Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

RESPIRASI AEROB DAN ANAEROB

Disusun Oleh:

Muhammad Hadi Al-Aziz (11200163000021)

Kelompok 6

Fauzi Ramadhan (11200163000046)

Rahmadita Aulia Ismi (11200163000061)

Siti Muthmainnah (11200163000040)

Fenti Algiantoro (11200163000047)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENDIDIKAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021
RESPIRASI AEROB DAN ANAEROB
A. Tujuan
1. Membuktikan terjadinya proses respirasi aerob
2. Menganalisis terjadinya proses respirasi anaerob
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi aerob dan anaerob

A. Teori

Respirasi merupakan proses oksidasi dan reduksi. Respirasi juga pertukaran satuan
energi yang ditumpuk dalam glukosa dg suatu perubahan kecil ATP yang lebih praktis dan
digunakan dalam pekerjaannya. Setiap molekul glukosa di rombak menjadi karbon dioksida
dan air oleh respirasi dan menghasilkan 38 molekul ATP. CO2 merupakan fragmen molekul
organik yang teroksidasi (Campbell, 2002).
Menurut Pantastico dalam Paramita (2010), respirasi dibedakan menjadi tiga tingkatan
yaitu pemecahan polisakarida menjadi gula yang sederhana, oksidasi gula menjadi asam piruvat
dan transformasi piruvat dan asam organik secara aerobik menjadi air, karbondioksida dan
energi. Dalam pemecahan ini, lemak dan protein berperan sebagai substrat sehingga glukosa
atau zat pati bisa mudah terurai. (Pantastico dalam Paramita, 2010),
Respirasi pada tumbuhan dapat dilakukan denan dua cara yaitu proses respirasi secara
aerob dan anaerob. Proses respirasi dan fotosintesis memiliki hubungan yang sangat erat
sehingga keduanya saling berpengaruh satu sama lain. Menurut Barbour et al. Dalam Martin
dan Ahadiati Rohmatiah (2010). Proses fotosintesis merupakan suatu proses yang mengubah
senyawa organik dengan bantuan sinar matahari menjadi energi kimia. Energi yang di dapat
sebagian dikeluarkan melalui proses respirasi yang digunakan untuk melakukan proses
metabolisme tumbuhan. (Martin dan Ahadiati Rohmatiah, 2010)
Jalur utama karbon dan metabolisme energi dalam tanaman adalah fotosintesi dan
respirasi. Proses fotosintesis memanfaatkan energi cahaya, CO2 dan H2O untuk mensintesis
karbohidrat dan melepaskan atau mengeluarkan O2. Respirasi memanfaatkan karbohidrat yang
dihasilkan dari proses fotosintesis untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tumbuhan melalui
penyediaan karbon, mengurangi setara dan ATP. Proses ini, pada dasarnya hanya melepaskan
O2 dan menyerap CO2 lalu mengkonversiny kembali menjadi H2O (Vanlerberghe, 2013).
Kondisi lingkungan pada dasarnya berpengaruh terhadap tumbuhan. Kondisi
lingkungan yang berubah-ubah dapat menimbulkan perubahan CO2 yang berpengaruh besar
terhadap kelangsungan proses fotosintesis dan respirasi. Suhu yang tinggi merupakan tempat
terjadinya proses respirasi, jika proses ini menurun hal ini disebabkan oleh penurunan enzim
dan keterbatasan substrat (Atkin dan Tjoelker dalam N.G Smith dan J.S Dukes, 2011).
Menurut Andrew D. B. Leakey dkk. (2009), Signifikansi dari seluler untuk skala
biogeokimia merupakan masalah mendasar dari iklim. Perubahan iklim dapat mempengaruhi
proses respirasi pada tumbuhan. Dimana iklim berpengaruh besar terhadap kelembaban udara,
suhu, temperatur dan lain-lain. Temperatur yang tinggi dapat mempengaruhi proses respirasi,
hal ini dikarenakan temperatur yang tinggi dapat meningkatkan suhu di suatu daerah (Moaed
Almeselmani, 2012). Suhu mempengaruhi laju respirasi suhu 0°C, laju respirasi rendah atau
bahkan berhenti sedangkan pada suhu 30°C-40°C laju respirasi menjadi mkasimal. Setiap
perkembangan dan jenis tanaman respon respirasinya terhadap suhu berbeda. Pada tanaman
tropis respirasi maksima terjadi pada suhu 40°C dan tanaman pada daerah sedang respirasinya
maksimal pada suhu 30°C (Jumin, 2008).
Suhu yang tinggi dapat meningkatkan laju respirasi sehingga penggunaan oksigen juga
meningkat. Oksigen akan meningkat sebesar 10% apabila suhu meningkat sebesar 1°C.
Menurut Boyd dalam Mawar dkk. (2012), melalui proses respirasi dan bahan organik semua
organisme dapat mengonsumsi oksigen. Bahan organik dapat meningkatkan proses respirasi
yang merangsang peningkatan serapan unsur hara sehingga meningkatkan berat kering dan
pertumbuhan tumbuhan (Adrinal dan gusmini, 2011).
Bahan organik yang dioksidasi adalah glukosa (C6H12O6) maka persamaan reaksi
dapat dituliskan sebagai berikut:
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6H2O + Energi
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol CO2 yang dilepaskan dan
jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Diketahui nilai RQ untuk karbohidrat = 1,
protein < 1 (= 0,8 – 0,9), lemak <1 (= 0,7) dan asam organik > 1 (1,33). Nilai RQ ini tergantung
pada bahan atau subtrat untuk respirasi dan sempuran tidaknya proses respirasi dan kondisi
lainnya (Krisdianto dkk, 2005).
Pada abad ke 19, Loius Pasteur (1857) pertama kali menemukan bahwa pembentukan
alkohol disebabkan oleh mikroorganisme bersel satu yang disebut ragi (Saccharomyces). Sel-
sel ragi memanfaatkan glukosa pada kondisi anaerob dan menghasilkan alkohol. Jenis respirasi
anaerob diantaranya fermentasi alkohol, asam laktat, asam cuka, dan asam susu. Dalam
kehidupan sehari-hari, fermentasi banyak dimanfaatkan untuk menghasilkan berbagai jenis
makanan, diantaranya pembuatan tape, yogurt, yakult, cuka dan lain sebagainya. (Modul
Praktikum Biologi, 2021)

B. Rumusan Masalah
1. Apakah respirasi aerob menghasilkan produk sampingan uap air (H2O)?
2. Apa hasil akhir dari respirasi anaerob?
3. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi respirasi aerob dan anaerob?
C. Hipotesis
1. Respirasi Aerob menghasilkan uap air (H2O) sebagai produk sampinga.
2. Respirasi anaerob menghasilkan ATP,Asam Laktat dan gas CO2.
3. Respirasi aerob dan anaerob dipengaruhi banyaknya karbohidrat yang akan
diuraikan.
D. ALAT DAN BAHAN
a) Tabel 1 : Alat dan Bahan Praktikum Respirasi Aerob

No. Nama Alat dan Bahan Gambar Jumlah

1. Gelas Plastik 3 buah

2. Sedotan Plastik 1 buah


3. kapur tulis 1 buah

4. Air suhu ruang 300 ml

5. label 1 Lembar

b) Tabel 2 : Alat dan Bahan Praktikum Respirasi Anaerob

No. Nama Alat dan Bahan Gambar Jumlah


1. Botol bekas air mineral
300 ml

3 buah

2. Balon

3 buah
3. Ragi kue

6 sendok (90
gram)
1 sendok makan
sama dengan
setara 15 g

4. Air hangat

300 ml

5. gula
6 sendok(90
gram)
1 sendok makan
sama dengan
setara 15 g

6.

stopwatch 1 buah
E. LANGKAH KERJA
a) Tabel 3 : Langka Kerja Praktikum Respirasi Aerob
No. Gambar Langkah Kerja
1.

Dsiiapkan alat dan bahan


yang digunakan

2.
Satu buah kapur Digerus
dan dicampurkan dengan
200 ml air, ditunggu
hingga kapur
mengendap, dipisahkan

3.

Disediakan 3 buah gelas


bekas air mineral
4.
Pada masing-masing
gelas diberikan perlakuan
berupa:
a. Gelas A ditambahkan
air sebanyak 100 ml
b. Gelas B ditambahkan
air 100 ml yang
mengandung kapur
c. Gelas C ditambahkan
air 100 ml yang
mengandung kapur

5.

Air di gelas C ditiup


dengan menggunakan
sedotan

6.

Diamati perubahan yang


terjadi, bandingkan
dengan gelas A dan B
yang tidak ditiup

a
b) Tabel 4 : Langka Kerja Praktikum Respirasi Anaerob
No. Gambar Langkah Kerja

Disiapkan alat dan bahan yang


1.
digunakan

Disediakan 3 buah botol air mineral


2. dan 3 buah balon tiup
Pada masing-masing botol
diberikan perlakuan berupa:
a. Botol A ditambahkan 2 sendok
ragi dan tuangkan 100 ml air
hangat, aduk rata
b. Botol B ditambahkan 2 sendok
ragi dan tuangkan 100 ml air

3. hangat, tuangkan 2 sendok gula


ke dalam larutan tersebut, aduk
rata
c. Botol C ditambahkan 2 sendok
ragi dan tuangkan 100 ml air
hangat, tuangkan 4 sendok gula
ke dalam larutan tersebut, aduk
rata

Setiap botol ditutup rapat dengan


4. balon tiup di mulut botol
Dihitung waktu yang dibutuhkan
untuk balon mengembang,
5.
bandingkan ketiga botol tersebut

F. DATA PENGAMATAN
a) Tabel 5 : Hasil Pengamatan Praktikum Respirasi Aerob
No. Perlakuan Keadaan larutan
Sebelum perlakuan Bening dan jernih
1. Gelas A
Setelah perlakuan Bening dan jernih
Sebelum perlakuan Sedikit keruh
2. Gelas B
Setelah perlakuan Sedikit keruh
Sebelum perlakuan Sedikit keruh
3. Gelas C
Setelah perlakuan keruh

b) Tabel 6 : Hasil Pengamatan Praktikum Respirasi Anaerob


Perlakuan
No. karakteristik
Botol A Botol B Botol C
Tidak ada Gelembung Gelembung
gelembung padat padat
1. Gelembung dalam larutan
(kosong) memenuhi memenuhi
ruang botol ruang botol
Tidak Membesar dari Membesar
membesar, ukuran semula lebih besar
tetapi ditunggu balon dari ukuran
2. Keadaan balon
lebih lama balon B
membesar
sedikit
Bau ragi Bau ragi Bau ragi
3. Bau yang tercium menyengat sangat
menyengat
Menjadi suhu Menjadi suhu Menjadi suhu
4. Suhu
ruangan ruangan ruangan
Reaksi kimia
Tabel 7 : reaksi kimia yang terjadi
Kegiatan Reaksi
Respirasi Aerob Ca(OH)2 + CO2 --------> CaCO3 + H2O
Respirasi Anaerob C12H22 + H2O --------> 2C6H12O6 + 2CO2

G. PEMBAHASAN
Praktikum ini kelompok kami melakukan dua percobaan untuk menganalisis peristiwa
mengenai respirasi aerob dan anaerob. Dengan dua percobaan tersebut dapat dilihat proses
reaksi, hasil reaksi serta perbedaan antara respirasi aerob dan anaerob. Percobaan pertama
dengan larutan kapur yang ditiup dengan sedotan untuk mengetahui reaksi yang terjadi, dan
percobaan kedua dengan menggunkan larutan ragi yang dicampur gula kemudian
dimasukan kedalam botol dan botolnya ditutup balon untuk mengetahui reaksi anaerob yang
terjadi.

Percobaan pertama untuk menganalisis respirasi aerob, dimana respirasi tersebut


merupakan proses pemanenan energi yang menghasilkan ATP dengan membutuhkan
Oksigen didalam reaksinya. Kami menuangkan air dalam tiga gelas dan pada dua gelas
kami tambahkan kapur lalu dibiarkan mengendap, pada salah satu gelas larutan kapur kami
meniupnya dengan sedotan.

Terlihat reaksi yang terjadi pada gelas yang tidak diberi perlakuan apa-apa airnya tetap
jernih dan bersih. Pada air yang diberi kapur dan dibiarkan mengendap larutannya menjadi
sedikit keruh yang menunjukan terjadi percampuan antara kapur dan air. Sedangkan larutan
kapur yang ditiup dengan sedotan keadaannya menjadi sangat keruh, hal ini menunjukan
larutan kapur telah berikatan dengan CO2 dari mulut yang ditiupkan dengan sedotan. Hasil
reaksi dari percobaan ini mengahasilkan kalsium karbonat dan uap air sebagai produk
sampingan.

Percobaan kedua dengan menggunakan larutan ragi yang dicampur gula dan ditutup
balon untuk menganalisis respirasi anaerob. Pada botol yang hanya diberi larutan ragi saja
tidak terdapat gelembung dalam larutan, tercium bau ragi dan suhu nya tetap sama dengan
ruangan. Hal tersebut menunjukan hanya sedikit reaksi yang terjadi dalam botol karena
setelah ditunggu agak lama balon akhirnya mengembang walau tidak terlalu besar.

