Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga Tugas Kliping Bahasa Indonesia ini
dapat tersusun.
Kliping Bahasa Indonesia ini kami buat untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Kliping ini berisi tentang Seni dan Budaya Indonesia.
Semoga kliping ini bisa memberikan manfaat kita semua, terutama bagi kami. Kami
menyadari bahwa kliping ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan kliping ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan kliping ini dari awal sampai akhir. Apabila ada kekeliruan
kata atau kalimat, kami mohon maaf yang sebesar besarnya.
Biografi …………………………………………………………………………….. 1
Kesimpulan …………………………………………………………………………
5
-ii-
BIOGRAFI MOHAMMAD HATTA, KISAH PROKLAMATOR INDONESIA
Banyak buku yang mengulas megenai Biografi dan Profil Mohammad Hatta.
Disebutkan bahwa Mohammad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di
Bukittinggi. Di kota kecil yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan
keluarga ibunya yang bernama Siti Saleha. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil,
meninggal ketika Hatta berusia delapan bulan.
Masa Kecil
Mohammad Hatta Kecil (kanan)
Mohammad Hatta memiliki enam saudara perempuan. Ia adalah anak laki-laki satu-
satunya. Ia memulai pendidikan dasarnya di ELS (Europeesche Lagere School).
Sejak duduk di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) di kota Padang, ia telah
tertarik pada pergerakan.
Sejak tahun 1916, timbul perkumpulan-perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong
Sumatranen Bond, Jong Minahasa. dan Jong Ambon. Hatta masuk ke perkumpulan
Jong Sumatranen Bond.
-1-
Dari semua bentuk perselisihan di antara mereka, hal yang paling terlihat adalah
kepercayaan Hatta yang sangat besar terhadap demokrasi. Dalam prinsip
kenegaraannya, Hatta berprinsip bahwa setiap warga negara berhak mengambil
bagian untuk membangun negara, oleh karena itu jumlah partai tidak boleh dibatasi.
Di sisi lain Soekarno menganggap bahwa jumlah partai harus dibatasi agar mudah
dikendalikan. Sementara itu Soekarno yang idealis berupaya untuk mempersatukan
semua golongan (NASAKOM) agar meminimalisir perselisihan. Sebaliknya, Hatta
beranggapan bahwa mempersatukan faham dan budaya yang berbeda malah akan
menghilangkan asas masing-masing.
Buku Demokrasi Kita yang sempat dilarang beredar, berisi kritik atas kebijakan
presiden Soekarno yang dinilai otoriter.
Akhirnya tiba juga masa ketika pertentangan Dwitunggal ini benar-benar tidak
terjembatani lagi. Mimpi Hatta tentang Indonesia yang mendorong kebebasan
multipartai, dinaungi oleh demokrasi parlementer, serta menerapkan sistem
federalisme (pemerintahan desentralisasi) tidak disukai oleh Soekarno. Dalam
kekecewaan, Hatta mengundurkan diri dari jabatan Wapres pada 1 Desember 1956.
Pengunduran diri Hatta membuka peluang bagi Soekarno
untuk mencanangkan sistem Demokrasi Terpimpin (1959) yang diartikan oleh Hatta
sebagai bentuk kediktatoran dan penyelewengan terhadap demokrasi.
Kekecewaannya terhadap keputusan Soekarno ini dia tuliskan dalam buku
“Demokrasi Kita” yang akhirnya dilarang beredar oleh Presiden Soekarno. Polemik
antar Dwitunggal ini juga berdampak pada terjadinya pemberontakan lokal di
Sulawesi dan Sumatera (PRRI dan PERMESTA).
-3-
Demokratis
Bung Hatta dikenal sebagai tokoh yang demokratis. Walaupun pada masa lampau ia
sempat dipenjara dan diasingkan di tempat pembuangan, Bung Hatta selalu
menekankan pada rekan-rekannya agar tetap bersikap demokratis sekalipun berada
di pengasingan.
Menjunjung Tinggi Nasionalisme
Wakil Presiden RI yang pertama ini selalu menebar semangat kebangsaan dan
nasionalisme. Ia selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negara dibandingkan
kepentingan pribadi dan golongan.
Pekerja Keras
Sewaktu masih hidup, Bung Hatta sangat menginginkan sepatu merek ternama. Oleh
karena itu, ia menyimpan guntingan iklan dari sepatu tersebut dan mengumpulkan
uang agar bisa membeli sepatu yang diinginkannya. Padahal dengan statusnya yang
kala itu menjabat sebagai Wakil Presiden ia bisa saja memanfaatkan jabatannya.
Namun, Bung Hatta memilih untuk tidak meminta sesuatu karena kepentingannya
sendiri.
Rendah Hati
Sewaktu berangkat ke tanah suci, Bung Hatta pergi menggunakan biaya sendiri.
Padahal, Bung Karno sudah menawarinya untuk pergi dengan menggunakan biaya
yang ditanggung oleh negara. Tapi, Bung Hatta menolaknya, ia lebih memilih untuk
naik haji menggunakana biaya sendiri sebagai rakyat biasa.
-4-
KESIMPULAN
Drs. Moh. Hatta adalah satu satunya anak laki laki dari 7 bersaudara.. Lahir di Bukit
tinggi pada tanggal 12 Agustus 1902.
Bung Hatta masuk ke perkumpulan Jong Sumatranen Bond. Ia dikenal sebagai tokoh
yang demokratis. Walaupun pada masa lampau ia sempat dipenjara dan diasingkan di
tempat pembuangan, Bung Hatta selalu menekankan pada rekan-rekannya agar
tetap bersikap demokratis sekalipun berada di pengasingan.
Wakil Presiden RI yang pertama ini selalu menebar semangat kebangsaan dan
nasionalisme. Ia selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negara dibandingkan
kepentingan pribadi dan golongan.