Anda di halaman 1dari 3

Jenis Bahan : Monograf

Judul : Bung Hatta & pendidikan karakter

Pengarang : Silfia Hanani (penulis)

Penulis : Dr. Silfia Hanani, M.Si., Susi Ratna Sari, M.Pd.,

Editor : Nurhid

Edisi :Cetakan I

Penerbitan : Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2018

Deskripsi Fisik 188 halaman : ilustrasi ; 21 cm

Jenis Isi : teks

Jenis Media : tanpa perantara

Jenis Wadah : volume

ISBN :978-602-313-266-9

Subjek : Mohammad Hatta, -- 1902-1980

Bibliografi : halaman 177-180

Bahasa : Indonesia

Bentuk Karya : Bukan fiksi

Target Pembaca : Umum

Psikologi pendidikan

Abstrak

Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan nama Bung Hatta. Bahkan, sosok Bung Hatta tidak dapat
dipisahkan dengan sosok Bung Karno. Bung Hatta adalah salah satu founding fathers, proklamator, dan
wakil presiden mendampingi Bung Karno. Namun, sudahkah kita mengenal dengan saksama sosok Bung
Hatta sebagai seorang pribadi? Terutama, tentang karakter atau kepribadian BungHatta yang dikenal
juga sebagai Bapak Koperasi ini.Buku di tangan pembaca ini sedikit berbeda dibandingkan dengan buku-
buku tentang biografi Bung Hatta. Penulis buku ini khusus mengajak Anda mengenal lebih dalam tentang
karakter Bung Hatta. Kita akan diajak untuk mengetahui karakter apa saja yang dapat kita teladani dari
sosok BungHatta. Seperti melewati lorong waktu, kita diajak untuk mengikuti perjalanan pendidikan dan
pengalaman yang sudah dilalui Bung Hatta dari masa kecil sampai remaja. Lalu, kita akan diajak
mengenal bagaimana karakter Bung Hatta di masaperjuangan, saat menjadi wakil presiden, dan di
keluarga. Selain itu, bagaimana sosoknya sebagai seorang dosen dan penulis.

Sinopsis :

Buku berjudul Bung Hatta dan Pendidikan Karakter yang ditulis oleh Silfia Hanani dan Susi Ratna Sari
akan diluncurkan di Bukittinggi, Sumatera Barat pada 29 Agustus 2018.

Direncanakan putri pertama Bung Hatta, Meutia Hatta akan menghadiri peluncuran yangakan digelar di
Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi, kata salah seorang penulis Silfia Hanani, Sabtu (18/8) di Padang.

Ia menyampaikan buku tersebut berisi tentang bagaimana kepribadian Bung Hatta yang selalu
memberikan keteladanan dan memegang teguh jati diri hingga pemikiran tokoh proklamator tersebut.

“Sikap sederhana, hemat, anti korupsi, seorang yang memiliki literasi yang tinggi sampai pada sikap
kecintaannya kepada tanah air dari Bung Hatta perlu disebarluaskan kepada generasi penerus bangsa
lewat buku ini, kata dia yang merupakan Dosen IAIN Bukittinggi.

Ia menyampaikan kesederhanaan Bung Hatta, dapat dirujuk untuk mewujudkan generasi yang anti
korupsi dilihat dari sikapnya yang sangat berhati-hati dalam mempergunakan fasilitas negara.

Bung Hatta pernah mengembalikan sisa uang berobatnya kepada negara, pernah menolak menerima
amplop tebal berisi uang, pernah pula menolak hadiah mobil mewah. Ia bahkan pernah menolak
permintaan adiknya supaya memberikan ketebelece agar memudahkan pemasangan telepon ke rumah,
pernah pula menolak permintaan keluarga agar menjemput ibu dengan mobil dinas wakil presiden, kata
dia.

Tidak hanya itu saja, Bung Hatta juga pernah menasihati putri keduanya dalam berkirim surat pribadi
agar jangan mempergunakan amplop milik negara, sekalipun itu kecil dan remeh temeh.

Pernah pula menegur pembatu pribadi untuk mengembalikan empat helai kertas milik negara yang
digunakan untuk menulis surat urusan keluarga, lanjut dia.

Selain itu Bung Hatta juga dikenal menjaga komitmen dalam urusan waktu dan janji serta disiplin dan
tidak mudah membuat keputusan yang tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang sudah
dikomitmenkan.

Silfia menyampaikan dari Bung Hatta juga bisa diteladani literasinya yaitu sebagai sosok yang suka
membaca sesibuk apapun dan dalam situasi bagaimanapun.

Ketika Bung Hatta diasingkan oleh Belanda ke Digul, Banda Naire yang tidak ditinggalkan Bung Hatta
adalah buku.

Catatan :
Bung Hatta dikenal sebagai seorang proklamator dan wakil presiden yang mendampingi Bung Karno.
Namun, mungkin banyakdi antara kita belum mengenal Bung Hatta sebagai seorang pribadi. Tahukah
Anda, jika Bung Hatta kecil pernah dihukum oleh neneknya? Lalu, apakah maksud dari Bung Hatta rela
bersusah payah membawa 16 peti berisi buku ke pengasingannya di Digul? Bagaimana Bung Hatta selalu
menghabiskan waktu berjam-jam untuk membaca buku dan menulis?

Nah, buku ini mengajak Anda untuk mengenal lebih dalam sosok Bapak Koperasi ini sebagai seorang
pribadi. Bung Hatta dikenal sebagai sosok yang religius, jujur, disiplin, gemar membaca, dan
berpengetahuan luas. Dengan sosok yang demikian, kiranya kita harus mengetahui bagaimana
perjalanan pendidikan dan pengalaman yang telah dilalui Bung Hatta. Dengan demikian, sebagai
generasi penerus, kita dapat mengambil banyak pelajaran dan meneladani sosok Bung Hatta

Kekurangan :

Buku ini memiliki isi yang sangat menarik dan berguna akan tetapi buku ini tidak dilengkapi dengan
ilustrasi yang baik, serta jumlah ilustrasi yang di berikan buku ini masih kurang, hanya di beri ilustrasi
pada tokoh karakter saja

Kelebihan :

Buku ini mengandung nilai moral dan nilai sosial baik tersurat ataupun tersirat, buku ini juga
mengajarkan agar pembaca memiliki minat literasi yang baik, lalu buku ini memberitahu bahwa buku
merupakan salah satu kunci kesuksesan

Anda mungkin juga menyukai