Pendidikan :
S1 Kedokteran Udayana 2002
Profesi Dokter 2006
S2 Biomedik FK Univ Udayana Bali 2014
Spesialis Kedokteran Jiwa (Psikiater) 2014
Fellowship Touyuan Psychiatric Center, TAIWAN, 2018
Riwayat Tugas :
2008-2010 : Dokter IGD RSUD dr. R Soedjono Selong, Konselor dan Dokter PJ Klinik VCT –HIV Pelangi.
2010-2012 :Dokter PKM Sembalun Lotim
2013 : Petugas Kesehatan Haji Indonesia
2012-2014 :Dokter PKM Plus Aikmel Lotim, Konselor dan Dokter Penanggung Jawab Klinik VCT-HIV dan IMS
2018- Sekarang : RSJ-Mutiara Sukma Prov NTB (Psikiater) dan Ketua Komite Medik
2018- Sekarang : Dosen Pendidik Klinis Fakultas Kedokteran Univ Mataram
2019-2020 : Direktur RS Metro Medika Mataram
2020 : Psikiater Bioetik Fakultas Kedokteran Univ. Islam Al Azhar
TOPIK BAHASAN
3
GANGGUAN MENTAL
EMOSIONAL
4
5
6
DETEKSI DINI BUNUH DIRI RSJ
MUTIARA SUKMA 2019
79
73
69
58 60
50.4
40
34.3 31.7 30
25.2
17.4 19
8.3
Mental Emosional Depresi Cemas Depresi dan cemas Somatik Kognitif P. Energi RBD
Frekuensi %
DATA KECENDERUNGAN GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL
ANAK ASUH BALAI SOSIAL ASUHAN ANAK
MATARAM, JANUARI 2020
59.6
53.2 N = 47
44.7
40.4 40.4
36.2
31.9
28
25
23.4
21
19 19
17
15
11
4.3
2 1 2.1
10
GME Depresi Cemas Somatik Kognitif P. Energi RBD NAPZA Psikotik PTSD
Frek %
REMAJA AWAL ( 10 – 14 tahun)
Ingin tampak sama dg kawannya cara berpakaian, gaya rambut, menyenangi aliran
musik remaja
Perasaan memiliki thd teman sebaya anak laki-laki membentuk “gang” atau kelompok,
sedang anak perempuan mempunyai sahabat
Srg terjadi toleransi yg negatif shg mudah melakukan hal-hal yang negatif, seperti tindak
kekerasan, tawuran, merokok/menggunakan NAPZA.
REMAJA AWAL ( 10 – 14 tahun)
1. Remaja lebih mampu berkompromi, lebih tenang, sabar dan lebih toleransi
Dapat menerima pendapat orang lain meskipun berbeda dg pendapat mereka.
Dengan demikian guru merasa lebih mudah berhubungan dg remaja tersebut
Keluarg
a
Sekolah/komunitas
Faktor Risiko &
Pelindung
● Mendefinisikan risiko adalah semua faktor yang
faktor
karakteristrik biologis, psikologis,
meliputikeluarga, komunitas atau budaya yang
kemungkinan dapat menimbulkan dampak masalah yang lebih
(Mental Health Fundation, 2021) tinggi
0 FISI
K
03 Kognitif
1
Kelelahan, sakit Sering melamun,
kepala, psikosomatis, konsentrasi
regresi menurun, mudah lupa
0 PERILAKU
04 Emosi
2
Menarik
pola
diri, perubahan
makan dan tidur,
konflik dgn orang lain,
Menangis tanpa sebab,
mudah marah, tersinggung,
depresi, suasana hati
kenakalan, mudah berubah,
DETEKSI DINI
35 GANGGUAN
MENTAL
EMOSIONAL
SRQ-29
SKOR SUB SKALA
NO GEJALA NOMOR
1 Depresi 6, 9, 10, 14, 15, 16 dan 17
2 Cemas 3, 4 dan 5
3 Somatik 1, 2, 7, dan 19
4 Kognitif 8, 12 dan 13
5 Penurunan energi 8, 11, 12, 13, 18 dan 20
37
Alat untuk deteksi dini masalah
psikososial siswa
1 bulan terakhir
Skala 0= tidak pernah bernilai, 1 =
kadang-kadang, 2 = sering
Total skala 28 < tidak ditemukan masalah,
≥ 28 ditemukan masalah psikososial
Normal
Pemantauan perilaku anak
Dukung pengasuhan orang tua yang positif 41
PENDAMPINGAN DI
MASYARAKAT
C. PENYALURAN AGRESIFITAS
43
Pelajar Sehat, Generasi Cerdas
NTB GEMILANG
INDONESIA TANGGUH