Anda di halaman 1dari 9

BIOGRAFI H.O.

S COKROAMINOTO

Inung Nurlela (03020222040)

Ardana Jingga Pitaloka (03040222082)

PENDAHULUAN

Hos Cokroaminoto adalah salah satu tokoh yang sangat penting dalam sejarah perjuangan
kemerdekaan Indonesia. Nama lengkapnya adalah Raden Mas Haji Oemar Said, tetapi lebih
dikenal dengan sebutan "Hos Cokroaminoto”, Ia lahir 16 Agustus 1882 di Ponorogo, Jawa Timur
yang saat itu masih wilayah Hindia Belanda dan meninggal pada tanggal 27 Desember 1934 di
Surabaya, Jawa Timur. Namanya telah menjadi ikon perjuangan dan pergerakan nasional
Indonesia pada awal abad ke-20.

Hos Cokroaminoto adalah seorang pemikir, aktivis sosial, dan politikus yang gigih dalam
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia terlibat dalam berbagai
gerakan politik dan organisasi perjuangan yang berusaha untuk mengakhiri dominasi Belanda di
tanah air. Salah satu kontribusi utamanya adalah mendirikan Sarekat Islam, sebuah organisasi yang
menjadi cikal bakal gerakan nasionalis di Indonesia. Selama hidupnya, Hos Cokroaminoto juga
dikenal sebagai tokoh yang mendorong pendidikan dan kesadaran politik di kalangan masyarakat.
Ia berusaha untuk menyatukan berbagai kelompok etnis dan agama di Indonesia demi menciptakan
persatuan dalam perjuangan kemerdekaan.

1
A. BIOGRAFI H.O.S COKROAMINOTO

Raden Mas Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau HOS Tjokroaminoto dikenal
sebagai tokoh pendidikan dan juga pahlawan nasional yang memperjuangan kemerdekaan
Indonesia. HOS Tjokroaminoto merupakan pemimpin dari organisasi pertama di Indonesia yakni
Sarekat Dagang Indonesia (SDI) yang menjadi Sarekat Islam (SI). Ia juga menjadi pelopor gerakan
Serikat Buruh di Indonesia yang hingga kini beberapa ideologinya masih digunakan. HOS
Tjokroaminoto dijuluki sebagai Raja Jawa Tanpa Mahkota. Bukan tanpa sebab, dalam tubuhnya
mengalir darah bangsawan dan ulama tapi memilih menjadi kromo (orang biasa).1

HOS Tjokroaminoto lahir 16 Agustus 1882 di Ponorogo, Jawa Timur yang saat itu
masih wilayah Hindia Belanda. Tjokroaminoto merupakan anak kedua R.M. Tjokroamiseno dari
12 bersaudara. Ayahnya menjabat sebagai wedana Kleco, Magetan. Kakeknya, R.M. Adipati
Tjokronegoro, pernah juga menjabat sebagai Bupati Ponorogo. HOS Tjokroaminoto adalah
keturunan langsung dari Kiai Ageng Hasan Besari dari Pondok Pesantren Tegalsari Ponorogo.2

1
Dian Nita,” Biografi HOS Tjokroaminoto, Pemimpin SI yang Dijuluki "Raja Jawa Tanpa Mahkota", Kompas TV, 10
April 2022, https://www.kompas.tv/cerita-ramadan/278548/biografi-hos-tjokroaminoto-pemimpin-si-yang-
dijuluki-raja-jawa-tanpa-mahkota?page=all

