Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Pokok Bahasan : Anemia Pada Siswa-Siswi SMP

B. Sub Pokok Bahasan : Penyakit Anemia

C. Sasaran : Siswa-Siswi SMP

D. Waktu dan Tempat Pertemuan

Hari / Tanggal : Sabtu, 22 Oktober 2018

Waktu : 15.00 – 15.30 WITA

Tempat : Ruang Kelas

E. Latar Belakang

Berdasarkan pengkajian di Sekolah SMP 1. didapatkan data bahwa Anemia


pada murid Siswa-siswi SMP merupakan masalah yang kurang dipahami oleh
sebagian besar siswa dan kurang mendapatkan perhatian.

Adanya permintaan penyuluhan kesehatan mengenai gaya hidup remaja


masa kini merupakan momentum yang sesuai untuk menyampaikan informasi
mengenai penyakit-penyakit akibat gaya hidup remaja masa kini dengan
konsumsi makanan cepat saji dan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan
tubuh.

F. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, Siswa-Siswi SMP 1 mampu


memahami tentang penyakit anemia.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit


diharapkan murid dapat :

a. Memahami pengertian, tanda dan gejala dan penyebab penyakit anemia


b. Memahami pengobatan pada penderita anemia

c. Memahami cara pencegahan penyakit anemia

G. Metode

 Ceramah

 Tanya jawab

H. Pengorganisasian Kelompok

 Notulen : Fathimah Az Zahra


 Moderator : Abdul Hair
 Fasilitator : Nur Hamidah
 Operator : Auliya Fitri
 Penyaji : Safitriani & Monica Melinia F

I. Media

 Leaflet

 LCD

J. Isi Materi

1. Pengertian, tanda dan gejala anemia

2. Cara pencegahan anemia

3. Cara pengobatan anemia

4. Akibat dari anemia


K. Pembagian

No. Kegiatan Respon peserta Waktu


Pendahuluan :  Apersepsi
 Menyampaikan salam  Membalas salam
1. 5 menit
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
 Menjawab pertanyaan
Penyampaian mater i:  Mendengarkan
 Menjelaskan  Memperhatikan
pengertian, penyebab,
tanda dan gejala
2. anemia. 15 menit
 Menjelaskan cara
pencegahan anemia.
 Menjalaskan cara
pengobatan anemia.
Penutup :  Menyampaikan
 Tanya jawab pertanyaan
3.  Menyimpulkan hasil  Mendengarkan 10 menit
materi  Menjawab salam
 Mengucapkan salam
L. Setting Tempat

Peserta duduk berhadapan dengan penyuluh

Penyuluh

Murid Murid Murid Murid

M. Evaluasi

Hasil penyuluhan, memberi pertanyaan pada Siswa-Siswi tentang :


Pengertian, tanda dan gejala, penyebab, pencegahan dan pengobatan anemia.

N. Materi Penyuluhan

1. Pengertian anemia

Anemia adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai kadar sel


darah merah (hemoglobin) kurang dari normal. Hemoglobin adalah
metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam sel darah merah
yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Nilai normal hemoglobin menurut WHO :

 Anak 6 bulan - 6 tahun : 11gr/dl


 Anak 6 tahun - 14 tahun : 12 gr/dl
 Pria dewasa : 13 gr/dl
 Wanita dewasa : 12 gr/dl
 Ibu hamil : 11 gr/dl
Anemia terbagi  menjadi dua jenis yaitu anemia  aplastik, Sebuah
kelainan darah akibat sumsum tulang belakang tidak bisa lagi menghasilkan
sel sel darah merah, Putih,  platelet dan anemia hemolitik, Kondisi sel darah
merah yang tidak normal akibat hancurnya seldarah merah yang terlalu
cepat daripada pembentuknya.

2. Tanda dan gejala anemia

 Mata berkunang-kunang

Intinya ketika sel darah merah didalam tubuh mengalami


penurunan maka pasokan oksigen dalam tubuh juga mengalami
penurunan akibatnya keseimbangan tubuh menjadi abnormal dan
mengakibatkan mata berkunang kunang saat berdiri secara tiba tiba
sesaat setelah duduk atau jongkok.

 Mudah mengantuk dan pusing

Jika otak kekurangan suplai oksigen, maka akan sulit untuk


berkonsentrasi, mudah sekali mengantuk, mudah pusing (kepala terasa
berputar) atau sakit kepala.

 Lelah, lemah, letih, lesu, dan lunglai (5L)

Pada kondisi otot kekurangan oksigen yang pertama dirasakan


adalah lemas, lesu, letih, dan lemah. Sebab, otot tidak bisa berfungsi
secara maksimal.

 Kulit pucat

Kulit pucat biasanya baru muncul pada kasus anemia berat.


