Anda di halaman 1dari 12

Percobaan Ke-3

I. Judul Percobaan : Karbon


II. Tanggal Percobaan : 12 Februari 2019
III. Tujuan Percobaan : A. Tujuan Umum
Mahasiswa memahami sifat kovalensi atom
karbon.
B. Tujuan Khusus
Diberikan diagram kerangka map heksagon,
mahasiswa mampu (a) mengemas bangun
geometri ruang C60, (b) mengidentifikasi posisi
ikatan rangkap dua, (c) menghitung jumlah
atom karbon dalam bangun C60, (d)
menghitung jumlah total ikatan atom karbon,
(e) menghitung jumlah masing-masing ikatan
tunggal maupun ikatan rangkap dua, dan
mengemas bangun geometri C70 dan C80.
IV. Dasar Teori
Senyawa karbon ialah senyawa yang dapat dihasilkan dari hasil pembakaran
hewan atau pun pembakaran tumbuhan. Pada saat itu sebenarnya karbon dianggap
hanya berasal dari makhluk hidup sehingga senyawa karbon tersebut digolongkan
sebagai senyawa organik. Kemudian para ahli menemukan bahwa senyawa
karbon tidak saja dapat ditemukan dalam tubuh makhluk hidup tapi, juga terdapat
dalam senyawa anorganik, contohnya CO2, CO dan juga senyawa karbonat, maka
dari itu, anggapan bahwa senyawa karbon selalu merupakan senyawa organik
yang kuran tepat. Saat ini telah banyak ditemukan senyawa karbon yang bearsal
dari bendz mati dan dihasil dari sintesis di laboratorium atau industri, mislanya
plastik, obat-obatan dan serat sintesis (Jels 2012).Senyawa hidrokarbon
merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa
hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan
atom karbon.Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa
karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik.
Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi
ikatan-ikatan tunggal saja. Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik
yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki
rangkap dua dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan
alkuna.misalnya minyak tanah,bensin, gas alam,dan plastik. Senyawa organik
adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung ikatan karbon dengan
hidrogen (kecuali karbida, karbonat dan oksida karbon). Contoh senyawa organik
: protein, karbohidrat, lemak, asam lemak, asam amino, asam format dan
sebagainya. Contoh senyawa anorganik : air, karbon dioksida, alkohol, natrium
khlorida, asam karbonat, dan lain-lain.Perbedaan antara kimia organik dan
anorganik adalah ada/tidaknya ikatan karbon-hidrogen. Adapun sifat-sifat dari
senyawa hidrokarbon diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Semua hidrokarbon
merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air. Jika suatu
hidrokarbon bercampur dengan air, maka lapisan hidrokarbon selalu di atas sebab
massa jenisnya lebih kecil dari pada pelarut.1.Pelarut yang baik untuk
hidrokarbon adalah pelarut nonpolar, seperti CCl4 atau eter. 2. Makin banyak
atom C, titik didih makin tinggi. Untuk hidrokarbon yang berisomer (jumlah atom
C sama banyak), titik didih makin tinggi apabila rantai C makin panjang
(bercabang sedikit).3 Pada suhu dan tekanan biasa, empat alkana yang pertama
(CH4 sampai C4H10) berwujud gas. Pentana (C5H12) sampai heptadekana(C17H36)
berwujud cair, sedangkan oktadekana (C18H38) dan seterusnya berwujud padat..4.
Jika direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2),maka atom-