2
ibid

2
Cokroaminoto merupakan salah satu tokoh pergerakan Nasional yang gigih. Ia juga
memiliki beberapa murid diantaranya Soekarno, Musso dan Kartosuwiryo. Tapi pemikiran yang
tak sejalan membuat ketiga orang muridnya ini berselisih paham. Kemudian pada tahun 1912
tepatnya pada bulan Mei, Tjokroaminoto bergabung dalam kepengurusan Organisasi Sarekat
Islam. Selama hidupnya, HOS Cokroaminoto pernah menempuh pendidikan di OSVIA dan lulus
pada tahun 1902. Setelah lulus, ia bekerja sebagai juru tulis di Ngawi. Tak lama kemudian,
Cokroaminoto bekerja di perusahaan dagang di Surabaya. Disini Ia mulai tertarik dengan dunia
politik. Sarekat Dagang Islam atau SDI pernah Ia masuki, akhirnya berubah menjadi SI (Sarekat
Islam) dan Ia menjadi ketuanya pada 10 September 1912. Dengan kepemimpian yang baik,
organisasi tersebut mengalami perkembangan yang signifikan, bahkan sempat membuat Belanda
khawatir.3

B. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, KARIR DAN PERJUANGAN H.O.S


COKROAMINOTO

Semasa kecil Tjokroaminoto diberikan pendidikan oleh ayahnya secara ketat baik dalam
bidang agama, maupun pendidikan barat sebagaimana para pejabat pemerintah pada waktu itu. Ia
juga mampu menguasai Bahasa belanda dan inggris. Tjokroaminoto masuk sekolah di (Opleidings
School Voor Inlandsche Ambtenaren) OSVIA dan lulus tahun 1902. Kemudian, pada tahun 1907-
1910, Tjokroaminoto sempat mengikuti pendidikan di sekolah B.A.S (Burgerlijke Avond School).
Dalam pekerjaan, Tjokroaminoto pernah menjadi juru tulis di daerah Ngawi. Disebabkan karena
konflik dengan mertuanya, Tjokroaminoto pergi ke Semarang dan bekerja sebagai kuli pelabuhan.
Disini ia kemudian lebih mengetahui kerja buruh dan konflik yang dihadapi serta mendapat
pengalaman dalam berkecimpung di dunia pergerakan. Selanjutnya, Tjokroaminoto pindah ke
Surabaya. Di Surabaya ia bekerja di sebuah firma bernama Kooy & Co. Sambil bekerja ia juga
menempuh pendidikan di sekolah B.A.S (Burgerlijke Avond School). Sering berpindah-pindah
pekerjaan, Tjokroaminoto pernah bekerja sebagai leerling machinist selama satu tahun. Kemudian,
ia juga pernah bekerja di sebuah pabrik gula, Rogojampi Surabaya sebagai seorang chemiker.

3
Fariza Calista,” Biografi dan Profil Lengkap HOS Cokroaminoto – Pahlawan Pergerakan Nasional Indonesia”, Info
Biografi.com, 14 Juli 2023, https://www.infobiografi.com/biografi-dan-profil-lengkap-hos-cokroaminoto-pahlawan-
pergerakan-nasional-indonesia/

3
C. KONTRIBUSI H.O.S COKROAMINOTO

Tjokroaminoto adalah upayanya dalam memperjuangkan kesetaraan dan keadilan bagi


semua golongan dalam masyarakat Indonesia. Ia menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan
di antara berbagai suku dan agama yang ada di Indonesia. Dia juga mendorong pendidikan yang
merata dan kesempatan kerja yang adil bagi semua warga negara.

Tjokroaminoto juga dikenal sebagai seorang pemimpin yang visioner. Ia memiliki visi
yang kuat untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Dia percaya bahwa pendidikan adalah kunci
untuk membebaskan bangsanya dari penjajahan. Oleh karena itu, ia mendirikan sekolah-sekolah
untuk rakyat dengan tujuan meningkatkan taraf hidup mereka dan memberikan kesempatan yang
lebih baik untuk masa depan masyarakat.4

