Anda di halaman 1dari 59

SIKLUS KEHIDUPAN

MANUSIA

Definisi
Suatu proses perubahan sepanjang tahun-tahun

kehidupansuatu progresi dari bayi sampai usia


lanjut
Suatu perubahan dalam kebutuhan dan fungsi
manusia dari aspek-aspek :

Perkembangan fisik
Perkembangan psikosexual
Perkembangan psikososial
Perkembangan kognitif
Perkembangan moral

Faktor-faktor yang berpengaruh :

Intrinsik : genetik/disposisi,
Extrinsik : lingkungan, masyarakat dan budaya

Pengetahuan mengenai perkembangan fisik,

psikososial, psikosexual, kognitif & moral pada


pelbagai fase daur kehidupan itu sangat penting dan
berguna bagi seorang psikiater dalam praktek klinik :

untuk lebih memahami kebutuhan-kebutuhan individu pada


pelbagai fase kehidupannya.
untuk membangun dan mengembangkan suatu hubungan
dokter-pasien yang lebih baik.
untuk dapat mengidentifikasi dan menilai pelbagai masalah
secara lebih tepat dan realistik.
untuk merencanakan dan membuat suatu rencana terapi yang
lebih realistik dan berorientasi pada masalah.

Konsep Dasar Teori


Psikoanalisa Freud

Beberapa prinsip dasar konsep psikoanalisa


Psychic determinism - A persons thoughts,

feelings, needs and external behaviors are heavily


influenced by earlier life experiences.
Significance of the Unconscious - It is the repository
of forgotten and often unpleasant early experiences,
thus the Unconscious is a source of our
psychological problems.

Pentingnya peran / kekuatan instink:


Vital instincts (Eros)
Sexual instincts (Libido)
Aggressive instincts
Death instincts (Thanatos)
Mekanisme defens dan perubahan (derivat) instink
Teori Struktural Kepribadian (Id-Ego-Superego)
Teori perkembangan psikosexual

Penggolongan Instink
Freud membagi instink ke dalam 2

kategori :
Life

instink (instink hidup)


Misal: lapar, haus, sex
Energi dari instink hidup disebut libido.
Death instink (instink mati)
Instink merusak (destruktif). Salah satu
derivatnya adalah dorongan agresif

Kecemasan
Jenis kecemasan:
1. Reality anxiety (timbul dari bahaya nyata)
2. Neurotic anxiety (kekhawatiran jika id lepas
kendali) ketakutan pada hukuman)
3. Moral anxiety ( timbul jika individu akan/ sudah
melanggar norma yang tertanam dalam dirinya/
berasal dari kata hati)

Bentuk kecemasan yang terjadi di kemudian hari berasal

dari trauma kelahiran dimana pada saat kelahiran, bayi


diterpa bertubi-tubi oleh stimulus-stimulus dari dunia
yang belum dikenalnya dan bayi belum dapat
menyesuaikan diri terhadap semua stimuli tadi.
Bayi butuh lingkungan yang terlindungi, agar egonya
mempunyai kesempatan berkembang & menguasai
stimuli yang kuat dari lingkungan luar
Jika ego tidak dapat mengatasi kecemasan secara
rasional maka kembali pada cara-cara yang tidak
realistik MEKANISME PERTAHANAN DIRI

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
. MEKANISME PERTAHANAN DIRI
Penggunaan MPD adalah normal
Tujuannya untuk melindungi ego dan mengurangi
kecemasan
Jenis-jenisnya:
1.
2.
3.
4.

Represi: menekan impuls ke bawah sadar


Regresi: mundur ke cara di masa lalu
Reaction Formation: mengganti impuls dengan
kebalikannya
Fiksasi: berhenti di satu fase tertentu karena fase
berikutnya menimbulkan kecemasan

5.

6.

7.

