Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

ORGAN TUMBUHAN DAN HEWAN

Disusun Oleh :
Nama : Ria Hikmarina
NIM : F0B020007
Prodi : Analis Kimia D3

PROGRAM STUDI ANALIS KIMIA D3


FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2020
Lembar Pengesahan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

Organ Tumbuhan Dan Hewan

Nama : Ria Hikmarina


Nim : F0B020007
Prodi : Analis Kimia D3

Telah disetujui dan diterima laporannya sebagai syarat untuk


menyelesaikan perkuliahan Biologi Umum pada Fakultas Sains

dan Teknologi, Universitas Jambi

Jambi, 14/11/2020
Mahasiswa Asisten Laboratorium

(Ria Hikmarina) (Miranti)


NIM : F0B020007 NIM : F1C417001
IDENTITAS PRAKTIKUM
Judul Praktikum : Laporan Praktikum Biologi Umum Organ
Tumbuhan dan Hewan

Hari/Tgl Praktikum : Sabtu / 14 November 2020

Tujuan Praktikum :
1. Mempelajari dan mengetahui struktur hewan dan tumbuhan.
2. Mempelajari dan mengetahui sitem organ hewan dan tumbuhan.
3. Mempelajari bagian-bagian tubuh hewan dan tumbuhan.

Alat dan Bahan:

Alat yang digunakan dalam praktikum ini;

1. Buku catatan dan alat tulis


2. Alat dokumentasi (Kamera, Handphone, dll)
3. Sarung tangan
4. Masker
5. Meteran
6. Pinggaris
7. Pisau bedah/Cutter

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini ialah:

1. Akar, batang, daun, bunga dan buah tumbuhan


2. Ikan nila

Cara Kerja :
Cara kerja praktikum Organ Tumbuhan ialah:
1. Tumbuhan disekeliling rumah dicari yang memiliki bagian yang
lengkap (akar, batang, daun, buah, dan bunga).
2. Bagian-bagian tumbuhan (akar, batang, daun, buah dan bunga)
difoto.
3. Pengamatan organ vegetatif (Akar, batang dan daun) dilakukan dan
dicatat bentuk akar, arah tumbuh akar, bentuk daun, bentuk ujung
daun, bentuk pinggir daun, warna daun, panjang dan lebar daun
(cm).
4. Pengamatan organ generatif (Bunga dan buah) dilakukan dan
dicatat tipe bunga, kelengkapan bunga, jumlah benang sari dan
jumlah putik.
5. Pada bagian buah dilakukan pembedahan dan bagian-bagian buah
dituliskan.
6. Hasil didokumentasikan dan diketik dalam laporan.

Cara kerja praktikum Organ Hewan ialah:


1. Ikan nila diletakkan pada papan bedah/sterofom/tatakan
2. Anggota badannya dipaku dengan jarum.
3. Dengan bantuan pisau, pada bagian bawah ventral sampai ke
bagian mulut dibedah secara perlahan.
4. Dinding perut dibuka mulai bagian tengah sehingga nampak organ
dalam rongga dada dan organ dalam rongga perut.
5. Selaput bening menggunakan gunting secara berhati-hati agar
tidak merusak organ dan darah tidak keluar.
6. Organ ikan diamati serta dikelompokan pada masing-masing
sistem organ.
7. Sistem Organ yang diamati pada praktikum ini, antara lain system
pernapasan, system pencernaan, peredaran darah, dan system
reproduksi.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Selain kaya akan budaya dan adat istiadat, Indonesia juga kaya akan
keberagaaman flora dan fauna. (Guritno, 2020). Indonesia merupakan
Negara dengan kekayaan alam yang melimpah, hampir segalah jenis
tumbuhan dapat tumbuh di Negara ini. Tumbuhan tersusun dari berbagai
organ seperti akar, batang, daun dan organ reproduksi. (Rompas dkk,
2011).