Hos Cokroaminoto memberikan berbagai kontribusi yang signifikan dalam perkembangan


pergerakan nasional Indonesia dan berbagai aspek kehidupan di Indonesia. Berikut beberapa
kontribusi utama dari Hos Cokroaminoto:

a. Pendiri Sarekat Islam (SI): Salah satu kontribusi utama Cokroaminoto adalah
mendirikan Sarekat Islam pada tahun 1912. SI adalah organisasi massa terbesar
pada masanya dan merupakan wadah perjuangan rakyat Indonesia melawan
penjajahan Belanda. Organisasi ini memiliki jutaan anggota yang terdiri dari
berbagai kelompok sosial, seperti pekerja, petani, dan pedagang. SI berjuang untuk
hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat pribumi, termasuk meningkatkan upah
pekerja dan mengurangi tekanan ekonomi terhadap petani.
b. Pendidikan: Cokroaminoto mendukung pendidikan sebagai sarana untuk
memajukan rakyat Indonesia. Ia mendirikan sekolah-sekolah yang memungkinkan
akses pendidikan bagi masyarakat luas, terutama di daerah pedesaan. Pendidikan
ini dianggapnya sebagai salah satu kunci untuk meningkatkan kesadaran politik dan
nasionalisme.

4
Kintan Lestari,"Profil HOS Tjokroaminoto, Pahlawan Nasional yang Jadi Pemimpin Abadi Sarekat Islam", Berita
Satu, 20 Mei 2023, https://www.beritasatu.com/nasional/1045643/profil-hos-tjokroaminoto-pahlawan-nasional-
yang-jadi-pemimpin-abadi-sarekat-islam.

4
c. Kepemimpinan Politik: Cokroaminoto adalah seorang pemimpin politik yang
dikenal karena pendekatan moderatnya dalam perjuangan melawan penjajahan. Ia
menganjurkan pendekatan damai dalam mencapai tujuan politik, yang penting
untuk menjaga stabilitas dan kohesi dalam pergerakan nasional. Kontribusinya
dalam membangun dan memimpin SI serta berbagai gerakan politik lainnya sangat
berpengaruh.
d. Agama dan Toleransi: Cokroaminoto adalah seorang Muslim yang taat, tetapi ia
juga menganjurkan toleransi antaragama dan menghargai keragaman budaya di
Indonesia. Ia berupaya membangun persatuan di antara berbagai kelompok agama
dalam perjuangan nasional.
e. Hubungan Internasional: Cokroaminoto memahami pentingnya dukungan
internasional dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia menjalin hubungan
dengan berbagai negara dan organisasi internasional untuk mendukung perjuangan
Indonesia dan memperluas jaringan politiknya.
f. Pemberdayaan Masyarakat: Kontribusi Cokroaminoto juga terlihat dalam
upayanya untuk memberdayakan masyarakat, terutama kelompok pekerja dan
petani, agar mereka lebih sadar akan hak-hak mereka dan memiliki peran yang lebih
aktif dalam perjuangan kemerdekaan.
g. Pengaruh Ideologi: Pemikiran dan ideologi Cokroaminoto, terutama dalam konteks
pergerakan nasional dan perjuangan sosial-ekonomi, tetap mempengaruhi sejarah
dan pemikiran politik Indonesia hingga hari ini.

Kontribusi-kontribusi ini membuat Hos Cokroaminoto menjadi salah satu tokoh yang
sangat dihormati dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dan dalam membangun dasar-
dasar negara Indonesia modern.

D. PEMIKIRAN HOS COKROAMINOTO

a. Sosialisme islam

Raden Haji Oemar Said Tjokroaminoto menemukan kesalahan dalam pembentukan


konsep Sosialisme Barat. Maka dari itu, dia merombak ajaran sosialisme tersebut dengan

