Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL ALAT PERAGA

PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1

“DONGKRAK HIDROLIK”

Dosen Pengampu: Dwi Nanto, M.Si., Ph.D.

Tanggal Pengumpulan: 4 Desember 2020

Disusun oleh:

Kelompok : 1 (satu)

Nama Anggota :

1. Muhammad Hadi Al-Aziz (11200163000021)

2. Siti Tuhfatul Jamilah (11200163000036)

3. Citra Aulia Aswari (11200163000037

4. Siti Mutmainah (11200163000040)

5. Fenti Algiyantoro (11200163000047)

6. Muna Dhurrotun Faiqoh (11200163000054)

7. Nabilah Nur’Octavia (11200163000056)

Kelas : Pendidikan Fisika 1B

LABORATORIUM FISIKA DASAR

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT Yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan proposal ini
guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Praktikum Fisika Dasar 1, dengan judul:
“DONGKRAK HIDROLIK”

Kami mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada Bpk. Dwi


Nanto, M.Si., Ph.D. Selaku dosen pengampu mata kuliah Praktikum Fisika Dasar 1
dan Kakak-kakak Asisten Laboran yang senantiasa meluangkan waktunya. Tugas
yang telah diberikan ini semoga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terhadap bidang yang dipelajari terkait “Dongkrak Hidrolik” Kami meminta maaf
apabila dalam materi atau penulisan terdapat kesalahan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari para pembaca. Saya berharap semoga proposal ini
dapat memberi manfaat bagi para pembaca.

Tangerang Selatan, 18 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................... 2
1.4 Hipotesis ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
2.1 Dasar Teori ............................................................................................ 3
2.2 Skema Rangkaian .................................................................................. 8
2.3 Alat dan Bahan ...................................................................................... 9
2.4 Langkah Kerja ..................................................................................... 12
2.5 Data Percobaan .................................................................................... 13
2.6 Pembahasan ......................................................................................... 14
BAB III KESIMPULAN .................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk yang dikatakan makhluk sempurna.


Namun, terlepas dari itu, manusia pun mempunyai keterbatasan dalam bidang
kemampuan secara fisik. Manusia tidak dapat mengangkat beban yang melebihi
bobot dirinya.Hanya segelintir manusia yang mempunyai kemampuan melebihi
manusia yang lain. Di lain hal, manusia juga mempunyai kelebihan dalam hal
pemikiran.

Pemikiran manusia terus berkembang seiring dengan perkembangan


zaman yang semakin pesat. Seiring perkembangan zaman, perkembangan
pemikiran manusia pun semakin berkembangan.Pada zaman dahulu manusia
masih terbatas dalam hal kemampuan untuk mengangkat beban yang melebihi
bobot dirinya, namun seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan
pemikiran manusia, kini manusia dapat mengangkat beban yang melebihi bobot
dirinya sendiri, bahkan beban yang lebih berat sekalipun.

Namun, hal itu tidak terlepas dari alat ± alat atau mesin sederhana yang
ciptakan oleh manusia. Kini, dengan bantuan alat manusia dapat mengangkat
beban yang lebih besar. Salah satu alat yang diciptakan manusia ialah Dongkrak
hidrolik. Dongkrak hidrolik merupakan alat atau pesawat sederhana yang
memakai prinsip hukum pascal dan banyak membantu kehidupan manusia.

Dongkrak hidrolik banyak digunakan dalam hal pengangkatan mobil,


motor dan alat-alat berat lainnya.Sehubung dengan hal diatas, penulis tertarik
untuk mengkaji lebih lanjut mengenai sistem dongkrak hidrolik serta penulis
mencoba merancang dan mendesain alat peraga sistem dongkrak hidrolik.
Sehingga alat ini dapat digunakan untuk membantu mahasiswa dalam
memahami prinsip kerja hukum pascal yang berkaitan dengan tekanan.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana Prinsip kerja dongkrak hidrolik?


b. Bagaimana pengaruh luas penampang pada dongkrak hidrolik?
c. Apa perbedaan besar massa beban berpengaruh pada gaya dorong
dibutuhkan?
d. Bagaimana tekanan yang dihasilkan oleh kedua penampang hidrolik?

1
1.3 Tujuan

a. Untuk memahami Prinsip Kerja dari dongkrak hidrolik.


b. Untuk mengetahui Pengaruh luas penampang pada dongkrak hidrolik.
c. Untuk mengetahui Pengaruh perbedaan massa beban terhadap gaya dorong.
d. Untuk Mengetahui besar tekanan yang dihasilkan dongkrak hidrolik.

1.4 Hipotesis

a. Prinsip kerja yang mendasari dongkrak hidrolik adalah Hukum Pascal


b. Semakin besar perbedaan kedua luas penampang pada dongkrak hidrolik
maka keuntungan mekanisnya akan semakin besar.
c. Semakin besar massa beban yang digunakan, Semakin besar juga gaya
dorong yang dibutuhkan .
d. Tekanan yang diberikan pada salah satu permukaan pada fluida tertutup
akan diteruskan pada seluruh bagian fluida.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dasar Teori

Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida
mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara
dapat mengalir. Zat padat seperti batu dan besi tidak dapat mengalir sehingga
tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air, minyak pelumas, dan susu merupakan
contoh zat cair. Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena
sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Selain zat
cair dan zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir dari satu satu
tempat ke tempat lain.Hembusan angin merupakan contoh udara yang
berpindah dari satu tempat ke tempat lain (Lohat, 2008).

Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-
hari. Setiap hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau
tenggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan kapal
laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat mengapung atau
melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup juga
bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari
(Lohat,2008).

Fluida dibagi menjadi dua bagian yakni fluida statis (fluida diam) dan
fluida dinamis (fluida bergerak). Fluida statis ditinjau ketika fluida yang sedang
diam atau berada dalam keadaan setimbang. Fluida dinamis ditinjau ketika
fluida ketika sedang dalam keadaan bergerak. (Kanginan, 2007).

Fluida statis erat kaitannya dengan hidrostatika dan tekanan. Hidrostatika


merupakan ilmu yang mempelajari tentang gaya maupun tekanan di dalam zat
cair yang diam (Kanginan,2007). Sedangkan tekanan didefinisikan sebagai
gaya normal per satuan luas permukaan (Resnick, 1985).

Setiap fluida selalu memberikan tekanan pada semua benda yang


bersentuhan dengannya. Air yang dimasukan ke dalam gelas akan memberikan
tekanan pada dinding gelas. Demikian juga seseorang yang mandi dalam kolam
renang atau air laut, air kolam atau air laut tersebut juga memberikan tekanan
pada seluruh tubuh orang tersebut (Lohat, 2008).

Hukum pascal menyatakan bahwa “jika tekanan eksternal diberikan pada


fluida yang berada di dalam wadah, tekanan di setiap titik di dalam fluida itu

3
akan bertambah sebesar jumlah [tekanan eksternal] tersebut” (Giancoli. 2014 :
332).

Sejumlah peralatan praktis bekerja dengan memanfaatkan hukum Pascal,


Salah satu contohnya adalah dongkrak hidrolik, dimana Gaya input yang kecil
digunakan untuk mengerahkan gaya output yang jauh lebih besar dengan cara
membuat luas bidang kerja piston output lebih besar daripada luas bidang piston
input. Untuk memahami bagaimana Cara kerja alat ini.kita akan
mengasumsikan bahwa piston input dan piston output memiliki tinggi yang
sama (setidaknya mendekati sama). Kemudian, Gaya input eksternal Fin
menurut hukum Pascal, akan menaikkan tekanan secara seragam di seluruh
bagian fluida. Sehingga, pada ketinggian yang sama,

Pout = Pin.

di mana besaran-besaran input dilambangkan dengan subskrip "in" dan


besaran output dengan subskrip "out". Karena P = F/A, kita dapat menuliskan
persamaan di atas menjadi

Fout 𝐹𝑖𝑛 𝐹𝑜𝑢𝑡 𝐴𝑜𝑢𝑡


= atau =
𝐴𝑜𝑢𝑡 𝐴𝑖𝑛 𝐹𝑖𝑛 𝐴𝑖𝑛

Besaran Fout, di atas disebut keuntungan mekanis (mechanical advantage)


dari sebuah dongkrak hidrolik, dan nilainya sama dengan rasio luas bidang
piston output dengan piston input. Sebagai contoh, jika luas bidang piston
output 20 kali lebih besar daripada luas bidang silinder input, maka gaya [input]
akan diperbesar menjadi 20 kali lipatnya : sehingga gaya sebesar 200 lb dapat
mengangkat mobil seberat 4000 lb. (Giancoli.2014 : 332-333).

Tekanan dan Gaya saling berhubungan, tapi keduanya berbeda. Tekanan


didefinisikan sebagai Gaya per satuan luas, dimana gaya F di sini dipahami
sebagai magnitudo gaya yang bekerja pada arah tegak lurus terhadap bidang
seluas A
𝐹
Tekanan = P= 𝐴

Walaupun gaya adalah besaran vektor, tekanan adalah besaran skalar.


Tekanan hanya memiliki magnitudo. Satuan SI untuk tekanan adalah N/m2.
Satuan ini memiliki nama resmi pascal (Pa). (Giancoli. 2014 : 328).

Fluida adalah Sebuah benda cair tidak mempertahankan bentuk yang


tetap,benda ini selalu mengikuti bentuk wadahnya.,dan dapat mengalir. Namun

4
sebagaimana halnya benda padat, benda cair tak mudah dimampatkan dan
volumenya hanya akan berubah secara signifikan bila gaya yang amat besar
dikenakan padanya. Gas tidak memiliki bentuk maupun volume yang tetap,gas
akan selalu mengembang untuk memenuhi wadahnya. Karena cairan dan gas
tidak mempertahankan bentuk yang tetap, benda-benda ini memiliki
kemampuan untuk mengalir (flow) dan karenanya cairan dan gas secara kolektif
disebut fluida. (Giancoli: 327)

Fluida merupakan zat yang dapat mengalir yang mempunyai partikel yang
mudah bergerak dan berubah bentuk tanpa pemisahan massa. Ketahanan fluida
terhadap perubahan bentuk sangat kecil sehingga fluida dapat dengan mudah
mengikuti ruang. Berdasarkan wujudnya, fluida dapat dibedakan menjadi dua
yaitu: fluida cair dan fluida gas. Sifat-sifat dasar fluida yaitu kekentalan,
kerapatan, berat jenis, tekanan, temperatur.

Karakteristik struktur aliran internal (dalam pipa) sangat tergantung dari


kecepatan rata-rata aliran dalam pipa, densitas, viskositas dan diameter pipa.
Aliran fluida (cairan atau gas) dalam pipa mungkin merupakan aliran laminer
atau turbulen. Pada aliran laminer, partikel-partikel fluida seolah-olah bergerak
sepanjang lintasan yang halus dan lancar dengan kecepatan fluida rendah dan
viskositasnya tinggi. Sedangkan aliran turbulen, partikel-partikel fluida
bergerak secara acak dan tidak stabil dengan kecepatan fluida tinggi dan
viskositasnya rendah. Hal tersebut ditunjukan oleh percobaan Osborne
Reynolds. Menurut hasil percobaan Reynolds, untuk membedakan apakah
aliran itu adalah turbulen atau laminar dapat menggunakan bilangan tak
berdimensi yang disebut dengan bilangan Reynold. ( Munson, B. R., 2006 )

Fluida adalah subhimpunan dari fase benda, termasuk cairan, gas, plasma,
dan padat plastik.Fluida memiliki sifat tidak menolak terhadap perubahan
bentuk dan kemampuan untuk mengalir (atau umumnya kemampuannya untuk
mengambil bentuk dari wadah mereka). Sifat ini biasanya dikarenakan sebuah
fungsi dari ketidakmampuan mereka mengadakan shear stress (tegangan geser)
dalam ekuilibrium statik. Konsekuensi dari sifat ini adalah hukum Pascal yang
menekankan pentingnya tekanan dalam menggolongkan bentuk fluid. Dapat
disimpulkan bahwa fluida adalah zat atau entitas yang terdeformasi secara
berkesinambungan apabila diberi tegangan geser walau sekecil apapun
tegangan geser itu.

Tekanan bisa dihasilkan oleh zat padat, cair dan gas, karena merupakan efek
gaya pada luas bidang sentuh gaya tersebut. Tekanan merupakan salah satu
konsep Fisika yang memiliki banyak peranan dalam kehidupan sehari-hari,

5
seperti balon udara melayang di udara, paku yang tertancap di dinding,
penggunaan dongkrak hidrolik, dsb, oleh karena itu sangat penting bagi siswa
untuk mempelajari konsep Tekanan. Pada penelitian berikut dibatasi pada
konsep Tekanan pada zat cair dengan menggunakan Hukum Pascal. Sesuai
dengan Hukum Pascal tekanan yang diberikan pada zat cair dalam suatu ruang
(wadah) tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar (sama kuat).

Hukum Pascal dinyatakan oleh seorang filsuf sekaligus ilmuwan Prancis,


Blaise Pascal (1623-1662) menyatakan bahwa: “Jika tekanan eksternal
diberikan pada sistem tertutup, tekanan pada setiap titik pada fluida tersebut
akan meningkat sebanding dengan tekanan eksternal yang diberikan.” Hukum
Pascal ini menggambarkan bahwa setiap kenaikan tekanan pada permukaan
fluida, harus diteruskan ke segala arah fluida tersebut. Hukum pascal hanya
dapat diterapkan pada fluida, umumnya fluida cair. Rumus hukum Pascal dalam
sistem tertutup dapat disimpulkan dengan:

Seperti yang sudah kita tahu bahwa tekanan adalah gaya dibagi besar luas
penampangnya (P = F/A), maka persamaan diatas dapat ditulis kembali sebagai
berikut:

Atau

Besarnya keuntungan mekanis dari sistem fluida/hidrolik yang


menggunakan hukum Pascal dapat diketahui dari rasio gaya yang keluar dibagi
gaya yang diberikan. Karena luasan penampang berbanding lurus dengan gaya,
maka keuntungan mekanis juga dapat langsung diketahui dari rasio kedua
luasan penampang. Karena cairan tidak dapat ditambahkan ataupun keluar dari
sistem tertutup, maka volume cairan yang terdorong di sebelah kiri akan
mendorong piston (silinder pejal) di sebelah kanan ke arah atas. Piston di
sebelah kiri bergerak ke bawah sejauh h1 dan piston sebelah kanan bergerak ke
atas sejauh h2. Sesuai dengan hukum Pascal.

Hukum pascal menyatakan tekanan yang dikerjakan pada suatu zat cair
ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah. Persamaan hukum pascal
yaitu :

6
F1
/A1 = F2/A2

Dari hukum pascal diketahui bahwa dengan memberikan gaya yang kecil
pada penghisap dengan luas penampang kecil dapat menghasilkan gaya yang
besar pada penghisap dengan luas penang yang besar (Kanginan,2007).

Prinsip inilah yang dimanfaatkan pada peralatan teknik yang banyak


dimanfaatkan manusia dalam kehidupan misalnya dongkrak hidrolik, pompa
hidrolik, dan rem hidraulik (Azizah & Rokhim, 2007).Blaise Pascal (1623-
1662) adalah fisikawan Prancis yang lahir di Clermont pada 19 Juli 1623. Pada
usia 18 tahun, ia menciptakan kalkulator digital pertama di dunia. Ia
menghabiskan waktunya dengan bermain dan melakukan eksperimen terus-
menerus selama pengobatan kanker yang dideritanya. Ia menemukan teori
hukum Pascal dengan eksperimennya bermain-main dengan air (Kanginan,
2007)

Tekanan total air pada kedalaman tertentu, misalnya tekanan air laut pada
kedalaman 200 meter merupakan jumlah tekanan atmosfer yang menekan
permukaan air laut dan tekanan terukur pada kedalaman 200 meter. Jadi, selain
lapisan bagian atas air menekan lapisan air yang ada di bawahnya, terdapat juga
atmosfer (udara) yang menekan permukaan air laut tersebut.Tekanan yang
ditimbulkan oleh lapisan fluida yang ada di atas dapat dikatakan sebagai
tekanan dalam karena tekanan yang digunakan itu sendiri berasal dari dalam
fluida sedangkan tekanan atmosfer dapat kita katakana tekanan luar karena
atmosfer terpisah dari fluida. Tekanan atmosfer (dalam kasus ini merupakan
tekanan luar) bekerja pada seluruh permukaan fluida dan tekanan tersebut
disalurkan pada seluruh bagian fluida. Oleh karena itu, tekanan total fluida pada
kedalaman tertentu selain disebabkan oleh tekanan lapisan fluida pada bagian
atas, juga dipengaruhi oleh tekanan luar (Lohat, 2008).

Atmosfer merupakan lapisan udara yang mengelilingi bumi.Lapisan udara


tetap berada di atas permukaan bumi, karena adanya gaya gravitasi yang cukup
besar.

7
2.2 Skema Rangkaian

8
2.3 Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Jumlah Gambar

Air secukupnya secukupny


1
a

2 Amplas 1

3 Beban 3

4 Cutter 1

5 Gabus 1

1
6 Gergaji

9
7 Gunting 1

8 Kayu 2

Lem tembak dan


9 1
lem kayu

10 Paku 3

11 Palu 1

12 Pipa Aklirik Besar 1

10
13 Pipa Aklik kecil 3

Penyambung pipa
14 1
besar

Penyambung pipa
15 2
kecil

16 Silet 1

17 Solder 1

18 Triplek 2

19 Pewarna Makanan 1

11
2.4 Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahannya


2. Sambungkan pipa berukuran besar dengan pipa berukuran kecil dengan
penyambung pipa
3. Pipa dirancang dengan membentuk seperti huruf U,dengan ukuran pipa
keduanya berbeda
4. Setelah semuanya terpasang masukkan air yang sudah diberi warna ke
dalam pipa.
5. Lalu masukkan gabus yang sudah dibentuk ke dalam pipa ukuran besar.
6. Diatas pipa ukuran besar diberi sandal yang sudah dibentuk sesuai diameter
ukuran pipa besar.Sendal ini tengahnya diberi lubang untuk menahan
penekan fluida
7. Masukkan penekan fluida yang sudah dibuat ke dalam pipa besar dan kecil

I. Percobaan 1
1. Tempatkan beban bermassa 100 g di atas penekan yang berada di
pipa berukuran kecil.
2. Lihatlah apa yang terjadi dengan menekan fluida yang terjadi di
pipa berukuran besar.
3. Lalu pindahkan beban di atas penekan yang berada di pipa
berukuran besar.
4. Amati apa yang terjadi dengan penampang di pipa berukuran kecil

II. Percobaan 2
1. Tempatkan beban bermassa 200 g di atas penekan yang berada di
pipa berukuran kecil.
2. Lihatlah apa yang terjadi dengan menekan fluida yang terjadi di
pipa berukuran besar.
3. Lalu pindahkan beban di atas penekan yang berada di pipa
berukuran besar.
4. Amati apa yang terjadi dengan penampang di pipa berukuran kecil

III. Percobaan 3
1. Tempatkan beban bermassa 300 g di atas penekan yang berada di
pipa berukuran kecil.
2. Lihatlah apa yang terjadi dengan menekan fluida yang terjadi di
pipa berukuran besar.
3. Lalu pindahkan beban di atas penekan yang berada di pipa
berukuran besar.

12
4. Amati apa yang terjadi dengan penampang di pipa berukuran
kecil.

2.5 Data Percobaan

 massa 100 g Pada A2

Perbandingan A1 (m²) A2 (m²) F1 (N) F2 (N)

A1<A2

A1>A2

 massa 200 g Pada A2

Perbandingan A1 (m²) A2 (m²) F1 (N) F2 (N)

A1<A2

A1>A2

 massa 300 g Pada A2

Perbandingan A1 (m²) A2 (m²) F1 (N) F2 (N)

A1<A2

A1>A2

13
2.6 Pembahasan

Pada project proposal ini kelompok kami mencoba merancang alat peraga
pompa hidrolik yang berdasarkan hukum pascal. Yang nantinya project alat ini
dapat digunakan untuk membantu pemahaman Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Fisika mengenai hukum pascal. Dongkrak hidrolik merupakan alat atau pesawat
sederhana yang memakai prinsip hukum pascal dan banyak membantu
kehidupan manusia. Dalam hukum pascal dijelaskan bahwa setiap tekanan yang
terjadi pada fluida tertutup akan diteruskan ke segala arah.

Saat katup suntikan A ditekan menyebabkan air menekan katup suntikan B


sehingga katup suntikan B naik hal ini disebabkan karena tekanan pada air akan
diteruskan ke semua arah jika berada dalam ruang tertutup. Sesuai dengan bunyi
hukum pascal yaitu : “Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar”. Berdasarkan
hukum pascal diperoleh prinsip bahwa dengan memberikan gaya yang kecil
akan dihasilkan gaya yang lebih besar. Prinsip inilah yang dimanfaatkan pada
peralatan teknik yang banyak dimanfaatkan manusia dalam kehidupan misalnya
dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, dan rem hidrolik. Bila ditinjau dari zat cair
yang berada dalam suatu wadah, tekanan zat cair pada dasar wadah tentu saja
lebih besar dari tekanan zat cair pada bagian di atasnya. Semakin ke bawah,
semakin besar tekanan zat cair tersebut. Sebaliknya, semakin mendekati
permukaan atas wadah, semakin kecil tekanan zat cair tersebut. Besarnya
tekanan sebanding dengan rgh (r = massa jenis, g = percepatan gravitasi dan h
= ketinggian/kedalaman).

Pada kesempatan kali ini kita akan membuktikan Hukum Pascal


menggunakan alat peraga yang kita telah rancang.Percobaan 1 dengan ukuran
pipa yang berbeda ,lalu kita menaruh beban dengan massa 100g di atas pipa
yang berukuran kecil,lalu yang terjadi dengan ukuran pipa berukuran besar dia
akan terangkat karena ada tekanan dari aliran air yang berasal dari pipa
berukuran kecil walaupun tidak terlalu tinggi posisinya.Selanjutnya dengan kita
membalikkan keadaan dimana kita menaruh beban di pipa berukuran besar ,lalu
yang terjadi dengan dengan pipa berukuran kecil dia akan terangkat dengan
jarak yang cukup tinggi karena pengaruh tekanan yang berasal dari ukuran
pipanya dan ukuran dari pipa yang lainnya.

Percobaan 2 dengan ukuran pipa yang berbeda ,lalu kita menaruh beban
dengan massa 200g di atas pipa yang berukuran kecil,lalu yang terjadi dengan
ukuran pipa berukuran besar dia akan terangkat karena ada tekanan dari aliran

14
air yang berasal dari pipa berukuran kecil walaupun tidak terlalu tinggi
posisinya.Selanjutnya dengan kita membalikkan keadaan dimana kita menaruh
beban di pipa berukuran besar ,lalu yang terjadi dengan dengan pipa berukuran
kecil dia akan terangkat dengan jarak yang cukup tinggi karena pengaruh
tekanan yang berasal dari ukuran pipanya dan ukuran dari pipa yang lainnya.

Percobaan 3 dengan ukuran pipa yang berbeda ,lalu kita menaruh beban
dengan massa 300g di atas pipa yang berukuran kecil,lalu yang terjadi dengan
ukuran pipa berukuran besar dia akan terangkat karena ada tekanan dari aliran
air yang berasal dari pipa berukuran kecil walaupun tidak terlalu tinggi
posisinya.Selanjutnya dengan kita membalikkan keadaan dimana kita menaruh
beban di pipa berukuran besar ,lalu yang terjadi dengan dengan pipa berukuran
kecil dia akan terangkat dengan jarak yang cukup tinggi karena pengaruh
tekanan yang berasal dari ukuran pipanya dan ukuran dari pipa yang lainnya.

Dari pembahasan tersebut terbukti bahwa hukum pascal berlaku dimana


“Jika tekanan eksternal diberikan pada suatu fluida yang berada di dalam
wadah, tekanan di setiap titik fluida itu akan bertambah sebesar jumlah tekanan
eksternal tersebut”. Seperti diketahui tekanan mempunyai persamaan P=F/A
yang artinya tekanan berbanding terbalik dengan luas penampangnya. Bisa
dilihat pada percobaan dua dimana saat beban ditaruh di atas pipa yang besar
dan saat ditekan ,pipa berukuran kecil akan terangkat tinggi karena semakin
kecil luas penampangnya akan semakin besar tekanan nya.

Tekanan yang dipelajari dalam eksperimen ini adalah tekanan dalam fluida
yang diam atau statis dimana system/ wadahnya merupakan wadah
tertutup.Tekanan yang ada pada wadah ini bergantung pada kedalaman
(berhubungan dengan tinggi). Hal ini dapat dilihat pada tabel data percobaan
dan hasil perhitungan bahwa,setiap kali terjadi perubahan skala ketinggian pada
pompa hidrolik yang diletakan beban( pompa hidrolik kedua)maka nilai tekanan
yang diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar pula.Pada percobaan ini
digunakan fluida yang sama pada kedua wadah ( pompa hidrolik) yaitu
udara.Secara mutlak bahwa dalam eksperimen ini nilai besar tekanan
bergantung pada faktor kedalaman / ketinggian (h).Semakin dalam pompa
hidrolik pertama( yang tidak ada beban) ditekan maka perubahan skala
ketinggian pula pada pompa hidrolik yang kedua ( yang diletakan beban)
semakin besar pula. Perubahan skala ketinggian pompa hidrolik kedua
bergantung pada besar massa yang diletakan . Semakin besar massa yang
diletakan pada pompa hidrolik kedua maka semakin kecil perubahan skala
ketinggian pada pompa hidrolik tersebut. Artinya pada pompa tersebut bekerja

15
dua gaya yang berlawanan yaitu gaya tekan dari pompa hidrolik pertama dan
gaya berat( W= mg) yang arahnya berlawanan, sehingga kenaikan skala
ketinggian pada pompa hidrolik kedua tidak terlalu besar.Walaupun ada variasi
massa pada pompa hidrolik yang kedua namun pada prinsipnya apabila pompa
hidrolik ditekan ( diberi gaya) semakin ke dalam, maka perubahan skala
ketinggian pada pompa hidrolik kedua semakin besar pula. Hal ini menunjukan
bahwa pada dasarnya yang mempengaruhi besar tekanan dalam sistem pompa
hidrolik dengan fluida yang diam dan massa jenisnya sama adalah ketinggian/
kedalaman. Pada eksperimen ini kedua pompa hidrolik disambungkan dengan
selang sehingga sistemnya tertutup dan berlaku hukum Pascal yang menyatakan
“Besar tekanan yang diberikan pada fluida dalam wadah tertutup diteruskan
sama besar ke segala arah”.

Tekanan pada titik atau kedalaman yang sama adalah sama besar.Dalam
eksperimen ini besar tekanan di titik atau atau kedalaman tidak sama. Atau
percobaan kali ini, berlaku hukum Pascal untuk fluida tak bergerak ( prinsip
hidrostatika) karena fluida dalam percobaan dalam hal ini udara berada dalam
ruang tertutup yakni tabung silinder sehingga tekanan luar yang diberikan
merambat merata ke segala arah serta tekanan yang diberikan sama dengan gaya
(F) dibagi oleh besarnya bidang tekan (A). Sistem pada eksperimen ini
merupakan sistem yang tertutup karena udara berada dalam bejana yang
tertutup namun gaya yang diberikan berasal dari luar sehingga memungkinkan
adanya pertukaran energi dalam hal ini tekanan yang berasal dari luar bejana
menyebabkan perubahan tekanan udara dalam bejana.

16
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan dengan pembuatan proposal ini yang dapat kita simpulkan


adalah sebagai berikut:
a. Dengan alat peraga yang telah dirancang , dapat membuktikan bahwa
Prinsip Kerja dongkrak hidrolik adalah didasari dengan hukum pascal.
b. Perbedaan Luas Penampang Akan bepengaruh terhadap besarnya gaya
dorong yang dihasilkan serta massa beban yang dapat diangkat .
c. Semakin besar beban yang diberikan maka akan semakin besar pula
tekanannya.Jika luas penampang besar yang diberikan beban maka
tekanan yang dihasilkan pada luas penampang kecil semakin besar.
Semakin kecil luas penampang maka akan semakin besar tekanannya.
d. Apabila luas penampang yang kecil di beri beban maka zat fluida akan
bergerak dan memberikan tekanan menuju ke luas penampang besar.
Begitupun sebaliknya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin.2016. Fisika Dasar 1. Bandung : Institut Teknologi


Bandung

Damayanti, Heru.”Pembelajaran hukum pascal menggunakan miniatur mesin


hidrolik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa”. Jurnal
seminar nasional fisika (E-Jurnal), volume 4. (PDF) Laporan EKFIS 1
TEKANANFLUIDA & HUKUM PASCAL | Sandy R A D J A S.Si -
Academia.edu

Fitanofa, Winda.2014. “Perancangan alat Praktikum model hukum pascal” Jurnal


Seminar nasional fisika dan pendidikan fisika, volume 5.

Giancoli, Douglas C.2014. Fisika Edisi Ketujuh Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga

Munson, B. R..2006. Fundamental of Fluid Mechanics.Iowa-USA. John Wiley And


Sons, Inc.

18

Anda mungkin juga menyukai