbon yang sempurna dan tidak
sempurna
serta sifat zat hasil pembakaran (CO2, CO, partikulat karbon).
4.1 Membuat model visual berbagai struktur molekul hidrokarbon yang memiliki
rumus
molekul yang sama.
4.2 Menyajikan karya tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-
fraksi
minyak bumi beserta kegunaannya.
4.3 Menyusun gagasan cara mengatasi dampak pembakaran senyawa karbon
terhadap
lingkungan dan kesehatan.
Pengalaman Belajar
Setelah mempelajari materi hidrokarbon dan minyak bumi, peserta didik
memperoleh
pengalaman belajar:
1. Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom
karbon.
2. Menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi, teknik pemisahan
serta
kegunaannya.
3. Mengidentifikasi reaksi pembakaran hidrokarbon sempurna dan tidak sempurna.
4. Membuat model visual berbagai struktur molekul hidrokarbon yang memiliki
rumus
molekul yang sama dengan menggunakan molymod atau was.
5. Membuat miniatur proses pembentukan minyak bumi dengan menggunakan
bahan-bahan
yang ada di sekitar peserta didik.
6. Membuat poster yang berisi gagasan cara mengatasi dampak pe,nakaran senyawa
karbon
terhadap lingkungan dan kesehatan
Apakah yang kalian pikirkan dengan gambar di atas ? Pastilah kalian pernah atau
bahkan sering ke SPBU untuk mengisi BBM kendaraan kalian, baik motor maupun
mobil.
Dari manakah asal BBM tersebut hingga sampai ke SPBU di dekat tempat tinggal
kalian, dan
akhirnya berada di tangki motor atau mobil kalian ?
Penahkah kalian melihat karbon ? Pastinya pernah. Ada kertas karbon, isi dari
pensil, arang, dan masih banyak lagi. Karbon merupakan satu unsur yang banyak
ditemukan di alam.
Pernahkah membakar kertas atau kayu ? Apa yang bisa kalian amati ? Pastinya
dalam pembakaran kertas atau kayu akan menghasilkan arang/abu dan juga asap.
Arang/abu ini adalah contoh dari karbon. Untuk membuktikan adanya karbon dalam
suatu senyawa atau bahan adalah dengan cara dibakar. Jika pada poses
pembakaran bahan tersebut menghasilkan arang/abu, maka bisa dipastikan bahan
tersebut mengandung karbon. Senyawa kabon yang berasal dari makluk hidup
merupakan senyawa organik. Contoh senyawa karbon organic yaitu karbohidrat,
lemak, plastik, vitamin, dan minyak bumi. Senyawa karbon yang tidak berasal dari
mahluk hidup disebut dengan senyawa anorganik. Contoh senyawa anorganik CO,
CO2, batuan yang mengandung karbon seperti CaCO3.
Keberadaan atom karbon dalam suatu senyawa atau bahan dapat dilakukan melalui
pembakaran. Suatu bahan yang mengandung karbon pada poses pembakaran akan
menghasilkan arang atau jelaga. Pada pembakaran sempurna akan menghasilkan
gas CO2, sedangkan pada pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO.
Adanya gas CO2 dalam proses pembakaran dapat dibuktikan dengan menggunakan
air kapur. Gas CO2 yang dialirkan akan mengeruhkan air kapur.
Tugas Mandiri
Rancanglah percobaan untuk membuktikan adanya karbon dan CO2 dalam suatu
bahan.
1. Tuliskan alat dan bahan yang digunakan!
2. Tuliskan langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan!
3. Lakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah yang telah disusun!
4. Amati dan catat hasil pengamatanmu!
5. Buatlah laporan hasil percobaan Anda!
Setiap manusia pastinya memiliki perbedaan atau ciri atau keunikan atau
kekhasannya
masing-masing. Demikian pula atom karbon memiliki keunikan dibanding unsur-
unsur yang
lain. Keunikan/kekhasan atom karbon tersebut antara lain:
Atom karbon memiliki nomor atom 6. Konfigursi elektron atom karbon adalah 2,4.