Tumbuhan mangga (Mangifera indica L) famili Anarcardiaceae.


Mangga adalah buah yang cukup dikenal di Indonesia, tanaman ini
dibudidayakan masyarakat dengan tujuan utama memanen buahnya
saja. Tumbuhan Mangga (Mangifera indica L) tergolong kelompok buah
berdaging dengan bentuk, ukuran, warna, cita rasa yang beranekaragam.
Bagian tumbuhan mangga yang paling penting dan berguna dalam
kehidupan manusia sehari-hari, terutama bagi kesehatan adalah getah,
kulit batang, buah muda, dan buah masak. ( Aksara dkk, 2013)

Tumbuhan manga tersusun dari berbagai organ seperti:

1. Akar adalah Akar merupakan organ tumbuhan yang paling sederhana


yang berasal dai radikula. Radikula berasal dari biji strukturnya halus
dan bergerak menembus tanah. Radikula dari biji akar berkembang
menjadi akar utama atau sering disebut dengan akar tunggang.
2. Batang merupakan organ tumbuhan yang berasal dari koleoptil.
3. Daun merupakan alat hara bagian tumbuhan yang penting untuk
fotosintesis umumnya melekat pada batang dan dahan. Tempat
melekat/ duduk daun disebut buku/nodus. Jarak antar nodus
disebut ruas/internodus. Sudut antara batang dan daun ketiak daun
/axilla. Umumnya melebar kaya akan zat hijau daun/khlorofil. Daun
biasanya pipih, lebar, bewarna hijau dan memiliki bentuk paling
berdgam dibandingkan dengan organ tumbuhan yang lain. Daun pada
umumnya memiliki umur yang terbatas sehingga pada saat tertentu
akan gugur dan pada beberapa jenis tanaman meninggal bekas yang
mat jelas seperti pada nangka (Artocarpus heterophylla) dan singkong
(Manihot uttilisima).
4. Sebelum suatu tumbuhan mati, biasanya dihasilkan suatu alat yang
nantinya dapat menggantikannya menjadi tumbuhan baru. Alat-alat
yang demikian dinamakan alat-alat perkembangbiakan (organum
reproductivum) yang dibedakan menjadi dua golongan yaitu yang
bersifat vegetatif dan yang bersifat generatif. Alat perkembangbiakan
generatif itu biasanya berbeda-beda menurut jenis tumbuhan, tetapi
bagi tumbuhan yang berkembang biak dengan biji didahului dengan
pembentukan bunga.

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu ikan


introduksi yang sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Pertama kali ikan nila didatangkan ke Indonesia dari Taiwan pada tahun
1969, kemudian nila merah NIFI tahun 1981 dan nila hitam chitralada
tahun 1984. Balai Penelitian Perikanan Air Tawar mengintroduksikan
ikan nila GIFT (Genetic Improvement of Farmed Tilapia) generasi 3 dan
generasi 6 pada tahun 1995 dan 1997, dan selanjutnya tahun 2002
Pemerintah Propinsi Jawa Barat melalui Balai Pengembangan Benih Ikan
(BPBI) Wanayasa bekerja sama dengan BFAR (Bureau of Fisheries and
Aquactic Resources) Philipina mendatangkan famili pembentuk ikan nila
GET (Genetically Enhanced Tilapia). ( Arifin dan Kurniasih, 2007)

1.2 TUJUAN
2 Mempelajari dan mengetahui struktur hewan dan tumbuhan.
3 Mempelajari dan mengetahui sitem organ hewan dan tumbuhan.
4 Mempelajari bagian-bagian tubuh hewan dan tumbuhan.
BAB II
METODE KERJA

2.1 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum ini;

8. Buku catatan dan alat tulis


9. Alat dokumentasi (Kamera, Handphone, dll)
10. Sarung tangan
11. Masker
12. Meteran
13. Pinggaris
14. Pisau bedah/Cutter

