Disusun oleh:
Kelompok 7 / OFF B / 2023
B. Dasar Teori
Cairan adalah benda cair, yang memiliki arti lainnya yaitu larutan (KBBI).
Cairan organik atau larutan organik dapat diartikan, suatu larutan yang mengandung
senyawa organik di dalamnya. Sedangkan sifat fisik atau sifat fisika adalah segala
aspek dari suatu zat yang dapat diidentifikasi melaui keadaan fisiknya. Sifat fisik
suatu zat dapat diukur menggunakan alat atau metode ilmiah tertentu.
Setiap zat mempunyai sifat fisik yang berbeda beda. Bila sekelompok cairan
organik diketahui sifat-sifat fisiknya, suatu sampel cairan dalam kelompok tersebut
dapat diidentifikasi berdasarkan sifat-sifat tersebut. Dalam percobaan ini, akan
mempelajari bagaimana cara mengidentifikasi sampel berdasarkan berat jenis, titik
didih, kelarutannya dalam air, kemampuan menyala, dan titik bekunya.
Berat jenis adalah ukuran atau rasio suatu zat terhadap volumenya. Lambang
berat jenis adalah . Cara menghitung berat jenis adalah massa zat dibagi dengan
volume. Titik didih adalah kondisi dimana suatu cairan berubah fasa menjadi bentuk
gas. Kelarutan adalah kemampuan suatu gas untuk melarut dalam sejumlah pelarut.
Kelarutan dalam air berarti, kemampuan suatu zat untuk melarut dalam air sebagai
pelarutnya. Menyala atau flammable adalah kemampuan suatu zat untuk
mengeluarkan gas jika terkena sesuatu yang bersumber dari api. Sedangkan titik beku
adalah keadaan dimana suatu gas dengan fasa cair, berubah menjadi fasa padatan.
Alat: Bahan:
1. Gelas ukur 10 mL 1. Sampel cairan organik
2. Timbangan
3. Beaker 250 mL
4. Tabung reaksi
5. Korek api dari kayu
6. Termometer
7. Sumbat
8. Gelas arloji
2
D. Prosedur Percobaan
1. Berat Jenis
Sampel
Hasil
2. Titik Didih
Sampel
3
- Dimasukkan + 1 mL zat cair ke dalam tabung reaksi. Tinggi permukaan
cairan harus sedikit di bawah leher perkolator.
- Dengan menggunakan lampu spiritus dipanaskan cairan tersebut dengan
api kecil sampai mendidih (Perhatikan Gambar 1.1 dan 1.2)
(Gambar 1.1)
(Gambar 1.2)
4
(Gambar 2.3)
Hasil
(Tabel 1.1)
Sampel
Hasil
2. Kemampuan Menyala
Sampel
5
-Dimasukkan 5 tetes sampel ke dalam sebuah gelas arloji/cawan/krusibel
-Dibakar sampel tersebut dengan menggunakan korek api dari kayu.
-Dicatat hasil pengamatan Anda.
Hasil
3. Titik Didih
Sampel
Hasil
E. Hasil Pengamatan
6
menunjukkan, sampel E dan sampel B tidak larut dalam air. Ke empat hasil dari uji
sampel E dan b sebagai identifikasi zat terhadap sifat fisiknya, dapat dicocokkan
dalam tabel berikut :
D. Kesimpulan
Berdasarkan data pengamatan dari percobaan yang telah dilakukan, dapat
diketahui bahwa sampel B adalah Kloroform. Sedangkan sampel E adalah etil
asetat
E. Daftar Pustaka
Fessenden & Fessenden. 1982. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.
Raymond Chang. 2002.
KBBI
F. Lampiran
7
Pengambilan sampel B. Pengambilan sampel E.
8
Penentuan titik didih semua sampel. Diukur tekanan udara pada saat percobaan
menggunakan barometer.
Penentuan kelarutan dalam air setiap Penentuan kemampuan nyala pada semua
sampel. sampel.