MANUSIA
PEMASANGAN NGT
DISUSUN OLEH:
BP:2311311006
KELAS:A1 2023
KELOMPOK: A
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2023/2024
A. PENDAHULUAN
Nasogatric tube atau NGT adalah alat yang sering digunakan untuk menghisap isi lambung
namun juga digunakan untuk memasukkan makanan dan obat obatan yang hanya digunakan
dalam waktu singkat. Tindakan pemasangan selang NGT adalah proses medis yaitu
memasukkan selang plastik melalui hidung melewati tenggorokan dan terus sampai ke
lambung.
B. TUJUAN TINDAKAN
1. Mengeluarkan isi lambung dengan cara menghisap apa yang ada di lambung.
2. Untuk memasukkan cairan yang memenuhi kebutuhan dan nutrisi.
3. Memudahkan diagnosa klinik melalui analisa substansi isi.
4. Persiapan untuk operasi general anesthesia.
5. Menghisap dan mengalirkan untuk pasien ya sedang melaksanakn noperasi
pneuonictomy untuk mencegah muntah dan kemungkinan aspirasi lambung sewaktu
recovery.
6. Menentukan jumlah tekanan dan aktivitas motorik trakkus gastrointestinalis.
7. Mengatasi obstruksi mekanis dan perdarahan saluran cerna bagian atas.
8. Memberikan obat obatan dan makanan langsung kedalam lambung.
9. Pemberian minum secara eteral untuk mencegah peningkatan tekanan dalam perut bayi
prematur sehingga menurunkan resiko regurgitasi.
10. Mencegah terjadinya atropi esophagus/lambung pada pasien tidak sadar.
11. Mencuci lambung dari zat zat toksik atau iritan.
C. INDIKASI
1. Pasien mengalami ketidaksadaran atau koma.
2. Pasien dengan keluhan kesulitan menelan.
3. Pasien dengan keluhan gangguan saluran pencernaan bagian atas seperti stenosis
esofagus, tumor pada area mulut, faring, ataupun esofagus.
4. Pasien pasca bedah.
5. Pasien yang mengalami hematemesis.
6. Pasien dengan intoksikasi fosfat organik.
7. Pasien yang keracunan.
8. Pasien yang muntah darah.
9. Bayi prematur atau bayi yang tidak dapat menghisap.
D. KONTRA INDIKASI
1. Pasien dengan jejas maxillofacial atau fraktur basis crani fossa anterior. Pemasangan
selang NGT melalui nasal berpotensi untuk missplacement NGT melalui fossa
cribiformis, menyebabkan penetrasi ke intrakranial.
2. Pasien dengan riwayat striktur esofagus dan varises esogafus.
3. Hipoksia, sianosis, atau henti nafas akibat intubasi trakeal.
4. Pasien dengan obstruksi pada rongga hidung, nasofaring.
5. Pasien dengan radang tenggorokan.
6. Pasien dengan fraktur facialis.
7. Pasien dengan trauma cervical.
8. Pasien yang mengalami cidera serebrospinal.
E. MACAM MACAM SELANG NGT
1. Pipa levin yang terbuat dari karet dengan luen tunggal untuk intubasi lambung,
dimasukkan melalui hidung.
2. Pipa ewald.
3. Pipa millert abbort yaitu pipa dengan lumn ganda, lumen pertama untuk aspirasi
cairan dan gas ementara lumen kedua dengan kantong udara di ujung distalnya untuk
memacu motilitas usus.
F. HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM NGT
Riwayat masalah sinus atau nasal.
Kesadaran dan riwayat MCI.
Refleks vegal.
Kaji cara pemasangan selang, cek kepatenan jalan nafas.
Perdarahan karena prosedur yang agresif.
Selang NGT yang masuk ke trakea.
Diharapkan pasien setelah menerima penjelasan yang cukup tentang prosedur dan
tujuan tindakan.
Pasien yang telah mengetahui dengan jelas segala sesuatu tentang tindakan yang
dilakukan pasien atau keluarga diharuskan menandatangani informed consent.
G. ALAT DAN BAHAN
17. Memasang spuit 20 cc, 30 cc, atau 50 cc pada pangkal selang kemudian masukkan air
matang kurang lebih 15cc.
18. Buka klem penjepit perlahan lahan.
19. Tuangkan cairan selanjutnya secara terus menerus sebelum spuit kosong.
20. Masukkan obat sebelum makanan habis (bila ada).
21. Bila makanan habis sonde dibilas dengan air matang sampai bersih kemudian sonde di
klem.
22. Tutup pangkal sonde dengan kasa steril.
23. Bila sonde dipasang permanen fiksasi dengan plester
24. Pasien dirapikan dan diselimuti dengan baik.
25. Mencuci tangan.
26. Catat pada status pasien tindakan yang telah dilakukan, makanan dan obat yang
masuk.
27. Bersihkan alat dan buang kotoran pada tempatnya.
o Lakukan irigasi teratur dengan volume cairan sedikit untuk mempertahankan
kepatenan.
o Lakukan perawatan mulut lebih sering.
o Berikan krim atau gliserin pada bibir untuk mempertahankan kelembaban.
28. Evaluasi tindakan:
o Sonde terpasang dengan tepat.
o Makanan dan minuman dapat masuk dan tidak terjadi aspirasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. JURNAL KEPERAWATAN S1 KEPERAWATAN oleh Rinni simatupang-
201814201003-JURNAL PEMASANGAN NGT (NASOGATRIC TUBE).
2. http://rsudwzjohanes.nttprov.go.id/web/wp-content/uploads/2019/08/
PEMASANGAN-NGT.pdf PEMASANGAN NGT.PDF- UNIT PROMOSI
KESEHATAN RUMAH SAKIT TAHUN 2016
3. https://fk.unsoed.ac.id/wpcontent/uploads/modul%20labskill/genap%20I/Genap
%20I%20-%20Pemasangan%20Naso%20Gastric%20Tube.pdf -PEMASANGAN
NASO GATRIC TUBE-LAB. MEDIK PPD UNSOED
4. https://skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2019/02/smt-4-
MANUALPEMASANGAN-NGT-2019.pdf LABORATORIUM KETERAMPILAN KLINIS-BUKU
PEDOMAN KETERAMPILAN KLINIS
5. JURNAL KEPERAWATAN SILAMPARI[VOL 3, NOMOR 2, JUNI 2020] TOLERANSI MINUM
ENTERAL BAYI PREMATUR MENGGUNAKAN SPUIT 20 ML DAN SPUIT 50 ML-ELFIRA
AWALIA RAHMAWATI, YENI RUSTINA, DEFI EFENDI- AKADEMI KEPERAWATAN PELNI
JAKARTA-UNIVERSITAS INDONESIA
6. MODUL SKILL LAB IDK 1, KASUS 3 PSIK FIKES UMM-PROSEDUR PEMASANGAN NGT
(NASO GATRIC TUBE)