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini ialah:

3. Akar, batang, daun, bunga dan buah tumbuhan


4. Ikan nila

2.2 Prosedur Kerja


Prosedur kerja praktikum Organ Tumbuhan ialah:
1. Tumbuhan disekeliling rumah dicari yang memiliki bagian yang
lengkap (akar, batang, daun, buah, dan bunga).
2. Bagian-bagian tumbuhan (akar, batang, daun, buah dan bunga)
difoto.
3. Pengamatan organ vegetatif (Akar, batang dan daun) dilakukan dan
dicatat bentuk akar, arah tumbuh akar, bentuk daun, bentuk ujung
daun, bentuk pinggir daun, warna daun, panjang dan lebar daun
(cm).
4. Pengamatan organ generatif (Bunga dan buah) dilakukan dan
dicatat tipe bunga, kelengkapan bunga, jumlah benang sari dan
jumlah putik.
5. Pada bagian buah dilakukan pembedahan dan bagian-bagian buah
dituliskan.
6. Hasil didokumentasikan dan diketik dalam laporan.
Prosedur kerja praktikum Organ hewan ialah:
1. Ikan nila diletakkan pada papan bedah/sterofom/tatakan
2. Anggota badannya dipaku dengan jarum.
3. Dengan bantuan pisau, pada bagian bawah ventral sampai ke
bagian mulut dibedah secara perlahan.
4. Dinding perut dibuka mulai bagian tengah sehingga nampak organ
dalam rongga dada dan organ dalam rongga perut.
5. Selaput bening menggunakan gunting secara berhati-hati agar
tidak merusak organ dan darah tidak keluar.
6. Organ ikan diamati serta dikelompokan pada masing-masing
sistem organ.
7. Sistem Organ yang diamati pada praktikum ini, antara lain system
pernapasan, system pencernaan, peredaran darah, dan system
reproduksi.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan dan Pembahasan Organ Tumbuhan dan Hewan

3.1.1 Hasil pengamatan dan Pembahasan Organ Tumbuhan

1. Organ Tumbuhan

Tubuhan betadine

Buah betadine

Daun Betadine
Akar Betadine

Bunga betadine
2. Deskripsi Tumbuhan:

Akar Batang Daun Bunga Buah Biji


Tipe akar Bentuk Bentuk Bunganya Bentuk Bijinya
betadine batang daun berwarna buah oval berbentu
yaitu akar silinder betadine merah atau k bulat
tunggang dengan yaitu terang bulat dan atau oval
diameter 2 Menjari memiliki
–5 cm, 2 bagian
Arah Arah Tangkai Bunganya Biji
pertumbu pertumbuh daun bertangkai berwarn
han akar an batang panjang pendek a putih
kebawah tegak lurus berongga atau
ke atas dan 10-15 cm coklat
bercabang
Akar tidak Tingginya Ujung Mahkota Daging
kuat/ kurang daun berbentuk buah
kokoh lebih 2 berbentuk tapak berwarna
meter meruncin kuda putih ukuran
g 2 sampai
4 cm

Bentuk Batang Daun Mahkota Ukuran


akar bulat tidak kokoh yang bunga 4 buah
muda sampai 5 mencapai
terbentuk 2-4cm
dibagian
ujung
tanaman
Akar Permukaan Tulang Diameter
berwarna batang daun buah
putih kesat/tidak bertulang betadine
kekuninga licin menjari sekitar 3-
n 4 cm
Jumlah Permukaan Warna
akar tidak batang daun
terlalu terdapat betadine
banyak berkas- hijau
berkas segar dan Buah nya
daun licin keras
Lebar dan
panjang
daun 9
cm-7 cm
• Kingdom : Plantae
• Ordo : Malpighiales
• Family : Euphorbiaceae
• Genus : Jatropha
• Spesies : Jatropha multifida
• Nama Ilmiah : Jatropha multifida L
• Nama Populer: betadine, iodin, yodium, jarak cina,
• Habitat Asli: Afrika
• Cara Berkembangbiak : vegetatif (stek)
• Daun Betadine: hijau segar, menjari, ujung runcing
• Biji Betadine: bulat atau oval, ukuran 2 sampai 4 cm, warna putih
atau coklat.
• Akar Betadine: tunggang
• Tinggi Pohon Betadine : mencapai 5 meter
• Habitat: bisa tumbuh di wilayah dataran tinggi atau rendah, cukup
air dan sinar matahari.

Tanaman betadin (Jatropha multifidaL.) merupakantanaman obat-


obatan yang jarang dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya di Aceh.
J. multifidaL. termasuk ke dalam genus JatrophaL.yangmemiliki
bioaktivitas antimikroba, antileishmaniasis, dan antimalaria. Getah daun
betadin dapat memberikan efek cepat memberhentikan darah yang
mengalir pada luka sayatan dan mencegah infeksi. Aktivitas tersebut
dikontribusi oleh senyawa metabolit sekunder di dalam tumbuhan
tersebut.
Nama Jatrophaberasal dari kata Yunani yaitu " jatrosyang berarti
dokter" dan "tropheyang berarti makanan", yang dalam artiannya
menyirat tentangobat-obatan (Sabandar, et. al,2013). Secara geografis,
genus Jatropha L. Yang termasuk dalam famili Euphorbiaceae
mempunyai 150-175 spesies kayu yang tersebar luas. Genus Jatropha
termasuk dalam famili Euphorbiaceae (Kolawole, et. al, 2016; Thomas,
2016; Elosaily, et. al, 2018; Landeros, et. al, 2017; Liu, et. al, 2015) dan
memiliki spesies yang beragam, di antaranya J. multifida, J. curcas, J.
molissima, J. gossypifoliayang saatini menjadi sumber studi untuk
produksi biodiesel dan juga untuk karakter obat yang dimiliki (Carvalho,
et.al, 2018) serta untuk penggunaan yang bermanfaat, seperti aktivitas
antimikroba dan pestisida (Rampadarath, et.al, 2018).
Tumbuhan Betadine (Jatropha multifidaL.) terdiri atas Akar, Batang
Daun, bunga, Buah dan Biji berikut penjelasannya.

1. Akar
Tumbuhan Betadine (Jatropha multifidaL.) memiliki bentuk akar
tunggang. Setiap akar bisa mencapai kedalaman 5 cm dan beberapa
bagian akar bisa terlihat dari luar. Akar tumbuhan ini berfungsi
sebagai kekuatan tanaman.
2. Batang
Tumbuhan Betadine (Jatropha multifidaL.) memiliki batang yang
sangat keras, mengandung kayu, dan berbentuk bulat memanjang.
Setiap batang dipenuhi oleh getah, batang tumbuhan ini berwarna
hijau muda atau hijau tua dan bisa tumbuh tinggi sampai 5 meter.
3. Daun
Tumbuhan Betadine (Jatropha multifidaL.) memiliki banyak
manfaat terutama pada daun betadine, dibuktikan dengan berbagai
senyawa dalam daunnya yang berbentuk persegi mirip seperti daun
pepaya. Daun berwarna hijau muda dan bisa memanjang sampai 20
cm dengan ukuran lebar antara 2 sampai 4 cm.
4. Bunga
Tumbuhan Betadine (Jatropha multifidaL.) memiliki bunga yang
berada pada bagian ujung setiap cabang, memiliki benang sari
sejumlah delapan dan kepala sari yang berbentuk seperti kapak
kuda. Putik bunga berwarna putih dan merah.
5. Buah
Tumbuhan Betadine (Jatropha multifidaL.) ini memiliki bentuk
buah yang oval atau bulat dan memiliki 2 bagian. Ukuran buah
mencapai 2-4cm dan Diameter buah betadine sekitar 3-4 cm.
6. Biji
Tumbuhan Betadine (Jatropha multifidaL.) ini memiliki biji yang
berbentuk bulat atau oval dengan ukuran sampai 2 cm.
3.1.2 Hasil Pengamatan dan Pembehasan Organ Hewan

1. Organ Hewan

1. Sistem Pencernaan

Lambung Pyloric cecum


Esophagus Mulut

Anus

Usus Pangkreas
2. Sistem Pernapasan

Tapis insang
Filamen dengan
Lamela

Lengkung
insang

Lamela

filamen
3. Sistem Peredaran Darah

Arterionol
Kapiler
Arteri ( kaya O2)

Venula

Kapiler insang Vena


Arteri (miskin Jantung
O2)
4. Sistem Reprodukasi

Jantan Betina

Anus

Lubang
pengeluaran Lubang
sperma Pengeluaran
telur

Papila

Ovarium Testis

Vas deferens
(saliran Sperma)

Oviduk

Saluran
3. Organ Penyusun Sistem

Pernapasan Pencernaan Peredaran Reproduksi.


darah
Lengkung Mulut dan Arteri Ovarium (Betina)
Insang Rongga Mulut

Tapis Insang Faring Arterinol Oviduk (Betina)

Filamen Esophagus Kapiler Testis (Jantan)

Lambung Kapiler Insang Vasdeferens/Sal


uran Sperma
(Jantan)
Pilorus Atrium dan Lubang Sperma
Ventrikel
(Jantung)
Pilorus Vena Lubang
Pengeluaran
telur
Rektrum Venula

Anus

Kelenja Empedu

Kelenjar
Pangkreas

Ikan nila merah (Oreochromis niloticus) merupakan ikan sungai


atau danau yang cocok dipelihara di perairan tenang, kolam maupun
bendungan, toleransi terhadap kadar garam (salinitas) sangat tinggi.
Selain perairan tawar, ikan ini sering juga hidup dan berkembang biak
pada perairan payau, misalnya tambak (Susanto, 1987).
Ikan nila lebih cepat menyesuaikan diri terhadap kenaikan
salinitas karena organ-organ tubuhnya cepat merespon perubahan
lingkungan yang terjadi (Tonnek dkk, 1991).

1. Pernafasan

Insang ikan merupakan organ respirasi utama yang bekerja


dengan mekanisme difusi permukaan dari gas-gas respirasi
(oksigen dan karbondioksida) antara darah dan air. Oksigen yang
terlarut dalam air akan diabsorbsi ke dalam kapiler-kapiler insang
dan difiksasi oleh hemoglobin untuk selanjutnya didistribusikan ke
seluruh tubuh. Sedangkan karbondioksida dikeluarkan dari sel
dan jaringan untuk dilepaskan ke air di sekitar insang (Brown,
1962).

1. Lengkung insang
Lengkung insang berfungsi untuk pertukaran gas dari udara
dan karbondioksida dari darah.
2. Tapis ingsang
Tapis insang) berfungsi untuk menjaga agar tidak ada benda
asing yang masuk ke dalam rongga insang.
3. Filamen
Pada filamen insang terdapat beberapa lamela, antara lain
lamela primer dan lamela sekunder. Pada filamen terdapat
pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler dan
menyebabkan oksigen berdifusi masuk dan karbondioksida
berdifusi keluar. Lamela primer terletak tegak lurus dengan
lamela sekunder dan berfungsi sebagai tempat pertukaran gas.
Pada bagian tengah lamela primer terdapat central venous
sinus. (Veronica dkk, 2017)

2. Pencernaan
Pencernaan ikan nila terdiri atas mulut, rongga mulut, faring,
esofagus, lambung, pilons, usus, rectum, dan anus. Dan
kelenjarnya terdiri atas hati dan pancreas yang berfungsi untuk
menghasilkan enzim pencernaan dan hasilnya akan bertugas
untuk membantu proses penghancuran makanan. (Fujaya, 2004).
Menurut Fujaya (2004) organ pencernaan ikan nila terdiri atas
sebagai berikut:
1. Mulut dan Rongga Mulut
Rongga mulut ikan nila di selputi oleh sel – sel penghasil
lendir yang berperan untuk mempermudah jalan masuknya
makanan ke segmen berikutnya dan juga terdapat organ
pengecap yang makanan. Pada sebagian ikan ada memiliki
semacam lidah yaitu suatu penebalan pada bagian depan
tulang archyoiden yang terdapat di dasar putih. Lidah di
selaputi oleh sel epitelium yang kaya akan sel mucus dan organ
pengecap. Pada beberapa jenis ikan, kadang kalah lidahnya di
tutupi oleh gigi. Pada langit – langit bagian belakang terdapat
pada organ palatin, yang merupakan menebalan dari lapisan
mucus. Organ tersebut terdiri atas lapisan otot dan serat
kolagen dan berfungsi sebagai proses penelanan makanan dan
membantu membuang kelebihan air pada makanan yang
dimakan
2. Faring
Pada ikan nila proses penyaringan makanan terjadi di
segmen faring karena tapis insang mengarah ke segemen
faring.
3. Esophagus
Espohagus memiliki bentuk kerucut, seperti pipa dan
pendek, dan terdapat di belakang insang. Pada organ ini
mengandung lendir yang berfungsi untuk membantu
penelanan makanan.
4. Lambung
Lambung pada ikan ini memiliki 2 fungsi yaitu sebagai
penampung makanan dan pencerna makanan,
5. Pilorus
Pilorus adalah segmen yang terletak antara lambung dan
usu depan. Pilotus berfungsi untuk mengatur pengeluaran
makanan dari lambung ke usus.
6. Rektrum
Rektum adalah saluran pencernaan yang paling ujung.
Organ ini berfungsi sebagai penyeram air dan ion.
7. Anus
Anus adalah ujung saluran pencernaan. Pada ikan bertulang
sejati organ ini terletak di sebelah depan saluran getinal.
8. Kelenja Empedu
Kelenjar ampedu terletak di sekitar hati dan berwarna hijau
kebiruan. Organ ini berfungsi menampung cairan ampedu.
9. Kelenjar Pangkreas
Kelenjar pangkreas berada di dekat usus dan di depan
lambung. Saluran pangkreas bermuara pada usus depan
dengan warna kekuningan. Pangkreas befungsi memghasilkan
enzim pencernaan misal nya protease, amilase, kitinase, dan
lipase.

3. Peredaran darah
Secara umum sistem peredaran darah pada ikan mirip sistem
hidraulis yang terdiri atas sebuah pompa, pipa, katup, dan cairan.
Meskipun, jantung teleostei terdiri atas empat bagian. Namun
pada kenyataanya mirip dengan satu silinder atau pompa piston
tunggal. Untuk menjamin aliran darah terus berlangsung, maka
daerah dipompa dengan perbedaan tekanan. Tekanan jantung
lebih besar dari tekanan arteri, dan tekanan arteri lenih besar dari
tekanan arterionale. Akibat adanya perbedaan tekanan maka
aliran darah dapat terjadi (Soewolo, 2005).
1. Arteri
Tekanan arteri lebih kecir dari tekanan jantung dan lebih
besar dari tekanan arterinol.
2. Arterinol
Tekanan arterional lebih kecil dari pada tkanan arteri dan
tekanan jantung.
3. Kapiler
Kapiler menghubungkan arteriola dan venula, dan
memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon dioksida,
serta nutrien dan zat kimia sampah
antara darah dan jaringan di sekitarnya.
4. Kapiler Insang
Kapiler insang berfungsi untuk melakukan pertukaran gas.
5. Atrium dan Ventrikel (Jantung)
Sistem peredaran darah ikan bersifat tunggal, artinya hanya
terdapat satu jalur sirkulasi peredaran darah. Start dari
jantung, darah menuju insang untuk melakukan pertukaran
gas. Selanjutnya, darah dialirkan ke dorsal aorta dan terbagi ke
segenap organ-organ tubuh melalui saluran-saluran kecil.
Selain itu, sebagian darah dari insang kadang langsung kembali
ke jantung.
6. Venula
Venule adalah pembuluh darah yang sangat kecil
di mikrosirkulasi yang memungkinkan darah kembali
dari kapiler mengalir ke pembuluh darah yang lebih besar,
yaitu vena.

