Disusun Oleh :
Nama : Ria Hikmarina
NIM : F0B020007
Prodi : Analis Kimia D3
Jambi, 14/11/2020
Mahasiswa Asisten Laboratorium
Tujuan Praktikum :
1. Mempelajari dan mengetahui struktur hewan dan tumbuhan.
2. Mempelajari dan mengetahui sitem organ hewan dan tumbuhan.
3. Mempelajari bagian-bagian tubuh hewan dan tumbuhan.
Cara Kerja :
Cara kerja praktikum Organ Tumbuhan ialah:
1. Tumbuhan disekeliling rumah dicari yang memiliki bagian yang
lengkap (akar, batang, daun, buah, dan bunga).
2. Bagian-bagian tumbuhan (akar, batang, daun, buah dan bunga)
difoto.
3. Pengamatan organ vegetatif (Akar, batang dan daun) dilakukan dan
dicatat bentuk akar, arah tumbuh akar, bentuk daun, bentuk ujung
daun, bentuk pinggir daun, warna daun, panjang dan lebar daun
(cm).
4. Pengamatan organ generatif (Bunga dan buah) dilakukan dan
dicatat tipe bunga, kelengkapan bunga, jumlah benang sari dan
jumlah putik.
5. Pada bagian buah dilakukan pembedahan dan bagian-bagian buah
dituliskan.
6. Hasil didokumentasikan dan diketik dalam laporan.
1.2 TUJUAN
2 Mempelajari dan mengetahui struktur hewan dan tumbuhan.
3 Mempelajari dan mengetahui sitem organ hewan dan tumbuhan.
4 Mempelajari bagian-bagian tubuh hewan dan tumbuhan.
BAB II
METODE KERJA
1. Organ Tumbuhan
Tubuhan betadine
Buah betadine
Daun Betadine
Akar Betadine
Bunga betadine
2. Deskripsi Tumbuhan:
1. Akar
Tumbuhan Betadine (Jatropha multifidaL.) memiliki bentuk akar
tunggang. Setiap akar bisa mencapai kedalaman 5 cm dan beberapa
bagian akar bisa terlihat dari luar. Akar tumbuhan ini berfungsi
sebagai kekuatan tanaman.
2. Batang
Tumbuhan Betadine (Jatropha multifidaL.) memiliki batang yang
sangat keras, mengandung kayu, dan berbentuk bulat memanjang.
Setiap batang dipenuhi oleh getah, batang tumbuhan ini berwarna
hijau muda atau hijau tua dan bisa tumbuh tinggi sampai 5 meter.
3. Daun
Tumbuhan Betadine (Jatropha multifidaL.) memiliki banyak
manfaat terutama pada daun betadine, dibuktikan dengan berbagai
senyawa dalam daunnya yang berbentuk persegi mirip seperti daun
pepaya. Daun berwarna hijau muda dan bisa memanjang sampai 20
cm dengan ukuran lebar antara 2 sampai 4 cm.
4. Bunga
Tumbuhan Betadine (Jatropha multifidaL.) memiliki bunga yang
berada pada bagian ujung setiap cabang, memiliki benang sari
sejumlah delapan dan kepala sari yang berbentuk seperti kapak
kuda. Putik bunga berwarna putih dan merah.
5. Buah
Tumbuhan Betadine (Jatropha multifidaL.) ini memiliki bentuk
buah yang oval atau bulat dan memiliki 2 bagian. Ukuran buah
mencapai 2-4cm dan Diameter buah betadine sekitar 3-4 cm.
6. Biji
Tumbuhan Betadine (Jatropha multifidaL.) ini memiliki biji yang
berbentuk bulat atau oval dengan ukuran sampai 2 cm.
3.1.2 Hasil Pengamatan dan Pembehasan Organ Hewan
1. Organ Hewan
1. Sistem Pencernaan
Anus
Usus Pangkreas
2. Sistem Pernapasan
Tapis insang
Filamen dengan
Lamela
Lengkung
insang
Lamela
filamen
3. Sistem Peredaran Darah
Arterionol
Kapiler
Arteri ( kaya O2)
Venula
Jantan Betina
Anus
Lubang
pengeluaran Lubang
sperma Pengeluaran
telur
Papila
Ovarium Testis
Vas deferens
(saliran Sperma)
Oviduk
Saluran
3. Organ Penyusun Sistem
Anus
Kelenja Empedu
Kelenjar
Pangkreas
1. Pernafasan
1. Lengkung insang
Lengkung insang berfungsi untuk pertukaran gas dari udara
dan karbondioksida dari darah.
