Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

STRUKTUR TUMBUHAN

Oleh
Zainun Najib
030720002

UPBJJUT PANGKALPINANG

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEBUKA

1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan (kingdom Plantae) adalah golongan makhluk hidup
eukariotamultiseluler yang memiliki kemampuan untuk memberi makan diri
sendiri(autotrof). Mereka memiliki kloroplas yang didalamnya terdapat pigmen
klorofil(kebanyakan mengandung klorofil a dan b serta karotin). Selain itu, tumbuhan
juga memiliki struktur tubuh yang sudah terdiferensiasi membentuk jaringan dan
organ tubuh. Kelompok makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom plantae antara
lain adalah tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji. Dalampenelitian
kali ini, saya hanya akan membahas tumbuhan paku dan tumbuhan lumut
tentang bagaimana pengelompokan-pengelompokan dan proses siklus
hidupnya.
Kingdom Plantae meliputi semua tumbuhan bersel banyak, mulai
dariyang sederhana sampai yang paling kompleks. Sel-selnya bersifat
eukariotik,dinding selnya tersusun atas selulosa, dan bersifat autotrof karena
berklorofil.
Istilah Morfologi berasal dari kata Morphologi (Morphe:bentuk, logos:ilmu) ;
berarti ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk luar dari tumbuhan, khususnya
tumbuhan berbiji mengenai organ-organ tubuhnya dengan segala variasinya.
Morfologi merupakan ilmu pengetahuan yang mendasari pemahaman tentang
sistematika tumbuhan. Banyak istilah yang kita jumpai dalam morfologi sebagai
identitas nama atau penunjuk utama dari suatu divisio, anak division, kelas, anak
kelas, bangsa/ordo, keluarga/famili, marga/genus, maupun penunjuk spesies/jenis
tumbuhan.
Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas tiga organ pokok, yaitu akar , batang, dan
daun. Tumbuhan yang mempunyai ketiga unsur pokok tersebut adalah golongan
kormofita. Selain itu bagian lain dari tubuh tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan
(derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami
perubahan bentuk, sifat dan fungsi, seperti buah, bunga dan biji.
Sebagaiman kita ketahui bahwa ilmu itu tidak akan matang kalau hanya
diberikan teori atau gambarannya saja, dibutuhkan suatu pengamatan atau penelitian.
Begitu juga dengan mata kuliah biologi umum ini tidak cukup hanya dengan teori
dibutuhkan suatu pengamatan, karena merupakan ilmu alamiah yang butuh

2
pembuktian juga. Seperti praktikum yang sudah kita laksanakan, itu tidak lain
tujuannya adalah agar kita membuka mata ke luar lingkungan sekitar kita, hal-hal apa
saja yang akan kita pelajari dalam morfologi tumbuhan ini semuanya sudah ada di
dalamnya.
Karena itu, pada praktikum minggu ini kami mengamati beberapa tanaman
yang tumbuh di sekitar halaman laboratorium. Tanaman yang kami amati adalah
tanaman mangga dan papaya. Morfologi dari tanaman tersebut yang kami amati
adalah akar, batang dan daunnya.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui struktur morfologi tumbuhan
dan struktur sel
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Dasar teori
Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur organ
tumbuhan baik mengenal akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya.
Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas 3 (tiga) organ pokok, yaitu akar
(radiks), batang (caulis), dan daun (folium). Tumbuhan yang mempunyai
ketiga unsur pokok tersebut adalah golongan kormofita (kormofita berasal
dari Bahasa Yunani yaitu, cormus berarti akar, batang dan daun; sedangkan
phyta berarti tumbuhan). Selain itu bagian lain dari tubuh tumbuhan dapat
dikatakan sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok
tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat dan fungsi.
Akar adalah bagian pokok samping batang dan daun bagi tumbuhan
yang tubuhnya telah merupakan kormus. Sifat-sifat akar antara lain, bagian
tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh
kepusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop) meninggalkan udara
dan cahaya, tidak berbuku-buku, tidak beruas dan tidak mendukung daun-
daun atau sirik-sirik maupun bagian-bagian yang lainnya, warna tidak hijau,
biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan,tumbuh terus pada
ujungnya tetapi umumnya pertumbuhan masih kalah pesat jika dibandingkan
dengan bagian permukaan tanah, bentuk ujungnya sering kali merunjing
sehingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya.
Diujung titik tumbuhnya batang dikelilingi oleh daun muda dan menjadi
tunas terminal. Dibagian batang yang lebih tua yang daunnya saling
berjauhan, buku (nodus) tempat daun yang melekat pada batang dapat