Rasionalisasi: menyepelekan hal-hal yang


besar/sulit, serta menganggap besar atau
penting hal-hal yang kecil/mudah dengan
argumentasi yang seakan-akan rasional.
Displacement: mengalihkan pada objek lain
yang lebih memungkinkan
Proyeksi: memproyeksikan impulsnya pada
orang lain (seolah-olah orla yang memiliki
impuls tersebut)

Teori Perkembangan Psikosexual


Suatu proses belajar untuk

menanggulangi/menguasai pelbagai manifestasi


dorongan instinktual pada setiap fase perkembangan
Freud lebih menekankan perhatiannya pada
dorongan erotik/psikosexual (libido) daripada
dorongan instinktual lainnya
Keberhasilan/kegagalan dalam penanggulangannya
akan berpengaruh pada ciri kepribadiannya
kemudian

Libido terfokus pada bagian-bagian tubuh tertentu pada

waktu-waktu yang berbeda dalam kehidupan. Pemuasan


psikologik yang diperoleh ditentukan dan bergantung pada
ketegangan dan perangsangan biologis yang timbul di
bagian-bagian tubuh yang terkait dengan fase
perkembangannya
Semua fase umumnya berhubungan dengan umur
khronologis, tetapi terdapat tumpang tindih dengan fase
sebelumnya dan berikutnya.
Fiksasi pada pelbagai fase dapat mengakibatkan
psikopatologi dalam kepribadian, yang dapat menetap
hingga dewasa.

Stadium Oral
Definisi:
Stadium paling awal kebutuhan, persepsi, cara ekspresi bayi

t.u. berpusat di mulut, bibir, lidah, organ lain ~ zona oral.


Prinsip kenikmatan adalah dominan.

Penjelasan:
Zone oral lahir smp 18 bulan pertama kehidupan.

Kepuasan mulutnya bayi pasif & bergantung pd ibu.


Sensasi oral rasa haus, lapar, stimulasi taktil yg menyenangkan

ditimbulkan oleh puting payudara / penggantinya.


Sensasi ~ menelan & rasa kenyang. menelan sst memberi
kepuasan, memuntahkan sst ketegangan

Stadium Oral..
Ibunya sbg sumber makanan, kenikmatan erotik dg

jalan menetek.
Ibu adalah obyek cintanya yang pertama.
Dorongan oral tdd dari 2 komponen libido & agresif.
Trias oral tdd keinginan untuk makan, tidur, mencapai
relaksasi pd akhir pengisapan sebelum onset tidur.
Kebutuhan libido (erotisme oral) menonjol pd bag.
awal fase oral disertai komponen agresif (sadisme
oral) menggigit, mengunyah, berliur, menangis.
Agresi oral ~ harapan / khayalan menggigit,
menghancurkan.

Stadium Oral..
Tujuan:
Pemuasan kebutuhan libido oral tanpa konflik / ambivalensi yg berlebihan dari

harapan sadistik oral.


Sifat patologis:
Pemuasan/kekurangan oral yg berlebihan fiksasi libidinal ciri patologis

meliputi ; optimis yang berlebihan, narcisisme, pesimisme, sifat menuntut.


Orang srg ingin makan yg berlebihan ttp menunjukkan kebalikan Anoreksia /

Bulemia.
Karakter oral sering tergantung scr berlebihan pd orang / benda, mis: perokok,

alkoholisme dsb.
Cemburu & iri sering ~ sifat oral.
Sifat karakter:
Resolusi fase oral kemampuan memberikan dan menerima orang lain, mempercayai

orang lain dg rasa kejujuran dan percaya pd diri sendiri.

Stadium Anal
Definisi:
Ditandai oleh maturasi pengendalian neuromuskular terhdp

sfingter, t.u. sfingter anal pengendalian yg disadari thd


penahanan / pengeluaran feses.
Prinsip kenyataan adalah dominan.

Penjelasan:
Berlangsung pada usia 1 sampai 3 tahun.
Kegiatan erotik pd daerah anus, kesenangan dlm mengeluarkan

feses.

Stadium Anal.
Ditandai penguatan dorongan agresif untuk B.A.B dg

komponen libidinal & impuls sadistik ke 1.


Pencapaian pengendalian sfingter yg volunter disertai dg

pergeseran dari pasivitas aktivitas.


