Anda di halaman 1dari 18

HIDROKARBON

PETA KONSEP

I. KEKHASAN ATOM KARBON

Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik diharapkan mampu menentukan jenis ikatan yang terjadi


pada senyawa karbon.
2. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis pengaruh elektron valensi
dan ukuran atom karbon terhadap kekuatan ikatan kovalen pada senyawa
karbon.
3. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis pengaruh ikatan antaratom
karbon terhadap banyaknya senyawa karbon di alam.
4. Peserta didik diharapkan mampu menentukan jenis atom karbon
berdasarkan posisinya pada senyawa karbon.
5. Peserta didik diharapkan mampu membuat berbagai model visual struktur
senyawa karbon berdasarkan jenis atom karbon yang dimiliki.

MATERI:
Senyawa karbon tersusun oleh atom-atom karbon sebagai komponen utama
penyusunnya. Salah satu kelompok senyawa karbon yang sangat vital bagi
kehidupan adalah senyawa hidrokarbon

1
Kekhasan Atom Karbon
Atom karbon mempunyai sifat yang khas, yaitu:
1. Atom karbon membentuk empat ikatan kovalen
Atom karbon (C) merupakan pemeran utama dalam mempelajari
hidrokarbon. Atom C ini memiliki karakteristik yang khas dibanding atom
lainnya.
2
6C : 1s 2s2 2p2, dari konfigurasi elektronnya dapat dinyatakan elektron
valensinya = 4

Atom C mempunyai elektron valensi 4, artinya dapat membentuk 4 ikatan


kovalen tunggal. Oleh karena itu sifat khas atom karbon adalah dapat
berikatan dengan atom C lain membentuk rantai karbon yang sangat
panjang.

2. Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk berbagai macam


senyawa seperti karbon dioksida dan senyawa hidrokarbon
3. Atom karbon ukurannya relative kecil, sehingga ikatannya relative kuat.
4. Atom karbon membentuk ikatan jenuh maupun tak jenuh
Atom karbon dapat berikatan dengan atom karbon lain membentuk rantai
karbon dengan iktan tunggal, ikatan rangkap dua atau ikatan rangkap tiga.

Berdasarkan jumlah atom C yang diikat oleh atom C ada 4 kemungkinan yaitu
atom C primer (1o), sekunder (2o), tersier (3o), dan kuartener (4o).

II. KLASIFIKASI HIDROKARBON

Tujuan Pembelajaran:

1. Peserta didik diharapkan mampu membuat rangkaian alat percobaan dari


bahan-bahan di sekitar.
2. Peserta didik diharapkan mampu merangkai alat percobaan dengan tepat.
Buku Panduan Guru Kimia untuk SMA/MA Kelas XI
3. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis hasil pembakaran
hidrokarbon melalui percobaan.
4. Peserta didik diharapkan mampu menuliskan persamaan reaksi yang
terjadi selama percobaan.

2
5. Peserta didik diharapkan mampu membuat kesimpulan yang tepat
mengenai produk pembakaran hidrokarbon.

Identifikasi hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon diuji dengan cara sampel dibakar, hasil pembakaran
diidentifikasi dengan air kapur untuk mengetahui adanya gas CO 2 (positif jika
air menjadi keruh, sedangkan untuk mengetahui adanya upa air H 2O digunakan
kertas kobalt(II) klorida (positif jika warna kertas berubah dari biru menjadi
merah muda)

Contoh:
Suatu sampel dibakar, menghasilkan 8,8 gram CO2 dan 7,2 gram H2O (Ar. C =
12, H = 1, dan O = 16), maka rumus empiris senyawa tersebut adalah ... .

Jawab:

Massa C dalam CO2 = = = 2,4 gram

Massa H dalam H2O = = = 0,8 gram

Mol C : mol H = = = 0,2 : 0,8 = 1 : 4

Maka rumus empiris senyawa tersebut adalah CH4

Klasifikasi hidrokarbon

3
1. Alkana
 Rumus Umum : CnH2n+2
 Ikatan tunggal (jenuh)

 Contoh: ,

2. Alkena
 Rumus Umum : CnH2n
 Ikatan rangkap dua (tidak jenuh)

 Contoh: ,

3. Alkuna
 Rumus Umum : CnH2n-2
 Ikatan rankap 3 (tidak jenuh)

 Contoh:
4. Alisiklik: rantai tertutup

Contoh: ,

5. Aromatik: rantai tertutup dengan ikatan rangkap 2 yang terletak


selang-seling

Contoh:

4
LKPD : Kekhasan atom karbon dan Klasifikasi hidrokarbon

Kerjakan dengan benar !

1. Pada senyawa berikut:

Tunjukkan mana atom karbon, primer, sekunder dan tersier!

2. Suatu senyawa organic dianalisis kadar karbon, hydrogen dan oksigennya.


Analisis 4,6 senyawa organic menghasilkan 8,8 gram gas CO 2, 5,4 uap air
(H2O).
a. Bagaimana rumus empiris senyawa organic tersebut?
b. Jika Mr. Senyawa tersebut 46, bagaimana rumus molekul senyawa
tersebut
3. Mengapa atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen tunggal dengan 4
atom lain?

4. Lengkapi rumus senyawa berikut:


a. Alkana CnH2n+2 : C2H6., C4H….., dan C6H….
b. Alkena CnH2n : C2H….., C4H8, dan C….H12

5. Buatlah contoh struktur senyawa karbon yang tergolong dalam:


a. Senyawa karbon alisiklik
b. Senyawa karbon aromatic
c. Senyawa karbon rantai terbuka jenuh
d. Senyawa karbon rantai terbuka tidak jenuh

5
III. TATA NAMA ALKANA, ALKENA, ALKUNA

Tujuan Pembelajaran:

1. Peserta didik diharapkan mampu menentukan nama senyawa alkana,


alkena, dan alkuna sesuai penamaan dari IUPAC
2. Peserta didik diharapkan mengenal hidrokarbon aromatik.

Senyawa alkana

Jumlah C Nama awal Jumlah C Nama awal


1 Met- 6 Heks-
2 Et- 7 Hept-
3 Prop- 8 Okt-
4 But- 9 Non-
5 Pent- 10 Dek-

Tata nama IUPAC (International United Pure Applied Chemistry)


1. Pilih rantai induk yaitu rantai karbon yang terpanjang
2. Penomoran dimulai dari C paling ujung yang terdekat dengan cabang
3. Jika ada cabang yang jenisnya sama, maka diberi awalan 2 = di, 3 = tri, 4 =
tetra, 5 = penta, dst
4. Jika cabang lebih dari satu jenis, maka urutan penulisan sesuai urutan
abjad
5. Nama akhir menunjukan jumlah atom C pada induk dengan akhiran ana
(pada alkana/rantai jenuh/rantai tunggal)
6. Contoh: Tentukan mana senyawa berikut sesuai aturan IUPAC:

 tidak punya cabang, jumlah atom C induk 3 maka


namanya: n-propana

 pada C nomor 2 ada cabang CH3- (metil), maka


namanya menjadi 2-metil propana

6
 namanya n-butana

 namanya 2,3-dimetil butana

1. Senyawa alkena
Tata nama IUPAC (International United Pure Applied Chemistry)
a. Pilih rantai induk yaitu rantai karbon yang terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap 2.
b. Penomoran dimulai dari C paling ujung yang terdekat dengan ikatan
rangkap 2.
c. Jika ada cabang yang jenisnya sama, maka diberi awalan 2 = di, 3 =
tri, 4 = tetra, 5 = penta, dst
d. Jika cabang lebih dari satu jenis, maka urutan penulisan sesuai
urutan abjad
e. Nama akhir menunjukan jumlah atom C pada induk dan nomor
terkecil tempat ikatan rangkap 2 berada dan dengan akhiran ena.
f. Contoh: Tentukan nama senyawa berikut sesuai aturan IUPAC:

 namanya 2-metil-1-propena

 namanya 3-etil-2-metil-1-pentena
Tentukan nama senyawa berikut sesuai aturan IUPAC:

 namanya ... .

 namanya ... .

 namanya ... .

7
2. Senyawa alkuna
Tata nama alkuna hampir sama dengan alkuna, tetapi akhirannya
menjadi una.
Contoh:

 nama sesuai aturan IUPAC adalah 1-butuna


(jumlah atom C pada rantai induk 4 dan ikatan rangkap 3 terletak
pada atom C no. 1 pada rantai induk.

 namanya 3-metil-1-propuna

LKPD : Tata nama alkana, alkena, dan alkuna

Kerjakan dengan benar !