3
dibedakan dari ruas (internodus), yakni bagian batang diantara dua buku
yang berurutan. Diketiak daun biasanya terdapat tunas ketiak. Bergantung
pada tumbuhan ruas dapat dibedakan beberapa macam bentuk tumbuha.
Batang bisa memperlihatkan tumbuh yang memanjang dengan buku dan ruas
yang jelas. Sebaliknya batang juga dapat amat pendek dan letak daunnya
merapat membentuk roset.
Daun merupakan bagian vegetatif dari tumbuhan, dimana proses
fotosintesis dapat berlangsung. Daun pertama berkembang dari bagian
embrio yang disebut plumule. Ada 3 (tiga) ciri daun yang penting, yaitu tipis
melebar, berwarna hijau, dan duduk pada batang dengan posisi menghadap
sinar matahari. Sifat-sifat tersebut sesuai dengan fungsi daun sebagai tempat
untuk asimilasi, respirasi, transpirasi, dan gutasi.
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini
disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh
sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat
dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan
lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan
ketersediaan air.
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan
perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya
membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas
kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah
lebih luas daripada pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai
buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari
bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang
lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut
pengertian botani biasa disebut buah sejati.
Organology tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari alat-alat atau
organ -organ pada tumbuhan dan merupakan bagian dari ilmu botani. Organ
pada tumbuhan yang pokok adalah batang, akar dan daun
1. Batang
Jika dibuat penampang lintang batang dan diamati di bawah mikroskop,
maka akan terlihat 3 daerah pokok yaitu: epidermis, kortes dan stele.
a. Epidermis, adalah bagian yang paling luar batang, biasanya hanya
terdiri atassatu lapisan sel, jarang dijumpai multiple epidermis.lapisan

4
tersebut tersusun dari sel-sel eidermis serta stomata dan
trikomata.trikomata ini mungkin glandular atau non glandular.
Tergantung pada spesies yang bersangkutan. Epidermis berfungsi
sebagai pelindung.misalnya pada batang yang mengalami pertumbuhan
menebal sekunder.
b. Korteks, adalah daerah yang terdapat pada sebelah dalam dari
epidermis. Korteks biasanya terdiri atas dari banyak lapisan sel
terutama jaringan parenkim sebagai jaringan dasar. Parenkin yang
letaknya di bagian perifer, biasanya mengandung kloroplas, sehingga
jaringan ini disebut klorenkim. Jaringan yang letaknya di bagian dalam
epidermis yang mengandung zat warna antosian disebut hypodermis.
Sering juga didapatkan kolenkim yang sebagai jaringan penguat.
Jaringan sklerenkim jika ada berupa sklereida dan bila di daerah
korteks terdapat sel minyak, sel lender, sel kristal. Kelenjar minyak
merupakan tanda karateristik spesies yang bersangkutan. Bagian dalam
dari korteks adalah endodermis yang pada batang disebut ploeoterma.
Jaringan ini tidak terlalu nyata dan biasanya ditandai dengan adanya
butir-butir amilum, maka disebut sarang mestom.
c. Stele, adalah bagian yang terdapat di sebelah dalam endodermis. Di
daerah stele terdapat berkas-berkas pengangkutan dan
empulur(medula), di antara berkas pengangkutan terdapat jari-jari
empular, sedang di sebelah luar berkas pengangkutan terdapat daerah
yang disebut daerah perikambial.
Batang suatu tumbuhan ada yang bercabang ada yang tidak,
yang tidak bercabang kebanyakan dari golongan tumbuhan yang
berbiji tunggal (Monocotyledoneae). Umumnya batang
memperlihatkan percabangan, baik banyak eatau sedikit.
Cara percabangan ada bermacam-macam, biasanya dibedakan
tiga macam cara percabangan, yaitu:
Cara percabangan monopodial, yaitu jika batang pokok selalu
tampak jelas. Karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat
pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya, misalnya pohon
cemara (Casuarina equisetifolia L.).