4. Reproduksi
Ikan adalah salah satu hewan air yang sama dengan makhluk
hidup lain yaitu melakukan reproduksi untuk meneruskan
keturunan agar spesies ikan tersebut tidak punah.(Yuniar, 2017)
1. Ovarium (Betina)
Organ reproduksi atau gonad ikan betina terdiri dari
ovarium yang berwarna bening kemerahan seperti agar-agar.
Ovarium terletak di dekat usus, mengisi dua pertiga rongga
perut atau hampir menutupi organ-organ tubuh. Ovarium
berfungsi menghasilkan sel telur atau ovum. Ovum keluar dari
ovarium menuju oviduk atau saluran telur kemudian menuju
lubang urogenital. Dari lubang urogenital inilah ovum yang
telah siap dibuahi akan keluar.
2. Oviduk (Betina)
Oviduk adalah saluran telur atau ovum yang akan di keluar
kan memlalui lubang pengeluaran telur.
3. Testis (Jantan)
Testis yang pada umumya berwarna putih atau kekuningan.
Letak testis menggantung pada dinding tengah rongga perut
(abdomen). Testis berfungsi menghasilkan spermatozoa.
Spermatozoa yang berasal dari testis akan dialirkan ke saluran
sperma (vas deferens), kemudian menuju lubang urogenital.
Lubang urogenital adalah lubang tempat bermuaranya saluran
kelamin dan saluran urin. Melalui lubang urogenital inilah
spermatozoa akan dikeluarkan. Letak saluran urogenital
berdekatan dengan anus.
4. Vasdeferens/Saluran Sperma (Jantan)
Vasdeferens adalah saluran sperma yang akan di
keluarkan melalui lubang sperma.
5. Lubang Sperma
Lubang sperma adalah tempar keluarnya sperma dari
indukan jantan ikan nila.
6. Lubang pengeluaran telur
Lubang pengeluaran telur adalah tempat pengeluaran
pengenluaran telur dari induk betina.
BAB III
PENUTUP
1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dari praktikum ini, dapat diambil


kesimpulan:

1. Struktur ikan nila: tubuh bulat pipih, punggung lebih tinggi, pada
badan dan sirip ekor (caudal fin) ditemukan garis lurus (vertikal).
Pada sirip punggung ditemukan garis lurus memanjang. Ikan nila
(Oreochromis niloticus) dapat hidup di perairan tawar dan mereka
menggunakan ekor untuk bergerak, sirip perut, sirip dada dan
penutup insang yang keras untuk mendukung badannya. Nila
memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin), sirip
dada (pectoral fin), sirip perut (ventral fin), sirip anal (anal fin), dan
sirip ekor (caudal fin). Struktur tumbuhan betadine hamper mirip
dengan papaya.
2. System organ ikan nila terdiri atas 4 yaitu system organ pencenaan,
system organ pernafasan, system organ reproduksi, dan system
peredaran darah, dan system organ reproduksi tumbuhan betadin
terdiri atas putik dan sari.
3. System organ pernafasan ikan nila terdiri atas tapis insang,
lengkung insang, dan filamen. System orhan pencernaan ikan nila
terdiri atas mulut, faring eshophagus, lambung, pylorus, rectum,
anus, usus, kelenjar ampedu, dan kelenjar pangkreas. System
organ peredaran darah ikan nila teridiri atas arteri, arterianol,
vena, jantung, venula, kapiler, dan kapiler ingsung. Organ
reproduksi ikan nila terdiri atas ovarium, oviduk, testis, vasdeferen,
dan dan saluran keluar. Sedangan lan oragan tumbuhan terdiri
atas daun, akar, bunga, biji, dan batang.

