(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah politik islam di Indonesia)
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Sejarah Politik Hukum Islam di Indonesia (tokoh dan pemikirannya I)”.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas, selain itu makalah ini juga bertujuan menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi kami penulis.
Pemakalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
3.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Mohammad Hatta, Alam Pikiran Yunani, (Jakarta: UI-Press. 1986). 134.
Ucapan yang dimaksud oleh Aristoteles yaitu (Zoon Politicon) jika ditafsirkan yaitu, manusia itu makhluk social
tidak dapat berdiri sendiri. Atau manusia merupakan makhluk yang senantiasa hidup bermasyarakat.
Fakta sejarah telah menunjukan beberapa tokoh yang
menjadi peran penting dalam sejarah lahirnya politik di
Indonesia,yaitu H.O.S. Tjokroaminoto, Agus
Salim,Soekarno,Moh,Hatta, dan Wahid Hasyim.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
2
Dzulkarnain Jamil,skripsi : “Pemikiran Politik H.O.S. Tjokroaminoto” (Surabaya : UIN Sunan Ampel) , hal 55.
H.O.S Tjokroaminoto selalu menampilkan ciri nasionalismenya. Baik
dari cara berperilaku yang tegas dan berwibawa juga rajin melakukan
ibadah, tepat waktu, dari cara berpakaiannya sendiri selalu berpakaian biasa
sebagaimana khas jawa. Lengkap dengan blangkon dan sarung batiknya.
Berbeda dengan teman-temannya yang suka berpakaian ala barat.3
Kepekaannya terhadap kondisi sosial H.O.S Tjokroaminoto kecil tersebut
menjadi cikal bakal pemikirannya kelak ketika remaja.
3
Mansyur Amin,” Saham HOS Tjokroaminoto dalam Kebangunan Nasional di Indonesia” (Yogjakarta: CV. Nur
Cahaya, 1980), 27.
4
Dzulkarnain Jamil,skripsi : “Pemikiran Politik H.O.S. Tjokroaminoto” (Surabaya : UIN Sunan Ampel) , hal 59.
menjadi juru tulis dikesatuan pegawai adminitratif Bumi Putera desa
Glodog,Purwodadi,ngawi.
Haji Agus salim lahir di Koto Gadang, Agam, Sumatra Barat, Hindia
Belanda, pada tanggal 8 Oktober 1884 dan meninggal pada tangal 4 november
1954 di Jakarta, Indonesia, pada saat umur beliau 70 tahun. Beliau adalah salah
5
Farhan Firdian, Skripsi : “Pemikiran Politik Islam H.O.S Tjokroaminoto dan relevansinya Pada Politik Islam
Indonesia Dewasa Ini” (Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga) hal. 118.
satu sosok pejuang kemeredekaan indonesia. Haji Agus Salim juga ditetapkan
sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 27 Desember 1961
melalui Keppres nomor 657 tahun 1961. Setelah indoneia merdeka, ia menjadi
wakil perdana mentri indonesia yang ke-3 dari 3 juli 1947 hingga 20 desember
1949. Haji Agus Salim mengenyam pendidikan dasar di Eurpeesche Lagere
School (ELS) yang merupakan sekolah khusus anak-anak eropa, kemudian
dilanjutkan ke Hoogere Burgerschool (HBS) di Batavia, dan ia berhasil menjadi
lulusan terbaik di HBS se-Hindia belanda. Haji Agus Salim pernah bekerja
sebagai penerjemah dan pembantu notaris pada sebuah kongsi pertambangan ddi
Indragiri. Agus Salim terjun kedunia jurnalistik pada tahun 1915 di harian neratja
sebagai redaktur II. Setelah aktif dalam bidang jurnalistik ia akhirnya menjadi
pemimpin harian hindia baroe dan ia pun mendirikan Suratkabar Fadjar Asia. Dan
setelah itu ia menjabat sebagai Redaktur Harian Moestika di Yogyakarta dan
membuka kantor Advies en Informatie Bureau Penerangan Oemoem (AIPO).
Bersamaan dengan itu beliau pun mulai terjun dalam dunia politik sebagai
pemimpin Sarekat Islam.
Haji Agus Salim meupakan pemikir dan intelektual Islam yang reflektif
dan progresif. Dia dihadapkan pada suatu pilihan yang relatif dilematis untuk
menampilkan Islam di jamannya. Kolonialisasi di Indonesia yang berpenduduk
mayoritas beragama Islam, telah secara politis menciptakan jurang pemisah nilai-
nilai universal Islam dengan nilai-nilai modernitas yang berkembang di Barat.
Haji Agus Salim secara strategis dapat menyinergikan Islam dengan nilai-nilai
modern substantif dengan mengatakan bahwa rasionalisasi adalah Hal yang harus
dilakukan, yang harus dibimbing dengan naql.
Haji Agus Salim sangat berpengaruh besar bagi bangsa Indonesia, terutama
untuk kebangkitan umat Islam di Indonesia, beliau juga ikut terlibat dalam
penyusunan dasar negara Indonesia yaitu pancasila tepatnya sila ke 3 yaitu ke
Tuhanan yang maha esa yang menggambarkan ajaran agama islam dinegara
Indonesia, terlihat dalam perjuangan beliau diatas dapat disimpulkan bahwa
pemikiran politik Haji Agus Salim berada pada nasionalisme Islam dan apapun
ajaran atau paham yang timbul dalam benak kepala manusia, hendaklah
diletakkan di bawah niat pengabdian kepada Allah SWT atau Tuhan Yang Maha
Esa. Dalam pemikiran ideologi haji agus salim, beliau sangat menentang konsep-
konsep kapitalisme komunisme dan nasionalisme sekuler, karna menurut beliau
semua itu dasarnya bersumber dari paham materialisme yang dikembangkan oleh
dunia Barat demi mengelabuhi pandangan manusia. Beliau mencari cara
alternatif dengan cara memahamkan sosialisme islam kepada mereka. Beliau juga
mengatakan tujuan Islam yaitu persamaan manusia, keadilan, yang sempurna dan
ikhtiar serta usaha bersama, kebajikan orang bersama.
6
Ali Fahrudin, Nasionalisme Soekarno Dan Konsep Kebangsaan Mufassir Jawa, Jakarta : LITBANGDIKLAT
PRESS, 2020, hal.49
7
ibid
NASAKOM menurut Soekarno merupakan sebuah faktor-faktor objektif dari
masyarakat Indonesia dan jika ingin mengadakan perubahan-perubahan di dalam
masyarakat harus mempersatukan pemikiran mereka. Sebagai tokoh yang
mempunyai obsesi persatuan, cita-cita persatuannya selain berhubungan dengan
persatuan-persatuan ideologi yang berkembang. Soekarno menggagaskan
pemikirannya ke dalam sebuah buku yang berjudul Islam, Nasionalisme, dan
Marxisme pada tahun 1962. Dalam tulisannya, Soekarno memandang perlunya
menggabungkan 3 ideologi tersebut untuk melawan imperialisme Belanda.
Karena untuk melawan penjajah diperlukan suatu kekuatan efektif yang
menghimpun semua unsur politik yang ada dalam masyarakat.8
8
Gili Argenti dan Dini Sri Istiningdias, Pemikiran Politik Soekarno Tentang Demokrasi Terpimpin, Jurnal
Politikum Indonesiana, Vol 2, No.2, November 2017, hal. 23
9
ibid
Mohammad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi,
Sumatera Barat. Ayah Mohammad Hatta bernama Haji Mohammad Jamil dan
ibunya bernama Siti Saleha. Ibu Muhammad Hatta merupakan orang Bukittinggi
asli. Sedangkan Ayah Mohammad Hatta adalah anak dari guru agama yang
terkenal di Batuhampar yaitu Syekh Arsyad. Anak pertama mereka bernama
Rafi’ah. Pada usia 7 bulan Hatta telah menjadi anak yatim, kemudian ibunya
menikah lagi dengan Mas Agus Haji Ning, yaitu seorang pedagang dari
Palembang. Dari pernikahan tersebut pasangan Mas Agus Haji Ning dan Siti
Saleha dikaruniai 4 anak. Pada awalnya, Hatta mengira Haji Ning adalah ayah
kandungnya.10
Hatta memiliki semangat belajar yang tinggi sehingga dapat membaca dan
menulis sebelum masuk ke Sekolah Rakyat. Di sekolah rakyat, Hatta hanya
bersekolah sampai tahun ketiga. Pada pertengahan tahun ajaran, Hatta pindah ke
sekolah Belanda, yaitu Europeesche Lagere School (ELS). Murid daripada ELS
pada umumnya adalah anak-anak Belanda, dan hanya sedikit anak-anak
Indonesia yang diterima di sekolah tersebut. Pada tahun 1916, Hatta menamatkan
pendidikannya di ELS dan ia ingin melanjutkan pendidikannya ke Hoogere
Burger School (HBS). Pada saat itu HBS tidak ada di Sumatra Barat sehinggat
Hatta harus pergi ke Jakarta. Namun ibunya tidak mengizinkan, lalu ibunya
menyuruh melanjutkan pendidikannya ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs
(MULO) di Padang. Setelah 3 tahun tamat dari MULO, Hatta melanjutkan
penididikannya ke Prins Hendrik School (PHS) di Jakarta. Namun ibunya sudah
tidak melarangnya.
