Pembimbing :
Disusun oleh :
1
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Pembimbing
2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-
Nya sehingga referat Ilmu Kesehatan Mata yang berjudul “Computer
Vision Syndrome” dapat terselesaikan dengan baik. Adapun pembuatan
referat ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dalam kepaniteraan
klinik di Departemen Ilmu Kesehatan Mata RSAL Dr. Ramelan Surabaya.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
4
BAB 1
PENDAHULUAN
Kemajuan dunia industri dan cepatnya inovasi teknologi yang
semakin pesat membuat perusahaan menjadi lebih kompetitif dalam
menghadapi persaingan. Perusahaan selalu dituntut untuk dapat
mencapai tujuan dengan meningkatkan kinerja peusahaan secara optimal.
Kolaborasi yang baik penggunaan teknologi dan pengelolaan sumber
daya manusia akan bisa memberikan dampak yang signifikan bagi
perusahaan. Teknologi otomasi merupakan salah satu teknologi informasi
yang digunakan untuk optimasi produksi sehingga hasilnya akan lebih
cepat. Namun, penggunaan teknologi tersebut masih menggunakan
Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pengontrol. Tugas SDM tersebut
bertindak sebagai operator yang menjalankan dan mengendalikan proses
produksi. Oleh karena itu kualitas operator dapat mempengaruhi kinerja
perusahaan.
5
(CVS). CVS adalah suatu kumpulan gejala yang berhubungan dengan
mata disebabkan karena penggunaan komputer (Wimalasundera, 2006).
Pada saat menggunakan komputer biasanya seseorang akan terfokus
pada layar komputer dalam waktu yang cukup lama, hal tersebut dapat
menyebabkan masalah pada mata seperti mata kering, kemerahan, iritasi,
mata lelah, mata tegang, pandangan kabur sementara, peka terhadap
rangsang cahaya dan masalah otot sebagai akibat penggunaan komputer
(Wimalasundera, 2006; Ansel, 2005).
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
7
2.2 Etiologi Computer Vision Syndrome
Dari sindrom pengliatan computer : Sulit untuk menunjukkan faktor
etiologis tunggal yang menyebabkan sindrom penglihatan komputer tetapi
merupakan kombinasi dari beberapa faktor seperti jam kerja yang lama,
waktu istirahat yang tidak memadai terus-menerus menatap satu sumber
adalah beberapa penyebab penting dari sindrom penglihatan komputer.
8
kepala mereka pada sudut yang aneh karena kacamata mereka tidak
dirancang untuk melihat komputer. Mereka mengadopsi postur untuk
melihat komputer yang mungkin tidak benar secara ergonomis. Postur
semacam itu dapat menyebabkan kejang otot atau nyeri di leher, bahu
atau punggung.
9
lelah dan sakit kepala. Mirip dengan hal tersebut, konsentrasi dari monitor
komputer cendrung untuk menurunkan jumlah kedipan sehingga
mengekspos mata pada udara yang kering sehingga menyebabkan
kemerahan, kekeringan, dan ketegangan mata. Penelitian
merekomendasikan melihat komputer dengan jarak antara 30 dan 70 cm
untuk menurunkan gejala visual.
10
(pemfokusan) dan vergence (keselarasan), seluruh hal tersebut
melibatkan aktivitas muskular yang berlanjut.
11
CVS dan sakit kepala. Observasi yang sama menemukan gejala CVS
dilaporkan pada 90% dari populasi pelajar.
Sakit kepala
Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa salah
satu gejala yang muncul pada banyak penguna komputer. Bali dkk.
(2007) melaporkan 82,1% dari populasi penelitian mengeluhkan
12
sakit kepala diantaranya 43,3% dan 45% pada pelajar kesehatan
dan teknik secara berturut-turut. Prevalensi yang lebih rendah dari
sakit kepala (29,9%) dilaporkan oleh Talwar dkk. (2009), 17% oleh
Kasavachandra (2006) pada karyawan teknologi informasi. Sebuah
penelitian deskriptif cross-sectional kuantitatif digunakan untuk
menentukan tingkat pengetahuan dari CVS pada penguna
komputer di Nigeria. Kuisioner diberikan pada 100 pengguna
komputer (laki-laki dan perempuan) berusia antara 18 sampai 40
tahun. Dilaporkan bahwa kebanyakan responden (45%)
mengahabiskan antara 6-8 jam didepan komputer dan hanya 6%
menggunakan komputer kurang dari 1 jam. Sekitar 40% dari
responden peduli pada CVS dan 74% dari mereka mengalami
setidaknya satu gejala CVS. Sakit kepala merupakan salah satu
gejala paling umum dilaporkan oleh 30,9% dari populasi penelitian.
Pengelihatan kabur
Kamus kedokteran mendefinisikan pengelihatan kabur
sebagai pandangan yang tidak jelas, kabur atau pengelihatan yang
tidak tajam yang menyebabkan ketidakmampuan untuk melihat
detail kecil. Pengelihatan kabur dapat disebabkan oleh
abnormalitas yang muncul saat lahir seperti rabun dekat atau rabun
jauh yang memerlukan lensa korektif (kacamata) atau hal tersebut
menandakan adanya penyakit mata. Hubungan antara pengguna
komputer dan pengelihatan kabur sekit 10,1% dilaporkan pada
karyawan di Nigeria. Laporan sebelumnya juga mengindikasikan
hubungan dari pengelihatan kabur dengan penggunaan komputer.
Pengelhatan kabur dilaporkan pada 16,4% pelajar kesehatan
dimana 7,8% termasuk dalam katagori parah dibandingkan dengan
37,9% dala kategori ringan. Rosenfiled (2011) melaporkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai median dari
pengelihatan kabur ketika membandingkan penggunaan komputer
dan hardcopy.
13
Ketegangan mata (Eyestrain)
Terdapat kebingungan dari populasi penelitian ketika
melaporkan ketegangan mata karena ketegangan mata dilaporkan
sebagai sendai terbakar. Ketegangan mata atau asthaenopia
adalah suatu kondisi opthalmologis yang muncul dengan gejala non
spesifik seperti lelah, nyeri di atau sekitar mata yang disebabkan
oleh membaca atau melihat layar komputer terlalu lama The
American Heritage Dictionary mendefinisikan ketegangan mata
sebagai rasa nyeri dan lelah dari mata, sering disertai sakit kepala
yang disebabkan penggunaan mata yang lama, gangguan
pengelihatan yang tidak dikoreksi, atau ketidakseimbangan otot
mata. Hubungan ketegangan mata dengan penggunaan komputer
telah dilaporkan dan prevalensinya bervariasi. Logaraj dkk. (2014)
melaporkan bahwa 32,3% dan 42,8% dari pelajar kesehatan dan
teknik berurutan mengeluh sensasi terbakar.
KEMERAHAN
Mata merah dilaporkan sebagai gejala CVS. Prevalensi mata
merah bervariasi dari 13,9% dan 23,3% pada pelajar kesehatan
dan teknik, secara berurutan. Prevalensi yang rendah (4,3%) dari
mata merah juga dilaporkan pada populasi penelitian ini, dan
terdapat beberapa faktor yang menyebabkan variasi dari frekuensi
mata merah mulai dari variasi metodelogi sampai lingkungan.
PENGELIHATAN GANDA
Secara klinis, pengelihatan ganda (diplopia) mengidikasikan
kelemahan dari 1 atau lebih otot ekstra okular dan beberapa
penyebab termasuk lesi neurologis dari saraf kranial ke 3,4,6,
kelainan neuromuscular junction, penyakit atau injury dari otot
marah dan lesi orbital. Diplopia terjadi secara monokular atau
binokular. Diplopia binokular dapat disebabkan oleh lesi yang
mengancam nyama seperti tumor intrakcanial. Penyebab lain
14
seperti aneurisma, kelumpuhan saraf , myasthenia gravis atau
trauma. Diplopia monokular adalah ketika pengelihatan ganda
berlanjut ketika mata yang tidak terkana ditutup. Pada monokular
diplopia (lebih jarang), gambar tambahan dapat terlihat sebagai
“gambar hantu”. Penyebab binokular diplopia termasuk mata
kering, gangguan refraksi, katarak, film air mata yang tidak stabil
dan opasitas media.
Penglihatan ganda dilaporkan sebagai salah satu gejala
CVS dan prevalensinya berkisar dari rendah sampai tinggi.
Penglihatan ganda dilaporkan sebesar 12,9% dalam populasi
penelitian ini. Dalam tidak adanya lesi neurologis atau penyakit dari
otot mata, diplopia pada CVS kemungkinan disebabakan kelelahan
otot ekstraokular karena melihat silauan pada monitor komputer
untuk periode waktu yang lama.
MATA KERING
Mata kering adalah gejala yang menyertai CVS. Mata kering
pada CVS berbeda dari sindroma mata kering yang umumnya
terlihat pada orang tua. Hal tersebut dapat disebabkan karena
jumlah kedioan yang menurun sampai 60% pada seseorang yang
duduk di depan monitor komputer dalam periode waktu yang lama.
Penurunan jumlah kedipan dapat menyebabkan produksi air mata
menurun yang secara temporer menyebabkan stress pada kornea,
dan menghasilkan mata kering. Mata kering lebih sering dilaporkan
pada wanita, usia tua dan yang memakai lensa kontak, dan lebih
jarang pada kelompok usia muda dan bukan pengguna lensa
kontak.
MATA BERAIR
Kontras dengan mata kering yang terjadi pada CVS,
pengguna komputer lain melaporkan mata berair pada keluhan
mereka. Dalam penelitian pada mahasiswa, dilaporkan bahwa
15
4,3% populasi penelitian mengeluh mata berair. Pada penelitian ini
didapatlan 10.8% dari populasi penelitian yang mengalami mata
berair.
Salah satu penjelasan tentang mata berair selama
menggunakan komputer dapat berhubungan dengan mata kering
dimana refleks air mata dihasilkan. Kekeringan permukaan okular
merangsang refleks saraf kranial 5 dan 7 untuk menghasilkan air
mata yang berlebih. Refleks air mata berebeda secara komposisi
dari air mata normal yang diperlukan untuk melubrikasi permukaan
mata. Air mata refleks lebih aqueous/cair dan mengandung mucin
dan minyak yang lebih rendah daripada air mata normal untuk
membentuk film air mata yang normal; air mata refleks tidak
membantu mengontrol kekeringan, jadi mata dapat bereaksi dan
menghasilkan lebih banyak air mata refleks.
Perlu diketahui penyakit mata lain yang dapat menyebabkan
mata berair seperti blepharitis kronis, trichiasis, abrasi kornea,
konjungtivitis virus/alergi, ectropion, obstruksi kanalikuli, exposure
keratopathy dan lebih penting eyestrain karena gangguan refraksi
yang tidak dikoreksi.
16
Terdapat variasi dalam rekomendasi untuk menurunkan gejala CVS
dan kebanyakan dokter merekomendasikan untuk meningkatkan
lingkungan kerja termasuk menurunkan kesialuan dengan mengatur
cahaya pada lingkungan kerja, mengatur posisi yang baik dari komputer,
setidaknya 20 sampai 28 inch dan setelah melihat komputer selama 20
menit, alihkan pandangan ke objek berjarak 20 kaki selama 20 detik.
Melihat pada objek jauh ini dapat dilakukan setidaknya dua kali dalam
satu jam untuk mencegah gejala CVS.
17
telah diketahui selama bertahun-tahun di India dalam meningkatkan
homeostasis dan kekuatan okular. Penelitian lain masih diperlukan dalam
menentukan efikasi dari modalitas alternaitf pengobatan CVS.
18
BAB 3
KESIMPULAN
19
orang dewasa di tempat kerja, di antara anak-anak di sekolah dan
mahasiswa di universitas untuk tujuan memberi informasi pengembangan
langkah-langkah yang dapat diterapkan dan efektif untuk mengurangi
dampak kesehatan kesehatan teknologi komputer.
20