Anda di halaman 1dari 17

PEMENUHAN

KEBUTUHAN NUTRISI
(PEMASANGAN NGT DAN ASUPAN VIA NGT)
KELOMPOK 3

Afifah Nida Fauziah Mochammad Arif Yudhiantoro

Almarida Nur Afiffa Muhammad Ramadhana Syahid

Auliya Fitri Muslimah Intan Ayu Fadhillah

Dhea Nur Arifah Nur Hasanah

Dwi Rahayu Putri Puji Astuti

Hanny Anggraini Rumi Tri Hastani

Karmila Sonia Wilan Oktaviani


Pengertian Nasogastric Tube (NGT)

Nasogastric Tube (NGT) adalah alat yang


digunakan untuk memasukkan nutrisi cair dengan
selang plastik yang dipasang melalui hidung
sampai lambung.
Macam dan Ukuran NGT

Macam-macam NGT :
 Selang NGT dari karet
 Selang NGT dari bahan plastik
 Selang NGT dari bahan silicon

Ukuran NGT :
 Nomor 14-20 untuk ukuran dewasa
 Nomor 8-16 untuk anak-anak
 Nomor 5-7 untuk bayi
Tujuan dan Manfaat NGT

1. Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang
mengalami kesulitan menelan
2. Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah
atau pendarahan pada lambung
3. Untuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa subtansi
isi lambung.
4. Memungkinkan dukungan nutrisi melalui saluran gastrointestinal
5. Mencegah Regurgitasi dan Aspirasi Isi Lambung
Indikasi Pemasangan NGT

1. Pasien tidak sadar (koma)


2. Pasien karena kesulitan menelan
3. Pasien yang keracunan
4. Pasien yang muntah darah
5. Pasien Pra atau Post operasi esophagus atau mulut
6. Pasien dengan masalah saluran pencernaan atas : stenosis esofagus, tumor
mulut atau faring atau esofagus, dan lain-lain
7. Pasien pasca operasi pada mulut atau faring atau esophagus
8. Bayi prematur atau bayi yang tidak dapat menghisap.
Kontraindikasi Pemasangan NGT

1. Pada pasien yang memliki tumor di rongga


hidung atau esophagus
2. Pasien yang mengalami cidera serebrospinal
3. Pasien dengan trauma cervical
4. Pasien dengan fraktur facialis
Alat dan Bahan

1. Hanscoon
2. Selang NGT ukuran dewasa, anak –anak dan juga bayi. Melihat kondisi
pasiennya
3. Spuit dengan ukuran 20-50 cc
4. Bengkok
5. Stetoskop
6. Handuk kecil
7. Jelly atau lubricant
8. Strip indikator pH (kertas lakmus) jika diperlukan
Lanjutan...

9. Plaster
10. Pen light
11. Gunting
12. Klem
13. Baskom berisi air
14. Makanan cair sesuai dengan kebutuhan dalam tempatnya, dengan
ketentuan suhu makanan harus hangat sesuai suhu tubuh
15. Bila ada obat yang harus diberikan, dihaluskan terlebih dahulu dan
dicampurkan dalam makanan/ air, diberikan terakhir
Prosedur Pelaksanaan

1. Salam, perkenalkan diri, jelaskan TWT (tempat, waktu dan topik) dalam
melakukan tindakan NGT
2. Mencuci tangan dan memasang sarung tangan (Hanscoon)
3. Klien tetap dalam posisi semi fowler tinggi atau dengan kepala tempat
tidur ditinggikan 30° atau lebih
4. Cek kondisi lubang hidung pasien, perhatikan adanya sumbatan
5. Instruksikan klien untuk rileks dan bernapas secara normal dengan
menutup salah satu hidung. Kemudian ulangi pada lubang hidung
lainnya (bagi pasien sadar)
Lanjutan...

6. Pasang handuk didada pasien untuk menjaga kebersihan kalau pasien


muntah
7. Letakkan bengkok di dekat pasien
8. Ukur selang NGT yang akan dimasukan
9. Setelah selesai tandai selang dengan plaster untuk batas selang yang akan
dimasukkan
10. Olesi jelly pada NGT sepanjang 10-20 cm
Lanjutan...

11. Masukkan selang dengan pelan-pelan, jika sudah sampai epiglottis suruh
pasien untuk menelan dan posisikan kepala pasien fleksi, setelah sampai
batas plester cek apakah selang sudah benar-benar masuk dengan pen
light jika ternyata masih di mulut tarik kembali selang dan pasang lagi
12. Cek ketepatan selang di lambung
13. Setelah yakin bahwa selang masuk ke lambung, Klem selang NGT
selama pengisian makanan cair ke dalam spuit.
14. Melalui corong masukkan air matang atau air teh sekurang-kurangnya 15
cc. Pada tahap permulaan, corong dimiringkan dan tuangkan makanan
melalui pinggirnya. Setelah penuh, corong ditegakkan kembali.
15. Klem dibuka perlahan-lahan
Lanjutan...

16. Alirkan makanan cair dengan perlahan. Atur kecepatan dengan cara
meninggikan spuit. Jika klien merasa tidak nyaman dengan lambungnya,
klem selang NGT beberapa menit.
17. Jika makanan cair akan habis, isi kembali (jangan biarkan udara masuk
ke lambung).
18. Bila klien harus minum obat, obat harus dilarutkan dan diberikan
sebelum makanan habis.
19. Setelah makanan habis, selang dibilas dengan air masak. Kemudian
pangkal selang segera di klem.
20. Rapikan Klien, peralatan dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.
Lanjutan...

21. Mendokumentasikan prosedur: Catat jumlah dan jenis makanan, pastikan


letak selang, patensi selang, respon klien terhadap makanan dan adanya
efek merugikan.
22. Cuci tangan
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada
Saat Melakukan Prosedur Tindakan
1. Identifikasi bising usus yang tidak normal ataupun tidak ada
2. Tinggikan kepala pada saat pemberian makanan untuk menghindari
aspirasi dan muntah
3. Tinggikan kepala 1 jam setelah pemberian makanan
4. Bila terjadi muntah yang berat, diare berat dan diduga aspirasi, nutrisi
enteral harus langsung dihentikan dan dikonsultasikan ke dokter
5. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering (tiap pemberian tidak
boleh > 600cc) dan usahakan mulut lebih kering.
Catatan:

 Posisi Fowler: Pasien duduk setengah tegak (45 – 60 derajat), lutut boleh
ditekuk atau lurus.
 Selang NGT maksimal dipasang 3 x 24 jam jika sudah mencapai waktu
harus dilepas dan di pasang NGT yang baru.

Anda mungkin juga menyukai