10
Rohmat, Biografi Singkat Mohammad Hatta, Jakarta : Penerbit Duta, 2019, hal. 2
perjalanan, tetap menggunakan uang pribadi karena beasiswa diberikan saat ia
tiba di Belanda.11
11
ibid
12
Zulfikri Suleman, Demokrasi Untuk Indonesia, Jakarta : PT. Kompas Media Nusantara, 2020, hal. 15
13
H. Agus Dedi, Pemikiran Politik Soekarno, Bung Hatta, dan Tan Malaka Dalam Kehidupan Politik Di
Indonesia, Buku Kompas, Jakarta. ISBN 978-979-709-484-3, hal. 529
14
Zulfikri Suleman, Demokrasi Untuk Indonesia, Jakarta : PT. Kompas Media Nusantara, 2020, hal. 18
1. Ajaran Islam mengenai kebenaran dan keadilan yang dikaitkan dengan
tugas manusia sebagai khalifah Allah (penyebar kebaiikan) di muka bumi
2. Demokrasi asli Indonesia yang berdasarkan kekeluargaan/kebersamaan
3. Paham sosialisme barat tentang perikemanusiaan.
K.H Wahid Hasyim lahir pada tanggal 1Juni 1914 di Jombang Jawa Timur.
Beliau adalah putra K.H Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama. K.H Wahid
adalah anak kelima dari K.H Hasyim Asy’ari dan Nyai Nafiqah, dan merupakan
anak laki-laki pertama dari 10 bersaudara. Nama aslinya adalah Abdul Wahid,
namun ketika menginjak dewasa beliau lebih suka menulis namanya dengan
A.Wahid dan ditambahkan nama ayahnya dibelakangnya, sehingga menjadi
A.Wahid Hasyim, dan kemudian dikenal dengan Wahid Hasyim.K.H Wahid
Hasyim merupakan keturunan keluarga masyhur, yakni perintis Nahdlatul Ulama
dan pendiri Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur.15
K.H Wahid meniti karir dari bawah di Organisasi Islam yang memiliki
anggota terbanyak di negeri ini. Pada usia 25 tahun, ia terpilih menjadi ketua
Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI), sebuah wadah perkumpulan berbagai
organisasi Islam di Indonesia. Di bawah K.H Wahid, selain menuntut pemerintah
Belanda mencabut status Guru Ordonantie 1925 yang membatasi aktivitas guru-
guru agama, MIAI membentuk kongres Rakyat Indonesia, komite nasional yang
menuntut Indonesia berparlemen. Kepiwaiannya dalam berorganisasi dan
berpolitik serta komitmennya untuk memajukan negeri itulah yang membuat K.H
Wahid dipercaya Nahdlatul Ulama sebagai wakil di BPUPKI dan PPKI, juga
15
Aliza Aulia, Skripsi : “Relasi Agama dan Pancasila Menurut Pemikiran K.H Wahid Hasyim dan
Relevansinya Dengan Kondisi Indonesia Saat Ini” (Jakarta :UIN Syarif Hidayatullah, 2019), hal 15
majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) organisasi yang bersama
Mohammad Natsir yang didirikannya tahun 194516.
16
Untuk Republik dari Tebuireng, Seri Tempo : Wahid Hasyim
17
ibid
18
Aliza Aulia, Skripsi : “Relasi Agama dan Pancasila Menurut Pemikiran K.H Wahid Hasyim dan
Relevansinya Dengan Kondisi Indonesia Saat Ini” (Jakarta :UIN Syarif Hidayatullah, 2019), hal 94
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelahiran HOS tjokroaminoto pada tanggal 16 Agustus 1882
diBakur,sawahan,Madiun,Jawa Timur. Yang saat itu berbarengan dengan
gunung krakatau meletus. H.O.S.Tjokroaminoto memiliki nama lengkap
Raden Mas Hadji Oemar Said Tjokroaminoto. Nama Raden Mas
didapatkan lantaran beliau berasal dari keluarga Bangsawan. Konsep
pemikiran politik islam H.O.S Tjokroaminoto adalah sebuah landasan
filosofis untuk memahami islam secara universal, berisi tentang relasi
harmonis antara nilai ketuhanan dan kemanusiaan. Konsep pemikiran
politik islam beliau mengajarkan untuk selalu berlandaskan pada
ketakwaan dan kebaikan ke sesama umat. Konsep pemikrian beliau
menawarkan dan menyeruakkan kepada umat islam untuk memegang
teguh nilai tauhid,ilmu, dan siasat (politik) sebagai jalan islam yang lebih
baik. Konsep pemikiran politik islam beliau sangat mendalam dan
menjawab berbagai masalah keislaman pada masanya.
B. Saran
Banyaknya kekurangan didalam makalah ini, penulis meminta agar bapak
dosen bisa memberi saran dan kritik atas makalah ini, begitupun dengan
teman-teman agar lebih banyak lagi mencari dari sumber lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Dedi, Agus. “Pemikiran Politik Soekarno, Bung Hatta, dan Tan Malaka dalam
Kehidupan Politik di Indonesia, Jakarta: Buku Kompas.