1. Tentukan nama senyawa berikut:

a. namanya ... .

b. namanya ... .

c. namanya ... .

d.

e.

8
f.

g.

h.

i.

j.

2. Gambarlah struktur dari senyawa berikut:


a. 2-metil butana
b. 2,3-dimetil butana
c. 3-etil-2,4-dimetil pentane
d. 2-metil-1-butena
e. 2-etil-1-pentena
f. 3-metil-1-butuna

9
IV. ISOMERI ALKANA, ALKENA, ALKUNA

Tujuan Pembelajaran:

1. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis hubungan struktur dengan


sifat fisis hidrokarbon
2. Peserta didik diharapkan mampu menentukan persaman reaksi yang
terjadi pada senyawa hidrokarbon.
3. Peserta didik diharapkan mampu memprediksi produk yang dihasilkan dari
reaksi hidrokarbon. Bab IV Panduan Khusus: Hidrokarbon
4. Peserta didik diharapkan mampu mengklasiikasikan jenis isomer pada
hidrokarbon.
5. Peserta didik diharapkan mampu menuliskan struktur-struktur isomer
senyawa hidrokarbon dari rumus kimianya.
6. Peserta didik menyimak penjelasan mengenai dampak positif dan negatif
dari pembakaran hidrokarbon

1. ISOMERI SENYAWA HIDROKARBON


Isomer terjadi jika senyawa yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi
mempunyai struktur yang berbeda.

1. Isomer pada Alkana


Isomer kerangka yaitu rumus molekul sama tetapi mempunyai rumus
kerangka yang berbeda:
Contoh:
 Senyawa yang mempunyai rumus molekul C4H10, isomernya yaitu:

dan
n-butana (C4H10) 2 metil-propana (C4H10)

 Senyawa yang mempunyai rumus molekul C4H10, isomernya yaitu:

10
, , dan

2. Isomer pada alkena


a. Isomer kerangka: rumus molekul sama, tetapi rumus strukturnya
berbeda

b. Isomer posisi: kelompok senyawa isomer yang disebabkan oleh


perbedaan posisi ikatan rangkap 2 pada rantai karbon.
Contoh: Tentukan isomer kerangka dan posisi dari C4H8

Jawab: , ,
1-butena 2-butena 2-metil-1-propena

c. Isomer Geometris : Cis dan trans


Catatan: yang mempunyai
isomer geometri jika:
S1 = S2 dan L1 = L2 atau
S1 ≠ S2 dan L1 = L2 atau
S1 = S2 dan L1 ≠ L2
Cis Trans

Contoh: Isomer geometri dari senayaw berikut:

dan
Cis-2-butena Trans-2 butena
Tentuka isomer geometri (jika punyai) dari senyawa berikut:

, , dan

3. Isomer pada alkuna


a. Isomer kerangka: rumus molekul sama, tetapi rumus strukturnya
berbeda
b. Isomer posisi : posisi ikatan rangkap tiga yang berbeda pada rantai
karbon
c. Isomer gugus fungsi: alkuna berisomer fungsi dengan alkadiena
Contoh:
 Isomer kerangka dan posisi dari alkuna dengan rumus molekul C 5H8
...

, , dan
1-pentuna 2-pentuna 3-metil-1-
butuna

11
 Isomer fungsi dari 1-butuna adalah 1,3-buta diena:

2. SIFAT FISIK ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA


1. Sifat fisik Alkana
a. Kelarutan dalam air: alkana tidak larut dalam air
b. Titik didih:
 Semakin Besar Mr. Semakin besar titik didih
 Jika mempunyai Mr. sama maka semakin panjang bentuk
molekulnya, maka semakin besar titik didihnya
Titik didih CH4 < C2H6

Titik didih <

c. Wujud: CH4 – C4H10 berwujud gas, C5H12 – C10H22 berwujud cair

2. Sifat fisik Alkena


a. Kelarutan dalam air: tidak larut dalam air
b. Titik didih
 Semakin Besar Mr. Semakin besar titik didih
 Jika mempunyai Mr. sama maka semakin panjang bentuk
c. Wujud: C2H4 – C4H8 berwujud cair dan C5H10 – C10H20 berwujud cair

3. Sifat fisik Alkuna


a. Kelarutan dalam air: tidak larut dalam air
b. Titik didih
 Semakin Besar Mr. Semakin besar titik didih
 Jika mempunyai Mr. sama maka semakin panjang bentuk
c. Wujud: C2H2 – C4H6 berwujud cair dan C5H8 – C10H18 berwujud cair

3. SUMBER DAN KEGUNAAN ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA


1. Alkana
a. Sumber: bahan bakar fosil berupa minyak bumi dan gas alam
b. Kegunaan:
 CH4 digunakan untuk bahan bakar memasak dan bahan baku
senyawa kimia lain seperti ammonia (NH3).
 C2H6 digunakan untuk bahan bakar memasak dan bahan
pendingin untuk sistem pendingin pada suhu rendah
 C3H8 sebagai komponen elpiji, pendingin mesin
 C4H12 sebagai gas elpiji dan bahan baku karet sintetis
 Isoktana sebagai komponen bahan bakar bensin

2. Alkena
a. Sumber: pemecahan (cracking alkana), eliminasi alkil halida.
b. Kegunaan:
 Etena (C2H4): bahan baku pembuatan etanol, asam asetat, etilon
glikol, dst.
 Prppena (C3H6): sebagai monomer untuk pembuatan polipropena
(plastik)

12
 Butena (C4H8): bahan baku pembuatan polibutadiena (ban mobil)

3. Alkuna
a. Sumber: diperolah dari gas rawa, batu bara, pemecahan alkana,
pembakaran tidak sempurna gas metana.
b. Kegunaan:
 Asetilena (C2H2): untuk pengelasan logam, bahan baku
pembuatan
asam asetat, vinil klorida.

4. REAKSI UTAMA HIDRIKARBON

Reaksi utama senyawa hidrokarbon:

1. Reaksi adisi: reaksi pemutusan ikatan rangkap

2. Reaksi substitusi: reaksi pergantian gugus

3. Reaksi eliminasi: reaksi pembentukan ikatan rangkap

REAKSI-REAKSI ALKANA

1. Reaksi pemecahan (cracking): pada yang sangat tinggi senyawa


hidrokarbon mengalami pemecahan menjadi molekul hidrokarbon yang
lebih kecil.
C5H12

C7H16
C12H26

2. Reaksi Pembakaran: Pembakran sempurna senyawa hidrokarbon


menghasilkan gas karbondioksida dan uap air
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)

3. Reaksi Substitusi: pertukaran salah satu gugus dari senyawa yang


bereaksi dengan salah satu gugus zat peraksi dengan bantuan sinar
atau cahaya.
Reaksi melalu terbentuknya radikal bebas, dengan kestabilan radikal
sebagai berikut:
.
CH3 < .C1o < .C2o < .C3o

13

REAKSI-REAKSI ALKENA

Reaksi adisi antara lain:


1. Adisi dengan gas hidrogen dengan bantuan katalis dan gas halogen
tanpa katalis.

2. Adisi dengan alkil halida sesuai dengan hukum Markonikov.


Pada reaksi adisi dengan menggunakan alkil halida atau air, maka
mengikuti kestabilan ion C yang bermuatan positif.
+
CH3 < +C1o < +C2o < +C3o

REAKSI-REAKSI ALKUNA

1. Hidrogenasi katalitik alkuna menjadi alkana


2. Adisi alkuna dengan gas halogen

3. Hidrogenasi katalitik menjadi cis/trans alkena

14
LKDP: Isomeri dan sifat alkena, alkena, dan alkuna

Kerjakan dengan benar !

1. Tentukan isomer dari:


a. Isomer kerangka dari C6H14
b. Isomer kerangka dan posisi dari alkena C6H12
c. Isomer geometri dari 3-metil-2-pentena
d. Isomer fungsi dari 2-pentuna

2. Tentukan isomeri struktur dari alkana C5H12 (ada 3)

3. Tentukan isomeri struktur (kerangka dan posisi) dari alkena C5H10


(ada 5)

4. Tentukan isomer cis trans dari:

5. Selidiki apakah 2-metil-2-butena mempunyai isomeri cis-trans? Jelaskan


alasannya!

6. Selesaikan persamaan reaksi berikut, dan beri nama zat pereaksi dan hasil
reaksinya!

a.

15
b.

c.

d.

e.

