oppressed creature, the heart of a heartless world, and the soul of soulless conditions. It is the opium of the people. The abolition of religion as the illusory happiness of the people is the demand for their real happiness.” ― Karl Marx, Critique of Hegel's Philosophy of R ight Arsitektur Religius Arsitektur Religius Arsitektur Religius Latar Belakang Peradaban Barat lahir dari puing-puing kehancuran peradaban Yunani-Romawi with disintegration comes rebirth (Arnold Toynbee) “Dunia Barat” merupakan sempalan dari imperium Romawi Bizantium Barat dan Timur/ Konstantinopel Tiga Pilar Peradaban Barat Menurut Roger Garaudy: Yunani-Romawi (Greco-Roman) Yudeo-Kristiani Islam I. Pengaruh Yunani-Romawi Barat berhutang budi kepada peradaban Yunani-Romawi hampir di semua aspek peradaban dan tradisi keilmuannya Pandangan hidup Barat di satu sisi merupakan kelanjutan pandangan hidup orang-orang Yunani Tradisi keilmuan Yunani-Romawi telah memberikan kepada Barat metode-metode eksperimental dan spekulatif yang peranannya sangat fundamentalempirisme dan rasionalisme Dalam bidang filsafat politik, para filsuf Yunani mempengaruhi pemikiran dan filsafat politik Barat sejarah seluruh filsafat Barat hanyalah rangkaian catatan kaki dari kedua pemikir Yunani--Plato dan Aristoteles—(Alfred North Whitehead) Sumbangan terbesar peradaban Romawi kepada pemikiran Barat terutama di bidang pemikiran sistem hukum dan lembaga-lembaga politik Ada tiga bentuk pemikiran hukum Romawi yang mempengaruhi pemikiran hukum Barat, Ius civile Ius gentium Ius naturale Romawi membuat pemikiran spekulatif Yunani menjadi praktis dan dapat diterapkan Dari segi pemikiran politik, Romawi memberikan pemahaman kepada Barat tentang teori imperium Kekuasaan dan otoritas negara Equal rights (hak persamaan politik) Governmental contract (kontrak pemerintah) Pengadaptasian kekuasaan dan keagamaan gereja Katholik gelar yang digunakan Paus adalah ‘Supreme Pontif’ (Pontifex Maximus); Kaisar sebagai pemimpin agama warga negara II. Pengaruh Yudeo-Kristiani Orang-orang Yahudi adalah “the historic people” (Max Dimont) Peran Yahudi dimulai ketika mereka berdiaspora ke berbagai penjuru Eropa—Italia– dan imperium Islam. Di Spanyol melahirkan filosof terkemuka Yahudi, Musa Ibnu Maimun (Maimonides) di abad XII-XIII Karya-karya Maimonides selama ratusan tahun mempengaruhi secara signifikan perkembangan pemikiran filsafat dan agama di Barat Orang-orang Yahudi juga berperan dalam proses kelahiran peradaban renaisans Eropa (abad XIV-XVI) Di abad XVIII terjadi kontak intelektual antara pemuda- pemuda terpelajar Yahudi dengan peradaban Yunani-Romawi dan Islam Di abad XIX dan XX, minoritas Yahudi Eropa telah melahirkan tokoh-tokoh besar di berbagai bidang pengetahuan dan filsafat Tokoh-Tokoh Yahudi Terkemuka Kesusasteraan Seni Lukis dan Musik Sain dan Filsafat ► Goethe ► Goya ► Hegel ► Keats ► Turner ► Karl Marx ► Balzac ► Delacroix ► Sigmund Freud ► Shaw ► Renoir ► Friedrich Nietzsche ► Yeats ► Cezanne ► Bertrand Russel ► Chopin ► Schopenhauer ► Wagner ► John Stuart Mill ► Verdi ► Charles Darwin ► Brahms ► Herbert Spencer ► Henry Bergson ► Albert Einstein ► dll Pada abad pertengahan mulai dibangun universitas- universitas, katedral gothic, kota-kota baru, parlemen serta tumbuhnya negara bangsa (nation-state) peran pemuka agama Kristen sangat penting Organisasi gereja merupakan ‘elan vital’ abad pertengahan Gereja mengambil alih banyak fungsi penting imperium dan membantu mengendalikan berbagai kekacauan sosial akibat kehancuran imperium Romawi Sumbangan penting Kristen lainnya adalah merintis Barat untuk melahirkan ‘kebangkitan nalar’ pada abad XII dan XIII Puncak sumbangan agama Kristen kepada Barat adalah peranan agama ini dalam melahirkan gerakan reformasi Protestan III. Pengaruh Islam Sebelum abad XIII, pemikiran dan tradisi keilmuan Barat sulit dikatakan modern dan progresif Eropa mulai mengalami proses pencerahan intelektual (intellectual enlightenment) setelah terjadi kontak dan interaksi intensif dengan peradaban Islam Selama tujuh abad (VIII-XV), peradaban Islam Spanyol secara gemilang berhasil mentrasmisikan kebesarannya ke penjuru2 Eropa Zaman Renaisans tidak mewarisi secara langsung ajaran-ajaran Yunani Perpindahan peradaban ke Barat dari Islam Spanyol karena program penerjemahan buku yang dilakukan atas perintah Alphonse X Raja Castille Di masjid Al-Qarawiyyin (Maroko), Paus Sylvester II menimba ilmu matematika dan lalu menyebarkannya di gereja-gereja Eropa Di Sicilia, Michel Scotus menerjemahkan karya Ibnu Sina (al Hawayan) dan karya Ibnu Rusyd (Syarah) Sepanjang abad ke-12 dan sebagian abad ke-13, karya- karya kaum Muslim dalam bidang filsafat, sains, dan sebagainya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, khususnya dari Spanyol. Penerjemahan ini sungguh telah memperkaya kurikulum pendidikan dunia Barat. Kaum muslimin telah memberi sumbangan eksperimental mengenai metode dan teori sains ke dunia Barat. Sistem notasi dan desimal Arab dalam waktu yang sama telah dikenalkan ke dunia barat. Karya-karya dalam bentuk terjemahan, kususnya karya Ibnu Sina (Avicenna) dalam bidang kedokteran, digunakan sebagai teks di lembaga pendidikan tinggi sampai pertengahan abad ke-17 M. Para ilmuwan muslim dengan berbagai karyanya telah merangsang kebangkitan Eropa, memperkaya kebudayaan Romawi kuno serta literatur klasik yang pada gilirannya melahirkan Renaisance. Lembaga-lembaga pendidikan Islam yang telah didirikan jauh sebelum Eropa bangkit dalam bentuk ratusan madrasah adalah pendahulu universitas yang ada di Eropa. Para ilmuwan muslim berhasil melestarikan pemikiran dan tradisi ilmiah Romawi-Persi (Greco-Helenistic) sewaktu Eropa dalam kegelapan. Sarjana-sarjana Eropa belajar di berbagai lembaga pendidikan tinggi Islam dan mentransfer ilmu pengetahuan ke dunia Barat. Para ilmuwan Muslim telah menyumbangkan pengetahuan tentang rumah sakit, sanitasi, dan makanan kepada Eropa Tokoh-Tokoh Islam Yang Berpengaruh di Barat Kompetensi Tokoh
Kedokteran ►Ibnu Sina (Avicena)
Filsafat ►Ibnu Rusyd (Averoes) Sosiologi ►Ibnu Khaldun Matematika, Astronomi, ►Ibnu Haitham (Al-Hazen) Ilmu Optik ►dll