2. Tapis ingsang
Tapis insang) berfungsi untuk menjaga agar tidak ada benda
asing yang masuk ke dalam rongga insang.
3. Filamen
Pada filamen insang terdapat beberapa lamela, antara lain
lamela primer dan lamela sekunder. Pada filamen terdapat
pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler dan
menyebabkan oksigen berdifusi masuk dan karbondioksida
berdifusi keluar. Lamela primer terletak tegak lurus dengan
lamela sekunder dan berfungsi sebagai tempat pertukaran gas.
Pada bagian tengah lamela primer terdapat central venous
sinus. (Veronica dkk, 2017)
2. Pencernaan
Pencernaan ikan nila terdiri atas mulut, rongga mulut, faring,
esofagus, lambung, pilons, usus, rectum, dan anus. Dan
kelenjarnya terdiri atas hati dan pancreas yang berfungsi untuk
menghasilkan enzim pencernaan dan hasilnya akan bertugas
untuk membantu proses penghancuran makanan. (Fujaya, 2004).
Menurut Fujaya (2004) organ pencernaan ikan nila terdiri atas
sebagai berikut:
1. Mulut dan Rongga Mulut
Rongga mulut ikan nila di selputi oleh sel – sel penghasil
lendir yang berperan untuk mempermudah jalan masuknya
makanan ke segmen berikutnya dan juga terdapat organ
pengecap yang makanan. Pada sebagian ikan ada memiliki
semacam lidah yaitu suatu penebalan pada bagian depan
tulang archyoiden yang terdapat di dasar putih. Lidah di
selaputi oleh sel epitelium yang kaya akan sel mucus dan organ
pengecap. Pada beberapa jenis ikan, kadang kalah lidahnya di
tutupi oleh gigi. Pada langit – langit bagian belakang terdapat
pada organ palatin, yang merupakan menebalan dari lapisan
mucus. Organ tersebut terdiri atas lapisan otot dan serat
kolagen dan berfungsi sebagai proses penelanan makanan dan
membantu membuang kelebihan air pada makanan yang
dimakan
2. Faring
Pada ikan nila proses penyaringan makanan terjadi di
segmen faring karena tapis insang mengarah ke segemen
faring.
3. Esophagus
Espohagus memiliki bentuk kerucut, seperti pipa dan
pendek, dan terdapat di belakang insang. Pada organ ini
mengandung lendir yang berfungsi untuk membantu
penelanan makanan.
4. Lambung
Lambung pada ikan ini memiliki 2 fungsi yaitu sebagai
penampung makanan dan pencerna makanan,
5. Pilorus
Pilorus adalah segmen yang terletak antara lambung dan
usu depan. Pilotus berfungsi untuk mengatur pengeluaran
makanan dari lambung ke usus.
6. Rektrum
Rektum adalah saluran pencernaan yang paling ujung.
Organ ini berfungsi sebagai penyeram air dan ion.
7. Anus
Anus adalah ujung saluran pencernaan. Pada ikan bertulang
sejati organ ini terletak di sebelah depan saluran getinal.
8. Kelenja Empedu
Kelenjar ampedu terletak di sekitar hati dan berwarna hijau
kebiruan. Organ ini berfungsi menampung cairan ampedu.
9. Kelenjar Pangkreas
Kelenjar pangkreas berada di dekat usus dan di depan
lambung. Saluran pangkreas bermuara pada usus depan
dengan warna kekuningan. Pangkreas befungsi memghasilkan
enzim pencernaan misal nya protease, amilase, kitinase, dan
lipase.
3. Peredaran darah
Secara umum sistem peredaran darah pada ikan mirip sistem
hidraulis yang terdiri atas sebuah pompa, pipa, katup, dan cairan.
Meskipun, jantung teleostei terdiri atas empat bagian. Namun
pada kenyataanya mirip dengan satu silinder atau pompa piston
tunggal. Untuk menjamin aliran darah terus berlangsung, maka
daerah dipompa dengan perbedaan tekanan. Tekanan jantung
lebih besar dari tekanan arteri, dan tekanan arteri lenih besar dari
tekanan arterionale. Akibat adanya perbedaan tekanan maka
aliran darah dapat terjadi (Soewolo, 2005).
1. Arteri
Tekanan arteri lebih kecir dari tekanan jantung dan lebih
besar dari tekanan arterinol.
2. Arterinol
Tekanan arterional lebih kecil dari pada tkanan arteri dan
tekanan jantung.
3. Kapiler
Kapiler menghubungkan arteriola dan venula, dan
memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon dioksida,
serta nutrien dan zat kimia sampah
antara darah dan jaringan di sekitarnya.
