Anda di halaman 1dari 18

In the name Allah ,the Beneficent the Merciful

Madrasah Aliyah Negeri Kota Blitar

BAB 1.
HIDROKARBON & MINYAK BUMI
Disusun Oleh :
Sutiyaningsih Dwi Utami, S.Pd, M.PKim
NIP 19690427 199903 2 005

Untuk kalangan MAN Kota Blitar


Juli 2022

Created by nimas-uuthbei/Chemistry11 “ Hidrokarbon & Minyak Bumi “ 1


In the name Allah ,the Beneficent the Merciful

MODUL
PEMBELAJARAN

BAB 1. HIDROKARBON dan MINYAK BUMI

Created by nimas-uuthbei/Chemistry11 “ Hidrokarbon & Minyak Bumi “ 2


In the name Allah ,the Beneficent the Merciful

Materi kunci:
Tujuan Pembelajaran
3.1. Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon
berdasarkan kekhasan atom karbon dan penggolongan
senyawanya
3.2. Menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi,
teknik pemisahan serta kegunaannya
3.3. Mengidentifikasi reaksi pembakaran hidro-karbon yang
sempurna dan tidak sempurna serta sifat zat hasil
pembakaran (CO2,CO, partikulat karbon)
4.1. Membuat model visual berbagai struktur molekul hidrokarbon
yang memiliki rumus molekul yang sama
4.2. Menyajikan karya tentang proses pembentukan dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya
4.3. Menyusun gagasan cara mengatasi dampak pembakaran
senyawa karbon terhadap lingkungan dan kesehatan

Setelah proses belajar peserta didik dapat:

➢ Memahami proses pembentukan minyak bumi dan cara


mengeksplorasinya
➢ Memahami proses penyulingan minyak bumi secara distilasi bertingkat
➢ Menganalisis proses penyulingan bertingkat untuk menghasilkan minyak
bumi menjadi fraksi-fraksinya.
➢ Menganalisis pembakaran hidrokarbon yang sempurna dan tidak
sempurna serta ampaknya terhadap lingkungan, kesehatan dan upaya
untu mengatasinya.
➢ Membandingkan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya
(Premium, Pertamax, dan sebagainya).
➢ Menjelaskan penggunaan bahan bakar alternative selain minyak bumi
dan gas alam.
➢ Menyimpulkan dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan
dan kesehatan serta cara mengatasinya.
➢ Mempresentasikan hasil kerja kelompok tentang minyak bumi ,bahan
bakar alternatif pengganti minyak bumi dan gas alam serta masalah
lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan minyak bumi sebagai bahan
bakar.

3.1. Struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan


kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya
A.SENYAWA KARBON
Created by nimas-uuthbei/Chemistry11 “ Hidrokarbon & Minyak Bumi “ 3
In the name Allah ,the Beneficent the Merciful
Hidrokarbon termasuk senyawa organik yang hanya terdiri atas unsur karbon (C)
dan hidrogen (H). Contohnya adalah metana (CH4), etena (C2H4), dan asetilena
(C2H2). Oleh karena senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling
sederhana, pemba hasan tentang senyawa karbon merupakan dasar yang penting.
1. Senyawa Organik dan Anorganik
Pada mulanya, senyawa digolongkan menjadi senyawa organik dan senyawa
anorganik. Keduanya dibedakan berdasarkan sumber asal senyawa tersebut.
Senyawa organik berasal dari makhluk hidup, sedangkan senyawa anorganik
berasal dari benda tak hidup. Oleh karena senyawa karbon banyak ditemukan pada
makhluk hidup senyawa ini kemudian dikenal juga sebagai senyawa organik. Namun,
pendefinisian tersebut kemudian berkembang menjadi lebih baik atas penemuan
seorang kimiawan Jerman, Frederich Wӧhler.
Adapun perbedaan di antara keduanya adalah sebagai berikut.

