Anda di halaman 1dari 2

GAMBARAN KEGIATAN PENGUATAN JIWA REMAJA

Latar Balakang

Munculnya kasus bunuh diri pada remaja di kota dompu semakin meningkat, kasus bersifat khas
berbeda dengan kasus kasus pada umumnya. Berdasar beberapa kajian ilmiah dan penelitian kasus bunuh
diri banyak terjadi pada rentan usia dewsa muda sekitar 25-45 tahun atau pada kasus lansia diatas 60
tahun, serta lebih banyak terjadi bunuh diri hingga menimbulkan kematian lebih tinggi pada laki-laki,
namun kejadian di kota Dompu berbeda, sebagian kasus adalah remaja perempuan dengan rentang usaia
15-18 tahun dan dengan metode bunuh diri yang hampir sama dengan menggunakan pestisida hama
“lanate”.

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencegah massive nya tindakan bunuh diri yang
dilakukan oleh remaja yaitu dengan melakukan penguatan kepada remaja dan deteksi dini masalah emosi
dan perilaku sebagai tindakan pengkajian awal untuk dapat melakukan langkah yang tepat dalam
mencegah tindakan bunuh diri remaja di dompu dan sekitar nya.

Metode Pelaksanaan

Waktu : Jumat 12 April 2019

Tempat : SMA 1 Dompu

Peserta : Ceramah 50 siswa dari 3 SMA di Kota Dompu dan 4 siswa perwakilan dari Kecamatan
Hu’u, Peserta Pengkajian awal emosional dan perilaku sebanyak 100 siswa

Acara : Kegiatan Berupa Ceramah Mengenai Kesehatan Jiwa Remaja dan dilanjutkan dengan
diskusi masalah bunuh diri remaja yang terjadi di Kota Dompu

Materi Pelatihan : Tema Ceramah Penguatan “ Remaja Baik Sehat Jiwa” dan Diskusi Bunuh Diri Remaja
Dompu

Hasil dan Pembahasan

Terdapat 50 siswa siswi setingkat SMA yang menghadiri ceramah kesehatan jiwa remaja dengan tema
harga diri, pengelolaan emosi, penyaluran agresifitas dan pelatihan keterampilan social siswa di ajarkan
untuk dapat mengenali potensi diri, mengenali ciri siswa yang memiliki harga diri tinggi serta bagaimana
cara membangun harga diri yang baik.

Pengelolaan emosi bagi siswa dan siswi sebagai modal dalam menjaga diri untuk dapat mengendalikan
sikap dan mengelola emosi dan perilaku serta pengandalian agresivitas

Peserta pengajian awal emosi dan perilaku terdapat 100 siswa siswi

Diskusi siswa berjalan dengan sangat baik, penuh muatan ekspresi emosi ketika perwakilan SMA
kecamatan hu’u menceritakan apa yang mereka alami di kecamatannya untuk mendapatkan empati rekan
sebayanya di SMA lain bukan menjadikan mereka sebagai bahan celaan atau perundungan
Penutup

Kegiatan yang dilaksanakan berkerja sama dengan dinas DP3AKB di akhiri dengan doa bersama untuk para
remaja yang meninggal akibat bunuh diri serta berdoa agar tidak ada korban lagi

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

1. Siswa siswi antusias dengan kegiatan penguatan kesehatan jiwa


2. Banyak siswa yang belum memahami bagaimana membangkitkan harga diri, mengelola emosi dan
perilaku serta penyaluran agresivitas
3. Siswa dan siswi banyak mendapat berita melalu media social yang tidak tersaring
4. Budaya konsultasi dengan orang tua, guru dan tenaga kesehatan kurang

Saran

1. Penguatan berkala oleh tenaga kesehatan puskesmas


2. Evaluasi dan intervensi hasil pengkajian kesehatan jiwa
3. Pelatihan konseling remaja pada guru sekolah dan masyarakat
4. Edukasi penggunaan media social dengan sehat jiwa

Anda mungkin juga menyukai