4.2 SARAN
Agar praktikum ini berjalan dengan lancar, sebaiknya praktikan
memahami cara kerja dan cara eksekusi terhadap bahan bahan yang
telah disediakan dalam praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA

Brown, M. E. 1962. The Physiology of Fishes. Academy Press Inc, New


York. Cahyono, I.B. 2000. Budi daya ikan air tawar: ikan gurami,
ikan nila, ikan mas. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Carvalho, C., Mariano, L.V., Negrão, V.S., Gonçalves, C.P., and Marcucci,
M.C. 2018. Phenols, Flavonoids and Antioxidant Activity of
JatrophamultifidaL. Collected in Pindamonhangaba, Sao Paulo State,
Brazil. Journal of Analytical & Pharmaceutical Research.7 (5): 581-
584.
Elosaily, A.H., Mahrous, E.A., Salama, A.M. and Zalabani, S.M.E. 2018.
Proximate Composition, Phenolic Content and Antioxidant Potential
of the Leaves of Four JatrophaSpecies. International Journal of
Research in Pharmaceutical Sciences. 10 (1): 419-424.
Kolawole, O.S, Abdulrahman, A.A, Jimoh, M.A. and Oladele, F.A. 2016.
Morphometric Study of Several Species of the Genus JatrophaL.
(Euphorbiaceae). Academic Pres. 8 (2): 211-215.
Landeros, F.S., Meléndez, L.A., Escalante, M.A.A., Granados, T.R.,
Hernandez, P.C. andCedano, F.H. 2017. Pollen Morphology of Four
species of Jatropha (Euphorbiaceae), Including Toxic Varieties, in
Northwestern Mexico. Rev. Biol. Trop. 65 (2): 799-806.
Liu,H., Lin, S. and Liao, J. 2015.Floral Ontogeny of Two Jatropha Species
(Euphorbiaceaes.s) and its Systematic Implications. Pak. J. Bot.
47 (3): 959-965.
Rampadarath, S., Puchooa, D., Jeewon, R., and Bandhoa, K. 2018.
Diversity, Seasonal Variation and AntibacterialActivity of Endophytic
Fungi Associated With the Genus Jatrophain Mauritius. J Biotechnol
Biomater. 8 (1): 1-8.
Sabandar, C.W., Ahmat, N., Jaafar, F.M., and Sahidin, I. 2013. Medicinal
Property, Phytochemistry and Pharmacology of Several
Jatrophaspecies (Euphorbiaceae): A review. Phytochemistry. 8 (5) : 7-
29.
Susanto, 1987. Teknik Pembenihan Ikan Nila. Simplex. Bogor. 69 hal.
Thomas, S. 2016. Pharmacognostic and Phytochemical Constituents of
Leaves of JatrophamultifidaLinn. and Jatrophapodagrica Hook.
Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry. 5(2): 243-246.
Tonnek, S., Rahmansyah., Yuliansyah, H., Beddu, A., Rusdi, I., Kholik, F.
(1991), Penelitian Budidaya Ikan Nila Hitam Dalam Keramba Jaring
Apung di ParePare. Buletin Penelitian Perikanan Edisi Khusus No. 3.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan.
Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan. Dasar Pengembangan Teknik Perikanan.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
LAMPIRAN

DOKUMENTASI PRKTIKUM ORGAN HEWAN DAN TUMBUHAN

Anda mungkin juga menyukai