Elektron
valensi atom karbon sebanyak empat. Empat elektron valensi yang dimiliki oleh
atom karbon
menyebabkan atom karbon mampu mengikat empat atom atau gugus atom lain.
Ikatan kimia
yang terbentuk dari atom karbon adalah ikaan kovelen. Karbon membentuk ikatan
kovalen
dengan berbagai unsur nonlogam terutama dengan hidrogen (H), oksigen (O),
nitrogen (N),
dan golongam halogen (F, Cl, Br, I). Jari-jari atom karbon relatif kecil, hal ini
menyebabkan
ikatan kovalen yang dibentuk relaif kuat. Karbon dapat membentuk ikatan tunggal,
ikatan
rangkap dua dan rangkap tiga.
C. HIDROKARBON
LPG (liquified Petroleum gas) merupakan bahan bakar kompor yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. LPG merupakan senyawa hidrokarbon yang terdiri dari atom
C dan H. LPG propana (C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga mengandung
hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentane
(C5H12).
Ditinjau dari asal katanya hidrokarbon berasal dari hidrogen dan karbon. Senyawa
hidrokarbon berarti senyawa yang mengandung hidrogen dan karbon. Salah satu
kekhasan atom karbon adalah kemampuannya membentuk rantai karbon.
Berdasarkan bentuk rantainya, senyawa hidrokarbon dibedakan menjadi :
a. Senyawa alisiklik
b. Senyawa aromatik
Rantai lingkar pada senyawa hidrokarbon aromatik berikatan konjugat, yaitu ikatan
tunggal dan rangkap tersusun berselang seling. Senyawa ini memberikan aroma
tertentu, sehingga disebut senyawa aromatik. Perhatikan struktur benzena berikut
ini :
1. Alkana (CnH2n+2)
Atom karbon memiliki empat elektron valensi, sehingga mampu mengikat empat
atom atau gugus atom yang lain. Jika satu atom C mengikat hidrogen maka akan
membentuk CH4, sedangkan jika 2 atom C mengikat atom hidrogen maka akan
membentuk C2H6, dan seterusnya yang akan membentuk deret homolog alkana.
Berdasar deret homolog alkane tersebut dapat diketahui rumus umum alkana
adalah CnH2n+2
Contoh:
CH4 (g) + 2 O2 (g) CO2 (g) + 2 H2O (g)
Contoh:
CH4 (g) + Cl2 (g) CH3Cl (g) + HCl (g)
Contoh:
C8H18 (g) C4H10 (g) + C4H8 (g)
Latihan 1.1
4. Periksalah senyawa berikut sesuai dengan tatanama IUPAC atau tidak!
a. 2-etilpentana
b. 2,2-dimetilpropana
c. 4-metilpentana
d. 3-metil-3-etilheksana
e. 2-etilpropana
5. Buatlah seluruh isomer dari heksana.
2. Alkena (CnH2n)
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang memiliki satu ikatan
rangkap
dua ( –C = C–). Senyawa alkena yang paling sederhana terdiri dari dua atom karbon.
Perhatikan beberapa struktur alkena pada tabel di bawah ini.
Berdasarkan stuktur dan rumus alkena di atas, dapat diketahui deret homolog
alkena memiliki rumus umum CnH2n.
Penomoroan dari depan disebabkan ikatan rangkap terletak di antara atom C nomor
1
dan 2, sedangkan jika dari belakang maka ikatan rangkap terletak di antara nomor 4
dan 5, maka penomoran yang benar dari depan.
Penomoroan dari depan disebabkan ikatan rangkap terletak di antara atom C nomor
4 dan 5, sedangkan jika dari belakang maka ikatan rangkap terletak di antara nomor
2 dan 3, maka penomoran yang benar dari belakang.
3) Posisi ikatan rangkap ditunjukkan oleh nomor atom karbon yang berikatan
rangkap,
dipilih yang paling kecil.
4) Jika terdapat cabang berilah nama cabang dengan alkil sesuai jumlah atom C
cabang
tersebut. Jika terdapat lebih dari satu cabang, aturan penamaan sesuai dengan
aturan
pada tatanama alkana.