5
membentuk sosialisme cara Islam. Menurut Tjokro, sosialisme Islam ini bertujuan untuk
melaksanakan kedamaian dan keselamatan berdasarkan tafsir Islam yang memiliki empat
makna utama. Aslama yang berarti ketundukan, Salima atau keselamatan, Salmi atau
kerukunan, dan Sulami yang bermakna tangga.
Berdasarkan empat makna Islam itu, Tjokro membuat dua prinsip utama Sosialisme
Islam. Kedua prinsip tersebut adalah Kedermawanan Islami dan Persaudaraan Islam.
Kedermawanan dalam hal ini berarti tindakan kebajikan untuk meraih cinta Allah.
Sedangkan Persaudaraan Islam menekankan pada persaudaraan yang dibangun bukan
berdasarkan suku, ras dan strata sosial. Akan tetapi berdasarkan ketakwaan.
Dedi menjelaskan, Sosialisme Islam hendaknya tidak dipahami sebagai penerimaan
terhadap Sosialisme Marxis. Hal ini dikarenakan, dalam konteks Islam, sosialisme yang
sempurna berarti bahwa manusia tidak hidup untuk dirinya sendiri atau hanya untuk
relasi sosial saja.
b. Pemikiran Pendidikan
Sebelumnya, Cokroaminoto cenderung lebih dikenal sebagai tokoh politik
dibandingkan sebagai tokoh pendidikan karena kiprahnya dalam Organisasi Syarikat
Islam. Terlepas dari itu semua, mari kita menelaah beberapa pemikiran pendidikan H.O.S
Tjokroaminoto sebagai berikut.

Pertama, pendidikan harus berdasarkan pada sumber Islam yakni Al-


Qur‟an dan Al-Hadits. Menurut H.O.S. Cokroaminoto ilmu harus diperoleh dengan
akal, tetapi
tidak boleh dipisahkan dari pendidikan budi pekerti dan pendidikan rohani. Ia
mengakui bahwa Islam yang bersumber Al-Qur‟an dan Al-Hadits itulah yang
memajukan berbagai ilmu. Oleh karena itu pendidikan harus berdasar dan tidak
menyimpang dari sumber Islam tersebut.

Kedua, tujuan Pendidikan


(kebangsaan) yang ingin dicapai menurut H.O.S. Cokroaminoto adalah untuk
menjadikan anak didik sebagai seorang muslim yang sejati dan sekaligus menjadi
seorang nasionalis yang berjiwa besar penuh kepercayaan kepada diri sendiri.

6
Sebagai muslim yang sejati dan sekaligus nasionalis hendaknya
mempunyai keseimbangan baik ilmu umum maupun ilmu agama. Maka disamping
mempunyai akal yang cerdas juga harus mempunyai budi pekerti
yang utama, hidup sederhana punya keberanian dan kemandirian, serta cinta tanah
air.
H.O.S. Cokroaminoto lebih jauh merumuskan sistem pendidikan yang Islami
dengan menganjurkan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara
ilmu agama dan ilmu umum, dan pendidikan harus dapat mempertebal
perasaan kebangsaan, bukan sebaliknya mengagung-agungkan budaya asing
dan tercerabut dari akar budaya sendiri. Berkaitan dengan masalah tersebut
harus ada lembaga Islam yang mengelola pendidikan kebangsaan baik secara
informal maupun non formal. Pendidikan tersebut harus bertujuan mengangkat
derajat dan martabat kemanusiaan dari setiap individu manusia.

Ketiga, prinsip pendidikan kebangsaan yang dikehendaki oleh H.O.S.


Cokroaminoto adalah cinta tanah air yaitu sekuat tenaga mengadakan pendidikan
untuk menanamkan perasaan kebangsaan; memiliki keberanian yaitu selalu
menanamkan rasa keberanian terutama jihad (bekerja keras mempropagandakan
dan melindungi Islam) karena hal itu termasuk bagian dari iman; dan menanamkan
sifat kemandirian, maksudnya setiap orang harus berusaha dengan sungguh-
sungguh dan pantang memakan hasil pekerjaan orang lain dan mampu mandiri tidak
menggantungkan kepada orang lain.5

5
Aji Dedi Mulawarman, “Jang Oetama : jejak dan perjuangan H.O.S Tjokroaminoto / Aji Dedi Mulawarman
; penyunting, Sigit Suryanto”, Galang Pustaka, 2015,
https://opac.perpusnas.go.id/uploaded_files/sampul_koleksi/original/Monograf/942631.jpg?rnd=17670
78302

7
PENUTUP

Hos Cokroaminoto, yang lahir pada 8 Agustus 1883 dan meninggal pada 27 Desember
1934, memiliki latar belakang yang beragam dalam pergerakan nasional Indonesia. Berikut latar
belakangnya:

1. Kelahiran: Hos Cokroaminoto lahir di desa Paninggaran, Pekalongan, Jawa


Tengah, yang pada saat itu merupakan bagian dari Hindia Belanda.
2. Pendidikan: Dia mendapatkan pendidikan dasar di sekolah desa setempat dan
kemudian melanjutkan pendidikan menengah di Semarang. Setelah itu, ia pergi ke
Surabaya untuk belajar di Sekolah Guru.
3. Aktivisme: Cokroaminoto awalnya menjadi guru dan terlibat dalam gerakan guru
yang berjuang untuk perbaikan kondisi pendidikan. Namun, dia kemudian
bergabung dengan pergerakan nasional Indonesia yang lebih luas, menjadi anggota
Serikat Islam pada tahun 1911.
4. Serikat Islam: Cokroaminoto adalah salah satu pendiri Serikat Islam (Sarekat
Islam), sebuah organisasi politik dan sosial yang memainkan peran penting dalam
pergerakan kemerdekaan Indonesia. Dia juga menjadi pemimpin Sarekat Islam
Cabang Solo.
5. Perjuangan Kemerdekaan: Cokroaminoto aktif dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Dia terlibat dalam berbagai
kampanye politik dan sosial, serta berjuang untuk hak-hak rakyat Indonesia.
6. Akhir Hidup: Sayangnya, Hos Cokroaminoto meninggal dunia pada usia muda,
yaitu pada tahun 1934. Namun, warisannya dalam perjuangan kemerdekaan
Indonesia tetap dihormati dan diingat hingga saat ini.

Latar belakangnya yang kaya dalam pergerakan nasional dan perjuangan untuk kemerdekaan
menjadikannya salah satu tokoh yang sangat dihormati dalam sejarah Indonesi

8
DAFTAR PUSTAKA

Dian Nita,” Biografi HOS Tjokroaminoto, Pemimpin SI yang Dijuluki "Raja Jawa
Tanpa Mahkota", Kompas TV, 10 April 2022, https://www.kompas.tv/cerita-
ramadan/278548/biografi-hos-tjokroaminoto-pemimpin-si-yang-dijuluki-raja-jawa-tanpa-
mahkota?page=all

Fariza Calista,” Biografi dan Profil Lengkap HOS Cokroaminoto – Pahlawan


Pergerakan Nasional Indonesia”, Info Biografi.com, 14 Juli 2023,
https://www.infobiografi.com/biografi-dan-profil-lengkap-hos-cokroaminoto-pahlawan-
pergerakan-nasional-indonesia/

Kintan Lestari,"Profil HOS Tjokroaminoto, Pahlawan Nasional yang Jadi Pemimpin


Abadi Sarekat Islam", Berita Satu, 20 Mei 2023,
https://www.beritasatu.com/nasional/1045643/profil-hos-tjokroaminoto-pahlawan-nasional-
yang-jadi-pemimpin-abadi-sarekat-islam

Aji Dedi Mulawarman, “Jang Oetama : jejak dan perjuangan H.O.S Tjokroaminoto / Aji
Dedi Mulawarman ; penyunting, Sigit Suryanto”, Galang Pustaka, 2015,
https://opac.perpusnas.go.id/uploaded_files/sampul_koleksi/original/Monograf/942631.jpg?rnd=
1767078302

Anda mungkin juga menyukai