2. Mengidentifikasi Senyawa Karbon


Senyawa karbon dapat dikenali dengan membakar sampel yang akan diuji. Jika
sampel merupakan senyawa hidrokarbon, pembakaran tersebut akan mengubah
karbon (C) menjadi karbon dioksida (CO2) dan hidrogen (H) menjadi uap air (H2O).
reaksi :sampel + O2 → CO2(g) + H2O(l)
Kemudian terhadap CO2 dan H2O tersebut dilakukan pengujian sebagai berikut:
❖ CO2(g) + Ca(OH)2 (aq) → CaCO3(s) + H2O(l)
Air kapur endapan putih
❖ Kertas kobalt biru + H2O(l) → Kertas kobalt merah muda
Jika hasil yang didapatkan sesuai, artinya senyawa yang kita uji adalah
suatu hidrokarbon.

3. Kekhasan Atom Karbon


Senyawa karbon meruapakan senyawa yang memiliki beberapa keistimewaan
sebagai berikut.
a. Mampu membentuk empat ikatan kovalen.
Atom karbon mempunyai empat elektron valensi. Oleh karena itu, atom C
membutuhkan empat elektron dari atom lain agar mencapai kestabilan-nya.

Created by nimas-uuthbei/Chemistry11 “ Hidrokarbon & Minyak Bumi “ 4


In the name Allah ,the Beneficent the Merciful
Caranya dengan pemakaian bersama pasangan elektron sehingga terbentuk
empat ikatan kovalen. Contohnya adalah CH4 dan CCl4.
b. Mampu membentuk rantai karbon
Atom karbon tidak hanya dapat berikatan dengan atom-atom selain karbon
tetapi dapat juga berikatan dengan atom karbon lainnya. Atom karbon yang
berikatan dengan atom karbon lain dapat membentuk suatu rantai karbon.
c. Dikenal beberapa kedudukan atom karbon
kedudukan atom karbon dalam suatu rantai karbon ditentukan oleh
kemampuan atom karbon dalam mengikat atom karbon lain.
Ada empat macam kedudukan atom C, yaitu:
1) Atom C primer. Atom C yang berikatan langsung dengan 1 atom C lain,
2) Atom C sekunder. Atom C yang berikatan langsung dengan 2 atom C lain,
3) Atom C tersier. Atom C yang berikatan langsung dengan 3 atom C lain,
4) Atom C kuarterner. Atom C yang berikatan langsung dengan 4 atom C lain.

Keterangan:
Atom C primer = atom C nomor 1,6,7,8, dan 9.
Atom C sekunder = atom C nomor 2 dan 4.
Atom C tersier = atom C nomor 3.
Atom C kuarterner = atom C nomor 5.

B. HIDROKARBON
a. Penggolongan Senyawa Hidrokarbon Berdasarkan bentuk
rantai
i. Rantai karbon terbuka
Rantai karbon terbuka adalah rantai karbon lurus atau lurus bercabang
yang terikat dengan ikatan kovalen tunggal rangkap dua, atau rangkap
tiga.

ii. Rantai karbon tertutup (alisiklis)


Rantai karbon tertutup terjadi karena ikatan antaratom karbon yang
ujungnya saling berikatan sehingga membentuk lingkaran.
Contoh: Rantai karbon aromatik

atau

Created by nimas-uuthbei/Chemistry11 “ Hidrokarbon & Minyak Bumi “ 5


In the name Allah ,the Beneficent the Merciful
Rantai karbon aromatik adalah rantai lingkar yang berikatan
konjugat yaitu ikatan selang-seling antara ikatan tunggal dan
ikatan rangkap

b. Penggolongan Senyawa Hidrokarbon Berdasarkan jenis ikatan


antar atom karbonnya
i. Senyawa jenuh,
Senyawa yang terdiri atas ikatan tunggal.
Contoh: • Alkana yang memiliki rumus umum CnH2n+2.
ii. Senyawa tak jenuh,
Senyawa yang selain memiliki ikatan tunggal, juga memiliki ikatan rangkap
dua dan rangkap tiga. Contohnya:
- Alkena, yaitu senyawa tak jenuh berikatan rangkap 2 dengan rumus
umum CnH2n
- Alkuna, yaitu senyawa tak jenuh berikatan rangkap 3 dengan rumus
umum CnH2n-2
Alkana CnH2n+2
Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai C terbuka dan berikat
an tunggal.

Alkena CnH2n
Alkena adalah senyawa hidrokarbon alifatis tak jenuh yang memiliki ikatan
rangkap 2 pada rantai karbonnya. Nama senyawa alkena diturunkan dari nama
alkana dengan mengganti akhiran –ana dengan –ena.

Created by nimas-uuthbei/Chemistry11 “ Hidrokarbon & Minyak Bumi “ 6


In the name Allah ,the Beneficent the Merciful

Alkuna CnH2n-2
Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatis tak jenuh yang memiliki ikatan
rangkap 3 pada rantai karbonnya. Nama senyawa alkuna diturunkan dari nama
alkana dengan mengganti akhiran –ana dengan –una.

Coba buatlah struktur dari :


1-heptuna dan 3-heptuna
Jawaban …………………………………….. dan ………………………………………………………..

……………………………………………………… ………………………………………………………..

…………………………………………………….. ………………………………………………………..

ATURAN TATA NAMA


ALKANA C—C ALKENA —CH=CH— ALKUNA —C≡C—
1. Tentukan rantai karbon 1. Rantai karbon 1. Penomoran atom c pada
terpanjang terpanjang(utama) harus alkuna seperti penomoran
2. Tentukan cabang alkil melalui ikatan rangkap dua alkena dengan akhiran -
3. Penomoran dimulai dari dan diberi akhiran –ena una
atom C yang terletak 2. Penomoran untuk atom C
palingdekat ke atom C yang nomor 1 dilakukan dengan
mengikat gugus cabang menempatkankatan
4. Jika ada gugus cabang rangkap pada nomor
sama, rantai cabang terkecil
terseut diberi awalan 3. Aturan penomoran seperti
1 mono, 2 di , 3 tri , 4 tetra alkana
5 penta, 6 heksa, 7 hepta
8 okta , 9 nona , 10 deka
5. Penulisan urutan gugus alkil
berdasarkan abjad
contoh : contoh : contoh :
2-metil butana 2-metil-1- butena atau 3-metil -1-butuna
2-metil-2- butena

Created by nimas-uuthbei/Chemistry11 “ Hidrokarbon & Minyak Bumi “ 7


In the name Allah ,the Beneficent the Merciful

B. Reaksi Adisi, Substitusi dan Eliminasi


pada Senyawa Karbon
Reaksi adisi
Yaitu reaksi penggabungan dua atau lebih molekul membentuk suatu produk
tunggal yang ditandai dengan hilangnya ikatan rangkap. Reaksi ini merupakan
reaksi karakteristik dari senyawa tak jenuh seperti alkena dan alkuna. Setelah
mengalami reaksi adisi, alkena akan berubah menjadi senyawa jenuh alkana.
Secara umum, reaksi adisi pada alkena dapat diilustrasikan seperti berikut.

Pada umumnya, reaksi adisi mengikuti aturan Markovnikov.


Aturan Markovnikov menyatakan bahwa pada reaksi adisi hidrogen halida
(HX), atom halogen (X) akan terikat pada atom karbon yang paling sedikit
mengikat atom H, sedangkan atom hidrogen (H) akan terikat pada atom
karbon yang paling banyak mengikat atom H (“yang kaya semakin kaya”).
Jika atom karbon yang berikatan rangkap tersebut mempunyai jumlah
atom H terikat sama banyak, maka atom X akan cenderung terikat pada
atom karbon dengan gugus alkil yang lebih panjang.
Berikut beberapa contoh reaksi adisi:

Reaksi Substitusi
Yaitu reaksi penggantian atom atau gugus atom dalam suatu molekul
dengan atom atau gugus atom lainnya. Penggantian gugus nukleofil disebut
substitusi nukleofilik. Penggantian gugus elektrofil disebut substitusi
elektrofilik. Gugus nukleofil tidak dapat digantikan dengan gugus elektrofil,

Created by nimas-uuthbei/Chemistry11 “ Hidrokarbon & Minyak Bumi “ 8


In the name Allah ,the Beneficent the Merciful
demikian juga sebaliknya. Secara umum, reaksi substitusi dapat dituliskan
sebagai: R−Q + PX → R−X + PQ
di mana gugus Q dan X keduanya nukleofil atau keduanya elektrofil.