BAHAN BAKAR FOSIL

Bahan bakar fosil bersumber dari sisa organik (hewan dan tumbuhan) yang
tersimpan dalam bumi selama berjuta-juta tahun . Yang termasuk bahan bakar
fosil antara lain batu bara, minyak mentah (crude oil), dan gas alam.
1. Minyak Bumi
Merupakan sumber utama fraksi-fraksi senyawa alkana. Pemisahan fraksi-
fraksinya melalui destilasi.

Jumlah Nama Titik Kegunaan


atom C didih
(oC)
C1 – C2 Gas alam cair 20 Bahan bakar rumah tangga
(LNG) untuk memasak
C3 – C4 Gas minyak
cair (LPG)
C5 – C8 Komponen 120 Bahan bakar mesin, untuk
bensin mengurangi ketukan pada
mesin akibat bilangan oktan
rendah, maka perlu diberikan
zat aditif : TEL, MTBE
C9 – C16 Kerosin 170 Bahan bakar jet
C14 – C20 Minyak diesel 270 Bahan bakar diesel
C20 – C50 pelumas pelumas
Residu aspal

Bilangan oktan = (% isooktana x 100) + (% n-heptana x 100)

16
2. Dampak penggunaan produk minyak bumi
a. Dampak partikulat : debu, abu, jelaga, asap, kabut, sulfur
b. Dampak CO mengikat senyawa Hb-darah sehingga bersifat racun
c. Dampak logam timbal (Pb) bersifat racun yang menyerang syaraf
d. Dampak ozon terbentuk ketika percikan listrik melintas dalam oksigen
dapat meyebabkan asma

3. Cara Mengatasi dampak akibat penggunakan bahan bakar minyak bumi


a. Memproduksi bensin bebas timbal (TEL) dan diganti dengan MTBE
atau memodifikasi kilang minyak dengan alat reformer yang dapat
menghasilkan HPMC ( High Octane Motorgas Componen )
b. Memproduksi bioetanol pengganti bensin
c. Memproduksi biodiesel pengganti solar
d. Mengembangkan mobil listrik
e. Mengembangkan mobil hibrida (gabungan penggunaan energi BBM dan
energi listrik).

GLOSARIUM :

Elektron : elektron pada kelopak terluar yang terhubung


Valensi dengan suatu atom, dan dapat berpartisipasi dalam
pembentukan ikatan kimia
Alkana : senyawa hidrokarbon jenuh dengan rantai atom
karbon yang memiliki ikatan kovalen tunggal.
Alkena senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan rantai atom
karbon yang memiliki ikatan kovalen rangkap dua.
Alkuna : senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan rantai atom
karbon yang memiliki ikatan kovalen rangkap tiga.
Ikatan jenuh : ikatan antara dua atom karbon dengan ikatan
kovalen tunggal.
Ikatan tak : ikatan antara dua atom karbon dengan ikatan
jenuh kovalen rangkap.
Rantai terbuka : rantai atom karbon dengan ujung-ujung atom
karbon yang tidak saling berhubungan.
Rantai tertutup : hidrokarbon yang memiliki rantai atom karbon yang
melingkar.
Reaksi adisi : reaksi pemutusan ikatan rangkap.
Reaksi : bentuk reaksi kimia, di mana suatu atom dalam
substitusi senyawa kimia digantikan dengan atom lainnya.
Reaksi : reaksi yang biasanya ditandai dengan berubahnya
eliminasi ikatan tunggal menjadi ikatan rangkap dengan
melepaskan molekul kecil.
Reaksi oksidasi : reaksi pengikatan oksigen oleh suatu senyawa.
Isomer : senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama
tetapi rumus bangun berbeda
Cis - trans : isomer yang dimiliki oleh senyawa alkena yang tidak
simetris, bila gugus yang sama sepihak disebut cis,
bila berseberangan disebut trans

SUMBER PUSTAKA

17
Ari Harnanto. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan. Departemen
Pendidikan Nasional. Jakarta. 2009
Haris Watoni. Kimia untuk Siswa SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan MIPA
Jakarta. 2016
Sri Wahyuni, dkk. Kimia untuk SMA /MA kelas XI, Grafindo. Jakarta. 2017
Drs. Yayan Sunarya, M.Si., 2001, Kimia Kelas I, Grafindo Media Pratama,
Bandung

18

Anda mungkin juga menyukai