4. Kapiler Insang
Kapiler insang berfungsi untuk melakukan pertukaran gas.
5. Atrium dan Ventrikel (Jantung)
Sistem peredaran darah ikan bersifat tunggal, artinya hanya
terdapat satu jalur sirkulasi peredaran darah. Start dari
jantung, darah menuju insang untuk melakukan pertukaran
gas. Selanjutnya, darah dialirkan ke dorsal aorta dan terbagi ke
segenap organ-organ tubuh melalui saluran-saluran kecil.
Selain itu, sebagian darah dari insang kadang langsung kembali
ke jantung.
6. Venula
Venule adalah pembuluh darah yang sangat kecil
di mikrosirkulasi yang memungkinkan darah kembali
dari kapiler mengalir ke pembuluh darah yang lebih besar,
yaitu vena.
4. Reproduksi
Ikan adalah salah satu hewan air yang sama dengan makhluk
hidup lain yaitu melakukan reproduksi untuk meneruskan
keturunan agar spesies ikan tersebut tidak punah.(Yuniar, 2017)
1. Ovarium (Betina)
Organ reproduksi atau gonad ikan betina terdiri dari
ovarium yang berwarna bening kemerahan seperti agar-agar.
Ovarium terletak di dekat usus, mengisi dua pertiga rongga
perut atau hampir menutupi organ-organ tubuh. Ovarium
berfungsi menghasilkan sel telur atau ovum. Ovum keluar dari
ovarium menuju oviduk atau saluran telur kemudian menuju
lubang urogenital. Dari lubang urogenital inilah ovum yang
telah siap dibuahi akan keluar.
2. Oviduk (Betina)
Oviduk adalah saluran telur atau ovum yang akan di keluar
kan memlalui lubang pengeluaran telur.
3. Testis (Jantan)
Testis yang pada umumya berwarna putih atau kekuningan.
Letak testis menggantung pada dinding tengah rongga perut
(abdomen). Testis berfungsi menghasilkan spermatozoa.
Spermatozoa yang berasal dari testis akan dialirkan ke saluran
sperma (vas deferens), kemudian menuju lubang urogenital.
Lubang urogenital adalah lubang tempat bermuaranya saluran
kelamin dan saluran urin. Melalui lubang urogenital inilah
spermatozoa akan dikeluarkan. Letak saluran urogenital
berdekatan dengan anus.
4. Vasdeferens/Saluran Sperma (Jantan)
Vasdeferens adalah saluran sperma yang akan di
keluarkan melalui lubang sperma.
5. Lubang Sperma
Lubang sperma adalah tempar keluarnya sperma dari
indukan jantan ikan nila.
6. Lubang pengeluaran telur
Lubang pengeluaran telur adalah tempat pengeluaran
pengenluaran telur dari induk betina.
BAB III
PENUTUP
1 Kesimpulan
1. Struktur ikan nila: tubuh bulat pipih, punggung lebih tinggi, pada
badan dan sirip ekor (caudal fin) ditemukan garis lurus (vertikal).
Pada sirip punggung ditemukan garis lurus memanjang. Ikan nila
(Oreochromis niloticus) dapat hidup di perairan tawar dan mereka
menggunakan ekor untuk bergerak, sirip perut, sirip dada dan
penutup insang yang keras untuk mendukung badannya. Nila
memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin), sirip
dada (pectoral fin), sirip perut (ventral fin), sirip anal (anal fin), dan
sirip ekor (caudal fin). Struktur tumbuhan betadine hamper mirip
dengan papaya.
2. System organ ikan nila terdiri atas 4 yaitu system organ pencenaan,
system organ pernafasan, system organ reproduksi, dan system
peredaran darah, dan system organ reproduksi tumbuhan betadin
terdiri atas putik dan sari.
3. System organ pernafasan ikan nila terdiri atas tapis insang,
lengkung insang, dan filamen. System orhan pencernaan ikan nila
terdiri atas mulut, faring eshophagus, lambung, pylorus, rectum,
anus, usus, kelenjar ampedu, dan kelenjar pangkreas. System
organ peredaran darah ikan nila teridiri atas arteri, arterianol,
vena, jantung, venula, kapiler, dan kapiler ingsung. Organ
reproduksi ikan nila terdiri atas ovarium, oviduk, testis, vasdeferen,
dan dan saluran keluar. Sedangan lan oragan tumbuhan terdiri
atas daun, akar, bunga, biji, dan batang.
4.2 SARAN
Agar praktikum ini berjalan dengan lancar, sebaiknya praktikan
memahami cara kerja dan cara eksekusi terhadap bahan bahan yang
telah disediakan dalam praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA