Anda di halaman 1dari 5

Nama : Alfina Setiawati

NIM : 19100017
Kelas : 4A

Definisi NGT

NGT adalah Nasogastric tube. Alat ini adalah alat yang digunakan untuk
memasukkan nutsrisi cair dengan selang plastik yang dipasang melalui hidung
sampai lambung. Ukuran NGT di bagi menjadi 3 kategori yaitu:

1. Dewasa ukurannya 16-18 Fr

2. Anak-anak ukurannya 12-14 Fr

3. Bayi ukuran 6 Fr

Indikasi pemasangan NGT

Indikasi pasien yang di pasang NGT diantaranya sebagai berikut :

1. Pasien tidak sadar.

2. pasien Karena kesulitan menelan.

3. pasien yang keracunan.

4. pasien yang muntah darah.

5. Pasien Pra atau Post operasi esophagus atau mulut.

Tujuan Pemasangan NGT

1. Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang
mengalami kesulitan menelan.

2. Mencegah terjadinya atropi esophagus/lambung pada pasien tidak sadar.

3. Untuk melakukan kumbang lambung pada pasien keracunan.


4. Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah atau
pendarahan pada lambung.

Kontraindikasi pemasangan NGT

1. Pada pasien yang memliki tumor di rongga hidung atau esophagus.

2. Pasien yang mengalami cidera serebrospinal.

Peralatan yang dipersiapkan diantaranya adalah;

1. Selang NGT ukuran dewasa, anak –anak dan juga bayi.

2. Handscun bersih

3. Spuit

4. Handuk

5. Stetoskop

6. Perlak

7. Plester

8. Bengkok

9. Pen Light

10.Jelly / Pelumas

11.Gunting
Standar Operasional Prosedur Pemasangan NGT

Langkah –langkah dalam pemasangan NGT diantaranya dengan :

1. Mengucapkan salam terapeutik.

2. Melakukan evaluasi / validasi.

3. Melakukan kontrak ( waktu, tempat, topik ).

4. Menjelaskan prosedur tindakan.

5. Mencuci tangan.

6. Menyiapkan alat dan membawanya ke dekat pasien.

7. Memakai sarung tangan / handscun.

8. Menjaga privacy pasien : menutup pintu / sampiran.

9. Mengatur posisi pasien : posisi fowler atau semi fowler.

10.Memasang handuk kecil di dada pasien.

11.Letakkan bengkok di dekat pasien.

12.Mengkaji lubang hidung pasien.

Mengobservasi keutuhan jaringan hidung, termasuk adanya iritasi dengan


menggunakan pen light.

Mengkaji lubang hidung untuk melihat adanya obstruksi dengan meminta pasien
bernafas melalui salah satu lubang hidung sambil menutup lubang hidung yang
lainnya.

Memilih salah satu lubang hidung yang aliran udaranya paling besar.

1. Mengukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan menempatkan


ujung selang dari hidung pasien ke ujung telinga atas, lalu lanjutkan sampai
ke processus xyphoideus.

2. Tandai selang dengan plaster untuk batas selang yang akan dimasukkan.
3. Menberi jelly / pelumas pada ujung selang tersebut ( 10-20 cm ).

4. Meminta pasien untuk hiperekstensi kepala.

5. Meminta pasien untuk rilaks dan bernafas normal, masukkan selang


perlahan tapi tegas sepanjang 5-10 cm. Kemudian meminta pasien untuk
menundukkan kepala ( fleksi ) sambil menelan.

6. Memasukkan selang sampai batas yang ditandai. Jangan memasukkan


selang secara paksa jika terasa ada tahanan.

a) Jika pasien batuk / bersin, hentikan dulu tindakan.

b) Jika selang mengalami tahanan, tarik selang, lumasi kembali, dan


masukkan kembali melalui lubang hidung yang lainnya.

c) Jika pasien terlihat akan muntah, tarik selang dan inspeksi


tenggorokan lalu lanjutkan memasukkan selang secara bertahap.

Mengecek masuknya selang ke lambung :

a) Masukkan ujung selang ke dalam kom yang berisi air.

b) Auskultasi suara udara yang dimasukkan dengan meletakkan stetoskop di


atas epigastrium pasien, dan kemudian sambungkan ujung spuit dengan
ujung selang, lalu masukkan 10-30 ml udara ke dalam selang dengan cepat
sambil mendengarkan suara “blup”.

c) Mengaspirasi secara perlahan melalui spuit dan cek keasaman dengan


menggunakan kertas lakmus.

d) Apabila tanda-tanda pemeriksaaan tidak mengindikasi adanya selang di


dalam lambung, masukkan kembali selang sejauh 5 cm, dan ulangi
pemeriksaan.

1. Memfiksasi selang dengan memplesternya ke batang hidung pasien dan


mengklem ujung selang agar udara tidak masuk..

2. Membantu pasien mengatur posisi yang nyaman.

3. Merapihkan dan membereskan alat.


4. Mengevaluasi respon pasien.

5. Merencanakan tindak lanjut.

6. Selang NGT maksimal dipasang 3 x 24 jam jika sudah mencapai waktu


harus dilepas dan di pasang NGT yang baru.\

Langkah –langkah pemberian makanan cair lewat NGT

Makanan yang bisa di masukkan lewat NGT adalah makanan cair, caranya adalah
sebagai berikut:

1. Siapkan spuit besar ukuran 50 cc

2. Siapakan makanan cairnnya ( susu, jus)

3. Pasang handuk di dada pasien dan siapkan bengkok

4. Masukkan ujung spuit pada selang NGT dan tetap jaga NGT supata tidak
kemasukan udara dengan mengklem.

5. Masukkan makanan cair pada spuit dan lepaskan klem, posisi spuit harus
diatas supaya makanan cairnya bisa mengalir masuk ke lambung.

6. Jangan mendorong makanan dengan spuit karena bisa menambah tekanan


lambung, biarkan makanan mengalir mengikuti gaya gravitasi

7. Makanan yang di masukkan max 200 cc, jadi jika spuitnya 50 cc maka bisa
dilakukan 4 kali .

8. Apabila akan memasukkan makanan untuk yang kedua, jangan lupa mencuci
dulu spuit. Jika sudah selesai aliri selang NGT dengan air supaya sisa-sisa
makanan tidak mengendap di selang karena bisa mengundang bakteri.

9. Jika sudah selesai rapikan peralatan.

Anda mungkin juga menyukai