Anda di halaman 1dari 10

Afifah Nida Fauziah

Auliya Fitri
Cindi Neni Amalia
Dwi Cahyo Ismidiyanto
Karmila
Muhammad Tarmidzi Idris
Muslimah Intan Ayu Fadillah
Nur Hamidah
Priti

CEDERA MEDULLA SPINALIS


Definisi

Trauma medula spinalis (TMS) meliputi


kerusakan medulla spinalis karena
trauma langsung atau tak langsung
yang mengakibatkan gangguan fungsi
utamanya, seperti fungsi motorik,
sensorik, autonomik, dan reflex, baik
komplet ataupun inkomplet
(Gondowadarja and Puwarta,
2014:567).

2
3
Etiologi
1. Gangguan spinal bawaan atau cacat sejak kecil atau kondisi
patologis yang menimbulkan penyakit tulang atau melemahnya
tulang.

2. Keganasan yang menyebabkan fraktur patologik

3. Infeksi

4. Osteoporosis

5. Kecelakaan di jalan raya ( penyebab paling sering)

6. Kecelakaan Olahraga

7. Menyelam pada air yang dangkal

8. Luka tembak atau luka tikam

9. Gangguan lain yang dapat menyebabkan cedera medulla


spinalis seperti spondiliosis servikal dengan mielopati, myelitis,
osteoporosis, syringomyelia dan penyakit vascular.
Manifestasi Klinik
1. Nyeri akut pada belakang leher, yang menyebar sepanjang
saraf yang terkena

2. Paraplegia

3. Tingkat neurologik

4. Paralisis sensorik motorik total

5. Kehilangan kontrol kandung kemih (refensi urine, distensi


kandung kemih)

6. Penurunan keringat dan tonus vasomotor

7. Kehilangan kontrol kandung kemih dan usus besar

8. Penurunan fungsi pernafasan sampai pada kegagalan


pernafasan

9. Kehilangan kesadaran

10. Kelemahan motorik ekstermitas atas lebih besar dari


ekstermitas bawah (Brunner dan Suddarth, 2001)
Pathway

(Click the arrow when in Slide Show mode)


Pemeriksaan Penunjang

Chin (2016:1) menyatakan bahwa pemeriksaan


penunjang yang dapat dilakukan yaitu :
1. Radiologis
a. Radiografi Polos

b. Computed Tomography (CT) scanning


c. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
2. Laboratorium
a. Darah perifer lengkap

b. Gula darah sewaktu, ureum dan kreatinine


3. Neurofisiologi Klinik

7
Penatalaksanaan

1.Farmakologi

2.Non Farmakologi
Komplikasi
1. Skin Breakdown

2. Osteoporosis

3. Pneumonia.

4. Heteropic Ossification

5. Spasticity.

6. Autonomic dysreflexia

7. Deep Vein Thrombosis (DVT) atau emboli paru.

8. Cardiovascular disease.

9. Syringomyela

10.Respiratory Dysfunction and Infection.

11.Neuropatic/Spinal Cord Pain


Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul

1. Penurunan Curah jantung b/d kondisi terkait perubahan


irama jantung

2. Nyeri akut b/d agens cedera fisik

3. Ketidakefektifan pola nafas b/d nyeri

4. Hambatan mobilitas fisik b/d intoleran aktivitas

Anda mungkin juga menyukai