Reaksi Eliminasi
yaitu reaksi penghilangan dua substituen dari suatu molekul. Pada dasarnya,
reaksi eliminasi dapat dianggap sebagai kebalikan dari reaksi adisi. Reaksi
eliminasi biasanya ditandai dengan berubahnya ikatan tunggal menjadi ikatan
rangkap melalui terlepasnya molekul kecil seperti air, HCl, atau HBr.
Pada umumnya, reaksi eliminasi mengikuti aturan Zaitsev. Aturan Zaitsev
menyatakan bahwa atom H yang tereliminasi merupakan atom H yang terikat pada
atom karbon yang paling sedikit mengikat hidrogen (“yang miskin semakin miskin”).

Reaksi penataan ulang (rearrangement)


yaitu reaksi di mana suatu molekul mengalami penyusunan ulang ikatan-ikatan dan
atom-atom sehingga terbentuk isomernya. Berikut contoh dari reaksi penataan
ulang.

Created by nimas-uuthbei/Chemistry11 “ Hidrokarbon & Minyak Bumi “ 9


In the name Allah ,the Beneficent the Merciful

Contoh Soal Reaksi Adisi, Substitusi, Eliminasi dan Pembahasan


Tentukan apakah reaksi berikut tergolong reaksi adisi, substitusi, atau eliminasi.

1. CH3−CH3 + Br2 → CH3−CH2Br + HBr


2. CH3−CH2Cl + CH3ONa → CH3−CH3−O−CH3 + NaCl
3. CH3−CH2Cl + KOH → CH2=CH2 + KCl + H2O
4. CH3OH + PCl5 → CH3Cl + POCl3 + HCl
5. CH3−CH=CH2 + Br2 → CH3−CHBr−CH2Br
6. CH3−CO−OH + C2H5OH → CH3−CO−OC2H5 + H2O

Jawab:
1. Reaksi substitusi, di mana pasangan substituen yang saling menggantikan
adalah −H dan −Br.
2. Reaksi substitusi, di mana pasangan substituen yang saling menggantikan
adalah −Cl dan CH3O−.
3. Reaksi eliminasi, di mana pereaksi dengan ikatan tunggal membentuk
produk ikatan rangkap melalui eliminasi substituen –H dan substituen −Cl.
4. Reaksi substitusi, di mana pasangan substituen yang saling menggantikan
adalah −OH dan −Cl.
5. Reaksi adisi, di mana pereaksi dengan ikatan rangkap membentuk produk
ikatan tunggal melalui penambahan dua substituen −Br.
6. Reaksi substitusi, di mana pasangan substituen yang saling menggantikan
adalah −OH dan C2H5O−.

C. ISOMER
Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi rumus
strukturnya berbeda. Umumnya isomer dari senyawa hidrokarbon adalah isomer
struktur atau kerangka. Akan tetapi, pada senyawa alkena terdapat juga isomer
geometri.

Isomer Struktur

Created by nimas-uuthbei/Chemistry11 “ Hidrokarbon & Minyak Bumi “ 10


In the name Allah ,the Beneficent the Merciful
Keisomeran struktur terjadi akibat perbedaan susunan ikatan antar atom-
atom ataupun gugus-gugus fungsi dalam suatu molekul. Terjadi pada senyawa
hidrokarbon alkana , alkena , alkuna. Keisomeran struktur dapat dibedakan
menjadi:
Isomer Kerangka
Senyawa-senyawa yang merupakan isomer kerangka mempunyai rumus molekul
dan gugus fungsi yang sama, namun kerangka (rantai karbon utama) berbeda.
Contohnya, butana dengan rantai utama C4 dan 2-metilpropana dengan rantai
utama C3.

Isomer Posisi
Senyawa-senyawa yang merupakan isomer posisi mempunyai rumus molekul dan
gugus fungsi yang sama, namun posisi gugus pada kerangka berbeda.
Contohnya, 1-butena dengan 2-butena berbeda posisi ikatan rangkap C=C; dan
1-butanol dengan 2-butanol berbeda posisi gugus hidroksil (–OH).

Isomer Gugus Fungsi


Keisomeran gugus fungsi terdapat pada senyawa-senyawa dengan rumus molekul
sama, namun berbeda gugus fungsi. Beberapa pasangan deret homolog yang
berisomer gugus fungsi, yaitu:

▪ alkanol (alkohol) dengan alkoksialkana (eter) – rumus umum: CnH2n+2O

Contohnya, etanol dengan metoksimetana (dimetil eter).

▪ alkanal (aldehida) dengan alkanon (keton) – rumus umum: CnH2nO

Contohnya, propanal dengan propanon.


▪ asam alkanoat (asam karboksilat) dengan alkil alkanoat (ester) – rumus
umum: CnH2nO2

Contohnya, asam propanoat dengan metil etanoat.

Created by nimas-uuthbei/Chemistry11 “ Hidrokarbon & Minyak Bumi “ 11


In the name Allah ,the Beneficent the Merciful

Isomer Ruang (Stereoisomerisme)


Keisomeran ruang terjadi akibat perbedaan konfigurasi atau susunan atom-
atom dalam ruang. Keisomeran ruang dapat dibedakan menjadi:
Isomer Geometri
Keisomeran geometri terjadi karena keterbatasan rotasi bebas pada suatu
ikatan dalam molekul. Pada ikatan tunggal C–C, atom karbon dapat berotasi
bebas terhadap atom karbon lainnya. Namun, pada ikatan rangkap dua C=C,
rotasi atom karbon cenderung terbatas oleh karena adanya ikatan pi. Oleh
karena itu, posisi atom atau gugus atom yang terikat pada kedua atom C
pada ikatan C=C tidak dapat berubah.
Keisomeran geometri umumnya ditemukan pada senyawa-senyawa dengan ikatan
C=C di mana masing-masing atom C mengikat dua atom atau gugus atom yang
berbeda.

Berdasarkan posisi atom atau gugus atomnya, isomer-isomer


geometri dibedakan menjadi bentuk cis dan bentuk trans.

▪ Isomer cis yaitu isomer di mana atom atau gugus atom sejenis terletak
pada sisi yang sama.
▪ Isomer trans yaitu isomer di mana atom atau gugus atom sejenis terletak
pada sisi bersebrangan.
Sebagai contoh, cis-2-butena dengan trans-2-butena merupakan pasangan
isomer geometri cis-trans.

Isomer Optis
Keisomeran optis terjadi jika senyawa memiliki suatu atom asimetris. Pada
senyawa karbon, keisomeran optis terjadi pada senyawa yang mempunyai
atom karbon asimetris, yaitu atom karbon yang terikat pada 4 atom atau
gugus atom yang berbeda. Jika dua gugus pada atom asimetris tersebut
ditukarkan posisinya, maka akan terbentuk dua molekul berbeda yang
merupakan bayangan cermin dari satu sama lainnya. Kedua molekul ini tidak
dapat saling ditindihkan satu sama lain (non-superimposable). Sifat tidak
saling tumpang tindih seperti tangan kiri di atas tangan kanan dan
sebaliknya disebut sebagai kiral.
Sebagai contoh, 2-butanol memiliki satu atom karbon kiral yaitu atom
karbon nomor 2 seperti terlihat pada gambar berikut. Atom karbon
tersebut berikatan dengan empat gugus berbeda, antara lain –C2H5, –H, –
OH, dan –CH3.

Created by nimas-uuthbei/Chemistry11 “ Hidrokarbon & Minyak Bumi “ 12


In the name Allah ,the Beneficent the Merciful

Isomer-isomer optis tidak dapat dibedakan berdasarkan sifat-sifat fisis seperti


titik didih dan titik leleh, sebagaimana isomer-isomer jenis lainnya yang telah
dijelaskan sebelumnya. Satu-satunya sifat fisis yang dapat membedakan isomer
optis adalah sifat optis, yaitu kemampuan untuk memutar (merotasikan) bidang
cahaya terpolarisasi. Senyawa yang dapat memutar polarisasi cahaya disebut
bersifat optis aktif.
Menurut aturan Le Bel–van’t Hoff, jumlah maksimum isomer optis dari senyawa
karbon yang tidak memiliki bidang simetri internal adalah sebanyak 2 n, di mana n
adalah jumlah atom karbon kiral. Jadi, senyawa yang mempunyai 3 atom karbon
kiral akan memiliki sebanyak-banyaknya 23 = 8 isomer optis.
Pasangan isomer optis yang merupakan bayangan cermin satu dengan yang lainnya
disebut pasangan enansiomer. Isomer-isomer optis yang bukan bayangan cermin
satu sama lain (bukan enansiomer) disebut diastereoisomer (diastereomer). Pada
senyawa dengan satu atom karbon kiral, maka akan terdapat 2 isomer optis
menurut aturan Le Bel–van’t Hoff. Kedua isomer optis ini merupakan pasangan
enansiomer. Namun, pada senyawa dengan lebih dari satu atom karbon kiral, dari
sejumlah isomer optis akan terdapat pasangan enansiomer dan juga diastereomer.
Hal ini terjadi karena adanya kemungkinan perbedaan konfigurasi absolut R/S
masing-masing atom karbon kiral sehingga membentuk isomer yang bukan
bayangan cerminnya (diastereomer).

Sebagai contoh, senyawa 2,3,4-trihidroksibutanal memiliki dua atom karbon


kiral, yaitu atom C nomor 2 dan C nomor 3. Oleh karena itu, menurut aturan Le
Bel–van’t Hoff, senyawa ini memiliki 22 = 4 isomer optis seperti terlihat pada
gambar berikut. Dari keempat isomer tersebut, terdapat dua pasangan
enansiomer yaitu pasangan (i) dengan (ii) dan pasangan (iii) dengan (iv). Masing-
masing dari pasangan enansiomer satu dengan pasangan enansiomer lainnya
merupakan stereoisomer bukan enansiomer, yang disebut juga dengan
diastereomer. Masing-masing isomer optis ini tidak bisa mengalami interkonversi
menjadi isomer lainnya dengan konfigurasi berbeda tanpa melalui pemutusan
ikatan.

Created by nimas-uuthbei/Chemistry11 “ Hidrokarbon & Minyak Bumi “ 13


In the name Allah ,the Beneficent the Merciful

3.2. Menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi,


teknik pemisahan serta kegunaannya

MINYAK BUMI

Minyak bumi adalah minyak mentah (crude oil) berwujud


cairan kental berwarna hitam yang belum dapat dimanfaatkan. Kemudian agar
dapat dimanfaatkan, minyak bumi harus mengalami proses pengolahan dahulu.
Pengolahan minyak bumi dilakukan dengan kilang minyak yang melalui dua tahap.
Pengolahan tahap pertama (primary processing) dilakukan dengan cara distilasi
bertingkat dan pengolahan tahap kedua (secondary processing) dilakukan dengan
berbagai cara.
1. Pengolahan minyak bumi tahap pertama

Created by nimas-uuthbei/Chemistry11 “ Hidrokarbon & Minyak Bumi “ 14


In the name Allah ,the Beneficent the Merciful

Pengolahan minyak bumi tahap pertama dilakukan dengan distilasi


bertingkat, yaitu proses distilasi berulang-ulang, sehingga didapatkan berbagai
macam hasil berdasarkan perbedaan titik didihnya. Hasil pada proses distilasi
bertingkat ini meliputi:
1. Fraksi pertama menghasilkan gas yang pada akhirnya dicairkan kembali
dan dikenal dengan nama elpiji atau LPG (Liquefied Petroleum Gas). LPG
digunakan untuk bahan bakar kompor gas dan mobil BBG, atau diolah lebih
lanjut menjadi bahan kimia lainnya.
2. Fraksi kedua disebut nafta (gas bumi). Nafta tidak dapat langsung
digunakan, tetapi diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi bensin
(premium) atau bahan petrokimia yang lain. Nafta sering disebut juga
sebagai bensin berat.
3. Fraksi ketiga atau fraksi tengah, selanjutnya dibuat menjadi kerosin
(minyak tanah) dan avtur (bahan bakar pesawat jet).
4. Fraksi keempat sering disebut solar yang digunakan sebagai bahan bakar
mesin diesel.
5. Fraksi kelima atau disebut juga residu yang berisi hidrokarbon rantai
panjang dan dapat diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi berbagai
senyawa karbon lainnya, dan sisanya sebagai aspal dan lilin.

2. Pengolahan minyak bumi tahap kedua


Pada pengolahan minyak bumi tahap kedua, dilakukan berbagai proses lanjutan
dari hasil penyulingan pada tahap pertama. Proses-proses tersebut meliputi:
1. Perengkahan (cracking): Pada proses perengkahan, dilakukan
perubahan struktur kimia senyawa-senyawa hidrokarbon yang meliputi:
pemecahan rantai, alkilasi (pembentukan alkil), polimerisasi
(penggabungan rantai karbon), reformasi (perubahan struktur), dan
isomerisasi (perubahan isomer).
2. Proses ekstraksi: Pembersihan produk dengan menggunakan pelarut
sehingga didapatkan hasil lebih banyak dengan mutu lebih baik.
3. Proses kristalasasi: Proses pemisahan produk-produk melalui
perbedaan titik cairnya. Misalnya, dari pemurnian solar melalui proses
pendinginan, penekanan, dan penyaringan akan diperoleh produk
sampingan lilin.
4. Pembersihan dari kontaminasi (treating): Pada proses pengolahan
tahap pertama dan tahap kedua sering terjadi kontaminasi
(pengotoran). Kotoran-kotoran ini harus dibersihkan dengan cara
menambahkan soda kaustik (NaOH), tanah liat atau hidrogenasi.

Hasil proses tahap kedua ini dapat dikelompokan berdasarkan titik didih dan
jumlah atom karbon pembentuk rantai karbonnya.

Created by nimas-uuthbei/Chemistry11 “ Hidrokarbon & Minyak Bumi “ 15


In the name Allah ,the Beneficent the Merciful

Jumlah Titik didih Manfaat


o
Fraksi Minyak Bumi atom C ( C) Minyak Bumi
Bahan bakar gas (LPG) dan bahan
Gas C1-C4 < 20 baku sintesis senyawa organic
Eter petroleum C5-C7 30 – 90 Pelarut dan cairan pembersih
Bensin (Gasolin) C5-C10 40 – 180 Bahan bakar kendaraan bermotor
Bahan baku sintesis senyawa
Nafta C6-C10 70 – 180 organic
Bahan bakar jet dan bahan bakar
Kerosin C11-C14 180 – 250 kompor paraffin
Bahan bakar kendaraan bermesin
Minyak solar dan diesel dan bahan bakar tungku di
diesel C15-C17 250 – 300 industry
Minyak pelumas C18-C20 300 – 350 Oil dan pelumas
Lilin Petroleum jelly dan lilin paraffin
untuk membuat lilin, kertas
berlapis lilin, lilin batik, dan bahan
C20+ > 350 pengkilan seperti semir
Bahan bakar kapal, pemanas
industri (boiler plant), dan
Minyak bakar C20+ > 350 pembangkit listrik
Material aspal jalan dan atap
Bitumen C40+ > 350 bangunan

Bensin merupakan bahan bakar kendaraan bermotor yang memiliki peranan


penting. Di Indonesia, tersedia beberapa jenis bensin, misalnya premium,
pertamax, dan pertamax plus. Setiap jenis bensin memiliki mutu yang berbeda.
Mutu bensin ditentukan oleh efektivitas pembakarannya di dalam mesin. Hal ini
dipengaruhi ketepatan waktu pembakaran sehingga tidak menimbulkan ketukan

Created by nimas-uuthbei/Chemistry11 “ Hidrokarbon & Minyak Bumi “ 16


In the name Allah ,the Beneficent the Merciful
(knocking) yang mengganggu gerakan piston pada mesin. Ketukan dapat
mengurangi efisiensi bahan bakar, menyebabkan mesin mengelitik, dan bahkan
merusak mesin.

Mutu bensin biasanya dinyatakan dengan bilangan oktan (octane number).


Bilangan oktan ditentukan melalui uji pembakaran sampel bensin sehingga
diperoleh karakteristik pembakarannya. Karakteristik tersebut kemudian
dibandingkan dengan karakteristik pembakaran berbagai campuran n-heptana dan
isooktana. Nilai bilangan oktan 0 ditetapkan untuk n-heptana yang mudah
terbakar dan menghasilkan ketukan paling banyak, sedangkan nilai 100 untuk
isooktana yang tidak mudah terbakar dan menghasilkan ketukan paling sedikit.
Sebagai contoh,
suatu campuran yang terdiri dari 25% n-heptana dan 75% isooktana
akan mempunyai bilangan oktan (25/100 × 0) + (75/100 × 100) =
75.
Jadi, pertamax dengan bilangan oktan 92 akan memiliki mutu bensin
yang setara dengan campuran 92% isooktana dan 8% n-heptana.

Secara umum, bensin yang mengandung alkana rantai lurus akan memiliki nilai
bilangan oktan lebih rendah dibanding yang mengandung alkana rantai bercabang,
alisiklik, ataupun aromatik. Sebagai contoh, n-heksana memiliki bilangan oktan 25,
sedangkan 2,2-dimetilbutana memiliki bilangan oktan 92.

Fraksi bensin dari hasil penyulingan umumnya mempunyai bilangan oktan ~70 yang
tergolong relatif rendah. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan
untuk menaikkan bilangan oktan:

▪ mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi menjadi hidrokarbon rantai


bercabang melalui proses reforming;
▪ menambahkan hidrokarbon alisiklik ataupun aromatik ke dalam campuran
akhir fraksi bensin; atau
▪ menambahkan zat aditif antiketukan ke dalam bensin sehingga memperlambat
pembakaran bensin. Zat antiketukan yang dapat digunakan yaitu TEL
(tetraethyl lead) dengan rumus kimia Pb(C2H5)4. Namun, senyawa timbal (Pb)
ini merupakan racun yang dapat merusak otak, sehingga penggunaannya

Created by nimas-uuthbei/Chemistry11 “ Hidrokarbon & Minyak Bumi “ 17


In the name Allah ,the Beneficent the Merciful
dilarang dan diganti dengan zat antiketukan lainnya seperti MTBE (methyl
tertiary-butyl ether) ataupun etanol.

Referensi:

Johari, J.M.C. & Rachmawati, M. 2008. Kimia SMA dan MA untuk Kelas XII Jilid 3. Jakarta:
Esis
McMurry, John. 2012. Organic Chemistry (8th edition). California: Brooks/Cole, Cengage
Learning
Okuyama, Tadashi & Maskill, Howard. 2014. Organic Chemistry: a mechanistic approach.
Oxford: Oxford University Press
Purba, Michael. 2007. Kimia 3B untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
Sudarmo, Unggul. 2007. Kimia SMA 3 untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Phibeta
Wade, L.G. & Simek, J.W. 2016. Organic Chemistry (9th edition). Harlow: Pearson Education
Limited

Created by nimas-uuthbei/Chemistry11 “ Hidrokarbon & Minyak Bumi “ 18

Anda mungkin juga menyukai