Stad. Anal anak dituntut agar melepaskan salah satu aspek
kebebasannya yi hrs menyetujui keinginan ibunya dg BAB
pd waktu dan tempat ttt.
Konflik thd pengendalian anal & perebutan dg org tua

menahan & mengeluarkan feses dlm latihan toilet


ambivalensi.

Stadium Anal.
Pengeluaran feses & perilaku terhdpnya tindakan

sadis.
Manusia diperlakukan spt kotoran itu bl anak tdk dpt
melalui fase ini dg baik.
Seorg anak menunjukkan kekuasaannya thd ibunya dg
memberi/ tidak memberi fesesnya.
Elemen sadis ke 2 adalah pengawasan thd sfingter (otot
penutup) perasaan kekuasaan sosial.
Erotisme anal ~ pemuasan seksual menahan feses yg
berharga & mengeluarkan sbg hadiah yg berharga bagi
org tuanya.
Sadisme anal ~ agresif ~ pengeluaran feses sbg senjata
yg kuat & destruktif.

Stadium Anal.
Semula kegiatan anak bersifat oto-erotik

kesenangan dlm mengeluarkan & menahan feses


tdk perlu bantuan dari luar, timbul perasaan
mahakuasa (omnipotent), feses mewakili bahan
kenikmatan obyek libidinal (cinta).
Feses mempunyai kualitas ego krn bagian dari
badannya.
Kalau dimasukkan kembali apa yg akan
dikeluarkannya maka feses menjadi obyek cinta
secara ambivalent

Stadium Anal.
Tujuan:
Periode perjuangan kemandirian & perpisahan
pd pengendalian org tua.
Tuj. Pengendalian sfingter tanpa pengendalian yg
berlebihan (retensi fekal) / kehilangan kendali
(mengeluarkan feses ~ usaha anak untuk mencapai
otonomi & kemandirian tanpa rasa malu /
keraguan diri yg berlebihan).

Stadium Anal.
Sifat patologis:
Sifat karakter maladaptif yg inkonsisten
erotisme anal.
Ketertiban, keras kepala, membandel, hemat, kikir
ciri-ciri karakter anal akibat fiksasi pd fungsi
anal.
Karakteristik anal dan pertahanan yg sgt khas
neurosis obsesif kompulsif, enkopresis.

Stadium Anal.
Sifat karakter:
Resolusi yg berhasil pd fase anal perkembangan
otonomi pribadi kemandirian & inisiatif pribadi
tanpa rasa bersalah, malu/keraguan thd diri
sendiri tanpa ambivalensi, keras kepala dan
mampu bekerja sama.

Stadium Urethral
Definisi:
Stadium transisional antara stadium perkembangan anal
dan falik.
Memiliki bbrp karakteristik yg sama dg stad. Anal
sebelumnya & bbrp karakteristik stad. Falik selanjutnya.
Penjelasan:
Erotisme urethral kesenangan dlm urinasi & retensi
urethral. Masalah kinerja & pengendalian ~ fungsi urethra
kualitas sadistik sering mencerminkan dorongan
sadistik anal yg persisten.
Kehilangan kendali urethra enuresis srg regresif yg
mengaktifkan kembali konflik anal.

Stadium Urethral.
Tujuan:
Pengendalian dan kinerja urethra & hilangnya kendali.

Sifat patologis:
Sifat urethral yg predominan kompetitivitas &

ambisi ~ kompensasi atas rasa malu ok kehilangan


kendali urethra awal untuk kecemburuan penis
(penis envy) ~ rasa malu & ketidak adekuatan feminim
krn tdk mampu menyesuaikan kinerja urethra lakilaki.

Stadium Urethral.
Sifat karakter:
Kinerja urethra anak laki-laki kecil dpt meniru

& menyesuaikan kinerja yg lbh dws dari ayahnya.


Resolusi konflik urethra pembenihan identitas

jenis kelamin & identitas selanjutnya.