5
Percabangan simopodial, batang pokok sukar ditentukan,
karena dalam perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan
pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya
dibandingkan dengan cabangnya, misalnya pada sawo manila (Achras
zapota L.).
Percabangan menggarpu atau dikotom, yaitu cara
percabangan, yang batang setiap kalai menjadi dua cabang yang sama
besarnya, misalnya paku andam (Gleicenia linearis clarke).
2. Akar
Macam-macam akar secara umum ada 2 jenis, yaitu:
a. Akar serabut
Akar serabut adalah akar yang bentuknya seperti serabut,
banyak ditemukan pada tanaman monokotil seperti jagung, tebu,
rampai, dan lain-lain. Akar serabut merupakan akar yang tumbuh dari
pangkal batang akar primer atau akar lembaga yang mati. Akar serabut
disebut juga akar tambahan atau akar adventif. Pada tumbuhan dikotil
terkadang juga memiliki akar serabut, yaitu pada tumbuhan dikotil
yang di cangkok.
b. Akar tunggang
Akar tunggang adalah akar yang primer pada tumbuhan dikotil
yang muncul dari biji dan tumbuh menghujam kedalam bumi. Pada
akar tunggang biasanya muncul cabang-cabang akar yang lebih kecil.
Pada jenis tanaman tertentu, akar tunggang berfungsi sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan, seperti pada ubi, wortel, kentang, dan
lain-lain.
Selain macam-macam akar yeng tersebut diatas, ada juga jenis-
jenis akar yang merupakan modifikasi dari akar itu sendiri. Jenis-jenis
akar modifikasi antara lain adalah:
1) Akar gantung
2) Akar apung
3) Akar batang
4) Akar batu
5) Akar belit
6) Akar cabang
6
7) Akar banir
8) Akar penghisap
9) Akar Nafas
3. Daun
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang,
umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap
energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ
terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena
tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan
energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa
tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda
bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi
cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya
bisa meruncing panjang.
Bagian-bagian daun lengkap adalah upih (vagina), tangkai daun
(petiolus), helaian daun (lamina). Alat tambahan : daun penumpu (stipula),
selaput bumbung (ocrea), lidah-lidah (ligula).
Ujung Daun (Apex folii) dapat berbentuk runcing (Acutus),
meruncing (Acuminatus), tumpul (Obtusus), membulat (Rotundatus),
rompang (Truncatus), berduri (Mucronatus) dab terbelah (Retusus).
Tulang-tulang daun menurut ukurannya dibagi menjadi:  ibu
tulang (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis), urat-urat
daun (vena).
Susunan tulang-tulang daun digolongkan menjadi 4, yaitu
Menyirip (Penninervis), menjari (Palminervis),
melengkung (Curninervi), sejajar (Rectinervis).
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun.
Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang
gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya
daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna jingga),
xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau
ungu, tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga
warnanya berubah menjadi kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas
7
pada daun yang gugur). Daun warna hijau jiga dapat memperlihatkan
variasi misalnya; hijau bercampur atau tertutup warna merah (daun
puring), hijau dengan bintik-bintik atau noda-noda kuning, hijaju tua, dan
hijau kekuningan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

PRAKTIKUM 1

Struktur Morfologi Tumbuhan dan Struktur Sel

8
Gambar 1. Gambar daun durian, bunga mawar, bunga allamanda cathartica, batang jarak,
bunga hanjuang dan daun rossela.

Pembahasan

1. Daun durian
Durian mempunyai daun berbentuk lonjong atau lanset dengan ujung daun
lancip dan pangkal daunnya membulat. Daun durian mempunyai panjang hingga 10
cm atau lebih dan lebarnya 4 cm.
Namun, tidak semua daun mempunyai ukuran daun yang sama dan tergantung
dari varietasnya. Daun tanaman durian tersusun berselang – seling dan memiliki
tangkai daun yang pendek.
Daun durian mempunyai warna hijau terang di bagian atasnya dan berwarna
emas atau perak di bagian bawahnya.
Daun tersebut mempunyai pertulangan yang menyirip, sementara ibu tulang
daunnya (costa) tumbuh memanjang dari pangkal daun hingga ke ujung daun. Costa
tersebut kemudian tumbuh ke arah luar daun membentuk urat – urat daun.
2. Bunga Mawar
Tanaman mawar memiliki bunga yang bentuknya hampir seperti bulat dengan
jumlah mahkotanya sekitar 20-26 lapisan helai. Jumlah tersebut tidaklah mutlak
melainkan tergantung dari besar kecilnya ukuran bunga. Warna bunga mawar
memiliki beberapa variasi seperti merah, putih, biru, dan ada juga yang berwarna
kekuningan.
3. Bunga allamanda cathartica
Bunga majemuk, berbentuk tandan (racemus) lepas di ujung, muncul di ketiak
daun dan ujung batang. Kelopak terbagi dalam, taju tidak sama, bentuk lanset.
Mahkota berbentuk corong (infundibuliformis) – berwarna kuning, pada pangkal agak
melebar, pada separonya mendadak melebar membentuk lonceng, panjang mahkota
+/-8 mm – 7 cm, leher penuh dengan sisik yang terbelah dalam umbai, daun mahkota
berlekatan (gamopetalus) taju mahkota luas bulat telur, menutup ke kiri. Benang sari
tertancap dalam leher, tangkai benang sari pendek. Tonjolan dasar bunga berbentuk
cincin, berlekuk 5 lemah. Bakal buah rata, beruang 1, papan biji 2, melekat di dinding.

