penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai kerusakan ginjal untuk sedikitnya 3 bulan dengan atau tanpa penurunan Glomerulus Filtration Rate (GFR) (Nahas & Levin, 2010). ETIOLOGI
Penyebab GGK menurut PRICE :
Infeksi Penyakit vaskuler hipertensif Gangguan jaringan ikat Gangguan kongenital dan herediter Penyakit metabolik Nefropati toksik Nefropati obstruktif Batu saluran kencing MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinik menurut Long, 1996
antara lain : Gejala dini : Sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, berat badan berkurang, mudah tersinggung, depresi. Gejala yang lebih lanjut : anoreksia atau mual disertai muntah, nafsu makan turun, nafas dangkal atau sesak nafas baik waktu ada kegiatan atau tidak, udem yang disertai lekukan, pruritis mungkin tidak ada tapi mungkin juga sangat parah. PATOFISIOLOGI Perjalanan CKD beragam, berkembang selama periodebulanan hingga tahunan. Pada tahap awal, sering kali disebut penu runan cadangan ginjal, nefron yang tidak terkena mengkomp ensasi nefron yang hilang. GFR sedikit turun dan pada pas ien asimtomatik disertai BUN dan kadar kreatin serum norm al. Ketika penyakit berkembang dan GFR turun lebih lanjut , hipertensi dan beberapa manifestasi insufisiensi ginjal dapat muncul. Serangan berikutnya pada ginjal di tahap i ni (misalnya infeksi, dehidrasi atau obstruksi saluran ke mih) dapat menurunkan fungsi dan dapat memicu awitan gaga l ginjal atau uremia nyata lebih lanjut. Kadar serum krat inin dan BUN naik secara tajam, pasien menjadi uliguria, dan manifestasi uremia muncul. Pada ESRD, tahap akhir CKD , GFR kurang dari 10% normal dan terapi penggantian ginja l diperlukan untuk mempertahankan hidup. (Lemon, 2016: 1063) PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Doenges (2000) pemeriksaan
penunjang pada pasien GGK adalah : Laboratorium Urine Laboratorium Darah Ultrasono ginjal Biopsi ginjal Endoskopi ginjal / nefroskopi EKG PENATALAKSANAAN Menurut Arief Mansjoer (2000) penatalaksanaan yang dilakukan pada klien dengan gagal ginjal kronik : 1. Optimalisasi dan pertahankan keseimbangan cairan dan garam. 2. Diet tinggi kalori dan rendah protein. 3. Kontrol Hipertensi. 4. Kontrol ketidakseimbangan elektrolit. 5. Mencegah penyakit tulang. 6. Deteksi dini dan terapi infeksi. 7. Modifikasi terapi obat dengan fungsi ginjal. 8. Deteksi terapi komplikasi. 9. Persiapan dialisis dan program transplantasi. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Penurunan curah jantung berhubungan
dengan perubahan irama jantung 2.Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi 3.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang asupan makanan 4.Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan metabolisme TERIMAKASIH