Stadium falik
Definisi:
Mulai saat selama tahun ketiga perkembangan & berlanjut
sampai kira-kira akhir tahun kelima.
Penjelasan:
Ditandai oleh fokus primer minat, stimulasi, & kegembiraan
seksual pd daerah genital.
Kepuasan libido muncul pertama dari organ genital
kenikmatan masturbasi serta fantasi anak yg menyertai aktivitas
auto-erotik kompleks Oedipus kepuasan narcisisme (cinta
diri) bergeser kepada kepuasan thd obyek fantasi.
Pergolakan pencarian obyek cinta.
dasar untuk pola pemilikan obyek di hari kemudian.

Stadium falik.
Stadium Falik..
Oedipus hubungan cinta yg hangat yg terbentuk

dalam stadium ini


Anak laki-laki tertarik pd ibunya & ayah
saingannya minat seksualnya tdk boleh
diteruskan / penisnya akan diambil.
- Perasaan kehilangan ~ alat kelamin laki-laki
disebut
Freud kompleks Kastrasi.
-

Stadium falik.
Penis organ perhatian utama anak laki-laki &

perempuan (walau tanpa penis bukti kastrasi).


- Anak perempuan dg clitoris yg lbh inferior dp
penis anak laki-2.
Kekurangan / kehilangan sgt dirasakannya iri
hati thd anak laki-2 disebut Freud dg iri
penis/penis envy

Stadium falik.
Peningkatan masturbasi genital disertai oleh

khayalan yg tdk disadari & menonjol ttg keterlibatan


seksual dg org tua berjenis kelamin kebalikan.
Ancaman kastrasi & kecemasan kastrasi ~ rasa

bersalah thd masturbasi & keinginan oedipal

Stadium falik.
Tujuan:
Memusatkan minat erotik pd daerah genital dan fungsi
genital.
Dasar bagi identitas jenis kelamin orientasi genital-seksual
Sifat patologis:
~ keterlibatan falik-oedipal perkembangan neurotik
Masalah berpusat pd cemas kastrasi pd anak laki-laki &

kecemburuan penis pd perempuan fiksasi/konflik dpt


mencemarkan & memodifikasi resolusi oedipal.
Bila terjadi regresi dan terfiksasi pd stadium ini deviasi

seksual.

Stadium falik.
Sifat karakter:
Dasar bagi timbulnya identitas seksual
keingintahuan tanpa rasa malu, inisiatif tanpa rasa
bersalah, rasa penguasaan thd obyek, orang,
lingkungan, proses & impuls internal.
Resolusi kompleks oedipal kekuatan internal
untuk pengaturan dorongan impuls berakhir
konstruktif.
Sumber pengaturan internal superego
didasarkan pd identifikasi terutama dari tokoh
parental.

Stadium Latensi
Definisi:
Stadium dorongan seksual tenang/tidak aktif
Periode resolusi kompleks oedipal (5 6 th) masa remaja (11-13

th).
Penjelasan:
Pembentukan superego pd akhir periode oedipal & maturasi fungsi

ego derajat pengendalian impuls instinktual >>.


Minat seksual tenang.
Sublimasi energi libido & agresif belajar energik & aktivitas

bermain, menggali lingkungan cakap dlm menghdpi dunia benda &


org sekitarnya periode perkembangan ketrampilan adl penting
meningkatkan pola perilaku obsesif & hiperkontrol.

Stadium Latensi
Tujuan:
Integrasi identifikasi oedipal lbh lanjut & konsolidasi
identitas peran jenis kelamin & peran jenis kelamin.
Pertumbuhan intelektual, sosial, & moral individu.
Sifat patologis:
Bila perkembangan pengendalian internal tidak ada
kegagalan anak mensublimasi energi dlm minat belajar &
pengembangan ketrampilan.
Bila perkembangan pengendalian internal >> penutupan
prematur perkembangan kepribadian & karakter obsesif >>.

Stadium Latensi
Sifat karakter:
Periode integrasi & konsolidasi pencapaian dlm
perkembangan psikoseksual pola penentu fungsi
adaptif shg mengembangkan rasa industri & kapasitas
untuk menguasai obyek & konsep fungsi otonom &
inisiatif tanpa memiliki risiko kegglan kekalahan /
rasa inferioritas.
Pencapaian keadaan diatas merupakan dasar akan
kepuasan hdp sesudah dewasa yg matur dlm pekerjaan
& cinta.

