Anda di halaman 1dari 11

KUMBAH LAMBUNG

 
 
Kumbah lambung merupakan salah satu
tindakan dalam memberikan pertolongan
kepada pasien dengan cara memasukkan air
atau cairan tertentu dan kemudian
mengeluarkannya menggunakan alat yaitu NGT.

1
Tujuan
– Membuang alkohol, narkotika atau racun
yang tidak terabsorbsi setelah alkohol,
narkotika dan racun masuk saluran
pencernaan
– Mendiagnosa perdarahan lambung
– Membersihkan lambung sebelum prosedur
endoscopy
– Membuang cairan atau partikel dari
lambung

2
Gejala Keracunan
Tanda-tanda dan gejala keracunan bisa meliputi:
• terbakar atau kemerahan di sekitar mulut dan bibir
• napas berbau seperti bahan kimia, seperti bensin
atau pengencer cat
• muntah
• gangguan pernapasan
• mengantuk
• linglung atau masalah perubahan mental lainnya

3
Indikasi :
 

1.Pasien yang keracunan makanan atau obat tertentu 

2.Persiapan operasi lambung

3.Persiapan tindakan pemeriksaan lambung.

4.Tidak ada refleks muntah.

5.Gagal dengan terapi emesis.

6.Pasien dalam keadaan sadar.

7.Persiapan untuk pembedahan.

8.Perdarahan gastrointestinal.

9.Kelebihan dosis obat-obatan

(Krisanty, Paula.2009)

4
Kontraindikasi :
 

1.Kumbah lambung tidak dilakukan secara rutin dalam


penatalaksanaan pasien dengan keracunan.  
2.Tidak untuk bahan-bahan toksik yang tajam dan terasa membakar (risiko
perforasi esophageal).
3.Tidak dilakukan untuk bahan toksik hidrokarbon (risiko respirasi), misalnya:
camphor, hidrokarbon, halogen, hidrokarbon aromatik, pestisida.
4.Pasien yang menelan benda tajam dan besar.
5.Pasien tanpa gerak refleks atau pasien dengan pingsan (tidak sadar)
membutuhkan intubasi sebelum kumbah lambung untuk mencegah inspirasi.
6.Pasien kejang
7.Tumor paru-paru
8.Menginsersi tube melalui nasal bila ada fraktur  
9.Menelan alkali kuat (Rosyidi, kholid.2013).

5
• Alat dan bahan
1. Baki berisi selang NGT (ukuran dewasa 14 – 20Fr dan anak-anak 8 –
16Fr)
2. 2 buah baskom
3. Perlak dan handuk pengalas
4. Stetoskop
5. Spuit 10 cc
6. Plester
7. Nierbeken
8. Kom penampung
9. Air hangat
10. Kassa/tissue
11. Jelly
12. Hanscoen
13. Pinset
14. Tongue spatel
15. Corong
16. Gelas ukur

6
• Prosedur
1. Cuci tangan dan atur peralatan
2. Gunakan sarung tangan
3. Jelaskan prosedur pada klien
4. Bantu klien untuk posisi semifowler (bila memungkinkan)
5. Berdirilah disisi kanan tempat tidur klien bila anda bertangan
dominan kanan (atau sisi kiri bila anda bertangan dominan kiri)
6. Bersihkan mukus dan sekresi dari hidung dengan tissue
lembab atau lidi kapas
7. Tempatkan perlak dan alas/handuk mandi diatas dada klien.
Pertahankan tissue wajah dalam jangkauan klien
8. Tentukan panjang slang yang akan dimasukkan dan ditandai
dengan plester.

7
9. Tandai lokasi slang dengan plester kecil
10.Ujung atas NGT diolesi jelly.
11. Minta klien menengadahkan kepala (bila
memungkinkan), masukkan selang ke dalam
lubang hidung yang paling bersih
12.Pada saat anda memasukkan slang lebih
dalam ke hidung, minta klien menahan kepala
dan leher lurus dan membuka mulut (bila klien
dalam keadaan sadar)

8
13. Ketika slang terlihat dan klien bisa merasakan slang dalam
faring, instruksikan klien untuk menekuk kepala ke depan
dan menelan (bila klien dalam keadaan sadar)
14. Masukkan slang lebih dalam ke esofagus dengan
memberikan tekanan lembut tanpa memaksa saat klien
menelan (jika klien batuk atau slang menggulung di
tenggorokan, tarik slang ke faring dan ulangi langkah-
langkahnya), diantara upaya tersebut dorong klien untuk
bernafas dalam
15. Ketika tanda plester pada slang mencapai jalan masuk ke
lubang hidung, hentikan insersi slang dan periksa
penempatannya:minta klien membuka mulut untuk melihat
slang, Aspirasi dengan spuit dan pantau drainase lambung,
tarik udara ke dalam spuit sebanyak 10-20 ml masukkan ke
selang dan dorong udara sambil mendengarkan lambung
dengan stetoskop jika terdengar gemuruh, fiksasi slang.
16. Piksasi slang NGT
9
17. Setelah NGT masuk pasien diatur dengan posisi miring kiri tanpa
bantal atau kepala lebih rendah selanjutnya klem dibuka.
18. Kosongkan isi lambung dengan cara merendahkan dan
mengarahkan sonde ke dalam ember./ waskom
19. Corong dipasang diujung bawah NGT
20. Tinggikan saluran di atas pasien dan tuang kira-kira 150
sampai200 ml larutan ke dalam saluran.(pada anak-anak 50-100
mldengan air hangat atau NaCl) ke dalam lambung
21. Sebelum cairan terakhir dalam corong habis, turunkan selang
NGT agar cairan keluar dan sedot isi lambung ke dalam wadah
dengan menggunakan spuit 50ml, sampai sejumlah cairan yang
masuk

10
Lanjutan.......
22. Lakukan pembilasan lambung secara berulang sampai air
yang keluar dari lambung sudah jernih.
23. Cabut selang NGT secara pelan-pelan dan diletakkan dalam
bengkok.
24. Beri air untuk kumur kepada klien, kemudian mulut dan
sekitarnya dibersihkan dengan tisu
25. Pasien di rapikan,
26. Bereskan peralatan
27. Mencuci tangan
28. Pendokumentasian
29. Mencatat tindakan serta hasil termasuk jumlah dan jenis
karakter irrigant digunakan, output lambung dan jumlah,
kondisi klien dan toleransi dari prosedur.

11

Anda mungkin juga menyukai