5) Urutan penamaan: nomor cabang-nama cabang-nomor rangkap- rantai utama.
b. Reaksi-reaksi Alkena
1) Reaksi adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pengubahan ikatan rangkap (tak jenuh) menjadi
ikatan tunggal (jenuh) dengan cara menangkap atom/gugus lain. Pada adisi alkena
2 atom/gugus atom ditambahkan pada ikatan rangkap (–C = C– ) sehingga
diperoleh
ikatan tunggal (C – C.)
2) Alkena dapat mengalami polimerisasi.
Polimerisasi adalah penggabungan molekul-molekul sejenis menjadi molekul-
molekul raksasa sehingga rantai karbon sangat panjang. Molekul yang bergabung
disebut monomer, sedangkan molekul raksasa yang terbentuk disebut polimer.
2) Dapat terbakar dengan nyala yang berjelaga karena kadar karbon alkena lebih
tinggi daripada alkana yang jumlah atom karbonnya sama.
d. Isomer Alkena
Pada alkena dapat terjadi beberapa peristiwa isomeri yaitu isomeri yang
berkaitan dengan struktur rantai atom karbonnya (isomeri rantai/struktur dan
isomer posisi) dan isomeri yang berkaitan dengan kedudukan atom atau gugus di
dalam ruangan (isomeri geometri).
1) Isomer posisi
Terjadi apabila posisi ikatan rangkapnya berbeda.
2) Isomer rantai/struktur
Terjadi apabila rantai/strukturnya berbeda
3) Isomer Geometri
Terjadi karena perbedaan penempatan gugus-gugus di sekitar ikatan rangkap. Ada
dua
macam isomer geometri yaitu cis dan trans. Isomer geometri hanya terjadi pada
alkena, dimana atom-atom C yang berikatan rangkap mengikat atom/gugus atom
yang berbeda.
Pada struktur 1 di atas, masing-masing atom C mengikat atom/ gugus atom yang
berbeda. Atom C nomor 1 mengikat atom H dan CH3, demikian juga atom C nomor 2
mengikat atom/gugus atom yang berbeda yaitu H dan CH3.
Pada struktur 2 tidak memiliki isomer cis dan trans, disebabkan atom C nomor 1
mengikat atom yang sama yaitu H. Isomer Cis terjadi jika gugus yang sama terletak
pada sisi yang sama,
sedangkan trans terjadi jika gugus yang sama terletak berseberangan.
3) Jika terdapat cabang berilah nama cabang dengan alkil sesuai jumlah atom C
cabang tersebut. Jika terdapat lebih dari satu cabang, aturan penamaan
sesuai dengan aturan pada tatanama alkana.
3) Reaksi pembakaran
C2H2 (g) + O2 (g) CO2 (g) + H2O (g)
d. Isomer Alkuna
Isomer pada alkuna meliputi isomer posisi dan isomer struktur/rantai.
e. Sumber dan Kegunaan Alkuna
Dalam skala industri alkuna diperoleh melalui reaksi pembakaran tidak
sempurna alkana.
Salah satu alkuna yang penting adalah senyawa etuna. Etuna diperoleh melalui
pembakaran
tidak sempuran gas metana (CH4) sesuai persamaan reaksi:
4CH4 (g)+ 3O2 (g) 2 C2H2 (g)+ 6H2O(g)
Kegunaan dari etuna atau yang dikenal dengan asetilena digunakan oleh tukang
las untuk
menyambung besi.
Gas etuna atau asetilne juga dapat dihasilkan dengan mereaksikan batu karbit
(CaC2)
dengan air sesuai persamaan reaksi:
CaC2 (s) + H2O (l) C2H2 (g) + Ca(OH)2 (aq)
Batu karbid dalam industri rumah tangga sering digunakan untuk mempercepat
proses
pematangan buah-buahan.
Latihan 2
D. MINYAK BUMI
Sumber energi utama yang digunakan untuk bahan bakar rumah tangga, kendaraan
bermotor dan mesin industri berasal dari minyak bumi, batubara dan gas alam.
Ketiga jenis bahan bakar tersebut terbentuk dari peruraian senyawa-senyawa
organik yang berasal dari jasad organisme kecil yang hidup di laut jutaan tahun yang
lalu. Proses peruraian berlangsung lambat di bawah suhu dan tekanan tinggi, dan
menghasilkan campuran hidrokarbon yang kompleks. Sebagian campuran berada
dalam fase cair dan dikenal sebagai minyak bumi. Sedangkan sebagian lagi berada
dalam fase gas dan disebut gas alam. Karena memiliki nilai kerapatan yang lebih
rendah dari air, maka minyak bumi (dan gas alam) dapat bergerak ke atas melalui
batuan sedimen yang berpori. Jika tidak menemui hambatan, minyak bumi dapat
mencapai permukaan bumi. Akan tetapi, pada umumnya minyak bumi terperangkap
dalam bebatuan yang tidak berpori dalam pergerakannya ke atas. Hal ini
menjelaskan mengapa minyak bumi juga disebut petroleum. (Petro-leum dari bahasa
Latin petrus artinya batu dan oleum artinya minyak). Untuk memperoleh minyak bumi
atau petroleum ini, dilakukan pengeboran.
c. Reaksi Alkilasi
Alkilasi adalah proses penambahan gugus alkil pada rantai hidrokarbon, sehingga
terbentuk rantai yang lebih panjang dan bercabang.
d. Reaksi Polimerisasi
Polimerisasi adalah pembentukan molekul besar dari pengulangan molekul-molekul
yang lebih kecil (monomer). Sebagai contoh, pembentukan plastik polietilen dari
monomer etilena melalui polimerisasi adisi. Polimerisasi adisi dilakukan dengan
menyambungkan satu rantai etilena dengan rantai etilena berikutnya, dan
seterusnya.
Senyawa-senyawa yang diperoleh dari proses-proses tersebut, kemudian
dimurnikan dan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan bahan-bahan yang dapat
dimanfaatkan pada kehidupan sehari-hari.
b. Bensin (gasoline)
Bensin atau gasoline adalah salah satu produk hasil olahan minyak bumi yang sangat
populer di masyarakat. Hal tersebut karena banyak digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan bermotor. Bensin memiliki komponen utama yaitu oktana dan n-heptana.
Kualitas bensin ditentukan oleh bilangan oktan. Bilangan oktan menunjukkan
karakteristik anti ketukan yang terjadi pada mesin ketika pembakaran berlangsung.
Ketukan (knocking) terjadi jika pembakaran tidak berlangsung dengan e sien,
sehingga memperpendek umur mesin. Bensin dengan nilai oktan tinggi memiliki
kualitas yang lebih baik, karena jumlah ketukan yang dihasilkan lebih sedikit. Jenis
bensin di Indonesia dengan bilangan oktan masing-masing adalah Premium (oktan
88), Pertalite (oktan 90), Pertamax (oktan 92), Pertamax Plus (oktan 95).
Berdasarkan besarnya nilai oktan tersebut, maka bensin dengan kualitas terbaik
dimiliki
oleh jenis Pertamax Plus. Bensin dengan bilangan oktan 92 artinya tersusun atas
92%
isooktana dan 8% heptana. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai
oktan pada bensin adalah dengan menambahkan zat aditif yang disebut dengan TEL
(Tetra Ethyl Lead) dan MTBE (Methyl Tertiary Butyl Ether). Namun, penggunaan TEL
tidak lagi menjadi pilihan karena bahan tersebut mengandung timbal yang dapat
menimbulkan pencemaran udara dan berbahaya bagi kesehatan.