atom H pada alkana mudah mengalami substitusi (penukaran) oleh atom- atom
halogen.5. Alkana dapat mengalami oksidasi dengan gas oksigen, dan reaksi
pembakaran ini selalu menghasilkan energi. Itulah sebabnya alkana digunakan
sebagai bahan bakar. Secara rata-rata, oksidasi 1 gram alkana menghasilkan
energi sebesar 50.000 joule. Dan sifat dari senyawa organik diantaranya adalah
Sifat fisik : Non polar, tarik-menarik antar molekul lemah, tidak larut dalam air,
larut dalam senyawa organik (non polar) dan sedikit polar. Pada suhu kamar dan
tekanan 1 atm : C1 – C4 = gas (tidak berbau), C5– C17 = cair (berbau bensin),C18
– dst = padat (tidak berbau), Titik didih senyawa rantai lurus > titik didih senyawa
rantai bercabang. Sifat kimia : Kurang reaktif dibanding senyawa organik yang
memiliki gugus fungsi,Tidak bereaksi dengan asam (stabil), Dapat bereaksi
dengan halogen Contoh : CH4 : metana CH3 : metil dan C2H6 : etana C2H5 : etil.
Pada analisis kualitatif, identifikasi unsur-unsur yang terdapat pada senyawa
karbon dilakukan dengan mengubah unsur yang terikat menjadi senyawa lain
yang dapat di identifikasi dengan mudah. Unsur karbon di oksidasi menjadi
karbondioksida dan air, sedangkan identifikasi gugus fungsi senyawa karbon di
lakukan dengan mereaksikan senyawa karbon tersebut dengan pereaksi tertentu.
Gugus fungsi merupakan bagian yang aktif dari suatu senyawa karbon. Apabila
senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi bereaksi dengan suatu zat, maka
gugus fungsi itu akan mengalami perubahan, sedangkan bagian yang lain
umumnya tetap. Berdasarkan gugus fungsi yang dimilikinya, senyawa-senyawa
karbon dikelompokkan kedalam kelompok alkohol, eter, aldehid, keton, asam
karboksilat, ester. Gugus fungsi tersebut berupa ikatan karbon rangkap dua, ikatan
karbon rangkap tiga, dan atom/ gugus atom. Meskipun senyawa-senyawa karbon
mempunyai unsur dasar sama yaitu karbon, tetapi sifat-sifatnya jauh berbeda satu
dengan yang lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh gugus fungsi yang diikat
berbeda. Senyawa dengan gugus fungsi yang cenderung mengalami reaksi kimia
yang sama, sebagai contoh masing-masing senyawa dalam deret berikit ini yang
mengandung gugus hidroksil (-OH). Semua senyawa ini termasuk dalam
golongan senyawa yang disebut alkohol, dan semua mengalami reaksi yang sama,
digunakan R untuk menyatakan gugus alkil, suatu gugus yang hanya mengandung
karbon sp tambah hydrogen. Dengan teknik ini suatu alkohol dapat dinyatakan
sebagai ROH (fessenden, 1982). Atom karbon mempunyai nomor atom 6, dengan
empat elektron valensi. Keempat elektron valensi membentuk pasangan elektron
bersama dengan atom lain membentuk ikatan kovalen. Keempat elektron valensi
ini dapat digambarkan sebagai tangan ikatan. Empat ikatan tangan yang dimiliki
atom karbon dapat membentuk rantai dengan berbagai bentuk dan kemungkinan.
Setiap kemungkinan menghasilkan satu jenis senyawa. Semakin banyak
kemungkinan, semakin banyak jenis senyawa yang bisa dibentuk oleh atom
karbon. Beberapa kemungkinan rantai karbon yang dibentuk dapat dikelompokan
berdasarkan: kekhasan atom karbon, jumlah ikatan-Ikatan tunggal, yaitu ikatan
antara atom-atom karbon dengan satu tangan ikatan (sepasang elektron ikatan).
Ikatan rangkap dua, yaitu terdapat ikatan antara atom - atom karbon dengan dua
tangan ikatan (dua pasang elektron ikatan). Ikatan rangkap tiga (ganda tiga), yaitu
ikatan antara atom - atom karbon dengan tiga tangan ikatan (tiga pasang elektron
ikatan). Bentuk rantai: 1. Rantai terbuka (alifatis), yaitu rantai yang antar ujung-
ujung atom karbonnya tidak saling berhubungan. Rantai jenis ini ada yang
bercabang dan ada yang tidak bercabang. 2. Rantai tertutup (siklis), yaitu rantai
yang terdapat pertemuan antara ujung–ujung rantai karbonnya. Terdapat dua
macam rantai siklis, yaitu rantai siklis dan aromatis. Posisi atom karbon di dalam
rantai karbon: Berdasarkan jumlah atom karbon lain yang diikat, terdapat empat
kemungkinan posisi atom C dalam rantai karbon, yaitu: Atom karbon primer,
atom karbon sekunder, atom karbon tersier, atom karbon kuartener. Atom C1
hanya mengikat 1 atom C lainnya, atom C1 disebut atom karbon primer. Atom C2
mengikat 2 atom C lainnya, atom C2 disebut atom karbon sekunder. Atom C3
mengikat 3 atom C lainnya, atom C3 disebut atom karbon tersier, Atom C4
mengikat 4 atom C lainnya, atom C4 disebut atom karbon kuartener. Atom karbon
primer, yaitu rantai karbon yang hanya mengikat secara langsung satu atom
karbon yang lain. Atom karbon sekunder, yaitu atom karbon yang mengikat secara
langsung dua atom karbon yang lain. Atom karbon tersier, yaitu atom karbon yang
mengikat secara langsung tiga atom karbon yang lain. Atom karbon kuartener,
yaitu atom karbon yang mengikat secara langsung empat atom karbon yang lain.
Dua bentuk alotrop karbon yang telah lama dikenal yaitu intan dn grafit. Tiap
atom karbon dalam intan membentuk orbital sp3. Alotrop karbon ketiga yang
belum terlalu lama dipelajari secara ekstensif yaitu keluarga fulerena, merupakan
strukutr jaringan atom karbon yang membentuk bangun bola, kebundaran struktur
bola yang dibangun bergaantung jumlah anggotanya, yang paling umum yaitu C60,
C70, dan C60 tersusun oleh atom-atom karbon yang membangun 12 pentagon
(lingkar -5 anggota) dan 5 heksagon (lingkar- anggota) dalam C60 tiap atom
karbon membentuk tiga ikatan dan merupakan persekutuan dari dua heksagon dan
satu pentagon; tiga ikatan ini terdiri dari satu ikatan tunggal (dengan panjang
ikatan C-C yaitu 1,43 angstrom). Tiap ikatan tunggal ini merupakan persekutuan
dari heksgon-heksagon, sedangkan tiap ikatan rangkap merupakan persekutuan
bangun heksagon-heksagon.
V. Alat dan Bahan (Harus disediakan sendiri oleh praktikan)
a. Kertas manila dengan map heksagon (hasil fotokopi).
b. Penggaris, pisau pemotong atau gunting.
c. Lem
d. Spidol warna merah
VI. Prosedur Percobaan
1. Fotokopilah map heksagon (lihat lembar map) diatas kertas manila ukuran
A4
2. Gunting pada bagian (salah satu sisi heksagon), yang sudah ditandai
“gunting”(ada 8 sisi yang digunting).
3. Gunting bagian heksagon secara utuh yang sudah dinomori 1-8, hingga
diperoleh lubang-lubang heksagon (ada 8 lubang heksagon)
4. Tumpang tindihkan (dan kemudian rekatkan dengan lem) setiap dua
heksagon yang digunting satu sisi penghubungan disekitar tiap lubang
heksagon sehingga membentuk lubang pentagon hingga memperoleh
sebuh bangun bola.
5. Map heksagon untuk pembentukan fulerena C60.

→ : gunting disini dan arah lipat


→ : arah lipat
1,2,3,4,5,6,7, dan 6 = bidang heksagon yang harus dilubangi atau dibuang
VII. Tugas dan Pertanyaan
1. Bentuklh map heksagon yang telh digunting tersebut menjadi bangun bola
C60 yang tersusun oleh heksago dan lubang pentagon. Jika setiap titik
sudut heksagon maupun pentagon mewakili atom karbon, hitung jumlah
heksagon dan lubang pentagon, jumlah atom C persekutun antara satu
lubang pentgon dengan dua heksagon, tandai ikatan rangkap dua dengan
garis spidol merah (Ikatan tunggal tidak usah ditandai), hitung jumlh
ikatan tunggal dan ikatan rangkap dua. Secara sama bentuklah fulerena C70
dari map heksagon yang tersedia menurut pola berikut ini.
Map heksagon untuk pembentukan fulurena C70.

→ : gunting disini dan arah lipat


→ : arah lipat
1,2,3,4,5,6,7, dan 6 = bidang heksagon yang harus dilubangi atau dibuang

Demikian juga bentuklah fulerena C80 dari map heksagon yang tersedia
menurut pola berikut ini.
Map heksagon untuk pembentukn fulerena C80.

→ : gunting disini dan arah lipat


→ : arah lipat
1,2,3,4,5,6,7, dan 6 = bidang heksagon yang harus dilubangi atau dibuang
Jawab :
1. a) Untuk karbon sC60 = 20 heksagon dan 12 lubang pentagon
b) Untuk karbon C70 = 25 heksagon dan 12 lubang pentagon
c) Untuk karbon C80 = 30 heksagon dan 12 lubang pentagon
2. Jumlah atom C persekutuan antara satu lubang pentagon dengan dua
heksagon
a) Untuk karbon C60 = 5 heksagon dan 3 lubang pentagon
b) Untuk karbon C70 = 5 heksagon dan 3 lubang pentagon
c) Untuk karbon C80 = 5 heksagon dan 2 lubang pentagon
3. Jumlah total ikatan C-C yaitu 315
4. Jumlah ikatan rangkap dua C=C (ditandai spidol merah) yaitu 105
VIII. Hasil Pengamatan
1. Bangun yang mendekati bentuk bola soccer ini terdiri dari bidang
heksagon dan (lubang) pentagon sejumlah : 20 heksagon dan 12 pentagon.
2. Setiap bidang pentagon dikelilingin oleh C60 : 5 heksagon, C70 : 5
heksagon, dan C80 : 5 heksagon. Dan setiap bidang heksagon selalu
dikelilingi oleh C60 : 3 pentagon, C70 : 3 pentagon, dan C80 : 2 pentagon.
3. Setiap atom C (titik sudut bidang) selalu merupakan titik persekutuan dari
sejumlah 1 bidang pentagon dan 2 bidang heksagon ; jadi setiap atom C ini
selalu membentuk ikatan dengan sejumlah 3 atom C lainnya.
4. Jumlah atom C penyusun bola soccer ini yaitu sebanyak 60+70+80 = 210
atom. Berdasarkan data (1) dan (3), jumlah atom C ini dapat dihitung
menurut cara perhitungan sebagai berikut :
[𝑛𝑥ℎ] + [𝑚𝑥𝑝]
𝑧
Jumlah atom C adalah 60 atom (untuk C60)
Jumlah atom C adalah 70 atom (untuk C70)
Jumlah atom C adalah 80 atom (untuk C80)
Dimana, n = jumlah bidang heksagon, h = jumlah atom C, m =
jumlah bidang pentagon, p = jumlah atom C tiap bidang pentagon,
dan z = jumlah ikatan untuk tiap atom C.
5. Jumlah total ikatan C-C yaitu 315 ikatan. Hal ini dapat diperoleh menurut
cara perhitungan sebagai berikut :
Jumlah ikatan C-C = ½ (q x z) = ½ (210 x 3) = 315 ikatan
Dimana angka ½ diperoleh dari kenyataan bahwa setiap ikatan C-C
selalu merupakan sisi persekutuan antara dua bidang (baik heksagon-
heksagon maupun heksagon-pentagon), q = jumlah atom C total, dan z
= jumlah ikatan tiap atom.
C60 = ½ (60 x 3) = 90 ikatan
C70 = ½ (70 x 3) = 105 ikatan
C80 = ½ (80 x 3) = 120 ikatan
6. Jumlah ikatan rangkap dua C=C (yang diatandai dengan garis spidol
merah) yaitu sebanyak 105 ikatan dan jumlah ikatan tunggal C-C (yang
tidak ditandai apapun) yaitu 120 ikatan. Hal ini juga dapat dilakukan
dengan perhitungan sebagai berikut : a. Jumlah ikatan tunggal C-C = ⅔ x
jumlah ikatan total = ... b. Jumlah ikatan rangkap C=C = ⅓ x jumlah ikatan
total = ...
C60 = ⅔ x 90 = 60 ikatan atom tunggal
= ⅓ x 90 = 30 ikatan rangkap dua
C70 = ⅔ x 105 = 70 ikatan tunggal
= ⅓ x 105 = 35 ikatan rangkap dua
C80 = ⅔ x 120 = 80 ikatan tunggal
= ⅓ x 120 = 40 ikatan rangkap dua
IX. Pembahasan
Pada percobaan kali ini membahas tentang karbon. Untuk dapat
memahami sifat kovalensi atom dari karbon. Sebelum melakukan percobaan
lebih dahulu praktikan menyiapkan alat dan bahan berupa kertas manila dengan
map heksagon, gunting, dan lem. Melalui percobaan yang telah praktikan
