Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN

RISIKO K3 DI
DALAM GEDUNG
KELOMPOK 1 :

1. Auliya Fitri 6. M. Rusman Fadillah

2. Fathimah Az Zahra 7. Nopia Kanadita

3. Hanny Anggraini 8. Putri Puji Astuti

4. Jihan Febriyanti 9. Safitriani

5. M. Arif Yudhiantoro
PENGERTIAN KESEHATAN
DAN KESELAMATAN KERJA
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja.

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur


MASALAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

1. KAPASITAS KERJA
2. BEBAN KERJA
3. LINGKUNGAN KERJA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR


MANAJEMEN RESIKO
KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA
Suatu upaya mengelola risiko untuk mencegah
terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara
komprehensif, terencana dan terstruktur dalam
suatu kesisteman yang baik

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur


Tahapan
1 Identifikasi bahaya

Manajemen 2 Penilaian pajanan

Risiko K3 3 Karakterisasi risiko

4 Penilaian risiko

5 Pengendalian risiko

6 Pemantauan dan peninjauan ulang

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur 5


Sick Building Syndrome
Sick Building Syndrome adalah suatu sindroma atau kumpulan
keluhan-keluhan yang meliputi perasaan-perasaan yang tidak spesifik
dari rasa tidak enak badan yang sering dijumpai pada mereka yang
bekerja dibangunan modern yang umumnya bertingkat tinggi, akan
tetapi SBS dapat juga dijumpai pada mereka yang bekerja di
bangunan modern rendah dan tidak bertingkat (WHO, 2007, dalam
Eka Yanti, 2007).

6
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
KELUHAN SICK BUILDING SYNDROME
1. Iritasi selaput lendir: iritasi mata, mata pedih, merah, dan berair.
2. Iritasi hidung: iritasi tenggorokan, sakit menelan, gatal, dan batuk
kering.
3. Gangguan neurotoksik: sakit kepala, lemah atau capek, mudah
tersinggung dan sulit berkonsentrasi.
4. Gangguan paru dan pernafasan: batuk, nafas berbunyi, sesak napas, dan
rasa berat di dada.
5. Gangguan kulit: kulit kering dan gatal
6. Gangguan saluran cerna: diare
7. Lain-lain: gangguan perilaku, gangguan saluran kencing, sulit belajar.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR 7
Computer Vision Syndrome (CVS)
American Optometric Association (AOA) mendefinisikan CVS sebagai
kumpulan gejala pada mata dan penglihatan yang berhubungan dengan
aktivitas yang memberatkan penglihatan jarak dekat dan berlangsung
selama atau setelah penggunaan komputer, tablet, e-reader, dan telepon
seluler (AOA, 2017).

8
THE POWER OF POWERPOINT | THEPOPP.COM
 Peneliti lain membagi faktor risiko
 Faktor
CVS menjadi tiga, yaitu
Lingkungan
 Faktor
Komputer
03
 Faktor
Individual
02
01
14
Metode 20-20-20 untuk Mencegah
Computer Vision Syndrome (CVS)
Apa Sebenarnya Metode 20-20-20
Itu?
Metode 20-20-20 adalah mengalihkan pandangan dari layar gadget, komputer atau
televisi dengan jarak, durasi dan jeda waktu.

1. Jarak Sejauh 20 kaki

2. Durasi Selama 20 detik

3. Jeda Mata Selama 20 menit

11
THE POWER OF POWERPOINT | THEPOPP.COM
TERIMA KASIH
ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai