Anda di halaman 1dari 12

GUIDANCE BOOKFINAL

Dentine
2024
PEMBEKUAN DARAH

A. Tujuan :
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembekuan darah

B. Alat dan Bahan :


1. Darah
2. Tabung reaksi
3. Pipet
4. Rak tabung reaksi
5. Tabung/botol kecil
6. Inkubator
7. Stopwatch
8. Larutan K oksalat 10%
9. Serum
10. Larutan CaCl2 2%

C. Tata Laksana Praktikum :


1. Menyiapkan 3 tabung reaksi A, B dan C, masing-masing diberi 1 ml darah oksalat.
2. Pada masing-masing tabung ditambahkan reagen sebagai berikut :
Tabung A : tambahkan 2 tetes serum
Tabung B : tambahkan 2 tetes larutan CaCl2 2%
Tabung C : - (tidak diberi apa-apa)
3. Ketiga tabung diinkubasi pada 370 C selama 10 menit.
4. Tabung diputar untuk mengetahui pada tabung mana terjadi pembekuan.
PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH

A. Tujuan :
Untuk membandingkan kadar glukosa darah pada orang yang berpuasa dan orang yang
tidak berpuasa

B. Alat dan Bahan


1. Tabung Reaksi
2. Alat Sentrifuge
3. Mikropipet
4. Darah puasa
5. Darah Tidak Puasa
6. Reagen GOD – POD

C. Tata Laksana Praktikum :


1. Siapkan 2 tabung reaksi dengan diberi label A dan P, tabung reaksi A untuk menampung
darah tidak puasa dan tabung reaksi P untuk menampung darah puasa
2. Tabung A dan tabung P disentrifugasikan menggunakan alat sentrifuge (4000 rpm, suhu
ruangan) sampai komponen darah pada tabung A dan tabung P terpisah
3. Tabung A (10 µl Supernatan darah tidak puasa) diteteskan 1 ml reagen GOD - POD
4. Tabung P (10 µl Supernatan darah puasa) diteteskan 1 ml reagen GOD - POD
5. Dihomogenkan, dan diamkan 10 menit
6. Cek absorbansi pada spektrofotometer (λ= 546 nm)
7. Amati dan catat hasilnya
RUMUS :
Absorbansi (mg/dl) = (ΔA sample / ΔA Std) x Konsentrasi Std
PENGUKURAN TEKANAN DARAH

A. Tujuan:
Mengetahui cara memeriksa mengukur tekanan darah

B. Alat dan Bahan :


1. Meja periksa/ tempat tidur
2. Sphygmomanometer (tensimeter) terdiri dari :
- Manometer air raksa
- Manset udara
- Selang karet
- Pompa udara dari karet+sekrup pembuka penutup
3. Stethoscope

C. Tata Laksana Praktikum


a. Mengukur tekanan darah secara palpasi
1. Memilih 1 anggota kelompok coba (A1)
2. A1 tetap berbaring terlentang tenang di meja periksa/tempat tidur.
3. Meletakkan lengan yang mau diukur tekanan darahnya (lengan kanan) di sisi tubuh
dengan kedudukan volar.
4. Memasang manset pada lengan atas kanan, sekitar 3 cm diatas fossa cubiti (jangan
terlalu ketat maupun terlalu longgar)
5. Meraba serta merasakan denyut arteria radialis dextra
6. Memompakan udara kedalam manset (menggunakan pompa udara) sampai denyut
arteria radialis dextra tak teraba
7. Memompakan terus udara kedalam manset sampai tinggi Hg pada manometer sekitar 20
mmHg lebih tinggi dari titik dimana denyut arteria radialis dextra tak teraba.
8. Mengeluarkan udara dalam manset secara pelan dan berkesinambungan (dengan
memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam).
9. Mencatat tinggi Hg pada manometer dimana arteri radialis pertama kali teraba kembali.
Nilai ini menunjukkan besarnya tekanan sistolik cara palpasi.
b. Mengukur tekanan darah secara auskultasi
1. A1 tetap berbaring terlentang tenang di atas meja periksa/tempat tidur dengan manset
tetap terpasang di lengan atas kanan, posisi lengan tetap di sisi tubuh dengan kedudukan
volar.
2. Tentukan letak arteri brachialis dextra secara palpasi pada fossa cubiti dan letakkan
stethoscope (bell stethoscope) di atas arteri brachialis dextra tersebut.
3. Pompakan udara ke dalam manset, maka saudara akan mendengar suara bising arteria
brachialis dextra melalui stethoscope.
4. Teruskan memompa udara ke dalam manset, pada suatu saat suara bising arteria
brachialis dextra akan menghilang.
5. Pompakan terus udara ke dalam manset sampai tinggi Hg pada manometer sekitar 20
mmHg lebih tinggi dari titik dimana suara bising arteria brachialis dextra tadi
menghilang.
6. Keluarkan udara dalam manset secara pelan dan berkesinambungan, maka akan
terdengar lagi suara bising tersebut. Lihat tinggi Hg pada manometer, didapatkan tekanan
darah sistolik. Setelah diturunkan lagi, suara bising tersebut kembali menghilang dan
didapatkan tekanan darah diastolik.
PENGARUH PH DAN SUHU TERHADAP REAKSI ENZIMATIK

A. Tujuan Praktikum
Percobaan ini dimaksudkan untuk mempelajari pengaruh pH dan suhu pada kerja suatu
enzim

B. Alat dan Bahan:


1. Larutan enzim “E” 1%
2. Larutan NaCl 0,9%
3. Larutan substrat “s” 1%
4. Larutan penyangga dengan pH 6,5
5. Larutan KI-KIO3
6. Larutan HCL 0,05 N
7. Tabung reaksi (5) dan diberi tanda masing-masing 0’, 5’, 10’, 15’, dan 20’
8. Stopwatch
9. Labu erlenmeyer
10. Pipet
11. Alat spektrofotometer Bausch and Lomb dengan panjang gelombang 620 nm

C. Tata Laksana Praktikum :


1. Masukkan 15 ml larutan penyangga pH 6,5, 3 ml larutan substrat S, dan 6 ml larutan
NaCl 0,9% ke dalam labu erlenmeyer. Kocoklah hingga semua larutan tercampur
2. Isilah tiap tabung reaksi dengan 10 ml larutan HCL 0,05 N
3. Pipetlah 1 ml cairan dari labu erlenmeyer dan masukkan ke dalam tabung reaksi dengan
tanda 0’, kocok sebentar
4. Tambahkan 1 ml larutan enzim E ke dalam labu erlenmeyer dan campur dengan cepat.
Catatlah waktu penambahan enzim dan jalankan stopwatch
5. Mendekati 5 menit setelah enzim dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer, pipetlah 1 ml
larutan dari labu erlenmeyer. Masukkan larutan dalam pipet ke dalam tabung reaksi
bertanda 5’ dan kocok sebentar.
6. Demikian seterusnya, tepat setiap 5 menit kemudian masukkan 1 ml larutan dari labu
erlenmeyer berturut-turut ke dalam tabung reaksi dengan tanda 10’, 15’, dan 20’. Kocok
sebentar.
7. Setelah semua selesai, ke dalam tiap tabung reaksi tambahkan 1 ml larutan KI-KIO3,
campurkan hingga merata, kemudian tunggu 5 - 10 menit
8. Tentukan intensitas warna yang timbul dengan alat spektrofotometer Bausch and Lomb
dengan panjang gelombang 620 nm. Sebagai titik 0 dipakai aquadest
TOPOGNOSIS GIGI

A. Alat dan Bahan Praktikum


1. Kaca mulut
2. Pinset
3. Sonde
4. Nierbekken
5. Kain Putih/Alas Kerja

B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk melihat kesalahan penentuan lokasi gigi yang diberi
rangsangan.

C. Tata Laksana Praktikum :


1. Setiap anggota kelompok mempunyai peran masing-masing, dimana satu peserta
sebagai orang coba (subjek)*, satu peserta kedua sebagai instruktur, dan satu peserta
lainnya berperan mencatat hasil praktikum.
* Subjek diusahakan harus memiliki gigi permanen yang lengkap dan diusahakan
tidak ada restorasi gigi.
2. Subyek harus peserta dengan gigi permanen yang lengkap dan tidak ada restorasi gigi.
3. Instruktur dan subyek duduk berhadapan.
4. Subyek harus relax dan tidak boleh tegang,
5. Instruktur menyentuh/menekan ringan salah satu gigi secara acak dengan pinset atau
sonde. Sentuhan berlangsung < 1 detik.
6. Subyek menyebut nomor gigi yang disentuh. Misalnya 27, 15 dan sebagainya.
7. Bagilah zona rangsangan menjadi 6 zona sebagai berikut :
● Regio posterior kanan atas
● Regio anterior atas
● Regio posterior kiri atas
● Regio posterior kiri bawah
● Regio anterior bawah
● Regio posterior kanan bawah
8. Lakukan 3 percobaan secara random pada tiap zona.
9. Hitunglah jumlah jawaban yang benar dan salah dari tiap zona.
DETERMINASI INDERA PENGECAP

A. Tujuan Praktikum:
a. Mengetahui fungsi fisiologis dari indra pengecap
b. Mengetahui letak-letak reseptor indera pengecap pada lidah
c. Mengetahui dan memahami proses terbentuknya rasa dari makanan

B. Alat dan Bahan:


1. Gelas
2. Pipet
3. Cotton buds
4. Kertas tisu
5. Asin : NaCl
6. Asam : Asam Sitrat
7. Manis : Glukosa
8. Pahit : Quinine

c. Tata Laksana Praktikum :


A. Asam
1. Orang coba berkumur 3 kali dengan air tanpa kekuatan
2. Lidah dijulurkan secara rileks
3. Keringkan lidah dengan tisu sampai kering (jangan ditekan)
Tetesi dengan larutan asam sitrat pada daerah pinggiran dorsum lidah mulai
konsentrasi terendah sampai dirasakan rasa asam. Selama percobaan, mulut tetap
terbuka sehingga lidah tetap kering. Bila orang coba telah merasakan rasa asam,
memberi tanda denganmenunjukkan jari.

B. Asin
1. Orang coba berkumur dengan air 3 kali tanpa kekuatan
2. Lidah dijulurkan secara rileks
3. Keringkan lidah dengan tisu sampai kering
4. Tetesi dengan larutan NaCl pada daerah pinggiran dorsum lidah (lebih ke medial
dibandingkan pemberian pada asam).

C. Manis
1. Orang coba 3 kali berkumur dengan air tanpa kekuatan
2. Lidah dijulurkan secara rileksi
3. Keringkan lidah dengan tisu sampai kering
4. Tetesi larutan glukosa pada ujung lidah.
D. Pahit
1. Orang coba 3 kali berkumur dengan air tanpa kekuatan
2. Lidah dijulurkan secara rileks
3. Keringkan lidah dengan tisu sampai kering
4. Tetesi dengan larutan quinine pada posterior lidah.
5. Cobalah menetesi tastant (perangsang rasa pengecap) pada daerah di luar yang
telahditentukan, catatlah hasilnya

NB: Setiap diuji dengan rasa tertentu, orang coba berkumur minimal 3 kali sampai rasa
hilang.
PENENTUAN KANDUNGAN ZAT YANG TERDAPAT PADA SALIVA

A. Tujuan Praktikum
Mengetahui senyawa apa saja yang terdapat dalam saliva

B. Alat dan Bahan:


1. Tabung reaksi
2. Pemanas
3. Rak tabung reaksi
4. Corong gelas
5. Bejana kimia
6. Saliva
7. Kapas
8. Kain kasa
9. Larutan ferri chloride 2%
10. Larutan HCl 5%
11. Larutan HgCl 2%
12. Larutan H2SO4
13. Larutan KI
14. Larutan amilum 1%
15. Larutan HNO3 5%
16. Larutan amonium molibdat

C. Tata Laksana Praktikum:


1. Pengambilan saliva dilakukan dengan swabbing method
2. Dilakukan dengan memberikan spons kasa atau kapas yang telah ditimbang sebelumnya
ke dalam mulut. Subyek diminta untuk mengunyah sehingga kapas terendam saliva,
kemudian diangkat dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi steril.
3. Menyiapkan 3 tabung reaksi, yaitu tabung A, B dan C
4. Pada masing-masing tabung, ditambahkan reagen sebagai berikut:
• Tabung A: tambahkan 1 ml saliva + 1 tetes larutan ferri chlorida 2% + 3 tetes HCl 5%
+ HgCl2
• Tabung B: tambahkan 1 ml saliva + 1 tetes H2SO4 + 2 tetes larutan KI + 1 tetes
larutan amilum 1%
• Tabung C: tambahkan 1 ml saliva + 1 tetes HNO3 5% + 1 ml larutan amonium
molibdat. Panaskan sampai 65 derajat celcius. Jika endapan tidak segera terbentuk,
diamkan kira-kira 10 menit.

Anda mungkin juga menyukai