Larutan ragi yang dicampur 2 sendok gula, terdapat gelembung padat yang memenuhi
ruang botol, bau raginya menyengat, suhu tetap seperti ruangan, dan balon mengembang
lebih cepat dan lebih besar. Hal ini mengindikasikan pada botol terjadi reaksi antara ragi
dengan gula hingga menghasilkan gas CO2 yang menyebabkan balon mengembang lebih
besar dan lebih cepat.

Sedangkan pada botol yang diberi gula lebih banyak yaitu 4 sendok pengembangan
balon melebihi botol kedua dan gelembung yang dihasilkan dalam botol lebih banyak serta
bau raginya lebih menyengat dari sebelumnya. Hal tersebut menunjukan respirasi aerob
dipengaruhi konsentrasi larutan dan nilainya berbanding lurus.

Reaksi yang terjadi pada respirasi aerob pada percobaan ini adalah Ca(OH)2 + CO2 ---
-----> CaCO3 + H2O yang menghasilkan produk sampingan uap air karena electron
hydrogen berikatan dengan oksigen oleh karenanya respirasi aerob memerlukan oksigen
dalam reaksinya. Sedangkan pada respirasi anaerob reaksi yang terjadi adalah C12H22 +
H2O --------> 2C6H12O6 + 2CO2 yang menghasilkan produk sampingan CO2 karena
respiasi ini tidak membutuhkan oksigen dalam reaksinya.
H. KESIMPULAN

Respirasi aerob adalah reaksi yang membutuhkan oksigen dalam prosesnya untuk
berikatan dengan electron hidrogen dan menghasilkan ATP sehingga menghasilkan produk
sampingan uap air (H2O). Sedangkan respirasi anaerob adalah respirasi yang tidak
memerlukan oksigen dalam oksigen dalam prosesnya sehingga seringkali produknya
disamping ATP juga menghasilkan gas CO2 yang pada praktikum kali ini ditandai dengan
mengembangnya balon.

I. DAFTAR PUSTAKA
Adrinal dan Gusmini. 2011. Pengaruh Pupuk Fosfor, Molibdenum Dan Pupuk Kandang
Terhadap Serapan Hara Nitrogen Dan Fosfor Serta Pertumbuhan Tanaman Kacang
Tanah Pada Ultisol. Jurnal Jerami vol.4 (1) 8-16
Leakey, Andrew D. B., Elizabeth A. Ainsworth, Carl J. Bernacchi, Alistair Rogers
Stephen P. Long and Donald R. Ort. 2009. Elevated CO Effects On Plant Carbon,
Nitrogen, And Water Relations: Six Important Lessons From face. Experimental Botani
60 (10) : 2859-2876
Campbell, Neil. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga
Jumin, H. Basri. 2008. Ekologi Tanaman Suara Pendekatan Fisiologis. Jakarta : CV
Rajawali
Krisdianto, dkk.2005. Dasar-dasar Fungsi kerja sel. Bandung: Pustaka Belajar
Martin Luito dan A. Rohmatiah. 2013. Estimasi Biomassa dan Karbon Tanaman Jati
Umur 5 Tahun (Kasus Kawasan Tanaman Jati Unggul Nusantara (JUN) Desa Krowe,
Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan). Jurnal Agri-tek vol.14 (1) : 1-23
Moed Almeselmani, P. S. D. dan Viswanathan C. 2012. Effects of Prolonged High
Temperature Stress on Respiration, Photosynthesis and Gene Expression in Wheath
(Triticum aestivum L.) Varieties Differing in their Thermotolerance. Plant Stress
Journal vol 6 (1) : 25-32
Paramita, Octavianti. 2010. Pengaruh Memar terhadap Perubahan Pola Respirasi,
Produksi Etilen dan Jaringan Buah Mangga (Mangifera Indica L.) Var Gedong Gincu
pada Berbagai Suhu Penyimpanan. Kompetisi Teknik 2 (1) : 29-30
Puspitaningrum, Mawar, Munifatul I., dan Sri H. 2012. Produksi dan Konsumsi
Oksigen Terlarut oleh Beberapa Tumbuhan Air. Buletin Anatomi dan Fisiologi 20 (1) :
47-55
Smith, Nicholas G. dan Dukes J. S. 2011. Plant respiration and photosynthesis in
global-scale models: incorporating acclimation to temperature and CO2. Global Change
Biology Journal vol.19, (1) : 45–63
Vanlerberghe, G. C.. 2013. Alternative Oxidase: A Mitochondrial Respiratory Pathway
to Maintain Metabolic and Signaling Homeostasis during Abiotic and Biotic Stress in
Plants. Int. J. Mol. Sci Journal vol.14 : 6805-6847
J. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai