PENDAHULUAN
dibedakan
menjadi
kingdom monera,
protista,
menjadi protista
mirip
hewan
(alga/algae) contohnya
adalah euglenophyta yang memiliki ciri uniseluler, tidak memiliki dinding sel,
mempunyai klorofil sehingga mampu berfotosintesis, dan memiliki flagel
contohnya euglena. Phyrrophyta sebagian besar yang hidup di air tawar,
uniseluler, memiliki dinding sel, dan mampu bergerak secara aktif contohnya
ceratium.
Pada paper ini akan dibahas secara mendalam mengenai protista yaitu
Euglenophyta dan Phyrrophyta baik dari segi morfologi maupun reproduksi.
1.2 Tujuan
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.3 Manfaat
Diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan dalam kehidupan seharihari dalam hal yang berkaitan dengan budidaya dan dapat menunjang praktikum
mata kuliah planktonologi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.
Astaciacae
Dapat hidup holozoic dan sapro-phytic
3. Peranemaceae
Hanya dapat hidup holozoic. Specimen ini hidupnya benthal.
Holophytic
Kemampuan makhluk membentuk senyawa organik dari unsur- unsur
mineral secara fotosintesis seperti tumbuhan tinggi.
Saprophytic
Mendapatkan makanannya dari bahan organik yang sudah mati.
Holozoic
Sifat makhluk yang mengambil makanan dari lingkunga nnya dalam
bentuk padat.
a. Ordo Euglenales:
1. Phacus longicauda
Klasifikasi
Filum
: Euglonophyta
Kelas
: Euglenophyceae
Ordo
: Euglenales
Familiy
: Euglenaceae
Genus
: Phacus
: Euglenophyta
Kelas
: Euglenophyceae
Orde
: Euglenales
Family
: Euglenaceae
Genus
: Trechelomonas
Bentuknya daat berubah- ubah seperti bola, elips, silinder, dimana di dalamnya
terdapat protoplasma. Permukaan lorica terlihat halus dan sel ini memiliki flagel.
Habitatnya di air tawar, umum pada air yang bersifat asam (ph 4,5-7), sering di
kolam bergambut.
3. Euglena sp.
Klasifikasi
Phyllum
: Euglenophyta
Class
: Euglenophyceae
Ordo
: Euglenales
Family
: Euglenidae
Genus
: Euglena
Species
: Euglena sp.
b. Ordo Peranemales
Phyllum
: Euglenophyta
Class
: Euglenophyceae
Ordo
: Peranemales
Family
: Eutreptiaceae
Genus
: Astacia
Species
: Astacia sp.
c. Ordo Rhabdomonadales
Phyllum
: Euglenophyta
Class
: Euglenophyceae
Ordo
: Rhabdomonadales
Family
: Rhabdomodaceae
Genus
: Petalomonas
Species
: Petalomonas sp.
2. Phyrrophyta
Phyrrophyta (alga api) juga dikenal dinoflagellata merupakan alga
uniseluler yang memiliki dua flagel yang tidak sama panjang sehingga kelompok
alga ini disebut dinoflagellata (dino=dua). Disebut alga api karena memiliki
fosfor yang mampu memendarkan cahaya pada kondisi yang gelap. Phyrrophyta
hidup di laut dan air tawar dan beberapa hidup berkoloni. Makhluk ini bersifat
fotoautrotof atau heterotrof sebagai saprofit, parasit, hidup bersimbiosis atau
holozoik. Warna alga ini sangat bervariasi, mulai dari warna kuning kehijauan
hingga coklat. Mengandung pigmen (klorofil A,C2 dan piridinin,sementara yang
lain memiliki klorofil A,C1,C2 dan fucosantin) yang dapat berfotosintesis. Alga
ini dapat membuat laut tampak bercahaya pada malam hari (seperti kelap-kelip
cahaya). Beberapa jenis alga ini bersimbiosis dengan hewan laut, misalnya koral
sebagai tempatnya. Pada kehidupan tersebut alga api sebagai tempatnya
sedangkan koral memperoleh makanan makanan dari alga.
Pyrrhophyta memiliki kelas Dinophyceae (Dinoflagellates) yang terdiri
dari 3
ordo, yakni :
1. Gymnodiniales
Klasifikasi
Filum
: Phyrrophyta
Kelas
: Dinophyceae
Ordo
: Gymnodiniales
Family
: Gymnodiniaceae
Genus
: Gymnodinium
Spesies
: Gymnodinium catenatum
2. Peridiniales
No.
Family
Genus
Spesies
1.
Glenodiniaceae
Glenodinium
Glenodinium armatum
2.
Peridiniaceae
Peridinium
Peridinium cinctum
3.
Ceratiaceae
Ceartium
Ceartium carolinianum
3. Dinococcales
Filum
: Phyrrophyta
Kelas
: Dinophcceae
Family
: Phytodiniaceae
Genus
: Cystodinium
Spesies
: Cystodinium cornifax
Merupakan sel non flagellata dan berbentuk bulan sabit. Habitatnya di air
tawar.
2.2.1
Morfologi Euglenophyta
Unicelullar
Umumnya hidup di air tawar yang kaya bahan organik (di laut sangat sedikit)
10
Ada yang memiliki kloroplast (dapat berfotosintesis) ada juga yang tidak
dapat berfotosintesis.
Dinding sel tidak terbuat dari selulosa namun membran tipis tersusun atas
lapisan-lapisan protein berbentuk spiral, yang disebut "pellicle
Eyespot (stigma) merah terang yang sensitive terhadap cahaya. Pigmen merah
ini merupakan astaxanthin
Sistem pergerakan
Dengan flagellum, prinsipnya sama dengan pergerakan baling-baling.
Pergerakan flagellum pada 1 atau 2 bidang digunakan untuk dorongan
atau sentakan.
Metaboly ( menggunakan dinding sel yang mengandung protein)
.
11
karena
sudah
mempunyai inti
yang
tetap,
mempunyai kloroplast seperti pada tumbuhan tinggi. Karena itu Eugle na dapat
melangsungkan fotosintesis dan tumbuh seperti halnya pada tumbuhan tinggi.
Semua euglenoid mempunyai satu atau dua flagella yang menyebabkan mereka
dapat bergerak secara aktif. Selnya telah mempunyai bentuk yang tetap, dinding
sel bukan terdiri dari selulosa melainkan suatu selaput tipis yang dapat mengikuti
gerakan sel euglenoid yang sewaktu-waktu dapat berubah bentuk.
Ujung anterior dari sel berupa sitostoma, dan di bawahnya berupa
kerongkongan atau gullet. Pada beberapa jenis celah ini berguna untuk
memasukkan makanan berbentuk padat, tetapi pada beberapa jenis tidak
demikian. Gullet terdiri atas leher yang sempit (cytopharynx) dan bagian posterior
yang membesar berupa waduk (reservoir). Waduk berhubungan dengan vakoula
kontraktil. Pada genera tertentu pada gulletnya terdapat batang farink, terletak
parallel dengan panjang gullet, dan ujung bawahnya sampai setinggi dasar waduk
atau memanjang ke ujung posterior dari sel. Fungsi organ ini untuk menyokong
sitostoma waktu menelan makanan padat.
Flagella dari Euglena pangkalnya tertanam pada dasar waduk dan keluar
sepanjang sitofarinx dan sitostoma. Yang mempunyai satu flagella, tumbuh ke
muka. Genera yang mempunyai dua flagella, flagellanya sama panjang dan
tumbuh ke arah depan tetapi lebih banyak genera yang flagellanya tidak sama
panjang. Flagelnya mempunyai rumbai-rumbai sepanjang batang (tipe tinsel).
Sistem pergerakan flagella pada prinsipnya sama dengan pergerakan
baling-baling. Pergerakan flagellum pada 1 atau 2 bidang digunakan untuk
dorongan atau sentakan. Gelombang ini lewatnya dari dasar ke ujung dan
langsung mengendalikan organisme dalam arah yang berlawanan atau pergerakan
12
gelombang lewat dari ujung ke dasar dan ini gerakan sentakan organisme. Sel
mempunyai sebuah pigmen merah menyerupai bintik mata.
Cadangan makanan berupa paramilum/paramylon yaitu bentuk antara dari
polisakharida, jadi bukan berupa amilum seperti pada tumbuhan tinggi atau
glycogen seperti pada binatang. Euglenophyta dapat hidup secara autotrof tetapi
juga secara saprofit; tidak dapat hidup dalam medium yang hanya mengandung
garam-garam anorganik, tetapi akan cepat tumbuh bila dalam medium ditambah
dengan sejumlah asam amino. Beberapa jenis hidup secara obligat saprofit sedang
yang lain obligat autotrof, disamping ada yang hidup secara holozoik yaitu dapat
menangkap dan menelan mangsanya seperti pada binatang.