d. Solar (Diesel)
Solar atau diesel umumnya digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel, baik
mesin kendaraan maupun mesin industri. Solar diperoleh dari proses destilasi
minyak bumi pada suhu 200°C – 300°C. Solar memiliki sifat tidak berwarna atau
sedikit kekuningan, tidak mudah menguap pada suhu normal, dan memiliki
kandungan sulfur yang lebih tinggi daripada bensin dan kerosin. Kualitas solar
ditentukan berdasarkan beberapa aspek, yaitu pembakarannya yang hanya
menimbulkan sedikit ketukan, mudah terbakar, kekentalannya, kandungan sulfur
yang sekecil mungkin, dan kestabilannya (tidak berubah dalam segi kualitas dan
bentuk saat disimpan). Solar dapat dibedakan berdasarkan bilangan cetane, yaitu
bilangan yang menunjukkan kemampuan pembakaran serta kemampuan mengontrol
jumlah ketukan yang terjadi pada mesin. Semakin tinggi bilangan cetane pada solar,
semakin tinggi pula kualitas solar tersebut. Umumnya, jumlah bilangan cetane pada
solar yang digunakan sebagai bahan bakar mesin kendaraan jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan jumlah bilangan cetane pada solar untuk mesin-mesin
industri.
e. Aspal
Aspal adalah hidrokarbon yang bersifat kental dan melekat (adhesif), berwarna
cokelat hitam, tahan terhadap air, serta mengandung sulfur, oksigen, dan klor yang
sangat tinggi.
Aspal berasal dari fraksi berat minyak bumi (residu) yang diolah menjadi dua jenis,
yaitu aspal padat dan aspal cair. Fungsi utama aspal pada jalan raya adalah untuk
mengikat batuan agar tidak terlepas dari permukaan jalan, sebagai bahan pelapis
dan perekat, serta sebagai pengisi ruang kosong antara agregat kasar, agregat
halus, dan agregat filter.
f. Etena (Etilena)
Etena adalah salah satu gas yang dihasilkan dari cracking bahan mentah yang
berasal dari minyak bumi. Salah satu pemanfaatan etena adalah sebagai bahan
dasar pembuatan plastik polietena.
g. Propena
Propena adalah senyawa yang berasal dari deret homolog yang sama dengan etena,
yaitu suatu alkena dengan jumlah atom C sebanyak 3. Polipropena diperoleh dari
polimerisasi adisi propena. Berbeda dengan plastik berbahan polietena, plastik
polipropena memiliki sifat bahan yang kaku, tetapi ringan. Hal ini dikarenakan
polipropena memiliki berat jenis yang rendah. Polipropena mempunyai ketahanan
yang baik terhadap bahan kimia dan panas, serta tidak mudah retak. Plastik
polipropena banyak dimanfaatkan untuk alat alat elektronik seperti komponen pada
mesin cuci, alat-alat rumah sakit, komponen mobil, tali, bahan pembuat karung, dan
pembungkus tekstil.
e. Polipropilena
Digunakan untuk plastik. Plastik ini lebih kuat dibandingkan dengan polietilena.
f. Gliserol
Gliserol digunakan untuk bahan kosmetika, industri makanan, dan bahan untuk
membuat peledak (nitrogliserin).
g. Isopropil alkohol
Isopropil alohol sering digunakan sebagai bahan-bahan untuk membuat aseton
untuk
menghapus cat kuku.
h. Butadiena
Kegunaan butadiena adalah untuk membuat karet sintetis seperti SBR (stirena
butadiene rubber) dan nilon.
i. Benzena
Beberapa senyawa turunan benzena digunakan untuk:
1) Stirena : membuat karet sintetis
2) Kumena digunakan untuk membuat fenol
3) Sikloheksana digunakan untuk membuat nilon.
6) Hujan asam
Penyebab hujan asam antara lain oksida belerang (SO2 dan SO3) dan NO2. Gasgas
tersebut bercampur dengan air hujan dengan persamaan reaksi:
SO2 (g)+ H2O (l) H2SO3 (aq)
SO3 (g)+ H2O (l) H2SO4 (aq)
2NO2 (g)+ H2O (l) HNO2 (aq)+ HNO3 (aq)
Akibat adanya hujan asam:
1) pH air dan pH tanah turun
2) Kerusakan hutan
3) Kematian biota ait
4) Kerusakan bangunan.