Anda di halaman 1dari 44

MENGATASI FAKTOR

RISIKO, TANDA DAN GEJALA


GANGGUAN MENTAL
EMOSIONAL
OLEH: 1
dr. H. I Putu Diatmika, M.Biomed, SpKJ
RSJ. Mutiara Sukma Prov. NTB
 Nama : dr. H. I Putu Diatmika, M.Biomed, SpKJ.
 TTL : Mataram, 10 Juli 1984
 Agama : Islam
 Tempat Praktik : 1. RSJ Mutiara Sukma
: 2. Klinik Kamboja Mataram
 Alamat : Jalan Surabaya No. 19 Taman Baru, Mataram
 No telp/WA : 08123947617
 Instagram : @iptdiatmika

Pendidikan :
 S1 Kedokteran Udayana 2002
 Profesi Dokter 2006
 S2 Biomedik FK Univ Udayana Bali 2014
 Spesialis Kedokteran Jiwa (Psikiater) 2014
 Fellowship Touyuan Psychiatric Center, TAIWAN, 2018

Riwayat Tugas :
 2008-2010 : Dokter IGD RSUD dr. R Soedjono Selong, Konselor dan Dokter PJ Klinik VCT –HIV Pelangi.
 2010-2012 :Dokter PKM Sembalun Lotim
 2013 : Petugas Kesehatan Haji Indonesia
 2012-2014 :Dokter PKM Plus Aikmel Lotim, Konselor dan Dokter Penanggung Jawab Klinik VCT-HIV dan IMS
 2018- Sekarang : RSJ-Mutiara Sukma Prov NTB (Psikiater) dan Ketua Komite Medik
 2018- Sekarang : Dosen Pendidik Klinis Fakultas Kedokteran Univ Mataram
 2019-2020 : Direktur RS Metro Medika Mataram
 2020 : Psikiater Bioetik Fakultas Kedokteran Univ. Islam Al Azhar
TOPIK BAHASAN

Masalah Kesehatan Jiwa

Masalah Kesehatan Jiwa Pelajar di NTB

Strategi Penanganan Masalah Kesehatan Jiwa Pelajar

3
GANGGUAN MENTAL
EMOSIONAL

 SUATU KEADAAN YANG MENGINDIKASIKAN INDIVIDU


MENGALAMI SUATU PERUBAHAN EMOSIONAL YANG
DAPAT BERKEMBANG MENJADI KEADANAN PATOLOGIS
APA BILA TERUS BERLANJUT
 GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL DAPAT BERUPA
GEJALA DEPRESI, CEMAS, PSIKOSOMATIK DAN
ANSIETAS (ICD10)

4
5
6
DETEKSI DINI BUNUH DIRI RSJ
MUTIARA SUKMA 2019

SMA X SMA Y SMA Z SMA Q


DOMPU LEM
MATARAM MATARAM MATARAM MATARAM

RESPO RESPO RESPO RESPO RESPO RESPO


NDEN NDEN NDEN NDEN NDEN NDEN
260 70 53 60 47 117
ORANG SISWA SISWA SISWA SISWA ORANG

5 SISWA 4 SISWA 4 SISWA 6 SISWA 5 SISWA 5 ORANG IDE


IDE
IDE IDE IDE IDE BUNUH DIRI
BUNUH 1 ORANG
DIRI BUNUH BUNUH BUNUH BUNUH PERCOBAAN
BUNUH DIRI
DIRI DIRI DIRI DIRI
DATA KECENDERUNGAN GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL SISWA SMA
DI KOTA MATARAM, OKTOBER 2019
138
N = 230
116

79
73
69
58 60
50.4
40
34.3 31.7 30
25.2
17.4 19
8.3

Mental Emosional Depresi Cemas Depresi dan cemas Somatik Kognitif P. Energi RBD

Frekuensi %
DATA KECENDERUNGAN GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL
ANAK ASUH BALAI SOSIAL ASUHAN ANAK
MATARAM, JANUARI 2020
59.6

53.2 N = 47

44.7
40.4 40.4
36.2
31.9
28
25
23.4
21
19 19
17
15
11

4.3
2 1 2.1

10
GME Depresi Cemas Somatik Kognitif P. Energi RBD NAPZA Psikotik PTSD

Frek %
REMAJA AWAL ( 10 – 14 tahun)

1. Pengaruh hormonal & perkem. fisik yg sangat cepat:


 Kesadaran diri meningkat  Terfokus pd dirinya, sering berkaca, cepat marah  orangtua & guru jadi
sulit berkomunikasi

2. Remaja menyatakan kebebasan dan ingin diperlakukan sbg seorang individu:


 Sering berperilaku memberontak, melawan dan kasar serta menuntut kebebasan.
 Remaja bereksperimen dg cara berpakaian, berbicara dan berpenampilan diri sbg usaha untuk mendpt
identitas baru sering benturan baik dg orangtua atau guru.
REMAJA AWAL ( 10 – 14 tahun)

3. Kawan menjadi lebih penting:

 Ingin tampak sama dg kawannya  cara berpakaian, gaya rambut, menyenangi aliran
musik remaja
 Perasaan memiliki thd teman sebaya  anak laki-laki membentuk “gang” atau kelompok,
sedang anak perempuan mempunyai sahabat
 Srg terjadi toleransi yg negatif shg mudah melakukan hal-hal yang negatif, seperti tindak
kekerasan, tawuran, merokok/menggunakan NAPZA.
REMAJA AWAL ( 10 – 14 tahun)

4. Remaja sangat menuntut keadilan:


 Cenderung melihat sesuatu sebagai hitam dan putih serta dari sisi pandang mereka sendiri
 Mungkin tampak tidak toleransi dan sulit berkompromi
 Mungkin timbul iri hati thd saudara kandung & teman  srg ribut dg mereka
 Kadang-kadang berontak thd peraturan sekolah yg mereka anggap tidak cocok dg mereka.
REMAJA PERTENGAHAN (15-16 TAHUN)

1. Remaja lebih mampu berkompromi, lebih tenang, sabar dan lebih toleransi
 Dapat menerima pendapat orang lain meskipun berbeda dg pendapat mereka.
 Dengan demikian guru merasa lebih mudah berhubungan dg remaja tersebut

2. Belajar berpikir secara bebas dan membuat keputusan sendiri


 Menolak campur tangan orang tua maupun guru yang bersifat mengatur
 Remaja kurang dapat dipengaruhi dan teman tidak lagi berpengaruh besar
 Orangtua atau guru harus belajar memberikan kepercayaan pada anak dan tidak terlalu
mengatur
REMAJA PERTENGAHAN (15-16 TAHUN)
3. Terus menerus bereksperimen untuk mendapatkan citra diri yg dirasakan nyaman bagi
mereka:
 Baju, gaya rambut, sikap dan pendapat mereka sering berubah-ubah
 OT atau guru mungkin menanggapi sikap ini secara serius dan merasa kuatir bahwa hal ini akan
menjadi kepribadian remaja yang menetap.
4. Remaja merasa perlu menghayati pengalaman baru dan mengujinya walaupun berisiko
tinggi
 Mulai bereksperimen dengan rokok, alkohol dan kadang-kadang zat adiktif
 Orangtua atau guru cemas melihat keadaan ini shg cenderung membatasi dan membuat aturan
yg ketat
REMAJA PERTENGAHAN (15-16 TAHUN)

5. Remaja tidak lagi berfokus pada diri sendiri


 Remaja lebih bersosialisasi dan tidak lagi pemalu

6. Remaja membangun nilai/norma dan mengembangkan moralitas


 Remaja mempertanyakan nilai dan norma yang diterima dari lingkungan
 Akan menjadi masalah bila remaja menolak nilai yg dianggap tak cocok dg mereka, sementara
orangtua atau guru menganggap hal itu sgt penting
REMAJA PERTENGAHAN (15-16 TAHUN)

7. Mulai membina hubungan dengan lawan jenis


 Remaja mempertanyakan nilai dan norma yang diterima dari lingkungan
 Akan menjadi masalah bila remaja menolak nilai yg dianggap tak cocok dg mereka, sementara
orangtua atau guru menganggap hal itu sgt penting
8. Intelektual lebih berkembang
 Ia ingin tahu tentang banyak hal
 Mampu berpikir secara abstrak dan mulai berurusan dengan hipotesis
 Banyak mengikuti diskusi atau debat
REMAJA AKHIR (17–19 TH)
1. Mulai terlibat dlm kehidupan, pekerjaan dan hubungan di luar keluarga
 Mulai belajar mengatasi stres
 Mungkin lb senang pergi dg teman dari pada berlibur dg keluarganya
 Keinginan orangtua untuk melindungi anaknya dapat menimbulkan bentrokan
2. Remaja belajar untuk mencapai kemandirian
 Seringkali merasa cemas karena adanya ketidakpastian mengenai masa depan
 Hal ini dapat merusak harga diri dan keyakinan diri
FAKTOR RISIKO,
PELINDUNG, TANDA DAN
GEJALA GANGGUAN
MENTAL EMOSIONAL
19
Sumber Faktor Risiko dan
Pelindung GME
Individ
u

Keluarg
a

Sekolah/komunitas
Faktor Risiko &
Pelindung
● Mendefinisikan risiko adalah semua faktor yang
faktor
karakteristrik biologis, psikologis,
meliputikeluarga, komunitas atau budaya yang
kemungkinan dapat menimbulkan dampak masalah yang lebih
(Mental Health Fundation, 2021) tinggi

● Faktor pelindung adalah semua faktor seperti karakteristik biologis,


psikologis, keluarga dan komunitas yang berkaitan dengan kemungkinan
menimbulkan masalah yang rendah atau mengurangsi risiko negatif dari
faktor risiko.
Sumber Faktor Risiko dan Pelindung GME
Kelompok usia bayi dan kanak-kanak awal - Individu
Risiko Pelindung
 Temperamen sulit  Regulasi diri
 Kelekatan yg tdk aman  Kelekatan yang aman
 Permusuhan teman sebaya,  Penguasaan komunikasi dan
terhambat secara sosial keterampilan bahasa
 Iritabilitas  Kemampuan utk berteman
 Luka di kepala dan bersama teman
 Kerusakan motorik, bahasa,
kognitif
 Perilaku agresif dini
 Kekerasan seksual
Sumber Faktor Risiko dan Pelindung GME
Kelompok usia bayi dan kanak-kanak awal - Keluarga
Risiko Pelindung
Orangtua pencandu obat /  Dukungan dan disiplin yang
alkohol sesuai dari pengasuh
Perilaku ibu yg dingin dan tidak  Tanggung jawab
bertanggung jawab  Perlindungan dari bahaya dan
Konflik perkawinan ketakutan
Peristiwa negatif  Kesempatan menyelesaikan
 Disfungsi keluarga konflik
Lingkungan keluarga yang  Sumber daya sosial ekonomi
terganggu yg memadai
Kehilangan orangtua
Sumber Faktor Risiko dan Pelindung GME
Kelompok usia bayi dan kanak-kanak awal - masyarakat
Risiko Pelindung
• Prestasi akademik yg buruk  Dukungan utk pembelajaran dini
pada awal sekolah  Akses ke pusat layanan
• Pengalaman traumatis khusus (makanan, pemeriksaan
• Peristiwa negatif penglihatan dan pendengaran)
 Kelekatan yg aman
• Kurangnya pengawasan atau  Rasio pengasuh kpd anak
pengalaman rendah
• Pengaturan kota  Aturan utk mendukung kualitas
• Kemiskinan perawatan anak
Sumber Faktor Risiko dan Pelindung GME
Kelompok usia anak pertengahan - Individu
Risiko Pelindung
 Gambaran diri negatif
 Apatis, kecemasan
 Distimia
 Kelekatan tidak anak
 Rendahnya keterampilan sosial:
impulsif, agresif pasif dan menarik diri
 Keterampilan memecahkan masalah
 Mencari sensari
 Depresi
 Perilaku anti sosial
 Pemalu
Sumber Faktor Risiko dan Pelindung GME
Kelompok usia anak pertengahan - Keluarga
Risiko
 Orangtua yg depresi  Org tua dgn gangguan
 Pengasuhan yg kecemasan, kontrol orng tua yg
buruk,penolakan, berlebihan, permisif, kurang
kurangnya kehangatan hangat, permusuhan orang tua,
org tua disiplin yg keras, anggota kelrg
 Penyalahgunaan anak penggunaan obat, disiplin yg tdk
 Kehilangan konsisten, aspirasi org tua yg
 Konflik rendahn thdp anak
perkawinan/perceraian
 Disfungsi keluarga
Sumber Faktor Risiko dan Pelindung GME
Kelompok usia anak pertengahan - masyarakat
Risiko
• Penolakan teman sebaya
• Stres dalam kehidupan
• Prestasi sekolah yg rendah
• Kemiskinan
• Stres dlm komunitas mis:
kekerasan
• Saksi kekerasan dlm
komunitas
• Trauma sosial
Sumber Faktor Risiko dan Pelindung GME
Kelompok usia remaja - Individu
Risiko Pelindung
 Berjenis kelamin perempuan  Literasi kesehatan mental
 Temperamen sulit
 Rendah diri, harga diri rendah
 Aktivitas fisik
 Kecemasan  Toleransi terhadap stress yg
 Depresi yg berkepanjangan tinggi
 Keterampilan sosial rendah  Kemampuan koping sesuai yg
 Pemalu
 Penggunaan obat-obatan diharapkan
 Gangguan perilaku pd masa kanak2  Keterampilan interpersonal
 Cyber bullying  Memiliki waktu tidur yg cukup
 Screen time (lebih dr 2-3 jam)
Sumber Faktor Risiko dan Pelindung GME
Kelompok usia remaja- Keluarga

 Orang tua yang depresi


Risiko
 Konflik antar anak  Orng tua dgn masalah
 Pengasuhan yang buruk kecemasan
 Lingkungan keluarga yg negatif  Org tua pecandu
 Penyalahgunaan anak  Kurang pengawasan orang
 Orng tua tunggal tua kurangnya kelekatan
 Perceraian dgn orang tua
 Konflik keluarga
 Kekerasan seksual
 Konflik perkawinan
Sumber Faktor Risiko dan Pelindung GME
Kelompok usia remaja - masyarakat
Risiko
• Penolakan teman sebaya  Kegagalan akademik
• Stres dlm kehidupan  Agresi dengan teman
• Kemiskinan  Peristiwa stress/traumtik pd
lingkungan komunitas
• Peristiwa trauma dalam
komunitas
• Peristiwa stres / trauma di
seolah
• Kekerasan dalam komunitas
Sumber Faktor Risiko dan Pelindung GME
Kelompok usia dewasa awal - Individu
Risiko Pelindung
 Onset dini depresi dan kecemasan  Ekplorasi identitas dlm cinta,
 Membutuhkan dukungan sosial yg
lebih luas
pekerjaan dan pandangan
 Riwayat kecemasan masa kecil yg dunia
tdkn tertangani  Perasaan subyektif ttg status
 Riwayat kesehatan masa kecil yg dewasa
buruk
 Riwayat makan dan tidur pd masa  Rasa kemandirian secara
kecil finansial
yg buruk  Orientasi masa depan
 Kesehatan yg buruk
 Kurangnya komitmen pada peran
 Motivasi berprestasi
konvensional sbg orang tua
 Terluka pada kepal
Sumber Faktor Risiko dan Pelindung GME
Kelompok usia dewasa awal - Keluarga
Risiko Pelindung
Depresi orang tua  Keseimbangan antara
Konflik dengan pasangan kemandirian dan keterikatan
Orang tua tunggal dengan keluarga
Disfungsi keluarga  Kemandirian perilaku dan
emosi
Sumber Faktor Risiko dan Pelindung GME
Kelompok usia dewasa awal - masyarakat
Risiko Pelindung
• Menurunnya dukungan sosial  Kesempatan untuk bereksplorasi
utk memasuki lingkungan di pekerjaan dan sekolah
sosial yg baru  Keterhubungan dengan orang
dewasa di luar keluarga
• Peristiwa negatif dalam hidup
• Teman sebaya pengguna
obat-
obatan
• Kesulitan sosial
TANDA DAN GEJALA GANGGUAN
MENTAL EMOSIONAL

0 FISI
K
03 Kognitif

1
Kelelahan, sakit Sering melamun,
kepala, psikosomatis, konsentrasi
regresi menurun, mudah lupa

0 PERILAKU
04 Emosi

2
Menarik
pola
diri, perubahan
makan dan tidur,
konflik dgn orang lain,
Menangis tanpa sebab,
mudah marah, tersinggung,
depresi, suasana hati
kenakalan, mudah berubah,
DETEKSI DINI
35 GANGGUAN
MENTAL
EMOSIONAL
SRQ-29
SKOR SUB SKALA

NO GEJALA NOMOR
1 Depresi 6, 9, 10, 14, 15, 16 dan 17
2 Cemas 3, 4 dan 5
3 Somatik 1, 2, 7, dan 19
4 Kognitif 8, 12 dan 13
5 Penurunan energi 8, 11, 12, 13, 18 dan 20

37
 Alat untuk deteksi dini masalah
psikososial siswa
 1 bulan terakhir
 Skala 0= tidak pernah bernilai, 1 =
kadang-kadang, 2 = sering
 Total skala 28 < tidak ditemukan masalah,
≥ 28 ditemukan masalah psikososial

DETEKSI DINI KESEHATAN JIWA


KEKUATAN DAN
39
KESULITAN
SISWA
STRATEGI
40 PENANGANAN
MASALAH GANGGUAN
MENTAL EMOSIONAL
TINDAK LANJUT HASIL
Abnor
mal
Rujuk ke
RSJ
Lakukan
konseling
pada
orang tua
Ambang
dan anak
Konsultasikan ke pelayanan kesehatan terdekat
Konseling orang tua dan anak
Dorong perubahan perilaku pengasuhan pada anak

Normal
Pemantauan perilaku anak
Dukung pengasuhan orang tua yang positif 41
PENDAMPINGAN DI
MASYARAKAT

A. PENINGKATAN HARGA DIRI

B. PENGELOLAAN EMOSI DAN PERILAKU

C. PENYALURAN AGRESIFITAS

D. PELATIHAN KETERAMPILAN SOSIAL


STRATEGI PENANGANAN
 Pelaksanaan deteksi dini masalah kesehatan jiwa secara berkala setiap 3 bulan di
kelompok risiko tinggi dan setiap mulai tahun ajaran baru.
 Pelatihan-pelatihan :
 Pelatihan konselor sebaya tentang kesehatan jiwa
 Konseling remaja bagi siswa-siswi tentang kesehatan jiwa.
 Konseling tentang kesehatan jiwa dan remaja bagi guru bimbingan dan konseling.
 Deteksi dini dan tata laksana dini masalah kesehatan jiwa pelajar bagi guru bimbingan dan
konseling
 Menyediakan pojok konseling di sekolah.
 Mengkampanyekan dan menghimbau penggunaan media sosial secara sehat dan bijak
terutama pada anak dan remaja.
 Memasukkan materi kesehatan jiwa ke dalam kurikulum pembelajaran di sekolah-sekolah.

43
Pelajar Sehat, Generasi Cerdas
NTB GEMILANG
INDONESIA TANGGUH

SEKIAN TERIMA KASIH


44

Anda mungkin juga menyukai