lakukan dengan salah satu allotrop karbon yakni dari kelas fulerena, yaitu
dengan menggunakan diagram kerangka heksagon dengan atom karbon dalam
bangun C60, C70, dan C80. Melalui bentuk masing-masing atom karbon tersebut
memiliki heksagon dan lubang pentagon yang diperoleh dari setiap dua
heksagon yang digunting satu sisi penghubungnya di setiap sisi lubang
heksagon tersebut yang terdiri dari delapan sisi heksagon. Dalam merangkai
lebih diutamakan untuk memotong dari arah kiri ke kanan, hal ini dikarenakan
terdapat map heksagon fulurena yang memiliki satu heksagon yang tidak
memiliki pasangan di bangun C60, sehingga untuk menghindari terjadinya
kerobekan kerangka map heksagon lebih dianjurkan untuk memotongnya dari
arah kiri ke kanan. Setelah dirangkai bentuk C60, C70, dan C80, dalam percobaan
menggunakan kertas manila merah muda, hijau, dan kuning. Semakin banyak
atom C maka akan semakin besar bentuknya. Dari percobaan yang dilakukan
diperoleh C60 memiliki lima lubang heksagon, C70 memiliki lima lubang
heksagon, dan C80 memiliki lima lubang heksagon. Setiap masing-masing
heksagon yang dikelilingi oleh beberapa pentagon, yaitu C60 memiliki tiga
lubang pentagon, C70 memiliki tiga lubang pentagon, dan C80 memiliki dua
lubang pentagon. Dari jumlah pentagon dan heksagon setiap bangun geometri
C60, C70, dan C80 maka kita dapat menghitung jumlah atom yang menyusun
bola dengan menggunakan rumus untuk dapat membuktikan bahwa setiap
bangun geometri yang dilkukan dengan parktik maupun secara teori adalah
sama yaitu C60 memiliki 60 ikatan, C70 memiliki 70 ikatan, dan C80 memiliki 80
ikatan. Dari percobaan diatas yang seharusnya dapat membentuk soccer dari
seluruh fulerena. Tetapi yang lebih mendekati membentuk soccer adalah
fulerena C60, karena memiliki bidang heksagon sebanyak dua puluh buah dan
memiliki lubang pentagonnya sebanyak dua belas buah. Namun dikarenakan
dalam praktikum map heksagon yang praktikan gunakan adalah map heksagon
hasil fotokopian bukan hasil scan maka bangun geometri yang terbentuk tidak
simetris lagi dan terjadinya pergeseran sisi saat di fotocopy sehingga
ukurannya tidak sama lagi, sehingga tidak dapat membentuk soccer. Dengan
menggunakan perhitungan dari percobaan yang telah didapatkan yaitu
mendapatkan bangun mirip bola dari fulerena C60, C70, dan C80, maka
didapatkan bahwa setiap ikatan C-C selalu merupakan sisi persekutuan antara
dua bidang (baik heksagon-pentagon maupun pentagon-heksagon), yang
dapatdilihat dari lingkaran bentuk bola yang diperoleh. Bentuk geometri C60,
C70, dan C80 dapat dikenali ikatan tunggal dan ikatan rangkap duanya. Ikatan
tunggal ditandai dengan tidak ada bentuk tumpang tindih dari dua heksagon
yang direkatkan dengan lem. Sebaliknya Ikatan rangkap dua ditandai dengan
adanya bentuk tumpang tindih dari dua heksagon yang direkatkan dengan lem.
Dan diperoleh jumalah total ikatan C-C yaitu 315 ikatan. jumalah ikatan
rangkap dua C=C (yang ditndai spidol merah) yaitu 105 ikatan.
X. Kesimpulan
1. Setiap ikatan C-C merupakan sisi persekutuan antara dua bidang (baik
heksagon-pentagon maupun pentagon-heksagon)
2. Jumlah atom suatu karbon sama dengan jumlah bangun geometri atom
karbonnya.
3. Ikatan rangkap pada bangun geometri ditandai dengan tumpang tindih 2
heksagon yang direkatkan dengan lem.
4. Bangun yang mendekati bangun bola soccer adalah C60 terdiri dari 20
heksagon dan 12 lubang pentagon.
5. Suatu bidang pentagon selalu dikelilingi oleh 5 heksagon pada setiap bangun
geometri yang berbeda-beda (C60, C70, C80).
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hendy. 2001. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: Pt Citra Aditya
Bakti.
Chanan, Muhammad. 2012. Pendugaaan Cadangan Karbo (C) Tersimpan Diatas
Permukaan Tanah pada Vegetasi Hutan Tanaman Jati. Jurnal
Gamma.ISSN: 2086-3071. 7(2): 61-73.
Desi dan Fakhili Gulo. 2016. Panduan Praktikum Kimia Anorganik I. Indralaya:
Universitas Sriwijaya.
Fessenden, R.J. 1982. Kimia Organik Jilid I Edisi 2. Jakarta: Erlangga.
Keenan. 1984. Kimia Unuversitas. Jakarta: Erlangga.
LAMPIRAN

C60 C70 C80

Gambar Geometri

C60, C70, C80

Anda mungkin juga menyukai