Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

GENETIKA DAN HEREDITAS

Disusun Oleh:

Muhammad Hadi Al-Aziz (11200163000021)

Kelompok 6

Fauzi Ramadhan (11200163000046)

Rahmadita Aulia Ismi (11200163000061)

Siti Muthmainnah (11200163000040)

Fenti Algiantoro (11200163000047)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENDIDIKAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021
GENETIKA DAN HEREDITAS

A. Tujuan
1. Mengetahui karakteristik fenotip yang diturunkan kepada keturunan dalam sebuah
keluarga
2. Menganalisis genotip yang dimiliki oleh setiap keturunan
3. Memahami Hereditas yang terjadi pada setiap keturunan

B. Teori

Salah satu aspek yang penting pada organisme hidup adalah kemampuannya untuk
melakukan reproduksi dan dengan demikian dapat melestarikan jenisnya.Organisme yang
berkembangbiak secara seksual, individu baru adalah hasilkombinasi informasi genetis
yang disumbangkan oleh dua gamet yang berbedayang berasal dari kedua parentalnya
(Crowder, 2006).

Ilmu genetika mengenal istilah kromosom, DNA, alel, lokus, genotip dan fenotip.
Kromosom berasal dari kata kroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan,
maka kromosom berarti suatu badan yang mudah untuk menyerapzat warna. DNA yaitu
molekul asam nukleat yang berbentuk double helic yangmemiliki ikatan nukleotida yang
susunannya terdiri atas gula deoksiribosa, basanitrogen dan fosfat. Alel adalah gen-gen
yang terletak pada lokus-lokus yang bersesuaian pada kromosom homolog. Lokus adalah
letak suatu gen pada suatu berkas kromosom. Fenotip adalah sifat suatu makhluk hidup
yang tampak atau terlihat. Genotip adalah sifat fisik darimakhluk hidup yang tidak terlihat
atau tidaktampak tetapi sangat berpengaruh terhadap pewarisan sifat suatu individu
(Sugiharto, 2005).

Hukum Mendel I yang dikenal dengan The Law of Segretation of Allelic Genes atau
Hukum Pemisahan Gen yang Sealel dinyatakan bahwa dalam pembentukan gamet
pasangan alel akan memisah secar bebas. Peristiwa pemisahanini terlihat ketika
pembentukan gamet individu yang memiliki genotif heterozigot,sehingga tiap gamet
mengandung salah satu alel tersebut. Dalam ini disebut jugahukum segregasi yang
berdasarkan percobaan persilangan dua individu yangmempunyai satu karakter yang
berbeda. Berdasaerkan hal ini, persilangan dengansatu sifat beda akan menghasilkan
perbandingan fenotif 12, yaitu ekspresi gendominan : resesif = 3 :1. Namun kadang-
kadang individu hasil perkawinan tidakdidominasi oleh salah satu induknya. Dengan kata
lain, sifat dominasi tidak munculsecara penuh. Peristiwa ini menunjukkan adanya
intermedier. Ada sifat yangdisebut sifat dominan yaitu apabila kehadiran gen yang
mengawasi sifat inimenutupi ekspresi gen yang lainnya yaitu resesif, sehingga sifat yang
terakhir initidak tampak (Kimball, 2006).

Alel yang berpasangan yang memiliki karakter tertentu dikemas ke dalam gamet yang
terpisah dan hal tersebut sesuai dengan hukum segregasi. Mendelsampai pada hukum ini
dengan membuat keturunan hibrid dan membiarkannyamelakukan penyerbukan sendiri.
Hibrid (F1) memperlihatkan perilaku dominan.Generasi berikutnya (F2), 75 %
keturunannya memiliki perilaku dominan dan 25% memiliki perilaku resesif, membentuk
rasio 3:1. Teori Hukum Mendel ialah bahwa gen memiliki alternatif (sekarang disebut
alel) dan bahwa setiap organismemewarisi satu alel untuk setiap gen dari masing-masing
orangtuanya. Alel-alel ini berpisah selama pembentukan gamet, sehingga sperma atau
telur hanya membawasatu alel. Suatu pembuahan terjadi jika kedua alel suatu gen
berbeda, salah satunya (alel domiman) diekspresikan dalam keturunannya dan yang yang
lain (alel resesif) ditutupi. Individu homozigot memiliki alel identik untuk suatu karakter
tertentu danmerupakan galur murni. Individu heterozigot memiliki dua alel yang berbeda
untuksuatu kerakter tertentu (Arisworo, dkk 2008)

Hasil persilangan juga dapat dicari melalui suatu diagram yang disebut diagram
Punnet, biasa dikenal dengan istilah papan catur. Dalam diagram ini, tiapsimbol gamet
dimasukkan ke satu kotak persilangan arah mendatar dan arah tegak.Kemudian,
dipasangkan gamet dari arah mendatar dengan gamet dari arah tegak, sehingga akan
didapat genotipe keturunannya. Dengan bantuan diagram Punnel inidapat mempermudah
hasil genotipe dan fenotip suatu persilangan serta dapatmenentukan berapa jumlah
keseluruhan keturunannya (Arisworo, 2008).

Hukum Mendel II berlaku dalam pembentukan gamet, gen sealele secara bebas pergi
ke masing-masing kutub ketika meiosis. Pembuktian Hukum ini dipakai pada persilangan
dihibrid, yaitu persilangan dari individu yang memiliki duakarakter berbeda. Misalnya
ada 2 pasang gen Aa dan Bb, masing-masing gen itukita bubuhkan pada kromosom
berbeda, maka digambarkan ada 2 pasangkromosom ketika awal meiosis. Gamet Ab dan
gamet aB disebut memiliki kombinasi baru, atau dengan istilah lain yaitu terkena
rekombinan. Ketika itu berlaku Hukum Mendel II yakni terjadi meiosis pada
gametogonium individu yang memiliki genotip double heterozigot sesuai dengan jenis
hibridnya. Waktu anafase1, pemisahan dan pengelompokan gen-gen secara bebas yaitu ke
kutub atas atau kekutub bawah. Persilangan dihibrid jika parentalnya ialah AABB X
aabb, tentulahF1 AaBb, double heterozigot. Macam F1 yang terbentuk ada empat yaitu
AB, Ab,aB, dan ab. Jika F1 disilangkan sesamanya, maka F2 terdiri atas 16 macam
(Campbell, 2002).

Hukum Pasangan Bebas merupakan istilah lain dari Hukum Mendel II.Segregasi
suatu pasangan gen tidak bergantung kepada segregasi pasangan genlainnya, sehingga di
dalam gamet-gamet yang terbentuk akan terjadi pemilihankombinasi gen-gen secara
bebas. Hukum Mendel II menyatakan bahwa bila dua individu mempunyai dua pasang
atau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifatsecara bebas, tidak bergantung pada
pasangan sifat yang lain. Alel dengan gen sifatyang berbeda tidak saling mempengaruhi.
Hal ini menjelaskan bahwa gen yangmenentukan tinggi tanaman dengan warna bunga
suatu tanaman, tidak salingmempengaruhi (Karmana, 2010).

Persilangan dihibrid merupakan persilangan dengan menggunakan dua tanda beda


atau persilangan antara individu yang memilik sifat-sifat yang berbeda. Suatusifat dari
organism diturunkan tidak hanya melalui satu alel saja, tetapi secara bersamaan beberapa
sifat dapat diturunkan oleh beberapa alel. Persilangan dihibrid digunakan untuk
membuktikan Hukum Mendel II atau Hukum PengelompokkanGamet Secara Bebas.
Hukum Mendel II meruapakan Hukum Pengelompokkan Gen Secara Bebas pada
fertilisasi pada persilangan dengan dua sifat beda (Ferdinand,2007).

C. Rumusan Masalah
1. Apakah ciri fenotip yang dimiliki setiap anggota keluarga berbeda?
2. Bagamana cara menentukan genotype setiap orang?
3. Apa saja akibat yang terjadi pada hereditas yang beragam pada suatu keturunan?

D. Hipotesis
1. Fenotip suatu keturunan dapat diperhatikan dari kondisi tubuh setiap orang
2. Genotip dapat diambil dari ciri Fenotip yang didapatkan
3. Hereditas yang terjadi pada sebuah keturunan dipengaruhi alel-alel yang dibawa
induknya
E. Alat Bahan

No Gambar Nama Alat dan Bahan Jumlah


1 Busur Derajat Satu

2 Gunting Satu

3 Lem Satu

F. Langkah Kerja

No. Langkah Kerja Gambar


1. Letakkan kedua tangan anda di atas meja
dengan telapak tangan menghadap ke atas.
Lemaskan dan letakkan bersampingan sehingga
kedua jari kelingking bertemu (Diagram A
gambar 4.1). Apakah kedua jari tersebut sejajar
atau ujung saling menjauh, segmen jari terakhir
melengkung masuk ke arah jari manis?
Pelengkungan yang terjadi diakibatkan
pemendekkan tulang segmen tengah,
merupakan keadaan dominan (A). sedangkan
jari yang sejajar merupakan keadaan resesif (a).
Pada hal ini tidak dapat dibedakan keadaan
homozigot dominan dengan heterozigot.
2. Kecenderungan untuk memiliki bintik hitam
(titik- titik melanin) merupakan karakter dominan
(S) terhadap keadaan tidak berbintik (s). Sedikit
bintik hitam di wajah atau punggung
menunjukkan sifat parsial dominan atau
heterozigot

3. Kemampuan untuk menggulung lidah


membentuk huruf U merupakan kondisi
dominan (R) terhadap yang tidak mampu (r)
(Diagram B). Dua dari tiga orang dapat
menggulung lidah ke atas menggunakan otot
samping lidah. Genotip homozigot dominan
dan heterozigot dalam hal ini tidak dapat
dibedakan.
4. Daun telinga yang bebas (E) dominan terhadap
daun telinga yang melekat (e) (Diagram C).
Karakter telinga lainnya merupakan hasil
interaksi dari banyak gen (sifat turunan
poligenik). Banyak orang yang mempunyai
penebalan lipatan kartilago di bagian atas
telinga yang disebut telinga Darwin, karena
sang naturalis Charles Darwin menyatakan
lipatan tersebut merupakan suatu tipe telinga
runcing yang kuno. Apakah anda memilikinya?
5. Angkat tangan anda ke atas dalam keadaan
mengepal dengan ibu jari lurus ke atas, letakkan
bagian lurus busur derajat sejajar dengan
permukaan telapak tangan dekat ibu jari.
Dengan titik tengah busur diletakkan sejajar
ujung lipatan, ukur sudut antara pangkal ibu jari
dan kuku ibu jari saat ibu jari dilengkungkan
maksimal (Diagram D). sudut kurang dari 45o
menunjukkan karakter dominan (T). Sedangkan
apabila sudutnya 45o atau lebih berarti anda
memiliki ibu jari hitchhiker (Hyper
ekstensibilitas) yang merupakan karakter resesif
(t). Lebih dari 25% populasi memliki karakter
ini dan tidak selalu pada kedua ibu jari. Hal ini
serupa dengan keadaan “double jointed”
dimana terdapat ligament longgar diantara
tulang-tulangnya.
6. Pemeriksaan terdapatnya palmaris longus, suatu
otot tangan depan yang menghubungkannya
dengan telapak tangan. Dengan mengencangkan
kepalan dan melipatnya ke arah dalam. Setelah
itu, anda dapat melihat atau setidaknya
merasakan tendon di bagian tengah bawah
tangan anda. Apabila anda mempunyai dua
tendon, satu dengan dua segmen dan satu lagi
disampingnya (lebih dekat ibu jari), berarti anda
memiliki otot palmaris longus, suatu kondisi
resesif (m). Apabila hanya satu tendon yang
muncul, berarti otot tadi tidak ada dan genotip
anda dominan (M). Sekitar 10% populasi
resesif untuk karakter ini, sementara itu
beberapa individu heterozigot hanya
mempunyai otot tersebut pada salah satu tangan
saja (Diagram E).
7. Periksalah garis rambut pada kening anda. Tipe
widow’s peak (P) adalah dominan terhadap garis
rambut yang lurus atau melengkung (p) (Diagram
F). Pola keboakan diakibatkan oleh set gen yang
berbeda.
8. Satukan semua jari pada kedua tangan anda.
Apabila ibu jari kiri anda berada di atas ibu jari
kanan, genotip anda adalah dominan (I). tipe
distribusi apa yang anda harapkan jika cara
anda menyatukan tangan tergantung pada
peluang?

9. Rambut pada segmen tengah di bagian belakang


semua jari merupakan keadaan dominan (H)
terhadap keadaan tidak berambut sama sekali
(h) (Diagram G). Periksa semua jari anda
dengan teliti karena mungkin rambut hanya
terdapat sangat sedikit terutama pada jari
telunjuk.
10. Kotoran telinga yang lengket atau basah
merupakan karakter dominan (W), sedangkan
kotoran menggumpal atau kering merupakan
karakter resesif (w). Orang asli Asia Timur
sebagian besar mempunyai kotoran telinga yang
kering.

11. Gen untuk bulu mata yang panjang (10 mm atau


lebih) dan kelopak mata yang jatuh (Diagram
H) adalah gen dominan. Tentukan apakah anda
mempunyai kedua karakter tersebut dengan
menggunakan N untuk bulu mata dan D untuk
kelopak mata yang jatuh ke bagian atas pupil.
12. Panjang jari manis berhubungan dengan jari
telunjuk anda. Letakkan semua jari anda
menghadap ke bawah di atas kertas bergaris
atau dekat bagian ujung kertas tegak lurus
terhadap tangan. Geser tangan anda sehingga
jari manis menyentuh garis atau ujung kertas
(Diagram I). Apakah jari telunjuk anda
menyentuh garis atau berada di bawahnya?
13. Ada dua pasang gen terpisah yang menentukan
tekstur rambut. Satu pasang gen bertanggung
jawab untuk protein yang menentukan struktur
rambut yang keriting (C) atau lurus (C’) dimana
tipe keriting bersifat parsial dominan terhadap
rambut lurus. Pasangan gen lainnya
bertanggung jawab untuk menentukan protein
untuk rambut gelombang (W). Oleh karena itu,
rambut lurus adalah hasil dari kedua gen, baik
C’ maupun w. Dengan adanya kedua set alel
tersebut apa genotip yang paling tepat untuk
rambut anda? Apabila kebotakan merupakan
kondisi yang hanya dipengaruhi kedua gen
tersebut, apa genotip orang yang mewarisi
karakter tersebut?
14. Warna rambut juga merupakan hasil interaksi
dari dua pasang gen, salah satu untuk rambut
gelap yang dominan (B) terhadap pirang atau
rambut coklat muda (b). Gen yang lainnya (Z)
untuk rambut merah, dimana keadaan resesif (z)
akan menghasilkan rambut pirang atau coklat
muda. Melihat warna asli rambut anda, apa
genotip yang anda miliki.
G. Hasil Pengamatan

No Genotip Fenotip
1. aa

Segmen terakhir jari kelingking sejajar


2. SS

keadaan tidak berbintik


3. RR

Lidah dapat menggulung membentuk huruf U


4. EE

Daun telinga yang bebas (Tidak melekat)


5. TT

sudut antara pangkal ibu jari dan kuku ibu jari saat ibu jari
dilengkungkan maksimal kurang dari 45o
6. MM

hanya satu tendon yang muncul


7. PP

Tipe widow’s peak


8. II

ibu jari kiri anda berada di atas ibu jari kanan


9. HH

Rambut pada segmen tengah di bagian belakang semua jari


10 WW

Kotoran telinga yang lengket atau basah


11. NnDd

bulu mata yang panjang (10 mm atau lebih) dan kelopak


mata yang jatuh
12. ii

Jari Telunjuk berada dibawahnya


13. ccWW

Rambut Lurus bergelombang


14. BBZZ

Warna rambut hitam kemerahan

H. Pembahasan

Keanekaragaman hayati dapat dijumpai baik padatumbuhan, hewan, maupun pada


manusia. perbedaan genatau pewaris sifat dari orang tua lah yang membuat masing-
masing individu memiliki perbedaan baik secara fenotip dapat dilihat secara Fisik
maupun genotip. Praktikum kali ini kelompok kami melakukan praktikum mengenai
materi Genetika dan Hereditas dengan mengamati ciri dan penampakan bagian tubuh
mulai dari telinga, mata, kulit, rambut, tangan dan muka dimana dari semua ciri dapat
terlihat Fenotipe yang diwariskan pada keturunan dari masing-masing induknya dengan
genotype yang berbeda.

Hasil yang didapatkan pada praktikum genetika dan hereditas ini sangat beragam.
Untuk bentuk kepala praktikan sendiri memiliki ciri widow peak. Pada Fenotipe yang
ditemukan sifat resesif yang muncul hanya ditemukan yaitu pada bentuk jari kelingking
yang sejajar, jari telunjuk yang lebih pendek dari jari manis dan rambut yang lurus.
Sedangkan sifat dominan paling banyak ditemukan pada ciri tubuh yang menunjukan
Fenotipe praktikan yaitu pada hampir semua data yang diamati dan diuji.
Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa Fenotipe yang lebih banyak nampak
adalah gen yang memiliki sifat dominan yang dicirikan dengan huruf besar. Pada sifat ini
wajar saja yang paling banyak ditemukannya adalah sifat dominan karena alel dominan
lebih mudah menguasai alel resesif sehingga ciri yang muncul kepermukaan lebih banyak
ditemukan fenotipe dominan.

Secara genetika tidak ada dua individu dalam satu spesies memiliki karakter yang
persis sama. Apalagi faktor faktor lingkungan juga ikut berpengaruh terhadap munculnya
karakteristik sebagaifenotip. Perbedaan ciri yang tampak pada spesies ini menyebabkan
keanekaragaman dalam spesies.Dalam genetika dikenal istilah pewarisan dominan dan
resesif. Pewarisan dominan merupakan pewarisan sifat yang disebabkan oleh gen
dominan dan pewarisan resesif yaitu pewarisan sifat yang disebabkan oleh gen resesif.
Namun dalam kehidupan sehari-hari pewarisan secara dominan jarang ditemukan
dibandingkan pewarisan resesif. Beberapa contoh kelainan yang diwariskan secara
dominan adalah penyakit Anonikia, yaitu suatu kelainan dimana beberapa atau semua
kuku jari dan kuku kaki tidak terbentuk atau rudimenter.

Ciri fenotipe seperti lidah menggulung,telinga bebas, lesung pipi, pusar kepala searah
jarum jam, bentuk kening widow peak,ibu jari bisa melekuk, rambut lurus, adanya rambut
pada ruas jari dan bentuk dagu membelah merupakan sifat yang ditentukan oleh gen
dominan. Tidak semua sifat ditentukan oleh gen dominan, bahkan ada sifat yang lebih
banyak ditentukan oleh genresesif seperti tidak adanya lesung pipi, bentuk kening lurus,
dan dagu lurus.Crown hair whorl adalah arah tumbuhnya rambut pada kepala di bagian
yang berbentuk pusaran rambut. Crown hair whorl ditentukan oleh dua alel. Alel C untuk
mendeskripsikan genotip sifat pusaran tumbuh rambut di kepala searah jarum jam. Alel c
untuk mendeskripsikan genotip sifat pusaran tumbuh rambut di kepala berlawanan arah
jarum jam.

Tongue rolling adalah kemampuan suatu individu untuk secara sederhana membentuk
huruf u atau membentuk tabung ke arah sumbu anterior tubuh. Kemampuan tongue
rolling dimiliki oleh individu dengan ciri genotip homozigot dominan TT atau
heterozigot dominan Tt. Attached ear lobe adalah sifa tsuatu individu yang dicirikan
dengan fenotip cuping telinga yang melekat. Attachedear lobe merupakan sifat dominan
yang dinotasikan dengan F. Attached ear lobe ,dengan sifat homozigot dominan
dilambangkan dengan FF dan heterozigot dominan dilambangkan dengan Ff.
Widow’s peak adalah sifat suatu individu yang dicirikan dengan garis rambut bagian
meruncing ke depan. Widow’s peak dipengaruhi oleh alel dominan W. Individu dengan
sifat widow’s peak memiliki kemungkinan memilikialel homozigot dominan WW atau
alel heterozigot dominan Ww Salah satu faktor yang menyebabkan adanya variasi antara
individu dalam suatu spesies adalah jenis kelamin. Variasi jenis kelamin berhubungan
dengan kromosom X dan Y, betina diberi istilah kelamin homogenetik dan yang jantan
heterogenetik. Contoh faktor lingkungan yang menyebabkan variasi adalah suku
(tergantung pada daerah atau tempat asal keluarga). Berat tubuh dan tinggi tubuh bisa
berubah akibat variasi diet yang dilakukan. Hal ini tidak menunjukkan tidak semua
variasi yang ditemukan disebabkan oleh faktor keturunan.

I. Kesimpulan

Keanekaragaman genetik pada manusia dapat diamati dengan berdasarkan pada


pengamatan fenotip. Genotip dapat dikatakan sebagai karakteristik atau ciri-ciri yang
dapat diukur atau sifat yang nyata yang dimiliki oleh organisme.Ciri itu tampak oleh
mata, seperti warna kulit,bentuk hidung, tekstur rambut, dll. Karakter yang diperhatikan
dalam pendataan Genetika Manusia adalah lidah(menggulung atau melipat), telinga (lepas
atau menempel), pusar kepala, lesung pipi, bentuk kening kepala, ibu jari, rambut pada
ruas jari dan bentuk dagu.

J. Daftar Pustaka

Arisworo, Djoko dan Yusa. 2008.Ilmu Pengetahuan Alam. Grafindo Media Pratama.
Bandung.

Campbell, Neil. 2002. Biologi . Erlangga. Jakarta.

Crowder, L.V. 2006. Genetika Tumbuhan. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.

Ferdinand, fiktor P. & Mukti. 2007.Praktis Belajar Biologi. Visindo Media Persada,
Jakarta.
Karmana, I.W. 2010. Pengaruh macam strain dan umur betina terhadap jumlah turunan
lalat buah (Drosophila melanogaster). Jurnal Agroteknologi .4(2): 15-20.

Kimball, John W. 2006. Biologi Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Sugiharto, Bowo. 2005. Kromosom Manusia . Universitas Sumatera Utara. Medan.

Anda mungkin juga menyukai