“DONGKRAK HIDROLIK”
Disusun oleh:
Kelompok : 1 (satu)
Nama Anggota :
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT Yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan proposal ini
guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Praktikum Fisika Dasar 1, dengan judul:
“DONGKRAK HIDROLIK”
Kami menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari para pembaca. Saya berharap semoga proposal ini
dapat memberi manfaat bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Namun, hal itu tidak terlepas dari alat ± alat atau mesin sederhana yang
ciptakan oleh manusia. Kini, dengan bantuan alat manusia dapat mengangkat
beban yang lebih besar. Salah satu alat yang diciptakan manusia ialah Dongkrak
hidrolik. Dongkrak hidrolik merupakan alat atau pesawat sederhana yang
memakai prinsip hukum pascal dan banyak membantu kehidupan manusia.
1
1.3 Tujuan
1.4 Hipotesis
2
BAB II
PEMBAHASAN
Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida
mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara
dapat mengalir. Zat padat seperti batu dan besi tidak dapat mengalir sehingga
tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air, minyak pelumas, dan susu merupakan
contoh zat cair. Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena
sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Selain zat
cair dan zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir dari satu satu
tempat ke tempat lain.Hembusan angin merupakan contoh udara yang
berpindah dari satu tempat ke tempat lain (Lohat, 2008).
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-
hari. Setiap hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau
tenggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan kapal
laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat mengapung atau
melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup juga
bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari
(Lohat,2008).
Fluida dibagi menjadi dua bagian yakni fluida statis (fluida diam) dan
fluida dinamis (fluida bergerak). Fluida statis ditinjau ketika fluida yang sedang
diam atau berada dalam keadaan setimbang. Fluida dinamis ditinjau ketika
fluida ketika sedang dalam keadaan bergerak. (Kanginan, 2007).
3
akan bertambah sebesar jumlah [tekanan eksternal] tersebut” (Giancoli. 2014 :
332).
Pout = Pin.
4
sebagaimana halnya benda padat, benda cair tak mudah dimampatkan dan
volumenya hanya akan berubah secara signifikan bila gaya yang amat besar
dikenakan padanya. Gas tidak memiliki bentuk maupun volume yang tetap,gas
akan selalu mengembang untuk memenuhi wadahnya. Karena cairan dan gas
tidak mempertahankan bentuk yang tetap, benda-benda ini memiliki
kemampuan untuk mengalir (flow) dan karenanya cairan dan gas secara kolektif
disebut fluida. (Giancoli: 327)
Fluida merupakan zat yang dapat mengalir yang mempunyai partikel yang
mudah bergerak dan berubah bentuk tanpa pemisahan massa. Ketahanan fluida
terhadap perubahan bentuk sangat kecil sehingga fluida dapat dengan mudah
mengikuti ruang. Berdasarkan wujudnya, fluida dapat dibedakan menjadi dua
yaitu: fluida cair dan fluida gas. Sifat-sifat dasar fluida yaitu kekentalan,
kerapatan, berat jenis, tekanan, temperatur.
Fluida adalah subhimpunan dari fase benda, termasuk cairan, gas, plasma,
dan padat plastik.Fluida memiliki sifat tidak menolak terhadap perubahan
bentuk dan kemampuan untuk mengalir (atau umumnya kemampuannya untuk
mengambil bentuk dari wadah mereka). Sifat ini biasanya dikarenakan sebuah
fungsi dari ketidakmampuan mereka mengadakan shear stress (tegangan geser)
dalam ekuilibrium statik. Konsekuensi dari sifat ini adalah hukum Pascal yang
menekankan pentingnya tekanan dalam menggolongkan bentuk fluid. Dapat
disimpulkan bahwa fluida adalah zat atau entitas yang terdeformasi secara
berkesinambungan apabila diberi tegangan geser walau sekecil apapun
tegangan geser itu.
Tekanan bisa dihasilkan oleh zat padat, cair dan gas, karena merupakan efek
gaya pada luas bidang sentuh gaya tersebut. Tekanan merupakan salah satu
konsep Fisika yang memiliki banyak peranan dalam kehidupan sehari-hari,
5
seperti balon udara melayang di udara, paku yang tertancap di dinding,
penggunaan dongkrak hidrolik, dsb, oleh karena itu sangat penting bagi siswa
untuk mempelajari konsep Tekanan. Pada penelitian berikut dibatasi pada
konsep Tekanan pada zat cair dengan menggunakan Hukum Pascal. Sesuai
dengan Hukum Pascal tekanan yang diberikan pada zat cair dalam suatu ruang
(wadah) tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar (sama kuat).
Seperti yang sudah kita tahu bahwa tekanan adalah gaya dibagi besar luas
penampangnya (P = F/A), maka persamaan diatas dapat ditulis kembali sebagai
berikut:
Atau
Hukum pascal menyatakan tekanan yang dikerjakan pada suatu zat cair
ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah. Persamaan hukum pascal
yaitu :
6
F1
/A1 = F2/A2
Dari hukum pascal diketahui bahwa dengan memberikan gaya yang kecil
pada penghisap dengan luas penampang kecil dapat menghasilkan gaya yang
besar pada penghisap dengan luas penang yang besar (Kanginan,2007).
Tekanan total air pada kedalaman tertentu, misalnya tekanan air laut pada
kedalaman 200 meter merupakan jumlah tekanan atmosfer yang menekan
permukaan air laut dan tekanan terukur pada kedalaman 200 meter. Jadi, selain
lapisan bagian atas air menekan lapisan air yang ada di bawahnya, terdapat juga
atmosfer (udara) yang menekan permukaan air laut tersebut.Tekanan yang
ditimbulkan oleh lapisan fluida yang ada di atas dapat dikatakan sebagai
tekanan dalam karena tekanan yang digunakan itu sendiri berasal dari dalam
fluida sedangkan tekanan atmosfer dapat kita katakana tekanan luar karena
atmosfer terpisah dari fluida. Tekanan atmosfer (dalam kasus ini merupakan
tekanan luar) bekerja pada seluruh permukaan fluida dan tekanan tersebut
disalurkan pada seluruh bagian fluida. Oleh karena itu, tekanan total fluida pada
kedalaman tertentu selain disebabkan oleh tekanan lapisan fluida pada bagian
atas, juga dipengaruhi oleh tekanan luar (Lohat, 2008).
7
2.2 Skema Rangkaian
8
2.3 Alat dan Bahan
2 Amplas 1
3 Beban 3
4 Cutter 1
5 Gabus 1
1
6 Gergaji
9
7 Gunting 1
8 Kayu 2
10 Paku 3
11 Palu 1
10
13 Pipa Aklik kecil 3
Penyambung pipa
14 1
besar
Penyambung pipa
15 2
kecil
16 Silet 1
17 Solder 1
18 Triplek 2
19 Pewarna Makanan 1
11
2.4 Langkah Kerja
I. Percobaan 1
1. Tempatkan beban bermassa 100 g di atas penekan yang berada di
pipa berukuran kecil.
2. Lihatlah apa yang terjadi dengan menekan fluida yang terjadi di
pipa berukuran besar.
3. Lalu pindahkan beban di atas penekan yang berada di pipa
berukuran besar.
4. Amati apa yang terjadi dengan penampang di pipa berukuran kecil
II. Percobaan 2
1. Tempatkan beban bermassa 200 g di atas penekan yang berada di
pipa berukuran kecil.
2. Lihatlah apa yang terjadi dengan menekan fluida yang terjadi di
pipa berukuran besar.
3. Lalu pindahkan beban di atas penekan yang berada di pipa
berukuran besar.
4. Amati apa yang terjadi dengan penampang di pipa berukuran kecil
III. Percobaan 3
1. Tempatkan beban bermassa 300 g di atas penekan yang berada di
pipa berukuran kecil.
2. Lihatlah apa yang terjadi dengan menekan fluida yang terjadi di
pipa berukuran besar.
3. Lalu pindahkan beban di atas penekan yang berada di pipa
berukuran besar.
12
4. Amati apa yang terjadi dengan penampang di pipa berukuran
kecil.
A1<A2
A1>A2
A1<A2
A1>A2
A1<A2
A1>A2
13
2.6 Pembahasan
Pada project proposal ini kelompok kami mencoba merancang alat peraga
pompa hidrolik yang berdasarkan hukum pascal. Yang nantinya project alat ini
dapat digunakan untuk membantu pemahaman Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Fisika mengenai hukum pascal. Dongkrak hidrolik merupakan alat atau pesawat
sederhana yang memakai prinsip hukum pascal dan banyak membantu
kehidupan manusia. Dalam hukum pascal dijelaskan bahwa setiap tekanan yang
terjadi pada fluida tertutup akan diteruskan ke segala arah.
Percobaan 2 dengan ukuran pipa yang berbeda ,lalu kita menaruh beban
dengan massa 200g di atas pipa yang berukuran kecil,lalu yang terjadi dengan
ukuran pipa berukuran besar dia akan terangkat karena ada tekanan dari aliran
14
air yang berasal dari pipa berukuran kecil walaupun tidak terlalu tinggi
posisinya.Selanjutnya dengan kita membalikkan keadaan dimana kita menaruh
beban di pipa berukuran besar ,lalu yang terjadi dengan dengan pipa berukuran
kecil dia akan terangkat dengan jarak yang cukup tinggi karena pengaruh
tekanan yang berasal dari ukuran pipanya dan ukuran dari pipa yang lainnya.
Percobaan 3 dengan ukuran pipa yang berbeda ,lalu kita menaruh beban
dengan massa 300g di atas pipa yang berukuran kecil,lalu yang terjadi dengan
ukuran pipa berukuran besar dia akan terangkat karena ada tekanan dari aliran
air yang berasal dari pipa berukuran kecil walaupun tidak terlalu tinggi
posisinya.Selanjutnya dengan kita membalikkan keadaan dimana kita menaruh
beban di pipa berukuran besar ,lalu yang terjadi dengan dengan pipa berukuran
kecil dia akan terangkat dengan jarak yang cukup tinggi karena pengaruh
tekanan yang berasal dari ukuran pipanya dan ukuran dari pipa yang lainnya.
Tekanan yang dipelajari dalam eksperimen ini adalah tekanan dalam fluida
yang diam atau statis dimana system/ wadahnya merupakan wadah
tertutup.Tekanan yang ada pada wadah ini bergantung pada kedalaman
(berhubungan dengan tinggi). Hal ini dapat dilihat pada tabel data percobaan
dan hasil perhitungan bahwa,setiap kali terjadi perubahan skala ketinggian pada
pompa hidrolik yang diletakan beban( pompa hidrolik kedua)maka nilai tekanan
yang diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar pula.Pada percobaan ini
digunakan fluida yang sama pada kedua wadah ( pompa hidrolik) yaitu
udara.Secara mutlak bahwa dalam eksperimen ini nilai besar tekanan
bergantung pada faktor kedalaman / ketinggian (h).Semakin dalam pompa
hidrolik pertama( yang tidak ada beban) ditekan maka perubahan skala
ketinggian pula pada pompa hidrolik yang kedua ( yang diletakan beban)
semakin besar pula. Perubahan skala ketinggian pompa hidrolik kedua
bergantung pada besar massa yang diletakan . Semakin besar massa yang
diletakan pada pompa hidrolik kedua maka semakin kecil perubahan skala
ketinggian pada pompa hidrolik tersebut. Artinya pada pompa tersebut bekerja
15
dua gaya yang berlawanan yaitu gaya tekan dari pompa hidrolik pertama dan
gaya berat( W= mg) yang arahnya berlawanan, sehingga kenaikan skala
ketinggian pada pompa hidrolik kedua tidak terlalu besar.Walaupun ada variasi
massa pada pompa hidrolik yang kedua namun pada prinsipnya apabila pompa
hidrolik ditekan ( diberi gaya) semakin ke dalam, maka perubahan skala
ketinggian pada pompa hidrolik kedua semakin besar pula. Hal ini menunjukan
bahwa pada dasarnya yang mempengaruhi besar tekanan dalam sistem pompa
hidrolik dengan fluida yang diam dan massa jenisnya sama adalah ketinggian/
kedalaman. Pada eksperimen ini kedua pompa hidrolik disambungkan dengan
selang sehingga sistemnya tertutup dan berlaku hukum Pascal yang menyatakan
“Besar tekanan yang diberikan pada fluida dalam wadah tertutup diteruskan
sama besar ke segala arah”.
Tekanan pada titik atau kedalaman yang sama adalah sama besar.Dalam
eksperimen ini besar tekanan di titik atau atau kedalaman tidak sama. Atau
percobaan kali ini, berlaku hukum Pascal untuk fluida tak bergerak ( prinsip
hidrostatika) karena fluida dalam percobaan dalam hal ini udara berada dalam
ruang tertutup yakni tabung silinder sehingga tekanan luar yang diberikan
merambat merata ke segala arah serta tekanan yang diberikan sama dengan gaya
(F) dibagi oleh besarnya bidang tekan (A). Sistem pada eksperimen ini
merupakan sistem yang tertutup karena udara berada dalam bejana yang
tertutup namun gaya yang diberikan berasal dari luar sehingga memungkinkan
adanya pertukaran energi dalam hal ini tekanan yang berasal dari luar bejana
menyebabkan perubahan tekanan udara dalam bejana.
16
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
17
DAFTAR PUSTAKA
18