Stadium Genital
Definisi:
Onset masa pubertas, usia 11 13 th sampai masa dewasa muda.
Perkembangan psikoseksual individu dianggap sempurna.

Penjelasan:
Maturasi fisiologis sistem fungsi genital (seksual) & sistem hormonal

penguat dorongan t.u. libido regresi organisasi kepribadian


membuka konflik stadium perkembangan psikoseksual sebelumnya
resolusi kompleks untuk mencapai identitas seksual & dewasa yg matur.
Daya tarik seksual, sosialisasi, kegiatan berkelompok, perencanaan

karier, persiapan untuk menikah & membangun keluarga mulai muncul.

Stadium Genital
Tujuan:
Perpisahan dari ketergantungan & perlekatan pd org tua &
penegakan relasi obyek yg matur.
Sifat patologis:
Kegagalan mencapai resolusi yg berhasil banyak &
kompleks
Resolusi & fiksasi yg sebelumnya gagal pd berbg aspek /
fase perkembangan psikoseksual defek patologis pd
kepribadian dws yg sdg timbul difusi identitas.

Stadium Genital
Sifat karakter:
Resolusi & reintegrasi yg berhsl dari stad. Psikoseksual sebelumnya ke fase

genital (masa remaja) stadium normal bg kepribadian matur yg lengkap dg


kapasitas untuk memenuhi & memuaskan potensi genital integrasi diri &
rasa identitas yg konsisten mencapai kapasitas yg memuaskan untuk
pencapaian diri & peran serta yg berarti dlm bidang pekerjaan & cinta
penerapan kreatif & produktif untuk memuaskan & menghargai tujuan & nilai.
Fungsi fisiologis pokok stad. Genital adalah reproduksi, aspek psikologis

membantu mencapai tujuan ini dengan memberikan stabilitas & keamanan


sampai batas ttt.

Teori Perkembangan
Kognitif Piaget

Prinsip dasar :
Intelligensi sebagai kemampuan khusus adaptasi
biologis organisme terhadap lingkungan:
kemampuan belajar dari pengalaman
menyesuaikan diri dengan situasi baru
memperlakukan konsep2 abstrak

suatu proses equilibration

Tiga aspek dari intelligensi


The Content (Isi)
The Structure (Struktur)
The Function (Fungsi)
The content of intelligence what

The Structure of Intelligence


how and why
Melalui interaksi antara pikiran dengan dunia luar, individu

akan mencocokan / menyusun kembali dunia luar itu (struktur


eksternal) kedalam rancangan (framework) mentalnya sendiri
(struktur kognitif internal / cognitive structures).

Schema schemata structures

Dua pokok penting yang harus diingat dalam proses

pembentukan struktur kognitif:

individu terlibat secara aktif dalam proses

tersedianya lingkungan untuk berinteraksi (stimulation,

nurture, impuls)

The function of intelligence - fungsi inteligentif

melalui mana pembentukan struktur-struktur kognitif


dapat terjadi.

Adaptation

Assimilation (fitting new intellectual material into existing cognitive


structures)
Accommodation (the adjusting of the cognitive structures to adapt
to new information from the environment)

Organization
The tendency to integrate the self and the world into
meaningful patterns of parts within a whole, as a means
of reducing complexity.

Pentahapan Perkembangan Kognitif


Tahap

Masa

Umur

Kekhususan

Sensori-motor 0-2 th

Perkembangan skema melalui refleks-refleks


untuk mengetahui dunianya. Mencapai
kemampuan dalam mempersepsikan
ketetapan dalam obyek.

II

Praoperasional

2-7 th

Penggunaan simbol dan penyusupan


tanggapan internal. Misalnya dalam
permainan, bahasa dan peniruan

III

Konkritoperasional

7 11 th

Mencapai kemampuan untuk berpikir


sistematik tehadap hal-hal atau obyek-obyek
yang konkrit. Mencapai kemampuan
mengkonservasikan.

IV

Formaloperasional

11 dewasa

Mencapai kemampuan untuk berpikir


sistematik terhadap hal-hal yang abstrak dan
hipotetis.

Perkembangan Kognitif

Permanensi Objek

Stadium 1 ( 0 1 bulan)
Skema refleks bawaan (berwujud
tingkah laku refleks)

Stadium 1 dan 2 ( 0 -4 bulan)


Bayi mengikuti objek yang bergerak
dengan mata sampai objek menghilang,
perhatian segera hilang dan
memandang sebentar pada tempat
objek menghilang

Stadium 2 (1 -4 bulan)
Modifikasi skema stadium 1 atas dasar
pengaruh pengalaman; mengakibatkan
koordinasi, antara lain koordinasi mata
tangan (reaksi sirkuler yang primer)
tertuju pada badan sendiri, misal mulai
3 bulan: menolong meraban, bermainmain dengan jari jari kakinya sendiri).
Gambaran mengenai 6 sub stadium sensori motorik (0-18 atau 24 bulan) dalam hubungan
dengan perkembangan permanensi objek; disamping itu dilukiskan unsur-unsur yang penting
yang ada dalam stadium yang berlainan

Periode sensorimotor
Sub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir

sampai usia enam minggu dan berhubungan


terutama dengan refleks.
Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia
enam minggu sampai empat bulan dan berhubungan
terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan.
Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul
antara usia empat sampai sembilan bulan dan
berhubungan terutama dengan koordinasi antara
penglihatan dan pemaknaan.

Periode sensorimotor
Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul

dari usia sembilan sampai duabelas bulan, saat


berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai
sesuatu yang permanen walau kelihatannya berbeda kalau
dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).
Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam
usia dua belas sampai delapan belas bulan dan
berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru
untuk mencapai tujuan.
Sub-tahapan awal representasi simbolik, berhubungan
terutama dengan tahapan awal kreativitas.

Tahapan praoperasional
Setelah akhir usia dua tahun, jenis yang secara kualitatif

baru dari fungsi psikologis muncul


Pemikiran (Pra)Operasi dalam teori Piaget adalah
prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap
objek-objek
Ciri dari tahapan ini adalah operasi mental yang jarang
dan secara logika tidak memadai.
Dalam tahapan ini, anak belajarmenggunakan dan
merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata.
Pemikirannya masih bersifat egosentris: anak kesulitan
untuk melihat dari sudut pandang orang lain.

Tahapan operasional konkrit


Muncul antara usia enam sampai duabelas tahun

dan mempunyai ciri berupa penggunaan logika yang


memadai
Proses-proses penting selama tahapan ini adalah:

Klasifikasi
Decentering
Reversibility
Konservasi
Penghilangan sifat Egosentrisme

Tahapan operasional formal


Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan

untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan


menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.
Dilihat dari faktor biologis, tahapan ini muncul saat pubertas
(saat terjadi berbagai perubahan besar lainnya), menandai
masuknya ke dunia dewasa secarafisiologis, kognitif,
penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan
perkembangan sosial.
Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai perkembangan
sampai tahap ini, sehingga ia tidak mempunyai keterampilan
berpikir sebagai seorang dewasa dan tetap menggunakan
penalaran dari tahap operasional konkrit.

Informasi umum mengenai tahapan-tahapan


Walau tahapan-tahapan itu bisa dicapai dalam usia

bervariasi tetapi urutannya selalu sama. Tidak ada


ada tahapan yang diloncati dan tidak ada urutan
yang mundur.
Universal (tidak terkait budaya)
Bisa digeneralisasi: representasi dan logika dari
operasi yang ada dalam diri seseorang berlaku juga
pada semua konsep dan isi pengetahuan

Informasi umum mengenai tahapan-tahapan


Tahapan-tahapan tersebut berupa keseluruhan yang

terorganisasi secara logis


Urutan tahapan bersifat hirarkis (setiap tahapan
mencakup elemen-elemen dari tahapan sebelumnya,
tapi lebih terdiferensiasi dan terintegrasi)
Tahapan merepresentasikan perbedaan secara
kualitatif dalam model berpikir, bukan hanya
perbedaan kuantitatif

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai