Anda di halaman 1dari 9

YAYASAN DAYAH BUSTANUL ULUM LANGSA

STIKes BUSTANUL ULUM LANGSA PRODI S-1 KESEHATAN


LINGKUNGAN
Jln.Syiah Kuala No.48-B Telp.0641-4841261 fax.0641-21050

NO. LANGKAH KETERANGAN

A. pH Meter
1. Persiapan Alat
a. pH Meter
b. Air Sungai dan Air Limbah
c. Tisu
2. Kalibrasi alat pH meter terlebih dahulu.
3. Tekan tombol power
4. Masukkan elektroda ke dalam sampel air
5. Tekan tombol power/off
6. Angkat elektroda
7. Bilas dengan aquades dan lap dengan tisu.

B. Turbidimeter (Pemeriksaan Kekeruhan Air)


1. Persiapan Alat
a. Turbidimeter
b. Tabung Standar
2. Hubungkan stop kontak
3. Masukkan sampel ke dalam tabung
standar
4. Masukkan tabung standar ke dalam alat
turbidimeter
5. Hidupkan/ putar (range) ke 10 kalau tidak
terbaca, putar/range 100 kalau tidak
terbaca, putar/range lagi 1000.
6. Baca hasilnya.
7. Matikan alat dan cabut kabel stop kontak.
8. Satuan dari turbidimeter yaitu NTU
(Nephelometric Turbidity Unit).
C. Pemeriksaan Dissolved Oxigen (DO) Air Lindi
dengan Metode Titrasi Winkler
1. Persiapan Alat
a. Timbangan Analitik
b. Pipet ukur
c. Pipet volume
d. Labu takar
e. Buret
f. Statip
g. Gelas Ukur
h. Labu Erlenmeyer
i. Pipet Tetes
j. Incubator
k. Na2S2O3 (Natrium tiosulfat)
2. Sediakan 3 labu Erlenmeyer
3. Labu Erlenmeyer 1 dan 2 masukkan air
lindi 25 ml.
4. Labu Erlenmeyer 3 masukkan air lindi
dan lakukan pengenceran 100x
(tambahkan aquades sebanyak 125 ml dan
di homogenkan).
5. Setelah labu Erlenmeyer 3 yakni 150 ml,
dimasukkan ke dalam incubator selama 5
hari untuk dijadikan sebagai DO5 .
6. Kemudian labu erlenmeyer 1 dan 2 di
titrasi dengan buret.
7. Sebelumnya buret diiskan dengan larutan
Na2S2O3.
8. Catat volume titrasi pada buret.
D. Pemeriksaan Biological Oxygen Demand (BOD)
Air Lindi

1. Persiapan Alat
a. Timbangan Analitik
b. Pipet Ukur
c. Pipet Volume
d. Labu Takar
e. Buret
f. Gelas Ukur
g. Erlenmeyer
h. Pipet Tetes
i. Na2S2O3.5H2O
j. NAI/KI
k. NaOH
l. H2SO4
m. MnSO4
n. C6H10O5 (Indikator Amilum)
o. KH (IO3)2
p. Aquadest
2. Inkubasi sampel air lindi selama 5 hari
didalam incubator.
3. Masukkan 25ml sampel ke dalam labu
Erlenmeyer.
4. Tambahkan 1 ml larutan MnSO4, 1 ml
NaOH 1 ml larutan KI maka terjadi
endapan pada air sampel tersebut.
5. Kemudian tambahkan 1 ml larutan
H2SO4, maka endapannya akan hilang.
6. Tambahkan Amilum 1 ml, maka terjadi
perubahan warna pada air sampel.
7. Kemudian di Titrasi dengan larutan
Na2SO3.5H2O sampai warna sampel
kembali seperti semula.
E. Pemeriksaan Chemical Oxygen Demand (COD)
Air Lindi

1. Persiapan Alat
a. Timbangan Analitik
b. Pipet Ukur
c. Pipet Volume
d. Buret
e. Hot Plate (Penangas)
f. Gelas Ukur
g. Labu Erlenmeyer
h. Pipet Tetes
i. Botol semprot
j. Larutan Asam Oksalat (H2C2O4)
k. Larutan H2SO4 0,02 N
l. Larutan KMnO4 0,02 N
m. Aquades
n. Sampel Air Lindi
2. Ukur pH masing-masing sampel dengan
kertas indicator universal.
3. Memasukkan 10 ml sampel air ke dalam
labu Erlenmeyer.
4. Tambahkan 0,5 ml larutan H2SO4 dan 1
ml larutan KMnO4.
5. Kemudian panaskan diatas hot plate.
6. Setelah mendidih angkat dan tambahkan 1
ml H2C2O4.
7. Kemudian di Titrasi masing-masing
dengan menggunakan larutan KMnO4
dalam keadaan panas.
8. Kemudian lihat perubahan yang terjadi.
9. Catat volume titrasi.
F. Analisa TSS (Total Suspended Solid) Dan TDS
( Total Dissolved Solid) Dalam Air Lindi

1. Persiapan Alat
a. Timbangan Analitik
b. Cawan Petridis
c. Pipet Ukur
d. Pipet Volume
e. Kertas Saring
f. Desikator
g. Hot Plate
h. Gelas Ukur
i. Erlenmeyer
j. Pipet Tetes
k. Air Lindi
2. Pemeriksaan TSS (Total Supended Solid)
a. Ambil kertas saring dan timbang.
b. Saring air sampel dengan kertas
saring.
c. Kertas saring yang berisi endapan
dimasukkan ke cawan petri dan di
uapkan diatas Hot plate dengan suhu
150oC.
d. Setelah kertas saring kering, lalu
timbang berat kertas saring.
3. Pemeriksaan TDS (Total Dissolved Solid)
a. Timbang cawan Petridis kosong
b. Masukkan hasil air sampel yang di
saring tadi, air sampel di tuang ke
cawan petridis.
c. Panaskan di Hot Plate.
d. Setelah kering dan menguap cawan di
timbang.
G. Pemeriksaan Nitrat (NO3)
1. Persiapan Alat
a. Spektrofotometer
b. Pipet ukur
c. Gelas ukur
d. Penangas Air
e. Gelas Ukur
f. Air Sungai
g. Natrium Klorida (NaCl)
h. Campuran Brusin dan Asam
Sulfanilat
i. Asam Sulfat (H2SO4)
2. Pipet 5 ml sampel air masukkan ke dalam
tabung reaksi
3. Tambahkan 0,25 ml larutan campuran
brusin-asam sulfinat aduk perlahan-lahan
dan panaskan diatas penangas air pada
suhu tidak melebihi 90oC selama 20 menit
kemudian dinginkan
4. Masukkan kedalam kuvet pada alat
spektrofotometer baca dan catat serapan
masuknya.
H. Pemeriksaan Nitrit (NO2)
1. Spektrofotometer
a. Labu Ukur
b. Pipet Tetes
c. Larutan NED dihidrochlorida
d. Larutan Sulfanilamida
H2NC6H4SO2NH2
2. Pipet 50 ml sampel, masukkan kedalam
gelas piala 250ml
3. Tambahkan 1 ml larutan NED
dihidrochlorida, kocok biarkan selama 10
menit dan segera lakukan
pengukuran(pengukuran tidak boleh
dilakukan lebih dari 2 jam).
4. Baca absorbansimya pada panjang
gelombang 543 nm(nano meter).
I. Pemeriksaan Besi (Fe)
1. SSA (Spektrofotometri Serapan Atom
a. Gelas Piala 250 ml
b. Erlenmeyer 250 ml
c. Pipet volume 10 ml dan 50 ml
d. Pipet ukur 5 ml
e. Labu Ukur 100 ml
f. Gelas ukur 100 ml
g. Lampu katoda berongga (Hollow
Cathode Lamp,Hcl) besi
h. Corong Gelas
i. Pemanas Listrik
j. Seperangkat Alat Saring Vakum
Gas asetilen (C2H2) HP dengan
tekanan minimum 100 psi
k. Compressor
2. Optimalkan alat SSA sesuai petunjuk
penggunaan alat.
3. Ukur masing-masing larutan kerja yang
telah dibuat pada panjang gelombang
248,3 nm
4. Buat kurva kalibrasi untuk mendapatkan
persamaan garis regresi
5. Lanjutkan dengan pengukuran contoh uji
yang sudah persiapkan.
J. Uji Debu
1. Persiapan Alat :
a. HVS (High Volume Sampler)
b. Neraca Aanalitik
c. Kertas Saring/Kertas Filter
2. Panaskan kertas saring pada suhu 105 oC,
selama 30 menit.
3. Timbang kertas saring, dengan neraca
analitik pada suhu 105oC dengan
menggunakan pinset (Hati-hati jangan
sampai banyak tersentuh tangan).
4. Pasangkan pada alat TSP, dengan
membuka atap alat TSP. Kemudian
dipasangkan kembali atapnya.
5. Simpan alat HVS tersebut pada tempat
yang sudah ditentukan sebelumnya .
6. Operasikan alat dengan cara, menghidup
(pada posisi ”On” ) pompa hisap dan
mencatat angka flow ratenya (laju alir
udaranya).
7. Matikan alat sampai batas waktu yang
telah ditetapkan.
8. Ambil kertasnya, panaskan pada oven
listrik pada suhu Timbang kertas
saringnya.
9. Hitung kadar TSPnya sebagai mg/NM3.
10. Metoda penggunaan alat ini bisa juga
dilakukam, terhadap pm 10 atau pun
dilanjutkan pada pengukuran parameter
logam.

K. Uji Kebisingan
1. Persiapan Alat :
SLM (Sound Level Meter)
2. Hidupkan Alat dgn menekan tombol
Power ON/OFF (Pastikan angka kalibrasi
muncul = 00000 klu tdk muncul kalibrasi
alat dulu).
3. Arahkan Microphone ke sumber bising
(Jarak 0,5 meter dari badan dan
ketinggian 1,2 – 1,5 meter dari
permukaan tanah).
4. Catat angka yang muncul di display
(Minimal 20 sampel angka dan lebih
banyak sampel angka yang di catat lebih
baik. pencatatan bisa dilakukan per 5
detik angka yang muncul di display).
5. Pastikan Intensitas Kebisingannya dengan
cara mencari nilai :
- Modus (Nilai yg sering muncul)
- Median ( Nilai Tengah) (Angka
terendah + Angka Tertinggi : 2)
- Nilai Rata-rata (Jlh keseluruhan sampel
dibagi jumlah sampel)

Anda mungkin juga menyukai