2.2.3 Morfologi Phyrrophyta
Phyrrophyta merupakan alga uniselular (bersel satu) dengan dua flagel yang
berlainan, berbentuk pita, keluar dari sisi perut dalam suatu saluran.
Disebut alga api karena memiliki fosfor yang mampu memendarkan cahaya
pada kondisi yang gelap.
Alga api ini berbentuk sel tunggal dan bentuk filamennya bercabang.
Alga api yang hidup di laut memiliki sifat fosforesensi yaitu memiliki fosfor
yang memancarkan cahaya, yang kemampuannya disebut bioluminescence.
Memilki kloroplas yang kecil yang berbentuk discoid dan bentuk lainnya
yang berisi pigmen untuk berfotosintesis sama dengan yang ada pada diatom.
13
Bentuk selnya bi-conical (seperti katup), memiliki alur spiral yang disebut
cingulum dan celah longitudinal yang disebut sulkus, dan memiliki bentuk
plastid yang bulat memanjang (Roger, 1988).
Berdasarkan
pembentukan
heterotrofik
dan
makanan,
autotrofik,
dan
Phyrrophyta
terkadang
dibagi
mempunyai
menjadi
sifat
14
Aseksual
Dengan pembelahan sel, baik waktu sedang aktif bergerak atau dalam
15
membawa satu flagella dan kemudian masing- masing menghasilkan satu flagella
lagi.
Pembelahan sel pada yang tidak bergerak aktif dapat berlangsung dalam
keadaan dibungkus oleh selaput lendir.Kadang-kadang protoplast anakan tidak
keluar dari selaput pembungkusnya sebelum membelah lagi. Dalam kasus seperti
ini akan terbentuk koloni yang tidak permanen, yang pada waktu tertentu selnya
akan bergerak aktif kembali. Pada banyak genera dijumpai bentuk berupa siste
berdinding tebal.Bentuk siste ada yang menyerupai sel vegetatifnya, tetapi
kebanyakan
bentuknya
berbeda,
bulat
atau
polygonal.Protoplast
dapat
2. Seksual
Adanya konjugasi/penggabungan sel vegetatif pernah dijumpai pada
beberapa euglenophyta,
tetapi kasus
ini masih
sangat kabur.Autogami
(penggabungan dua inti anakan dalam sel), Inti hasil fusi kemudian membelah
meiosis membentuk empat nukleus yang masing- masing berkembang menjadi sel
vegetatif. Hal ini pernah dijumpai pada genus phacus.
16
2. Secara Seksual
Dengan
sel
terbentuk
isogamet
yang
masing- masing
dapat
1. Euglenophyta
17
2. Phyrrophyta
2. Phyrrophyta
Menyebabkan pasang merah (red tide) dengan 1-20 juta sel per liter.
Pada waktu adanya red-tide akan banyak ikan yang mati karena
memakan Phyrropyta.
Warna dan
Cadngan
Penyusun
Reproduksi
Pigmen
Makanan
Dinding Sel
Paramilum
Tanpa
Aseksual
b,
dinding sel
(pembelahan),
karoten,xantofil)
;Protein sub
seksual(autogami)
Fotosintesis
Euglenophyta
Hijau (klorofil a,
membran
Phyrrophyta
Cokelat(klorofil
Pati
Selulosa
Aseksual( pembel
a, klorofil
(amilum)
Submembran
c,karoten, xantofil
seksual(isogami)
18
BAB III
KESIMPULAN
Euglenophyta dapat diartikan sebagai sel yang memiliki mata nyata. Filum
ini dibagi menjadi beberapa ordo,
19
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013. http://prezi.com/dbglqtlnw8el/phytoplankton-perairan-laut/
( diunduh pada tanggal 9 Maret 2015 pada pukul 23.01 WIB ).
Hala,Yusminah . 2007. Daras Biologi Umum II. Makassar: Alauddin Press.
http://id.scribd.com/doc/94190930/Euglenophyta-Ppt. (diakses pada tanggal 7
Maret 2015 pada pukul 20.30 WIB).
Latifah, Eva. 2004. Biologi 2. Bandung : Remaja Rosdakarya. (diunduh pada
tanggal 2 Maret 2015 pada pukul 17.30 WIB).
Sachlan, M. 1980. Planktonologi. Semarang:UNDIP.
Sri Pujianto, 2008. Menjelajah Dunia Biologi 1. Solo:PT. Tiga Serangkai Pusaka
Mandiri.
20