Sedangkan anemia ringan sulit dibedakan hanya dari pemeriksaan
warna kulit (pemeriksaan fisik).

Perlu diketahui, warna kulit ditentukan oleh banyak hal.


Misalnya, jumlah sel darah merah yang melalui kulit, ketebalan kulit,
dan jumlah melanin yang ada pada kulit.

Menegakkan diagnosis penyakit dengan melihat warna kulit


cukup sulit, terutama pada mereka yang memiliki kulit gelap.
Pemeriksaan fisik paling umum untuk mendeteksi anemia adalah
dengan melihat konjungtiva di mata. Bila bagian konjungtiva mata
pucat, maka kemungkinan besar orang tersebut menderita anemia.
Untuk membuktikannya baru kemudian dilakukan pemeriksaan
laboratorium.

 Jantung berdetak cepat

Karena menurunnya pasokan oksigen untuk otot jantung dan


jantung yang bekerja lebih berat sebab harus memenuhi kebutuhan
oksigen untuk seluruh tubuh.

 Napas pendek

Karena pada penderita anemia, darah tidak memiliki cukup


hemoglobin yang dapat membawa oksigen ke sel-sel tubuh. Sehingga
dapat membuat Anda bernafas cepat atau pendek guna mendapatkan
oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh.

3. Penyebab anemia

 Kekurangan nutrisi

Zat besi Simpanan besi yang cukup akan memenuhi kebutuhan


untuk pembentukan sel darah merah dalam sumsum tulang. Jumlah
simpanan besi berkurang dan asupan Fe yang dikonsumsi rendah
menyebabkan keseimbangan besi dalam tubuh terganggu, akibatnya
kadar hemoglobin turun di bawah nilai normal sehingga terjadi anemia.

Asam folat Folat juga disebut asam folat yang diperlukan untuk
pembentukan sel darah merah dan pertumbuhan. Asam folat dapat
diperoleh dengan mengkonsumsi sayuran berdaun hijau dan hati.
Karena folat tidak disimpan dalam tubuh dalam jumlah besar, maka
perlu untuk mendapatkan pasokan vitamin ini terus-menerus melalui
diet untuk mempertahankan tingkat normal.

Selain membutuhkan zat besi, tubuh juga membutuhkan vitamin


B12 dan asam folat untuk membuat sel darah merah. Kekurangan dua
unsur nutrisi tersebut dapat menyebabkan tubuh tidak dapat
memproduksi sel darah merah sehat dalam jumlah cukup sehingga
terjadi anemia. Pada beberapa kasus, terdapat penderita anemia akibat
lambung tidak dapat menyerap vitamin B12 dari makanan yang dicerna.
Kondisi tersebut dinamakan anemia pernisiosa.

 Penyakit kronis

Penyakit kronis menimbulkan beberapa perubahan pada fungsi


tubuh, khususnya dalam mekanisme pembentukan sel darah merah.
Inflamasi berkepanjang menyebabkan umur sel darah merah menjadi
lebih pendek, namun di saat yang bersamaan terjadi defisiensi zat besi
karena sel darah merah tidak dapat diserap dengan sempurna. Ditambah
lagi adanya hambatan proses daur ulang sel darah merah.

Selain itu, penurunan produksi sel darah merah juga terjadi akibat
adanya gangguan tubuh dalam merespon hormon erythropoietin (EPO)
yang dihasilkan oleh ginjal untuk menstimulasi sumsum tulang dalam
pembentukan darah.

Gangguan pada ginjal merupakan risiko utama perkembangan


anemia pada penderita penyakit kronis. Hal ini disebabkan karena
penyakit ginjal dapat memicu gangguan produksi hormon EPO dan
malabsorbsi zat besi. Kondisi gagal ginjal pada seseorang juga
berkaitan dengan munculnya anemia karena defisiensi zat besi dan
asam folat akibat metode pengobatan cuci darah pada penderita.

 Perdarahan

Adalah Perdarahan yang banyak saat trauma baik di dalam maupun


di luar tubuh akan menyebabkan anemia dalam waktu yang relatif
singkat. Perdarahan dalam jumlah banyak biasanya terjadi pada maag
khronis yang menyebabkan perlukaan pada dinding lambung. Serta
pada wanita yang sedang mengalami menstruasi dan post partus.

 Keturunan

Seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat anemia


bawaan, memiliki risiko tinggi untuk terkena kondisi yang sama. 
4. Cara mencegah anemia

 Istirahat yang cukup

Perlu kita ingat bahwa tubuh kita memerlukan istirahat untuk bisa
memaksimalkan kinerja organ tubuh. Oleh karena itu dengan
melakukan istirahat secara teratur setiap harinya maka organ tubuh kita
dapat bekerja dengan maksimal sehingga organ tubuh yang
menghasilkan sel darah dapat bekerja dengan maksimal dan bisa
menghasilkan sel darah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita
sehari-harinya. Cara mengatasi kurang darah yang satu ini memang
terkesan simpel dan sederhana namun sangat bermanfaat untuk kita.

 Konsumsi makanan bergizi

Beberapa makanan yang dapat membantu mencegah anemia antara


lain adalah:

 Makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging sapi, kacang-
kacangan, sereal yang diperkaya zat besi, sayuran berdaun hijau
gelap, dan buah kering.
 Makanan yang kaya akan asam folat, seperti buah-buahan,
sayuran berdaun hijau gelap, kacang hijau, kacang merah,
kacang tanah, gandum, sereal, pasta, dan nasi.
 Makanan yang kaya akan vitamin B12, seperti daging, susu,
keju, sereal, dan makanan dari kedelai (tempe atau tahu).
 Makanan yang kaya akan vitamin C, seperti jeruk, merica,
brokoli, tomat, melon, dan stroberi. Makanan-makanan tersebut
dapat membantu penyerapan zat besi.

 Periksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat

Untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam tubuh.

5. Pengobatan anemia

 Konsumsi makanan bergizi


 Makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging sapi, kacang-
kacangan, sereal yang diperkaya zat besi, sayuran berdaun hijau
gelap, dan buah kering.
 Makanan yang kaya akan asam folat, seperti buah-buahan, sayuran
berdaun hijau gelap, kacang hijau, kacang merah, kacang tanah,
gandum, sereal, pasta, dan nasi.
 Makanan yang kaya akan vitamin B12, seperti daging, susu, keju,
sereal, dan makanan dari kedelai (tempe atau tahu).
 Makanan yang kaya akan vitamin C, seperti jeruk, merica, brokoli,
tomat, melon, dan stroberi. Makanan-makanan tersebut dapat
membantu penyerapan zat besi.

 Pemberian suplemen tambah darah

Tablet hemobion merupakan suatu tablet penambah sel darah


merah yang mengandung kandungan zat besi, vitamin B dan asam folat.
Pada perinsipnya penggunaan tablet tambah darah dapat digunakan
oleh semua orang, baik pria dan wanita. Sehingga anda dapat saja
menggunakan obat tersebut sesuai dosis. Namun yang harus anda ingat
ialah tidak semua anemia dapat diobati dengan tablet tambah darah
tersebut, maka disarankan agar anda memeriksakan diri secara langsung
terlebih dahulu ke dokter.

 Transfusi darah

Penanganan anemia akan bergantung pada penyebab yang


mendasarinya. Akan tetapi secara umum, Hb dibawah 7 merupakan
indikasi tranfusi darah, karena Hb dibawah 7 sudah terlalu rendah,
menyebabkan pengangkutan oksigen menjadi tidak memadai dan
akhirnya menyebabkan mekanisme kompensasi yakni meningkatnya
kerja jantung yang jika berlangsun jangka panjang makan dapat
menyebabkan kerusakan pada jantung, misalnya terjadi pembengkakan
jantung. 

 Istirahat dan batasi aktivitas


Perlu kita ingat bahwa tubuh kita memerlukan istirahat untuk bisa
memaksimalkan kinerja organ tubuh. Oleh karena itu dengan
melakukan istirahat secara teratur setiap harinya maka organ tubuh kita
dapat bekerja dengan maksimal sehingga organ tubuh yang
menghasilkan sel darah dapat bekerja dengan maksimal dan bisa
menghasilkan sel darah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita
sehari-harinya. Cara mengatasi kurang darah yang satu ini memang
terkesan simpel dan sederhana namun sangat bermanfaat untuk kita.

6. Akibat anemia

 Hambatan pertumbuhan badan dan perkembangan otak

 Kecerdasan dan prestasi belajar menurun

 Tubuh menjadi lemah dan kurang bugar

 Produktivitas dan aktivitas menurun

 Daya tahan tubuh menurun

O. Daftar pustaka

Manjoer, Arief. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. FK UI : Media Aeskulatius

Haznan. 1987. Compadium Diagnostic dan Terapi Ilmu Penyakit Dalam.


Bandung : Ganesa.

Ngastiyah. 2001. Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : EGC.

Brunner & Suddarth. 1997. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
EGC.

Doenges, Marilynn, dkk. 1993. Rencana Asuhan Keperawatan, Pedoman


Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC.

Long, Barbara C.1996. Perawatan Medikal Bedah ( Suatu Pendekatan Proses


Keperawatan ). Bandung : Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan
Pajajaran Bandung.

Anda mungkin juga menyukai