9
Bakal biji banyak. Kepala sari tebal, silindris, di sebelah bawah dengan selaput
mengarah ke bawah, pada ujung bertaju 2 pendek, runcing.
4. Batang Jarak
Batang yang dimiliki oleh tanaman jarak ini memiliki bentuk yang berupa
silindris. Jika batang ini terluka maka ini akan menimbulkan  getah.
Perlu diketahui kalau batang ini memiliki fungsi sebagai sistem percabangan
untuk mendukung perluasan pada bidang fotosintesis. Hal ini merupakan suatu
tranportasi utama udara, air dan bahan organik yang sebagai fotosintat serta unsur
hara.
5. Batang hanjuan
Tanaman ini berbentuk perdu bercabang; tinggi 2-4 m. Ranting dengan bekas
daun rontok yang berbentuk cincin. Akar Hanjuang adalah kakar serabut, berwarna
putih kekuningan.  Batangnya bulat, keras, bekas dudukan daun nampak jelas,
bercabang, coklat keabu-abuan.  Tanaman Andong berdaun tunggal, daunnya
berbentuk lanset dengan panjang sekitar 30 – 50 cm, sedangkan lebar daun 5 – 10 cm,
pada ujung dan pangkalnya berbentuk runcing, tepi rata, letak daunnya terutama
diujung batang terlihat berjejal dengan susunan seperti spiral. pelepah 5-10 cm,
pertulangan menyirip. 
Bunga Majemuk berbentuk malai, di ketiak daun dengan panjang sekitar 30
cm, warnanya dadu atau hijau ungu, ada juga yang berwarna kuning muda bertangkai
panjang, bercabang melebar, dengan daun pelindung yang besar pada pangkal cabang
dengan panjang ± 1,4 cm. Anak daun pelindung pada pangkal bunga kecil.
6. Daun rosella
Daun pada rosella berwarna hijau, berbentuk bulat telur, pertulangan menjari,
ujung tumpul, tepi bergerigi, pangkal berlekuk. Panjang daun rosella adalah sekitar 6
sampai 15 cm dan lebarnya sekitar 5 sampai 8 cm, kemudian tangkai daun rosella
bulat berwarna hijau dengan panjang sekitar 4 sampai 7 cm.
Pucuk dan daun rosella dapat dikonsumsi sebagai lalapan atau direbus.
Dikutip dari greeners.com menyatakan bahwa dalam 100 g daun rosella terkandung
setidaknya 85 g air, 3.3 g protein, 0.3 g lemak, 9 g karbohidrat, 1.6 g serat, 213 mg
Ca, 93 mg P, 4.8 mg Fe, 4.1 mg b-carotene, 0.17 g Vitamin B1, 0.45 m Vitamin B2,
54 mg Vitamin C, 1.2 mg niacin dengan total energi sebesar 180 kj.

10
Gambar 2. Gambar daun putri malu, daun talas, daun petai cina dan daun belimbing.

11
Pembahasan

1) Daun putri malu


Bagian yang paling unik dari tanaman putri malu adalah daunnya, karena daun
ini dapat menutup ketika dalam kondisi tertentu seperti terkena sentuhan, tertiup
angin, dan bisa dari faktor suhu. Bentuk daunnya sangat khas yakni bersisir atau
bersirip, berukuran kecil, pipih dan tumpul dibagain ujung.
Daun dapat menutup disebabkan karena rangsangan atau tekanan turgor pada
tulang daun. Daun lain yang tidak tersentuh juga dapat merasakan rangsangan ini, itu
kenapa jika hanya satu helai daun saja yang disentuh tapi bagian yang tertutup bisa
satu tangkai.
Hal ini dilakukan oleh tanaman guna untuk melindungi serangan hewan
pemakan tumbuhan, setelah daun menutup dan berwarna pucat maka hewan yang
akan memakan daun ini berfikiran jika daun sudah mati dan tidak layak dimakan.
Warna daun umunya hijau dan dibagian tepi terkadang ada yang bercorak
ungu, tiap satu tangkai daun terdapat kurang lebih 5 – 26 pasang helai, ukuran
panjang mencapai 6 – 16 mm, dengan lebar 1 – 3 mm.
2) Daun talas
Seperti yang anda ketahui bahwa tanaman talas memang paling mudah dilihat
dari daunnya. Karena ukurannya yang lebar dan hampir menutupi seluruh tanaman.
Daun talas memiliki bagian tepi rata disertai dengan pertulangan daun yang
sangat jelas, berwarna putih kotor atau putih kecoklatan. Selain itu lebar daun talas
kurang lebih 50 hingga 60  cm atau bahkan. Lebih besar sesuai dengan tumbuh
tanamannya.
Warnanya hijau muda hingga hijau tua, disertai dengan jenis daun tunggal,
tangkai panjang berwarna kecoklatan dan pangkal daun meruncing.
Apabila diperhatikan, tanaman talas masuk ke dalam tanaman dengan daun
yang lengkap atau sempurna. Dimana terdiri dari helai daun, tangkai daun, dan juga
pelepah.
Jumlah dari masing-masing tanaman yang memiliki daun mulai dari 2 hingga
5 helai tergantung dari besar tanaman dan juga jenisnya

12
3) Daun petai cina
Daun lamtoro termasuk jenis daun majemuk dan berbentuk menyirip rangkap
dengan ujung runcing serta pangkal daun miring, permukaan daun lamtoro
mempunyai rambut halus dan tepinya berjumbai.
Daun lamtoro dapat digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan luka baru
serta bengkak, dengan cara: daun pete cina ditumbuk secara halus, kemudian
tempelkan kepada bagian yang bengkak.
Sebagai obat kulit, oleskan daun pete cina yang sudah ditumbuk lalu balurkan
pada kulit atau bisa juga dengan langsung memakan daun muda pete cina untuk
menghilangkan rasa gatal, kemerahan, kasar, kering akibat bakteri kulit. Cara ini juga
dapat menyembuhkan rasa nyeri.
Sebagai obat herpes, dengan cara menghaluskan bahan berikut ini daun
lamtoro sekitar 30 gram dan bawang putih satu siung lalu tempelkan pada bagian
yang sakit.
4) Daun belimbing
Daun tanaman belimbing berbentuk lonjong dengan ujung daun yang
meruncing dan membulat bagian pangkal daun. Daun belimbing termasuk daun
majemuk yang memiliki daun utama dan anak daun.
Daun tersebut memiliki panjang 18 cm, pada tiap daun memiliki 1 – 2 anak
daun yang saling berhadapan. Anak – anak daun memiliki panjang 1,5 – 9 cm dengan
lebar 1 – 4,5 cm.
Permukaan daun belimbing mengkilat dan tekstur daun yang tidak terlalu
tebal. Namun, pada bagian bawah daun belimbing memiliki tekstur yang agak kasar
dan cenderung buram.
Pada daun muda biasanya berwarna hijau muda, sedangkan pada daun
belimbing tua warna daun adalah hijau tua.
Daun belimbing dilengkapi oleh tangkai sebagai media pelekatan ke ranting.
Daun belimbing memiliki tulang daun menyirip dengan pertulangan di dalamnya.

13
Gambar 3. Gambar buah ciplukan, buah mangga, buah nanas, buah arbei dan buah nangka.

14
Pembahasan

1. Buah ciplukan
Buah tanaman ini sendiri berbentuk seperti kelereng kecil sedikit menyerupai
telur cicak dengan diameter sekitar 14 mm. Selain itu, buahnya ini bisa masak dengan
di tandai warnanya  kekuningan.
Rasa dari buah ciplukan ini sangat manis tetapi tidak memiliki kadar glukosa
yang tinggi. Buah ciplukan memiliki biji yang berseluimut serat di bagian luarnya.
Di bagian biji – bijinya terdapat kandungan 15 sampai 40% kandungan
minyak lemak dan 12 hingga 25% kandungan protein. Buah tanaman ciplukan di
percaya mampu mengobati penyakit Parkinson.
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang timbul karena terjadnya
gangguan sistem saraf pusat sehingga menyebabkan gerak tubuh anda semakin susah.
Gejala pada penyakit ini seperti tremor di tangan. Kandungan pada buah
ciplukan sangat di percaya bisa menyembuhkan penyakit menurunkan gejalanya.
2. Buah mangga
Tanaman mangga ini menjadi salah satu tanaman yang telah termasuk
dibagian golongan buah biji dengan memiliki daging yang tebal dan memiliki ukuran
panjangnya mencapai 30 cm.
Pada umumnya bentuk buah mangga ini cukup bervariasi, seperti berbentuk
oval, bulat dan pipih. Seperti yang sudah diketahui kalau buah mangga ini memiliki
berbagai macam jenis mangga, makanya tak salah kalau setiap jenisnya memiliki
bentuk yang berbeda-beda.
Buah mangga memiliki warna yang bervariasi juga, seperti kuning kemerahan,
kuning, hijau dan dikombinasikan dengan berbagai macam warna yang sudah
disebutkan.
Rasa dari buah mangga ini pun berbeda, ada yang rasan asam banget da nada
yang tidak asam serta ada yang rasanya manis.
Kulit dari buah mangga ini memiliki kelenjar dan cukup tebal, selain itu buah
mangga ini juga tersedia biji yang lumayan keras
3. Buah nanas
Tanaman nanas mempunyai buah yang majemuk yang terbentuk dari
gabungan 100 hingga 200 bunga dan bentuknya bulat panjang. Putik pada bunga akan
menjadi mata buah nanas setelah terjadi penyerbukan. Kulit buah mempunyai sisik

15
sisik yang simetris dan pada ujung buah memiliki mahkota yang bisa sebagai
perbanyakan tanaman. Ukuran, bentuk, rasa, dan warna dari buah nanas tergantung
dari jenis varietas.
4. Buah arbei
Sama dengan daunnya, buah arbei ternyata juga memiliki karakter buah
majemuk. Sedangkan untuk warnanya sama dengan spesies berry yang lain yaitu
memiliki tiga varian warna.
Untuk buah yang masih mentah biasanya warnanya hijau tua sedangkan jika
buah setengah matang berwarna kuning dan merah. Nah, buah yang matang biasanya
berwarna ungu gelap bahkan hitam.
Buah arbei yang hitam inilah yang bisa dikonsumsi karena rasanya manis
sekalipun sedikit asam. Buah ini pula yang memiliki kandungan saponin dan
betakaroten yang bagus untuk kesehatan.
Untuk ukuran buah tidak terlalu besar karena diameternya hanya 1-3 cm saja.
Jadi kalau mengkonsumsi satu tangkai buah kurang lezat mending 2-3 buah
dikonsumsi secara bersamaan baru terasa kelezatannya.
5. Buah nangka
Buah tanaman nangka adalah buah yang termasuk golongan buah majemuk
yang semu.
Artinya buah dari tanaman nangka disusun oleh rangkaian bunga yang
majemuk dan kelihatannya seperti hanya memiliki satu buah saja.
Tanaman nangka yang tidak melakukan serbuk, maka tanaman nangka akan
memiliki diami-diami.
Nah, untuk biji dari tanaman nangka ini berbentuk bulat lonjong, memiliki dua
dikotil dan berukuran yang kecil
Mungkin sampai disini dulu pembahasan kita kali ini, semoga melalui
pembahasan ini anda bisa mendapatkan manfaat ataupun pengetahuan mengenai hal
tersebut.

16
gambar 4. Gambar umbi wortel, batang ilalang, bunga merak dan bunga petai cina.

17
Pembahasan

1) Umbi wortel
Sistem perakaran yang dimiliki wortel termasuk unik, hal itu dikarenakan ia
memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut secara bersamaan. Akar tunggang
yang dimiliki tanaman ini akan mengalami modifikasi bentuk dan fungsi untuk
menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan dan cara perkembangbiakkan
vegetatif pada wortel. Bentuk akar akan termodifikasi menjadi berwarna oranye dan
tumbuh membesar hingga mencapai diameter 6 cm dan panjang dapat mencapai 50
cm, tergantung varietasnya. Akar tunggang yang termodifikasi inilah yang biasa kita
sebut umbi wortel dan dikonsumsi oleh manusia.
wortel memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut yang menjadi satu.
Saat akan tunggang yang dimilinya termodifikasi menjadi umbi akar, akar serabutnya
ini menempel pada umbi akarnya ini. Akar serabut inilah yang memiliki fungsi unuk
menyerap unsur hara dan air yang diperolukan oleh tanaman wortel. Akar serabut ini
tumbuhnya tidak kebawah tetapi menyamping, sedangkan bagian tanama yang
tumbuh kebawah adalah umbi akarnya.
2) Batang ilalang
Batang ilalang berukuran pendek dan menjulang lain, dimana telah diketahui
bahwa tingginya berukuran 0.2 sampai 1.5 meter. Batang tanaman ilalang berbentuk
silinder dengan diameter 2 sampai 3 mm dan beruas – ruas. Pada bagian ujung batang
akan tumbuh tunas baru.
Lidah atau ligula di batas pelepah dan helaian daun tampak jelas. Rumpun
tanaman ilalang tumbuh tegak dan tidak bercabang, kemudian umumnya terdapat bulu
di setiap buku – bukunya.
3) Bunga Merak
Bunga dari tanaman yang satu ini merupakan suatu bunga yang terbilang
cukup unik dan  menarik. Bunga tanaman ini berbentuk majemuk dan karangan
bunganya berupa rasemus.
Bunganya memiliki jenis kelamin yang biseksual, dan perhiasan bunganya
juga disertai dengan calix 5 dan corolla juga 5. Umumnya kelamin bunga yang
dimilikinya juga terdiri dari 10 statmen yang disertai dengan anther versatilis.
Seperti apa mahkota bunganya? Mahkota bunga yang dimilikinya biasanya
akan mengalami metamorphosis hingga menjadi seperti tabung mahkota.

18
Proses penyerbukan yang berasal dari tanaman bunga merak ini akan dibantu
oleh para serangga atau mungkin secara alami.
Bunganya memiliki panjang yang bisa mencapai 15 hingga 50 cm dan disertai
dengan warna yang seperti merah dan biasanya juga berwarna kuning.
4) Bunga petai cina
Bentuk bunga lamtoro berupa bongkol, bertangkai panjang yang berkumpul
dalam 2-6 bongkol. Setiap bongkolan tersusun secara rapi dari 100-180 kuntum
bunga, menyusun bulatan seperti bola warnanya putih kekuningan dengan ukuran
berdiameter 12-21 mm, tangkai sepanjang 2-5 cm.
Bunga pete cina memiliki ukuran kecil-kecil, kelopak tanaman ini berbentuk
seperti lonceng, bergigi pendek dan ukuran sekitar 3 mm. Mahkota bunga pete cina
berukuran 5 mm lepas-lepas dan benang sari dengan jumlah 10 helai lepas-lepas.

19
PRAKTIKUM 2

STRUKTUR JARINGAN DAN ORGAN TUMBUHAN

Gambar 5.trikom pada daun durian Gambar 6. Sel silika daun jagung

Gambar 7. Jaringan pengangkut batang cordlyn Gambar 8. Batang jagung

Gambar 9. Batang jarak gambar 10. Kolenkimpada tangkai daun


terong

20
Gambar 11. Parenkim cana sp gambar 12. Parenkim tipe kolenkim daun pinus

Gambar 13. Irisan melintang tangkai rosella gambar 14. Irisan membujur tangkai rosella

Pembahasan

Sel adalah suatu unit terkecil yang melakukan aktivitas biologis yang dibatasi oleh
membrane semipermeable dan berkemampuan untuk mengadakan reproduksi di dalam
medium yang bebas dari system kehidupan yang lain. Berbeda dengan sel hewan, sel
tumbuhan mempunyai dinidng sel yang tersusun oleh selulosa yang berfungsi untuk
melindungi bagian yang ada di dalamnya. Bentuk sel pada tumbuhan dapat bermacam-
macam, seperti bentuk bulat, pipih, kubus, dan memanjang polyendris (Sumarsono et al.,
2015). Sel penyusun organisme hidup dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu
organisme uniseluler bersel tunggal dan organisme uniseluler bersel banyak. Organisme
tumbuhan uniseluler, misalnya alga biru hijau (blue green algae), sedangkan yang berasal dari
jenis tumbuhan tinggi, misalnya pohon mawar, anggrek, manga, rambutan, temasuk juga
organisme multiseluler yang tersusun oleh jaringan dan organ-organ (Samiyarsih et al.,
2016). Sel tumbuhan yang hidup terdiri dari protoplasma dikelilingi oleh dinding sel. Di

21
dalam protoplasma terdapat komponen protoplasmic dan substansi orgastik. Pada
protoplasma terdapat aliran plasma (cylosis) yang berlangsung satu arah (rotasi) dan beberapa
arah (sirkulasi). Selain itu, di dalam protoplasma terdapat benda-benda hidup yang memiliki
struktur dan fungsi khusus yang disebut organel (Sumarsono et al., 2015).

22
PRAKTIKUM 3

ORGAN REPRODUKSI PADA GYMNOSPERMAE DAN ANGIOSPERMAE

Gambar 15. Kecambah

Pembahasan

Cahaya merupakan faktor esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.


Cahaya berperan penting dalam proses fisiologi tanaman, terutama fotosintesis, respirasi, dan
transpirasi. Unsur radiasi matahari yang penting bagi tanaman ialah intensitas cahaya,
kualitas cahaya, dan lamanya penyinaran. Bila intensitas cahaya yang diterima rendah, maka
jumlah cahaya yang diterima oleh satuan luas permukaan daun dalam jangka waktu tertentu
rendah. Perbedaan tingkat naungan mempengaruhi intensitas cahaya, suhu udara, dan
kelembaban udara lingkungan tanaman, sehingga intensitas cahaya yang diterima oleh
tanaman berbeda dan mempengaruhi ketersediaan energi cahaya yang akan diubah menjadi
energi panas dan energi kimia (Pantilu et al., 2012).

perkecambahan terjadi banyak perubahan komponen zat gizi, menjadi senyawa-


senyawa yang lebih sederhana yangmudah dicerna dan meningkatkan kapasitas antioksidan.

23
Umumnya kadar mineral Ca, Mg, dan P pada kecambah kedelai ditemukan lebih tinggi
dibandingkan kedelai tanpa dikecambahkan. Proses perkecambahan memilik manfaat positif
terhadap karakteristik kimia, fisik dan fungsional protein tepung kedelai yang dihasilkan.
Proses perkecambahan diawali dengan proses penyortiran basah untuk memisahkan kacang
yang tak layak pakai dengan pengotor. Kacang hasil sortasi selanjutnya direndam dalam air
selama enam jam, kemudian ditiriskan. Perkecambahan umumnya dilakukan pada tempat
yang tertutup untuk mencegah masuknya cahaya matahari dan dilakukan pada suhu ruang
selama 28 jam. Selama proses pengecambahan tersebut, kacang disiram air setiap selang
waktu tiga jam (Astawan & Hazmi, 2016). Perkecambahan biji kacang ijo di atas tanah
(epigaeis) yaitu karena pembentangan ruas batang di bawah tanah daun lembaga lalu
terangkat ke atas dan muncul di atas tanah .Daun lembaga (kotiledon) tersebut lalu berubah
warnanya menjadi hijau, dapat digunakan untuk fotosintesis, tetapi umurnya tidak panjang.

Daun lembaga itu kemudian gugur ,sementara itu pada kecambah yang sudah
terbentuk daun-daun normal yang dapat melakukan fotosintesis. Daun lembaga (cotyledo)
dianggap merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Daun lembaga dapat mempunyai fungsi
yang berbeda-beda antara lain: 1) Sebagai tempat penimbunan makanan yang lalu kelihatan
tebal, seringkali mempunyai bentuk cembung pada suatu sisi dan rata pada sisi yang lain,
jumlahnya biasanya dua dan duduk berhadapan pada sisi yang rata tadi. 2) Sebagai alat untuk
melakukan asimilasi/fotosintesis, jadi bertugas sebagai daun-daun tumbuhan biasanya.
Terlihat bahwa daun-daun lembaga ini kemudian berwarna hijau dan tinggal agak lama pada
tumbuhan yang masih kecil. 3) Sebagai alat penghisap makanan untuk lembaga dan putih
lembaga. Karena bentuknya yang seperti perisai alat ini dinamakan skutelum. Biji tampak
utuh dan bagian ini (daun lembaga ) tidak tampak dari luar Oksigen penting untuk
perkecambahan, yaitu untuk metabolisme tingkat awal yang mungkin dilakukan secara
anaerob, tetapi akan cepat berubah menjadi aerob setelah kulit biji pecah, sehingga oksigen
berdifusi ke dalam. Suhu yang tepat sangat penting untuk perkecambahan. Cahaya juga
penting untuk perkecambahan beberapa biji. Bijibiji kecil yang hanya memiliki cadangan
makanan sedikit untuk menunjang pertumbuhan awal embrionya, maka perubahan menjadi
autotrof secepatnya sangat penting. Di samping itu suatu pigmen yang sensitif terhadap
cahaya yang disebut fitokrom, memegang penting dalam perkecambahan biji

spesies tertentu. Intensitas cahaya adalah banyaknya energi yang diterima oleh suatu
tanaman per satuan luas dan waktu (kal/cm2/hari), termasuk lama penyinaran. Tanaman

24
dengan kondisi kekurangan cahaya berakibat terganggunya metabolisme, sehingga
menyebabkan menurunnya laju fotosintesis dan sintesis karbohidrat

Gambar 16. Strobilus jantan

Gambar 17. Strobilus betina

25
Gambar 18. Kepala sari antera gambar 19. Putik

Gambar 20. Irisan melintang antera muda gambar 21. Serbuk sari

Pembahasan

Tumbuhan Gymnospermae bersifat heterospora, artinya mempunyai dua macam


spora, yaitu mikrospora dan megaspore. Kedua macam spora mempunyai ukuran yang
berbeda, tetapi perbedaan ini tidak bergitu mencolok. Mikrospora atau butir polen
menghasilkan gamtofit jantan, sedangkan megaspore yang tunggal menghasilkan gametofit

26
betina dan pada gametofit ini terbentuk arkegonia. Mikrospora dan megaspore dihasilkan di
dalam sporangia dan terdapat pada sporofit yang tersusun spiral dalam aksis strobili atau
cones. Perbedaan Gymnospermae dengan Angiospermae terletak pada bakal biji yang tidak
dilindungi oleh dinding ovarium, sehingga dikatakan tumbuhan berbiji terbuka. Megaspore
tetap berada di dalam megasporangium. Megasporangium dilindungi oleh beberapa
integumen, kecuali pada bagian ujung yang memiliki lubang kecil dan disebut mikropil.

Gymnospermae merupakan tumbuhan heterospory, artinya mempunyai dua macam


spora, yaitu mikrospora dan megaspore. Mikrospora atau serbuk sari menghasilkan gametofit
jantan, sedangkan megaspore yang tunggal menghasilkan gametofit betina, dan pada
gametofit ini terbentuk arkegonia. Kedua macam spora tersebut dihasilkan di dalam
sporangia dan terdapat pada sporofil yang tersusun spiral pada aksis strobilus. Sporofil yang
megnhasilkan mikrosporofil dengan mikrosporangia disebut strobilus jantan (staminate
cones), sedangkan yang menghasilkan megsporofil dengan ovulum dan mmegsporangia
disebut strobilus betina (pistillate cones) (Sumarsono et al., 2015).

27
DAFTAR PUSTAKA

Astawan, M. & Hazmi, K. (2016). Karakteristik Fisikokimia Tepung Kecambah Kedelai.

Pangan, 25(2), 105–112.


http://www.jurnalpangan.com/index.php/pangan/article/view/326/291 Haryanti, S. &

Budihastuti, R. (2015). Morfoanatomi, Berat Basah Kotiledon dan Ketebalan Daun

Kecambah Kacang Hijau (Phaseolus vulgaris L.) pada Naungan yang Berbeda.

Buletin Anatomi Dan Fisiologi, XXIII(1), 47–56.


http://eprints.undip.ac.id/45893/1/7._Sri_Haryanti_isi.pdf Pantilu, L. I., Mantiri, F. R., Ai, N.

S. & Pandiangan, D. (2012). Respons Morfologi dan Anatomi Kecambah Kacang

Kedelai (Glycine max (L.) Merill) terhadap Intensitas Cahaya yang Berbeda. Jurnal

Bioslogos, 2(2), 79–87.


https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/bioslogos/article/download/1044/847 Samiyarsih, S.,

Suwandi, H. & Sumarsono. (2016). Struktur Tumbuhan (S. Sulistiana (ed.); 2nd ed.).

Universitas Terbuka. Sumarsono, Samiyarsih, S. & Suwandi, H. (2015). Praktikum

Struktur Tumbuhan (S. Sulistiana (ed.); 2nd ed.). Universitas Terbuka.

28

Anda mungkin juga menyukai